Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SOAL

UNIVERSITAS PRIMAGRHA
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Mata Kuliah : Pendidikan Sifat Ujian : Tertutup
Kewarganegaraan
Nama Dosen : Febri Saefulloh, M.Pd Hari/ Tanggal : 12 Juli 2021
Program : All Prodi Waktu :
Studi
Kelas/ : R1/R3/2 Ruangan : Online
Semester
Petunjuk Mengerjakan:
1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal
2. Tulislah identitas diri di cover lembar jawaban
3. Bacalah Soal dengan Teliti
4. Jawaban jelas dan terbaca sesuai dengan pertanyaannya
5. Tidak diperbolehkan mengambil tulisan dari internet !
6. Jawaban wajib hasil karya pribadi !
7. Jawaban dikirimkan ke Microsoft teams, Email atau………………..

Soal:
1. Mengapa ada kecendurangan bangsa Indonesia tidak bangga dengan identitasnya
dengan cenderung melakukan imitasi bahkan identifikasi perilaku, gaya hidup bahkan
penampillan dari “idola”nya yang orang luar negeri?
2. Apa saja yang menjadi prinsip demokrasi? bagaimana imlementasinya di Indonesia?
Jelaskan dan kaitkan pendapat saudara/I dengan isu sekarang.
3. Menurut UU No.12 Tahun 2006 pada kondisi bagaimana seseorang dinyatakan
kehilangan status kewarganegaraannindonesia?
4. Coba saudara analisis, apakah otonomi khusus bagi propinsi Nangroe Aceh
arussalam, propinsi Yogyakarta, dan Papua bertentangan dengan otonomi daerah?
5. Bagaimana pengaruh HAM, demokrasi dan lingkungan hidup terhadap ketahanan
nasional Indonesia?
6. Bagaimana dengan konsep negara kesatuan republik Indonesia, jika ada daerah
otonom tertentu boleh memiliki “sistem hukum” sendiri?
7. Aksi negara tertentu yang mengintervensi kedaulatan negara lain, seperti di Suriah,
Pakistan, Afganistan, dan sebagainya, menurut anda apakah itu Tindakan benar?
Berikan alasanya!

Selamat Mengerjakan
COVER
LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER TAHUN
AKADEMIK 2020/2021
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA

NAMA MAHASISWA : FERNIA SYAFUTRI KODE/MATA :


KULIAH

NIM : 200129 HARI/TANGGAL : SENIN 12 JULI 2021


PROGRAM STUDI : MANAGEMENT/R1 WAKTU :
B
DOSEN : FEBRI RUANGAN :
PENGAMPU SAEFULLOH, M.Pd

TANDA TANGAN/PESERTA UJIAN

Petunjuk:
1. Mahasiswa wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover lembar
jawaban
2. Mahasiswa wajib mengisi dan menandatangani cover lembar jawaban selanjutnya
scan
3. Jawaban dikerjakan diketik atau tulis tangan sesuai intruksi dosen
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover lembar jawaban
5. Jawaban berbentuk PDF.
JAWABAN

1. Kecenderungan bangsa tidak bangga pada identitasnya? Menurut saya mungkin


karena kurangnya percaya diri yang mana malah mengikuti gaya/prilaku org lain.
Pada dasarnya Identias adalah bangsa/perorangan yang memliliki suatu ciri khas dan
jati diri yang ada dalam diri yang mana tidak dapat dimiliki oleh bangsa lain/orang
lain. Sedangkan umtuk mengikuti gaya hidup bahkan penampilan “idol”nya mungkin
Sebagian orang mengaggapnya hanya sebuah trend. Tanpa sadari trend trsebut dapat
mempengaruhi pola hidup masyarakat dimana identitas ciri/jati diri bangsa perlahan
akan memudar.
Jika suatu bangsa memiliki kecenderungan tidak bangga pada identitasnya atau
bahkan melakukan imitasi terhadap prilaku gaya hidup layaknya seperti “idola”nya
seperti orang luar negeri maka bangsa ini tidak akan mempunyai ciri khas
tersendiri.

