Anda di halaman 1dari 4

Tugas Tutorial 2

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan


PDGK4306

Dibuat oleh :
NAMA : YUSMANRIANTO
NIM : 856798278

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBBJ PALEMBANG
TAHUN 2022
TUGAS TUTORIAL 2

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4306/Pembelajaran Berwawasan


Kemasyarakatan
Pokok Bahasan : Pandangan kritik sosial dalam pembelajaran (teori
belajar humanistik), pandangan progresif, pandangan
sosiokultural-konstruktivis (Vygotsky), pengertian
budaya
Masa Tutorial : 2022.2
Jumlah Soal : 4
Skor Maksimal : 100

No Aspek Konsep yang dinilai Skor


1. Jelaskan pilar-pilar pendidikan menurut 40
UNESCO!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan demokrasi 30
pendidikan!
3. Jelaskan contoh program pendidikan di 15
masyarakat!
4. Jelaskan apa itu pembelajaran andragogi! 15
Total Skor 100

Tutor,

Muttia Ratna, M.Pd


1. UNESCO mencanangkan empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan, yang
perlu dikembangkan oleh seluruh lembaga pendidikan khususnya lembaga
pendidikan formal. Empat pilar tersebut ialah:

(1) learning to Know (belajar untuk mengetahui),


(2) learning to do (belajar untuk terampil melakukan sesuatu),
(3) learning to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan
(4) learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).

 learning to know, tenaga pendidik seyogyanya berfungsi sebagai fasilitator


yang dapat menuntun atau mengarahkan para peserta didik dalam
memecahkan suatu masalahnya. Di samping itu, seorang tenaga pendidik
dituntut untuk dapat berperan sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan
peserta didik dalam mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu
tertentu.

 Learning to do, akan bisa berjalan jika lembaga pendidikan memfasilitasi para
peserta didik untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta
bakat dan minatnya. Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi
unsur keturunan namun tumbuh berkembangnya bakat dan minat tergantung
pada lingkungannya. Keterampilan dapat digunakan untuk menopang
kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan daripada penguasaan
pengetahuan dalam mendukung keberhasilan kehidupan individu kedepannya.

 Learning to be erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik


dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Bagi anak
yang aktif, proses pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan
cukup luas untuk berkreasi. Sebaliknya bagi anak yang pasif, peran tenaga
pendidik sebagai pengarah sekaligus fasilitator sangat dibutuhkan untuk
pengembangan diri peserta didik secara maksimal.

 Learning to live together, peserta didik sudah harus dibiasakan untuk hidup
bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima, perlu
ditumbuhkembangkan. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses
belajar untuk menjalani kehidupan bersama.

2. Yang dimaksud demokrasi Pendidikan adalah suatu pandangan yang


mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan tenaga pendidik
yang sama dan adil kepada semua siswanya tanpa membeda-bedakan dalam
segala aspek dalam kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.

3. Contoh Pendidikan di Masyarakat

 Kursus
Dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri
atas sekumpulanwarga masyarakat yang memberikan pengetahuan
keterampilan dan sikap mental tertentu bagiwarga belajar.Sedangkan
menurut Artasasmita (1985), kursus adalah sebagai mata kegiatan
pendidikanyang berlangsung di dalam masyarakat yang dilakukan secara
sengaja, terorganisir, dansistematik untuk memberikan materi pelajaran
tertentu kepada orang dewasa atau remaja dalamwaktu yang relatif singkat
agar mereka memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yangdapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan masyarakat. Contohnya
seperti kursusmenjahit, kursus komputer, kursus kecantikan.

 Pelatihan
Pelatihan adalah kegiatan atau pekerjaan melatih untuk memperolah
kemahiran ataukecakapan, pelatihan berkaitan dengan pekerjaan.

Menurut Artasasmita (1985), pelatihan adalah kegiatan


pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja, terorganisir dan sistematis
di luarsistem persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu
pengetahuan dan keterampilan

4. Andragogi adalah cara pandang terhadap proses pembelajaran yang didasarkan


atas realitas bahwa peserta didik yang diajar adalah peserta didik yang sudah
dewasa dan harus diperlakukan sebagaimana orang dewasa.

Secara etimologi, andragogi berasal dari bahasa latin “andros” yang berarti orang
dewasa dan “agagos” yang berarti membimbing. Secara sederhana dapat
dikatakan andragogi adalah seni pengetahuan untuk membimbing orang dewasa
belajar.

Jika dilacak dari sisi kesejarahannya, kajian awal andragogi menurut Mustofa
Kamil (tanpa tahun) diperkenalkan oleh diantaranya Alexander Kapp (1883),
Adam Smith (1919), Eugar Rosentrock (1921), Edward Thorndike (1928), Alan
Rogers (1938) dan Harry Overstreet (1949) Tindih silang menyilang argumentasi
para pakar inilah yang kemudian oleh Malcom Knowles lebih difokuskan tak
hanya dari segi konsep teori tapi sampai pada tahapan implementasi Andragogi
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai