2.1
terjadi
ketika
ditetapkannya
surat
keputusan
No.C-25712
II-2
berakhirnya
perang,
kegiatan
eksplorasi
dilanjutkan
dan
II-3
II-4
prosentase kenaikan hasil produksi meningkat sangat pesat. Ladang minyak Duri
telah memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produksi minyak
Indonesia, yaitu sekitar 8% dan 42% dari seluruh total produksi minyak PT.
Chevron Pacific Indonesia. Namun pada tahun 1964 terjadi penurunan produksi
minyak di Duri. Penurunan ini sangat berpengaruh pada economic life expectancy
dari perusahaan, dan untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan telah
mempersiapkan suatu proyek baru yang dinamakan Injeksi Uap. Proyek ini baru
diresmikan oleh Presiden Suharto pada kemudian hari, tepatnya 3 Maret 1990.
Dengan proyek ini, produksi minyak meningkat sebesar 55 %.
Teknologi yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada 3 Maret 1990 akan
mempermudah proses penyedotan minyak dari dalam perut bumi yang tidak dapat
dilakukan
dengan
teknologi
penyedotan
minyak
tradisional.
Dengan
II-5
Rasio pembagian untuk kontrak bagi hasil yang disepakati sampai saat ini
antara pemerintah (Pertamina) dan PT. Caltex Pacific Indonesia adalah 88% :
12%. Jika dibandingkan dengan 52 kontraktor minyak lainnya, PT. Caltex Pacific
Indonesia mencapai 65,8 % (1974) dan menurun menjadi 46,5 % (1990).
Meskipun terjadi penurunan pangsa produksi dari PT. Caltex Pacific Indonesia,
kelima kontraktor minyak, yaitu Caltex, Arco, Mobil Oil, Total, dan Maxus, tetap
menguasai pangsa produksi sebesar 75 %, dsedangkan Pertamina dan Unocal
mengalami penurunan produksi.
Pada tanggal 10 Oktober 2001, dua buah kekuatan besar Chevron dan
Texaco, selama ini dikenal sebagai pemilik saham yang terpisah, bersatu, sehingga
didirikanlah sebuah perusahaan ChevronTexaco. Chevron Texaco merupakan
perusahaan energi global teratas dengan 53.000 pegawai yang tersebar di 180
negara dan menjadi produsen tertinggi di negara Indonesia, Angola, Kazakhstan
serta memegang daerah utama di perairan dalam Amerika Serikat. Sebagai
perusahaan energi global puncak, perusahaan raksasa ChevronTexaco tercatat
memiliki 25.000 tempat penyalur produk minyak dan gas. Produksi untuk
penjualan harian sebesar 3,5 juta barrel per hari dengan kapasitas kilang minyak
2,2 juta.
2.2
II-6
maka pada tahun 1968 sebagian Blok A, sebagian Blok D dan seluruh blok C
diserahkan pada Pemerintah Republik Indonesia. Pengembalian daerah-daerah
berikutnya dilakukan pada tahun 1973 dan 1978 seingga tersisa 8.314 km2.
Pada bulan Agustus 1971, C&T menandatangani Perjanjian Coastal
Plains Pekanbaru Block seluas 21.975 km2, kemudian bulan Januari 1975,
menandatangani Perjanjian Mountain Front Kuantan Block seluas 6.865 km2.
Setelah dilakukan pengembalian beberapa bagian daerah kerja secara bertahap,
sekarang Coastal Plains Pekanbaru tinggal 9.996 km2. Antara tahun 1979-1991,
C&T menandatangani lima perjanjian lagi, yaitu:
1. Perjanjian Patungan (joint venture) dengan Pertamina (Jambi Selatan
Blok B) pada tahun 1979 seluas 5.826 km2, sudah dikembalikan
seluruhnya tahun 1988.
2. KPS Singkarak Block pada tahun 1981 seluas 7.163 km 2 di Sumatera
Barat, telah dikembalikan seluruhnya pada Juni 1984.
3. KPS Langsa Block seluas 7.080 km2 pada tahun 1981 di Selat Malaka
di lepas Pantai Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh, juga telah
dikembalikan seluruhnya pada Mei 1986.
4. KPS Nias Block seluas 16.116 km2 pada tahun 1991.
5. Perpanjangan Kontrak Karya ke dalam bentuk KPS untuk Siak Block
seluas 8.314 km2,berlaku 20 tahun sejak 28 November 1993.
II-7
BANDA ACEH
ROKAN
BLOCK
7,914 Km2
SIAK
BLOCK
2
4,571 Km
MEDAN
C&T PS
CPP BLOCK
9,996 Km2
SIBOLGA
BLOCK
9,821 Km2
C&T PS
MFK BLOCK
3,000 Km2
PEKANBARU
Relinquished
PADANG
NIAS
BLOCK
9,834 Km2
JAMBI
Relinquished
PALEMBANG
BENGKULU
BANDAR LAMPUNG
300 KMS
Gambar 2.1 Peta daerah operasi PT CPI secara keseluruhan [Asia Pacific IT
Horizon PT. CPI]
Heavy
II-8
Gambar 2.2 Wilayah operasi PT Chevron Pacific Indonesia di Riau [Asia Pacific
IT Horizon PT. CPI]
2.3
II-9
II-10
a.
b.
c.
d.
2.4
II-11
Pacific
Indonesia
menyukai
perubahan
yang
Chevron
Pacific
Indonesia
memberikan
perlindungan
membangun,
melaksanakan,
memelihara,
bahkan
II-12
2.5
II-13
PT. CPI memiliki suatu rencana strategis yang merupakan penjabaran dari
visi misi yang telah dibuat. Adapun strategi yang dimiliki meliputi :
1. Strategi Bisnis Utama
PT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai tiga strategi bisnis :
a. Global Upstream (Operasi Hulu Secara Global)
Mempertinggi keuntungan dalam kegiatan bisnis utama dan
membangun posisi prestasi yang baru.
b. Global Gas (Operasi Gas Secara Global)
Mengkomersilkan ekuitas cadangan gas yang ada kepasar-pasar
di Amerika Utara dan Asia.
c. Global Downstream (Operasi Hilir Secara Global)
Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan kekuatan
pemasaran dan penyediaan.
2. Strategi Keberhasilan
Tiga Strategi Keberhasilan yang diterapkan di semua bidang kegiatan
perusahaan:
a. Berinvestasi pada Orang untuk mencapai tujuan strategis.
b. Meningkatkan Teknologi untuk mencapai kinerja yang unggul
dan pertumbuhan yang tinggi.
c. Meningkatkan Kemampuan Organisasi (4+1) untuk menghasilkan
kinerja kelas dunia dalam bidang keunggulan operasi, pengurangan
biaya, pengelolaan aset/kapital, dan peningkatan keuntungan.
2.6
Struktur Organisasi
PT. CPI mengalami beberapa fase sistem organisasi. Sejak 11 Maret 1995
PT. CPI menggunakan sistem line and staff (sistem yang bersifat fungsional)
yang dikenal dengan SBU (Strategic Business Unit). Pada saat itu wilayah operasi
PT. CPI disebut dengan Rumbai SBU, Minas SBU, Bekasap SBU, Duri SBU dan
Support Operation.Pada bulan Maret 2004, SBU diganti dengan sistem baru yang
disebut IBUC (Indonesian Business Unit Challenge) yang mengatur wilayah
operasionalnya dengan OU (Operating Unit). OU lebih bersifat kerja tim dan
sesuai dengan proses pekerjaannya yang terdiri dari Heavy Oil OU dan Sumatera
Light Oil OU. OUadalah suatu struktur organisasi yang berdasarkan proses kerja
bisnis dan mempunyai otoritas tersendiri atas proses produksi dari awal hingga
II-14
akhir dalam satu unit sehingga ada pelimpahan wewenang (desentralisasi) yang
besar pada suatu unit.
Sejak Agustus 2005, Chevron mengakui isi Unocal dan seluruh industri
hulu memakai nama Chevron menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia dengan visi
Menjadi perusahaan energi dunia yang dikagumi karena karyawan, kinerja dan
kemitraannya.
Secara umum struktur organisasi PT. CPI dapat dilihat pada skema
halaman berikut :
Gambar 2.3 Struktur Organisasi IBU [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]
II-15
Amril
GM
(J
a
A
RIVE
IT Philippines
Sr. Admin
.
k
RA
L
ar
ANTO
Project
U
Organization
SU
AGUMgr
NIET
ta
Major
N
Capability
DI
ASF. IT
)
(R
I
Project
JO
WIC
(J
u
N
AKS
ak
Manager
Team
Mgr Manager
mCoordinator
Team Mgr
Team
Leader
O
ONO
Team Mgr
Managerar
Buss.ba
IT Risk
IT Strategy
WComputing
AG
TAppl.&
TE
Telecomm.