2. Prinsip demokrasi :
 Kedaulatan rakyat
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
 Kekuasaan mayoritas
 Hak-hak minioritas
 Jaminan hak asasi manusia
 Pemilihan yang bebas adil dan jujur
 Persamaan didepan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintahan secara konstitusional
 Pluralism social, ekonomi dan politik
 Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, Kerjasama dan mufakat.
Implementasi di Indonesia
Kondisi yang terjadi di lapangan ternyata prinsip-prinsip demokrasi tidak
berjalan ideal sesuai dengan harapan-harapan dan cita-cita luhur rakyat
Indonesia. Hal ini seperti tampak dalam pesta demokrasi berupa pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, pemilu legislatif, pemilihan kepala daerah.
Dalam perspektif ideal prinsip-prinsip demokrasi, pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden, pemilu legislatif, pemilihan kepala daerah yang telah
berlangsung ternyata sarat dengan berbagai kecurangan-kecurangan, sehingga
hal ini mencerminkan preseden buruk bagi citra demokrasi di Indonesia.

3. Menurut UU No.12 Tahun 2006, seseorang dinyatakan kehilangan status


kewarganeraraan Indonesia:
 Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya
 Tidak menolak kewarganegaraan lain
 Dinyatakan hilang dari kewarganegaraannya oleh presiden atas
permohonannya sendiri ( dngn syarat diatas 18 tahun )
 Menjadi tantara asing
 Sukarela masuk dalam dinas tantara asing
 Menyatakan sumpah atau janji pada negara asing
 Turut dalam pemilihan ketatanegaraan
 Memiliki paspor negara asing
 Bertempat tinggal di luar negara Indonesia dalam kurung waktu lama minimal
5 tahun.

4. Menurut saya Tidak bertentangan dengan otonomi daerah. Karena otonomi khusus
hanya diberikan dan di akui kepada provinsi khususnya ( Aceh, DIY dan
Papua )untuk mengatur kepentingan masyarakat.

5. Menurut saya pengaruh Ham, demokrasi dan lingkungan terhadap ketahanan nasional
Indonesia memiliki pengaruh yang saling berkaitan. Ketahanan nasional ialah
kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara (kemampuan mengejar cita-cita
nasional). HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu
gugat siapa pun. Demokrasi erat hubungannya dengan ketahanan nasional, yang dapat
menjaga kedamaian negara. Tetapi ketika demokrasi dirampas dimotori koalisi suatu
partai, DPR September lalu menghapus pemilihan langsung kepala daerah. Sedangkan
pengaruh lingkungan hidup terhadap ketahanan negara yaitu  Akan terjadi
peningkatan resiko usaha dana Aktivitas ekonomi. lnfrastrukutur akan terganggu pula.
Biaya mitigasi akan meningkat seiring.

6. Kehadiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


memang sudah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya sehingga ada keluasaan
untuk mengatur daerahnya sendiri. Terkait dengan kewenangan daerah yang nanti
menjadi sangat luas tentunya metode pengawasan akan jauh lebih diperketat. Dan
semua aturan tetap pada ketentuan NKRI.

7. Invasi yang dilakukan kepada negara-negara yang berdaulat sudah terjadi sejak era
perang dingin sejak dekade 1950an hingga kini. Umumnya negara yang
mengintervensi adalah negara maju yang berkepentingan akan hal-hal tertentu yang
tentunya menguntungkan negara tersebut pada akhirnya. Tindakan tersebut sayangnya
tidak dapat dihentikan secara segera oleh PBB karena aksi tersebut tidaklah benar,
bahkan melanggar hak asasi manusia dengan menyerang negara yang berdaulat dan
tidak memberi rasa keamanan dan kenyamanan hidup.

Anda mungkin juga menyukai