Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

APLIKASI PERHITUNGAN DASAR FISIKA FLUIDA PADA

SISTEM DALAM TUBUH MANUSIA

Disusun oleh:

KARINA
(A22122024)

PROGRAM STUDI ILMU BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2022
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling tepat rasanya disampaikan untuk diucapkan karena

berkat anugrah dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan

makalah ilmiah yang berjudul Aplikasi Perhitungan Dasar Fisika Fluida pada sistem

dalam tubuh manusia.

Akhir kata, kami menyadari “Tak ada gading yang tak retak” sehingga makalah

kami ini juga tidak terlepas dari kekurangan baik dari segi isi, cara penyajian maupun

penulisan, untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, Novembexr 2022

Hormat saya

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang......................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................2

1.3. Batasan masalah ...................................................................................................3

1.4. Tujuan....................................................................................................................3

1.5. Metodologi.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fluida.......................................................................................................4

2.2. Fluida Statis................................................................................................................5

2.3. Fluida Dinamis.........................................................................................................10

2.4. Mahluk hidup...........................................................................................................16

2.5. Tubuh Manusia.........................................................................................................16

BAB III PENUTUP

4.1. KESIMPULAN.......................................................................................................26

4.2. SARAN ...................................................................................................................27

Daftar Pustaka................................................................................................................28

ii
ABSRAK

Flida adalah faktor dominan yang terakumulasi dalam tubuh manusia sebagai
mahluk hidup. Hal ini telah dipaparkan dalam dalam karya tulis ilmiah ini. Peran fluida
dalam tubuh manusia terlihat dari sistem yang dimiliki oleh manusia sebagai ciri
mahluk hidup yaitu pada sistem peredaran darah, sistem eksresi. Salah satu yang
diperlihatkan dalam contoh perhitungan pada makalah ilmiah ini yatu bagai menghitung
tekanan hidostatis darah dihitung dari ketinggian jantung terhadap kepala. Aplikasi
perhitungan juga telah dipaparkan dengan contoh sederhana sehingga didapat hubungan
tekanan darah dengan kekentalan dan jejari pembuluh. Hubungan ini dapat berpengaruh
terhadap kesehatan seperti misalnya menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kata kunci : Fluida, statis, dinamis, tekanan hidrostatis, tekanan darah

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zat yang tersebar di alam dibedakan dalam tiga keadaan (fase), yaitu fase padat,

cair, dan gas. Beberapa perbedaan diantara ketiganya adalah fase padat, zat

mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap, meskipun suatu gaya yang besar

dikerjakan pada benda tersebut. Fase cair, zat tidak mempertahankan bentuknya yang

tetap melainkan mengikuti wadahnya. Fase padat dan fase cair, adalah fase zat yang

tidak mudah dimampatkan serta volumenya dapat diubah kecuali padanya dikerjakan

gaya yang sangat besar. Fase gas, adalah fase zat yang tidak mempunyai bentuk tetap,

tetapi akan mengembang mengisi seluruh wadah. Fase cair dan gas memiliki karakter

tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, maka keduanya mempunyai

kemampuan untuk mengalir dengan demikian keduanya disebut fluida. Fluida adalah

zat alir, yaitu zat yang dalam keadaan biasa dapat mengalir. Salah satu ciri fluida adalah

kenyataan bahwa jarak antar molekulnya tidak tetap bergantung pada waktu. Ini

disebabkan lemahnya ikatan antara molekul (gaya kohesi).

Gaya kohesi antar molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar

molekul zat cair. Keadaan ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif bebas

sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat satu

sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas, meskipun bentuknya

sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat lainnya adalah kemapuannya untuk

dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar akan

berubah menjadi zat cair.

Fluida dapat digolongkan dalam dua macam yaitu fluida statis (hidrostatis) yang

mempelajari tentang fluida yang tak bergerak dan fluida dinamis (hidrodinamis)

1
mempelajari tentang fluida bergerak. Dalam fluida statis mempelajari hukum-hukum

dasar yang dapat menjelaskan antara lain: makin dalam seseorang menyelam, makin

besar tekanan yang dialami orang tersebut alami. Sedangkan dalam fluida dinamis

mempelajari tentang persamaan dan hukum dasar yang dapat menjelaskan antara lain:

bagaimana proses menyemprot tanaman, kemudian menghalangi lubang keluar selang

dengan jempol dapat membuat air menyemprot lebih kuat; mengapa kelereng yang jatuh

bebas dalam oli mula-mula makin cepat tetapi akhirnya akan menempuh kecepatan

tetap.

