PENANGANAN LIMBAH
▪ Salah satu bahaya luka karena tertusuk jarum suntik adalah terjadi penularan penyakit melalui
darah (blood borne diseases).
▪ Pengelolaan limbah benda tajam dan jarum yang tidak benar merupakan kekhawatiran staf
terhadap keamanannya.
▪ Kebiasaan bekerja sangat memengaruhi timbulnya risiko menderita luka dan kemungkinan
terpapar penyakit secara potensial.
▪ Identifikasi dan melaksanakan kegiatan praktik berdasar atas bukti sahih (evidence based)
menurunkan risiko luka karena tertusuk jarum dan benda tajam.
▪ Rumah sakit perlu mengadakan edukasi kepada staf bagaimana mengelola dengan aman
benda tajam dan jarum.
▪ Pembuangan yang benar adalah dengan menggunakan wadah menyimpan khusus
(safety box) yang dapat ditutup, anti tertusuk, dan anti bocor baik di dasar maupun di
sisinya sesuai dengan peraturan perundangan.
▪ Wadah ini harus tersedia dan mudah dipergunakan oleh staf serta wadah tersebut tidak
boleh terisi terlalu penuh.
▪ Pembuangan jarum yang tidak terpakai, pisau bedah (scalpel), dan limbah benda tajam
lainnya jika tidak dilakukan dengan benar akan berisiko terhadap kesehatan
masyarakat umumnya dan terutama pada mereka yang bekerja di pengelolaan
sampah.
▪ Pembuangan wadah berisi limbah benda tajam di laut, misalnya akan menyebabkan
risiko pada masyarakat karena wadah dapat rusak atau terbuka.
Rumah sakit menetapkan regulasi yang memadai mencakup semua tahapan proses, termasuk
identifikasi jenis dan penggunaan wadah secara tepat, pembuangan wadah, dan surveilans proses
pembuangan
Elemen Penilaian PPI. 7
RS mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah
infeksius sesuai peraturan perundang
undangan.
Regulasi Dokumen Wawancara Observasi Simulasi Skor
c) Pelaporan
pajanan limbah Bukti tentang • IPCN Unit terkait Unit terkait 0 – 5 - 10
infeksius sesuai Kebijakan , a) Monitoring • Kesling
dengan regulasi dan Pedoman , b) Hasil supervisi • K3
dilaksanakan SPO c) Pelaporan pajanan
pemantauan, limbah infeksius
evaluasi, serta tindak d) Tindak lanjut hasil
lanjutnya. supervise
e) Laporan
Elemen Penilaian PPI. 7.1
RS menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar
bedah mayat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
Regulasi Dokumen Wawancara Observasi Simulasi Skor
R.
R. Farmasi Laboratorium Perkantoran R.tangga Gizi/Dapur
Perawatan
JENIS LIMBAH DI RUMAH SAKIT
Limbah
Padat
• Non Infeksius
• Radioaktif Limbah
Benda Tajam
Limbah
Radioaktif
KATEGORI LIMBAH LAYANAN KESEHATAN
PENANGANAN LIMBAH
Masuk kantong plastik kuning dalam
kontainer limbah infeksius diberi label, ¾
Infeksius (hazard) 10 % penuh dibuang ,dibakar dalam
insenerator
WARNA
NO KATEGORI KANTONG KETERANGAN
Incenerator
Pemusnahan
Pemilahan Limbah harus dipisahkan dari sumber dan jenis nya.
Semua Limbah harus diberi lebel yang jelas
Sebaiknya memakai kantong plastik sesuai jenis limbah
Pewadahan ➢ Kantong boleh dibawa setelah terisi 2/3 bagian dari kantong
plastik
➢ Petugas yang menangani harus memakai APD
➢ Limbah infeksius: Incenerator
➢ Limbah non infeksius : Pemb. Limbah umum
➢ Limbah benda tajam : Incenerator
➢ Limbah cair :Spoelhok
➢ Limbah feses, urine, Wc
➢ Limbah pec. kaca Kontainer tahan tembus
➢ Bila terjadi pemilahan yang salah segera melaporkan kepada
penanggung jawab.
Penyimpanan ▪ Simpan limbah ditempat penampungan sementara
khusus
▪ Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dgn kuat
▪ Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan
sementara
▪ Petugas memastikan Limbah dengan Biohazar yang sama
▪ Kantong tersebut harus ditempatkan pada ruang atau
empat yang kedap terhadap binatang, kutu dan hewan
perusak
▪ Limbah tidak lebih dari 2x24 Jam pada musim hujan, 1x24
jam pada musim kemarau.
Pengangkutan ▪ Pengangkutan limbah harus mengg. kereta dorong khusus
▪ Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan dan tertutup
▪ Tidak boleh ada yang tercecer
▪ Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien