Anda di halaman 1dari 7

NAMA: WANDA ISNAINI

NIM: 10022011

PRODI: TEKNIK PERMINYAKAN

BATCH 11
DAFTAR ISI

Kegiatan dalam dunia industri migas……………………………………………….

System kontrak perminyakan di Indonesia…………………………………………

Sejarah penemuan minyak di dunia…………………………………………………

Dasar-dasar pemikiran UU migas…………………………………………………..

Daftar
pustaka…………………………………………………………………………….
KEGIATAN DUNIA INDUSTRI MIGAS

1. Kegiatan hulu migas


Kegiatan hulu migas yaitu eksplorasi dan ekploitasi

 Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi merupakan tahap awal dari seluruh rangkaian kegiatan hulu migas yang
bertujuan untuk menemukan cadangan baru minyak dan gass bumi baik di wilayah kerja
yang sudah berproduksi maupun wilayah keja yang belum diproduksikan

Metode geofisika :

Ilmu yang mempelajari ciri Fisis Bumi dengan Metode Fisika Kuantitatif, khususnya Metode
Seismik Refleksi, Refraksi, Gaya Berat Magnet, Listrik dan Radiasi.

Metode seismik:

Metode eksplorasi yang merekam gelombang getaran pada permukaan bumi yang diakibatkan

oleh Ledakan Loncatan Listrik, Beban Jatuh atau Sumber Energi lainnya menimbulkan
Gelombang Kejutan pada permukaan lapisan bumi yang direkam oleh Seismometer (Geofon)

Pemboran Eksplorasi (Wild Cat)

Membuktikan Hidrokarbon

 Eksplotasi
Kegiatan eksploitasi (exploitation) merupakan bagian dari kegiatan hulu migas yang
ditujukan untuk mengeluarkan minyak mentah (crude oil) dari reservoir di dalam bumi ke
permukaan.
Kegiatan hilir migas
Kegiatan usaha hilir migas terdiri atas kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan, penyimpanan
dan niaga.

1. Pengolahan
Pengolahan minyak bumi adalah proses mengolah minyak bumi menjadi produk-produk
bermanfaat melalui pemecahan (pemisahan) minyak dengan cara pemanasan. Sehingga
dihasilkan fraksi atau jenis bentukan minyak bumi. Beberapa fraksi minyak bumi adalah fraksi
berbentuk gas, cair, dan padat

2. Pengangkutan
yang meliputi kegiatan pemindahan Minyak Bumi, Gas Bumi, Bahan Bakar Minyak,
Bahan Bakar Gas, dan/atau Hasil Olahan
3. Penyimpanan
 Penyimpanan Minyak Bumi: Jenis : - darat (tangki darat) - laut (floating storage)
 Penyimpanan Bahan Bakar Minyak : Jenis : - darat (tangki darat) - laut (floating storage)
 Penyimpanan LPG, CNG, LNG atau BBG: Jenis : - darat (tangki darat)- laut (floating
storage)
 Penyimpanan Hasil Olahan: Jenis : - darat (tangki darat)- laut (floating storage)
 Penyimpanan LPG dengan fasilitas bottling plant (SPBE)

4. Niaga
Kegiatan Usaha Niaga Umum (Wholesale) adalah kegiatan usaha penjualan, pembelian,
ekspor dan impor Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas dan/atau Liquefied

2. SISTEM KONTRAK PERMINYAKAN INDONESIA


Kontrak Bagi Hasil atau Production Sharing Contract (PSC). Skema ini mengoptimalkan
penerimaan negara sekaligus melindungi dari paparan risiko tinggi terutama pada fase
eksplorasi. Bisnis hulu migas memiliki empat karakter utama. Pertama, pendapatan baru diterima
bertahun-tahun setelah pengeluaran direalisasikan. Kedua, bisnis ini memiliki risiko dan
ketidakpastian tinggi serta melibatkan teknologi canggih. Ketiga, usaha hulu migas memerlukan
investasi yang sangat besar. Namun, di balik semua risiko tersebut, industri ini memiliki karakter
ke empat, yaitu menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Idealnya, kontrak yang digunakan
adalah yang mampu menyiasati tantangan dan meraih peluang dari empat karakter tersebut.

3. SEJARAH PENEMUAN MINYAK DUNIA


Royal Dutch didirikan pada 1890 oleh Aeilko Gans Zijker, bekas kepala perusahaan tembakau
Sumatra Timur setelah menemukan jejak minyak yang kaya parafin dan menemukan minyak
pada tahun 1885 dan Sumur Telaga Tunggal I di Sumatera. Pada tahun 1907, Royal Dutch,
Belanda (60% saham) bergabung dengan Shell, Inggris (40% saham). Hal ini menyebabkan
Royal Dutch menjadi pesaing Standard Oil.

Minyak di Timur tengah, pertama kali ditemukan di Persia (Iran) tahun 1908 oleh William
d’Arcy. Pada tahun 1909, The Anglo Persian Company didirikan dan tahun 1951 berubah
menjadi British Petroleum dengan 51% saham dimiliki pemerintah Inggris.

