Anda di halaman 1dari 5

Bab 1.

Pendahuluan

A. Latar Belakang

"Bhineka Tunggal Ika" merupakan semboyan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut berasal dari
Bahasa Jawa Kuna. Semboyan itu sendiri memiliki arti "Berbeda-beda tapi tetap satu". Semboyan ini
amatlah cocok untuk keadaan Indonesia yang dihuni oleh beragam suku, ras, agama, dan kebudayaan.

Dayak adalah salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami pulau Kalimantan.
Suku Dayak di anggap sebagai penduduk asli pulau Kalimantan. Bercerita tentang Suku Dayak, Tidak
dapat terpisah dari suatu nama yakni tombak dan tameng suatu senjata dan pelindung tradisional Suku
Dayak. Dulu tombak dan tameng hanya di jadikan sebagai salah satu senjata perang dan pelindung
untuk melawan musuh.

B. Rumusan Masalah

1). Bagaimana pengaruh perkembangan suku

Dayak di Kalimantan Selatan?

2). Apa dasar filosof penetapan makna

Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan

dalam lambang negara Indonesia?

C. Tujuan Pembuatan

1). Mengetahui ukuran pada tombak dan

tameng suku Dayak Kalimantan Selatan

2). Mengetahui fungsi tombak dan tameng

dalam aspek kegiatan sehari-hari Suku

Dayak Kalimantan Selatan

D. Manfaat Pembuatan
1). Pembuatan ini bisa bermanfaat bagi

masyarakat luas.

2). Dapat memahami konsep Bhineka Tunggal

Ika sehingga dapat membangun ke

hidupan yang rukun antar suku bangsa,

dan juga dapat menciptakan lingkungan yg

toleransi, harmonis, dan rukun dalam

berhubungan sosial budaya.

Bab 3. Metode Kerja

A. Waktu dan Tempat

Waktu : Sabtu, pukul 07:30-14:00 Wit

Tempat: Di Sekolah, ruang kelas, dan aula

B. Cara Kerja

Alat: Gunting

Pensil

Penggaris

Jarum
Bahan:kertas kilat

Kantongan plastik

Dooble tipe

Stabilo

Tali rapiah

Kardus

Karton

Karung dan pipa

Cara Kerja : 1).Pembuatan pola baju, rok,

tameng, topi, dan tombak

2).Pembuatan baju dari karung,

tameng dari kardus, tombak dari

pipa, dan topi dari karton

yang di bentuk sesuai dengan

pola

3).Penempelan kantongan plastik

hitam pada baju, topi, rok, dan

tameng yang sudah dibetuk

sesuai dengan pola

4).penempelan kertas kilat pada

baju, rok, topi, tameng , dan

tombak sesuai dengan pola

5).pembuatan tombak dari pipa

yang di bentuk sesuai dengan


pola lalu di liliti kantongan plastik

hitam

6).penempelan kertas kilat yg di

bentuk seperti manik-manik ke

baju, rok, tameng, dan topi di hias

dengan susuai contoh

7).Pembuatan topi dari karton yang

di bentuk sesuai pola lalu di

bungkus dengan kaetas kilat

kemudian di hias dengan sesuai

contoh

C. Anggaran Penelitian

No. Keterangan. Jumlah. Satuan.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembuatan makna simbolis ukiran pada tombak (senjata tradisional) dan tameng (alat
pelindung) kalimantan selatan dapat disimpulkan bahwa senjata tombak dan tameng alat pelindung
mempunyai fungsi sebagai benda pusaka, pelengkap pakaian.

Dari segi bentuk tombak dan tameng terbuat dari bahan pilihan yang diukir dengan bentuk seni yang
halus terkait dengan tradisi kehidupan sehari hari. Senjata tombak berfungsi untuk berburu. Tombak
dan tameng juga dapat dijadikan hiasan atau pajangan Karena mempunyai nilai keindahan ukiran dan
motif.

Saran

Saran umum

Sebaiknya seluruh masyarakat mempelajari pembuatan pakaian dan tombak(senjata) secara


tradisional maupun modern diharapkan kesenian tradisi tetap terpelihara sebagai bentuk tanggung
jawab moral kepada generasi muda indonesia.

2). Saran pribadi

Anda mungkin juga menyukai