Tugas Tutorial 2 PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
Tugas Tutorial 2 PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
Dibuat oleh :
NAMA : YUSMANRIANTO
NIM : 856798278
Tutor,
Learning to do, akan bisa berjalan jika lembaga pendidikan memfasilitasi para
peserta didik untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta
bakat dan minatnya. Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi
unsur keturunan namun tumbuh berkembangnya bakat dan minat tergantung
pada lingkungannya. Keterampilan dapat digunakan untuk menopang
kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan
pengetahuan dalam mendukung keberhasilan kehidupan individu kedepannya.
Learning to live together, peserta didik sudah harus dibiasakan untuk hidup
bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima, perlu
ditumbuhkembangkan. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses
belajar untuk menjalani kehidupan bersama.
Kursus
Dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri
atas sekumpulanwarga masyarakat yang memberikan pengetahuan
keterampilan dan sikap mental tertentu bagiwarga belajar.Sedangkan
menurut Artasasmita (1985), kursus adalah sebagai mata kegiatan
pendidikanyang berlangsung di dalam masyarakat yang dilakukan secara
sengaja, terorganisir, dansistematik untuk memberikan materi pelajaran
tertentu kepada orang dewasa atau remaja dalamwaktu yang relatif singkat
agar mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yangdapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan masyarakat. Contohnya
seperti kursusmenjahit, kursus komputer, kursus kecantikan.
Pelatihan
Pelatihan adalah kegiatan atau pekerjaan melatih untuk memperolah
kemahiran ataukecakapan, pelatihan berkaitan dengan pekerjaan.
Secara etimologi, andragogi berasal dari bahasa latin “andros” yang berarti orang
dewasa dan “agagos” yang berarti membimbing. Secara sederhana dapat
dikatakan andragogi adalah seni pengetahuan untuk membimbing orang dewasa
belajar.
Jika dilacak dari sisi kesejarahannya, kajian awal andragogi menurut Mustofa
Kamil (tanpa tahun) diperkenalkan oleh diantaranya Alexander Kapp (1883),
Adam Smith (1919), Eugar Rosentrock (1921), Edward Thorndike (1928), Alan
Rogers (1938) dan Harry Overstreet (1949) Tindih silang menyilang argumentasi
para pakar inilah yang kemudian oleh Malcom Knowles lebih difokuskan tak
hanya dari segi konsep teori tapi sampai pada tahapan implementasi Andragogi
itu sendiri.