Melacak isu-isu penting awal kemunduran pendidikan Islam di masa lampau
dapat dilihat pada fakta sejarah peradaban Islam, di mana terdapat dua corak pemikiran yang selalu memengaruhi cara berpikir umat Islam. Pertama, pemikiran tradisionalis (orthodox) yang berciri sufistik, dan kedua, pemikiran rasionalis yang berciri liberal, terbuka, inovatif, dan konstruktif. Kedua corak inilah yang kelihatannya pada saat-saat kejayaan Islam berlangsung bersatu padu, dan saling mengisi satu sama lain. Masyarakat tidak mau lagi membedakan gagasan dan pemikiran mana yang mereka harus pelajari. Namun yang jelas, baik ilmu agama yang bersumber dari wahyu maupun ilmu pengetahuan yang bersumber dari pemikiran rasional, mereka pelajari secara seksama tanpa mendikotomikannya. Kedua corak pemikiran ini, tampak dijadikan sebagai sarana untuk menggali berbagai ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun umum hingga sampailah pada kejayaan atau keemasan Islam.
Kata Kuci: Kebangkitan, Isu Historis, Pendidikan Islam
PENDAHULUAN pernah mengalami masa keemasan dan
Mengkaji diskursus pendidikan kemajuan peradaban heroik yang Islam menjadi sangat krusial dan tidak dahsyat di seantero dunia yang meliputi akan pernah selesai dilakukan oleh semua bidang, mulai dari kemajuan manusia. Kajiannya terus berkembang bidang pemerintahan, politik, mengiringi perkembangan manusia itu perekonomian, pendidikan, sampai pada sendiri sesuai dengan zamannya penguasaan terhadap ilmu pengetahuan (Stanton, 1998: 254). Perkembangan dan teknologi (Yatim, 2006: 1). Namun dan kemajuan pendidikan Islam masa seiring dengan tidak bersatunya para kini tak dapat dipisahkan dari sejarah pemimpin di daerah kekuasaan Islam pendidikan sebelumnya. Umat Islam setelah ekspansi yang luas, berdampak
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
182 bagi kemunduran kekuasaan, karena di upaya untuk memahami lebih saat bersamaan Barat muncul dengan komprehensif isu-isu kebangkitan kemajuannya. kembali pendidikan Islam. Kajian Setelah warisan filsafat dan ilmu terhadap hal ini secara khusus menelaah pengetahuan Islam diterima oleh bangsa isu-isu krusial pendidikan Islam di masa Eropa dan umat Islam sudah tidak sejarah yang difokuskan pada; memperhatikannya lagi, maka secara pengetahuan tentang penyebab berangsur-angsur telah membangkitkan munculnya ide pembaruan pendidikan kekuatan di Eropa. Hal ini menimbulkan di dunia Islam; tokoh dan ide penting kelemahan di kalangan umat Islam. pembaruan pendidikan Islam yang Secara berangsur-angsur tetapi pasti, digagas; serta analisis penting atas kekuasaan umat Islam ditundukkan oleh terjadinya pembaruan pendidikan Islam, kekuasaan bangsa Eropa. berikut dengan pola-pola pembaruan Setelah mengalami masa kebekuan yang muncul untuk dapat diambil pemikiran selama beberapa abad, para hikmah. pemikir Islam berusaha keras untuk membangkitkan Islam kembali, PEMBAHASAN termasuk di dalamnya gagasan Sekilas Penyebab Kemunduran pendidikan. Kebangkitan kembali ini Pendidikan Islam timbul sebagai reaksi terhadap sikap Melacak isu-isu penting awal taqlid dan jumud, yang ditengarai akibat kemunduran pendidikan Islam di masa dari mundurnya aktivitas ijtihad bahkan lampau dapat dilihat pada fakta sejarah pintu ijtihad telah tertutup, membawa peradaban Islam, di mana terdapat dua kemunduran dunia Islam secara corak pemikiran yang selalu keseluruhan. Maka kemudian muncullah memengaruhi cara berpikir umat Islam. gerakan-gerakan baru yang memelopori Pertama, pemikiran tradisionalis perubahan mendesak di kalangan umat (orthodox) yang berciri sufistik, dan Islam, sebagai wujud kesadaran dari kedua, pemikiran rasionalis yang berciri kebangkitan kembali pendidikan Islam liberal, terbuka, inovatif, dan (Armando, 2005: 137). Bagi mayoritas konstruktif. Kedua corak inilah yang pengamat, sejarah kebangkitan dunia kelihatannya pada saat-saat kejayaan Islam pada umumnya dan pendidikan Islam berlangsung bersatu padu, dan Islam khususnya, terjadi karena dampak saling mengisi satu sama lain. Barat. Mereka memandang Islam Masyarakat tidak mau lagi membedakan sebagai suatu massa yang semi mati gagasan dan pemikiran mana yang yang menerima pukulan-pukulan yang mereka harus pelajari. Namun yang destruktif atau pengaruh-pengaruh yang jelas, baik ilmu agama yang bersumber formatif dari Barat. Periode kebangkitan dari wahyu maupun ilmu pengetahuan ini berlangsung mulai sejak abad ke 19, yang bersumber dari pemikiran yang merupakan kebangkitan kembali rasional, mereka pelajari secara umat Islam, terhadap periode seksama tanpa mendikotomikannya. sebelumnya yang dinamakan dengan Kedua corak pemikiran ini, tampak fase pembaruan (Wijaya, 1992: 6). dijadikan sebagai sarana untuk menggali Sebagai sebuah rentetan berbagai ilmu pengetahuan, baik pembahasan yang saling berkaitan satu pengetahuan agama maupun umum dengan lainnya, pembahasan makalah hingga sampailah pada kejayaan atau ini sesungguhnya lebih didasari pada keemasan Islam.
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
183 Kejayaan berlangsung cukup lama, kemudian berdampak pada situasi sampai diangkatnya penguasa baru politik dan membuat lemahnya sektor Abbasiyah—al-Mutawakkil—yang pendikan, baik institusi, metodologi, bermazhab sunni melakukan bahkan tujuan pendidikan Islam. pencabutan izin resmi Mu’tazilah sebagai satu aliran resmi kenegaraan yang pernah terjadi di masa al-Makmun. Tokoh dan Ide Pembaruan Kondisi tersebut berlanjut hingga umat Pendidikan Islam Islam merasa antipati terhadap Gambaran demikian tentang umat golongan Mu’tazilah, golongan yang Islam, mengalami kemunduran tidak gencar menyebarkan ajaran rasionalis. hanya di bidang pendidikan dan Sejak itu masyarakat tidak mau lagi pemikiran tetapi juga pada aspek mendalami ilmu-ilmu sains dan filsafat lainnya seperti keagamaan, (Asrohah, 1999: 123). Pemikiran kemasyarakatan, politik, dan ekonomi. rasional dan ilmiah tidak lagi menjadi Umat Islam menjadi statis, jumud, dan budaya berpikir masyarakat Muslim terbelakang. Sementara itu, Eropa yang sampai akhirnya pola pikir rasional telah menemukan kebangkitan berubah menjadi cara berpikir intelektual, mulai meninggalkan umat tradisional yang dipengaruhi oleh ajaran Islam. Bangkitnya rasionalisme dan spiritualitas, tahayyul, dan kejumudan intelektualisme telah menuntun orang- (Asrohah, 1999: 123). Gejala orang Eropa menemukan sumber- kemunduran pendidikan Islam, menurut sumber kekayaan di luar Eropa, seperti Zuhairini (1995: 110) mulai tampak Amerika, Australia, dan Timur Jauh. setelah abad ke-13 M, yang ditandai Kebangkitan intelektual Eropa, dengan terus melemahnya pemikiran dalam penjelasan Hanun Asrohah, telah umat Islam sampai abad ke-18 M. memberikan kontribusi yang besar Antipati terhadap Mu’tazilah juga telah sekali bagi kemajuan Eropa. Semangat mengakibatkan pengawasan yang ketat rasionalisme menyusul melimpahnya terhadap penerapan kurikulum di kekayaan yang dibawa dari Amerika dan madrasah. Jatuhnya paham Mu’tazilah Timur Jauh membuat negara-negara talah mengangkat kaum konservatif Eropa menjadi kuat, baik militer, menjadi kuat. Dalam rangka ekonomi, maupun ilmu pengetahuan mengembalikan paham sunni sekaligus dan teknologi. Kini keadaan menjadi memperkokoh basis kemasyarakatan, berbalik. Jika sebelumnya Islam para ulama sering melakukan kontrol memiliki kekuatan besar di bidang terhadap kurikulum di lembaga- politik, ekonomi, maupun ilmu lembaga pendidikan (Fauzan, 2005: pengetahuan dapat menguasai Spanyol, 164). Pada masa ini, materi pelajaran Sicila, Asia Kecil, dan Balkan, maka sangat minim, hanya terbatas pada ilmu- sekarang Barat yang maju, sedangkan ilmu agama, bahkan pendidikan Islam Islam tidak lagi memiliki kekuatan yang lebih identik dengan pengajaran tasawuf dapat dibanggakan (Asrohah, 1999: dan fikih. Kondisi demikian terus 127-128). diperburuk seiring dengan runtuhnya Eksploitasi dan intervensi Barat kota Baghdad, akibat serangan tentara lama kelamaan menggugah untuk Mongol pada tahun 1258 M, yang menginsyafkan dan menyadarkan akan berakibat pada kehancuran kebudayaan terbelakangnya umat Islam. Mereka dan pusat pendidikan Islam. Hal ini tergugah untuk melawan dan
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
184 membebaskan diri dari kekuasaan akan banyak mewarnai tulisan ini Barat. Mereka sadar bahwa kuatnya selanjutnya. kontrol Barat terhadap mereka adalah karena kemajuan modern yang dimiliki oleh Barat. Keinginan untuk melawan Sultan Ahmad III (1703-1713) di Turki Barat haruslah didahului dengan Pembaruan pendidikan di dunia Islam mengadakan perubahan dalam diri umat pertama kali dimulai di Kerajaan Turki Islam. Maka untuk itu, diperlukan apa Usmani (Thohir, 2004: 218-219). Faktor yang disebut dengan “modernisme” penting yang melatarbelakangi gerakan (Armando, 2005: 39). Rasa interes dan pembaruan bermula dari kekalahan- respon umat Islam terhadap kekalahan yang dialami oleh Kerajaan kolonialisme menimbulkan gerakan- Usmani dalam peperangan dengan gerakan modernisme yang dipelopori Eropa. Tercatat misalnya, dalam catatan oleh penguasa, kaum bangsawan elite, Serif Mardin, bahwa dengan kekalahan dan intelegensia. Sebagai konsekuensi tentara Turki pada pertempuran di logis dari upaya reformasi dan dekat Wina memaksa Turki modernisasi tersebut, terciptalah usaha- menandatangani perjanjian Carlowitz usaha perubahan dan pembaruan di pada tahun 1699 M yang berisi bidang pendidikan Islam. Menurut penyerahan daerah Hungoria kepada sebagian tokoh-tokoh pembaharu Islam, Austria, daerah Podolia kepada salah satu penyebab kemunduran umat Polandia, dan daerah Azov kepada Rusia Islam adalah melemah dan merosotnya (Mardin, 1985: 222). Di samping itu kualitas pendidikan Islam. Untuk itu, terjadinya stagnasi bidang ilmu perlu mengembalikan kekuatan pengetahuan dan teknologi (Ali, 2003: pendidikan Islam sebagai penyangga 561). Kondisi ini semakin menegaskan kemajuan umat Islam sehingga bahwa kekuatan Turki Usmani di mata bermunculanlah gagasan-gagasan Eropa semakin menurun dan lemah. tentang pembaruan pendidikan Islam Kekuatan Turki Usmani yang yang diikuti dengan pelaksanaan mengandalkan kekuatan tentara kian perubahan penyelenggaraannya tak berdaya menangkis serangan- (Asrohah, 1999: 128-129). serangan musuh. Kebangkitan kembali pendidikan Munculnya kekalahan yang Islam dalam tulisan ini akan berkelanjutan dialami Kerajaan Usmani menguraikan tokoh, berikut gagasannya menyebabkan Sultan Ahmad III (1703- di tiga kerajaan besar pada tiga wilayah 1713 M) amat prihatin. Ia kemudian Islam, yakni Turki, Mesir, dan India. Di mulai melakukan instrospeksi diri Turki akan dikaji gagasan-gagasan dengan meneliti dan menyelidiki pembaru Sultan Ahmad III (1703-1713 keunggulan yang dimiliki oleh Barat. M), dan Sultan Mahmud II (1808-1839 Dari sinilah kemudian muncul sikap M). Muhammad Ali Pasya dan baru dalam diri Kerajaan Usmani, di Muhammad Abduh, dua tokoh penting mana sebelumnya apriori dengan Barat, yang menjadi representasi pembaruan kini berbalik dengan menghargai dan di Mesir, serta Sayyed Ahmad Khan, menjalin kerjasama untuk mengejar tokoh pembaharu yang menjadi simbol ketertinggalan umat Islam dari kejayaan umat Islam di India. Gagasan kemajuan Barat. dari kelima tokoh inilah kemudian yang Langkah pertama yang dilakukan Sultan Ahmad III adalah mengambil
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
185 inisiatif dan tindakan dengan oleh Kerajaan. Gerakan ini mendorong mengirimkan duta-duta ke Eropa untuk munculnya kelak pemikiran penting mengamati keunggulan Barat; untuk kemajuan umat Islam dan selanjutnya menyampaikan hasil pendidikan Islam modern. penelitiannya kepada Sultan. Hasil Untuk mendorong masayarakat penelitian ini menemukan perubahan Islam berkarya dengan berbagai ilmu besar yang dimiliki Eropa, yakni pengetahuan, Sultan Ahamd III kemajuan teknologi dan ilmu mendirikan percetakan di Istanbul pada pengetahuan modern sehingga mereka 1727 M, sebagai cara untuk memiliki pasukan/militer yang tangguh mempermudah akses buku-buku dan dilengkapi dengan teknologi pengetahuan, dicetak buku-buku canggih. Oleh karenanya, Kerajaan tentang ilmu kedokteran, ilmu pasti, Sultan Ahmad III memandang perlu astronomi, sejarah, kitab hadis, fikih, mengadakan perubahan di Usmani. ilmu kalam, dan tafsir (Nasution, 1997: Usaha pembaruan sosial-politik di Turki 16). Meningkatnya hubungan kerjasama pada akhirnya tidak dapat yang terjalin dengan Eropa membuat mengesampingkan pembaruan Turki tertarik untuk menyusun buku- pendidikan. Tidak sedikit upaya buku yang mencakup disiplin ilmu pembaruan berbagai bidang tersebut pengetahun, seperti ilmu bumi, ilmu haruslah melalui pendidikan (Asrohah, alam, ilmu politik, dan masalah-masalah 1999: 129-130). Maka, Sultan Ahmad III militer, serta berbagai kemjauan yang mendirikan Sekolah Teknik Militer yang didapat oleh negera-negara Eropa. mengajarkan strategi, dan teknik Upaya pembaruan yang dilakukan peperangan untuk membangun oleh Sultan Ahmad III di atas lebih pada angkatan perang yang kuat dan tangguh. upaya untuk mendirikan lembaga Selain militer, Turki Usmani juga pendidikan yang di dalamnya diajarkan membangun perekonomian dan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan pemerintahan yang baik (Armando, agama yang dibutuhkan untuk kemajuan 2005: 146). masyarakat Islam. Pendirian berbagai Sebagai konsekuensi logis dari lembaga pendidikan Islam tersebut pembangunan itu, selanjutnya Turki tampaknya menjadi prioritas penting harus mengembangkan kemajuan ilmu sebagai upaya menggapai kembali pengetahuan yang selama ini dilupakan. kemajuan Islam di mana melalui Untuk itu pada tahun 1717 M didirikan pendidikanlah muncul tokoh-tokoh lembaga terjemah yang bertugas untuk pembaru, pemikir-pemikir handal untuk menerjemahkan buku-buku dalam kemajuan umat Islam berikutnya. berbagai bidang ilmu pengetahuan ke dalam Bahasa Turki (Asrohah, 1999: 16- 17). Pendirian lembaga terjemah ini Sultan Mahmud II (1808-1839 M) di memberikan dampak besar bagi Turki perkembangan ilmu pengetahuan umat Upaya pembaruan pendidikan Islam kala itu. Sebab sumber bacaan Islam di masa Sultan Ahmad III yang yang selama ini sangat terbatas wilayah baru berjalan dilanjutkan kembali oleh kelimuannya, kini dapat dengan mudah Sultan Mahmud II (1807-1839 M). Usaha ditemukan melalui buku-buku perubahan pendidikan di masa Sultan terjemahan berikut dengan berbagai Ahmad III yang tidak lancar bidang kelimuan yang sengaja disedikan ditindaklanjuti langsung dengan
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
186 perubahan pendidikan yang lebih intens madrasah tradisional dibiarkan berjalan, (Armando, 2005: 217). Sebagaimana tetapi di samping itu didirikan dua halnya di dunia Islam pada zaman itu, sekolah pengetahuan umum; Maktebi madrasah merupakan satu-satunya Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) lembaga pendidikan umum yang ada di yang bertujuan mendidik siswa untuk Kerajaan Usmani. Di madrasah- menjadi pegawai-pegawai; dan Maktebi madrasah hanya diajarkan pengetahuan Ulum-U Edebiye (Sekolah Sastra) untuk agama, sedang pengetahuan umum tidak menyediakan penerjemah-penerjemah diajarkan. Sultan Mahmud II sadar untuk keperluan pemerintah. Di dua bahwa pendidikan madrasah tradisional sekolah ini diajarkan Bahasa Perancis, ini tidak lagi sesuai dengan tuntutan ilmu bumi, ilmu ukur, sejarah, dan ilmu zaman. Maka Sultan Mahmud II politik, serta sastra Arab (Nasution, berusaha memperbaiki sistem 1997: 94-95). pendidikan madrasah tersebut secara Apa yang dilakukan di atas, komprehensif untuk menjawab mendapat sambutan positif dari tantangan zaman sekaligus untuk masyarakat Islam kala itu. Maka pada kemajuan umat Islam. perkembangan berikutnya, sekolah- Di masa itu, dalam catatan Harun sekolah model Barat banyak dibangun Nasution, orang juga telah kurang giat oleh Sultan Mahmud II. Pada tahun memasukkan anak-anaknya ke 1827, ia mendirikan Tilahanae-i Amire madrasah dan mengutamakan mengirim (Sekolah Kedokteran) dan Muhandisane mereka belajar keterampilan secara (Sekolah Teknik) dan pada tahun 1834 praktis di perusahaan-perusahaan dibuka Sekolah Akademi Militer industri pangan. Kebiasaan ini membuat (Asrohah, 1999: 129-130). Pada tahun bertambah meningkatnya jumlah buta 1838, Sekolah Kedokteran dan Sekolah huruf. Untuk mengatasi problem ini, Pembedahan digabungkan menjadi satu Sultan Mahmud II mengeluarkan dengan nama Dar-al Ulum-u Hikemiye perintah supaya anak-anak sampai ve Mekteb-i Tibbiye-i Sahane, yang umur dewasa jangan dihalangi masuk merupakan gabungan dari sekolah madrasah (Nasution, 1997: 94). kedokteran dan sekolah pembedahan, Kebijakan prestisius ini memberikan dengan Bahasa Perancis sebagai bahasa dampak positif bagi perkembangan pengantarnya (Armando, 2005: 218). umat Islam pada masa itu, khususnya Mahmud II tercatat sebagai tokoh pendidikan generasi masa depan. penganjur Bahasa Perancis; karena Sultan Mahmud II menyadari menurutnya penguasaan bahasa asing bahwa pendidikan, ilmu pengetahuan, tersebut akan mempercepat laju alih dan teknologi modern mempunyai ilmu modern ke Turki, khususnya ilmu peran dominan dalam mencapai kedokteran, dan sekaligus menjadi kunci kemajuan. Oleh karena itu, ia berusaha dalam penyerapan khazanah pemikiran keras menata dan membenahi modern seperti politik, ekonomi, militer, kurikulum di madrasah-madrasah sosial, sains, dan filsafat (Armando, dengan memasukkan ilmu pengetahuan 2005: 218). umum (Nata, 2004: 14-15). Selain usaha pendirian sekolah, Sebagaimana halnya di dunia Islam Sultan Mahmud II juga melaksanakan lainnya, sulit sekali mengadakan kegiatan yang sangat strategis. Usaha perubahan kurikulum di madrasah penting Sultan Mahmud II dalam dengan pengetahuan umum. Maka pengembangan perubahan adalah
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
187 mengirimkan lebih kurang 150 pelajar pembaruan angkatan bersenjata, ke luar negeri, antara lain ke Inggris, pembaruan di bidang ekonomi juga Perancis, Rusia, dan Austria. Kelak mendapat perhatiannya yang serius dan sekembalinya, mereka membawa ide untuk itu juga diperlukan ilmu baru bagi kerajaan ini dan memberikan pengetahuan modern. Di sini tergambar sumbangan yang sangat besar bagi bahwa kedua pembangunan bidang perkembangan Islam. Pada masa militer dan ekonomi yang dilakukan berikutnya usaha ini terbukti, muncullah Muhammad Ali Pasya sangat buku-buku yang berbahasa Turki membutuhkan ilmu pengetahuan mengenai peradaban modern Barat modern dan ini menjadi cikal munculnya (Armando, 2005: 218). pembaruan di bidang pendidikan (Armando, 2005: 151). Muhammad Ali Pasya sangat Muhammad Ali Pasya di Mesir menyadari pentingnya arti pendidikan Sama halnya di Turki, pembaruan dan ilmu pengetahuan bagi kemajuan pendidikan Islam selanjutnya dapat suatu bangsa. Maka, Muhammad Ali dilihat di Mesir yang juga diawali oleh Pasya mencurahkan perhatiannya bagi penguasa pembaharuan Islam setelah pendidikan. Maka untuk itu, ia mengadakan kontak dengan