Anda di halaman 1dari 31

Tanah ekspansif

(expansive soil)
istilah yang digunakan pada tanah atau batuan yang
mempunyai potensi penyusutan atau pengembangan oleh
pengaruh perubahan kadar air.

Istilah tanah ekspansif dan potensi pengembangan (swelling


potential) digunakan untuk menunjukkan tanah yang mudah
mengalami kembang-susut.

Tidak semua lempung mudah mengembang/menyusut.


Jenis lempung yang mudah mengembang : Montmorillonite
BUKU REFERENSI
Lempung ekspansif mengembang jika bertambah
kadar airnya dan menyusut bila berkurang

3 pelat partikel lempung dengan air


yang saling mendorong sehingga
menjauh.

Air tertarik ke permukaan lempung


yang bermuatan negatif

3 pelat partikel lempung Partikel lempung

tanpa air diantaranya Air

(a) (b) (c)

Pengembangan dan penyusutan partikel lempung


Identifikasi lempung ekspansif secara tidak
langsung dengan menggunakan nilai
aktivitas (A)

Aktivitas :

A = PI/C

PI = indeks plastisitas
C = persen fraksi ukuran lempung (diameter < 0,002 mm).

Bila A tinggi maka tanah tersebut ekspansif


(jika lempung mempunyai A>1,25  termasuk ekspansif)
Potensi pengembangan tanah ekspansif
diprediksi secara tak langsung dengan
batas Atterberg
Persen pengembangan lempung
bergantung pada

 Kadar air awal (wo)


 Kepadatan tanah (gd)
 Tekanan yang bekerja (q)
GEOSINTETIK
(GEOSYNTHETICS)
GEOSINTETIK
Geotekstil banyak digunakan dalam proyek bangunan sipil,
sejak 1960.

Istilah geosintetik : “geo” = bumi (tanah & batu)


“sintetik” = bahan buatan.

Geosintetik adalah produk buatan pabrik dari bahan sintetik atau polymer
alami dalam bentuk lembaran, lajur, woven, non woven yang digunakan
dalam struktur yang berhubungan
dengan tanah, batuan, atau bahan rekayasa geoteknik lainnya.

 Bentuk planar: geomembranes, geotextiles, geosynthetic barriers, geonets,


geogrids, geostrips, geospacers and geomats, dll
 Bentuk 3 dimensi : geocells, geofoams, dll.
Tipe-tipe Geosintetik

 Geotekstil – Woven (anyam),


non-woven (nir anyam)
 Geogrid
 Geomembran
 Geokomposit
 Geonets
 Geosyntetic clay liner, dll.
Geotekstil Woven
Geotekstil Non-woven
Woven or Welded Geogrids
GEONET
- Bahan berlubang kotak-kotak, terbuat dari polyethylene (PE)

- Rusuk-rusuk mempuyai ketebalan

- Digunakan untuk drainase searah bidang


Geomembran

 Digunakan sebagai penghalang air


(tahan bocoran)
APILKASI GEOMEMBRAN
FUNGSI GEOSINTETIK

 Pemisah (Separation)
 Drainase (Drainage)
 Filter (Filtration)
 Perkuatan (Reinforcement)
 Penghalang kelembaban (Moisture barrier)
 Pelindung erosi (erosion protection)
 Bantalan (Cushion)
Geosintetik sebagai pemisah

Tebal pondasi
bawah rencana

Tanah dasar (lempung)


Geotekstil

Tanah dasar (lempung)

Lempung bermigrasi ke Agregat tenggelam ke


atas memisahkan batuan dalam tanah dasar

a) Tanpa geotekstil b) Dengan geotekstil

Geotekstil diletakkan di antara lapisan agregat dan tanah-dasar ,


dimaksudkan untuk mencegah kontaminasi dan mempertahankan ketebalan
agregat pada lapisan perkerasan jalan.
UJI PENGEMBANGAN DI
LABORATORIUM

Manometer
pembacaan
penurunan

Beban

Air
Batu
tembus
Contoh tanah air
Persen pengembangan (potensi
pengembangan, S) lempung
bergantung pada
 Kadar air awal (wo)
 Kepadatan tanah (gd)
 Tekanan yang bekerja (q)

 S = DH/H x 100%  H = tebal sampel awal


Gambar X.29 Profil kadar air untuk tanah A (Al-Homoud et al., 1997).

Kedalaman tanah yang dipengaruhi


kembang-susut
Kadar air

Bervariasi akibat
iklim

Kedalaman dibawah permukaan


Seimbang Kedalaman
zona aktif

Gambar X.29 Profil kadar air (Al-Homoud et


al., 1997).
Kedalaman zona aktif
Kota Kedalaman zona aktif (m)
Houston 1,5 – 3,0
Dallas 2,1 – 4,2
Denver 3,0 – 4,2
San Antonio 3,0 – 9,0
Kadar air

Bervariasi akibat
iklim
Kedalaman dibawah permukaan

Seimbang Kedalaman
zona aktif
STABILISASI TANAH
STABILISASI TANAH

adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu


guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah
Bila tanah di tempat tidak memenuhi syarat untuk
pembangunan struktur, ada 2 pilihan:

 Membongkar material di lokasi dan


menggantikannya dengan material yang
sesuai.
 Merubah atau memperbaiki sifat-sifat tanah di
tempat, sehingga material tersebut memenuhi
syarat.

 Pada pembangunan perkerasan jalan, tanah-


dasar dengan CBR < 2, umumnya diperlukan
stabilisasi.
TIPE-TIPE STABILISASI
Stabilisasi tanah dibagi menjadi dua, yaitu:
 Stabilisasi mekanis.
 Stabilisasi dengan bahan-tambah.
Stabilisasi mekanis dan stabilisasi
kimiawi
 Stabilisasi mekanis adalah stabilisasi yang dilakukan dengan
mencampur dua macam tanah atau lebih yang bergradasi berbeda
untuk memperoleh material yang memenuhi syarat kekuatan tertentu.

 Stabilisasi dengan bahan-tambah atau stabilisasi kimiawi bertujuan


untuk memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, dengan cara mencampur
tanah dengan menggunakan bahan-tambah.
PERBEDAAN
MODIFIKASI TANAH DAN STABILISASI
TANAH
 MODIFIKASI TANAH
 Adalah proses stabilisasi yang hanya ditujukan untuk
perbaikan sifat-sifat tanah, tapi tidak ditujukan untuk
menambah kekuatan maupun keawetan tanah. Misalnya:
lempung ditambah kapur agar bisa dilalui kendaraan berat
proyek (lempung bertambah kekuatan dan berkurang
plastisitasnya)

 STABILISASI TANAH
 Adalah proses stabilisasi yang bertujuan untuk menambah
kapasitas dukung tanah dan kenaikan kekuatan yang akan
diperhitungkan pada proses perancangan tebal perkerasan.
 Tujuan dilakukan MODIFIKASI SUBGRADE (tanah-dasar) : untuk
menciptakan landasan kerja bagi alat berat, dengan tanpa
memperhatikan pengaruh modifikasi tanah tersebut terhadap
hitungan perancangan perkerasan.

 Tujuan Stabilisasi tanah: agar tanah menjadi lebih kuat sehingga


memenuhi syarat sebagai bahan subgrade

Stabilisasi tanah membutuhkan metode perancangan dan


pelaksanaan yang lebih teliti dibandingkan dengan modifikasi tanah.
Contohnya: pemadatan, mencampur tanah dengan bahan granuler,
menggunakan tulangan, mencampur tanah dengan semen, kapur,
abu-terbang, aspal dan lain-lain.
Stabilisasi
tanah-kapur dan tanah-semen

• Kapur :
perlu waktu agak lama
(periode perawatan awal dan pencampuran
akhir

•Semen:
Pencampuran dan pemadatan dalam
waktu singkat

•Dan lain-lain
Uji tanah yang distabilisasi – Uji tekan bebas

Anda mungkin juga menyukai