Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERCOBAAN 4

UJI PH OKSIDA
Nama Asisten Laboratorium : Hamida Azza Agistya
Tanggal Percobaan : 21/09/2022
Kelas : 38
Nomor Kelompok :3
Anggota Kelompok :
Tisso Arenggo Seto (5003221076)
Fathina Sahirah (5003221124)
Dimas Ajisaka Saputra (5003221159)
Haritsa Dhiya Ulhaq (5009221014)
Arina Nur Afifah (5009221021)
Ahmad Zidane Maulana (5009221042)
Carolus Ronald Vincent Bulan (5019221088)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA 2022
A. Reaksi yang Terjadi
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1
Larutan Persamaan Reaksi

HNO3 3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO

NaOH Na2OH + H2O → 2NaOH

KOH K2O + H2O → 2KOH

H3PO4 P2O5 + 3H2O → 2H3PO4

Ca(OH)2 CaO + H2O → Ca(OH)2

B. Hasil dan Pembahasan


Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data-data sebagaimana tercantum
dalam tabel 2.1
Tabel 2.1
Perlakuan Pengamatan Pembahasan

Dimasukkan jeruk Bahan berwarna Fungsi bahan : dalam percobaan ini, jeruk
nipis secukupnya putih keruh nipis berfungsi sebagai bahan uji yang
kedalam tabung diamati perubahan warna dan pH-nya
reaksi setelah ditetesi indikator universal.

Dimasukkan Terjadi perubahan Fungsi Perlakuan : perlakuan dilakukan agar


perasan indikator warna dari putih terjadi reaksi antara oksida yang terkandung
universal kedalam keruh menjadi dalam jeruk nipis dengan komponen dalam
tabung reaksi berisi merah. indikator universal. Reaksi ini akan
jeruk nipis menghasilkan perubahan warna dalam
Didapatkan nilai larutan.
pH dalam interval
2–3. Alasan perubahan warna : perubahan warna
terjadi karena jeruk nipis mengandung
senyawa aktif asam sitrat, sedangkan
indikator universal memiliki beberapa
komponen, antara lain timol biru, metil merah,
bromotimol biru, timol biru, dan fenolftalein.
Setiap komponen dapat mengubah warna
larutan dalam beberapa kondisi. Dalam
kondisi asam, terjadi kelebihan hidronium
yang akan mengubah warna larutan menjadi
merah, jingga, atau kuning tergantung
konsentrasi hidronium. Konsentrasi hidronium
dalam jeruk nipis sendiri menghasilkan warna
merah dalam larutan.

Alasan jeruk nipis menunjukkan nilai pH 2-3


dalam percobaan :
Prastiwi dan Ferdiansyah (2017)
mengemukakan bahwa jeruk nipis (Citrus
aurantifolia s.) memiliki senyawa aktif
asam sitrat, eriocitrin, hesperidin,
neoponcirin, limonene, dan feladren.
Penniston, Nakada, Holmes, dan Assimos
(2008) dalam percobaannya mendapatkan
kandungan asam sitrat sebanyak 46 g/L di
dalam perasan jeruk nipis. Kandungan asam
sitrat (C6H8O7) ini menyebabkan perasan
jeruk nipis bersifat asam dan menghasilkan
pH kurang dari 7.

Dimasukkan Bahan tidak Fungsi bahan : dalam percobaan ini, larutan


Kalium Hidroksida berwarna (bening) KOH berfungsi sebagai bahan uji yang
(KOH) secukupnya diamati perubahan warna dan pH-nya
kedalam tabung setelah ditetesi indikator universal. Dalam
reaksi kalium hidroksida, oksigen berikatan
dengan unsur logam yaitu kalium yang
membentuk oksida.

