Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Penyakit Coronavirus

Gambar 1 Coronavirus

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia yang tidak
diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan
terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi
menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market
di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health
Organization memberi nama virus baru tersebut Severa Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019
(COVID-19). Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui
antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Akhirnya
dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia. Sampai
saat ini virus ini dengan sangat cepat menyebar secara misterius dan penelitian masih terus
berlanjut.

A. Coronavirus
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua
subkeluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Terdapat empat genus
yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan gamma coronavirus.

Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering pleimorfik dengan
diameter sekitar 50-200m. Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul, tidak bersegmen,
dan virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat panjang. Struktur coronavirus
membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S
atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur
utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus
kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang). Coronavirus bersifat
sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung
klorin, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan
kloroform. Berdasarkan penemuan, terdapat tujuh tipe Coronavirus yang dapat menginfeksi
manusia saat ini yaitu dua alphacoronavirus (229E dan NL63) dan empat betacoronavirus,
yakni OC43, HKU1, Middle East respiratory syndrome-associated coronavirus (MERS-CoV),
dan severe acute respiratory syndrome-associated coronavirus (SARSCoV). Yang ketujuh
adalah Coronavirus tipe baru yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan, yakni
Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV).

B. Gejala Coronavirus
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan :
 Hidung beringus.
 Sakit kepala.
 Batuk.
 Sakit tenggorokan.
 Demam.
 Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa Coronavirus dapat menyebabkan gejala yang parah.
Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19),
yang mengakibatkan gejala seperti :
 Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
 Batuk dengan lendir.
 Sesak napas.
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

C. Penyebab Coronavirus
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air
liur pengidap virus corona.
 Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata
gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping
itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona
jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus
yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

D. Data Coronavirus
Berdasarkan data yang dilansir Worldometers, sampai pukul 15.00 WIB, tanggal 13 April
2020, jumlah total kasus positif corona di seluruh dunia telah mencapai 1.856.800 pasien.
Sedangkan angka kematian pasien positif Covid-19 secara global telah menyentuh angka
114.312 jiwa. Ini berarti ada penambahan kasus kematian lebih dari 100 ribu jiwa dalam
sehari terakhir. Di sisi lain, total pasien Covid-19 yang berhasil sembuh di dunia telah
berjumlah 428.275 orang. Jadi, sampai hari ini, masih ada 1.314.213 pasien positif corona
yang berada dalam perawatan. Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Perancis, Jerman dan Inggris
kini termasuk enam negara dengan angka kasus positif corona tertinggi di dunia. Sementara
China, Iran, Turki dan Belgia berada di bawah enam negara tersebut. Di Italia, belum redanya
pandemi membuat Perdana Menteri Giuseppe Conte memutuskan untuk memperpanjang
lockdown negara itu hingga 3 Mei 2020. Hanya sebagian kecil aktivitas bisnis yang telah
ditutup sejak 12 Maret akan diizinkan dibuka kembali pada Selasa pekan ini.

Negara Confirm Recovered Deaths


US 582.594 44.308 23.649
Spain 170.099 64.727 17.756
Italy 159.516 35.435 20.465
France 137.877 28.001 14.986
Germany 130.072 68.200 3.194
China 83.302 78.148 3.345
Indonesia 4.557 380 399
Tabel Penyebaran COVID-19 di Dunia.
E. Grafik Kasus Coronavirus

Gambar 2 Grafik perkembangan kasus baru Virus Corona per hari di Indonesia (sumber: covid19.go.id)

F. Pencegahan Coronavirus
Saat ini masih belum ada vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19. Cara terbaik untuk
mencegah infeksi adalah dengan menghidari terpapar virus penyebab. Lakukan tindakan-
tindakan pencegahan penularan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Beberapa upaya
pencegahan yang dapat dilakukan pada masyarakat :
 Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand sanitizer
berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun tidak
tersedia.
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
 Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedang sakit.
 Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat anda sakit atau segera
ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktifitas di luar.
 Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada
tempat yang telah ditentukan.
 Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh.
Gambar 3 Proyeksi kasus Covid-19 di Indoensia (sumber: ayobandung.com)

Keberhasilan berbagai upaya yang telah dilakukan baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah tidak luput dari tingkat kesadaran dan disiplin masyarakat Indonesia itu sendiri. Setiap
individu harus memahami bahaya virus Covid-19 dan mentaati semua ketentuan yang ada
untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas. Penting untuk menjaga jarak dan selalu
menggunakan masker ketika berada di luar rumah.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai