Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM

PRAKTIKUM FITOFARMAKA
TUGAS 4
Pembuatan kapsul Ekstrak Kencur Dan Penetapan Kadar Senyawa
marker Epms Dalam Kapsul
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitofarmaka

KELOMPOK : 6
KELAS : B
1. SILVIA 201910410311099
2. MOCHAMAD ZIDANE UBAIDILLAH 201910410311100
3. HADIJAH BINTI HAMID 201910410311101
4. TRI LUTHFIANA MARETHA 201910410311102
5. ZADA FARAH SALSABILA 201910410311103
6. DASALIA NOVINDRI 201910410311271

DOSEN PEMBIMBING :
Apt. Siti Rofida, S.Si, M.Farm
Apt. Amaliyah Dina Anggraeni, M.Farm

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
I. JUDUL
Pembuatan Kapsul Ekstrak Kencur dan Penetapan Kadar Senyawa Marker
Epms Dalam Kapsul.

II. TUJUAN
Mahasiswa memaham mengetahui cara pembuatan sediaan kapsul ekstrak
kencur serta pemanfaatannya.

III. TINJAUAN PUSTAKA


A. Kaempferia galanga (Kencur)

Indonesia dengan keaneka ragaman hayati terkenal dengan sumber


daya alamnya yang melimpah, salah satunya yaitu memiliki aneka ragam
tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu tanaman
yang paling banyak digunakan di masyarakat adalah kencur (Utami,
Tandean, & Liliawanti, 2020). Kaempferia galanga (KG) atau kencur
merupakan salah satu jenis dalam famili Zingiberaceae, famili
Zingiberaceae merupakan family besar dari ordo Zingiberales yang
memiliki sekitar 1200 spesies (M Silalahi & Harmijatun, 2020). Kencur
merupakan salah satu jenis tanaman obat penting bagi masyarakat Asia
termasuk Indonesia (Marina Silalahi, 2019). kencur memiliki batang
berbentuk basal yang memiliki ukuran kurang lebih 20 cm yang tumbuh
dalam rumpun. rimpangnya memiliki ukuran yang pendek berbentuk seperti
jari yang tumpul dengan warna coklat lalu pada bagian kulit rimpang
kemcur memiliki warna coklat yang mengkilat, dengan bau khas yang
dikeluarkan oleh rimpang kencur (Megantara, 2019).
Klasifikasi Tanaman Kencur (Megantara, 2019)
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Phanerogamae
Division : Spermatophyta
Sub Division : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Order : Scitaminales
Family : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia
Species : Kempferia galanga

Gambar I.III
Kaempferia galanga (Kencur)
(Megantara, 2019)

B. Manfaat Kaempferia galanga (Kencur)


Masyarakat lokal Indonesia khususnya etnis Jawa memanfaatkan
K. galanga sebagai bahan jamu yang dikenal dengan nama jamu beras
kencur (M Silalahi & Harmijatun, 2020). Secara etnobotani KG digunakan
sebagai diare, malnutrisi, rematik, sakit maag, batuk, asma, gangguan
saluran pencernaan, demam, ramuan untuk meningkatkan stamina,
minuman ibu pasca melahirkan dan bahan sauna tradisional (Marina
Silalahi, 2019).

C. Kandungan Kimia
Rimpang dari tanaman kencur mengandung beberapa senyawa
seperti minyak atsiri (2,5 - 4 %), etilsinamat, sinamaldehid, eukaliptol,
kaemferol, asam metil-p-kumarat etil ester dan etil-p-metoksisinamat
(Fareza, 2017). Etil parametoksisinamat (EPMS) senyawa ini merupakan
senyawa yang paling besar atau yang paling banyak jumlahnya yang ada
didalam rimpang kencur (Megantara, 2019). Etil-p-metoksisinamat
merupakan salah satu kandungan fitokimia utama dari rimpang tanaman
kencur yang biasa digunakan untuk kosmetik, makanan, insektisidal dan
obat. Hasil penelitian Huang et al. (2008) menunjukkan bahwa hasil
analisa SPME-GC-MS pada ekstrak n-heksan rimpang tanaman kencur
memiliki kadar etil p-metoksisinamat sebesar 46 %. Etil-p-metoksisinamat
memiliki berbagai aktivitas farmakologis diantaranya sebagai antijamur,
antibakteri, dan antikanker (Fareza, 2017).