Dimasukkan Terjadi perubahan Fungsi perlakuan : perlakuan dilakukan agar


perasan indikator warna dari tidak terjadi reaksi antara oksida yang terkandung
universal kedalam berwarna (bening) dalam larutan KOH dengan komponen
tabung reaksi berisi menjadi ungu dalam indikator universal. Reaksi ini akan
kalium hidroksida menghasilkan perubahan warna dalam
(KOH) Didapatkan nilai larutan.
pH 13.
Alasan perubahan warna : perubahan warna
terjadi karena adanya kelebihan hidroksida
dalam larutan. Hal itu akan membuat
komponen indikator universal bereaksi
dengan kelebihan hidroksida tersebut dan
mengubah warna larutan menjadi biru atau
ungu tergantung konsentrasi hidroksida.
Konsentrasi hidroksida dalam larutan KOH
0,2M sendiri menghasilkan warna ungu.

Dimasukkan Bahan tidak Fungsi bahan : dalam percobaan ini, larutan


Natrium Hidroksida berwarna NaOH berfungsi sebagai bahan uji yang
(NaOH) kedalam (Bening) diamati perubahan warna dan pH-nya
tabung reaksi setelah ditetesi indikator universal. Dalam
natrium hidroksida, terdapat oksida dari
oksigen yang berikatan dengan unsur logam
yaitu natrium.

Dimasukkan Terjadi perubahan Fungsi perlakuan : perlakuan dilakukan agar


perasan indikator warna dari tidak terjadi reaksi antara oksida yang terkandung
universal kedalam berwarna (bening) dalam larutan NaOH dengan komponen
tabung reaksi berisi menjadi Ungu dalam indikator universal. Reaksi ini akan
Natrium Hidroksida menghasilkan perubahan warna dalam
(NaOH) Didapatkan nilai larutan.
pH 12
Alasan perubahan warna : perubahan warna
terjadi karena terjadi kelebihan hidroksida
dalam larutan yang bereaksi dengan
komponen indikator universal. Hal ini
mengubah warna larutan menjadi ungu.

Dimasukkan Bahan tidak Fungsi bahan : dalam percobaan ini, larutan


Kalsium Hidroksida berwarna (bening) Ca(OH)2 berfungsi sebagai bahan uji yang
(Ca(OH)2) kedalam diamati perubahan warna dan pH-nya
tabung reaksi setelah ditetesi indikator universal. Dalam
kalsium hidroksida, terdapat oksida dari
oksigen yang berikatan dengan unsur logam
yaitu kalsium.

Dimasukkan Terjadi perubahan Fungsi perlakuan : perlakuan dilakukan agar


perasan indikator warna dari tidak terjadi reaksi antara oksida yang terkandung
universal kedalam berwarna (bening) dalam larutan Ca(OH)2 dengan komponen
tabung reaksi berisi menjadi Ungu. dalam indikator universal. Reaksi ini akan
Kalsium Hidroksida menghasilkan perubahan warna dalam
(Ca(OH)2 Didapatkan nilai larutan.
pH 12.

Alasan perubahan warna : terjadi kelebihan


hidroksida dalam larutan yang bereaksi
dengan komponen indikator universal. Hal
tersebut menghasilkan perubahan warna
pada larutan menjadi ungu.

Dimasukkan Asam Bahan tidak Fungsi bahan : dalam percobaan ini, larutan
Nitrat (HNO3) berwarna (bening) HNO3 berfungsi sebagai bahan uji yang
kedalam tabung diamati perubahan warna dan pH-nya
reaksi setelah ditetesi indikator universal. Dalam
asam nitrat, terdapat oksida dari oksigen
yang berikatan dengan unsur non logam
yaitu nitrogen.

Dimasukkan Terjadi perubahan Fungsi perlakuan : perlakuan dilakukan agar


perasan indikator warna dari tidak terjadi reaksi antara oksida yang terkandung
universal kedalam berwarna (bening) dalam larutan HNO3 dengan komponen
tabung reaksi berisi menjadi merah. dalam indikator universal. Reaksi ini akan
Asam Nitrat menghasilkan perubahan warna dalam
(HNO3) Didapatkan nilai larutan.
pH dalam interval
0–1. Alasan perubahan warna : terjadi kelebihan
hidronium dalam larutan yang bereaksi
dengan komponen indikator universal. Hal
tersebut menghasilkan perubahan warna
pada larutan menjadi merah, jingga, atau
kuning tergantung konsentrasi hidronium.
Konsentrasi hidronium dalam larutan HNO3
sendiri akan menghasilkan perubahan warna
menjadi merah.