Mahluk hidup khususnya manusia, diketahui bahwa 70 prosen bagian dari

tubuhnya terdiri dari fluida. Mayoritas tubuh manusia terdiri dari fluida itu

menyebabkan hukum- hukum dasar fluida juga dapat diaplikasikan dalam gejala yag

terjadi pada manusia. Beberapa jenis fluida dapat dijabarkan dalam manusia seperti

proses pernafasan memerlukan udara, proses tranportasi memerlukan air atau cairan

untuk menjalankan. Proses tersebut menjadikan penulis tertarik untuk menyajikan gejala

fluida dalam tubuh manusia dalam karya tulis ilmiah.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis mencoba mencar beberapa permasalahan

tentang aplikasi proses fluida dalam aplikasinya pada bidang biologi khususnya

manusia yaitu:

1. Apakah fluida statis dan dinamis berperan pada sistem biologi khususnya

sistem dalam tubuh manusia?

2. Apakah perhitungan fisika fluida berlaku pada sistem biologi khususnya pada

sistem dalam tubuh manusia?

2
1.3. Batasan Masalah

Dalam penjabaran tulisan ini penulis membatasi pada aplikasi dasar fluida statis

dan dinamis dalam proses manusia dan bersifat deskritif.

1.4. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan :

1. Mempelajari proses dasar fluida statis dan dinamis serta jenis-jenis aliran fluida.

2. Mengetahui proses fisika fluida statis dalam aplikasinya pada proses biologi.

3. Mengetahui proses fisika fluida dinamis dalam aplikasinya pada proses biologi.

1.5. Metodologi

Metode penulisan yang dipakai pada pembuatan makalah ini adalah metode

kepustakaan. Dimana penulis membaca dan mengumpulkan data dari literatur dan situs-

situs internet yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan

makalah ini.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fluida

Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai

zat alir. Fluida adalah sub-himpunan dari fasebenda, termasuk cairan, gas, plasma, dan

padat plastik. Beberapa perbedaan diantara ketiganya adalah fase padat, zat

mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap, meskipun suatu gaya yang besar

dikerjakan pada benda tersebut. Fase cair, zat tidak mempertahankan bentuk yang tetap

melainkan mengikuti wadahnya. Tetapi seperti halnya fase padat, pada fase cair zat

tidak mudah dimampatkan dan volumenya dapat diubah hanya jika dikerjakan gaya

yang sangat besar. Fase gas, zat tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi akan

mengembang mengisi seluruh wadah. Karena fase cair dan gas memiliki karakter tidak

mempertahankan suatu bentuk yang tetap, maka keduanya mempunyai kemampuan

untuk mengalir dengan demikian keduanya disebut fluida. Salah satu ciri fluida adalah

kenyataan bahwa jarak antar molekulnya tidak tetap bergantung pada waktu. Ini

disebabkan lemahnya ikatan antara molekul (gaya kohesi) adapun fluida memiliki sifat

tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau

umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini

biasanya dikarenakan

Gaya kohesi antar molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar

molekul zat cair. Keadaan ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif bebas

sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat satu

sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas, meskipun bentuknya

sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat lainnya adalah kemapuannya untuk

4
dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar akan

berubah menjadi zat cair.

Adapun fluida dapat digolongkan dalam dua macam yaitu fluida statis (hidrostatis)

yang mempelajari tentang fluida yang tak bergerak dan fluida dinamis (hidrodinamis)

mempelajari tentang fluida bergerak.

2.2. Fluida Statis

1.Kerapatan dan berat jenis

Kerapatan (densitas) suatu benda, idefinisikan sebagai massa per satuan


volume:

m
,...........................................................2.1.
v

dengan m adalah massa benda dan v adalah volume benda. Dengan demikian satuan
kg
internasional untuk kerapatan adalah 3 . Selain kerapatan, besaran lain yang sering
m

digunakan dalam menangani persoalan fluida adalah berat jenis. Berat jenis

didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan benda tersebut terhadap kerapatan air


pada suhu 4 C . Dengan demikian berat jenis merupakan besaran murni tanpa dimensi

maupun satuan.

2.Tekanan fluida

Gaya merupakan unsur utama dalam kajian mekanika benda titik. Dalam

mekanika fluida,unsur yang unsur yang paling utama tersebut adalah tekanan. Tekanan

adalah gaya yang dialami suatu titik pada suatu permukaan fluida per satuan luas dalam

arah tegak lurus permukaan tersebut. Secara matematis, tekanan p didefinisikan melalui

hubungan:

5
dF
p , ........................................................2.2
dA

dimana dF adalah gaya yang dialami oleh elemen luas dA dari permukaan fluida. Satuan
tekanan N 2 atau pascal ( Pa ). Secara makroskopik, gaya merupakan pertambahan
m

omentum per satuan waktu yang disebabkan oleh tumbukan molekul-molekul fluida di

permukaan tersebut. Permukaan ini bisa berupa berupa permukaan batas antara fluida

dengan wadahnya, tetapi ia bisa pula berbentuk permukaan imajiner yang kita buat pada

fluida. Tekanan merupakan besaran skalar, bukan suatu besaran vektor seperti halnya

gaya.

Adapun pemanfaatan konsep tekanan dalam keseharian yaitu untuk dapat

meluncur di atas kolam es beku, pemain luncur es menggunakan sepatu putar. Sepatu

luncur memiliki pisau pada bagian bawahnya, pisau ini memberikan tekanan yang besar

pada lantai es beku hingga es tepat di bawah pisau mencair, tetapi di kiri-kanannya

tidak. Cairan tepat di bawah es berfungsi sebagai pelumas, sedangkan es beku di kiri

dan kanan pisau tetap mencengkram pisau sehingga sepatu luncur beserta beserta

pemain dapat meluncur di atas kolam beku.

3. Tekanan hidrostatik

Bila cairan itu diam dalam medan gravitasi, tekanan p dalam titik tertentu adalah:

p g h , satuan SI: pascal: N kg


= ..........................................2.3.
m2 ms
2

dimana adalah densitas dari cairan (dianggap tetap) dan h adalah kedalaman titik

tersebut dibawah permukaan.

6
4.Hubungan tekanan dengan kedalaman

Dengan menggunakan hukum newton , kita dapat menurunkan persamaan yang

menghubungkan tekanan dengan kedalaman fluida:

p pO gh ..........................................................2.4.

O adalah tekanan di permukaan

dengan memahami tekanan pada kedalaman h disebabkan oleh tekanan udara luar dan

juga oleh gaya (berat) cairan yang berada diatasnya.

2.1. Gambar Tekanan pada kedalam h .

Persamaan 2.3. dan 2.4. menyatakan hubungan antara tegangan p dan kedalam

h . Hubungan ini juga menyatakan bahwa tempat-tempat yang mempunyai posisi

vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama.

5.Kapilaritas

Kapilaritas adalah peristiwa naik turunnya suatu zat cair di dalam tabung dengan

diameter yang cukup kecil karena pengaruh gaya adhesi dan kohesi, tegangan

permukaan.

7
Gambar 2.2. Gejala Kapilaritas

Dari gambar :

air mempunyai sudut kontak yang kecil/ lancip tegangan permukaan kecili.

Gaya kohesi air lebih besar dari adhesi sehingga air naik

Raksa Pa besar = tumpul. Gaya kohesi kurang dari adhesi akibatnya air

turun.

Akibat besar naik dan turunnya dapat dihitung:

2cos
h ..................................................................2.5.
gr

Dimana:

kg )
h = naik turunnya zat alir (m) = massa jenis zat alir (
m3

= tegangan permukaan ( N ) g = percepatan gravitasi


2
m

= sudut kontak r = jari-jari pipa kapiler

8
6. Prinsip Archimedes

Sesorang akan mersa lebih gampang atau lebih ringan jika mengangkat sebuah

benda yang bermassa sama di dalam air dibandingkan dengan jika diangkat di luar air.

Atau dengan kata lain, berat benda yang tenggelam di dalam fluida akan terasa lebih

ringan daripada saat benda tersebut berada di luar fluida. Peristiwa ini menunjukkan

adanya suatu gaya keatas yang menyebabkan benda yang terangkat jadi lebih ringan,

bisa juga dikatakan karena ada gaya apung ke atas yang dikerjakan oleh fluidaterhadap

benda. Gaya apung terjadi karena tekanan dalam sebuah fluida naik sebanding dengan

kedalaman. Dengan demikian, tekanan ke atas pada benda yang tenggelam lebih besar

daripada tekanan ke bawah pada permukaan atas benda. Sehingga ada tekanan ke arah

atas inilah yang menjadi indikator keberadaan gaya apung.

Misalkan sebuah balok melayang pada suatu tabung yang berisi fluida tertentu, seperti

ditunjukan pada gambar di bawah 2.3.

Gaya apung didefinisikan sebagai selisih antara gaya ke atas yang dilakukan oleh

fluida di bagian bawah benda dengan gaya ke bawah yang dilakukan oleh fluida di

bagian atas benda.

FA gV

Gambar 2.3. Gaya apung pada fluida

9
dimana, F = gaya apung
A

= rapat massa fluida

V = volume fluida yang dipindahkan, volume nagian benda yang tercelup

g = percepatan gravitasi

Berdasarkan Persamaan pada prinsip Archimedes, gaya apung yang dialami

kubus sama dengan banyaknya fluida yang dipindahkan. Pernyataan ini dikenal sebagai

hukum archimedes. Selengkapnya hukum archimedes mengatakan bahwa, "Suatu

benda berada dalam suatu fluida, maka benda itu akan mendapat gaya keatas,

sebesar berat air yang dipindahkan oleh benda tersebut".

Bila Gaya Archimedes, (FA) sama dengan gaya berat ( W), ditulis secara

matematika FA = W, maka resultan gaya = 0 disebut melayang yaitu benda tersebut

berada ditengah fluida.

Bila Gaya Archimedes, lebih besar dari gaya berat benda atau ditulis FA>W

maka benda dikatakan mengapung yaitu posisi benda berada dipermukaan fluidan.

Bila Gaya Archimedes, lebih kecil dari gaya berat benda dinyatakan seperti FA<W

maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam sampai ke dasar fluida.

2.3. Fluida Dinamis

Dalam kehidupan sehari- hari jika kita akan memindahkan suatu fluida, contoh

air dapat dilakukan dengan banyak cara seperti pipa paralon, bambu, pipa bsesi atau

pada tamnaman menggunkan pembuluh juga pada hewan atau manusia menggunakan

pembuluh. Peristiwa berpindahnya fluida tersebut dikatan bawa fluida mengalir,

sehingga fluida disebut zat alir atau juga dikenal dengan fluida dinamis.

10
Fluida dinamis membahas tentang gerak fluida atau berpindahnya atau

mengalirnya fluida dari posisi tertentu keposisi yang lain. Aliran fluida dibedakan

menjadi dua tipe, yaitu:

1) Aliran lurus (streamline) atau aliran laminar, terjadi jika aliran lurus,

sehingga lapisan fluida yang saling berdekatan mengalir dengan lancar. Setiap partikel

fluida mengikuti sebuah lintasan lurus yang tidak saling menyilang.

2) Aliran turbulen atau aliran bergolak. Aliran ini bersifat memutar diakibatkan

perbedaan kecepatan diantara titik dipermukaan fluida. Perbedaan kecepatan itu,

tergantung pada sejumlah faktor, aliran akan bergolak. Aliran ini dicirikan oleh

munculnya gerak melingkar-lingkar seperti pusaran air yang disebut sebagai arus eddy

atau pusaran.

Disamping sifat aliran fluida dinamis dapat dilasifikasikan dalam sifat dapat

dimampatkan ( Compresible) atau tak dapat dimampatkan (incompresible). Untuk

memudahkan dalam mempelajari fluida dinamis, kita akan coba melihat beberapa

besaran yang sering dijumpai yaitu:

1. Laju aliran massa dan persamaan kontinuitas

Skalar dari kecepatan dalam fisika dikenal sebagai laju. Laju diartikan sebagai

berpindahnya suatu benda atau partikel darisuatu tempat ketempat lain dalam selang

waktu tertentu. Demikian halnya dengan bergeraknya fluida dari suatu tempat ketempat

lain dalam selang waktu tetentu juga didefinisikan sebagai laju aliran. Laju aliran secara

matematis dapat dituliskan seperti :

v = s / t..........................................................................2.5

Jika ditinjau, massa fluida yang mengalir dianggap tidak berubah ketika terjadi

aliran, peristiwa ini membawa kita pada hubungan antara tempat mengalirnya fluida

11
dengan laju aliran fluida. Dari hubungan ini ada besaran kuantitatif penting yang dapat

dihitung dan dikenal dengan persamaan kontinuitas. Tinjau gambar 2.4.

Gambar 2.4. Laju aliran massa

Volume fluida yang mengalir pada permukaan bagian pertama (1), yaitu ketika
melewati luasan A1 dengan laju v1 dalam selang waktu t dinyatakan, A1V1t . Dari

hubungan Volume dan Massa jenis, maka laju aliran massa yang melalui luasan A1
dapat dinyatakan sebagai :

m 1 A1v1 t
Av 1 1 1 ................................2.6.
t t

Peristiwa yang sama dapat terjadi ketika fluida melewati luasan 2 sehingga laju aliran
massa yang melewati A2 selama selang waktu t adalah:

2 A2 v2 .................................................................2.7.

Dengan asumsi volume fluida yang mengalir selama rentang waktu t pada luasan A1
akan memiliki jumlah yang sama dengan volume yang mengalir pada A2 sehingga dapat

dituliskan :

1 A1v1 2 A2 v2 ....................................................2.8.

Persamaan 2.8. disebut sebagai persamaan kontinuitas.


Jika 1 2 , maka persamaan tersebut dapat ditampilkan:

A1v1 A2 v2 .....................................................2.9.

12
2. Persamaan Bernouli

Selain persamaan kontinuitas, fluida dinamis juga mempunyai

persamaan fundamental dalam persoalan aliran yaitu persamaan Bernoulli.

Persamaan ini memperlihatkan hubungan antara besaran- besaran tekanan,

kecepatan dan ketinggian pada titik-titik sepanjang garis alir fluida. Penurunan

persamaan Bernoulli dapat dilakukan dengan menggunakan hukum kekekalan

energi, yaitu energi sebelum dan sesudah terjadi aliran selalu tetap.

Dalam peristiwa ini dapat juga dinyatakan perubahan energi mekanik

total fluida yang mengalir yang terdiri dari perubahan energi kinetik ditambah

perubahan energi potensial selalu tetap. Aplikasi hukum kekealan energi dalam

fluida dinamis dapat dilihat pada hukum Bernoulli yaitu jika, fluida ideal

mengalir dengan garis-garis arus atau aliran tunak, tak kompresibel dan tak

kental. Seperti digambarkan dalam gambar 2.5.

Gambar 2.5. Aliran fluida dengan ketinggian berbeda

Gambar 2.5. Sejumlah fluida yang mengalir dari titik 1 ke titik 2. Dari gambar

dilihat titi 1 lebih 1 lebih rendah dibandingkan dengan titik 2, peristiwa ini

13
memperlihatkan bahwa energi potensial fluida di 1 lebih kecil daripada energi potensial

fluida 2.

Jika diasumsikan luas penampang 1 lebih besar dari luas penampang 2, maka

dari persamaan (2.*) persamaan kontinuitas ( Av konstan ), jika kecepatan fluida 2

lebih besar daripada 1, dan ini berarti bahwa energi kinetik fluida di 1 lebih kecil

daripada energi kinetik fluida 2.

Maka peristiwa diatas, adalah energi potensial dan energi kinetik adalah anergi

mekanik, dengan demikian dapat dinyatakan energi mekanik fluida di 1 lebih kecil

daripada energi mekanik fluida di 2.

Jika energi mekanik di 1 lebih kecil daripada energi mekanik 2, bagaimana

mungkin fluida berpindah dari titik 1 ke titik 2? Bernouli mengetahui teorema usaha-

energi mekanik. Menurut teorema ini, fluida dapat berpindah dari 1 ke 2. Usaha adalah
gaya kali perpindahan (W Fs ). Agar usaha positif, beda gaya F F1 F2 haruslah

bernilai positif. Gaya adalah tekanan kali luas penampang (F = P A), sehingga beda
gaya F positif, dan F p1 A1 p2 A2 haruslah positif.

Dari sinilah Bernoulli menemukan besaran ketiga yang berhubungan dengan

usaha positif yang dilakukan fluida, yaitu tekanan p sehingga fluida dapat berpindah

dari 1 ke 2 walaupun energi mekanik di 1 lebih kecil daripada energi mekanik di 2.

Melalui penggunaan teorema usaha-energi mekanik yang melibatkan besaran

tekanan p (mewakili usaha), besaran kecepatan aliran fluida v (mewakili energi

mekanik) dan besaran ketinggian terhadap suatu acuan h (mewakili energi potensial),

akhirnya Bernoulli berhasil menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiga

besaran ini secara matematis, yaitu:


1 2 1 2
p1 v 1 gh = p1 2 v 2 gh ............................2.10.
2
2 2

14
1 2 1
Jika diperhatikan v mirip dengan energi kinetik EK mv 2 dan gh mirip
2 2

1 2
dengan energi potensial EP mgh . Ternyata v adalah energi kinetik per satuan
2

m
volum ( ) dan gh tak lain adalah energi potensial per satuan volum. Oleh karena
V

itu, persamaan Bernouli di atas dapat dinyatakan:

1 2
p v gh konstan ...................................................2.11.
2

Hukum bernouli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (p), energi kinetik per

1 2
satuan volum ( v ), dan energi potensial per satuan volum ( gh ) memiliki nilai
2

yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.

