Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGGUNAAN TABIR SURYA TERHADAP KESEHATAN KULIT


Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir sebagai Syarat Kelulusan Sekolah Menengah
Pertama

Logo SMA

Disusun oleh :
NAMA
Kelas ...

NAMA SMA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan


rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah tanpa ada halangan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang senantiasa
mengarahkan umatnya untuk berbuat kebaikan.
Kami berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan makalah dengan judul
“Alam Semesta”. Makalah ini ditujukan sebagai bentuk pembelajaran pada mata
kuliah Bumi dan Antariksa, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Alam Semesta
bagi para pembaca dan juga bagi kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 20 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

A. Latar Belakang........................................................................................................

B. Rumusan Masalah..................................................................................................

C. Tujuan Makalah......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Pengertian Sinar UV...............................................................................................

B. Macam-macam sinar UV........................................................................................

C. Pengertian Tabir Surya...........................................................................................

D. Cara Menggunakan Tabir Surya.............................................................................

E. Pengaruh Penggunaan Tabir Surya terhadap Kulit................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................13

A. Kesimpulan...........................................................................................................13

B. Saran.....................................................................................................................13

Daftar Pustaka.................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dengan paparan sinar
matahari sepanjang tahun. Sebagian dari penduduknya bekerja di luar ruangan
saat terik matahari maupun saat malam. Dapat diketahui matahari mengeluarkan
radiasi ke bumi, radiasi inilah yang berbahaya bagi kulit manusia jika terkena
paparan sinar matahari terus-menerus tanpa pelindung. Sinar matahari yang
banyak dikenal yaitu sinar ultra violet (UV) termasuk sinar UVC, UVB, UVA.
Sinar ultraviolet A berada pada gelombang 315-400 nm, sinar ini memiliki
kemampuan merusak paling kecil namun memiliki kemampuan menembus
lapisan kulit paling dalam. Selanjutnya, ada sinar ultraviolet B yang berada pada
gelombang 285-325 nm, sinar ini merusak cukup parah namun sinar ini juga
disaring lapisan ozon. Yang terakhi ada sinar ultraviolet c berada pada gelombang
100- 280 nm, radiasi sinar ini adalah radiasi yang paling meusak namun sina ini
tidak sampai ke permukaan bumi karena sudah tersaring penuh oleh lapisan ozon.
Karena kerusakan ozon sinar UV-C disinyalir telah mencapai bumi dengan
intensitas yang lumayan kecil. Salah satu pelindung dari radiasi sinar matahari
adalah tabir surya. Senyawa tabir surya adalah senyawa yang dapat melindungi
kulit dari pengaruh pancaran sinar ultraviolet. Tabi surya dapan disebut SPF ( sun
protection factor), biasanya digunakan saat kita berada diluar ruangan maupun di
dalam ruangan karena radiasi sina matahari bisa masuk melalui celah jendela dan
pintu. Makalah ini disusun untuk mengetahui apa saja manfaat penggunaan tabir
surya untuk kesehatan kulit. Sebelum mengetahui pengaruh penggunaan tabir
surya untuk kulit, dalam makalah ini juga dibahas pula apa yang dimaksud
dengan sinar UV, macam-macam sinar UV, Efek Sinar UV Pengertian tabir surya
dan cara menggunakan tabir surya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok
masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan sinar UV?
2. Apa saja macam-macam sinar UV?
3. Apa saja efek dari sinar UV?
4. Apa yang dimaksud dengan Tabir Surya?
5. Bagaimana cara menggunakan Tabir Surya?
6. Apa pengaruh penggunaan tabir surya terhadap kulit?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diperoleh tujuan penulisan
makalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sinar UV.
2. Untuk mengetahui macam-macam sinar UV.
3. Untuk mengetahui apa efek dari sinar UV.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tabir surya.
5. Untuk mengetahui cara menggunakan Tabir Surya.
6. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tabir surya terhadap kulit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sinar UV
Sinar UV matahari bermanfaat bagi kesehatan dalam membantu
pembentukan vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang, namun sinar UV
matahari juga memeliki efek negatif bagi kesehatan kulit. Sinar matahari
umumnya mengandung radiasi ultraviolet yang terdiri dari tiga jenis
berdasarkan panjang gelombangnya yaitu sinar ultraviolet A gelombang
panjang, ultraviolet B gelombang pendek, ultraviolet C gelombang sangat
pendek. Dapat diketahui bahwa sinar matahari tidak selamanya merusak dan
juga tidak selamanya baik bagi tubuh manusia, sebagai contoh vitamin D yang
befungsi dalam pembentukan dan penguatan tulang bisa dibentuk dengan
bantuan sinar matahari. Namun sinar matahari juga bisa merusak tubuh kita
jika terpapar terlalu lama dan juga di waktu yang tidak pas (Minerva, 2019).
B. Efek Sinar UV
Kulit pada dasarnya memiliki suatu pertahanan terhadap radiasi UV
sinar matahari. Pertahanan kulit berupa Melanin (pigmen) yang terdapat pada
epidemis dan protein pada lapisan terluar kulit (Stratum Corneum) dengan
cara menyerap radiasi UV dalam mengurangi jumlah sinar yang masuk
kedalam kulit. Kepekaan seseorang terhadap sinar UV bergantung pada
jumlah melanin (zat pigmen) yang dimilikinya. Pada orang kulit gelap
memiliki sel melanin (zat pigmen) lebih banyak sehingga lebih terlindungi
dari bahaya sinar UV matahari, tetapi bukan berarti yang memiliki kulit gelap
tidak mengalami efek dari sinar UV namun perlu paparan yang lebih lama
untuk menimbulkan gejala pada kulitnya (Minerva, 2019).
Paparan sinar matahari secara berlebihan atau dalam jangka waktu
yang lama dapat menimbulkan berbagai macam kelainan kulit. Beberapa
kelainan kulit yang disebabkan oleh radiasi sinar UV yaitu (Kusmarinah,
2014) :
1. Kelainan yang bersifat akut (cepat ) Penyinaran sinar UV yang singkat
pada kulit dapat menimbulkan gejala berikut terhadap kulit :
a. Sunburn
Sunbrun merupakan peradangan yang terjadi pada kulit akibat
interaksi berlebihan terhadap sinar UV dan merupakan efek yang
paling jelas terlihat dengan gejala berupa kemerahan (eritema) pada
kulit yang dapat disertai nyeri, rasa hangat maupun gatal. Sinar UV B
lebih berperan dalam menimbulkan sunburn pada kulit. Sunburn
terjadi dalam 6- 24 jam setelah paparan sinar matahari dan dapat
menghilang dalam 3-5 hari. Namun gejala sunburn dapat lebih berat
disertai dengan bengkak dan demam apalila paparan sinar matahari
kuat, lama dan tipe kulit indi vidu yang terpapar (Bambang, 2014)
b. Tanning
Tanning merupakan kondisi kulit bewarna lebih gelap yang
disebakan oleh paparan sinar matahari. Pada tanning awal perubahan
warna kulit menjadi gelap terjadi dalam beberapa menit setelah
terpapar sinar matahari dan akan menghilang dalam beberapa hari
tergantung dosis UV dan jenis kulit individu, sedangkan tanning lanjut
timbul dalam 3 sampai 4 hari setelah terpapar dan perubahan warna
kulit lebih jelas serta menghilang dalam beberapa minggu
(Kusmarinah, 2014)
2. Kelainan yang bersifat kronik (lama)
a. Photo Aging
Photo Aging merupakan perubahan yang terjadi pada kulit
yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dalam jangka panjang
yang menimbulkan efek penuaan. Studi mengatakan bahwa UV A
