Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

CAR AUDIO VIDEO SYSTEM

Car audio video system yang ada


pada kendaraan adalah merupakan suatu
sistem car entertaiment yang berfungsi untuk
memberikan hiburan pada pengendara agar
tidak mengalami kebosanan dijalan.
Dalam sejarah perkembangan sistem
hiburan pada kendaraan bermotor yang
pada awalnya hanya dipasang sebuah radio,
disamping sebagai hiburan juga sebagai
informasi melalui siaran radio. Akan tetapi
muncul kendala manakala posisi kendaraan
jauh dari pusat pemancar radio, gelombang Gambar 1.1 Car audio sistem
radio yang dipancarkan tidak dapat diterima
dengan baik bahkan sama sekali tidak dapat
diterima, sehingga radio tidak dapat
1.1 Komponen Car Audio Video
difungsikan.
Car Audio Video bukanlah suatu sistem
Dari pemikiran tersebut diciptakanlah
dengan komponen tunggal, akan tetapi
kombinasi antara radio dan player kaset tape
terdiri dari perpaduan antara beberapa
untuk dipasang pada kendaraan bermotor,
komponen antara lain:
yang pada akhirnya terus berkembang
kominasi-kombinasi yang baru, yang mengu-
sung CD, VCD, DVD, MP3 dan MP4
kedalam perangkat head unit pada sistem
audio di kendaraan.
Tidak ketinggalan pula mulai
diusungnya layar monitor maupun TV
kedalam kendaraan, sehingga lengkaplah
kalau kita namakan Car Audio Vidio
System.
Pada sistim car audio dikenal dengan Gambar 1.2 Contoh komponen car audio
dua istilah yang sangat populer yaitu SPL
(Sound Pressure Level) dan SQ (Sound
Quality).
Pada car audio dengan kategori SPL
lebih menekankan kekuatan dan
kekencangan suara yang dihasilkan,
sedangkan pada kategori SQ lebih
menekankan kehalusan atau kualitas suara
yang di hasilkan.

Gambar 1.3. Perpaduan komponen

1
Speaker pada car audio video system
berfungsi untuk merubah getaran sinyal
1.1.1 Head Unit audio yang berupa sinyal listrik menjadi
suara melalui membran sehingga suara
Head unit adalah perangkat utama dari dapat didengarkan.Speaker yang umum
car audio video, karena pada head unit inilah digunakan ada beberapa macam:
diolah dan dikeluarkan sinyal audio maupun
video yang selanjutnya dikirimkan ke 1.1.1.1 Tweeter
komponen-komponen yang lain seperti
amplifier, speaker dan lain-lain. Tweeter adalah jenis speaker yang
digunakan untuk mengeluarkan suara audio
Pada awalnya head unit hanya terdiri denga frekwensi tinggi atau sering disebut
dari radio, akan tetapi sesuai perkembangan treeble.
teknologi head unit dikembangkan tidak lagi
hanya sebagai radio, akan tetapi
dikombinasikan dengan cassette player,
CD/VCD/DVD player bahkan yang terbaru
sudah merupakan produk kombinasi dari
semua sistem yang disebut multi media.
Head unit pada sistem ini tidak hanya
sebagai penyedia layanan audio vidio, akan
Gambar 1.7 Speaker tweeter
tetapi juga digunakan sebagai sistem
navigasi dan net on car.

1.1.1.2 Midle

Midle adalah jenis speaker yang


digunakan untuk mengeluarkan sinyal audio
Gambar 1.4 Head unit radio kaset pada frekwensi menengah, biasanya pada
area suara vokal.

Gambar 1.8 Speaker midle

Gambar 1.5. Head unit multimedia 1.1.1.3 Woofer


1.1.2 Speaker
Woofer adalah jenis speaker yang
digunakan untuk mengeluarkan sinyal-sinyal
audio pada frekwensi rendah, atau sering
dikenal dengan istilah bass. Sepeaker ini
biasanya mempunyai dimensi lebih besar
dibandingkan tweeter dan midle.
Gambar 1.6 Prinsip speaker

2
Gambar 1.11 Speaker 3 way

Gambar 1.9 Speaker woofer


1.1.3 Amplifier

1.1.1.4 Sub Woofer Sesuai namanya amplifier berfungsi


untuk menguatkan sinyal audio dari head
Sub woofer pada dasarnya hampir sama unit yang menuju speaker, hal ini dibutuhkan
dengan woofer, akan tetapi dapat manakala pada head unit tidak memiliki
mengeluarkan suara dengan frekwensi yang penguat audio sendiri atau pada sistem yang
lebih rendah. Ini digunakan untuk membantu ingin mengeluarkan sinyal suara yang kuat.
woofer supaya sinyal audio dengan
Amplifier dibedakan dari daya amplifier
frekwensi nada rendah dapat didengarkan
dan jumlah chanel output yang ada pada
dengan baik.
amplifier, yang paling umum digunakan
adalah amplifier dengan 2 chanel output
atau 4 chanel output.
Pemilihan daya amplifier disesuaikan
dengan kebutuhan instalasi yang ada, pada
sistem audio yang menekankan aliran SPL,
biasanya digunakan amplifier dengan daya
yang besar, karena pada sistem ini
menekankan kekuatan suara yang
dihasilkan.

Gambar 1.10 Model Speaker sub woofer dengan


box

1.1.1.5 Full-Range

Speaker full-range mempunyai daerah


frekwensi kerja yang lebih lebar, dapat
mengeluarkan sinyal suara mulai dari
frekwensi yang rendah sampai frekwensi
tinggi, akan tetapi biasanya mempunyai
keterbatasan frekwensi yaitu tidak dapat
mnghasilkan suara dengan frekwensi yang
terlalu rendah dan suara dengan frekwensi
yang tinggi. Speaker full-range ini sekarang
sudah jarang dipergunakan lagi pada sistim
car audio.

Gambar 1.12 Power amplifier

3
1.1.4 TV atau Monitor
1.1.4.2 Roof TV/Monitor
TV atau monitor komponen car audio
video system yang berfungsi untuk Dach TV/Monitor adalah TV/Monitor
menampilkan tayangan visual, tayangan yang dikonstruksi untuk dapat dipasang di
visual tersebut dapat berupa siaran dari bawah plafon atau langit-langit kendaraan,
stasiun televisi maupun tayangan video dari karena konstruksi pemasangan diletakan di
head unit. bawah plafon atau langit-langit maka
Pada sistem terbaru monitor juga kebanyakan TV/Monitor jenis ini bisa lebih
dimanfaatkan sebagai tampilan dari sistem besar.
navigasi.

Gambar 1.13 TV/Monitor Gambar 1.15 Roof TV/Monitor

Sesuai penempatannya TV atau 1.1.4.3 Sun Visor TV/Monitor


monitor dibedakan menjadi beberapa yaitu:
in dash TV atau Monitor, dach TV atau Sun protektor TV/Monitor adalah
Monitor, Sun protector TV atau Monitor serta TV/Monitor yang dipasang pada pelindung
head seat TV atau monitor. matahari yang berada diatas kepala
pengemudi atau diatas penumpang samping
pengemudi.
1.1.4.1 Dash In TV/Monitor

In dash TV/Monitor adalah TV/Monitor


yang dikonstruksi untuk dapat dipasang
pada dash-board kendaraan.

Gambar 1.16 Sun Visor TV/Monitor

Gambar 1.14 Dash In TV/Monitor

4
1.1.4.4 Back Cushion TV/Monitor
1.2 Rangkaian Car Audio Video
Head seat TV/Monitor adalah
TV/Monitor yang dipasang pada head seat Rangkaian car audio video system yang
kursi bagian depan, hal ini dimaksudkan dimaksud disini adalah penyambungan atau
agar penumpang di kursi belakang dapat instalasi sistem yaitu penyambungan
menonton tayangan visual dengan baik masing-masing komponen sistem dengan
tanpa terhalang sesuatu. sumber arus sebagai jalur suplai arus listrik
dan penyambungan antar komponen sistem
sebagai jalur sinyal audio maupun sinyal
video.
Penyambungan jalur sumber arus
listrik menggunakan kabel untuk arus listrik,
sedangkan jalur sinyal audio video
menggunakan kabel audio video dan untuk
speaker menggunakan kabel speaker.

Gambar 1.17 Back cushion TV/Monitor

1.1.4.5 Rear-View Mirror TV/Monitor

Rear-View Mirror TV/Monitor adalah


TV/Monitor yang terpasang pada kaca spion
bagian tengah. Biasanya Monitor yang
Gambar 1.19 Contoh alternatif rangkaian
terpasang disini lebih banyak difungsikan
untuk kontrol parking, terhubung dengan
kamera dan aktif pada saat transmisi 1.1.1 Rangkaian Car Audio
diposisikan pada gigi mundur. Akan tetapi
juga bisa untuk melihat tayangan video Rangkaian car audio terdiri dari
manakala dihubungkan dengan video player komponen head unit dan speaker. Head unit
atau DVD player. sebagai pengolah sinyal audio sekaligus
sebagai penguat sinyal audio. Rangkaian ini
biasanya digunakan pada sistem-sistem
yang sederhana.
Head unit dihubungkan dengan sumber
arus listrik dari baterai melalui kunci kontak,
sedangkan sinyal output audio langsung
disambungkan dengan speaker, serta
antena radio langsung dihubungkan pada
Gambar 1.18 Rear-View TV/Monitor
konektor antena pada head unit, agar dapat
menangkap siaran radio, disamping sebagai
pemutar kaset dan CD.

