Anda di halaman 1dari 4

Hadis Jujur Dalam Jual Beli

 Hadis ke 2
Hadis riwayat : Tirmidzi No. Hadist : 1130
Kitab : Jual Beli
Bab : Pedagang Dan Komentar Nabi Muhammad Saw
o Redaksi Hadis
ّ ِ ‫َحدَّ ثَنَا َهنَّا ٌد َحدَّ ثَنَا قَب َِيص ُة َع ْن ُس ْف َي َان َع ْن َأيِب مَح ْ َز َة َع ْن الْ َح َس ِن َع ْن َأيِب َس ِعي ٍد َع ْن النَّيِب‬
‫الص ِّدي ِق َني َوالشُّ هَدَ ا ِء قَا َل َأبُو‬ ِ ّ ‫الصدُ ُوق اَأْل ِم ُني َم َع النَّ ِب ِي ّ َني َو‬ َّ ‫َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ قَا َل التَّ ِاج ُر‬
‫يث الث َّْو ِر ِ ّي َع ْن َأيِب مَح ْ َز َة‬ ِ ‫يث َح َس ٌن اَل ن َ ْع ِرفُ ُه اَّل ِم ْن ه ََذا الْ َو ْج ِه ِم ْن َح ِد‬ ٌ ‫ِعيىَس ه ََذا َح ِد‬
‫ِإ‬
ِ ‫َوَأبُو مَح ْ َز َة امْس َ ُه َع ْبدُ اهَّلل ِ ْب ُن َجا ِب ٍر َوه َُو َش ْيخٌ بَرْص ِ ٌّي َحدَّ ثَنَا ُس َويْدُ ْب ُن نَرْص ٍ َأ ْخرَب َ اَن َع ْبدُ اهَّلل‬
‫ْب ُن الْ ُم َب َار ِك َع ْن ُس ْف َي َان الث َّْو ِر ِ ّي َع ْن َأيِب مَح ْ َز َة هِب َ َذا ا ْسنَا ِد حَن ْ َو ُه‬
‫ِإْل‬
Tirmidzi 1130 : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Hannad Bin As Sari keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Abu Al Ahwash dari Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah bin Mas'ud dia
berkata; Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya kejujuran itu adalah
kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang
senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat
sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan sesungguhnya dusta itu adalah
kejahatan. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka.
Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta
di sisi Allah." Ibnu Abu Syaibah berkata dalam meriwayatkan Hadits tersebut;
dari Nabi saw.
o Skema Sanad
Bagan 1. Skema Sanad Hadis Riwayat Tirmidzi No. 1130

Sa’ad bin Malik bin Sinan bin ‘Ubaid

Al Hasan bin Abi Al Hasan Yasar

Abdullah bin Jabir

Sufyan bin Sa’id bin Masruq


Qabishah bin ‘Uqbah bin Muhammad bin Sufyan

o Tabel Analisis Sanad

No Nama Kunyah Thabaqah Tahu Negeri Komentar


Lengkap n Hidup Ulama
Wafat
1 Sa’ad bin Abu  Shahabat 74 H Madina Sahabat
Malik bin Sa'id h
Sinan bin
‘Ubaid
2 Al Hasan bin Abu Tabi'in 110 H Bashra Al 'Ajli :
Abi Al Hasan Sa'id kalangan h Tsiqah
Yasar Pertengah Muhammad
an bin Sa'd :
Tsiqah
Ma'mun
Ibnu Hibban :
disebutkan
dalam 'at
tsiqaat Ibnu
Hibban :
Yudallis
3 Abdullah bin Abu Tabi'in - Bashra Ibnu Hibban :
Jabir Hamzah (tdk h disebutkan
jumpa dalam 'at
Shahabat) tsiqaat
Yahya bin
Ma'in : Tsiqah
Al Bazzar : La
Ba'sa Bih
Ibnu Hajar al
'Asqolani :
Maqbul
Adz Dzahabi :
Tsiqah
4 Sufyan bin Abu Tabi'ut 161 H Kufah Malik bin
Sa’id bin Abdullah Tabi'in Anas : Tsiqah
Masruq kalangan Yahya bin
tua Ma'in : Tsiqah
Ibnu Hibban :
Termasuk dari
para Hufadz
Mutqin
Ibnu Hajar al
'Asqolani :
Tsiqah Hafidz
Faqih
Ibnu Hajar al
'Asqolani :
Abid
5 Qabishah bin Abu Tabi'ut 215 H Kufah An Nas'i :
‘Uqbah bin ‘Amir Tapi’in Laisa Bihi
Muhammad kalangan Ba's
bin Sufyan biasa Ibnu Hibban :
disebutkan
dalam 'at
tsiqaat
Ibnu Hajar al
'Asqolani :
Shaduuq
Rubama
Kholif
Adz Dzahabi :
Hafidz