peradaban mendirikan kementerian pendidikan modern Barat. Invasi Napoleon yang dan lembaga pendidikan. Tahun 1815 ia membawa kemajuan teknologi dan ilmu mendirikan Sekolah Militer di Cairo dan pengetahuan Barat telah membuka mata Akademi Industri Bahari serta Sekolah rakyat Mesir bahwa umat Islam telah Perwira Angkatan Laut di Iskandariyah. tertinggal oleh kemajuan Barat, Itu semua dimaksudkan untuk selanjutnya mendorong umat Islam membekali anggota angkatan bersenjata untuk mengadakan modernisasi yang dengan ilmu pengetahuan modern dipelopori oleh Muhammad Ali Pasya (Armando, 2005: 151). Secara berturut- (Armando, 2005: 150). Muhammad Ali turut ia membuka Sekolah Teknik Pasya disebut sebagai pelopor (1816), Sekolah Kedokteran (1827), pembaruan dan Bapak Pembangunan Sekolah Apoteker (1829), Sekolah Mesir Modern. Ia sangat menyadari Pertambangan (1839), Sekolah bahwa pembagunan dunia pendidikan Pertanian (1836), dan Sekolah sangat penting artinya bagi kemajuan Penerjemahan (1836) (Asrohah, 1999: Mesir sebagai suatu bangsa yang 123). Di sekolah-sekolah tersebut beradab. digunakan metode modern dengan guru Setelah ia naik tahta menjadi yang didatangkan dari Eropa, di penguasa Mesir, ia mengerahkan usaha samping tenaga dari Mesir sendiri. untuk memperkuat kekuasaannya dan Untuk mempercepat pembaruan mengadakan pembaruan. Pembaruan dalam bidang pendidikan, pertama dilakukannya di bidang militer, penerjamahan buku Eropa digalakkan, karena dengan kekuatan militer ia dapat terutama setelah berdirinya Sekolah mempertahankan kekuasaannya. Akan Penerjemahan. Usaha penerjemahan ini tetapi, kemajuan dalam bidang militer mulai membawa hasil baik. Bagian tidak akan mungkin dicapai tanpa penerjemahan dibagi empat; ilmu pasti, dukungan ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran, ilmu fisika dan sastra. teknologi modern yang berkembang. Kegiatan tersebut, terutama sastra, Untuk mendukung pembiayaan membawa masuknya ide-ide Barat ke
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
188 Mesir. Mereka mulai mengenal Eropa yang berpikiran luas, berwawasan dan semakin menyadari bahwa dunia modern, dan tidak berpandangan yang digambarkan buku terjemahan itu ekslusif. sudah jauh berbeda dari buku klasik yang sudah mereka ketahui (Armando, 2005: 151). Muhammad Abduh di Mesir Di sini tergambar bahwa corak dan Upaya pembaruan pendidikan model pendidikan Barat yang yang telah dilakukan oleh Muhammad diterapkan oleh Muhammad Ali Pasya di Ali Pasya, satu sisi memberikan Mesir dianggap jalan keluar untuk kontribusi positif bagi lahirnya suasana kemajuan umat Muslim Mesir. Untuk pendidikan Islam yang dinamis. Bahkan mendukung percepatan pembaruannya dari adanya pembaruan ini telah lahir ia mempercayakan pengawasan sekolah pula intelektual Muslim yang kepada orang Barat, bahkan guru- berwawasan luas baik pengetahuan gurunya juga didatangkan dari Barat agama maupun pengetahuan umum. (Eropa). Selain mendatangkan tenaga Namun pada sisi lain, dengan adanya ahli dari Eropa, Muhammad Ali Pasya pembaruan pendidikan Islam telah juga mengirimkan siswa-siswa untuk membawa kondisi pendidikan Islam— belajar ke Italia, Perancis, Inggris, dan dalam hal ini madrasah—hanya bisa Austria. Menurut statistik, antara tahun mengajarkan ilmu-ilmu keislaman, 1823 dan 1844, sekitar 311 orang akibatnya lulusan madrasah hanya pelajar Mesir dikirim ke Eropa (Hitti, paham akan ilmu keislaman saja, dan hal 1974: 724). ini berdampak pada pola pikir Berbagai terobosan pembaruan masyarakat yang sempit. Di sini tampak dan modernisasi yang dipelopori oleh muncul dualisme pendidikan dan Muhamad Ali Pasya di Mesir ini besar pengaruhnya pun terasa besar dalam sekali kontribusinya bagi perkembangan sistem pendidikan serta juga Mesir untuk menjadi negara Modern. masyakarat Muslim. Munculnya Gerakan pembaruannya telah dualisme pendidikan pada masa ini, memperkenalkan ilmu pengetahuan dan betul-betul telah menjadi kenyataan teknologi Barat kepada umat Islam, dan yang memang perlu penanganan serius. Sampai pada suatu waktu dapat Sosok Muhammad Abduh adalah menyingkap awan hitam yang satu dari sekian banyak pembaru yang menyelimuti pola pikir dan sikap merasakan adanya dualisme tersebut. keagamaan sehingga lahirlah Hal itu, apabila dibiarkan akan intelegensia Muslim yang membawa keberadaan pendidikan Islam berpengetahuan agama yang luas, pada satu situasi tidak mendapat respon berwawasan modern, dan tidak dan diminati oleh masyarakat serta berpandangan sempit. Mereka laksana tidak bisa melahirkan para lulusan yang mercusuar bagi umat Islam Mesir juga handal. Oleh karenanya, dalam dunia Islam lainnya, karena sinarnya merespon kondisi demikian, yang mampu memberikan petunjuk Muhammad Abduh mencoba melakukan umat Islam mendarat di pelabuhan yang upaya pembaruan pendidikan di al- menjanjikan kemajuan dan tidak Azhar (Djambulati : 1987: 27). Menurut menyesatkan. Mereka seperti Rifa’ah pandangannya, al-Azhar perlu Badawi Rafi’ al-Tahtawi, Muhammad dimasukkan ilmu-ilmu modern agar Abduh, Rasyid Rida, dan Hasan al-Banna, ulama-ulama Islam mengerti
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
189 kebudayaan modern dan dengan pendidikan agama. Isi dan lama demikian dapat mencari penyelesaian pendidikan haruslah beragam, sesuai yang baik bagi persoalan dalam zaman dengan tujuan dan profesi yang modern (Nasution, 1997: 67). Dengan dikehendaki oleh pelajar (Rahmena, memasukkan ilmu pengetahuan modern 1996: 59). Muhammad Abduh percaya di al-Azhar sebagai lembaga pendidikan bahwa anak petani dan tukang harus pemerintah, akan melahirkan ilmuwan mendapat pendidikan yang umum, agar yang tidak kosong akan ilmu mereka dapat berhasil menjadi pengetahuan agama tapi juga menguasai ulmuwan masa depan. ilmu pengatahuan umum yang dapat Berikutnya, Muhammad Abduh memberikan kontribusi bagi berusaha mendirikan Komite Perbaikan pengembangan ilmu pengetahuan dan Administrasi al-Azhar pada tahun 1895 kamajuan Islam. dan berhasil melaksanakan pembaruan- Bagi Muhammad Abduh, isu pembaruan administratif yang penting yang harus menjadi perhatian bermanfaat. Namun usahanya sepanjang hayat dan karirnya adalah menghadapi perlawanan dari para pembaruan pendidikan Islam. Dalam ulama bahkan ia dituduh akan pandangannya, pendidikan itu penting menghidupkan kembali pemikiran- sekali, sedangkan ilmu pengetahuan itu pemikiran Mu’tazilah. Dalam rangka wajib dipelajari. Sesuatu yang selalu mengubah sistem pendidikan tersebut, Abduh pikirkan adalah bagaimana Muhammad Abduh mempunyai ide yang mencari alternatif untuk keluar dari tidak bisa direalisir hanya karena stagnasi yang dihadapi sekolah agama di benturan dari kelompok konservatif Mesir, yakni pendidikan al-Azhar. Abduh yang belum memahami betul manfaat berpendapat bahwa pendidikan yang dari adanya pembaruan. Oleh sebab itu, diamatinya cenderung menghasilkan ia merintis pendirian lembaga lulusan dan masyarakat yang jumud, pendidikan Majlis Pengajaran Tinggi tidak transparan, statis, dan tidak