3. Jenis-Jenis Aliran pada Fluida

Jika ditinjau aliran yang terjadi pada suatu fluida maka dapat didefinisikan

beberapa jenis aliran yaitu :

a. streamline (aliran garis arus)

Garis aliran yang berbentuk garis lurus atau lengkung

b. turbulen (aliran berputar)

Garis alirannya berputar bahkan berlawanan arah dengan geraknya

streamline

turbulen

Gambar 2.6. Aliran garis arus dan aliran berputar

15
2.4. Mahluk Hidup.

Bumi adalah tempat hidup berbagai macam mahluk hidup. Bumi dapat menjadi

tempat hidup mahluk karena bumi memiliki unsur- unsur yang dapat menunjang mahluk

untuk, bernafas, bertumbuh dan berkembangbiak. Kebutuhan akan bernafas, makan

serta bertumbuh dan berkembang tersebut merupakan ciri- ciri yang utama dari mahluk

hidup. Sebelum kita mempelajari faktor - yang berkaitan dari mahluk hidup ada

baiknya kita definiskan apakah mahluk hidup itu.

Makhluk hidup adalah materi atau benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang
berbedak dari materi atau benda tak hidup. Ciri atau karakteristik yang membedakan
antara benda hidup dan tidak hidup adalah : benda hidup memerlukan makan, bernapas,
tumbuh dan berkembang, sertaberkembang biak. Disamping itu juga jika menghadapi
suatu ancaman maka mahluk hidup dikatakan peka terhadap rangsangan dan sebagian
dari mahluk hidup dapat bergerak seperti golongan binatang dan manusia. Mahluk
hidup juga mempunyai ciri- ciri dapat mengeluarkan zat sisa melalui metabolisme
didalam tubuhnya.
Melihat demikian kompleknya karakteristik dari mahluk hidup, maka para
ilmuwan sering menyebut dengan keaneka ragaman mahluk hidup. Keaneka raman
mahluk hidup ini disebakan perbedaan morfologi, anatomi, fisiologi dan tingkah laku.
Salah satu dari keanekaragaman mahluk hidup penulis mencoba melihat proses dan
sistem pada manusia sebagai bahan kajian dalam makalah ini.

2.5. Tubuh Manusia

Diantara keanekaragaman mahluk hidup, manusia adalah salah satu mahluk

yang paling sempurna. Manusia dikatakan paling sempurna secara ilmiah mempunyai

sistem yang sangat lengkap dan juga memiliki otak sebagai kemampuan untuk

mengubah tampilan dan intelektualnya. Dalam tubuh manusia terdapat sistem yang

sempurna dimulai dari sistem gerak, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem

peredaran darah, sistem ekskresi, sistem koodinasi dan alat indra dan sistem

pertumbuhan dan perkembangan.


17
Keseluruhan sistem dalam tubuh manusia ini merupakan satu kesatuan sistem

yang menjadikan manusia menjadi ciri mahluk hidup yang sempurna.

1. Sistem gerak

Pada sistem pergerakan manusia yang berperan adalah gabungan dari tulang,

otot dan kulit manusia. Sistem gerak yang paling utama adalah gabungan

tulang- tulang yang umum disebut kerangka. Karena terdiri dari tulang-

tulang dan arah gerak dari tiap gerup tulang berbeda maka tulang dalam

kerangka manusia pun berbeda bentuknya yaitu ada berbentuk pipa, pipih,

pendek dan ada yang berbentuk tidak beraturan. Tulang rangka disamping

sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai pemberi bentuk pada manusia itu.

Jika ditinjau dari fungsi tulang sebagai sistem gerak maka ilmu fisika tentang

gerak baik kenetika maupun dinamika dapat dilihat pada sistem ini.

2. Sistem pencernaan

Adalah salah satu sistem pada manusia yang berfungsi untuk tumbuh dan

berkembangnya manusia. Manusia dapat tumbuh dari asupan makan yang

diperolehnya. Perkembangan organ lain pada manusia juga tergantung dari

sistem pencernaan. Dalam sistem pencernaan ada alat- alat pencernaan. Alat-

alat pencernaan berfungsi untuk menghaluskan makanan, membunuh kuman

yang masuk bersama makanan dan mengubah zat- zat tertentu menjadi zat

yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.