memberikan peran lebih pada terjadinya photo aging. Gejala klinis
yang terjadi pada photo aging dapat berupa kulit menjadi kering dan
kasar, pigmentasi tidak rata (bercak-bercak bewarna gelap), timbulnya
kerutan- kerutan pada kulit, tumor-tumor jinak pada kulit (aktinik
keratosis) dllnya .(Bambang, 2014)
b. Kanker Kulit
Radiasi sinar UV selain mempercepat penuaan dini juga dapat
menimbulkan penyakit kanker kulit. Sebagian besar kanker kulit
secara langsung disebabkan oleh paparan sinar UV yang berlebihan
dalam jangka waktu lama yang mampu merusak konfigurasi DNA, hal
ini juga tergantung pada kondisi pertahanan tubuh (imunitas) yang ada
pada kulit. Gejala yang timbul akan tampak setelah berapa tahun atau
puluhan tahun setelah terpapar sinar UV ( Sudigdo, 2014)
C. Macam-macam sinar UV.
Radiasi UV merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat
berasal dari sumber alam, seperti sinar matahari, serta sumber buatan. Sinar
UV matahari terdiri dari sinar UV A, UV B dan UV C. Sinar UV A memiliki
panjang gelombang (320-400nm) dan lebih 90% dapat mencapai permukaan
bumi serta dapat menembus kulit hingga mencapai lapisan dermis (dalam)
kulit. Di sisi lain sinar UV B dengan panjang gelombang (290-320) hanya 5%
diantara seluruh UV, sebagian besar diserap oleh lapisan kulit stratum
korneum (lapisan terluar) dan hanya sebagian kecil yang menembus bagian
atas dermis kulit. Sinar UV C memilik panjang gelombang (200-290 nm),
namun radiasinya tidak mencapai permukaan bumi karena diserap oleh ozon
pada atmosfer bumi. Sinar UV B memiliki kemampuan menimbulkan kulit
terbakar (sunburn) lebih besar dari sinar UV A. Sedangkan sinar UV A
memiliki kemampuan menembus lapisan kulit lebih dalam dan dapat merusak
DNA kulit secara tidak langsung yang dapat menyebabkan terjadinya penuaan
(photo aging) kulit. Sinar UV A bersifat stabil sepanjang hari, dapat
menembus awan dan kaca, sedangkan sinar UV B terbanyak pada pukul
10.00-14.00 serta dapat diserap kaca dan awan (Theresia, 2014; Made, 2014,
lilik, 2009).
Sinar UV-A memiliki panjang gelombang yang paling panjang
diantara sina yang lainnya. Namun, energi yang dihasilkannya merupakan
energi yang paling rendah. Sinar UV-A ini mampu menyerap lapisan
epidermis hingga ke lapisan dermis, akan tetapi tidak menyebabkan kerusakan
langsung pada DNA manusia. Sinar UV-A ini tidak diserap oleh lapisan ozon,
sehingga hamper 95% dari sinar ini sampai menuju tanah. Umunya efek yang
ditimbulkan dari sinar UV-A ini bisa langsung terlihat. Efeknya yang terlihat
jika terlalu lama terpapa sinar ini adalah sensasi terbakar, membuat kulit
menjadi keriput atau penuaan dini, bahkan bisa menyebabkan kanker.
Sinar UV-B ini memiliki panjang gelombang yang relative pendek
namun tingkat energy yang dihasilkannya tinggi. Sinar UV ini dapat merusak
lapisan terluar kulit, dan dapat langsung merusak DNA. Sinar UV-B inilah
yang paling banyak menyebabkan kanker apabila terlalu terpapar sinar
matahari. Efek yang dihasilkan biasanya kulit memerah disertai perih, rasa
terbakar hingga merusak melanin, hingga membuat kulit menjadi lebih gelap.
Sinar UV-C ini memiliki panjang gelombang terpendek sehingga tidak
dapat sampai ke permukaan bumi karena terhalang oleh lapisan ozon di
atmosfer. Namun, akan sangat berbahaya jika sinar ini mampu menembus
lapisan ozon dan menembus kulit kita. Efek yang ditimbulkan berupa luka
bakar pada kulit dan cedera mata atau disebut dengan fotokeraritis, lalu
mampu meningkatkan risiko penyakit kanker kulit dan katarak.
D. Pengertian tabir surya.
Tabir surya merupakan sesuatu yang memproteksi kulit dari sinar UV
dengan cara menghalangi sinar radiasi matahari yang masuk ke dalam kulit
(Times Indonesia, 2019). Tabir surya terdapat dalam 2 pembagian yaitu:
(Hari, 2013)
a. Tabir Surya Kimia merupakan tabir surya yang melindungi kulit dengan
cara menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi panas.
Tabir surya ini disebut juga suncreen/ tabir surya organik. Tabir surya ini