ada yang bisa mengajarkan ilmu agama dan perubahan. Oleh karena paham jumud ilmu umum sekaligus pada lembaga- ini, maka umat Islam tidak menghendaki lembaga pendidikan Islam . perubahan, dan tidak mau menerima Selain itu, pembaruan pendidikan perubahan. Hanya dengan Islam yang dilakukannya adalah meningkatkan mutu pendidikan Islam menyebarkan secara luas ide-ide dan mengemukakan kembali ajaran- pembaruannya ke seluruh wilayah ajaran dasar Islam dengan bahasa yang termasuk kepada para guru dan civitas tegas dan jelas, umat Islam akan akademika al-Azhar. Usaha tersebut mengakhiri kemunduran dan akan membuahkan hasil dengan munculnya menatap kemajuan masa depan Gibb, sedikit demi sedikit para pemimpin al- 1992: 69). Azhar bergerak dan terdorong untuk Bagi Muhammad Abduh yang menata kembali metode-metode harus diperjuangkan dalam satu sistem mengajar, serta mengajarkan sejarah, pendidikan adalah pendidikan yang geografi, dan beberapa cabang ilmu fungsional, yang meliputi pendidikan lainnya tentang alam. Dengan demikian universal bagi semua anak, laki-laki upaya pembaruan yang ditujukan ke al- maupun perempuan. Semuanya harus Azhar meliputi; (1) membentuk Dewan punya dasar membaca, menulis, Pimpinan al-Azhar yang terdiri dari berhitung, dan harus mendapatkan ulama-ulama besar dari empat mazhab;
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
190 (2) menertibkan administrasi al-Azhar pembaru Islam India, dia adalah Sayyid dengan menentukan honor bagi Ahmad Khan. Ia berpendapat bahwa pengajar, membangun ruang khusus peningkatan kedudukan umat Islam di bagi rektor, dan mengangkat para India dapat diwujudkan hanya melalui pembantu rektor; dan (3) masa belajar bekerjasama dengan Inggris. Inggris diperpanjang dan masa libur merupakan penguasa terkuat India. diperpendek (Armando, 2005: 14). Menentang kekuasaan Inggris akan merugikan umat Islam India, yang akan membuat mereka tetap mundur dan Sayyid Ahmad Khan di India terbelakang dari masyarakat Hindu Pada babak berikutnya, India. Selain itu, dasar kemajuan Inggris pembaruan pendidikan Islam dapat juga terletak pada ilmu pengetahuan dan dilihat di India. Tidak seperti di Turki teknologi modern. Untuk dapat maju, dan Mesir, pembaruan pendidikan Islam umat Islam juga harus menguasai ilmu di India bertujuan mengatasi jurang pengetahuan dan teknologi bukanlah pemisah antara pendidikan Islam bekerja sama dengan Hindu untuk tradisional dan pendidikan sekuler. Ini menentang Inggris, tetapi memperbaiki disebabkan oleh latar belakang sosio- dan memperkuat hubungan baik dengan politik yang berbeda dengan Turki dan Inggris (Amin, 1979: 136). Oleh karena Mesir. Di India terdapat tiga kelompok itu, menurut Aziz Ahmad, seperti dikutip masyarakat besar, yaitu umat Islam, Hanun Asrohah, Ahmad Khan mengajak masyarakat Hindu, dan bangsa Inggris umat Islam India untuk bersikap loyal sebagai penguasa koloni. Tiga kelompok terhadap Inggris. Setelah mengamati masyarakat ini memiliki kepentingan kondisi rakyat India tidak dapat diobati sosio-politik sendiri-sendiri. Masing- kecuali dengan pendidikan. Dalam masing berjuang keras demi perjuangan pandangannya, kemajuan suatu bangsa dan kemajuan kelompok mereka. Umat tergantung pada pendidikannya. Islam dan masyarakat Hindu sangat Bertambah maju suatu bangsa menentang Inggris yang sangat kuat bertambah maju peradabannya sehingga kekuasaannya. Sementara itu, umat bangsa tersebut menjadi maju dan kuat. Islam India adalah kelompok Ia melihat bahwa negara Inggris masyarakat yang paling terbelakang. semakin hari semakin maju Seperti ditegaskan oleh Viqar al-Mulk, peradabannya seiring dengan kemajuan umat Islam India, yang hanya berjumlah pendidikannya (Asrohah, 1996: 136). seperlima dari umat Hindu, kalau India Ahmad Khan berpendapat bahwa ditinggalkan Inggris, akan hidup umat Islam terbelakang, bodoh, dan tertindas oleh mayoritas Hindu; nyawa, miskin karena tidak memiliki ilmu harta, kehormatan, dan agama umat pengetahuan dan teknologi modern Islam akan dalam keadaan bahaya seperti negara Eropa. Ia mengemukakan (Nasution, 1997: 170). Maka, dalam bahwa ilmu pengetahuan modern dan kondisi seperti ini dibutuhkan teknologi adalah hasil pendayagunaan pembaruan sikap hidup umat Islam yang akal yang maksimal. Gabungan tadinya pasif dalam kehidupan dan kemampuan akal, kebebasan manusia berkarya menjadi sikap dinamis, berkehendak dan berbuat, serta hukum optimis, dan maju. menjadi sumber kemajuan ilmu Kondisi seperti di atas itu, pengetahuan dan teknologi modern di muncullah kemudian seorang tokoh Barat. Maka menurut Ahmad Khan pintu
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
191 ijtihad tetap terbuka, sehingga umat (Armando, 2005: 154). Pada 1886 ia Islam dapat berkembang seiring dengan mendirikan Muhammedan Educational kemajuan ilmu pengetahuan dan Conference dalam usaha mewujudkan teknologi modern. Dengan itu, cara pendidikan nasional yang seragam untuk mengubah pola pikir umat Islam untuk umat Islam India (Armando, India dari keterbelakangan adalah 2005: 111). Pendirian sekolah ini juga melalui pendidikan (Armando, 2005: sebagai suatu kekhawatiran Ahmad 110). Khan tentang bahaya kesenjangan Sementara itu, ia melihat bahwa antara lembaga pendidikan agama umat Islam India sangat terbelakang (madrasah) dengan sekolah-sekolah karena rendahnya mutu pendidikan. sekuler yang diasuh pemerintah Inggris. Menurutnya, mutu pendidikan Islam haruslah ditingkatkan dengan menerapkan sistem pendidikan modern ANALISIS yang cukup; keadaan mereka tidak akan Berdasarkan uraian di atas penulis bertambah baik dan tidak bisa dapat memberikan beberapa catatan menduduki posisi-posisi terhormat di penting sebagai sebuah analisis terkait antara bangsa-banga di dunia. Oleh dengan usaha-usaha pembaruan yang karena itu, ia mendirikan lembaga telah dilakukan oleh para tokoh pendidikan modern, yaitu Sekolah pembaru. Analisis ini bertalian dengan Inggris di Muradabad pada tahun 1860. dua hal utama yaitu; (1) faktor Pada tahun 1864 ia mendirikan penyebab munculnya keinginan untuk Scientific Society untuk melakukan pembaruan pendidikan memperkenalkan sains Barat kepada Islam yang dilakukan oleh para tokoh rakyat India, dan mendirikan Sekolah pembaharu, yang di dalamnya Modern di Ghazipur. Pada tahun 1868 ia menganalisis tiga hal utama; (2) ide-ide juga membentuk komite pendidikan di penting yang dilakukan tokoh beberapa daerah India Utara (Nasution, pembaharu dalam memunculkan 1997: 170). kembali kejayaan Islam, yang di Pada tahun 1878 Ahmad Khan dalamnya menganalisis enam ulasan mendirikan Muhammedan Anglo penting. Semua hal itu akan diuraikan Oriental College (MAOC) yang bertujuan secara gambalan dalam analasis berikut. mengajarkan ilmu pengetahuan modern tanpa mengabaikan pendidikan agama. Bahkan pendidikan agama dan ketaatan Penyebab Munculnya Kebangkitan siswa menjalankan ajaran agama Pendidikan Islam diperhatikan dan dipentingkan Pertama, munculnya gerakan (Asrohah, 1999: 170). MAOC ini pembaruan pendidikan tersebut karena merupakan markas Gerakan Aligarh memang dirasakan lemahnya kondisi dengan potensinya berkembang menjadi umat Islam saat itu, yang mengharuskan sebuah institusi dan memainkan peran adanya pendidikan yang baik untuk mencarikan solusi persoalan membangun kembali bangsa yang telah pendidikan, sosial, politik umat Islam terpuruk. Semua tokoh pembaru India. Dalam perkembangan selanjutnya, tersebut tampaknya sepakat bahwa setelah menjadi perguruan tinggi, apabila umat Islam ingin keluar dari Gerakan Aligarh menjadi salah satu zona keterpurukan maka persoalan pusat gerakan pembaruan Islam di India penting yang harus dibangun adalah
