Anda di halaman 1dari 3

NAMA: SHERLINA

REGA2

LOG-BOOK & EVALUASI

1. Tujuan Manajemen Proyek


a) Menyelesaikan tepat waktu
Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus
dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu
dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti
ini melancarkan pengerjaan proyek.

b) Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan
pengkajian tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat
menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan efisien).

c) Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di
awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari
suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.

d) Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan perencanaan
awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu
pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.

2. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko proyek

Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di awal proyek secara sistematis serta
mengembangkan rencana untuk mengantisipasi risiko.
Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko
Memastikan bahwa biaya penanganan risiko adalah cukup kecil dibanding nilai proyek.
Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari suatu risiko
realatif lebih rendah atau sama dengan besaran manfaat dari terhindarnya/ berkurangnya
risiko tersebut.

3. 4 jenis strategi dalam migrasi sistem lama ke sistem baru


Menggunakan paket perangkat lunak, strategi ini biasanya dipakai dengan cara membeli paket
sistem informasi dipasaran yang sudah siap pakai. Teknis pemakaian sistem informasinya
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sistem.
Membangun perangkat lunak aplikasi, strategi ini dilakukan dengan mengembangkan sistem
informasi dari awal sesuai dengan tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan sistem
informasi.
Mengembangkan secara iteratif, strategi ini biasanya dilakukan dengan cara mengembangkan
sistem informasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan rencana pengembangan sistem
informasi yang sudah dibuat.
Mengeintegrasikan sistem (sub-sistem), strategi ini dilakukan dengan cara menyatukan sistem
informasi yang sudah ada di lingkungan kerja saat ini tetapi sifatnya masih mulok (muatan
lokal). Mengintegrasikan sistem informasi ini bertujuan agar sistem dapat saling berhubungan
dan sharing terhadap data (penggunaan data secara bersama-sama) sesuai ketentuan yang ada.

4. Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada
metode prototype

Pemilihan fungsi, mengacu pada pemilihan fungsi yang harus ditampilkan prototyping.
Penyusunan system informasi bertujuan untuk memenuhi permintaan akan
tersedianyaprototype.
Evaluasi, harus dipertimbangkan agar menerima masukan-masukan untuk proses
pengembangan selanjutnya dan yakin bahwa prototype dapat dievaluasi.
Penggunaan selanjutnya dan prototype , sering kali dgunakan sebagai alat untuk belajar
dan untuk selanjutnya tidak digunakan lagi, tetapi juga prototype ini merupakan bagian
dari sistem informasi yang akan digunakan nantinya
EVALUASI MANDIRI KP

Tidak ada Respon dari Dosen pembimbing terkait bimibingan. Dan untuk bab 1 Masih
belum ada tinjauan revisi dari pembimbing

Anda mungkin juga menyukai