Minyak pertama kali ditemukan di Venezuela tahun 1914 di Mene Grande. Tahun 1920,
Venezuela menjadi produsen minyak kedua di Amerika Latin dan kemudian menjadi nomor dua
di dunia sampai 1961. Pada awalnya, produsen utamanya adalah Royal Dutch, Shell, Gulf dan
Pan America. Kemudian Pan America dibeli oleh Standard Oil of Indiana lalu oleh Standard Oil
of New Jersey.

tahun 1920, ahli geologi Frank Holmes mempublikasikan adanya minyak di daerah Bahrain dan
mendapat konsesi di Emirate, Kuwait dan Saudi Arabia yang dijualnya kepada Gulf pada tahun
1927. Gulf menjual konsesinya di Bahrain ke Standard Oil of California (Socal) yang kemudian
menemukan lapangan minyak pada 1932. Gulf dan Anglo Persian memperoleh konsesi di
Kuwait dan menemukan lapangan Burgan pada 1938. Pada tahun 1933, Sultan Ibu Saud
memberikan Socal konsesi 60 tahun dan Lapangan Ghawar yang terbesar di dunia, ditemukan
tahun 1948. Socal dan Texaco membentuk California Arabian Standard Oil Company (Casoc)
yang beroperasi di Bahrain dan Saudi Arabia dan Caltex (California Texas Oil Company) yang
mengelola jaringan distribusi di Eropa dan Timur. Kemudian Socal, Texaco, Esso dan Mobil
membentuk Aramco setelah Perang Dunia ke II.

Sesudah Perang Dunia II, konsumsi minyak meningkat karena makin banyak orang mengendarai
mobil. Penemuan minyak besar-besaran tidak hanya terjadi di Timur Tengah, tetapi juga di
Afrika (Aljazair, Libya dan Nigeria) serta Venezuela. Pada tahun 1949, The National Iranian Oil
Company (NIOC) dibentuk dengan saham Anglo-Iranian (40%) dan Socony, Mobil, Socal, Gulf
dan Texaco (masing-masing 7%), Shell (17%), CFP (6%), kelompok perusahana Amerika
Independen (5%) yang meningkatkan produksi minyak sampai revolusi Iran tahun 1973.
(TW/Disadur dari Buku Migas dan Energi di Indonesia yang ditulis oleh Widjajono
Partowidagdo, Mantan Wakil Menteri ESDM)

Terbentuknya OPEC
OPEC didirikan di Baghdad pada 1960 oleh Presiden Amerika, Dwight Eisenhower. Eisenhower
juga membentuk lembaga keamanan nasional dan akses darat persedian energi yang dapat
digunakan apabila terjadi perang.
Krisis minyak 1973 terjadi pada 15 Oktober 1973 hingga 1975. Naiknya harga minyak yang
ditetapkan oleh OPEC dan tingginya biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat pada Perang
Vietnam menyebabkan terjadinya stagflasi di Amerika Serikat. Anggota OPEC sepakat untuk
menggunakan pengaruh mereka atas dunia-harga minyak untuk pengaturan mekanisme untuk
menstabilkan pendapatan bagi mereka dengan meningkatkan harga minyak dunia. Tindakan ini
diikuti beberapa tahun suram penurunan pendapatan setelah akhir Bretton Woods, serta baru-
baru kegagalan negosiasi dengan "Seven Sisters" di bulan sebelumnya.

4. DASAR PEMIKIRAN PERUBAHAN UU MIGAS


Putusan mahkama konstitusi perkara nomor 002/PUU-1/2003 pada tanggal 21 desember 2004,
telah membatalkan pasal 12 ayat(3), pasal 22 ayat (1),serta pasal 28 ayat(2) dan ayat (3) UU
nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi karena bertentangan dengan pasal 33 ayat (3)
dan ayat (3) Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, sehingga pasal-pasal
yang dibatalkan tersebut tidak lagi memiliki kekuatan hukum yang mengikat

Terakhir MK juga mengeluarkan keputusann terhadap uji material UU no 2 tahun 2001 tentang
migas yakni melalui putusan nomor 36/PUU-X/2012.MK antara lain membatalkan pasal 1 angka
23 pasal 4 ayat (3), pasal 14 ayat(2), pasal 44, pasal 45, pasal 48(1),pasal 59,pasal 61, pasal 63
UU migas. MK juga membatalkan frasa dengan badan pelaksanaan dalam pasal 11 ayat (1) frasa
–melalui badan pelaksana dalam pasal 20 ayat (3), frasa-berdasarkan pertimbangan dari badan
pelaksana dan dalam pasal 21 ayat (1). Frasa-badan pelaksana dan dalam pasal 49 dari UU
nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Berdasarkan putusan mahkama konstitusi
tersebut maka terhadap uu no 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi diperlukan sutau
perubahan khususnya terhadap pasal-pasal terkait yang memiliki implikasi dengan perubahan
pasal-pasal yang dibatalkan. Beberapa ketentuan dari pasal yang dibatalkan olej Mahkama
Konstitusi dalam UU no 22 tahun 2001 tentang miyak dan gas bumi, pemerintah tidak
ditempatkan atau diposisikan sebagai pemegang kuasa pertambangan tetapi kontraktor sebagai
pemegang kuasa pertambangan karena diberikan hak untuk melakukan eksplorasi dan ekploitasi
oleh negara. Hal ini bertentangan dengan ketentuan dalam pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUd
1945, bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak, dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

UU no 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi semakin memperburuk salah kelola sumber
daya alam Indonesia yang membuat industri minyak dan gas bumi gagal menjadi penyangga
ketahanan energi nasional. Regulasi fiskal yang salah arah ditandai dengan dihapuskannya asas
lex spesalis dalam kontrak bagi hasil (production sharing contrac/PSC) dalam undang-undang
nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang
memungut pajak pada tahap prapoduksi
DAFTAR PUSTAKA
https://kppu.go.id/wp-content/uploads/2020/07/ExSum-Hulu-Migas.docx.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-pembentukan-opec/

https://www.slideshare.net/LestariMoerdijat/dasar-pemikiran-perubahan-uu-minyak-dan-gas-
bumi

Anda mungkin juga menyukai