Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Limbah Vaksinasi Covid-19

No. Dokumen : /UKP/XI/2020


No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS PULAU TIGA Devi Aprinida, S.Kep.Ns


NIP:19850401 200903 2 012

1. Pengertian seluruh rangkaian kegiatan penanganan limbah kegiatan


vaksinasi sejak limbah dihasilkan di fasilitas pelayanan
kesehatan atau pos pelayanan vaksinasi.
2. Tujuan a. Mencegah penularan penyakit dan/atau kecelakaan/cedera.
b. Mencegah pencemaran lingkungan.
c. Menjadi acuan pengelolaan limbah medis vaksinasi COVID-19.
d. Mencegah penyalahgunaan limbah.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pulau Tiga NOMOR .... TAHUN 2020
Tentang
Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang
4. Referensi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19.
5. Langkah-langkah a. Menyiapkan kantong plastik kuning, safety box dan tempat
sampah tertutup.
b. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik
lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
c. Masukkan spuit dan jarum ke safety box. Bila safety box telah
terisi ¾ (tiga per empat) penuh segera diganti.
d. Masukkan limbah berupa botol/ampul/vial vaksin yang sudah
dipakai/dibuka, alkohol swab, masker, sarung tangan, APD
lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis infeksius. Bila kantong plastik kuning
sudah ¾ penuh segera diikat dan diganti dengan yang baru.
e. Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Fasilitas
pelayanan kesehatan dan seluruh pos pelayanan vaksinasi di
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang
dilengkapi dengan lemari pendingin (suhu < 0°C) bila
menyimpan lebih dari 48 jam.
f. Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan
secara hati-hati sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
g. Pengolahan limbah medis vaksinasi COVID-19 dilakukan
dengan beberapa alternatif, yaitu:
1) Mengolah limbah medis vaksinasi bekerja sama
dengan perusahaan pengolah berizin.
2) Mengolah limbah medis dapat juga menggunakan
insinerator, atau autoclave atau microwave yang
dilengkapi pencacah. Abu insinerator, atau residu
autoclave atau microwave dapat dikelola dengan
enkapsulasi/inertisasi (solidifikasi), kemudian disimpan
di lokasi yang telah disepakati dengan DLH/pihak
berwenang setempat.
3) Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan
pengangkut dan pengolah limbah B3, dapat dilakukan
penguburan dengan konstruksi pada PermenLHK
P.56/2015 (ukuran minimal 1 meter kubik) dan
berkoordinasi dengan DLH/ pihak berwenang
setempat.
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Klinik Umum
2. Unit Gawat Darurat
3. Rawat Inap,
4. Imunisasi,
5. Ambulance
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.
10. Rekaman Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diperlakukan
1 Referensi Kepmenkes 19/5/2021

Manajemen Limbah Vaksinasi Covid-19


No.Dokumen :
DAFTAR Tgl. Pelaksanaan :
TILIK

PUSKESMAS
PULAU TIGA
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1

JUMLAH

CR = ……% Pulau Tiga, ……


Pelaksana/ Auditor

( …………………..)

Anda mungkin juga menyukai