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
192 pendidikan yang baik dimana di kontiniu oleh beberapa pembaru dalamnya terdapat berbagai penguasaan pendidikan Islam untuk mencari solusi ilmu pengetahuan. Perbaikan dan membangkitkan kembali kejayaan pendidikan menjadi kunci utama untuk Islam kelak di masa yang akan datang. mencapai sebuah kemajuan. Hal ini misalnya terlihat pada apa yang dilakukan oleh Sultan Ahmad III dan Sultan Mahmud II di Turki. Model Pembaruan Pendidikan Islam Kedua, berkembangnya pemikiran Pertama, menjalin kerja sama sunni yang tidak lagi mementingkan dengan Barat. Tokoh-tokoh pembaru pemikiran rasional yang berdampak Islam berpandangan, pada dasarnya bagi kejumudan berpikir masyarakat kekuatan dan kesejahteraan yang Muslim. Berkembangnya pemikiran dialami Barat adalah hasil seperti ini memberikan dampak besar perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi kemunduran ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. teknologi di wilayah kekuasaan Golongan ini berpendapat bahwa apa kerajaan. Madrasah-madrasah hanya yang dicapai oleh Barat sekarang ini berkonsentrasi pada ilmu-ilmu merupakan pengembangan dari ilmu keagamaan saja, tanpa berusaha untuk pengetahuan dan kebudayaan yang mengembangkan ilmu pengetahuan pernah berkembang di dunia Islam. yang komprehensif. Terpuruknya Maka untuk mengembalikan kekuatan pendidikan Islam, seperti yang telah dan kejayaan umat Islam, sumber diterangkan di depan, sesungguhnya kekuatan itu harus dikuasai kembali. lebih dilatarbelakangi oleh kondisi Untuk mengembalikan itu harus melalui internal umat Islam yang tidak lagi pendidikan, karena pola pendidikan menganggap ilmu pengetahuan umum Barat dipandang sukses dan efektif, sebagai satu kesatuan ilmu yang harus maka harus menirunya. Pembaharuan dipelajari. Sehingga pada proses pendidikan pola Barat, mulai timbul di selanjutnya ilmu pengetahuan lebih Turki Usmani akhir abad ke 11 H/17 M banyak diadopsi bahkan dimanfaatkan setelah mengalami kalah perang dengan secara komprehensif oleh Barat yang berbagai negara Eropa Timur pada masa pada waktu itu tidak pernah mengenal itu (Yusrianto, 2008: 52). ilmu pengetahuan. Sayyid Ahmad Khan berpendapat Ketiga, ketidakmampuan bahwa peningkatan kedudukan umat masyarakat Muslim menguasai ilmu Islam di India dapat diwujudkan bila pengetahuan dan teknologi. Penguasaan bekerjasama dengan Inggris, karena Barat terhadap ilmu pengetahuan dan penguasa terkuat India. Menentang teknologi membawa mereka dapat kekuasaan Inggris, merugikan umat secara mudah untuk menginvasi dan Islam India dan akan tetap terbelakang menguasai daerah-daerah kekuasaan dari masyarakat Hindu India. Dasar Islam. Akibatnya wilayah kekuasaan kemajuan Inggris terletak pada ilmu Islam semakin hari semakin mengecil pengetahuan dan teknologi modern. dan terpuruk, sementara Barat semakin Maka, umat Islam harus menguasai ilmu meluas. Inilah awal mula terjadinya pengetahuan dan teknologi, bukanlah kesadaran umat Islam akan bekerja sama dengan Hindu untuk ketertinggalan yang amat jauh. menentang Inggris, tetapi memperbaiki Instrospeksi pun terus dilakukan secara dan memperkuat hubungan baik dengan
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
193 Inggris (Amin, 1979: 136). Oleh karena berkualitas ia mendatangkan tenaga ahli itu, Ahmad Khan mengajak umat Islam untuk mengembangkan sistem dan India untuk bersikap loyal terhadap manajemennya dan mempercayakan Inggris. pengawasan sekolah kepada orang Kedua, memperbaiki sistem Barat, guru-gurunya juga didatangkan pendidikan madrasah. Membangun dari Barat dan Eropa. Sementara sistem pendidikan yang berkualitas Muhammad Abduh Muhammad menjadi sebuah keharusan untuk memasukkan ilmu-ilmu modern ke mencapai kemajuan dan keluar dari Universitas al-Azhar agar ulama-ulama keterpurukan (Nata, 2005: 517-528). Islam mengerti kebudayaan modern dan Saat itu, madrasah merupakan satu- dengan demikian dapat mencari satunya lembaga pendidikan umum penyelesaian yang baik bagi persoalan yang ada di Kerajaan Usmani. Di dalam zaman modern. Masuknya ilmu madrasah-madrasah hanya diajarkan pengetahuan modern di al-Azhar pengetahuan agama, sedang sebagai lembaga pendidikan pengetahuan umum tidak diajarkan. pemerintah, melahirkan ilmuwan yang Madrasah dibenahi sistemnya mulai dari tidak kosong akan ilmu pengetahuan guru, metode, kurikulum, evaluasi agama tapi juga menguasai ilmu sampai pada peningkatan sarana dan pengatahuan umum yang dapat prasarananya dilakukan dengan baik. memberikan kontribusi bagi Hal ini dapat dilihat usaha Sultan pengembangan ilmu pengetahuan dan Mahmud II sadar bahwa pendidikan kemajuan umat Islam. Hal ini madrasah tradisional ini tidak lagi dilakukannya sekaligus untuk sesuai dengan tuntutan zaman, maka mengeluarkan umat Islam yang dalam memperbaiki sistem pendidikan situasi stagnan karena faham jumud. madrasah tersebut secara komprehensif. Ketiga, mengembangkan research Mengadakan perubahan kurikulum di dengan mengirimkan duta-duta Islam ke madrasah dengan memasukkan Eropa dan Barat, yang bertujuan untuk pengetahuan umum di samping meneliti penyebab-penyebab kemajuan. pengatahuan agama. Madrasah Hasil research yang didapatkan di Barat tradisional dibiarkan berjalan, tetapi di dan Eropa itu dikaji dan kembangkan samping itu didirikan sekolah oleh kerajaan untuk mencari formula pengetahuan umum; Maktebi Ma’arif bagi kebangkitan kembali Islam di masa (Sekolah Pengetahuan Umum); dan datang. Kegiatan research yang Maktebi Ulum-U Edebiye (Sekolah dilakukan ini memberikan dampak Sastra). Juga, didirikan sekolah-sekolah besar bagi perkembangan masyarakat model Barat seperti Tilahanae-i Amire Islam termasuk pola pikir dari kerajaan. (Sekolah Kedokteran) dan Muhandisane Pengembangan atas hasil research (Sekolah Teknik) dan Sekolah Akademi tersebut memunculkan perubahan Militer. signifikan yang berwujud aksi pada Perbaikan sistem pendidikan pendirian sekolah-sekolah modern madrasah ini juga tampak jelas dengan untuk mengambangkan ilmu memasukkan corak dan model pengetahuan dan teknologi. pendidikan Barat pada madrasah oleh Formula ini sesungguhnya Muhammad Ali Pasya dan Muhammad memberikan kontribusi signifikan bagi Abduh di Mesir. Bagi Muhammad Ali perkembangan dan kemajuan umat Pasya, agar mutu pendidikan madrasah Islam, termasuk pada kondisi hari ini.
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
194 Kegiatan research tidak hanya pada apa yang dilakukan oleh mengembangkan sumber daya manusia Muhammad Ali Pasya di Mesir, dan itu sendiri, akan tetapi bagi proses Sultan Ahamad III mendirikan kemajuan suatu bangsa. Bangsa besar, percetakan di Istanbul pada 1727 M, akan menaruh perhatian yang besar sebagai cara untuk mempermudah akses pula bagi kegiatan research dalam buku-buku pengetahuan, dicetak buku- kegiatan pendidikannya, karena dengan buku tentang ilmu kedokteran, ilmu kegiatan itu akan melahirkan pasti, astronomi, sejarah, kitab hadis, penemuan-penemuan mutakhir yang fikih, ilmu kalam, dan tafsir. dibutuhkan oleh masyarakat. Termasuk Meningkatnya hubungan kerjasama pula dengan kegiatan research itu akan yang terjalin dengan Eropa membuat dapat mengembangkan ilmu Turki tertarik untuk menyusun buku- pengetahuan dan teknologi yang buku yang mencakup disiplin ilmu berguna bagi masyarakat. Melalui pengetahun, seperti ilmu bumi, ilmu kegiatan itu pulalah penguasaan ilmu alam, ilmu politik, dan masalah-masalah pengetahuan dan teknologi akan dapat militer, serta berbagai kemajuan yang melahirkan kemajuan bagi bangsa. Hal didapat oleh negera-negara Eropa. ini misalnya dapat dilihat pada upaya Kelima, menyediakan beasiswa yang dilakukan Sultan Ahmad III dan belajar di Eropa dan Barat. Pemberian Mahmud II. beasiswa ini menjadi program prestisius Keempat, mendirikan lembaga dari penguasa kala itu dengan terjemah dan percetakan. Kedua mengirimkan pelajar untuk belajar di lembaga ini didirikan untuk Eropa dan Barat. Mengirim pelajar mengembangkan kemajuan ilmu sekolah di Eropa dan Barat dengan pengetahuan yang selama ini dilupakan. program beasiswa menjadi bagian yang Karya-karya besar yang berkembang di tak terpisahkan dari politik Eropa dan Barat diterjemahkan secara pemerintahan untuk mempelajari ilmu sistematis dan kontiniu untuk dapat pengetahuan dan teknologi beserta dipelajari oleh umat Islam sembari kemajuan yang di sana. Para pelajar mempelajari dan mengembangkan ilmu dituntut untuk mempelajari kemajuan pengetahuan yang terkandung di ilmu pengetahuan di Eropa dan Barat, dalamnya dalam kehidupan masyarakat. dan setelah mereka kembali diharapkan Lahirnya karya-karya terjemahan buku dapat menerapkan ilmunya untuk dari Barat dan Eropa itu membuat geliat membangun peradaban dan kemajuan masyarakat berkembang untuk umat Islam. membaca dan mengadopsi ilmu tersebut Usaha itu dapat dilihat pada Sultan untuk mengembangkannya di dunia Mahmud II yang mengirimkan lebih Islam. kurang 150 pelajar ke luar negeri, Setelah lahir karya-karya Muslim antara lain ke Inggris, Perancis, Rusia, sebagai hasil dari persentuhan dengan dan Austria. Muhammad Ali Pasya juga ilmu Barat dan Eropa melalui buku-buku mengirimkan siswa-siswa untuk belajar terjemahan, maka dibutuhkan lembaga ke Italia, Perancis, Inggris, dan Austria. penerbitan untuk menerbitkan karya- Menurut statistik, antara tahun 1823 karya tersebut. Lembaga penerbitan ini dan 1844, sekitar 311 pelajar dikirim ke ternyata berdampak besar bagi Eropa. Usaha-usaha seperti ini penyebaran karya-karya Muslim berdampak besar bagi perkembangan modern. Hal ini misalnya dapat dilihat dan kemajuan umat Islam sekaligus
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
195 mengejar ketertinggalan dari bangsa- tahun 1878 mendirikan Muhammedan bangsa Eropa dan Barat. Kelak akan Anglo Oriental College (M.A.O.C) yang lahir ilmuwan-ilmuwan Muslim yang bertujuan mengajarkan ilmu menghasilkan berbagai penemuan ilmu pengetahuan modern tanpa pengetahuan dan juga pembaru- mengabaikan pendidikan agama. pembaru pendidikan Islam. Ketujuh, integrasi ilmu Keenam, mendirikan sekolah pengetahuan di lembaga pendidikan. modern. Berbeda dengan pembenahan Pembaruan pendidikan yang dilakukan kurikulum pendidikan madrasah oleh tokoh-tokoh yang selama ini sebelumnya, mendirikan sekolah mengambil alih sistem, model, dan modern dilakukan untuk mewujudkan filosofi dari Barat dan Eropa melahirkan lembaga pendidikan yang berkualitas benih-benih dualism dan dikotomi bagi umat Islam. Pendirian lembaga sekolah, dan juga ilmu pengetahuan. Di pendidikan modern ini adalah untuk satu sisi bertahan pendidikan madrasah mempelajari pelajaran umum yang tradisionalis, sementara di sisi lain juga berkembang di Eropa dan Barat serta berkembang lembaga pendidikan sistemnya ditata sedemikian rupa modern. Ditemukan juga ilmu dengan manajemen berkualitas. Sekolah pengetahuan agama tetap dipelajari di modern sebagai alternatif penting madrasah, sementara ilmu pengetahuan penguasa untuk menyebarkan ide-ide umum, juga berkembang di sekolah- pembaruannya pada masyarakat dengan sekolah modern. Sebenarnya hal ini memasukkan pengetahuan-pengetahuan telah muncul di masa kekuasaan umum di dalamnya. Tujuannya yang Muhammad Ali Pasya, satu sisi utama adalah menyediakan pendidikan memberikan kontribusi positif bagi yang berkualitas bagi masyarakat lahirnya suasana pendidikan Islam yang Muslim dan menyejajarkan lembaga dinamis hingga lahir pula intelektual pendidikan Islam ini dengan pendidikan Muslim yang berwawasan luas. Namun yang ada di Barat. pada sisi lain, dengan adanya Lihatlah misalnya Muhammad Ali pembaruan pendidikan Islam telah Pasya di Mesir mendirikan sekolah membawa kondisi pendidikan Islam modern seperti Sekolah Militer pada hanya bisa mengajarkan ilmu-ilmu tahun 1815, Sekolah Kedokteran pada keislaman, dan hal ini berdampak pada tahun 1827, Sekolah Apoteker pada pola pikir masyarakat yang sempit. Di tahun 1829, Sekolah Pertambangan sini muncul dualisme dan dikotomi pada tahun 1839, Sekolah Pertanian pendidikan dan pengaruhnya pun terasa pada tahun 1836, dan Sekolah besar dalam sistem pendidikan serta Penerjemahan pada tahun 1836. Sultan juga masyakarat Muslim. Mahmud II di Turki juga mendirikan dua Oleh karenanya, dalam merespon sekolah modern yaitu Maktebi Ma’arif kondisi demikian, Muhammad Abduh di (Sekolah Pengetahuan Umum) dan Mesir melakukan upaya integrasi ilmu Maktebi Ulum-U Edebiye (Sekolah pengetahuan dengan memasukkan ilmu- Sastra). Juga seperti apa yang dilakukan ilmu modern ke Universitas al-Azhar oleh Sayyid Ahmad Khan di India, ia agar ulama-ulama Islam mengerti mendirikan lembaga pendidikan kebudayaan modern dan dengan modern, yaitu Sekolah Inggris di demikian dapat mencari penyelesaian Muradabad tahun 1860 M, tahun 1864 yang baik bagi persoalan dalam zaman Sekolah Modern di Ghazipur, dan pada modern. Dengan memasukkan ilmu
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
