ABSTRAK
* Penulis adalah dosen pada Jurusan Syari’ah STAIN Palangka Raya. Menyelesikan S-2 di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekarang sedang menyelesaikan program S-3 di
lembaga yang sama.
H. Khairil Anwar, Pendidikan Islam di Indonesia… 12
yang sesuai dengan zaman. Hal dikotomi di atas, banyak juga para
ini dapat dilihat dari dualisme pakar yang menyoroti dan menilai
konsep keilmuan yang pada bahwa pendidikan Islam selama
gilirannya menjalar kepada ini masih kurang berkualitas, baik
dualisme kelembagaan dan dari segi kognitif apalagi afektif
kurikulum. Sebenarnya hal ini dan psikomotoriknya. Selain itu,
tidak boleh terjadi, karena ada juga pendapat yang
dualisme tersebut agaknya menyatakan bahwa tidak sedikit
diadopsi dari sistem pendidikan umat Islam yang cerdas otaknya,
Barat yang cenderung sekuler dan namun kering hatinya. Di antara
tidak berlandaskan kepada penyebab utamanya adalah
paradigma tauhid dan nilai-nilai karena lebih banyak menekankan
ajaran Qur’ani seperti yang proses belajar mengajar kepada
pernah terjadi pada zaman aspek kognitif, ketimbang aspek
keemasan Islam Klasik yang pada afektif, padahal yang sangat
saat itu mampu melahirkan dan dibutuhkan sekarang ini adalah
mengembangkan pemikiran ranah afektif tersebut sebagai
filosofis, rasionalis dan empiris landasan spiritual, etika dan moral
yang kemudian memunculkan untuk membangun bangsa
berbagai cabang disiplin ilmu dan Indonesia yang sedang dilanda
bahkan teknologi dari para ilmuan berbagai krisis. Karena kognitif
atau cendekiawan Muslim saat yang menjadi penekanan di
itu. Di zaman itu, sungguh banyak banyak lembaga pendidikan Islam
ilmuan Muslim yang berjasa bagi sehingga selama ini tampaknya
perkembangan keilmuan dari kurang terjadi internalisasi “nilai”
berbagai disiplin ilmu seperti al- dan “makna” pada diri siswa atau
Farabi, Ibnu Sina, al-Ghazali, mahasiswa. (Abdullah, 1998: 58)
Ibnu Rusyd, al-Jabir dan al- Dengan kata lain, proses belajar
Khawarizmi. Bahkan saat itu mengajar lebih menekankan
cukup banyak pusat-pusat kepada transfer of knowledge, dan
pengkajian dan penelitian yang kurang diimbangi dengan transfer
dibangun di berbagai kota, seperti of values. Akibatnya sering
Bait al-Hikmah di Baghdad. terdengar ada lulusan yang
(Nasr, 1970: t.h.) fathanah namun kurang amanah.
Di samping permasalahan Hal inilah yang sesungguhnya
H. Khairil Anwar, Pendidikan Islam di Indonesia… 13
DAFTAR PUSTAKA
Nasr, Seyyed Hossein, Science and Civilization in Islam, New York: The
New Amarican Library, Inc., 1970.
Usa, Muslih, (ed.) Pendidikan Islam di Indonesia Antara Cita dan Fakta,
Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 1991.