Anda di halaman 1dari 2

Nama : Avada Hilwah Aghna

Kelas : Manajemen 4

NIM : 42021428012

Pemikiran Manajemen Dalam Islam

Demikian itulah yang terjadi dalam manajemen modern sekarang dan terus
berkembang mengalami perbaikan dan penyempurnaan. Meskipun demikian yang dikenal
orang pada umumnya tidak berarti sebelum itu manajemen belum ada. Pemikiran manajemen
dalam Islam bersumber dari nash-nash Al-Quran dan petunjuk-petunjuk As-sunnah dan
berasaskan nilai-nilai kemanusian yang berkembang di masyarkat.

Dijadikan sebagai duta guna mendakwahkan agama dan memungut zakat masyarakat
Arab pada waktu itu. Tugas utama yang harus dilakukan utusan adalah memberikan pelajaran
agama terlebih dahulu kepada pemimpin kabilah dan diharapkan dapat merambah pada
kaumnya. « Persoalan utama yang harus engkau dakwahkan kepada mereka adalah mengajak
untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan takutlah terhadap doa orang yang terzalimi, karena
doa mereka tidak ada hijab dari Allah».

Rasulullah juga selektif dalam memilih pegawainya, yaitu mereka yang agamanya


kuat dan merupakan pioner dalam masuk agama Islam. Usman bin Affan terpilih sebagai
khalifah ke-3 menggantikan Umar bin Khattab. Pada zaman khalifah Utsman bin
Affan, pertama-tama kegiatan manajemen yang dilakukannya adalah menjaga dan
melestarikan sistem pemerintahan yang sudah ditetapkan oleh khalifah Umar bin Khattab.

Al-Asy’ari dari jabatan gubernur dan menggantinya dengan Abdullah bin Amir . Pada
zaman khalifah Ali bin Abi Thalib kegiatan manajemen yang menonjol yang dilakukannya
adalah memilih gubernur dengan sangat selektif, begitu juga dalam mengangkat pegawai. «
Pilihlah pegawai karena pengalaman dan kompetensi yang dimilikinya, ketaqwaannya dan
keturunan orang shaleh, serta orang tersebut merupakan pioner dalam Islam. Mereka adalah
orang yang memiliki akhlak mulia, argumen yang shahih, tidak mengejar kemuliaan dan
mempunyai pandangan yang luas atas suatu persoalan».

Khalifah Ali juga konsen terhadap kepentingan masyarakat dan mempunyai perhatian
khusus terhadap keadilan dan menjauhi tindak kezaliman.
Manajemen Zaman Bani Umayyah 12

Bani Umayah, perkembangan manajemen yang dimulai pada zaman Khulafa al-


Rasyidin dapat dikatakan tidak dapat berkembang secara alami. Manajemen pada masa ini
mengalami stagnasi. Dampaknya manajemen pemerintahan tidak lagi berjalan di atas prinsip-
prinsip politik yang digariskan Rasulullah SAW.

Al-Rasail , Diwan al-Khatam , dan Diwan al-Barid yang tersentralisasi di pusat


pemerintahan. Dan di setiap provinsi terdapat tiga macam diwan, yakni Diwan al-Jund, al-
Rasail, dan al-Maliyah. Sistem yang berlaku untuk masing-masing diwan ini merupakan
adopsi dari Persia.

Manajemen Zaman Bani Abbasiyah 14

Pada Zaman Bani Abbasiyah pemerintahan Islam mempunyai peran yang cukup
signifikan termasuk di bidang manajemen. Selain lembaga pemerintahan, pada sistem
peradilan juga pada zaman ini dibentuk lembaga al-Hisbah yang mengawasi kehidupan sosial
masyarakat, dan memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran . 258 tengah
kesibukannya sebagai pemimpin agama, kepala pemerintahan, dan kepala keluarga masih
menyempatkan waktunya untuk mengawasi kegiatan para pelaku pasar di kota Madinah.

Memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Melihat peran dan


fungsi lembaga al-Hisbah ini cukup berat dan sangat strategis, maka mayoritas ulama fiqih
memberikan persyaratan yang ketat kepada orang yang akan menduduki jabatan di lembaga
ini. Berdasarkan keterangan dan penjelasan-penjelasan di atas tentang konsep dan praktek
manajemen dalam masamasa awal Islam sampai dengan masa Bani Abbasiyah jelas
menunjukkan adanya hubungan erat antara konsep dasar Islam dengan pemikiran
manajemen.

Anda mungkin juga menyukai