o Kualitas Hadis
Setelah melakukan pengecekan dalam kitab hadis Muslim, melalui aplikasi
software "Lidwa Pustaka i-Software-Kitab 9 Imam Hadis" dengan melihat
komentar beberapa ulama tentang rawi yang meriwayatkan hadis ini,
ditemukan bahwa para ulama banyak yang menunjukan tsiqah. Oleh karena
itu, hadis ini dipastikan shahih dari jalur riwayat.
o Hadis Penguat
َ ُّ ‫َحدَّ ثَنَا َأمْح َدُ ْب ُن ِسنَ ٍان َحدَّ ثَنَا َك ِث ُري ْب ُن ِهشَ ا ٍم َحدَّ ثَنَا لُك ْثُو ُم ْب ُن َج ْو َش ٍن الْ ُقشَ رْي ِ ُّي َع ْن َأي‬
‫وب‬
‫الصدُ ُوق‬ َّ ‫ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ التَّ ِاج ُر اَأْل ِم ُني‬
ُ ‫َع ْن اَن ِفع ٍ َع ْن ا ْب ِن مُع َ َر قَا َل قَا َل َر ُس‬
‫الْ ُم ْسمِل ُ َم َع الشُّ هَدَ ا ِء ي َ ْو َم الْ ِقيَا َم ِة‬
Ibnu Majah No.2130 : Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa`il
dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan
kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang
senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan
sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan
sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya
jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai
seorang pendusta."
o Syarah Hadits
Hadits Tirmidzi tersebut mengkategorikan bahwa pedagang yang jujur
dan amanah nanti maqom disurga sekelas dengan para nabi, orang benar,
orang soleh, bahkan sekelas dengan orang yang mati syahid. Betapa mulia
profesi dagang yang disertai jujur dan amanah.
Barangsiapa yang selalu mengutamakan sifat jujur dan amanah dalam
bertransaksi, maka dia termasuk golongan orang-orang yang taat dari kalangan
orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid, tapi barangsiapa yang
selalu memilih sifat dusta dan khianat, maka dia termasuk golongan orang-
orang yang durhaka kepada Allah SWT dari kalangan orang-orang yang fasik.
Islam menggariskan beberapa adab untuk diamalkan ketika berdagang. Adab
ini bertujuan untuk menghindari kecurangan dan penipuan dalam berdagang.
Diantara adab-adab tersebut antara lain:
a. Amanah. Artinya penjual dan pembeli sama-sama bersikap jujur. Misalkan
penjual buah tidak boleh mencampur buah-buahan yang kadaluarsa dangan
yang baru dan menjualnya dengan harga yang sama. Demikian juga pembeli
harus bersikap jujur jika ada kelebihan pengembalian uang.
b. Ihsan. Yang dimaksud ihsan adalah menjalankan perdagangan dengan
memepertimbangkan aspek kemaslahatan dan keberkahan dari Allah SWT,
selain mendapat keuntungan.
c. Bekerjasama. Penjual dan pembeli hendaklah bermusyawarah sekiranya
timbul masalah yang tidak diinginkan.
d. Tekun. Perdagangan hendaklah dilakukan dengan tekun dan bersunguh-
sungguh agar berkembang maju.
e. Menjauhi perkara yang haram. Penjual hendaklah menjauhi perkara yang
haram selama menjalankan pernigaan. Contohnya menipu dalam timbangan,
menjalankan muamalat riba, dan menjual barang yang diharamkan.
f. Melindungi penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli hendaklah saling
melindungi hak masing-masing. Contohnya penjual memberikan peluang yang
secukupnya kepada pembeli untuk melihat pilihan ketika hendak membeli
sesuatu barang.
Beberapa faidah penting yang dapat kita petik dari hadits ini :
1. Maksud sifat jujur dan amanah dalam berdagang adalah dengan tidak
menyembunyikan cacat atau kekurangan pada barang dagangan yang dijual.
2. Perdagangan yang dilakukan dengan jujur akan menuai berkah dunia dan
akhirat
3. Derajat dan kedudukanpedagang yang ujur di hari kiamat akan bersama
orang-orang mulia sekelas Nabi, Shalihin, dan Syuhada
4. Kejujuran adalah sifat para nabi, oleh karena itu seorang pedagang yang
jujur adalah orang yang menerjemahkan sifat kenabian dalam ikhtiarnya
mengais rezeki.

Sumber : Kusmana,Ajang. 2017. Keutamaan Berdagang. Optimasi


Dakwah.Net Media online dalam menggelorakan dakwah untuk melanjutkan
kehidupan Islam.

Anda mungkin juga menyukai