5
Gambar 1.20 Rangkaian car audio sederhana
Gambar 1.21 Rangkaian car audio dengan power
amplifier dan sub woofer

1.1.2 Rangkaian Car Audio Dengan 1.1.3 Rangkaian Car Audio Video
Amplifier
Rangkaian car audio video pada
Rangkaian car audio dengan amplifier dasarnya adalah instalasi rangkaian audio
dibutuhkan manakala pada head unit tidak yang ditambah dengan instalasi rangkaian
memiliki penguat audio sendiri atau untuk video.
menambah sistem sub-woofer dan juga Head unit, amplifier, dan TV atau
digunakan pada sistem yang menginginkan Monitor mandapatkan arus listrik dari
mendapat sinyal suara yang keras. baterai, akan tetapi arus listrik untuk
Amplifier mendapatkan sumber arus dari amplifier dan monitor dikendalikan oleh head
baterai, akan tetapi dikendalikan oleh head unit, sedangkan untuk arus listrik sebagai
unit, sehingga amplifier dapat di on dan off sumber untuk TV tidak dikendalikan oleh
kan melaluai on/offnya head unit, dengan head unit, hal ini dimungkinkan agar supaya
kata lain amplifier akan on jika head unit di TV dapat dinyalakan tanpa tergantung dari
on kan dan amplifier akan off jika head unit head unit. Manakala ingin melihat siaran
di off kan. Dengan demikian arus listrik tidak televisi tidak perlu menyalakan head unit.
mengalir ke amplifier manakala head unit Penyambungan jalur video dari head
tidak diaktifkan. unit ke monitor ataupun ke TV harus
Penyambungan jalur audio dari head menggunakan kabel Video atau dapat pula
unit menuju amplifier harus menggunakan menggunakan kabel data. Dan juga perlu
kabel audio, hal ini dimaksudkan untuk dipasang antena untuk TV agar dapat
mendapatkan kualitas audio yang bagus. menangkap siaran televisi.

6
Gambar 1.22 Rangkaian car audio dengan sub Gambar 1.23 Tata letak komponen dan
woofer dan TV/Monitor penggunaan kabel serta sikring

1.3 Memasang dan setting system car


audio video
Dalam pemasangan dan setting car
 Usahakan semua jok dan karpet
audio video banyak hal-hal penting yang
diangkat dahulu untuk memudahkan
harus diperhatikan antara lain:
pemasangan kabel dan komponen.
 Pemilihan komponen harus Demikian pula dootrim pada pintu-
disesuaikan dengan rencana sistem pintu.
yang akan dipasang, baik sesuai
 Tentukan desain penataan sebelum
dengan ruangan yang tersedia, sesuai
pemasangan komponen, penggunaan
dengan hasil suara yang diinginkan,
box speaker dapat memanfaatkan box
dan yang tidak kalah penting
yang dapat dengan mudah dibongkar
disesuaikan dengan anggaran yang
pasang dari kendaraan, dapat pula
ada.
menggunakan box yang didesain
 Tata letak atau lay-out komponen juga memanfaatkan ruang kendaraan.
sangat mempengaruhi baik dari sisi Pilihan kedua ini banyak diminati
suara yang dihasilkan maupun dari sisi karena lebih bagus dan indah dari sisi
keindahan tampilan. tampilan visualnya meskipun lebih
rumit dalam pembuatannya.

7
pula untuk kabel jalur sinyal video
harus menggunakan kabel untuk sinyal
video, biasanya kabel ini
menggunakan steker RCA. Kabel
speaker hendaknya juga mengunakan
kabel speaker yang berkualitas baik
agar suara yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.

Gambar 1.24 Persiapan pemasangan

Gambar 1.27 Contoh kabel


Gambar 1.25 Box non permanen

Gambar 1.26 Box permanen Gambar 1.28 Kabel power suply

 Kabel Yang digunakan hendaknya


 Penataan kabel harus juga
dipilih kabel yang sesuai kegunaan, mendapatkan perhatian yang serius,
contoh untuk kabel power suply penataan kabel yang kurang baik akan
gunakan kabel dengan penampang merusak kualitas suara yang
kabel yang sesuai dengan arus yang dihasilkan. Oleh karena itu dalam
mengalir, dan pilihlah dari kualitas pemasangan kabel harusnya terpisah
kabel yang baik serta dipasang antara kabel untuk power suply dan
kabel jalur audio, hal ini bertujuan
dengan koneksi yang baik, gunakan
untuk menghindari interferensi yang
sepatu kabel atau skun yang terjadi dari kabel power suply ke kabel
berkualitas baik agar arus listrik yang jalur audio yang berakibat merusak
mengailr tidak mengalami hambatan kualitas suara yang dihasilkan
yang berakibat menurunnya kualitas  Penambahan assesoris hendaknya
suara yang dihasilkan terutama untuk juga disesuaikan dengan kondisi yang
suara bass yang kuat. Kabel untuk ingin ditampilkan, jangan sampai
mengganggu kualitas suara.
jalur sinyal audio harus menggunakan
kabel untuk sinyal audio, demikian

8
Dapat dilakukan pengecekan dibeberapa
bagian seperti terlihat pada gambar 1.25.
yang intinya kerusakan dapat terjadi dari 4
sumber dan penyetelan.

4 sumber potensi kerusakan atau


gangguan adalah :
 Arus Power Suply
 Komponen sistem
 Kabel penghubung
Gambar 1.29 Setting dengan penuh assesoris
tambahan  Antena

 Setelah semua terpasang dengan Ditambah lagi permasalahan muncul akibat


baik, barulah dilakukan penyetelan. dari penyetelan yang salah.
Untuk mendapatkan kualitas suara
yang bagus harus dilakukan
penyetelan sehingga suara audio
terdengar jelas dimasing-masing
frekwensi suara.

1.4 Diagnosa dan perbaikan car audio


video
Kerusakan yang terjadi pada car audio
video system pada umumnya sering
terjadi hal hal sebagai berikut :
 Tidak keluar suara
 Keluar suara di beberapa speaker
 Keluar suara tapi dengan kualitas jelek
 Keluar suara bass yang pecah
 TV tidak keluar gambar
 Radio tidak dapat menerima siaran
 Monitor tidak keluar gambar
 Dll
Gambar 1.30 Potensi kerusakan
Hal-hal tersebut dapat terjadi karena
Keterangan:
beberapa penyebab antara lain:
1. Periksa tegangan power suply
Tegangan power suply tidak ada 2. Periksa komponen system
3. Periksa kabel penghubung
Head unit rusak
4. Periksa antena
Speaker rusak
Amplifier rusak
Kabel putus
Penyetelan yang kurang pas
Antena kurang bagus
Kabel jalur sinyal audio/video ada
masalah
 dll
9
1.4.1. Latihan Soal
1. Sebutkan ada komponen apa saja di
dalam sistem car audio video.
2. Apa kemungkinan kerusakan yang
terjadi pada sistem audio jika ditandai
dengan tidak bunyinya speakr bagian
kanan depan, sebutkan urutan
prioritas permasalahannya.
3. Jika terjadi speaker belakang kiri
bersuara pecah, apa yang harus
dilakukan, jelaskan.
4. Agar pembagian suara disetiap sudut
sama, bagian apa yang perlu
dilakukan penyetelan pada head unit!

10
BAB 2

SISTEM ALARM CENTRAL-LOCK DAN


POWER WINDOW 2.2.1 Jenis Power Window

Power window secara prinsip kerjanya


adalah membuat jendela naik dan turun,
2.1 Power Window dari model operasinya dapat dibedakan
menjadi 2 tipe. Tipe mekanisme dengan
Sistem power window adalah sistem
regulator dan tipe mekanisme dengan
untuk membuka dan menutup jendela
kabel.
secara elektrik dengan menggunakan saklar.
Motor power window berputar ketika
saklar power window ditekan. Perputaran
motor power window akan berubah naik dan 2.2.2.1 Power Window dengan
turun melalui regulator jendela untuk Mekanisme Regulator
membuka atau menutup jendela.
Suatu motor listrik memutar
mekanisme regulator yang dihubungkan
dengan mekanisme pengangkat kaca, bila
motor berputar pinion akan menggerakkan
gigi regulator dan membuat jendela
terangkat naik atau turun.

