PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
SYAHRUL MUNAWAR
NIM. 19103070059
Ibu kota (a capital; capital city; political capital) merupakan sebuah kota yang
dirancang sebagai pusat pemerintahan suatu negara. Secara fisik, ibu kota negara
umumnya difungsikan sebagai pusat perkantoran dan tempat berkumpul para pimpinan
pemerintahan. Ibu kota berasal dari bahasa Latin caput yang berarti kepala (head)
kemudian dikaitkan dengan kata capitol yang berarti letak bangunan pusat pemerintahan
utama dilakukan. Ibu kota merupakan pusat ekonomi, budaya atau intelektual.1
Ibu kota mempunyai peran yang penting bagi segala aspek kegiatan pemerintahan. Ibu
kota mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pusat kekuasaan politik maupun
perekonomian suatu negara. Tidak hanya itu ibu kota juga mencerminkan sisi kebudayaan
dari negara tersebut yang menunjukkan sebuah karakter unik dan khas dari negara
tersebut.
diatur secara tegas. Dalam UUD 1945 Bab II Pasal 2 ayat (2) tertulis: “Majelis
Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota
negara.” Dalam konstitusi tersebut tidak ada pasal yang menyebutkan dimana dan
bagaimana ibu kota negara diatur. Disini dapat dilihat bahwa terdapat fleksibilitas dalam
mengatur termasuk memindah ibu kota negara. Dalam pemindahan ibu kota negara, tentu
sangat diperlukan alasan yang kuat dan mendasar tentang efektifitas fungsinya.2
Di Indonesia, gagasan wacana untuk memindahkan ibu kota telah lama dan telah
1
H. M Yahya, Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera (Jurnal Studi Agama dan Masyarakat),
(Universitas Merdeka Malang, 2018), h. 25.
2
Ibid, h. 22.
3
Ecky Agassi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemindahan Ibu kota Negara”, (Skripsi S-1 Departemen
1
Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2013), h. 2.
2
Pada akhirnya, wacana pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota baru
diresmikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan disahkannya undang-
undang nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu kota Negara yang menetapkan wilayah
pemindahan ibu kota yang baru ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan
(eksekutif) dan DPR sebagai wakil rakyat yang membidangi Legislasi pasti mempunyai
Politik Hukum dapat dijabarkan sebagai kemauan atau kehendak negara terhadap
hukum. Artinya, untuk apa hukum itu diciptakan, apa tujuan penciptaannya dan kemana
arah yang hendak dituju. Politik Hukum adalah kebijakan pemerintah mengenai hukum
mana yang akan dipertahankan, hukum mana yang akan diganti, hukum mana yang akan
direvisi dan hukum mana yang akan dihilangkan. Apabila aroma politis sangat kuat
timbulnya pengkaburan terhadap tujuan dibentuknya hukum itu sendiri yaitu untuk
karena selama 20 tahun terakhir, lembaga legislatif merupakan institusi kunci (key
sudah
4
Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial
3
Indonesia. (Jakarta: Rajawali Pers, 2010). Hal. 1
4
sesuai dan menciptakan kemaslahatan bagi umat serta tidak bertentangan dengan Alquran
dan Sunnah.
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun terdorong untuk mengkaji lebih lanjut
terhadap proses pembentukan undang-undang yang ditinjau dari segi politik hukumnya.
Penelitian ini difokuskan pada pengesahan undang-undang pada masa pandemi khususnya
undang-undang nomor 3 tahun 2022 yang telah disahkan pada tanggal 15 Februari 2022
sebagai bahan studi kasus penelitian, sehingga peneliti tertarik dan mengangkat judul
Perspektif Maslahah Mursalah (Studi Terhadap Uu No. 3 Tahun 2022 Tentang IKN)”.
B. Rumusan Masalah
masalah, diantaranya:
Tahun 2022 tentang Ibukota Negara (IKN) dalam perspektif Maslahah Mursalah
5
1. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baru dalam bingkai hukum
peraturan perundang-undangan.
2. Kajian ini diharapkan dapat menjadi referensi terkait implikasi penerapan undang-
luas.
D. Telaah Pustaka
oleh penulis bersifat orisinil dan baru. Peneliti telah berusaha melakukan penelusuran
terhadap berbagai karya ilmiah baik dalam bentuk skripsi, thesis, jurnal dan sebagainya
yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Adapun hasil penelusuran yang didapatkan
Fikih Siyasah”, oleh Abdul Jabbar Ridho mahasiswa fakultas syari’ah dan hukum
di UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Skripsi ini membahas mengenai analisis
kebijakan pemindahan ibu kota yang lebih difokuskan dengan pendekatan fiqih
siyasah.
2. “Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera”, oleh H. M Yahya, Jurnal
Studi Agama dan Masyarakat Universitas Merdeka Malang. Jurnal ini membahas
wacana untuk memindahkan ibu kota Indonesia yang telah berulang kali muncul
oleh Ecky Agassi mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan
6
ibukota yang didesain dan dieksekusi dengan baik dapat menjadi solusi dalam
Adapun penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini fokus
E. Kerangka Teori
Undang-Undang Pada Masa Pandemi (Studi Kasus UU No. 3 Tahun 2022 Tentang
pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari membahas politik hukum. Istilah politik
materi hukum agar dapat sesuai dengan kebutuhan. Kedua, pelaksanaan ketentuan
hukum yang telah ada termasuk penegasan fungsi lembaga dan pembinaan para
5
HM. Laica Marzuki, Kekuatan Mengikat Putusan Mahkamah Konstitusi Terhadap Undang-Undang, Jurnal
Legislasi Vol. 3 Nomor 1, Maret 2006, hlm. 2
6
M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Cet. II (Jakarta: LP3ES, 2001) hlm. 9.
7
Mahfud MD, politik hukum adalah kebijakan resmi (legal policy) negara tentang
hukum yang akan diberlakukan atau tidak akan diberlakukan (pembuat aturan yang
baru atau mencabut aturan yang lama) untuk mencapai tujuan negara.7
Prof. DR. Rachmat Syafe’i dalam bukunya yang berjudul Ilmu Ushul Fiqh‛
menjelaskan arti maslahah mursalah secara lebih luas, yaitu suatu kemaslahatan yang
tidak mempunyai dasar dalil, tetapi juga tidak ada pembatalnya. Jika terdapat suatu
kejadian yang tidak ada ketentuan syari’at dan tidak ada ‘illat yang keluar dari syara’
yang sesuai dengan hukum syara’, yakni suatu ketentuan yang berdasarkan
Menurut ahli ushul fiqh, maslahah al-mursalah ialah kemaslahatan yang telah
Artinya, dalam rangka mencari sesuatu yang menguntungkan, dan juga menghindari
kemudharatan manusia yang bersifat sangat luas. Maslahat itu merupakan sesuatu
Mengenai
7
Ibid., hlm. 2.
8
8
Rachmat Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqh (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 117.
9
pembentukan hukum ini, terkadang tampak menguntungkan pada suatu saat, akan
tetapi pada suatu saat yang lain justru mendatangkan mudharat. Begitu pula pada
F. Metode Penelitian
langkah sebagai upaya untuk mengumpulkan data, mengolah data, menganalisa data,
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Hukum normatif. Penelitian
peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang
telah ditentukan.10
baku utama, mengenai hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas-asas hukum,
hukum.11
2. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif adalah prosedur
yaitu obyek atau subyek penelitian, pada saat sekarang berdasarkan faktor-faktor yang
9
Miftahul Arifin, Ushul fiqh Kaidah-Kaidah Penerapan Hukum Islam (Surabaya: Citra Media, 1997), hlm. 143.
10
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 53
11
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif (Jakarta: PT Raja Grafindo Peresada, 2006), hlm. 24.
10
12
Suprapto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran (Fakultas Ekonomi, Jakarta, 1981), hlm.11.
11
3. Sumber Data
Penulis menggunakan sumber data dari tiga kateori, yaitu sumber data primer,
sekunder dan bahan non-hukum. Sumber data primer meliputi bahan hukum yang
putusan pengadilan, skripsi, thesis, dll. Adapun dalam bahan non-hukum, dapat
berupa buku- buku mengenai ilmu politik, ekonomi, sosiologi, filsafat, kebudayaan
atau laporan- laporan penelitian non hukum sepanjang semua itu memiliki relevansi
4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
yang bersangkut paut dengan pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia
12
c. Pendekatan Historis
bukti atau fakta yang ada dengan teliti sehingga mendapatkan gambaran yang
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
dengan cara mempelajari buku atau bahan bacaan lainnya yang berhubungan atau
terkait dengan judul, penelitian ini guna untuk mendapatkan petunjuk yang
mendukung penelitian.
secara sistematis yaitu dengan memberikan penjelasan. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu menguraikan data secara bermutu
dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif,
G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan di dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang saling
berkaitan dan disusun secara sistematis. Adapun penjelasan dari masing-masing bab
13
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif &Penelitian Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2014), h.
328
13
Bab I berisi pendahuluan, meliputi latar belakang penulis mengangkat tema
ini; rumusan masalah yang menjadi batasan permasalahan yang akan dijawab oleh
dengan penelitian ini dalam kajian yang serupa; kerangka teori berisikan model
konseptual sebagai acuan dalam penelitian ini; dan diakhiri metode penelitian serta
sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Teoritis dan Konsep, bab ini menjelaskan mengenai definisi
politik hukum, konsep maslahah mursalah dalam Islam, konsep serta proses
Bab III Politik Hukum Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia, pada
bab ini penulis menyajikan bahasan tentang kebijakan pemerintah dalam pemindahan
Ibu Kota Jakarta, latar belakang pengesahan undang-undang pemindahan Ibu Kota
Perspektif Maslahah Mursalah. Pada bab ini berisi implikasi penerapan undang-
undang No. 3 Tahun 2022 tentang IKN Ibu dengan analisis Perspektif Maslahah
Bab V Penutup, pada bab ini peneliti memberikan kesimpulan dari hasil
14
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
Skripsi:
Ecky Agassi, Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemindahan Ibu kota Negara,
Skripsi, Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor, 2013
Jurnal:
HM. Laica Marzuki, Kekuatan Mengikat Putusan Mahkamah Konstitusi Terhadap Undang-
Undang, Jurnal Legislasi, Vol. 3 Nomor 1, 2006
H. M Yahya, Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera, Jurnal, Studi Agama dan
Masyarakat), (Universitas Merdeka Malang, 2018)
Buku:
Arifin, Miftahul, Ushul fiqh Kaidah-Kaidah Penerapan Hukum Islam, Surabaya: Citra Media,
1997
Isra, Saldi, Pergeseran Fungsi Legislasi Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam
Sistem Presidensial Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Cet. II, Jakarta: LP3ES, 2001
Muhammad, Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004
Soekanto, Soerjono, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Peresada, 2006
Suprapto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, Jakarta: Fakultas Ekonomi, 1981
Syafe’i Rachmat, Ilmu Ushul Fiqh, Jakarta: Prenada Media Group, 2010
Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, Jakarta:
Kencana, 2014
15