Anda di halaman 1dari 2

1.

BETON

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton
semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan.


Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi,
mengrekatkan komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu.
Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan,
jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam
bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton
ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton
berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini
beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

2.KAYU

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan)

Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja,
kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu
juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah tangga dan sebagainya.

Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel
berbagai jaringan di batang.

Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-
sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.

Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk.

3.LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: μέταλλον, metallon;[1] bahasa Inggris:
metal[2]) adalah material (sebuah unsur, senyawa, atau paduan) yang biasanya keras tak
tembus cahaya, berkilau, dan memiliki konduktivitas listrik dan termal yang baik. Logam
umumnya liat—yaitu dapat ditempa atau ditekan permanen hingga berubah bentuk tanpa
patah atau retak—dan juga fusibel (bisa dilelehkan) dan ulet (dapat ditarik hingga
membentuk kawat halus).[3] Sekitar 91 dari 118 unsur dalam tabel periodik adalah logam;
sisanya adalah nonlogam atau metaloid. Beberapa unsur menunjukkan sifat baik logam dan
nonlogam sekaligus.

Astrofisikawan menggunakan istilah "metal" untuk menjelaskan secara kolektif seluruh unsur
selain hidrogen dan helium, dua unsur paling sederhana, dalam suatu bintang. Bintang
memfusi atom-atom yang lebih kecil, sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, untuk
membuat atom yang lebih besar selama masa hidupnya. Dalam pengertian itu, metalisitas
suatu objek adalah proporsi dari materi yang menyusun seluruh unsur kimia yang lebih
berat, tidak hanya logam-logam tradisional.[4]

Banyak unsur dan senyawa yang tidak diklasifikasikan secara normal sebagai logam
menjadi logam pada tekanan tinggi; ini terbentuk sebagai alotropi metalik dari non logam.

Anda mungkin juga menyukai