Dimasukkan Asam Bahan tidak Fungsi bahan : dalam percobaan ini, larutan
Fosfat (H3PO4) berwarna (bening) H3PO4 berfungsi sebagai bahan uji yang
kedalam tabung diamati perubahan warna dan pH-nya
reaksi setelah ditetesi indikator universal. Dalam
asam fosfat, terdapat oksida dari oksigen
yang berikatan dengan unsur non logam
yaitu fosfat.

Dimasukkan Terjadi perubahan Fungsi perlakuan : perlakuan dilakukan agar


perasan indikator warna dari tidak terjadi reaksi antara oksida yang terkandung
universal kedalam berwarna (bening) dalam larutan H3PO4 dengan komponen
tabung reaksi berisi menjadi merah. dalam indikator universal. Reaksi ini akan
Asam Fosfat menghasilkan perubahan warna dalam
(H3PO4) Didapatkan nilai larutan.
pH 2.
Alasan perubahan warna : terjadi kelebihan
hidronium dalam larutan yang bereaksi
dengan komponen indikator universal. Hal
tersebut menghasilkan perubahan warna
pada larutan menjadi merah.
Dari data konsentrasi bahan uji yang digunakan dalam percobaan, didapatkan hasil
perhitungan sebagai berikut.

Tabel 2.2
Nama Senyawa Sifat Nilai pH

Kalium Hidroksida Basa kuat 13 + log 2 =13,30


(KOH) 0,2M

Natrium hidroksida Basa kuat 13 + log 2 = 13,30


(NaOH) 0,2M

Kalsium Hidroksida Basa kuat 13 + log 4 = 13,60


(Ca(OH)2) 0,2M

Asam Nitrat Asam kuat 1 - log 2 = 0,69


(HNO3) 0,2M

Asam Fosfat Asam kuat 1 - log 6 = 0,22


(H3PO4) 0,2M

Dari data perhitungan nilai pH pada tabel diatas, terdapat perbedaan nilai pH
dengan hasil pengamatan pada saat praktikum. Hal ini dikarenakan saat praktikum
menggunakan kertas lakmus yang dimana alat ukur ini kurang akurat jika
dibandingkan dengan alat ukur pH meter yang mampu memberikan angka
pembacaan angka di belakang koma, dan juga kemungkinan terjadi human error
dalam menghitung pH suatu larutan pada saat praktikum dilaksanakan.

C. Tugas Tambahan
1. Dari video dapat diamati adanya perbedaan perubahan warna tiap larutan ketika
ditambahkan indikator universal, apa yang menyebabkan larutan oksida tersebut
memiliki warna yg berbeda beda?
Jawab : Indikator universal merupakan campuran dari berbagai macam indikator
yang dapat menunjukkan pH (power of hydrogen) suatu larutan dari perubahan
warnanya. Berfungsi untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan.
Indikator asam-basa akan cenderung untuk bereaksi dengan kelebihan asam atau basa
pada saat titrasi untuk menghasilkan warna. Perubahan warna ini disebabkan oleh
resonansi isomer elektron. Setiap indikator asam-basa merupakan ion yang memiliki
tetapan ionisasi yang berbeda-beda. Ion ini memiliki sistem yang terkonjugasi yang
dapat menyerap gelombang warna tertentu dan meneruskan gelombang warna
lainnya. Gelombang warna yang diserap adalah bagian dari spektrum warna, sehingga
ion tersebut akan terlihat berwarna.
Indikator universal memiliki beberapa komponen, antara lain timol biru, metil merah,
bromotimol biru, timol biru, dan fenolftalein. Setiap komponen dapat mengubah
warna larutan jika ditambahkan beberapa kondisi seperti solusi netral akan membuat
indikator universal berubah menjadi hijau. Jika kelebihan hidronium berarti asam
maka akan berubah warna menjadi merah, jingga, atau kuning tergantung konsentrasi
hidronium. Jika memiliki kelebihan hidroksida, artinya basa, akan berubah menjadi
biru atau ungu.