D. Senyawa Marker
Senyawa penanda atau senyawa marker adalah senyawa yang
berkontribusi terhadap khasiat atau senyawa yang terdapat pada bahan
alam atau produk herbal tanpa memperhatikan aktivitas teraupetiknya.
Senyawa marker dapat digunakan pada tujuan identifikasi untuk
memastikan bahwa ekstrak yang dianalisis merupakan ekstrak yang
memiliki kandungan yang sama dengan senyawa penanda yang dimaksud
(Setiawan, Farmasi, Farmasi, & Hasanuddin, 2022).
Senyawa marker terbagi menjadi 2 ysitu untuk tujuan analisis
(analytical marker) dan penanda untuk tujuan aktivitas farmakologi (active
marker). Adapun analitycal marker adalah suatu konstituen atau kelompok
konstituen yang digunakan hanya untuk tujuan analisis, sedangkan active
marker adalah suatu konstituen atau kelompok konstituen yang membantu
aktivitas terapeutik tanaman itu. Senyawa marker dibutuhkan sebagai
pembanding dalam konfirmasi keberadaan suatu ekstrak tanaman dalam
produk obat bahan alam. Analisis senyawa marker secara kualitatif dan
kuantitatif dapat dijadikan indikator mutu suatu obat herbal (Elfahmi, Iwo,
& Yuniarti, 2018).

E. Etil p-Metoksisinamat (EPMS)


Etil p-Metoksisinamat (EPMS) termasuk golongan senyawa ester
yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat
nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit
polar (Puspaningrat, Abdillah, Wiguna, Putra, & Ismail, 2019). Di alam
turunan sinamat terdapat dalam bentuk ester atau glikosidanya. Etil p-
metoksisinamat terdapat di alam dalam bentuk ester berwujud padatan
kristal berwarna putih kekuningan dan mempunyai bau khas aromatis
yang sangat kuat. EPMS memiliki kelarutan dalam air sebesar 0,0301
mg/mL atau praktis tidak larut. EPMS berkhasiat sebagai antiinflamasi
dengan cara menghambat aktivitas enzim COX-1 dan COX-2, di mana
enzim ini berguna dalam pembentukan prostaglandin yang merupakan
mediator inflamasi (Rachmaniar, Tristiyanti, & Triyadi, 2020).

F. Kapsul
Kapsul merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
balutan cangkang kerasa atau lunak yang larut. Kapsul bnayak digunakan
sebagai metode penghantar obat, karena bersifat praktis dan mampu
menutupi rasa obat. Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor
paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000). Umumnya ukuran
nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Ada
juga kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal
sebagai ukuran OE), yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa
peningkatan diameter (Lestari, Atmadi Putri, Fajriah, Awaluddin, &
Rahma, 2021).
Keuntungan dari sediaan kapsul adalah dapat menutupi bau dan rasa yang
tidak enak, menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar
matahari, lebih enak dipandang, dan mudah ditelan (Lestari, Atmadi Putri,
Fajriah, Awaluddin, & Rahma, 2021).

G. Bahan Tambahan
1. Cab-o-sil
Sinonim : Aerosil; Cab-O-Sil; Cab-O-Sil M-5P; colloidal silica;
fumed silica; fumed silicon dioxide; hochdisperses silicum dioxid;
SAS; silica colloidalis anhydrica; silica sol; silicic anhydride; silicon
dioxide colloidal; silicon dioxide fumed; synthetic amorphous silica;
Wacker HDK.
Pemerian : silicon dioksida koloid adalah silika berasap
submikroskopis dengan ukuran partikel 15 nm. Berwarna putih
kebiruan, tidak berbau, tidak beras, serbuk amorf.
Fungsi : Adsorbent; anticaking agent; emulsion stabilizer; glidant;
suspending agent; tablet disintegrant; thermal stabilizer; viscosity-
increasing agent.
Rumus kimia : SiO2
Berat Molekul : 60,08
Penggunaan colloidal silicon dioxide
Use Concentration (%)
Aerosols 0,5 – 2,0
Mulsion stabilizer 1,0 – 5,0
Glidant 0, 1 – 1,0
Suspending and thickening agent 2,0 – 10,0
(Handbook of pharmaceutical excipients, sixth edition, hal 185)

2. Avicel
Sinonim : Avicel PH; Cellets; Celex; cellulose gel; hellulosum
microcristallinum; Celphere; Ceolus KG; crystalline cellulose; E460;
Emcocel; Ethispheres; Fibrocel; MCC Sanaq; Pharmacel; Tabulose;
Vivapur.
Pemerian : Kristal bubuk terdiri dari partikel berpori, putih, tidak
berasa, tidak berbau
Fungsi : Adsorbent; suspending agent; tablet and capsule diluent;
tablet disintegrant.
Rumus kimia : (C6H10O5)n
Penggunaan microcrystalline cellulose
Use Consentration (%)
Adsorbent 20 - 90
Antiadherent 5 - 20
Capsule binder/diluent 20 - 90
Tablet disintegrant 5 - 10
Tablet binder/diluent 20 - 90
(Handbook of pharmaceutical excipients, sixth edition, hal 129)
IV. PROSEDUR KERJA
- Deskripsi
1. Timbang ekstrak rimpang kencur sesuai yang diinginkan (15
mg/kapsul).
2. Timbang cab-o-sil dan avicell dengan perbandingan 3: 1.
3. Masukkan cab-o-sil dan avicell ke dalam mortir dan gerus ad
homogen.
4. Tambahkan ekstrak rimpang kencur ke dalam mortir dan gerus ad
homogen.
5. Bagi serbuk secara visual menjadi beberapa bagian dan masukkan ke
dalam cangkang kapsul sampai didapat 20 kapsul.

- Bagan Alir

Timbang ekstrak rimpang kencur sesuai yang


diinginkan (15 mg/kapsul)

Timbang cab-o-sil dan avicel dengan perbandingan 3: 1

Masukkan cab-o-sil dan avicell ke dalam mortir dan


gerus ad homogen

Tambahkan ekstrak rimpang kencur ke dalam mortir


dan gerus ad homogen

Bagi serbuk secara visual menjadi beberapa bagian dan


masukkan ke dalam cangkang kapsul sampai didapat 20
kapsul
DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V. 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R. C., Sheskey,
P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Assosiation: 129,185.
Elfahmi, E., Iwo, M. I., & Yuniarti, S. (2018). Isolasi Senyawa Marker Dari Ekstrak Air Daun
Kelor (Moringan Oleifera Lamk.). Acta Pharmaceutica Indonesia, 43(1), 7–14.
https://doi.org/10.5614/api.v43i1.6816
Fareza, M. S. (2017). TRANSFORMASI ETIL P-METOKSISINAMAT MENJADI ASAM P -
METOKSISINAMAT DARI KENCUR (Kaempheria galanga L.) BESERTA UJI
AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA. ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 13(2), 176–190.
https://doi.org/10.20961/alchemy.v13i2.8472
Lestari, I. T., Atmadi Putri, A. A., Fajriah, F. N., Awaluddin, R., & Rahma, A. (2021). Formulasi
dan Karakterisasi Cangkang Kapsul dari Pati Kulit Kentang (Solanum tuberosum L.) dan
Madu sebagai Plasticizer. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences, 9(3), 503–512.
https://doi.org/10.22146/jfps.3301
Megantara, S. (2019). Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galanga L.). Farmaka,
17(2), 256–263.
Puspaningrat, L. P. D., Abdillah, E. K., Wiguna, I. P., Putra, A. P., & Ismail, R. (2019). ISOLASI
ETIL p- METOKSISINAMAT DARI KENCUR DENGAN METODE SOXHLETASI.
Jurnal Kesehatan Midwinerslion, 4(2), 154–159.
Rachmaniar, R., Tristiyanti, D., & Triyadi, F. H. (2020). Dengan Pembentukan Kokristal
Menggunakan. Jstfi, 9(2), 1–12.
Setiawan, R., Farmasi, P. S., Farmasi, F., & Hasanuddin, U. (2022). ISOLASI DAN
KARAKTERISASI SENYAWA PENANDA DARI EKSTRAK RIMPANG BANGLE ( Zingiber
cassumunar ) ISOLATION AND CHARACTERIZATION OF MARKER ( Zingiber
cassumunar ) Disusun dan diajukan oleh.
Silalahi, M, & Harmijatun, Y. (2020). PEMBENTUKAN TARUK (SHOOT) DAN
PEMBUNGAAN KENCUR (Kaempferia galanga L.). Pro-Life, 7(2), 120–133. Retrieved
from http://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife/article/view/1945
Silalahi, Marina. (2019). KENCUR (Kaempferia galanga) DAN BIOAKTIVITASNYA. Jurnal
Pendidikan Informatika Dan Sains, 8(1), 127. https://doi.org/10.31571/saintek.v8i1.1178
Utami, L. P., Tandean, P. G., & Liliawanti, L. (2020). Pengaruh Pemberian Ekstrak Kencur
(Kaempferia galanga L.) terhadap Peningkatan Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 9(2), 145.
https://doi.org/10.30742/jikw.v9i2.883

Anda mungkin juga menyukai