Anda di halaman 1dari 19

104

ANALISIS MATERI AJAR


A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi.
INDIKATOR :
(indikator kemampuan pemecahan masalah)
3.10.1 Memahami permasalahan gelombang bunyi berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
3.10.2 Menyusun rencana dan menentukan persamaan pada penerapan dawai
dan pipa organa dalam kehidupan sehari-hari
3.10.3 Melakukan perhitungan dalam menentukan frekuensi sumber bunyi
pada dawai dan pipa organa
3.10.3 Mengevaluasi hasil perhitungan intensitas dan taraf intensitas
gelombang bunyi yang sudah dilakukan

(kemampuan berpikir kritis)


3.10.4 Menganalisis kaitan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan
karakteristik pada gelombang bunyi
3.10.5 Menginferensi atau menyimpulkan prinsip intensitas gelombang bunyi
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
3.10.6 Mengevaluasi bagaimana konsep efek Doppler dalam kehidupan sehari-
hari
3.10.9 Membuat keputusan dalam permasalahan efek Doppler dalam kehidupan
sehari-hari
4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut
presentasi hasil dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi.
4.10.1 melakukan percobaan dawai dan pipa organa tertutup
4.10.2 mempresentasikan hasil mengamati percobaan dawai dan pipa organa
tertutup

B. Materi
Bagaimana bunyi itu bisa terjadi? Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar
sehingga menyebabkan gangguan kerapatan pada medium. Gangguan ini
berlangsung melalui interaksi molekul-molekul medium sepanjang arah perambatan
gelombang. Adapun molekul hanya bergetar kedepan dan kebelakang di sekitar posisi
kesetimbangan. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi
karena adanya rapatan dan renggangan medium baik gas, cair, maupun padat. Apakah
setiap getaran dapat menghasilkan bunyi? Cobalah menjatuhkan sekeping uang
logam kelantai. Dapatkah kamu mendengar suara dari uang logam tersebut?
105

Selanjutnya jatuhkan benda yang ringan, misalnya sesobek kertas di atas lantai.
Masih dapatkah kamu mendengar suara jatuhnya kertas tersebut? Kedua percobaan
di atas menunjukkan kepada kita bahwa tidak semua getaran menghasilkan bunyi.
Hal ini karena manusia memiliki keterbatasan pendengaran.

Sumber: peruri.co.id Sumber: id.pngtree.com


Gambar 1. Uang logam dan Selembar Kertas

1. Karakteristik Gelombang Bunyi berdasarkan Medium


Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik yaitu gelombang yang di dalam
perambatannya memerlukan medium perantara. Di udara, laju bunyi bertambah
terhadap temperatur. Pada suhu 20˚C besarnya sekitar 343 m/s.
Zat Cepat Rambat Bunyi (m/s)
Udara 340
Helium 977
Air 1500
Mamer 3810
Kayu 3850
Aluminium 5000
Besi 5120
Tabel 1. Kecepatan Bunyi Pada Berbagai Zat
2. Karakteristik Gelombang Bunyi Berdasarkan Frekuensi
Gelombang bunyi berdasarkan daya pendengaran manusia dibedakan menjadi
tiga, yaitu audiosonik/bunyi, infrasonic dan ultrasonik.
a. Audio yaitu daerah gelombang bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia yang memiliki frekuensi berkisar antara 20 hingga 20.000 Hz.
106

b. Infrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20


Hz. Beberapa jenis hewan yang dapat mendengar bunyi infrasonic adalah
anjing, jangkrik.
c. Ultrasonik yaitu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000
Hz. Baik gelombang infrasonic maupun ultrasonic tidak dapat didengar
oleh telinga manusia. Jenis hewan yang dapat mendengar bunyi ini adalah
kelelawar dan lumba-lumba.

Sumber: amonguru.com Sumber: alodokter.com


Sumber: historia.id
Gambar 2. Jangkrik (hewan yang dapat mendengar bunyi infrasonik), Telinga manusia
(dapat mendengar audiosonik), Kelelawar (hewan yang dapat mendengar bunyi
ultrasonik)

3. Cepat Rambat Bunyi


a. Cepat rambat bunyi dalam zat padat
Cepat rambat bunyi dalam zat padat bergantung pada modulus young
dan massa jenis zat padat.

v=
√ E
ρ
(1.1)

Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


E = modulus Young (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)

Modulus young (E) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai
modulus young zat padat berbeda-beda.
107

Bahan Modulus Young (Pa)


Aluminium 7 x 1010
Baja 20 x 1010
Besi 21 x 1010
Karet 0,05 x 1010
Kuningan 9 x 1010
Nikel 21 x 1010
Tembaga 11 x 1010
Timah 1,6 x 1010
Beton 2,3 x 1010
Kaca 5,5 x 1010
Wolfram 41 x 1010

b. Cepat rambat bunyi dalam zat cair


Cepat rambat bunyi dalam zat cair bergantung pada modulus Bulk dan
massa jenis zat cair.

v=
√ B
ρ
(1.2)

Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


B = modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis (Kg/m3)
Modulus Bulk merupakan kecendrungan suatu benda untuk berubah bentuk
kesegala arah ketika diberi suatu tegangan.
c. Cepat rambat bunyi dalam gas
Cepat rambat bunyi dalam gas bergantung pada suhu dan jenis gasnya.

v= γ
√ RT
M
(1.3)

Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s)


γ = konstanta Laplace
R = konstanta gas umum (J/mol K)
T = suhu gas (K)
M = massa molekul relatife gas
Konstanta Laplace ( γ ¿ adalah perbandingan antara kapasitas kalor pada tekanan tetap
dengan kapasitas kalor pad volume tetap. Konstanta Laplace untuk gas monoatomic.
108

Cp
γ=
Cv
5
nR
2
γ=
3
nR
2
5
γ= =1,67
2
Contoh soal :
Sebuah gelombang longitudinal merambat dalam air yang memiliki modulus bulk
4x109 N/m2. Besarnya cepat rambat bunyi dalam air adalah... (ρair = 1000 kg/m3)
Diketahui : B = 4x109 N/m2
ρair = 1000 kg/m3
Ditanya : v ?
Jawab :

v=
√ B
ρ


9
4 ×10
v=
1000
v=2.000 m/s
Jadi, besarnya cepat rambat bunyi dalam air adalah2.000 m/s .

4. Cepat Rambat Gelombang Pada Dawai


Percobaan Melde dilakukan untuk menentukan cepat rambat gelombang pada
dawai. Alat yang digunakan disebut sonometer. Melde menemukan bahwa cepat
rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan
berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai. Perhatikan gambar
berikut :
109

Ga
mbar 3.Percobaan Melde Sumber: fisikazone.com
Pada salah satu unjung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus
tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban. Garpu tala
digetarkan dengan electromagnet secara terus menerus hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala sama dengan kostan.
Dari hasil percobaan melde hasil perumusan melde adalah :

Dimana,
v=
√ F
μ
(1.4)

m ρV ρ( AL)
μ= = =
L L L
Maka,

Keterangan :
v=
√ F
ρA
(1.5)

v = cepat rambat (m/s) m = massa tali (kg)


F = gaya tegangan pada tali (N) A = luas Penampang (m2)
μ = massa persatuan panjang tali (kg/m) V = volume (m3)
L = panjang tali (m) ρ = massa jenis dawai (kg/m3)
Contoh soal :
Dawai sepanjang 60 cm ditegangkan dengan gaya 75 N sehingga menimbulkan cepat
rambat gelombang sebesar 30 m/s. Massa dawai tersebut adalah....
Diketahui: L = 60 x 10-2 m
F = 75 N
110

v = 30 m/s
Ditanya: m ?
Jawab:
F

v=
μ
v=
FL
m √

2
75 ×60 ×10
30=
m
2
75 ×60 ×10
m= 2
=0,05 Kg
30

Jadi, massa dawai adalah 0,05 kg.


5. Sumber Bunyi
Gelombang bunyi yang sering kita dengar sehari-hari dihasilkan oleh sesuatu
yang bergetar yang disebut sumber bunyi.Beberapa sumber bunyi yang kita kenal
misalnya gitar, suling, biola, terompet, dan lain-lain. Pada saat bergetar, sumber bunyi
ini juga akan menggetarkan udara di sekelilingnya dan kemudia udara
mentransmisikan getaran tersebut dalam bentuk gelombang longitudinal.
a. Senar

Sumber: kibrispdr.org
Gambar 4. Alat Musik Sebagai Penerapan Dawai
111

Alat musik seperti gitar atau biola menggunakan dawai sebagai alat getar. Nada yang
dihasilkan oleh senar gitar dapat diubah-ubah dengan cara menekan senar pada posisi
tertentu. Satu senar dapat menghasilkan berbagai frekuensi resonansi dengan pola
gelombang seperti tampak pada gambar.

Sumber: weebly.com
Gambar 5.Resonansi bunyi pada dawai

1) Nada dasar f 0 (harmonik pertama)


1
l= ❑0 atau ❑0=2 l
2
v v
f 0= = (1.6)
❑0 2l
2) Nada atas pertama f 1 (harmonik kedua)
l=❑1

f 1=
v
❑1
=2( )
v
2l
(1.7)

3) Nada atas kedua f 2 (harmonik ketiga)


3 2
l= ❑2 atau ❑2= l
2 3

f 2=
v
❑2
=3
v
2l( ) (1.8)

Frekuensi-frekuensi f 0 , f 1 , f 2dan seterusnya disebut frekuensi alami atau frekuensi


resonansi. Perbandingan frekuensi-ferkuensi di atas, yaitu

f 0=
v
2l ( )
, f 1=2
v
2l ( )
, f 2=3
v
2l
dapat ditulis menjadi
112

f 0 : f 1 : f 2 :… .=1 :2:

Info fisika

Nada terendah yang dihasilkan oleh sumber bunyi


disebut nada dasar atau harmonik pertama ( f 0 ¿ .

b. Pipa Organa

Sumber: amazonaws.com
Gambar 6. Alat Musik Sebagai Penerapan Pipa Organa

Organa Seruling dan terompet merupakan contoh sumber bunyi berupa kolom
udara.Sumber bunyi yang menggunakan kolom udara sebagai sumber getarnya
disebut juga pipa organa. Pipa organa dibedakan menjadi dua, yaitu pipa organa
terbuka dan pipa organa tertutup. Pada pipa organa terbuka bagian ujungnya terbuka.
Nada dasar pipa organa terbuka ( f 0) bersesuaian dengan pola sebuah perut pada
bagian ujung dan sebuah simpul pada bagian tengahnya.
113

Sumber: weebly.com
Gambar 7. Frekuensi pada Pipa Organa Terbuka
1) Nada dasar f 0 (harmonik pertama)
1
l= ❑0 atau ❑0=2 l
2
(1.9)
2) Nada atas pertama (harmonik kedua)
l=❑1

f 1=
v
❑1 ( )
=2
v
2l
(1.10)

3) Nada atas kedua (harmonik ketiga)


3 2
l= ❑2 atau ❑2= l
2 3
f 2= =3
v
❑2 ( ) v
2l
(1.11)

Perbandingan frekuensi yang dihasilkan oleh setiap pola gelombang pada pipa
organa terbuka yaitu
f 0 : f 1 : f 2 …=1 :2 :3
Sebuah pipa organa tertutup jika ditiup juga akan menghasilkan frekuensi nada
dengan pola-pola gelombang yang dapat dilihat pada

Sumber: blogspot.com
Gambar 8. Frekuensi pada Pipa Organa Tertutup

1) Nada dasar f 0 (harmonik pertama)


1
l= ❑0 atau❑0=4 l
4
v v
f 0= = (1.12)
❑0 4 l
114

2) Nada atas pertama f 1 (harmonik kedua)


3 4
l= ❑1 at au❑1 l
4 3

( )
f 1= = =3
v
❑1 4
v
l
v
4l (1.13)
3
3) Nada atas kedua f 2 (harmonik ketiga)
5 4
l= ❑2 atau ❑2 = l
4 5
v
f 2= = =5
❑2 4 ( ) v
l
v
4l (1.14)
5
Perbandingan frekuensi yang dihasilkan oleh setiap pola gelombang pada pipa
organa tertutup yaitu
f 0 : f 1 : f 2 :…=1 :3 :5
Contoh soal :
Berapa frekuensi dasar untuk pipa organa yang panjangnya 25 cm jika pipa
tersebut,
a. Terbuka b. Tertutup
Diketahui: L = 25 x 10-2 m
Ditanya: a. f0 pipa organa Terbuka b. f0 pipa organa Tertutup ?
Jawab:
a. Pipa Organa Terbuka
v
f 0=
❑0
v
f 0=
2l
340
f 0= −2
2.25× 10
f 0=680 HZ
b. Pipa Organa Tertutup
v
f 0=
❑0
v
f 0=
4l
115

340
f 0=
4.25 ×10−2
f 0=340 Hz
Jadi, frekuensi dasar untuk pipa organa terbuka 680 Hz dan frekuensi untuk pipa
organa tertutup sebesar 340 Hz.

6. Efek Doppler
Jika kita berdiri di pinggir jalan kemudian melintas sebuah mobil ambulans
dengan sirine yang berbunyi, kita akan mendengar frekuensi sirine yang relatif lebih
tinggi dari frekuensi sirine yang sebenarnya. Sebaliknya frekuensi sirine akan
terdengar lebih rendah ketika ambulans bergerak menjauhi kita. Peristiwa naik-
turunnya frekuensi bunyi semacam ini disebut efek Doppler.

Sumber: Canva
Gambar 9.Sumber Bunyi dan Pendengar Saling Mendekati dan Menjauhi

Dari Gambar 9 di atas Sumber bunyi dan pendengar saling mendekati, maka
frekuensi yang terdengar lebih besar daripada frekuensi sumber bunyi. Sumber bunyi
dan pendengar saling menjauhi, maka frekuensi yang terdengar lebih kecil daripada
frekuensi sumber bunyi.Peristiwa ini dinamakan efek Doppler.
v±vρ
f ρ= xf (1.15)
v ± vs s
Keterangan : f ρ = frekuensi pendengaran (HZ)
116

f s = frekuensi sumber bunyi (HZ)


v p = kecepatan pendengaran (m/s)
v s = kecepatan sumber bunyi (m/s)
v = cepat rambat udara (340 m/s)
Contoh soal
Sebuah mobil membunyikan sirine pada frekuensi 400 Hz. Jika laju mobil 20 m/s,
dan laju bunyi di udara 340 m/s, tentukan frekuensi sirine yang didengar oleh
pengamat !
Diketahui: f s = 400 Hz
v s = 20 m/s
v = 340 m/s
Ditanya: f p?
Jawab :
v−v p
f p= ×f s
v−v s
340−0
f p= x 400=425 Hz
340−20
Jadi, Frekuensi yang didengar oleh pengamat adalah 425 Hz.

7. Intensitas Bunyi

sumber : dosenpendidikan.co.id
Gambar 10. Rambatan Bunyi Berbentuk Bola

Pada dasarnya gelombang bunyi adalah rambatan energi yang berasal dari sumber
bunyi yang merambat ke segala arah, sehingga muka gelombangnya berbentuk bola.
Energi gelombang bunyi yang menembus permukaan bidang tiap satu satuan luas tiap
117

detiknya disebut intensitas bunyi. Intensitas bunyi adalah daya gelombang bunyi
yang dipindahkan melalui bidang seluas satu satuan yang tegak lurus terhadap arah
cepat rambat gelombang.
Keterangan :
I = intensitas gelombang bunyi (W/m2) P (1.16)
I=
A
P = daya gelombang bunyi (W )
A = luas penampang (m2)

Karena muka gelombang berbentuk bola, maka intensitas gelombang pada bidang
permukaan bola dengan jari-jari R adalah :

P P (1.17)
I= =
A 4 π R2

 Perbandingan intensitas bunyi dari jarak R1 dan R2 adalah :

Sumber: roboguru.ruangguru.com
Gambar 11. Perbandingan Intensitas Bunyi Terhadap Jarak
Semakin jauh dari sumber bunyi, maka semakin besar luas muka gelombang bola
sehingga intensitas bunyi semakin kecil. Pengurangan intensitas bunyi akibat
pertambahan jarak dari sumber bunyi sesuai dengan hubungan berikut :
P P I I
I 1 : I 2= 2
: 2
: 2: 2
4 πR1 4 πR2 R1 R2
118

( )
2
I 1 R2
= (1.18)
I 2 R1
 Intensitas total dari n buah sumber bunyi yang identik adalah :
(1.19)
I tot =I 1 + I 2 + I 3 +…+ I n =n . I

Keterangan :
n = jumlah sumber bunyi
I = intensitas sebuah sumber bunyi (w/m2)

Contoh soal :
Intensitas bunyi dari suatu detektor pada jarak 2 m adalah 4 x 106 W/m2.Jika detektor
digeser dari posisinya, intensitas yang terdeteksi adalah 10 6 W/m2. Jarak pergeseran
detektor tersebut adalah....
Diketahui: R1 = 2 m
I 1 = 4 x 106 W/m2
I 2 = 106 W/m2
Ditanya: R2?
Jawab:
I 2 R 12
=
I 1 R 22

106 22
6
= 2
4 x 10 R 2


6 2
4 x 10 x 2
R2= 6
=4 m
10
Jadi, jarak pergeserannya ( R ) adalah sebesar 4 meter
8. Taraf Intensitas Bunyi
Ketinggian bunyi berhubungan dengan besaran fisika yang dapat diukur, yaitu
intensitas gelombang. Intensitas didefinisikan sebagai energi yang dibawa sebuah
119

gelombang per satuan waktu melalui satuan luas. Karena energi per satuan waktu
adalah daya intensitas mempunyai satuan daya per satuan luas (watt/meter2).
 Intensitas ambang pendengaran adalah intensitas bunyi terkecil yang masih
dapat didengar oleh telinga manusia ( I 0=10−12 W /m 2 )
 Intensitas ambang perasaan adalah intensitas bunyi terbesar yang masih dapat
didengar oleh telinga manusia tanpa rasa sakit ( I W/m2).
 Hubungan antara I dan TI dinyatakan dengan persamaan :
Keterangan :
TI = taraf intensitas ( desibel = dB ) I (1.20)
TI =10 log
I0 = intensitas ambang pendengaran I0

I0 =10-12W/ m2
I = intensitas bunyi ( W/m2)
 Taraf intensitas oleh n sumber bunyi yang memiliki intensitas sama
Misalkan sebuah sumber bunyi memberikan intensitas I2 = I dengan taraf
intensitas TI1. Jika ada n sumber bunyi identik, maka intensitasnya menjadi In=
n1 dengan taraf intensitas TIn.
I1 I
TI 1=10 log =10 log
I0 I0
In n.I
TI n=10 log =10 log
I0 I0
n. I I
TI n−TI 1=10 log −10 log
I0 I0

(
¿ 10 log ¿ −log
I0
I
I0 )
¿ 10 log
( nlI : II )
0 0

¿ 10 log ( nl I 0
×
I0 I )
TI n=TI 1+10 logn
120

(1.21)

Keterangan :
n = jumlah sumber bunyi
 Apabila pada jarak R1 dari suatu sumber bunyi taraf intensitasnya TI 1,
maka pada jarak R2 taraf intensitasnya menjadi :
I1
TI 1=10 log
I0
I2
TI 2=10 log
I0
I2 I1
TI 2−TI 1=10 log −10 log
I0 I0

TI 2−TI 1=10 log ( I2


I0
−log
I1
I0 )
¿ 10 log ( )
I2 I1
:
I0 I0

¿ 10 log ( I 2 I1
×
I 0 I2 )
¿ 10 log
( )
I2
I1

( )
2
R1
¿ 10 log
R2

¿ 20 log ( )
R1
R2

TI 2=TI 1+20 log


( ) R1
R2
Sehingga,

R1
TI 2=TI 1+20 log
R2 (1.22)
121

Contoh soal :
Besarnya taraf intensitas bunyi yang memiliki intensitas 10-7 Watt/m2 adalah...
Diketahui: I = 10-7 W/m2
I 0 = 10-12 W/m2
Ditanya: TI ?
Jawab :
I
TI =10 log
I0

10−7
TI =10 log −12
10
5
TI =10 log 10
TI =50 dB
Jadi, taraf intensitasnyaadalah 50 dB
9. Pelayangan
Pada saat dua buah gelombang bunyi yang memiliki amplitudo yang sama dan
merambat dalam arah yang sama, namun memiliki frekuensi yang berbeda sedikit,
maka bunyi akan terdengar keras dan lemah secara bergantian. Peristiwa ini disebut
pelayangan bunyi.
Banyaknya pelemahan dan penguatan bunyi yang terjadi dalam satu detik
disebut frekuensi layangan bunyi yang besarnya sama dengan selisih antara dua
gelombang bunyi yang berinterferensi tersebut. Besarnya frekuensi layangan bunyi
dapat dinyatakan dalam persamaan :
f L =N=|f 1 −f 2| (1.23)
Keterangan : f L = frekuensi layangan bunyi (Hz)
N = banyaknya layangan bunyi tiap detiknya
f 1 dan f 2 = frekuensi gelombang bunyi yang berinterferensi (Hz)
Contoh soal :
122

Dua buah bunyi yang masing-masing memiliki frekuensi 530 Hz dan 524 Hz
berbunyi serempak. Besarnya frekuensi layangan perdetik adalah....
Diketahui: f 1 = 530 hz
f 2 = 524 Hz
Ditanya: f L?
Jawab:
f L =|f 1−f 2|
f L =|530−524|=6 Hz
Jadi, frekuensi layangannya sebesar 6 Hz.

DAFTAR PUSTAKA
Marthin, K. 2017. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Saripudi,K., Suganda, A., & Rustiawan,D. 2009. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Priyambodo, T.K.,& Eka, B.M. 2009. Fisika Dasar. Yohyakarta: Penerbit Andi.
Internet.

Anda mungkin juga menyukai