diserap oleh kulit dan mempunyai potensi menimbulkan iritasi pada kulit
dan tidak dapat digunakan oleh bayi usia kecil 6 bulan. Contoh tabir surya
ini yaitu Avobenzone, Octinoxate dll.
b. Tabir Surya Fisik merupakan tabir surya yang bekerja melindungi kulit
dengan cara memantulkan sinar matahari. Tabir surya ini dikenal dengan
nama sunblock/tabir surya anorganik. Tabir surya ini merupakan broad
spectrum (Spektrum luas) yang mampu melindungi dari sinar UV A dan
UV B, bersifat stabil, potensi alergi yang ditimbulkan rendah dan tidak
diserap oleh kulit sehingga dapat dipakai pada anak-anak. Tabir surya fisik
merupakan tabir surya ideal menurut Food Drug Adminitration (FDA).
Untuk mengoptimalkan kemampuan tabir surya sering dilakukan
kombinasi antara tabir surya fisik dan kimia oleh sebahagian produsen
kosmetik.
Tabir surya mengandung zat SPF. SPF merupakan singkatan dari sun
protection factor, suatu pengukuran berapa lama sinar UV-A, UV-B yang
dibutuhkan untuk memberikan efek terbakar pada kulit. Jika nilai SPF
meningkat, maka perlindungan dari sinar UV-B juga meningkat. Ada dua
jenis pelindung kulit yaitu SPF dan PA. SPF umumnya diikuti dengan
kode sebesar perlindungan yang diberikan kepada kulit. SPF merupakan
kemampuan dari tabir surya dalam melindungi kulit terhadap pajanan
radiasi sinar UV. Kekuatan tabir surya bergantung pada nilai SPF. Kadar
SPF dalam tabir surya bervariasi, berkisar 1-50. Idealnya gunakan tabir
surya spektrum luas yang mampu melindungi dari UV A dan UV B
dengan nilai SPF diatas 15, namun tabir surya tidak sepenuhnya dapat
memproteksi kulit dari paparan sinar UV (Syarif, 2011)
SPF 15 dapat menyaring 93% paparan sinar UV-B, SPF 30 dapat
menyaring 97% paparan sinar UV-B, SPF 50 dapat menyaring 98%
sinar UV-B. Sedangkan PA ( protection grade of UVA) adalah pelindung
kulit dari sinar UV-A. Bahaya dari sinar UV-A adalah dapat menembus
hingga ke dalam kulit dan mempercepat penuaan sel-sel kulit
(photoaging). Tingkat perlindungan PA ditandai dengan +, mulai dari PA
+ yang paling ringan sampai PA ++++ yang terkuat. Untuk kita yang di
negara tropis, sunscreen dengan PA ++ hingga +++ sudah cukup untuk
melindungi kulit. Tabir surya atau yang biasa disebut sunscreen pertama
kali dibuat pada tahun 1938 oleh Fans Geiter, seorang ahli kimia. Ia juga
kemudian menjadi orang pertama yang mengembangkan produk
sunscreen tahan air. Sunscreen sangat penting karena terpapar sinar UV
terlalu banyak tanpa perlindungan dapat merusak DNA di dalam sel kulit.
E. Cara menggunakan Tabir Surya.
Tabir surya perlu digunakan secara benar agar proteksinya maksimal.
Kemampuan dari suatu tabir surya tidak hanya tergantung dari nilai SPFnya,
ada beberapa faktor yang turut menentukan potensi tabir surya yaitu :
a) Jenis Tabir surya yang ideal jenisnya adalah tabir surya yang memberikan
perlindungan terhadap UVA dan UVB (spektrum luas), tidak
menimbulkan iritasi, mudah didapat. Selain jenis bahan pembawa dalam
tabir surya juga mempengaruhi potensi penetrasi bahan aktif ke kulit dan
stabilitas seperti water resistant (Hari, 2013).
b) Cara pakai menentukan efektifitas tabir surya, yang harus diperhatikan
dalam mengaplikasikan tabir surya yaitu
1) jumlah/ketebalan yang cukup dan merata
2) Pemakaianya rutin setiap hari
3) Waktu pemakaian adalah 15-30 menit sebelum keluar rumah/ terpapar
sinar UV dan tabir surya dibiarkan kering terlebih dahulu sebelum
memakai make up
4) Pengulangan kembali pemakaian tabir surya kuang lebih setelah 2-4
jam tergantung aktifitas, efektifitas tabir surya berkurang jika terkena
keringat/air. Jika melakukan aktifitas berenang di ulang dalam 1 jam
dengan memakai tabir surya water resistant.
5) Pemakaian awal atau pergantian tabir surya baru dianjurkan untuk
mencobanya terlebih dahulu pada sebahagian kecil area untuk
menghindari efek alergi ataupun iritasi
6) Efektifitas suatu tabir surya di tentukan oleh beberapa hal seperti
jumlah tabir surya yabg dipakai cukup, waktu pemakaianya yang tepat,
reaplikasi( pengulangan) pemakian dalam 2-3 jam serta pengunaanya
rutin setiap hari
F. Pengaruh penggunaan tabir surya terhadap kulit
Paparan sinar matahari akan menimbulkan kelainan apabila telah
melampaui kemampuan kulit dalam mentoleransi efek tersebut. Penggunaan
Tabir surya sangat diperlukan sebagai usaha preventif (pencegahan)
kerusakan kulit. Beberapa penelitian mengenai fotoproteksi (perlindungan)
terhadap sinar matahari memaparkan bahwa penggunaan tabir surya topikal
(oles) secara teratur dan cukup, mampu mencegah kerusakan kulit serta
kanker kulit. Tabir surya merupakan kosmetik pelindung yang dapat
menyaring dan menahan sinar matahari terhadap kulit. Sejalan dengan itu,
Wijaya menjelaskan bahwa Tabir surya dapat melindungi kulit dengan cara
menyebarkan sinar matahari atau menyerap energi radiasi matahari yang
mengenai kulit sehingga energi radiasi tersebut tidak langsung mengenai kulit.
(Wijaya et al, 2019)
Tabir surya memiliki manfaat bagi kulit manusia yang dijelaskan
dalam Femina Magazine (2020) sebagai berikut :
a) Melindung kulit dari paparan sinar matahari Vitamin D yang dibutuhkan
oleh manusia dan bersumber dari sinar matahari tetapi akibat penipisan
lapisan ozon, sinar matahari yang berbahaya menembus ke kulit manusia
yang berdampak negatif jika terpapar terlalu lama.
b) Mencegah penuaan dini Sun screen dapat mencegah penuaan dini,
kandungan dalam sunscreen mencegah keriput yang diakibatkan oleh sinar
ultraviolet.
c) Mencegah risiko terjadinya kanker Sun screen dapat mempertahankan
lapisan pelindung kulit. Kulit dapat kehilangan lapisan pelindungnya jika
terpapar sinar ultraviolet, sehingga rentan terkena penyakit kulit, seperti
kanker terutama kanker kulit melanoma. Sunscreen dapat
mempertahankan lapisan pelindung.
d) Menyamarkan noda pada wajah Sun screen dapat menjaga kulit terhindar
dari iritasi dan pembuluh darah merah yang disebabkan oleh sinar
ultraviolet. 9
e) Mencegah sunburn Sun screen dapat mencegah kulit mengelupas,
kemerahan, noda hitam, gatal-gatal, dan terbakar yang diakibatkan oleh
sinar ultraviolet.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Sinar UV matahari memberikan efek negatif bagi kulit. Paparan sinar
matahari akan menimbulkan kelainan apabila telah melampaui kemampuan kulit
dalam mentoleransi efek tersebut. Paparan sinar matahari yang berlebihan pada
kulit dapat menimbulkan kerusakan kulit yang besifat akut (cepat) berupa sunburn
(terbakar surya) dan taning (pengelapan warna kulit) sedangkan pada kerusakan
yang bersifat kronik (lama) dapat menimbulkan gejala photoaging (penuaan dini)
hingga kanker kulit. Penggunaan tabir surya sangat penting sebagai langkah
pencegahan kerusakan kulit. Tabir surya harus digunakan secara benar agar dapat
memberikan proteksi yang maksimal. Bbeberapa penelitian membuktikan bahwa
penggunaan tabir surya sangat memberikan manfaat untuk kesehatan kulit.
B. Saran
Masyarakat harus senantiasa memperhatikan kesehatan jasmani dan rohani.
Salah satu bagian dari tubuh manusia yang tidak kalah penting dijaga adalah
kesehatan kulit. Menjaga kesehatan kulit dapat dilakukan dengan menggunakan
tabir surya seara rutin dan dengan memperhatikan cara pakai yang benar agar
dapat memproteksi kulit dari sinar UV yang apabila berlebih dapat memberikan
efek buruk bagi kesehatan kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, S. dan Rosmarini. 2014. Photodamage In Skin Color. National Simposium


Skin Photodamage Up Date. Jakarta
Hari Sukanto. 2013. Photoprotection for Children Simposium Pearls Cosmetic
Dermatology Update. Jakarta
Kusmarinah, B. 2014 Manifestasi Akut Photodamage : Sutan dan Sunburn National
Simposium Skin Photodamage Up Date. Jakarta
Minerva, P. (2019). Penggunaan Tabir Surya Bagi Kesehatan Kulit. Jurnal
Pendidikan Dan Keluarga, 11(1), 87.
Syarif, M. Wasitaatmadja. 2011. Dermatologi Kosmetik, Edisi ke-2. FKUI, Jakart

Anda mungkin juga menyukai