196 pengetahuan modern di al-Azhar (Turki), Muhamad Ali Pasya, sebagai lembaga pendidikan Muhammad Abduh (Mesir), dan Sayyid pemerintah, akan melahirkan ilmuwan Ahman Khan (India). Kelima tokoh ini Muslim yang berwawasan luas tentang mengusung upaya reformasi dan ilmu pengetahuan modern dan juga ilmu modernisasi pendidikan Islam untuk pengetahuan agama. Hal ini juga terlihat mengejar ketertinggalan umat Islam dari di masa Sayyed Ahmad Khan di India bangsa Eropa dan Barat. Upaya mereka yang berusaha menghilangkan terlihat dengan pembenahan sistem diskriminasi pendidikan Islam pendidikan, manajeman, memasukkkan tradisionalis dengan pendidikan ilmu modern dalam kurikulum, modern. Kedua tokoh ini tampak mengembangkan pemikiran rasionalis, berupaya untuk mengintegrasikan ilmu- dan mendirikaan sekolah-sekolah ilmu agama dan umum, serta bentuk modern untuk mendorong kemajuan pendidikan Islam tradisionalis dan umat Islam. sekuler dalam satu sekolah yang mereka Ketiga, pola pembaruan yang sebut dengan sekolah modern. Pada mereka lakukan adalah; menjalin sekolah-sekolah modern ini dipelajari kerjasama dengan Barat; memperbaiki berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik sistem pendidikan madrasah; pengetahuan agama maupun mengembangkan research dengan pengetahuan umum. mengirimkan duta-duta Islam ke Eropa dan Barat, yang bertujuan untuk meneliti penyebab-penyebab kemajuan; SIMPULAN mendirikan lembaga terjemah dan Berdasarkan uraian di atas dapat percetakan; menyediakan beasiswa diambil kesimpulan isu-isu penting di belajar di Eropa dan Barat; mendirikan masa sejarah kebangkitan kembali sekolah modern; dan melakukan pendidikan Islam, yaitu: Pertama, integrasi ilmu pengetahuan di lembaga penyebab kemunduran pendidikan pendidikan. Islam karena munculnya penguasa al- Gagasan pemikiran dan pola Mutawakkil—yang bermazhab sunni— pembaruan yang dimunculkan oleh para membubarkan Mu’tazilah sebagai satu tokoh pembaru di atas sangat relevan aliran resmi kenegaraan yang pernah untuk dikembangkan saat ini di dunia terjadi di masa al-Makmun yang berpikir Islam. Modernisasi lembaga pendidikan rasionalis. Sejak itu masyarakat tidak untuk penguasaan ilmu pengetahuan mau lagi mendalami ilmu-ilmu sains dan dan teknologi bagi masyarakat sangat filsafat. Pemikiran rasional dan ilmiah dibutuhkan dewasa ini. Untuk tidak lagi menjadi budaya berpikir mewujudkan itu, diharapkan masyarakat Muslim sampai akhirnya bermunculan tokoh-tokoh modernis pola pikir rasional berubah menjadi cara baru yang dapat mengembangkan ilmu berpikir tradisional yang dipengaruhi pengetahuan dan teknologi, terutama oleh ajaran spiritualitas, tahayyul, dan pendidikan tinggi Islam, yang kejumudan. bermanfaat bagi masyarakat Islam. Di Kedua, pembaruan pendidikan samping itu diharapkan dukungan besar Islam terbesar yang berpengaruh ke dari pemerintah sebagai pemegang dunia Islam terjadi di Turki, Mesir, dan kekuasaan untuk mendorong India, dengan lima tokoh utama yaitu masyarakat mengambangkan ilmu Sultan Ahmad III, Sultan Mahmud II pengetahuan melalui lembaga
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
197 pendidikan yang berkualitas. Wallahu RajaGrafindo Persada, 2004, cet. ke a’lam. -1 K. Ali, Sejarah Islam dari Awal hingga DAFTAR RUJUKAN Runtuhnya Dinasti Usmani (Tarikh Pramodern), Jakarta: RajaGrafindo Amin, Ahmad. 1979. Zu’ama’ al-Ishlah fi Persada, 2003, cet. ke -4 al-‘Ashr al-Hadits. Kairo: Maktabah Madjid, Nurkholish, Islam Kemodernan al-Nahdhah al-Mishriyyah. dan Keindonesiaan, Bandung: Armando, Nina M., et. al., (ed.,)., 2005. Mizan, 1997, cet. ke -9 Ensiklopedi Islam Jilid 1. Jakarta: Mardin, Serif, “Agama dan Politik dalam Ichtiar Baru van Hoeve. Negara Turki Modern” dalam ---------------. 2005. Ensiklopedi Islam Jilid Harun Nasution dan Azyumardi 3. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Azra (ed.), Perkembangan Modern ---------------. 2005. Ensiklopedi Islam Jilid dalam Islam, Jakarta: Yayasan Obor 4. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Indonesia, 1985 ---------------. 2005. Ensiklopedi Islam Jilid Nasution, Harun. 1997. Islam Rasional. 5. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Bandung: Mizan. ---------------. 2005. Ensiklopedi Islam Jilid Nasution, Harun. 1975. Pembaruan 7. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Pendidikan Islam; Sejarah Asrohah, Hanun. 1999. Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Pendidikan Islam, cet. ke -1. Bulan Bintang. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Nata, Abuddin. 2005. Pendidikan Islam di Crow and Crow. 1990. Pengantar Ilmu Era Globalisasi: Pendidikan Pendidikan. Yogyakarta: Reke Multikultural, Pendidikan Multi Sarasin. Iman, Pendidikan Agama, Moral Djambulati, Ali. 1978. Perbandingan dan Etika, cet. ke -1. Jakarta: UIN Pendidikan Islam, terj. H. M. Arifin. Jakarta Press. Jakarta: Rineka Cipta. Rahmena, Ali (ed.), Para Perintis Zaman Fauzan, “Menimbang Sisi Positif Baru Islam, Bandung: Mizan, 1996 Perlunya Pembaruan Pendidikan Stanton, Charles Michael. 1998. Islam”, dalam, Suwito, et. al., Pendidikan Tinggi dalam Islam, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, terj. Ahmad Afandi dan Hasan Jakarta: Kencana Prenada Media, Asari. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2005, cet. ke-1 Suwito dan Fauzan (ed.,), Sejarah Sosial Fazlurrahman. 1984. Islam. Bandung: Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Pustaka. Media, 2005, cet. ke-1 Gibb, H.A.R., 1992. Aliran-Aliran Modern Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan dalam Islam. Jakarta: Rajawali dalam Perspektif Islam. Bandung: Pers. Remaja Rosdakarya. Hitti, Philip K., History of the Arab, Tambak, Syahraini. 2004. “Prinsip- London: Mc.Millan & Co. Ltd., 1974 Prinsip Umum Pendidikan Islam”, Imamudin, “Madrasah Tingkat Tinggi dalam, Abuddin Nata, (ed.), Sejarah (Universitas al-Azhar)”, dalam, Pendidikan Islam pada Periode Abuddin Nata (ed.), Sejarah Klasik dan Pertengahan, Jakarta: Pendidikan Islam pada Periode RajaGrafindo Persada. Klasik dan Pertengahan, Jakarta: Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382
198 Islam:Melacak Akar-Akar Sejarah, Yunus, Muhammad. 1990. Sejarah Sosial, Politik, dan Kebudayaan Pendidikan Islam. Jakarta: Umat Islam. Jakarta: RajaGrafindo Hidakarya Agung. Persada. Yusrianto, Edi. 2008. Lintasan Sejarah Wijaya, Cece, et. al., 1992. Upaya Pendidikan Islam. Pekanbaru: Pembaruan dalam Pendidikan dan Intania Grafika. Pengajaran. Bandung: Remaja Zuhairini. 1995. Sejarah Pendidikan Rosdakarya. Islam, cet. ke -4. Jakarta: Bumi Yatim, Badri. 2006. Sejarah Peradaban Aksara. Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Jurnal Al-hikmah Vol. 12, No. 2, Oktober 2015 ISSN 1412-5382