2. Perbedaan apa yang akan terjadi jika larutan A dengan pH kurang dari 2,5 dan larutan
B dengan pH 14 ditetesi indikator universal.
Jawab : Perbedaannya terdapat pada warna di kedua larutan. Pada larutan A, jika kita
meneteskan indikator universal, maka larutan tersebut akan berubah warna menjadi
warna merah muda. Pada larutan B, jika kita meneteskan indikator universal, maka
larutan tersebut akan berubah warna menjadi warna ungu tua.

3. Apakah ada alat yang lebih akurat dalam mengukur nilai pH suatu zat dibandingkan
dengan kertas lakmus? Sebutkan alasannya!
Jawab : Ada yaitu Ph meter, karena ph meter mampu memberikan angka pembacaan
angka di belakang koma dibandingkan kertas lakmus dan indikator universal yang
hanya bisa menghitung angka ph bulat saja dan juga mengurangi potensi human error
dalam menghitung pH suatu larutan.

D. Kesimpulan
Pada percobaan kali ini telah didapatkan bahwa untuk mengetahui sebuah
larutan termasuk asam atau basa adalah dengan mengetahui nilai pH larutan
tersebut. Percobaan ini sendiri menggunakan kertas pH dan larutan indikator
universal untuk mengidentifikasi larutan tersebut termasuk larutan asam atau basa.
Hasil dari percobaan kali ini didapati larutan-larutan yang termasuk larutan asam
adalah larutan Asam Nitrat (HNO3) dengan nilai pH 0,69 dan larutan Asam Fosfat
(H3PO4) dengan nilai pH 0,22. Sedangkan yang termasuk larutan basa adalah
larutan Kalium Hidroksida (KOH) dengan nilai pH 13,30, larutan Natrium
Hidroksida (NaOH) dengan nilai pH 13,30, dan larutan Kalsium Hidroksida
(Ca(OH)2) dengan nilai pH 13,60.
DAFTAR PUSTAKA

Petrucci, R. 1989. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Abdillah, F. 2018. Cara menentukan indikator asam basa. RuangGuru
Pakala Ashmita Ashok dkk, (2022) Journal of Electronic Design Engineering
Volume 4 Issue 1
Department Of Electronics and Telecommunication Engineering ADCET, Ashta
Maharashtra India
Prastiwi, S. & Ferdiansyah, F, (2017), ‘REVIEW ARTIKEL: KANDUNGAN DAN
AKTIVITAS FARMAKOLOGI JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia s.)’, Farmaka,
vol. 15 no. 2, hh. 5-6.
Penniston, K., Nakada, S., Holmes, R. and Assimos, D., 2008. ‘Quantitative
Assessment of Citric Acid in Lemon Juice, Lime Juice, and Commercially-
Available Fruit Juice Products’. Journal of Endourology, [online] 22(3), hh. 567-
570. Available at: <
https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/end.2007.0304?url_ver=Z39.88-
2003&rfr_id=ori:rid:crossref.org&rfr_dat=cr_pub%3dpubmed > [Accessed 25
September 2022].
LAMPIRAN
A. PEMBAGIAN TUGAS

Haritsa Dhiya Ulhaq Reaksi yang Terjadi

Tisso Arenggo Seto Hasil dan Pembahasan Tabel 2.1

Carolus Ronald Vincent Bulan Hasil dan Pembahasan Tabel 2.1

Ahmad Zidane Maulana Hasil dan Pembahasan Tabel 2.2

Fathina Sahirah Tugas Tambahan

Dimas Ajisaka Saputra Tugas Tambahan

Arina Nur Afifah Kesimpulan

B. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai