Anda di halaman 1dari 26

BAB III

TAKHRIJ HADITS TENTANG ORANG MENINGGAL HARI JUM’AT

Penulisan Sanad dan Matan Hadits A.

Hadits mengenai tentang orang yang meninggal hari Jum’at terbebas

dari siksa kubur dapat diketahui dengan melacak dan menurut informasi dari

1
Mu’jam Mufahras li al-faz al-Hadits an- Nabawiy, dengan menggunakan

lafaz oleh ‫ﻗﺒﺮ‬, diriwayatkan oleh 2 Mukharrij yaitu hadits yang diriwayatkan

Turmudzi dalam bab jannaiz dan Ahmad bin Hambal. Ditemukan juga yang

2
dengan melacak dari kata ‫ﻓﺘﻨﺔ‬, terdapat dalam kitab Ahmad bin Hambal

nomor 281 dan 169 dan 63. Setelah melihat kepada Asbabul al-Wurud hadits

tentang orang meninggal pada hari Jum’at, penulis tidak menemukan adanya

Asbabul al- Wurud. Untuk lebih jelaskan uraian di bawah akan penulis

: paparkan sebagai berikut

Lafaz Hadits Riwayat Tirmidzi .1

:ٍ ‫ْﻦ َﺳﯿ‬:ِ ‫ ﺑ‬:َ‫ل ﻋ َْﻦ َرﺑِﯿ َﻌﺔ‬:ٍ َ‫ ِھﻼ‬:‫ﺪ ﺑ ِْﻦ أَﺑِﻰ‬:ِ ‫ َﺳ ِﻌﯿ‬:‫ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ‬:َ‫ى ﻗَﺎﻻ‬
‫ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬:‫ ﷲ‬:‫ ﺻﻠﻰ‬:ِ :‫ْﻒ ﻋ َْﻦﷲﱠ َﻋ ْﺒ ِﺪﺑ ِْﻦ َﻋ ْﻤ ٍﺮو‬ :‫ ﻋَﺎ ِﻣ ٍﺮ ْاﻟ َﻌﻘَ ِﺪ ﱡ‬:‫ى َوأَﺑُﻮ‬
:‫ْﻦ َﻣ ْﮭ ِﺪ ﱟ‬:ُ ‫ﻦ ﺑ‬:ِ ‫ﱠﺣ َﻤ‬
:ْ ‫ َﻋ ْﺒ ُﺪ اﻟﺮ‬:‫َ ﺎ‬
َ‫ﻮت ﯾَﻮْ َم ْاﻟ ُﺠ ُﻤ َﻌ ِﺔ أَوْ ﻟَ ْﯿﻠَﺔ‬
ُ ‫َﻣﺎ ِﻣ ْﻦ ُﻣ ْﺴﻠِ ٍﻢ ﯾَ ُﻤ‬

3
‫َﻌ ِﺔ ِإﻻﱠ َوﻗَﺎهُ ﷲﱠ ُ ِﻓ ْﺘﻨَﺔَ ْاﻟﻘَﺒْﺮ‬
kepada menceritakan Basysyar bin Muhammad “ imak
Abdurrahman bin Mahdi dan Abu Amir al-Aqadiy memberitakan kepada ‘
kami, mereka berkata, “ Hisyam bin Sa’ad memebritahukan kepada kami,
dari Said bin Abu Hilal dari Rabi’ah bin Saif, dari ‘Abdullah bin Amr, ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda, : “ Orang Islam yang meninggal pada
1
AJ. Wensinck, Mu`jam al – Mufahras li Alfazh al – Hadits an – Nabawiy ( Leden :
.Maktabah Berbil, 1937), jiliid 5, h. 223
2
AJ. Wensink, Mu’jamal –Muhfaras li AlFazh al-Hadis An-Nabawiy, Ibid., Jilid 6 283.
3
, Muhammad Abi Isa bin IsyaIbnuSaurah, Sunan At-Tirmizi, (Beirut : Daru Al-Hadits
.jil III, h. 339 ,)2003

31
32

hari jum’at akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.”


4
(HR.Tirmidzi)

Jalur Sanad Hadits

‫رﺳﻮل اﷲ‬

‫ﻋﺒﺪ اﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮو‬

‫رﺑﻴﻌﺔ ﺑﻦ ﺳﻴﻒ‬

‫ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ أﻲﺑ ﻫﻼل‬

‫ﻫﺴﺎم ﺑﻦ ﺳﻌﺪ‬

‫أﺑﻮ ﻋﺎﻣﺮاﻟﻌﻘﺪي‬ ‫ﻋﺒﺪاﻟﺮﻤﺣﻦ ﺑﻦ ﻣﻬﺪي‬

‫ﺤﻣﻤﺪ ﺑﻦ ﺑﺸﺎر‬

‫اﻟﺮﺘﻣﺪزي‬

4
Muhammad Nashiruddin al -Albani, Shahih Sunan Tirmidzi ( Seleksi Hadis Shahih dari
.Kitab Sunan Tirmidzi), (Jakarta Selatan : Pustaka Azzam, 2007), jilid 1, h. 823
33

Hadits .2
Riwayat Ahmad bin Hambal

‫ﻒ َﻋ ْﻦ َﻋْﺒ ِﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑْ ِﻦ َﻋ ْﻤ ٍﺮو‬ ٍ ‫َﰉ ِﻫﻼَ ٍل َﻋﻦ رﺑِﻴﻌﺔ ﺑْ ِﻦ ﺳْﻴ‬


َ َ َْ ِ ‫َﰉ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ أَﺑُﻮ َﻋ ِﺎﻣ ٍﺮ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ ِﻫ َﺸ ٌﺎم ﻳـَْﻌ ِﲎ اﺑْ َﻦ َﺳ ْﻌ ٍﺪ َﻋ ْﻦ َﺳﻌِﻴﺪ ﺑْ ِﻦ أ‬
ِ ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻋْﺒ ُﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ َﺣ ﱠﺪﺛَ ِﲎ أ‬
‫ﱮ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﻗَﺎل َﻣﺎ ِﻣ ْﻦ ُﻣ ْﺴﻠِ ٍﻢ ﳝَُﻮت ﻳـَْﻮ َم اْﳉُُْـ ُﻤ َﻌ ِﺔ أ َْو ﻟَﻴـْﻠَﺔ اْﳉُُْـ ُﻤ َﻌ ِﺔ إِﻻﱠ َوﻗَﺎﻩُ اﻟﻠﱠﻪُ ﻓِﺘـْﻨَﺔ اﻟْ َﻘ ـِْْﱪ‬

‫َﻋ ِﻦ اﻟﻨﱠ ِﱢ‬
,Ayahnya dari memberitakan ‘Abdullah Memberitakan “ halet
memberitakan Abu ‘Aamir memberitakan Hisyam yakni ibn Sa’din dari
Sa’id bin Abi Hilal dari Rabi’ah bin Saif dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi
SAW berkata, “ Orang muslim yang meninggal hari jumat atau malam
jumat akan terbebas dari siksa kubur” (HR. Ahmad bin Hambal )
Jalur Sanad Hadits

‫رﺳﻮاﷲ‬

‫ﻋﺒﺪاﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮو‬

‫رﺑﻴﻌﺔ ﺑﻦ ﺳﻴﻒ‬

‫ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ أﻲﺑ ﻫﻼل‬

‫ﻫﺸﺎم اﺑﻦ ﺳﻌﺪ‬

‫أﺑﻮ ﻋﺎﻣﺮ اﻟﻌﻘﺪى‬

‫اﻤﺣﺪ ﺑﻦ ﻤﺣﺒﻞ‬

5
,Ahmad bin Hambal, Musnad Imam Ahmad bin Hambal, ( Beirut : Darul Fikr, 2004)
.jilid 2. 169
34

Hadits riwayat Ahmad bin Hambal .3

ِ ‫ﱮ ِﲰَ ْﻌ ُـ‬ ِ ‫ﺎس ﺣ ﱠﺪﺛـﻨﺎـ ﺑ ِﻘﻴﱠﺔُ ﺣ ﱠﺪﺛَ ِـﲎ ﻣﻌﺎ ِوﻳﺔُـ ﺑﻦ ﺳﻌِ ٍـ‬ ‫َﰉ َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎـ إِﺑـَْﺮ ِاﻫ ُـ‬
‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻋْﺒ ُﺪ اﻟﻠﱠ ِـﻪ َﺣ ﱠﺪﺛَ ِﲎ أ ِـ‬
‫ى‬ ْ ‫ﺖ أَﺑَﺎ ﻗَﺒِ ٍـﻴﻞ اﻟْﻤ‬
‫ﺼ ِﺮ ﱠ‬ ‫ﻴﺪ اﻟﺘﱡﺠﻴ ِﱡ‬ َ ُ ْ َ َُ َ َ ََ َ ِ ‫َﰉ اﻟ َْﻌﺒﱠ‬ ‫ﻴﻢ ﺑْ ُﻦ أ ِـ‬

‫ﺎص ﻳـَُﻘﻮل ﻗَﺎل َر ُﺳﻮل اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َﻣ ْﻦ َﻣﺎت ﻳـَْﻮ َم اْﳉُُْـ ُﻤ َﻌ ِﺔ أ َْو ﻟَﻴـْﻠَﺔَ اْﳉُُْـ ُﻤ َﻌ ِﺔ ُوﻗِ َﻰ‬
ِ ‫ﺖ َﻋْﺒﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑْ َﻦ َﻋ ْﻤ ِﺮو ﺑْ ِﻦ اﻟ َْﻌ‬ ِ
ُ ‫ﻳـَُﻘﻮل ﲰَ ْﻌ‬

6
‫ﻓِﺘـْﻨَﺔ اﻟْ َﻘ ِـِْْﱪ‬

Telah menceritakan dari ‘Abdullah telah memberitakan dari ayahnya, “


memberitakan Ibrahim bin Abi Al’ash, memberitakan Baqiyyah
memberitakan Mu’awiyyah bin Sa’id At-Thujibiy, telah mendengar Abi
Qabil Al-Misriy, berkata ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, bahwa telah
bersabda Rasulullah SAW, “ Barang siapa yang meninggal pada hari jumat
atau malam jumat terbebas dari siksa kubur”. ( HR. Ahmad bin Hambal )

Jalur Sanad Hadits


‫رﺳﻮاﷲ‬

‫ﻋﻣروﺑن اﻟﻌﺎص‬

‫أﺑﺎ ﻗﺒﻴﻞ اﻤﻟﺼﺮى‬

‫ﻣﻌﺎوﻳﺔ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ‬

‫ﺑﻘﻴﺔ‬

‫اﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ أﻲﺑ اﻟﻌﺒﺎس‬

‫اﻤﺣﺪ ﺑﻦ ﻤﺣﺒﻞ‬

.Ahmad bin Hambal., Ibid, Jilid 2, h. 176 6


35

Hadits Riwayat Ahmad bin Hambal .4

ِ ‫َﰉ ﻗَﺒِ ٍﻴﻞ ﻋﻦ ﻋﺒ ِﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑ ِـﻦ ﻋﻤ ِﺮو ﺑ ِﻦ اﻟْﻌ‬ ٍ ِ‫َﰉ ﺣ ﱠﺪﺛـﻨﺎ ﺳﺮﻳﺞ ﺣ ﱠﺪﺛـﻨﺎ ﺑ ِﻘﻴﱠﺔُ ﻋﻦ ﻣﻌﺎ ِوﻳﺔ ﺑ ِﻦ ﺳﻌ‬ ِ
‫ﺎﺻﻰ‬ َ ْ َْ ْ َْ ْ َ ِ ‫ﻴﺪ َﻋ ْـﻦ أ‬ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ََ َ ٌ ْ َ ُ ََ َ ِ ‫َﺣ ﱠﺪﺛـَﻨَﺎ َﻋْﺒ ُﺪ اﻟﻠﱠﻪ َﺣ ﱠﺪﺛَ ِﲎ أ‬
‫ﻗَﺎل ﻗَﺎل َر ُﺳﻮل اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َﻣ ْﻦ َﻣﺎت ﻳـَْﻮ َم اْﳉُُْـ ُﻤ َﻌ ِﺔ أ َْو ﻟَﻴـْﻠَﺔ اْﳉُُْـ ُﻤ َﻌ ِﺔ ُوﻗِ َﻰ ﻓِﺘـْﻨَﺔ اﻟْ َﻘ ـِْْﱪ‬

memberitakan Ayahnya, dari ‘Abdullah memberitakan Telah “


Suraikhj dari Baqiyyah dari Mu’awiyyah bin Sa’id dari Abi Qabil dari
‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, Bahwa Rasulullah SAW berkata, “ Barang
siapa hyang meninggal pada hari jumat atau malam jumat akan terbebasa
dari siksa kubur”. (HR. Ahmad bin Hambal )
Jalur Sanad Hadits

‫رﺳﻮاﷲ‬

‫ﻋﺒﺪاﷲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮو اﻟﻌﺎص‬

‫ﻣﻌﺎوﻳﺔ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ‬

‫أﻲﺑ ﻗﺒﻴﻞ اﻤﻟﺴﺮي‬

‫ﺑﻘﻴﺔ‬

‫ﺳﺮﻳﺞ‬

‫اﻤﺣﺪ ﺑﻦ ﻤﺣﺒﻞ‬

.Ahmad bin Hambal, Ibid, Jilid 2, h. 178 7


‫‪36‬‬

‫‪RANJI GABUNGAN‬‬

‫رﺳول ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ‬

‫ﻗﺎل‬ ‫ﻋﺑدﷲ ﺑن ﻋﻣرو ﺑن اﻟﻌﺎﺻﻰ‬

‫ﻋن‬ ‫اﺑﺎ ﻗﺑﯾل‬ ‫ﻋن‬ ‫رﺑﯾﻌﺔ ﺑن ﺳﯾف‬

‫ﻋن‬ ‫ﻣﻌﺎوﯾﺔ ﺑن ﺳﻌد‬ ‫ﻋن‬ ‫ﺳﻌد ﺑن أﺑﻲ ھﻼل‬

‫ﺣدﺛﻧﺎ‬ ‫ﺑﻘﯾﺔ‬ ‫ﻋن‬ ‫ھﺷﺎم ﺑن ﺳﻌد‬

‫اﺑراھﯾم ﺑن أﺑﻲ اﻟﻌﺑﺎس‬ ‫أﺑو ﻋﺎ ﻣر‬ ‫ﻋﺑداﻟرﺣﻣن ﺑن ﻣﺣدي‬ ‫ﺣدﺛﻧﺎ‬ ‫ﺳرﯾﺦ‬


‫ﺣدﺛﻧﺎ‬ ‫ﺣدﺛنا‬ ‫ﺣدﺛﻧﺎ‬

‫ﻣﺣﻣد ﺑن ﺑﺷﺎر‬
‫ﺣدﺛﻧﺎ‬

‫اﺣﻣد ﺑن ﺣﻣﺑل‬ ‫ﺣدﺛﻧﺎ‬ ‫اﻟﺗرﻣذي‬ ‫اﺣﻣد ﺑن ﺣﻣﺑل‬


‫ﺣدﺛﻧﻲ'‬
37

B. Biografi Perawi Hadits dan Kebersambungan Sanad

1. Biografi Hadits Riwayat Tirmidzi

a. ‘Abdullah bin Amru’ bin al-Ash

Dia adalah al-Shahabah Kulluhum ‘Udul, nama lengkapnya

adalah ‘Abdullah bin Amru’ bin al-Ash bin Wail bin Hisyam bin Sa’id

bin Sahm bin ‘Amru bin Hushais bin Kaif bin Lu’ya bin Kholib al-

Quraisy. Ulama berbeda pendapat tentang tahun wafatnya, Imam

Ahmad bin Hambal mengatakan bahwa dia meninggal pada malam

muharram pada tahun 63 H. Yahya bin Bukair dia meninggal pada

tahun 65 H di kubur dalam rumahnya yang kecil. Dan menurut

pendapat yang paling akhir 65 H. Dia mendengar langsung dari

Rasulullah SAW, dan muridnya adalah Rabi’ah bin Saif, Ibrahim bin
8
muhammad bin Thalfaah, dan Annas bin Malik .

Komentar ulama terhadapt dirinya dia adalah seorang imam besar

dan ahli ibadah, sahabat Rasulullah SAW, dan putra sahabatnya

bernama Abu Ahmad, usia nya dengan ayahnya hanya tertaut 11 tahun,

atau sekitar itu.

Menurut berita, ia masuk Islam sebelum ayahnya, ada yang

mengatakan bahwa beliau namanya Al-Ash, lalu ketika masuk Islam

dirubah oleh Nabi SAW menjadi ‘Abdullah. Dia mempunyai banyak

keistimewaan, kelebihan, dan kedudukan yang tinggi dalam bidang

8 Al-Hafizh Jamaluddin Abi al-Hajaj Yusuf al-Mizzy, Tazhibul Kamal fi Asma’ Ar-
Rijal, ( Beirut : Darul Fikri, 1992 ), jilid 10, h. 383.
38

ilmu hadits serta amal dan banyak membawa ilmu dari Rasulullah
9
SAW.

b. Rabi’ah bin Sa’if

Nama lengkapnya adalah Rabi’ah bin Sa’if bin Mati’ al-Ma’afiry

As-Shunnami al-Iskandarhoni. Dia Tabi’in Tabi’ut, ulama lain

berpendapat dia meninggal pada 120 H. Ia meriwayatkan hadits dari

Bisri bin Zubaid al-Maa’firi, Tuba’i bin Al-Himri dan ‘Abdullah bin

‘Amru al-Ash. Sedangkan murinya adalah Bakar bin Mudar, Ja’far bin

Rabi’ah dan Sa’id bin Abi Hilal dan lain-lain.

Ulama berpendapat tentang berkata al-Bukhari: ‫ هﺪﻨﻋ‬:‫ ( ﺮﯿﻛﺎﻨﻣ‬dia

seorang yang mungkar- bisa jadi dia meriwayatkan hadits yang

mungkar), selanjutnya komentar An-Nasa’i : ‫ ( سﺄﺑ ﮫﺑ ﺲﯿﻟ‬tidak ada apa-

apa darinya ), berkata Add- Daruthi’ : ‫ يﺮﺼﻣ‬:‫ ( ﺢﺎﻟﺻ‬shaleh- misry ).

10
Komentar Ibnu Hibban dalam kitab “Tasiqot” .

c. Sa’id bin Abi Hilal

Nama lengkapnya adalah Sai’id bin Abi Hilal al-Laisy – Abu ‘Ali

11
al-Misry maula ‘urwah bin Shiyam al-Laisy . Dia berasal dari kota

Madinnah. Dalam masalah kapan beliau wafat ayahnya Abu Sai’id

mengatakan dia meninggal pada tahun 135 H, sedangkan ‘Khuyair

mengatakan kalau beliau wafat pada tahun 133 H, dan Ibnu Hibban

berpendapat beliau wafat pada tahun 149 H. Beliau Sa’id bin Abi Hilal

9 Imam Adz-Dzahabi, Ringkasan Siyar A’lam an-Nubala’, (Jakarta Selatan : Pustaka


Azzam, 2011), Jilid 1, h. 555-559.
10
Ibid., Jilid 6, h. 157.
11
Ibid., Jilid 7, h. 316
39

meriwayatkan dari Rabi’ah bin Saif, dan muridnya dalam

meriwayatkan adalah Hasan bin ‘Abdullah al-Umuy, Kholid bin Yazid

al-Misry, dan Hisyam bin Sa’di al-Madani.

Komentar ulama tentang beliau adalah ‫ ( ﮫﺑ سﺄﺑﻻ‬itu adalah perkataan

Abu Hatim bahwa tak ada masalah dalam periwayatannya), berkata

12
juga Ibnu Hibban dalam kitab : ‫ ( تﺎﻘﺸﻟا‬tasiqqot ) .

d. Hisyam bin Sa’di

Nama lengkapnya adalah Hisyam bin Sa’di al-Madaniy. Beliau

wafat pada masa Khilafah al-Mahdi pada tahun 160 H. Beliau

meriwayatkan dari Hatim bin Abi Nadhor, Zaid bin Aslam juga

meriwayatkan dari Sa’id bin Abi Hilal.

Sementara para murid yang meriwayatkan darinya adalah Bashir bin

‘Amr, Ishaq bin Saura’, Abu Nu’aim, Abu Amir al ‘aqadi,


13
Abdurrahman bin Mahdi, Mufadhal bin Fadhalah dan lain-lain .

Komentar para ulam tentang beliau, berkata Abu Hatim, dia


mendengar dari Ahmad bin Hambal berkata bahwa Hisyam bin Sa’di bi

hafizh ( seorang yang hafizd), berkata juga An-Nasa’i bahwa dia dhaif

(seorang yang lemah ), juga pendapat lain mengatakan kalau beliau ‫ﺲﯿﻟ‬

‫ ﺚﯾﺪﺤﻟا ﻢﻜﺤﻣ ﻮھ‬itu adalah perkataan Ismail.

e. ‘Abdurrahman bin Mahdi

Nama lengkapnya adalah ‘Abdurrahman bin Mahdi bin Haatan bin


14
‘Abdurrahman al-Baariy . Ia adalah Ibnu Hasan, Abu Said seorang

12 Ibid, Jilid 7, h.
316 13Ibid., Jilid 14, h.
252.
40

imam pengkritik hadits, pemuka para Huffazh, ia adalah Al Anbari, ada

yang mengatakannya Al Azdi, mereka adalah pemimpin kota Basrah

dan Lu’lu.

‘Abdurrahman bin Mahdi dilahirkan pada tahun 135 H dan

meninggal nya di kota Basrah pada tahun 198 H. Beliau memperdalam

ilmu di bidang ini sejak berusia 10 tahun lebih sedikit.

Dalam meriwayatkan hadits beliau meriwayatkan dari, Abban bin

Yazid al-‘Athor, Ibrahim bin Sa’di Az-Zuhair, Izroil bin Yunus, Bakar

bin Yahya, Jarir bin Hazzam, Harup bin Saddab, Hisyam bin Sa’di dan

lain lain. Sedangkan muridnya dalam meriwayatkan hadits Rasulullah

SAW adalah, Ibrahim bin Muhammad bin ‘Ar’ah, Ahmad bin Sinan

ath-Thaqon, Shaduq bin Fadhl al-Mawarziy, Muhammad bin Basyaar

al-Burdi.

Komentar ulama terhadap Abdurrahman bin Mahdi adalah : ‫ ﻦﻛ‬:‫ﺔﻘﺛ‬

‫ ﺚﯾﺪﺤﻟا ﺮﯿﺸﻛ‬dan Ahmad bin Hambal mengatakan bahwa dia seorang


15

yang tsiqah .

Nama lengkapnya adalah Abdul Malik bin ‘Amru al-Qais yakni

Abu ‘Amir al-Aqidiy al-Basri. Berkata Muhammad bin Sa’di bahwa

beliau meninggal pada tahun 240 H dan Abu Daud dan Abu Hattim dan
16
Ibnu Hibban beliau meninggal pada tahun 250 H .

14
Ibid., Jilid 11, h. 386.
15
Ibid.,
16
Ibid,. Jilid 12. h. 69-70.
41

Beliau meriwayatkan dari Ibrahim bin Ismail bin Abi Habibah,

Ibrahim bin Thohman, Hammad bin Salamah, Kholid bin Ilyas,

Hisyam bin Sa’di dan lain-lain. Sedangkan murid beliau dalam

meriwayatkan adalah seperti Ahmad bin Al-Hasan bin Khirsy, Ahmad

bin Hambal, ‘Abdullah bin al-Hisyim, Muhammad bin Basyar

Bundary, dan lain sebagainya.

Komentar para ulama hadits tentang keberadaannya adalah seperti

pendapat Abu Hatim : ‫ ( قوﺪﺻ‬shadduq – Benar ), dan An-Nasa’i bahwa

beliau adalah seorang yang tsiqah maamun. Semua pendapat ulama

menunjukkan kalau beliau adalah seorang yang al-amin ( dapat


17

dipercaya ) lagi tsiqah dalam meriwayatkan hadits .

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Basyyar bin Usamah

bin Daud bin Kaishan al-A’bdiy. Beliau meninggal pada bulan rajab

ini merupakan pendapat dari al-Bukhari, Abu Hatim dan Ibnu Hibban
18
bahwa beliau meninggal pada tahun 252 H .

Ia meriwayatkan hadits dari Ibrahim bin ‘Amr bin Abi Wazir,

Hajjaj bin Minhal, Salim bin Nuuh, Abi Zaid Sa’id bin Rabi’ al-

Harowi, Abdurrahman bin Mahdi dan lain-lain. Sementara muridnya

dalam meriwayatkan adalah al-Jama’ah.

Komentar ulama tentang beliau : berkata al-Ijliy bahwa beliau

seorang tsiqah dalam meriwayatkan hadits, dan berkata Abu Hatim :

17
Ibid,. Jilid 12. h. 70.
18
Ibid,. Jilid 16, h. 132-133.
42

‫( قوﺪﺻ‬ beliau seorang yang benar – shadduq ) dan An-Nasai berkata

kalau beliau :‫ ( ﺢﺎﻟﺼﮭﺑ سﺎﺑ ﻻ‬bahwa beliau shaleh lagi tidak ada masalah
19
dalam periwayatannya ) .

Dengan melihat pemaparan data di atas dapat diringkaskan dengan

bentuk tabel yang akan penulis jelaskan sebagai berikut :

NO NAMA WAFAT GURU MURID JARH WA


PERAWI TA’DIL
1. ‘Abdullah bin w. 65 H Rasulullah Rabi’ah bin Al-Shahabah
Amru’ bin al- Sa’if al- Kulluhum
Ash Ma’afiry, ‘Udul
Raihan bin
Ziyad al-
‘Amariy, Salim
bin Abi ‘al-
Ja’di, dan
sebagainya.
2. Rabi’ah bin w. 120 H. ‘Abdullah bin Bakar bin Al- Bukhari
Sa’if Amru’ al-Ash, Mudhor, Ja’far : ‘Indahu
Bisriy bin bin Rabi’ah, Manakir,
Zubaid al- Haiwah bin An-Nasa’i :
Ma’afiri, Syuraikh, Laisa bihi
Tubai’iq al- Sa’id bin Abi Ba’sa
Himiri. Hilal. Daruquthi’ :
Misriy
Shaleh
Abu Su’ib
bin Yunus :
mengatakan
fi’ Hadisstun
manakir
3. Said bin Abi w. 133 H Ummayah bin Hasan bin Abu Hatim :
Hilal Hindun ‘Abdullah al- la ba’sa bihi
Annas bin Mali Mauliy Ibnu Hibban
Rabi’ah bin ‘Amru bin : Tsiqah
Sa’if Harisst
Hisyam bin
Sa’di al-
Madiniy

19
Ibid,.
43

4. Hisyam bin w. 160 H Sa’id bin Abi Basyir bin An- Nasai :
Sa’di Hilal ‘Amru az- Dhaif
Hatim bin Abi Zharani Pendapat
Nadhar Abdurrahman akhir : laisa
Zaid bin Aslam bin Mahdi bi Qawiy
Mu’awiyyah bin
Hisyam
5. ‘Abdurrahman - Hisyam bin Muhammad Abu Hatim :
bin Mahdi Sa’di bin Basyaar al- Imam Tsiqah
Burdi
6. Abu Umar w. 250 H Ibrahim bin At- Muhammad Abu Hatim :
(Abdul Malik Thahman bin Basyir al- Shodduq
bin Amru’ ) Hisyam bin Burdi An- Nasai :
Sa’di Ahmad bin Tsiqah
Hammad bin Hambal Ma’mun
Salamah Muhammad bin
Rofi’ an-
Naisabury
7. Muhammad bin w. 252 H Ibrahim bin Tirmidzi Abu Hatim :
Basyir ‘Amru bin Abi Al-Jama’ah Shadduq
Waziir An-Nasa’i :
‘Abdurrahman Shaleh- La
bin Mahdi ba’sa bihi.
Kasir bin
Hisyam

Kualitas Hadis :

Dilihat daru persambungan sanad hadits di atas, ditinjau dari

sumber/sandaran berita dan kuantitas periwayatannya, dapat dijelaskan

bahwa hadits ini Marfu’, yaitu hadits yang sumber beritanya sampai ke

Rasulullah SAW. ‘Abdullah bin Amr bin al-Ash sebagai sahabat jelas

bertemu dengan Rasulullah SAW. Sementara dari segi kualitas sanad,

dilihat dari kriteria keshahehan hadits dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Dari rangkaian para periwayat hadits terdapat beberapa orang perawi

yang ditemukan biografi mereka secara lengkap, dalam hal ini Rabi’ah

bin Said dan Said bin Hilal dan Hisyam bin Sa’di dan

‘Abdurrahman bin Mahdi dan Abu Umar dan Muhammad bin

Basyar. Dengan melihat kepada persambungan sanadnya ( ittishal


44

sanad), pertemuan guru dan murid pernah bertemu dikuatkan dengan

sighat tahammu wa al-ada’ yang dipakai. Tercatat sebagai guru dan

murid ( rawa’ dan rawa ‘anhu ) antara guru dan murid hidup satu masa

dilihat berdasarkan tahun kelahiran/wafat.

b. Di antara para periwayat hadits, terdapat nama-nama periwayat yang

dinyatakan dhaif oleh para kritikus ulama hadits, dalam hal ini adalah :

Rabi’ah bin Saif .

c. Walaupun demikian dalam sanad dan matan hadits tidak ditemukan

adanya kejanggalan ( syudzudz ) dan tidak ada cacat (‘illat ).

