BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Umum.......................................................................1
B. Pengertian................................................................ 3
Ditetapkan di Makassar
Pada tanggal 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Dinas Kesehatan Angkatan Laut adalah badan pelaksana pusat pada tingkat
Mabesal yang bertugas untuk membina dan menyelenggarakan fungsi kesehatan dan
pembinaan jasmani personel TNI Angkatan Laut. Pembinaan dan penyelenggaraan fungsi
kesehatan yang baik diharapkan dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi
anggota militer dan pegawai negeri sipil TNI Angkatan Laut beserta keluarga. Dalam
pelaksanaan tugasnya Diskesal didukung oleh tujuh unit pelaksana teknis, salah satu
diantaranya adalah Ladokgi TNI AL Yos Sudarso.
b. Ladokgi TNI AL Yos Sudarso, adalah adalah salah satu dari tujuh unit pelaksanana
teknis Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut yang mempunyai tugas dan kewajiban
melaksanakan pembinaan kesehatan gigi dan mulut. Mengingat berada dijantung kota
Makassar, Ladokgi Yos Sudarso harus menjadi Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL yang dapat
dibanggakan dalam kiprahnya mendukung kegiatan TNI AL maupun instansi pemerintah.
Ladokgi Yos Sudarso dikembangkan menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut dalam rangka
peningkatan mutu, kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan gigi dan mulut baik bagi
anggota TNI dan keluarganya maupun untuk masyarakat umum. RSGM Ladokgi TNI AL Yos
Sudarso memiliki Visi yaitu menjadi pusat unggulan pelayanan spesialistik kesehatan gigi
dan di wilayah Indonesia Timur. Sedangkan Misi dari RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso
adalah pertama melaksanakan fungsi dukungan kesehatan bagi unsur-unsur TNI AL, kedua
adalah melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
2
paripurna dan ketiga melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian pengembangan dan
pengabdian pada masyarakat. Motto “ Sagraha Shwahita, Siap Menolong Bermanfaat Bagi
Sesama.” Saat ini terbentuknya RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso berdasarkan Izin
Kesehatan Operasional Rumah Sakit Nomor : 503/0002/DPM&PTSP/KES/2017 tanggal 06
Maret 2017 berdasarkan :
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
3. Permenkes RI Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klarifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit;
4. Peraturan Walikota Makassar Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu;
5. Keputusan Walikota Makassar Nomor 395/505/KEP/I/2017 Tanggal 11 Januari 2017
Tentang Pencapaian Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
6. Rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nomor : 440/026/REK-
RS/02/DKK/III/2017 Tanggal 02 Maret 2017.
c. Sesuai peraturan perundangan, rumah sakit wajib menyediakan pelayanan klinis dan
manajemen. Rumah sakit bisa mempunyai pilihan memberi pelayanan klinis dan manajemen
ini secara langsung atau bisa melalui kontrak atau perjanjian lainnya. Kontrak pelayanan
klinis disebut kontrak klinis dan untuk kontrak pelayanan manajemen disebut kontrak
manajemen. Kontrak klinis bisa juga berhubungan dengan staf profesional kesehatan.
Apabila kontrak berhubungan dengan staf profesional kesehatan (misalnya kontrak perawat
untuk perawat kritis, dokter tamu/dokter paruh waktu dll), kontrak harus menyebutkan bahwa
staf profesional tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan rumah sakit.
2. Pengertian
Dalam hal ini secara garis besar kerjasama terbagi atas dua dilingkungan Rumah Sakit yaitu
A. Kerjasama Klinis.
a. Kontrak Klinis adalah kontrak kerjasama yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan bagi pasien di lingkungan rumah sakit, (misal : kerjasama
dengan dokter luar, kerjasama kefarmasian, obat – obatan dll).
b. Kontrak pelayanan klinis adalah bentuk kerjasama dimana pihak ketiga
diberi tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan jasa untuk suatu jenis
pelayanan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula (misal : kerjasama dengan
laboratorium klinis lainnya).