JU REG
A
ISN
IT ta
Process
i)
ERP
Support
Infrastructure
Information
Management
I
US
RI
) G
and
UWNetwork
NIUpstream
IS Control
G
Management
N
TI
B
U
Planning
S Technical
U
AR
OB Network
U
NU
U
H
(J
(
(B
(
(JComputing
(
(J
DO
O
RIE
S
A
SR
DI
H
a
a
D
a
ali
R
N
M
NO
N(
Ent
Sin
Sin
SC
Sin
.k
D.
L.
A
Z.
A
u
kp
u
k
ur
k
erp
D
gle
A
gle
N
N
ar gle
ar
i)
ar
m
ap
m
rise
ur
Poi
Poi
D
Poi
DJ
G
ta
b
an)
b
ta
ta
Res
nt
A
nt
i)
nt
OJ
G
)
)
)
ai
ai
our
Of
Of
Of
O
A
ce
)
)
Co
Co
Co
L
Pla
nta
nta
nta
A
nni
ct
ct
ct
ng
GP
KL
SM
O
O,
O
JDE
ID
D
and
CO
PI
II-16
Gambar 2.7 Struktur Organisasi IT System Support [Asia Pacific IT Horizon PT.
CPI]
II-17
2.7
Konsep Data
BUSINESS PROCESSES
PROJECT
DATABASES
Applications
Standardization
Governance Process
Organization Capability
Application
Application
Application
Application
WEB
SO
R
SO
R
SOR
SOR
SO
R
Pro
Drilli
,,,
duct
ng Konsep Data Pada PT. CPI
Gambar
2.8
ion
2.8
yang dibuat guna menunjang terpenuhinya nilai nilai diatas sehingga tujuan
perusahaan bisa tercapai. PT. Chevron Pacific Indonesia telah lama menerapkan
keselamatan kerja dalam strategi bisnisnya, namun dengan adanya isu baru
mengenai dampak lingkungan, maka PT. Chevron Pacific Indonesia turut berperan
aktif dalam menerapkan kebijakan yang menyangkut lingkungan hidup maupun
lingkungan kerja.
II-18
HES merupakan salah satu kebijakan yang dibuat oleh PT. Chevron
Pacific Indonesia untuk melaksanakan usahanya secara etis dan dengan penuh
rasa tanggung jawab sosial untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pegawai,
mitra kerja, dan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk mendapat pengakuan dari lingkungan industri dan masyarakat
sekitar di mana perusahaan beroperasi sebagai pelopor dalam kinerja kesehatan,
lingkungan, keselamatan, kehandalan, dan efisiensi merupakan cita cita PT.
Chevron Pacific Indonesia.
Untuk mewujudkan cita cita diatas, PT. Chevron Pacific Indonesia akan
menunjukkan kepemimpinan yang sadar sosial dan memperlihatkan keteladanan
dalam pelaksanaan program program kesehatan, lingkungan, keselamatan.
Untuk
memastikan
kepatuhan
terhadap
kebijaksanaan
ini,
maka
diadakanlah semua peraturan dan perundang undangan HES dan standar industri
yang diakui, serta membuat peraturan sendiri bila belum ada peraturan yang
berlaku. Juga memastikan agar semua karyawan perusahaan dan mitra kerja
memahami tanggung jawab mereka atas kesehatan dan keselamatan.
2.8.1 Health
Bidang ini bertanggung jawab untuk mewujudkan lingkungan fisik yang
baik sehingga tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Bagian bagian yang
diawasi antara lain :
1. Penyedian air
Air yang dikonsumsi maupun yang dibuang ke hutan, parameternya
selalu dikontrol secara kontinu agar tidak mencemari lingkungan dan
aman untuk dikonsumsi. Parameter parameter tersebut antara lain :
PH, total dissolved solid, kesadahan, biocide, temperatur
2. Pengolahan sampah
Sampah yang berasal dari pekerjaan bangunan akan dibakar. Sampah
dari
laboratorium
akan
diproses
deluting
sehingga
tidak
II-19
II-20