Dari penjelasan di atas dapat dilihat dari segi kuantitas perawi hadits
20
ini termasuk kepada hadits ahad gharib . Ditinjau dari kualitas hadits

21
dengan melihat kepada jarh dan ta’dil, maka hadits ini di nilai dhaif

karena terdapat perbedaan pendapat ulama dalam penilaian dua orang rawi

yaitu Rabi’ah bin saif dan Hisyam bin Sa’di. Kebanyakan dari ulama

kritikus menjarh keduanya yang membuat hadits yang mereka diriwayatkan

menjadi dhaif. Hal ini dibuktikan dengan jarak antara umur Rabi’ah bin Saif

dan ‘Abdullah bin Amr al-Ash tidak memungkinkan untuk mereka saling

bertemu, ini juga dikuatkan dengan ketentuan Imam Tirmidzi dengan

22
menyebutkan bahwa hadits ini sanadnya tidak bersambung ( munqathi’ ) ,

antara Rabi’ah bin Saif dengan ‘Abdullah ada seorang rawi yang

dihilangkan yaitu Abdurrahman al-Hubuliy, sehingga ada satu perawi dari

20 Hadis gharib adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi secara sendiri.
21 Hadis Dhaif menurut bahasa adalah lawan dari kuat, sedangkan menurut istilah hadis
yang di dalamnya tidak didapati syarat hadis shahih dan tidak pula didapati syarat hadis hasan.
22
Munqathi’ arti secara bahasa adalah terputus, sedangkan menurut istilah yaitu hadis
yang sanadnya tidak bersambung dari semua sisi, bisa terjadi pada awal sanad, atau tengah, atau
akhirnya. ( Lihat Pengantar Studi Ilmu Hadis karangan Syaikh Manna’ Al-Qathathan, h. 138.
45

tingkatan tabiin yang hilang. Status gharib yang diberikan oleh at -Tirmidzi

ini kemudian diteruskan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 852 H). Dari

‘Abdullah bin Amr al -Ash seharusnya Rabi’ah bin Saif itu menyebutkan

.nama rawi tersebut

Muhmmad Syeikh dari penilian dari hasil demikian Walaupun


23
Nashiruddin al-Bani mengatakan bahwa hadits ini berstatus hasan dengan
24
.mengumpulkan semua riwayat yang sama dengan hadis tersebut
ٍ ‫ رﺑِﻴﻌﺔُ ﺑْﻦ ﺳْﻴ‬.‫ﱠﺼ ٍﻞ‬
‫ﻒ إِﳕَﱠﺎ ﻳـَْﺮ ِوى‬ َ ُ َ َ ُ ْ َْ ٌ ٌ ‫ﻴﺴﻰ َﻫ َﺬا َﺣ ِﺪ‬
ِ ‫ﻳﺚ َﻏ ِﺮﻳﺐ وﻟَﻴﺲ إِﺳﻨَﺎدﻩ ِﲟُُِـﺘ‬ ِ
َ ‫ﻗَﺎل أَﺑُﻮ ﻋ‬
‫ﺎﻋﺎ ِﻣ ْﻦ َﻋْﺒ ِﺪ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑْ ِﻦ َﻋ ْﻤ ٍﺮو‬ ٍ ‫ف ﻟِﺮﺑِﻴﻌﺔ ﺑْ ِﻦ ﺳْﻴ‬
ً َ‫ﻒ ﲰ‬ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ﻋﻦ أ‬
َ َ ُ ‫َﰉ َﻋْﺒﺪ اﻟﱠﺮْﲪََْـ ِﻦ اْﳊُُْـﺒُﻠ ﱢﻰ َﻋ ْﻦ َﻋْﺒﺪ اﻟﻠﱠﻪ ﺑْ ِﻦ َﻋ ْﻤ ٍﺮو َوﻻَ ﻧـَْﻌ ِﺮ‬ َْ
Berkata Abu Isya at-Tirmidzi berkata: “Hadits ini gharib. Sanad hadits ini (
tidak bersambung, karena perawi Rabi’ah bin Saif sebenarnya
hanya meriwayatkan dari Abu ‘Abdurrahman al-Hubuli dari ‘Abdullah bin
Amru. Kami tidak mengetahui Rabi’ah bin Saif mendengar langsung dari
.)Abdullah bin Amru‘

Biografi hadits riwayat Ahmad bin Hambal .2

-At riwayat hadits biografi dengan sama perawinya Biografi

.Tirmidzi yang sudah dijelaskan sebelumnya

23
, Hasan adalah hadis yang sanadnya bersambung dari permulaan sampai akhir
diceritakan oleh orang-orang yang adil, kurang dhabitnya, serta tidak ada syudzudz dan ‘illat yang
.berat didalamnya
24
Muhammmad Nashiruddin Al-Bani, Ahkamul Janaiz ( Tuntutan Pengurusan Jenazah
.dan Ziarah Kubur), (Jawa Tengah – Ash Shaf, 2010), h.82
46

NAMA GURU MURID JARH WA


NO WAFAT PERAWI AL-TA’DIL

1. ‘Abdullah bin w. 65 H. Nabi Muhammad Rabi’ah bin Al-Shahabah


Amru’ bin al- SAW Saif Kulluhum
Ash Abdurrahman bin Raihan bin ‘Udul
‘Auf Ziyad al-
Umar bin ‘Amariy, Salim
Khathab bin Abi ‘al-
Ja’di, dan
sebagainya
2. Rabi’ah bin w. 120 H ‘Abdullah bin Bakar bin Al- Bukhari :
Saif Amru’ al-Ash, Mudhor, Ja’far ‘Indahu
Bisriy bin Zubaid bin Rabi’ah, Manakir,
al-Ma’afiri, Haiwah bin An-Nasa’i :
Tubai’iq al- Syuraikh, Laisa bihi
Himiri. Sa’id bin Abi Ba’sa
Hilal. Daruquthi’ :
Misriy Shaleh
Abu Su’ib bin
Yunus :
mengatakan
fi’ Hadisstun
manakir