Secara umum ada 2 proses yang berlangsung pada sistem pencernaan yaitu

proses mekanik adalah proses pengolahan untuk mengubah bentuk

makanan yang besar menjadi lebih kecil, proses ini biasa disebut proses

fisika karena tidak mengubah kandungan kimia makanan. Dalam proses ini

juga terjadi proses gerak dalam hukum newton walaupun dalam bentuk kecil.

18
Proses kimiawi yaitu proses yang mengubah susunan kimia makanan

menjadi struktur kimia baru yang dibutuhkan tubuh. Dalam proses ini juga

berperan fluida sebagai penggerak untuk memindahkan makanan tersebut

disamping sebagai pelarutnya. Proses pencernaan dimulai dari mulut hingga

ke usus halus.

3. Sistem pernapasan

Bernapas adalah salah satu ciri dari mahluk hidup apalagi manusia. Bernapas

adalah proses masuknya udara/ fluida kedalam tubuh dan keluar manusia.

Proses pernapasan ini mayoritas melibatkan fluida sebagai obyeknya. Masuk

berupa fluida yang disebut oksigen dan keluar dalam bentuk karbondioksida

dan dalam bentuk uap air juga fluida. Proses pernapasan ini juga disebut

sebagai Respirasi. Pada manusia proses respirasinya langsung karena

pengambilan fluida dilakukan langsung tanpa perantara hewan atau mah;luk

lain. Proses respirasi ini melalui hidung, parng, tenggorokan dan paru- paru.

Perjalanan masuknya fluida dari lingkungan ke tubuh manusia melalui

saluran yang berbentuk pipa atau selang, dari tempat masuknya fluida ini

secara fisika fluida yang masuk maka besaran- besar dalam fisika berlaku

pada peristiwa ini. Sehingga jika ingin diukur volume atau tekanan paru-

paru seseorang berdasarkan tekanan udara luar dapat diketahui. Jenis- jenis

pernapasan ada 2, pernapasan dada adalah pernapasan yang memanfaatkan

dorongan tulang rusuk sehingga rongga dada membesar dan udara luar

masuk paru- paru. Pernapasan perut, pernapasan jenis ini memanfaatkan

gerakan rongga perut dan rongga dada yang disebut diafragma untuk proses

masuknya udara luar. Volume udara dapat dihitung juga kavasistas paru-

paru dapat diketahui untuk setiap orang. Volume paru- paru memegang

19
peran penting dalam dunia olah raga karena semakin banyak volume

maksimum paru- paru seseorang maka daya tahan tubuh orang tersebut

semakin kuat.

4. Sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah adalah sistem yang memanfaatkan mayoritas fluida

juga. Dalam sistem peredaran darah peran viskusitas fluida sangat penting

sehingga mempegaruhi kesehatan dari manusia tersebut. Perbedadaan atau

perubahan viskusitas fluida contoh darah disebabkan oleh makanan atau

material yang masuk dalam tubuh manusia itu.

Sistem pencernaan berfungsi untuk mengedarkan zat- zat atau sari makanan

yang diolah dalam tubuh menuju keseluruh tubuh manusia. Sari ini

diedarkan agar fungsi tubuh manusia berjalan normal. Jika peredaran darah

ini terganggu maka sistem yang lain pun terganggu. Kekuatan atau energi

persatuan waktu yang dipakai untuk mengedarkan makanan keseluruh tubuh

didapat dari jantung. Jadi jantung merupakan mesin penghasil energi bagi

sistem peredaran darah ini. Sebagai medium tempat mengalirnya darah pada

manusia adalah pembuluh darah.

5. Sistem ekskresi, salah satu sistem yang juga memanfaatkan fluida adalah

sistem ekskresi atau sistem pengeluaran. Dalam sistem ini fulida juga

berperan dan yang dikeluarkan pun berupa fluida. Fungsi dari sistem

pengeluaran ini adalah mnstabil komposisi zat yang diperlukan tubuh. Jika

fungsi sistem ini terganggu maka material atau fluida itu dapat bersifat racun

dan mengganggu sistem yang lain. Yang merupakan alat dalam sistem ini

adalah: ginjal dan kulit.

20
6. Sistem koordinasi dan alat indra

Sistem koordinasi adalah sistem yang dimiliki manusia yang berfungsi untuk

mengkoordinasikan, mengatur dan mengendalikan sisten kerja tubuh yang

lain. Dalam sistem koordinasi ini yang berperan adalah aliran rasangan

berupa kelistrikan tubuh sehingga dasar fisika kelistrikan dapat dipakai

dalam mengetahui koordinasi sistem ini. Sebagai alat yang berperan adalah

jaringan syaraf. Macam- macam sel saraf yang berperan diantaranya, sel

saraf sensorik berperan menghantarkan aliran listrik rasangan dari alat indra

ke otak atau susum tulang belakang. Sistem saraf motorik yaitu sistem saraf

yang menghantarkan respon dari otak menuju susmsum tulang belakang

kemudian ke efektor yatu otot sebagai reaksi dari rangsangan tadi. Sel saraf

konektor yaitu penghubung antara sel saraf sensorik dengan motorik.

