Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

Kebijakan Kepala RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso............................................. 1

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
A. Gambaran Umum................................................................................. 3
B. Pengertian (DI ISI POKJA) 3
BAB II RUANG LINGKUP.(Di ISI POKJA) 4
BAB III KEBIJAKAN (DI ISI POKJA). 4
BAB IV TATA LAKSANA (DI ISI POKJA) 10
BAB V DOKUMENTASI (DI ISI POKJA) 16
BAB VI PENUTUP
LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

KEPUTUSAN KEPALA RSGM LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO


Nomor : Kep/ / /2020
Tentang
PANDUAN ORIENTASI UMUM STAF BARU (DI ISI POKJA)
RSGM LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO

KEPALA RSGM TNI AL YOS SUDARSO

Menimbang : Bahwa dalam upaya pelaksanaan kegiatan di RSGM Ladokgi


TNI Sudarso agar dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien, maka
diperlukan Panduan orientasi umum staf baru,Perlu ditetapkan
Keputusan Kepala RSGM TNI AL Yos Sudarso.

(DI ISI OLEH POKJA)


Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kestafan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
4. Program Kerja RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso TA. 2019.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RSGM LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO TENTANG
PANDUAN ORIENTASI UMUM STAF BARU DI RSGM LADOKGI TNI AL YOS
SUDARSO;

1
KESATU : Pemberlakuan Panduan Orientasi umum Staf baru di RSGM Ladokgi TNI
AL Yos Sudarso, sebagaimana tercantum di dalam panduan orientasi
umum staf baru;

KEDUA : Guna menunjang kegiatan pembekalan / orientasi umum oleh para


Kepala Unit/Kadep/Kasubdep/Kabag kepada para staf baru di unit terkait
perlu adanya pedoman orientasi umum.

KETIGA : Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan orientasi umum staf baru


dilaksanakan oleh Kataud, Kaurmin, Kasubpers dan komite terkait;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal, 2020

Kepala RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso,

drg. Susilo Ahmad Widodo, Sp. Pros.


Mayor Laut (K) NRP 14590/P

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Cikal bakal berdirinya Institusi Kedokteran Gigi Yos Sudarso tidak terlepas dari
kegiatan Operasi Bhakti ALRI pada tahun 1966, dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk memberikan baktinya pada masyarakat khususnya di bidang pendidikan
tenaga kesehatan. Dalam merealisasikan hal ini, maka ALRI dalam hal ini Ditpersal dan
Kodiklatal sepakat untuk mengadakan suatu kerjasama dengan Universitas Hasanuddin
Makassar.
Bentuk kerjasama tersebut adalah didirikannya Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso
yang menempati gedung tua bekas perusahaan rotan di Jalan Satando no.25 Makassar.
Dasar pemikiran penggunaan nama Institut adalah adanya kegiatan pendidikan,
sedangkan nama Yos Sudarso diambil dari nama Pahlawan Komodor Laut Yosaphat
Sudarso yang gugur di Laut Aru semasa perang pembebasan Irian Barat.
Fasilitas kesehatan gigi dengan nama Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso secara
resmi lahir pada tanggal 23 Januari 1969, yaitu saat ditandatangani perjanjian kerjasama
yang dilakukan oleh Panglima Komando Daerah Maritim VIII, Komodor Marwidji dan
Rektor Unhas Letkol Dr. Muh. Natsir. Kepala Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso yang
pertama adalah Kolonel drg. R. Tampinongkol. Pada periode ini dilaksanakan persiapan
perangkat lunak dan perangkat keras untuk proses belajar mengajar pendidikan dokter
gigi. Pada tahun 1974, Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso meluluskan 6 orang dokter
gigi baru yang merupakan lulusan pertama hasil kerjasama ALRI dan Unhas, sekaligus
memberikan bukti akan keberadaan dan pengakuan hasil didikan Institut Kedokteran Gigi
Yos Sudarso.
Pada saat itu terjadi beberapa perubahan yang sangat mendasar pada Institut
Kedokteran Gigi Yos Sudarso. Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso menjadi unsur
pelaksana teknis lapangan Jawatan Kesehatan TNI AL. Dengan demikian, Institut
Kedokteran Gigi Yos Sudarso tercantum dalam struktur organisasi Jankesal sebagai
sebuah badan/organisasi dan pembinaannya dilakukan langsung oleh Jankesal. Hal ini
memberikan dukungan positif bagi semua pihak untuk lebih mengembangkan  Institut
Kedokteran Gigi Yos Sudarso.

