Anda di halaman 1dari 2

KARAKTER DIMULAI DARI PEMBIASAAN

Dalam pengertiannya Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia


yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi
generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk
penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri
demi menuju kearah hidup yang lebih baik.nilai-nilai dalam pendidikan karakter
menurut Diknas adalah religius. sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain , jujur,toleransi. ,disiplin ,kerja keras ,
kreatif, mandiri dan demokrasi .Banyak ahli pendidikan berpendapat bahwa dengan
menanamkan Pendidikan Berkarakter itu maka ada perubahan yang mendasar dari
hasil pendidikan di Indonesia , tetapi dalam kenyataannya tantangan yang ada justru
melampaui solusi yang ditawarkan , perkembangan teknologi visual , media
elektronik dan massa selangkah lebih maju dalam mempengaruhi pola perilaku anak
daripada pendidikan di sekolah .

Bisa kita lihat sekarang dengan hasil pendidikan yang ada , masih ada tawuran
pelajar narkoba di lingkungan sekolah , dan bentuk kriminalitas lain yang pelakunya
adalah anak yang masih sekolah itu menunjukkan kurang tuntas dan sempurna nya
pengajaran dan pendidikan, dekadensi moral pelajar yang kita lihat sekarang ini
diakibatkan oleh asupan pendidikan dari kita sebagai orang tua , baik sebagai orang
tua di rumah maupun sebagai guru , orang tua sebagai contoh dengan perilaku kita
dan guru melengkapinya dengan pembiasaan yang baik di sekolah ,itu dikarenakan
waktu anak 60 % lebih banyak di Rumah daripada di Sekolah , pengembangan
karakter jujur misalnya dengan program jual beli alat tulis di koperasi sekolah tanpa
penjual , peduli misalnya dengan mengajak siswa menjenguk teman yang sakit dan
sebagainya , di masyarakat pun anak seharusnya tetap di awasi , satu sisi anak
perlu sosialisasi dan sisi yang lain kita harus memberikan batasan dalam pergaulan ,
memberikan kode mana yang baik dan buruk dan menjelaskan dampaknya supaya
anak mudah untuk memahami alasan kita tentang baik dan buruknya perbuatan
Perkembangan Psikologi anak menurut tingkatan umurnya perlu kita jadikan
acuannya, anak yang masih belum siap untuk kita terapkan karakter tanggung
jawab tentu lebih sukar kita membiasakannya , bila ia masih dalam tahapan
bermain.
Banyak hal yang semestinya kita analisa dulu , mulai dari keberadaan guru sendiri
sebagai teladan , kurikulum yang menarik , dan lingkungan tempat anak dalam
bersosialisasi , karena ironisnya selama ini Pendidikan di Indonesia hanya dominan
menekankan pada aspek kognitif anak sedangkan pada aspek psikomotorik apalagi
afektif anak masih kurang , Pembiasaan adalah obat yang mujarab untuk
menanamkan karakter yang baik pada anak , tentunya ini memerlukan proses yang
tidak singkat , keteladanan dari kita lah yang pertama menjadi fokus anak dalam
menjajaki karakternya , jika kita sebagai guru memberikan keteladanan disiplin
misalnya tentu anak akan mengikuti karakter disiplin yang kita kembangkan .kita
tuntun anak untuk menghargai waktu , menghargai tugas nya secara tidak langsung
kita sudah mengarahkan karakter tanggung jawab , kita kenalkan anak pada
agama , hak dan kewajibannya sebagai mahluk dan kita giring anak beribadah dan
menghormati pemeluk agama lain , Karakter dalam kurikulum bukan teori , ilmu atau
Pelajaran yang kita ukur dengan penilaian tulis atau sejenisnya , bahkan karakter
lebih porsinya dari pengetahuan karena dengan karakter yang baik maka ilmu
pengetahuan yang mereka dapatkan akan lebih bermanfaat dan dipertanggung
jawabkan di dunia dan akhirat kelak.

Anda mungkin juga menyukai