B. Kerjasama Manajemen.
a. Kontrak Manajemen adalah bentuk kerjasama dengan pihak ketiga yang
diberi tanggung jawab terhadap pengelolaan alat dan atau pelayanan non klinis
lainnya (misal : pelayanan parkir, tenaga cleaning service dll).
4
BAB II
RUANG LINGKUP
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Panduan Kontrak Klinis dan Kontrak Manajemen
meliputi pembahasan dalam upaya membentuk kerjasama dengan pihak lain baik itu dalam hal
jasa pelayanan (klinis) maupun jasa pelayanan yang bersifat non klinis (manajerial), dengan tata
urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Ruang Lingkup. Ruang Lingkup kontrak manajemen dan kontrak klinis ini
merupakan kontrak dengan staf profesional kesehatan antara lain kontrak perawat
untuk perawatan kritis, dokter paruh waktu dll (kontrak klinis) kontrak pelayanan
parkir, linen/laundry.pengolah limbah (kontrak manajemen) sesuai kebutuhan rumah
sakit.
c. Bab III Kebijakan
d. Bab IV Tata Laksana
e. Bab V Dokumen
5
BAB III
KEBIJAKAN
4. Kebijakan Umum.
5. Kebijakan Khusus.
BAB IV
TATA LAKSANA
6. Kerjasama
Untuk kerjasama RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso dengan Pihak Ketiga antara
lain mencakup persyaratan :
1). Adanya Tim Kontrak Kerjasama di RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso
yang telah diatur dengan susunan : Ketua; Sekretaris; Penanggung Jawab;
Anggota.
b. Identifikasi
1). Pada tahap ini perlu dilakukan indentifikasi dan inventarisasi jenis
potensi pelayanan yang akan dikerjasamakan baik dalam kerjasama klinis
maupun manajerial.
2). Dari hasil indentifikasi tersebut ditentukan skala prioritas bidang yang
akan dikerjasamakan dan disusun suatu analisa yang secara umum dapat
menggambarkan antara lain : aspek kelayakan teknis, evaluasi,
pemeliharaan, prakiraan biaya operasional dan pendapatan yang dihasilkan
serta analisa ekonomi.
c. Pemilihan
2). Cara yang efektif untuk menentukan pilihan tersebut adalah dengan
mempelajari hakekat bidang yang akan dikerjasamakan atau kebutuhan
yang diperlukan akan dapat memberikan dampak positif dan nilai tambah
terhadap pelayanan, berdaya guna bagi pasien. Bentuk kerjasama yang
8
dipilih RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso harus menguntungkan dan dapat
diukur dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
Untuk kontrak kerjasama yang setelah seleksi disetujui dapat diberikan suatu
Kesepakatan Bersama (MoU) dalam rangka memudahkan untuk menindak lanjuti
komitmennya dengan pihak ketiga lainnya.
Selaku tim yang ditunjuk oleh Kepala RSG, maka tim kontrak
kerjasama melakukan pembinaan dan pengawasan serta
memfasilitasi kepala rumah sakit dan wakil kepala rumah sakit dalam
rangka mendukung akuntabilitas pelayanan dan keberhasilan
kerjasama antar rumah sakit dengan Pihak Ketiga.
1). Kepala RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso menjabarkan secara tertulis
jenis dan ruang lingkup pelayanan yang disediakan melalui perjanjian kontrak,
sifat dan cakupan pelayanan
2). Kepala RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso membuat keputusan terkait
pengadaan dan penggunaan sumber daya dengan mempertimbangkan mutu
dan keselamatan yang disediakan melalui perjanjian kontrak.
3). Dalam semua hal, Kepala RSGM Ladokgi TNI AL Yos Sudarso bertanggung
jawab terhadap kontrak atau pengaturan lain untuk memastikan bahwa
pelayanan dapat memenuhi kebutuhan pasien dan merupakan bagian dari
kegiatan manajemen serta peningkatan mutu rumah sakit.
5). Kepala bidang/divisi manajemen dan Kepala unit kerja berpartisasi dan
bertanggung jawab terhadap peninjauan, pemilihan, dan pemantauan kontrak
manajemen.
BAB V
DOKUMENTASI