3
Sesuai dengan Surat Keputusan Kasal Nomor: Skep/1064/IV/82 tanggal 2 April 1982,
nama Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso berubah menjadi Induk Kesehatan Gigi Yos
Sudarso. Sedangkan tugas dan fungsinya tidak jauh berbeda. Pada tahun 1983 dibangun
gedung baru yang dipergunakan untuk ruang klinik, yaitu ruang bedah mulut, ruang
konservasi, ruang prostodonsia, ruang orthodonsia, ruang rontgen gigi dan ruang
laboratorium teknik gigi. Selain penambahan fasilitas gedung, Induk Kesehatan Gigi Yos
Sudarso juga mendapatkan penambahan 1 buah dental unit elektrik dari Puskes ABRI
dan 2 unit dental unit elektrik dari Jankesal.
Pada tahun 1984 Induk Kesehatan Gigi Yos Sudarso mendapatkan tenaga dokter
gigi ahli bedah mulut dari Ladokgi Jakarta untuk meningkatkan pelayanan. Kesempatan
ini membuka peluang untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
khususnya dalam bidang bedah mulut bagi para dokter gigi di Ujung Pandang, serta
penanggulangan kasus bedah mulut yang ada pada saat itu.
Sesuai dengan Surat Keputusan Kasal Nomor 562/II/87 tanggal 17 Februari 1987
tentang Jenis, Klasifikasi, Standarisasi dan Dislokasi Fasilitas Kesehatan TNI AL, maka
Induk Kesehatan Gigi Yos Sudarso berkedudukan langsung dibawah Lanal Ujung
Pandang. Sebagai pusat rujukan Gilut ABRI di luar Jawa Wilayah Timur, pada saat itu
Induk Kesehatan Gigi Yos Sudarso makin tumbuh dan berkembang menuju pelayanan
spesialistik.
Adanya reorganisasi dan pergeseran Lantamal Bitung menjadi Lantamal IV yang
berkedudukan di Ujung Pandang mempengaruhi struktur organisasi Induk Kesehatan
Gigi Yos Sudarso yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Lantamal IV. Akan tetapi
perubahan tersebut tidak begitu dirasakan pengaruhnya terhadap pelayanan dan
dukungan kesehatan yang telah dilaksanakan. Induk Kesehatan Gigi Yos Sudarso tetap
menjadi tempat rujukan kesehatan gigi dan mulut baik dari Instansi Kesehatan ABRI
maupun instansi kesehatan di wilayah timur. Proses belajar mengajar yang bekerjasama
dengan Unhas tetap berjalan dan beberapa personel dokter gigi membantu dalam
kegiatan pendidikan.
Pada tanggal 13 Januari 1994 terbit Skep Kasal Nomor Kep/01/I/1994 tentang Alih
Bina dan Perubahan Nama Induk Kesehatan Gigi Yos Sudarso. Berdasarkan Skep Kasal
tersebut maka pada tanggal 6 Mei 1994, alih bina dan perubahan nama Induk Kesehatan
Gigi Yos Sudarso dilaksanakan, menjadi Lembaga Kedokteran Gigi Yos Sudarso yang
pembinaannya dialihkan dari Lantamal IV ke Direktorat Kesehatan TNI AL.

4
Saat ini berdasarkan Izin Kesehatan Operasional Rumah Sakit Nomor :
503/0002/DPM&PTSP/KES/2017 tanggal 06 Maret 2017 berdasarkan :
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
3. Permenkes RI Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klarifikasi Dan Perizinan Rumah
Sakit;
4. Peraturan Walikota Makassar Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu;
5. Keputusan Walikota Makassar Nomor 395/505/KEP/I/2017 Tanggal 11 Januari
2017 Tentang Pencapaian Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
6. Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nomor : 440/026/REK-
RS/02/DKK/III/2017 Tanggal 02 Maret 2017

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Ladokgi TNI AL Yos Sudarso sebagai sebuah organisasi
yang bergerak di bidang jasa kesehatan mempunyai visi menjadi pusat unggulan
pelayanan spesialistik kesehatan gigi dan mulut di wilayah Indonesia Timur, misi
melaksanakan fungsi dukungan kesehatan bagi unsur-unsur TNI AL, melaksanakan
fungsi pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang paripurna dan terintergrasi dan
melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian pengembangan dan pengabdian pada
masyarakat sedangkan motto sagraha sahwahita siap menolong bermanfaat bagi
sesama.

5
B. PENGERTIAN

Panduan ini dibuat mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah:


1. Bagi Karyawan Baru
- Memahami lebih dalam mengenai organisasi tempat mereka akan bekerja.
- Mendapatkan pengetahuan secara umum yang harus dipelajari dan telah menjadi
acuan standar yang ditetapkan sebelum bekerja.
- Mempercepat proses adaptasi sebelum memasuki dunia kerja.
2. Bagi Organisasi
- Mendapatkan kesamaan cara pandang mengenai tujuan organisasi terhadap
karyawan baru.
- Mendapatkan komitmen yang samadari karyawan baru untuk menuju kemajuan
organisasi dengan dipatuhinya peraturan yang telah ditetapkan.

6
BAB II
RUANG LINGKUP

Orientasi yang diberikan kepada karyawan baru meliputi beberapahal sebagai


berikut, diantaranya :

1. Visi, Misi,Falsafah,Struktur Organisasi RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso.


2. Etika dalam bekerja (Code of Conduct, Basic Value, dan budaya organisasi).
3. Pelayanan Prima (Etika Melayani/ service excellent).
4. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (hand hygiene).
5. Program Keselamatan Kerja Rumah Sakit dan Penanggulangan Kebakaran (K3RS).
6. Basic Life Support / Resusitasi Jantung Paru (RJP).

7
BAB III
KEBIJAKAN
(DI ISI OLEH POKJA)

8
BAB IV
TATA LAKSANA
(DI ISI OLEH POKJA)
A. Materi Orientasi
Orientasi diberikan dengan lengkap mengenai:
1. Struktur organisasi rumah sakit

2. MATERI ORIENTASI UMUM

a. Visi
Visi RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso Makassar adalah menjadi pusat
unggulan pelayanan spesialistik kesehatan gigi dan mulut di wilayah Indonesia
Timur.

b. Misi
1. Melaksanakan fungsi dukungan kesehatan bagi unsur-unsur TNI AL.
2. Melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
paripurna dan terintegrasi.
3. Melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian, pengembangan dan
pengabdian pada masyarakat.

c. Motto
Sagraha Sahwahita : Siap Menolong Bermanfaat Bagi Sesama.

9
d. 6 SKP :
1. Ketepatan identifikasi pasien.
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert).
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
6. Pengurangan resiko pasien jatuh.

e. Etika batuk :
1. Tutup hidung dan mulut dengan tissue saat bersin atau batuk.
2. Tutup hidung dan mulut dengan lengan, buka telapak tangan saat
bersin atau batuk.
3. Gunakan masker yang menutup hidung.
4. Buanglah tissue setelah digunakan ke tempat sampah.
5. Cuci tangan segera dengan sabun dan air mengalir.
6. Bersihkan tangan dengan alkohol hand rub.

f. Teknik BHD :

Jika pada suatu keadaan ditemukan dengan penilaian dini terdapat gangguan
tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi, maka
penolong harus segera melakukan tindakan yang dinamakan dengan istilah BHD.

10
INDIKASI BHD :
1. Henti Napas : Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran
udara pernapasan dari korban / pasien.
2. Henti Jantung : Pernapasan yang terganggu (Tersengal-sengal) merupakan tanda
awal akan terjadi henti jantung.
Pelaksanaan BHD :

1. Lakukan tahapan airway : cek kesadaran dengan cara


a. Panggil nama pasien.
b. Tanyakan keadaannya.
c. Goyang bahu atau cubit pasien.
2. Mintalah pertolongan / hidupkan emergency system.
3. Perbaiki posisi pasien atau posisi penolong.
4. Periksa jalan nafas untuk melihat adanya sumbatan dengan cross finger (ibu jari dan
jari-jari disilangkan).
5. Buka jalan nafas dengan menggunakan metode Head Tilt Chin Lift ( posisi megang
kepala sambil menengadahkan ) dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan.
6. Lakukan tahapan breathing : nilai pernafasan dengan cara :
a. Look – lihat pergerakan dada atau perut.
b. Listen – dengar udara keluar masuk dari hidung.
c. Feel – rasakan adanya udara dari mulut atau hidung dengan pipi atau punggung
tangan.
7. Jika pasien tidak bernafas maka berikan nafas buatan dengan menggunakan balon
resusitasi sebanyak 2 kali dengan mulut volume udara 700 ml – 1 lt (10ml/kg BB)
atau sampai dada mengembang.
8. Periksa denyut jantung pasien dengan meraba arteri karotis, jika arteri karotis teraba
cukup berikan nafas buatan setiap 5 detik sekali.
9. Jika arteri karotis tidak teraba lakukan tahapan circulation, berikan kompresi jantung
luar : nafas buatan menggunakan balon resusitasi dengan perbandingan 30 : 2 baik 1
atau 2 penolong.
10. Lakukan kompresi dengan kecepatan yang sama dengan teknik perhitungan 1,2,3
sampai 9 1(lanjut) 1,2,3 sampai 9 2(lanjut) sampai 5 kali siklus lengkap (satu siklus
adalah 30 kali kompresi dan 2 kali ventilasi dengan kecepatan 100 kali permenit.
11. Lakukan peniolaian ulang.

Note :
Teknik melakukan kompresi dada adalah sebagai berikut :
a. Tentukan titik atau lokasi mid sternum/tulang iga kanan atau kiri dengan cara
menelusuri dengan jari telunjuk dan jari tengah penolong sehingga bertemu.
b. Letakkan telapak tangan pada titik tekan, separuh dibawah sternum atau diantara 2
puting susu.
c. Tempatkan tangan yang satu diatas punggung tangan pertama.
d. Lakukan penekanan kebawah menggunakan pangkal telapak tangan dengan
kedalam 3,8 – 5 cm (posisi lengan tegak lurus pada sternum).

11
e. Lakukan kompresi secara teratur pada saat relaksasi telapak tangan tidak boleh
diangkat dan posisi penolong tidak boleh berubah-ubah.
f. Penanggulangan Kebakaran
Petunjuk Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) :

Cara Menggunakan Alat Pemadam Api

Cara menggunakan alat pemadam api yang benar merupakan kemampuan dasar yang
wajib dimiliki oleh seluruh karyawan di sebuah perusahaan. Alat pemadam api atau alat
pemadam kebakaran dapat menyelamatkan nyawa dan investasi, dengan memadamkan
kebakaran yang apinya masih kecil alat pemadam api ringan atau portable fire
extinguishher dapat dipergunakan terlebih dahulu untuk memadamkan kebakaran,
sampai mobil kebakaran datang untuk membantu proses pemadaman lebih lanjut, alat
pemadam api ringan mempunyai keterbatasan karena api dapat menyebar begitu cepat.
Jika kebakaran tidak dapat di kendalikan dengan alat pemadam api atau karena anda
tidak mengetahui cara menggunakan alat pemadam api sebaik nya segera lakukan
evakuasi, segera panggil petugas kebakaran.

Cara menggunakan alat pemadam api yang perlu di ketahui adalah :

1. Tarik kunci pengaman.Saat mencabut kunci pengaman yang perlu di perhatikan


jangan menekan kedua tuas ( tuas atas dan tuas bawah secara bersamaan hal ini
akan membuat pin atau kunci pengaman susah dilepas karena pin tertekan.
2. Pegang bagian ujung selang. Jangan sekali kali menekan bagian tengah atau
pangkakl selang. karena akan mengakibatkan media tidak terarah dengan baik.

3. Arahkan selang ke sumber api. Mengarahkan selang tepat ke sumber api akan


mempercepat proses pemadaman, kesalahan yang sering dilakukan, pengguna
mengarahkan ke bagian atas sumber api atau tepatnya yang di tembak bagian
12
lidah apinya sehingga kebakaran lama padam bahkan resiko terburuk api tidak
padam.

4. Tekan tuas ( katup ) bagian atas sepenuhnya. Lakukan hal ini dengan benar
karena dengan menekan tuas secara penuh akan lebih cepat mengeluarkan
seluruh isi media alat pemadam kebakaran, sehingga api segera padam.

5. Sapukan dari satu sisi ke sisi lainya. hal ini dilakukan agar media merata dan
kebakaran dapat dipadamkan dengan segera.

Berikut adalah langkah mudah mencuci tangan dengan sabun yang perlu Anda ketahui,
yaitu:

 Buka keran air dan basahi kedua tangan Anda.

 Gunakan sabun secukupnya dan oleskan ke kedua tangan Anda hingga menutupi
seluruh permukaan tangan.

 Gosokkan kedua telapak tangan Anda secara bergantian.

 Jangan lupa untuk menggosok area di antara jari-jari tangan dan juga punggung
tangan Anda hingga bersih.

 Bersihkan pula ujung jari Anda secara bergantian dengan mengatupkannya.

 Bersihkan kedua ibu jari tangan secara bergantian dengan menggenggam dan
memutar ibu jari secara bergantian.

 Lalu, letakkan ujung jari-jari Anda ke telapak tangan, kemudian gosok perlahan.
Lakukan secara bergantian dengan tangan lainnya.

 Setelah itu, bilas kedua tangan dengan air yang mengalir.

 Segera keringkan kedua tangan Anda menggunakan handuk atau tisu kering yang
bersih.

 Gunakan handuk atau tisu tersebut untuk menutup keran air. Dan selesailah
langkah mudah mencuci tangan dengan sabun yang bisa Anda lakukan di mana
pun.

13
14
BAB IV
DOKUMENTASI

Program orientasi dilakukan secara teratur dan merata untuk staf baru secara
umum di lingkungan RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso.
Bila dianggap perlu orientasi dapat diberikan lebih dari satu kali untuk
mempersiapkan tenaga yang terampil maka seluruh staf baru sarankan untuk
mengikuti pendidikan, peningkatan, keterampilan sesuai dengan program yang akan
diselenggarakan.

15
LADOKGI TNI AL YOS SUDARSO
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

DAFTAR NAMA PERWIRA,BINTARA,TAMTAMA DAN PNS ORIENTASI UMUM

NO NAMA PANGKAT/KORP/NRP/NIP PARAF


1. drg. Yanny Bessie A, Sp. Perio Kapten Laut (K) 1..................
2. Muh. Aswar Serda Apm 2.....................
3. Devi Serda Apm 3.....................
4. Wisnu Klk 4.....................
5. Asri Rusdiyanti Pengatur III/c 5......................

DAFTAR NAMA PTT ORIENTASI UMUM

NO NAMA PANGKAT/KORP/NRP/NIP PARAF


1. Nuraeni Abdullah PTT 1..................
2. Ayu Sri Reski PTT 2.....................
3. Mustika Sari Rusli PTT 3.....................
4. Suyanti Rauf PTT 4.....................
5. Putri Hajar PTT 5......................
6. Asmita Febrianti PTT 6....................
7. Oka Karma Putri PTT 7...................
8. Gunawan Wibisono PTT 8.....................
9. Virna PTT 9....................
10. Nia Elvira PTT 10....................
11. Fitria Sesilia PTT 11...................
12. Sri Dian Lestari PTT 12....................
13. Nur Aulia Ilmi PTT 13..................
14. Irma Yunistritia PTT 14.....................

Kabag Diklat
RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso

Ervino Oktavianto, A.Md.


Mayor Laut (K) NRP 15157/P

16
DOKUMENTASI ORIENTASI UMUM

17
18
19
Mengerjakan soal – soal orientasi umum.

20
BAB VI
PENUTUP

Panduan orientasi karyawan ini sangat berguna bagi karyawan baru untuk memahami
organisasi dan cara bekerja dengan tepat di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso.
Diharapkan karyawan dapat memahami dan mendalami pengetahuan dasar yang telah
ditetapkan dalam panduan ini sehingga berjalannya pekerjaana yang lancer dan
mendukung kemajuan RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso.

21

Anda mungkin juga menyukai