Anda di halaman 1dari 2

MENJAHIT LUKA DAN INSISI ABSES

Abses atau bisul adalah kumpulan nanah yang dikelilingi oleh dinding jaringan yang
menyebabkan kemunculan benjolan yang menyakitkan dan membuat pengidapnya merasa tidak
nyaman. Abses terjadi ketika tubuh mencoba mengendalikan infeksi dengan membentuk dinding
di sekitar area yang terinfeksi. Saat jumlah nanah meningkat, benjolan tumbuh dan menyebabkan
rasa sakit.

Insisi abses / bisul adalah prosedur untuk mengeluarkan nanah pada bisul. Beberapa jenis
bisul bisa kering secara alami dan tidak memerlukan perawatan. Namun, beberapa bisul,
memerlukan prosedur insisi, untuk mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses
penyembuhan. Prosedur insisi dan drainase dimulai dengan pemberian anestesi local / umum,
dilanjutkan dengan insisi dan drainase abses, irigasi dengan cairan salin normal, packing jika
diperlukan, penutupan luka dengan kasa dan perban, serta pemberian antibiotik sesuai indikasi.

Tujuan insisi abses/bisul adalah untuk mengeluarkan nanah pada bisul untuk
mempercepat penyembuhan. Abses atau bisul yang diinsisi akan lebih cepat kering dan
meminimalkan risiko infeksi. Manfaat yang bisa didapatkan dari insisi abses, yaitu:
Mempercepat proses penyembuhan, Menghindari infeksi, Mengurangi pembengkakan,
Membantu meringankan sakit ataupun nyeri , Mencegah komplikasi akibat gesekan, tekanan,
dan  lain sebagainya.

Prosedur Insisi Abses/Bisul yaitu :

1) Dokter akan membuat sayatan melalui kulit di atas abses.

2) Nanah dikeluarkan dari kantong abses.

3) Setelah nanah terkuras, dokter membersihkan kulit yang tersisa dengan larutan garam
steril.

4) Abses dibiarkan terbuka tetapi ditutup dengan pembalut luka untuk menyerap lebih
banyak nanah yang dihasilkan setelah prosedur.

5) Abses yang lebih dalam atau lebih besar mungkin memerlukan kain kasa untuk
ditempatkan di dalam untuk membantu menjaga abses tetap terbuka. Ini dapat membantu
jaringan untuk sembuh dengan baik dan menyerap nanah atau darah selama proses
penyembuhan.

Penjahitan kulit atau suturing adalah metode untuk menutup jaringan yang luka pada kulit
untuk memfasilitasi penyembuhan. Luka pada kulit dapat disebabkan oleh trauma maupun luka
insisi operasi. Tujuan penjahitan kulit, yakni untuk menutup dead space, stabilisasi batas luka,
membantu proses penyembuhan luka, membuat luka secara visual tampak estetik, serta
mengurangi risiko terjadinya infeksi atau perdarahan.

Terdapat beberapa teknik penjahitan luka seperti simple interrupted suture, simple
running suture, matras vertikal, matras horizontal dan subkutikuler. Pemilihan teknik-teknik ini
disesuaikan dengan lokasi luka secara anatomis, ketebalan kulit, derajat ketegangan kulit, serta
kepentingan kosmetik.

Penjahitan kulit diawali dengan persiapan pasien, yang meliputi informed consent,
alternatif lain selain penjahitan luka seperti penggunaan lem kulit/butterfly stitches, menanyakan
apakah pasien memiliki riwayat alergi obat, dan penyakit penyerta seperti diabetes. Selanjutnya
persiapan alat dilakukan dengan menyediakan sarung tangan steril, kit jahit, obat anestesi lokal
seperti lidocaine dengan atau tanpa epinefrin, material dressing bila perlu (produk non-oklusif
seperti gauze, dan semi-oklusif seperti foams, hidrogel, dan hidrokoloid). Madu juga dapat
dimanfaatkan untuk dressing luka. Selain itu, cairan desinfektan, drapes steril, serta pencahayaan
yang baik juga harus dipersiapkan sebelum prosedur. Pada saat penjahitan, perhatikan sterilitas,
teknik asepsis dan antisepsis, eversi tepi luka, serta memastikan area yang dijahit bersih dan
kering sebelum luka ditutup. Hal ini akan memfasilitasi penyembuhan.

Referensi :

- https://www.halodoc.com/kesehatan/insisi-abses-bisul
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim
- https://www.alomedika.com/tindakan-medis/bedah-minor/teknik-penjahitan-kulit/
teknik
Oleh : dr. Novita

Anda mungkin juga menyukai