Gambar 2.2 Power window Dengan Regulator

Gambar 2.1 Sistem power window

11
2.2.2.2 Power Window dengan 2.2.2 Prinsip Kerja Power Window
Mekanisme Kabel
Power window secara prinsip kerja
Motor listrik mentransfer energinya dapat dibedakan menjadi: power window
dengan menggunakan kabel yang pada bekerja secara manual/konventional dan
ujungnya di sambung dengan mekanisme power window bekerja secara otomatis.
pemegang kaca jendela. Sehingga bila
motor berputar kabel akan tertarik atau
mengendor yang membuat jendela naik 2.2.2.1 Power Window Konvensional
atau turun.
Power window konvensional, adalah
power window dengan sistem buka dan
tutup jendela dengan motor listrik, motor
listrik dikendalikan oleh saklar dengan cara
ditekan atau ditarik sesuai kebutuhan
(jendela tutup atau buka). Dimana
bekerjanya power window, saklar power
window harus selalu pada kondisi di tekan
atau di tarik.
Secara prinsip komponen utama power
window konvensional adalah sama yaitu :
motor listrik, mekanisme pengangkat, dan
Gambar 2.3 Power window dengan mekanisme saklar power window.
kabel

Gambar 2.4 Wiring diagram Power Window Konvensional

12
Motor power window akan berputar sesuai  Skema Power Window Jendela Naik
dengan kondisi saklar, ditarik atau ditekan.
Saat saklar di tekan maka saklar power
Saklar mengatur mengalirnya arus positif (+)
window memindah posisi untuk memberi
dan negative (-) ke motor, dengan membalik
sumber positif (+) dari atas motor (lihat
polaritas tegangan pada motor akan membuat
gambar), sehingga arus mengelir dari saklar –
motor putar ke kanan atau ke kiri, yang mana
menuju – motor listrik – kembali ke saklar – ke
arah putaran motor mempengaruhi per-gerakan
massa/ground, motor akan berputar ke kiri.
jendela pada kondisi naik (menutup) atau turun
Dengan perputaran motor ke kiri membuat
(membuka)
jendela naik.

Gambar 2.5 Wiring diagram Motor Putar Kiri

 Skema Power Window Jendela Turun gambar), sehingga arus mengelir dari saklar –
menuju – motor listrik – kembali ke saklar – ke
Saat saklar di tarik maka saklar power massa/ground, motor akan berputar ke kiri.
window memindah posisi untuk memberi Dengan perputaran motor ke kiri membuat
sumber positif (+) dari bawah motor (lihat jendela turun

13
Gambar 2.6 Wiring diagram Motor Putar Kanan

2.2.2.2 Power Window Otomatis Dengan menyentuh sekali Jendela akan naik
atau turun secara terus sampai mencapai titik
Power window Otomatis, adalah power maksimum. Disamping memilki fasilitas
window dengan sistem mem-buka dan menutup otomatis dilengkapi pula cara manual (buka
jendela secara otomatis (saklar sekali sentuh). tutup sesuai keinginan).

Gambar 2.7 Fungsi otomatis

14
1. Fungsi buka/tutup secara manual
Fungsi ini sama halnya seperti power
window model konvensional, dimana naik atau
turunnya jendela diaktifkan oleh saklar. Pada
saat saklar power window ditekan atau ditarik
setengahnya saja, jendela akan membuka atau
menutup sampai saklar selesai ditekan/ditarik.

A. Prinsip kerja buka secara Manual

Ketika kunci kontak dalam posisi ON,


saklar power window di tekan setengah, maka
arus menuju ke saklar down manual lalu
menuju ke rangkaian control. Rangkaian control
akan mengolah dan memerintahkan Tr utama : Gambar 2.8 Saklar Otomatis Power Window
On, Tr untuk relai down : On, kontak akan
tertarik membuat motor berputar ke kiri (jendela
turun). Bila saklar dilepas, maka motor akan
berhenti bergerak (jendela diam).

Gambar 2.9 Prinsip kerja buka secara manual

B. Prinsip kerja Tutup secara Manual Tr untuk relai up : On, kontak akan tertarik
Ketika kunci kontak dalam posisi ON, membuat motor berputar ke kanan (jendela
saklar power window di tarik setengah, maka naik). Bila saklar dilepas, maka motor akan
arus menuju ke saklar Up manual lalu menuju berhenti bergerak (jendela diam).
ke rangkaian control. Rangkaian control akan
mengolah dan memerintahkan Tr utama : On,

15
Gambar 2.10 Prinsip kerja tutup secara manual

Catatan:
Untuk pengamanan beberapa model dilengkapi
A. Prinsip Kerja Buka secara Otomatis
thermistor (PTC) atau penghenti rangkaian
untuk mencegah mengalirnya arus yang Pada saat kunci kontak di posisi ON dan
melampui batas ke motor penggerak. saklar power window ditekan sepenuhnya,
sinyal otomatis UP dimasukkan ke rangakain
2. Fungsi buka atau tutup dengan satu kali kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr
sentuh. utama dan Tr untuk posisi down tetap pada
posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik, relai
Fungsi ini mempunyai keistimewaan
down power window akan aktif maka motor
dengan perintah atau operasi sekali saja
power window akan berputar secara otomatis.
(Sekali sentuh), jendela akan bergerak
Motor power window berhenti jika jendela betul-
membuka atau menutup secara otomatis
betul terbuka dan rangakian kontrol mendeteksi
sampai maksimum. Pengoperasiannya adalah
penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan
dengan menekan atau menarik saklar power
dan limit switch dari motor power window atau
window secara penuh.
matinya rangkaian waktu. Buka otomatis bisa
berhenti dengan menarik saklar power window
secara setengah.

16
Gambar 2.11 Prinsip kerja buka secara otomatis

B. Prinsip Kerja Tutup secara Otomatis dan rangakian kontrol mendeteksi penguncian
motor dari sinyal sensor kecepatan dan limit
Pada saat kunci kontak di posisi ON dan
switch dari motor power window atau matinya
saklar power window di tarik secara penuh,
rangkaian waktu. Tutup otomatis bisa berhenti
sinyal otomatis UP dimasukkan ke rangakain
dengan menekan saklar power window secara
kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr
setengah.
utama dan Tr untuk posisi Up tetap pada posisi
ON dalam waktu sekitar 10 detik, relai up power
window akan aktif maka motor power window
akan berputar secara otomatis. Motor power
window berhenti jika jendela betul-betul tertutup

Gambar 2.12 Prinsip kerja tutup secara otomatis

17
3. Fungsi kunci power window.
Saklar pengunci power window jika
diaktifkan maka jendela tidak akan dapat Bila saat jendela di tutup (berlaku untuk
dibuka maupun ditutup kecuali jendela tutup secara otomatis), bila ada benda yang
pengemudi (sopir). terjepit di jendela, jendela akan berhenti
menutup secara otomatis dan turun kurang
4. Fungsi pengamanan dari jepitan. lebih 50 mm.
Keberadaan benda terjepit dideteksi oleh 2
komponen: limit switch dan sensor kecepatan.
Sensor kecepatan mengubah kecepatan motor
lewat sinyal ketukan. Jepitan dideteksi dari
adanya perubahan pada panjang gelombang
ketukan.
Dengan berhentinya gigi roda, limit switch
membedakan perubahan panjang gelombang
sinyal pada saat adanya jepitan dan pada saat
jendela betul-betul tertutup.

Gambar 2.13 Posisi Benda Terjepit

Gambar 2.14 Wiring terjadinya jepitan

18
Pada saat switch utama power window Sistem power window terdiri dari beberapa
menangkap sinyal yang menyatakan adanya komponen yaitu :
jepitan di motor, maka akan mematikan relai  Saklar Utama Power Window
UP lalu menyalakan relai DOWN kurang lebih  Saklar Power Window Lain
satu detik dan membuka jendela kurang lebih  Motor Power Window
50 mm untuk mencegah agar jendela menutup  Regulator Power Window
sempurna.

2.2.3.1 Saklar Utama Power Window


Saklar utama power window terletak di
pintu pengemudi, semua pintu dapat diaktifkan
oleh saklar utama. Saklar utama power window
terdiri dari saklar power untuk pintu
pengemudi, pintu penumpang depan dan
belakang kiri, pintu penumpang belakang
kanan dan saklar pengunci power window.

Gambar 2.15 Pendeteksian Terjadi jepitan

Gambar 2.16 Sinyal Sesor Jepitan

Gambar 2.17 Saklar Utama Power window

Dalam gambar 2.16 dapat kita simpulkan:


 Area normal, jendela posisi menutup
tanpa rintangan.
- Sensor kec = on-off pendek
- Sensor limit switch = on
 Area Terjadi Jepitan, jendela posisi naik
ada halangan pada jendela.
- Sensor kec. = on-off panjang.
- Sensor limit switch = on
 Area tertuup penuh, jendela sudah
pada posisi tertutup penuh.
- Sensor kec. = off
- Sensor limit switch = off

2.2.3.2 Saklar Power Window Lain


2.2.3 Komponen Power Window
Saklar power window lain terdapat pada
masing-masing pintu yaitu : pintu depan kiri,

19
pintu belakang kiri, dan pintu belakang kanan Gambar 2.20 Regulator Power Window
(Untuk posisi setir sebelah kanan). Fungsinya
untuk menaikkan dan menurunkan jendela
dimana saklar itu berada. 2.2 Alarm, Central Door Lock dan
Wireless Remote
Alarm, sentral door lock dan wereles
remote merupakan satu kesatuan sistem yang
terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi
saling mendukung satu dengan yang lainnya,
diantaranya: Fungsi anti maling (alarm), fungsi
membuka dan mengunci pintu secara terpusat,
Gambar 2.18 Saklar Power window lain dan fungsi buka dan mengunci pintu secara
jarak jauh (wereles).

2.2.3.3 Motor Power Window


Motor power window merupakan motor
listrik dengan arus DC, fungsi-nya memutar
roda gigi pinion.

Gambar 2.21 Alarm, sentral door lock dan wereless


remote

2.2.1 Fungsi Anti Maling (Alarm)


Gambar 2.19 Motor Power Window Untuk mencegah pencurian kendaraan,
2.2.3.4 Regulator Power Window sistem ini dirancang untuk memberikan
peringatan apabila ada pintu atau penutup/kap
Motor power window mempunyai gerakan
berputar, untuk menaikkan dan menurunkan mesin yang dibuka secara paksa atau baterei
jendela diperlukan mekanisme regulator yang terminal diputuskan kemudian di sambung lagi
merubah gerakan dari motor power window. saat pintu dalam keadaan terkunci.
Regulator didukung oleh lengan X tempat
dimana terhubungnya penstabil regulator. Alarm akan membuat klakson (spiker
sirine) berbunyi terputus-putus dan lampu
Gerakan menutup dan membuka jendela
adalah gerakan dari lengan X.
depan, lampu belakang serta lampu
interior menyala. Saat kondisi kendaraan di
parkir bila sistem alarm diaktifkan, lampu
indikator akan menyala untuk memberitahukan
ke sekeliling bahwa kendaraan ini dileng-kapi
dengan sistem anti pencurian.

20
2.2.2.2 Posisi dan Nama bagian Sistem
Alarm

Gambar 2.22 Anti Maling Aktif

Fungsi alarm bervariasi tergantung jenis


dan merek suatu kendaraan, biasanya fungsi
alarm dilengkapi dengan fungsi door lock. Ada
jika yang dikombinasi dengan tidak bekerjanya
relay stater saat alarm bekerja, sehing-ga
kendaraan tidak bisa dihidupkan. Gambar 2.23 Posisi komponen Alarm

2.2.2.1 Prinsip Kerja Sistem Alarm 2. Alarm


• Klakson keamanan (Alarm)
Sistem Alarm akan bekerja bila ECU
mendeteksi terjadinya ketidak beresan sistem, • Klakson mobil
atau ada peng-operasian yang bukan/ tidak • Lampu depan dan lampu belakang
sesuatu prosedur. Cara kerja lampu nyala berkedip bila ada
Fungsi Alarm akan aktif jika pintu dikunci pencurian.
oleh operasi yang dijalankan dengan : • Lampu indikator keamanan
 Mengunci pintu dengan meng-gunakan Lampu ini memberitahukan apakah
pengunci di pintu pe-ngemudi depan. sistem dalam keadaan aktif. Pada saat
 Mengunci pintu dengan menggunakan sistem dalam tahap aktif, lampu indikator
transmiter (ter-masuk 30 detik auto lock) menyala untuk memberitahukan
 Mengunci pintu pengemudi tanpa sekelilingnya bahwa kendaraan ini
menggunakan pengunci (me-ngunci dari dilengkapi dengan anti pencurian.
knob di dalam pintu dan saat menutup • Saklar door lock utama (motor)
pintu) Pada saat sistem ada di tahap alarm dan
Fungsi Alarm atau keamanan akan tidak pintu dibuka maka sistem akan secara
aktif (untuk membatalkan kunci keamanan) bila otomatis mengunci pintu.
operasi dibawah ini dilakukan :
 Membuka semua pintu dengan
menggunakan pengunci di pintu
3. Saklar
pengemudi.
• Saklar pintu
 Membuka pintu dengan meng-gunakan
transmiter. • Saklar kap mesin
• Saklar pintu bagasi
 Membuka pintu pengemudi dengan knob.
Dia akan mendeteksi apakah pintu, kap
 Setelah menyetel fungsi pengamanan, mesin dan pintu bagasi terbuka/tertutup,
fungsi pencegahan tertinggalnya kunci dan mentransmisikan sinyalnya ke ECU
akan membuka semua pintu.
anti pencurian.

21
• Kunci kontak
Switch ini mendeteksi keadaan kunci
kontak dan mentransmisikan sinyal ke
ECU anti pencurian.
• Saklar pendeteksi kunci
Switch ini mendeteksi apakah kunci
dimasukkan ke silinder kunci kontak dan
mentrans-misikan sinyal ke ECU anti
pencurian.
• Rangkaian door lock (posisi switch)
Gambar 2.24 Saklar door lock
• Switch membuka kunci pintu bagasi
Switch-switch ini mendeteksi keadaan
 Saklar pintu utama dgn motor
terkunci/terbuka dari masing-masing
pintu dan mentransmisikan sinyal ke Motor pintu utama merupakan motor listrik
ECU anti pencurian. yang terdapat pada pintu pengemudi, dimana
unit motor dilengkapi dengan sebuah saklar
2.2.2 Sentral door lock yang merupakan sentral informasi membuka
atau mengunci pintu.
Sentral door lock merupakan sistem
terpusat dalam control penguncian pintu.
Sistem kontrol mengunci pintu tidak hanya
masalah bekerjanya pintu terkunci atau tidak
namun juga berbicara masalah kelistrikannya.
Sistem control penguncian ada juga yang
mempunyai fungsi untuk mendeteksi kunci
tertinggal dalam kendaraan. Fungsi ini
ditopang oleh pelbagai sistem ter-gantung Gambar 2.25 Motor Pintu Utama
model, gan golongan/kelas.  Relai Sentral door lock
Relai sentral door lock terdiri dari rangkain
elektronika serta relay untuk buka dan relai
untuk kunci.
Relai sentral door lock berfungsi untuk
2.2.2.1 Komponen Sentral door lock membuka atau mengunci semua pintu dengan
mengendalikan motor pada masing-masing
pintu. Bekerjanya relai berdasarkan sinyal dari
Komponen sentral door lock terdiri dari
pintu utama (pintu pengemudi).
beberapa bagian diantaranya :
 Saklar door lock
Saklar door lock merupakan saklar on dan 2.2.2.2 Prinsip Kerja
off (tombol) utama yang terdapat pada pintu
pengemudi (sopir). Satu sklar dengan dua 2. Fungsi Secara Manual
posisi berfungsi untuk membuka dan mengunci
semua pintu secara bersamaan, dimana saklar Fungsi mengunci/ membuka secara
diposisikan pada buka maka semua pintu akan manual. Bila saklar kontrol pintu berada pada
terbuka, saklar pada posisi kunci maka semua posisi lock/unlock maka semua pintu akan
pintu akan terkunci. berada pada posisi yang sama.

22
Jika kontrol penguncian pintu dioperasikan massa dan arus akan mengalir dari baterai ke
di posisi mengunci /membuka, maka sinyal massa melalui motor sehingga motor peng-
akan ditransimisikan ke CPU di relai gerak kontrol penguncian berputar di posisi
gabungan. Setelah menerima sinyal, CPU mengunci/membuka dan membuka/menutup
menyalakan Tr1 atau Tr2 kurang lebih 0,2 detik switch posisi penguncian pintu.
dan juga menyalakan relai mengunci/
membuka. Dalam keadaan ini relai
mengunci/membuka membentuk rangkaian

Gambar 2.26 Rangkaian Saat Fungsi secara manual

2. Pengoperasian dengan Remote Control Apabila penerima mengenali kode pintu


lock/unlock , maka akan mengirimkan sinyal
 Pengoperasian semua pintu lock/unlock
ke relay gabungan.
Bila tombol lock/unlock di transmitter
ditekan dan bila kunci kontak tidak terpasang  Beroperasi di bagian relay gabungan
di lubangnya dan semua pintu tertutup, maka Bila relay gabungan menerima sinyal
kendaraan akan mengenali kode dan fungsi pintu lock/unlock, maka ia akan menyalakan
kode yang dialirkan. Bila penerima kontrol Tr 1/Tr 2, dan membuat relay lock/unlock
pintu menerima kode ini, maka CPU di kontrol menyala. Hasilnya motor di semua pintu
pintu akan memeriksa dan menentukan. kontrol meng-hidupkan sisi lock/unlock.

23
Gambar 2.27 Rangkaian sentral lock

24
Operasi mengunci
ECU Wereless menerima sinyal dengan
kode kunci, Relai kombinasi menerima kode
dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr1
supaya relai sentral lock mengaktifkan motor
guna mengunci semua pintu.

Gambar 2.28 Rangkaian Saat Mengunci

Operasi Membuka
ECU Wereless menerima sinyal dengan
kode buka, Relai kombinasi menerima kode
dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr2
supaya relai sentral lock untuk mengaktifkan
motor guna membuka kunci semua pintu.

Gambar 2.29 Rangkaian Saat Membuka

25
26

Anda mungkin juga menyukai