Sistem Pendidikan: SDN 16 Koto Baru Mata Pelajaran Budaya Alam Minangkabau
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 2.1. Menjelaskan macam-macam pakaian dan upacara adat minangkabau
Indikator
2.1.1. Menjelaskan pakaian adat diminangkabau 2.1.2. Melalui diskusi kelas siswa dapa mmenyebutkan
macam-macam upacara
adat mingkabau
IV.
THE
GUEST
ALCHEMIST
ာ Beranda
Tujuan Pembelajaran
minangkabau 2. Melalui diskusi kelas siswa dapat menyebutkan macam macam upacara adat
minangkabau
adat dalam kehidupan sehari-hari 4. Melalui pengamatan gambar siswa dapat menjelaskan jenais
pakaian adat
minangkabau
V. Keagamaan, disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, yanggung jawab, ketelitian
VI.
Materi Ajar
b. Bertanya c. Inkuiri
2. Metode Pembelajaran
a. Observasi
b. Diskusi
c. Tanya jawab
d. Penugasan
A. Kegiatan awal
(kreatif dan rasa ingn tahu) 7. Membangkitkan motivasi siswa dengan cara menyebutkan jenis-jenis
B. Kegiatan Inti
1. Melakukan Tanya jawab dengan siswa tentang pakaian adat yang dipakai
orang tuanya waktu pergi upacara perkawinan (eksplorasi) 2. Guru memajangkan gambar didepan kelas
dan meminta siswa mengamatinya
5. Berdasarkan pengamatan gambar yang telah dilakukan, siswa dapat menyebutkan pakaian adat
minangkabau ( elaborasi ) 6. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok
7. Membagikan LKS kepada tiap kelompok dan memfasilitasi tiap kelompok dalam mengerjakan LKS
tersebut
9. Mambimbing siswa dalam melakukan diskusi tentang jenis pakaian dalam adat minangkabau dalam
upacara adat minangkabau ( elaborasi )
1317
kelompok (konfirmasi)
C. Kegiatan akhir
1. Guru meminta siswa menyebutkan jenis-jenis upacara adat beserta contoh pakaian adatnya
3. Memberikan penilaian terhadap LKS yang telah dikerjakan siswa. 4. Memberikan pekerjaan rumah
5. Penilaian
Sumber Belajar
1. Yulfian Azrial, 1994 BAM SD Kelas V. angkasa Raya hal 33-45 2. Armaini, ermaleli dan muzzamil, 2004,
Bumi Aksara Hal 32-43
Media Pembelajaran
XI.
Penilaian
Tertulis
Penilaian kinerja dapat dilakukan pada laporan tertulis temuan siswa tentang kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari yang menunjukkan bahwa pakaian dan
upacara adat menggunaka lembar kerja siswa tentang pekaian dan upacara adat
minangkabau.
XII. Lembaran Kerja Siswa LKS tentang pakaian dan upacara adat di minangkabau
adat istiadat yaitu perbuatan yang dilakukan secara berulang, kemudian menjadi kebiasaan dan
dihormati orang. Kebiasaan terus-menerus ini disebut juga adat. Adanya adat dalam suatu erah,
membuat kebiasaan tersebut tumbuh, berkembang, dan dipatuhi oleh masyarakat sekitar.Adat istiadat
bisa berkaitan dengan norma dan kelakuan masyarakat. Norma menjadi suatu kebiasaan dan aturan
mengikat. Jika dilanggar, maka individu, kelompok, atau masyarakat mendapatkan sanksi.
Upacara adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki aturan
tertentu sesuai dengan tujuan.
1. Tabuik
Tradisi Tabuik suku Minang Upacara Tabuik merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat
Minangkabau (Sumatera Barat) dalam rangka memperingati wafatnya Hassan dan Hussein, cucu Nabi
Muhammad SAW.
2. Batagak Panghulu
Batagak panghulu Sumatera Barat Batagak panghulu merupakan upacara adat Minang dalam rangka
pengangkatan dan peresmian seseorang menjadi penghulu.
3. Batagak Rumah
Tradisi Batagak Rumah Masyarakat Minang Batagak Rumah merupakan upacara adat suku Minangkabau
yang dilakukan ketika akan mendirikan rumah Gadang.
4. Upacara Perkawinan
Prosesi adat pernikahan Minangkabau Dalam tiap masyarakat dengan susunan kekerabatan, perkawinan
memerlukan adaptasi dalam banyak hal, baik itu dari segi asal usul, kebiasaan hidup, tingkat sosial,
tatakrama, bahasa dan pendidikan, karena beberapa hal tadi merupakan syarat utama dalam
perkawinan.
6. Upacara Kekah
Tradisi Aqiqah suku Minang Upacara kekah atau yang biasa disebut aqiqah, merupakan syariat agama
Islam sebagai tanda rasa syukur atas titipan Allah SWT berupa anak kepada orang tuanya.
Upacara Tamaik Kaji suku Minangkabau Upacara tamaik kaji (khatam Qur’an) diselanggarakan bila
seorang anak yang telah mengaji di pondok sebelumnya sudah tamat membaca al-Qur’an.
Setelah mengetahui beberapa macam upacara adat yang ada di Minang kabau, sekara kita akan belajar
pakaian adat yang di pakai dalam upacara adat tersebut
Pakaian adat ialah pakaian yang dibuat dengan tujuan sebagai identitas atau ciri khas dari masyarakat
tertentu. Untuk hari ini kita cukup membahas pakaian adat dalam batagak penghulu
Batagak Pangulu merupakan upacara adat Minangkabau untuk mengangkat penghulu (kepala
adat/pimpinan sebuah suku) yang baru. Upacara tersebut dilakukan secara besar-besaran dengan
memotong kerbau dan bisa berlangsung selama 3-7 hari.
Menurut adat Minangkabau, peresmian atau pengangkatan seorang penghulu tidak dapat dilakukan
oleh keluarga yang bersangkutan saja. Upacara tersebut harus melibatkan KAN (Kerapatan Adat Nagari).
Berikut pakaian adat yang dipakai oleh penghulu
1. Destar
Deta atau Destar adalah tutup kepala atau sebagai perhiasan kepala tutup kepala bila dilihat pada
bentuknya terbagi pula atas beberapa bahagian sesuai dengan sipemakai, daerah dan kedudukannya.
2. Baju
Baju ini hanya digunakan oleh para kepala suku atau para pemangku adat di masa lalu. Warna pakaian
adat ini berwarna hitam karena melambangkan kepemimpinan.
3. Sarawa
merupakan bagian bawahan yang digunakan pada saat pemakaian baju Penghulu. Bawahan ini berupa
celana yang mempunyai ukuran cukup besar pada bagian kakinya.Pemilihan ukuran celana ini memiliki
filosofi. Artinya kebesarannya dalam memenuhi segala panggilan
4. Sasampiang
Sasampiang atau sesamping merupakan sebuah kain yang diletakkan di bahu sebagai pelengkap baju
Penghulu.Kain ini memiliki warna merah yang berarti seorang Penghulu pemberani. Terdapat benang
makau atau benang warna-warni dengan ukuran yang cukup kecil. Benang ini mempunyai arti sebagai
ilmu dan keberanian di atas kebenaran.
Cawek merupakan ikat pinggang dalam baju adat Penghulu yang terbuat dari kain. Bagian ujungnya
terdapat jumbai-jumbai dan hiasan pucuk rebung. Cawek sendiri memiliki arti bahwa Penghulu harus
cakap dan sanggup menunjukan akal budinya.
Selain berbagai busana dan kain yang digunakan, terdapat aksesoris senjata berupa keris yang disisipkan
pada pinggang. Keris tidak diperuntukan dan digunakan oleh sembarang orang.
merupakan salah satu pelengkap yang ada dalam pemakaian baju Penghulu. Tongkat ini digunakan
untuk menunjukan Penghulu memiliki wibawa yang tinggi dan seseorang yang dituakan dalam
masyarakat tersebut.