Alat indra adalah anggota tubuh yang peka terhadap rangsangan.

Rangsangan ini dapat berupa suhu, rasa, bunyi atau cahaya. Alat indra terdiri

dari, mata, kulit, hidung, lidah dan telinga.

7. Sistem pertumbuhan dan perkembangan

Manusia dari lahir hingga dewasa mengalami pertumbuhan. Perubahan

pertumbuhan pada manusia disebabkan adanya sistem pertumbuhan dan

perkembangan. Sistem pertumbuhan dan perkembangan secarau umum dapat

dibagi 2 yaitu : 1. Masa pembuahan sampai lahir, masa pembuahan adalah

masa pertemuan antara dua material kelamin manusia sehingga terbentuk

unsur manusia baru. Manusia baru tersebut mulai berkembang didalam

kandungan dan bertumbuh hingga dilahirkan menjadi manusia sempurna. 2.

Masa setelah lahir, masa setelah lahir ini lebih banyak sistem pertumbuhan

20
yang berperan secara fisik sangat kelihatan. Manusia bertumbuh dari bayi,

anak- anak hingga dewasa.

21
BAB III

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil pemaparan dan pembahasan dalam makalah ini, maka penulis

mencoba menggali kesimpulan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang

disajikan pada makalah ini, sebagai berikut:

1. Fisika merupakan salah satu ilmu yang banyak dipergunakan untuk

mengetahui fenomena alah dan saat ini dapat juga diketahui perannya

dalam tubuh manusia.

2. Tubuh manusia yang terdiri dari 70% prosen fluida, menjadikan peran

fisika fluida. Peran fisika fluida tersebut dapat dilihat d ari istilah yang

digunakan dalam mahluk hidup yaitu tekanan darah, tekanan hidrostatis

darah laju aliran darah menuju otak.

3. Perhitungan dasar fisika dapat digunakan dalam mengetahui perbedaan

tekanan hidrostatis otak dan tekanan darah seseorang. Tekanan

hidrostatis seorang yang berubah secara mendadak dapat mempengaruhi

kesehatan seseorang. Pengaruh kekentalan darah dan perubahan jari jari

pembuluh dengan perubahan tekanan darah dapat dihitung dengan

hukum Poissouille. Dengan menggunakan data sederhana dapat

disimpulkan tekanan darah semakin besar jika kekentalan fluida ( darah)

yang mengalir semakin kental. Demikian halnya penyempitan jari- jari

pembuluh yang diakibatkan oleh jenis makan seseorang maka tekanan

darah yang bersangkutan semakin besar. Tekanan darah yang tinggi

melalui pembuluh darah yang elastisitasnya terbatas mengakibatkan

26
pecahnya pembuluh itu. Peristiwa pecahnya pembuluh darah ini dikenal

dengan stroke.

4.2. Saran

Dalam rangka lebih mendalam mengetahui peran fisika fluida dalam tubuh

manusia perlu disarankan melakukan penelitian khusus tentang sistem- sistem

pengangkutan pada manusia. Penelitian hendaknya diarahkan pada jenis- jenis asupan

manusia sehingga diketahui pebnyebab perubahan kekentalan dan dinding pembuluh

darah atau pembuluh lainnya.

27
Daftar Pustaka

Bambang Murdaka Eka Jati, 2008, Fisika dasar untuk ilmu- ilmu Eksakta dan teknik,

Andi Yogyakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/fluida

Ismail, azizah. 2006. Tubuh manusia. Kuala lumpur : Golden Center. BHD

Kanginan, M., 1996, Fisika SMU Jilid 2B, jakarta : Penerbit Erlangga

Mader, Sylvia S. 2010, Essentials of Biology, Edisi kedua. New York, McGraw- Hills

Higher Education.

Slamet Prawirohartono,dan Rosito, 1996, Biologi Sains , Jakarta : Bumi Aksara, h. 7-13

Tetty Yulliawati, dan Denny Indra Sukry, 2004, Ilmu Pengetahuan Alam Lengkap ,

Depok : Kawan Pustaka, h. 133

28

Anda mungkin juga menyukai