3. Said bin Abi w. 133 H Ummayah bin Hasan bin Abu Hatim :
Hilal Hindun ‘Abdullah al- la ba’sa bihi
Annas bin Mali Mauliy Ibnu Hibban :
Rabi’ah bin ‘Amru bin Tsiqah
Sa’if Harisst
Hisyam bin
Sa’di al-
Madiniy
4. Hisyam bin w. 160 H Sa’id bin Abi Basyir bin An- Nasai :
Sa’di Hilal ‘Amru az- Dhaif
Hatim bin Abi Zharani Pendapat
Nadhar Abdurrahman akhir : laisa bi
Zaid bin Aslam bin Mahdi Qawiy
Mu’awiyyah
bin Hisyam
5. Abu Umar ( w. 250 H Ibrahim bin At- Muhammad bin Abu Hatim :
Abdul Malik Thahman Basyir al-Burdi Shodduq
bin ‘Amru) Hisyam bin Ahmad bin An- Nasai :
Sa’di Hambal Tsiqah
Hammad bin Muhammad bin Ma’mun
Salamah Rofi’ an-
Naisabury
47

Kualitas Hadis :

Untuk rangkaian sanad dari Rasulullah SAW sampai Abu Umar

terdapat kesamaan sanad dengan periwayatan Tirmidzi yang telah dibahas

pada halaman sebelumnya hanya saja ada beberapa tambahan pendapat para

ulama hadits mengenai keshahehan hadis yang diriwayatkan Ahmad bin

Hambal.

Pada hadits Ahmad bin Hambal ini Imam al-Mundziri dalam At-

Targhib wa At-Tarhib juga melemahkan hadits ini. Syaikh Ahmad Syakir

berkata: “Sanadnya lemah, karena sanadnya terputus.” Beliau lalu

menyebutkan sanadnya dan penjelasan imam At-Tirmidzi di atas. (Musnad

Imam Ahmad, hadits no. 6582 dengan tahqiq Syaikh Ahmad Syakir).

Syaikh Syu’aib al-Arnauth juga berkata, “Sanadnya lemah, karena perawi

Rabi’ah bin Saif tidak mendengar dari ‘Abdullah bin Amru. Dia (Rabi’ah

bin Saif) dan perawi Hisyam bin Sa’ad adalah dua perawi yang lemah 25.

Maka dengan kesimpulan dan di kuatkan dengan pendapat para ulama

tersebut kualitas tentang hadits riwayat Ahmad bin Hambal ini adalah dhaif.

3. Biografi hadits Riwayat Ahmad bin Hambal

Dalam biografi hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal ini

adalah hadits dengan lafazh yang berbeda dari hadits yang diriwayatkan

oleh Tirmidzi dan Ahmad bin Hambal sebelum ini. Jadi dalam

pengembangan biografi sanad hadits selanjutnya akan sedikit berbeda dari

nama-nama perawi yang sudah penulis paparkan.

25 Musnad Ahmad bin Hambal, Muhaqiq Ahmad Muhammad Syakir – Hamzah Az-
Zen, Cet I, ( Kairo : Darul Hadis, 1995 ), Jilid 11.h . 147
48

a. ‘Abdullah bin Amr bin al-Ash

Sudah ada keterangan di halaman sebelumnya.

b. Abu Qabil

Nama lengkap beliau adalah Yuhyi bin Hani’ bin Nadhi dan

dengan nama lain Abu Qabil. Beliu di katakan wafat pada tahun 128

H. Dan beliau meriwayatakan hadis dari ‘Abdullah bin Mauhab,

Afnah bin Al-Janadi, U’bah bin ‘Amr, Hayi’ bin Amir Zabadiy,

‘Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash dan lain-lain.

Sedangkan muridnya dalam meriwayatkan hadits adalah

Mu’awiyyah bin Sa’id, Ibrahim bin Muhammad al-Alaiy, Khunaizh

bin’Amir al-Ma’afiriy, Yahya bin Ayyuub, Zaid bin Abi Habib dan

sebagainya.

Komentar para ulama terhadapnya : (‫ ﺢﺎﻟﺻ‬:‫ ) ﺚﯾﺪﺤﻟا‬ini merupakan

komentar Abu Hatim, mengatakan bahwa dia seorang shaleh dalam

meriwayatkan hadits. Juga komentar dari Abu Zur’ah bahwa itu

seorang yang tsiqah ( ‫ )ﺔﻘﺛ‬dan juga pendapat dari Ahmad bin Hambal
26
yang mengatakan bahwa beliau seorang yang tsiqah .

c. Mu’awiyyah bin Sa’id

Nama lengkapnya adalah Mu’awiyyah bin Sa’id bin Suraikh bin

‘Azwah At-Thujibi, beliau merupakan keturunan bangsa Mesir yaitu

Maula Bani Fahm dari Tujibi. Beliau meriwayatkan hadits dari

‘Abdullah bin Muslim bin Mihraq, Yazid bin Abi Habib, Abi Qabil

26 Al-Hafizh Jamaluddin Abi al-Hajaj Yusuf al-Mizzy, op.cit, jilid 5, h. 313.


49

al-Ma’afiriy dan Abi hani’ al-Khoulaniy. Sementara para murid

yang meriwayatkan hadits dari beliau adalah Baqiyyahbin Walid,

Haiwah bin Suraikh al-Misriy, Kholid bin Humaid al-Mahriy,

Rasyidin bin Sa’di, Shafwan bin Rustam dan lain-lain. Komentar


27

ulama terhadapnya adalah berkata Ibnu Hibban : (Tsiqah ) .

Nama lengkapnya adalah Baqiyyah bin al-Walid bin Shoid bin

Ka’ab bin Harizh al-Kala’iy al-Himyari al-Mitamiy. Berkata Yazid

bin Abdu Rabbah kalau dia Baqiyyah lahir pada tahun 120 H.

Sedangkan tahun wafatnya pada tahun 197 H, ini menurut pendapat

Muhammad bin Sa’di dan Muhammad bin ‘Abdullah al-Hidrimiy.

Gurunya dalam meriwayatkan hadis adalah adalah Ibrahim bin

Ahdam, Ishaq bin Tsa’labah, Usman bin Zukril Juhaniy, Muhammad

bin Ziyyad al-Halaniy, Bahir bin Sa’di, Mu’awiyyah bin Said al-

Thujibiy, Muslim bin ‘Abdullah, dan lain-lain.

Sedangkan muridnya dalam meriwayatkan hadits adalah

Ibrahim bin Samash, Ibrahim bin Musa al-Farh’, Abu Utaibah


28
Ahmad bin Farjiy al-Hijazhiy, Ishaq bin Ruwaih dan sebagainya .
Komentar ulam tentang keadaannya : ‫ بﻮﻜﯾ لﺎﻗ‬: ‫ﺪﯿﻟﻮﻟا ﻦﺑ ﺔﯿﻘﺑ‬، ‫ﺔﻘﺛ ﻮھ‬
، ‫ ﻦﺴﺣ‬:‫ﺚﯾﺪﺤﻟا‬ ( berkata Yakub bahwa Baqiyyah bin al-Walid adalah

seorang yang tsiqah dalam hadits ). ‫ ﺪﻌﺳ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ لﺎﻗو‬: ‫ﮫﺘﯾاور ﻲﻓ ﺔﻘﺛ نﺎﻛ‬

‫ تﺎﻘﺜﻟا ﻦﻋ‬، ‫( تﺎﻘﺜﻟا ﺮﯿﻏ ﻦﻋ ﺔﯾور ﻲﻓ ﺎﻔﯿﻌﺿ‬ berkata Muhammad bin sa’di

27
Ibid, Jilid 18, h. 199.
28
Ibid, jilid 3, h. 125.
50

bahwa dia Baqiyyah tsiqah pada riwayat dari orang-orang tsiqats,

dan dhaif pada riwayat selain tsiqhots).

e. Suraikh
Nama lengkap beliau adalah Suraikh bin Nu’man bin Marwan

al-Jauhariy abu Husain. Nama lainnya Abu Hasan al-Bagdadiy,

beliau tinggal dari Khurassan. Tahun meninggal beliau yang

diberitakan oleh Hanib bin ishaq dan pendapat lainnya yaitu tahun

217 H.

Gurunya dalam meriwayatkan hadits adalah Ismail bin Ja’far,

Baqiyyah bin al-Walid, Jarir bin ‘Abdul Hamid, Harish bin

Murroh, Hasraj bin Nubatah, Hakim bin ‘Abdul Malik, Hammad bin

Zhaid, Hammad bin Salamah dan lain-lain.

Sedangkan guru beliau dalam meriwayatkan hadits adalah

Bukhari, Ibrahim bin Ishaq al-harbiy, Ahmad bin Hambal, Ahmad

bin Khoisamah, Ahmad bin Zakariya bin al-Jauhariy, Ahmad bin

Sinan al-Khothon, Abu Ja’far bin Ahmad bin ‘Aliy bin Fudhail dan

lain-lain.

Komentar ulama tentang beliau adalah ، ‫ ﮫﻨﻣ‬:‫ لﺎﻗ‬:‫ ﻞﻀﻔﻤﻟا‬:‫ ﻦﺑ‬:‫ نﺎﺴﻏ‬:‫ﻲﺑﻼﻐﻟا‬

‫ ﻦﻏ‬:‫ ﻲﺤﯾ‬:‫ ﻦﺑ‬:‫ ﻦﯿﻌﻣ‬:: :‫ ﺞﯾﺮﺳ‬:‫ ﻦﺑ‬:‫ نﺎﻤﻌﻨﻟا‬:‫ﺔﻘﺛ‬، :‫ ﺞﯾﺮﺳو‬:‫ ﻦﺑ‬:‫ ﺲﻧﻮﯾ‬:‫ﻞﻀﻓأ‬ ( berkata Mufadhal bin

Khassan Khulabiy : dari yahya bin Ma’in : Suraikh bin Nu’man

tsiqah, dan Suraikh bin Yunus lebih afdhal darinya ).

. ‫ لﺎﻗو‬:‫ ﺪﻤﺣأ‬:‫ ﻦﺑ‬:‫ ﷲﺪﺒﻋ‬:‫ ﻰﻠﺠﻌﻟا‬:: :‫ ( ﺔﻘﺛ‬Berkata Ahamd bin ‘Abdullah Ijliy : dia

Suraikh adalah tsiqah).


51

Dan berkomentar juga Abu Daud bahwa dia Suraikh adalah

seorang yang tsiqah dan komentar-komentar lainnya juga


29
mengatakan kalau beliau adalah seorang yang tsiqah .

Dengan melihat pemaparan data di atas dapat diringkaskan

dengan bentuk tabel yang akan penulis jelaskan sebagai berikut :

NAMA WAFAT GURU MURID JARH WA


NO
PERAWI TA’DIL
1. ‘Abdullah bin w. 65 H Nabi Rabi’ah bin Saif Al-Shahabah
Amru’ bin al- Muhammad Raihan bin Ziyad Kulluhum ‘Udul
Ash SAW al-‘Amariy, Salim
Abdurrahman bin Abi ‘al-Ja’di,
bin ‘Auf dan sebagainya
Umar bin
Khathab
2. Abu Qabil w. 128 ‘Abdullah bin Mu’awiyyah bin Ahmad bin
(Yuhyi bin Hani’ Amr al-Ash Sa’id Hambal : tsiqah
bin Nadhir ) Abu Hatim :
Sholihul Al-
Hadis
Abu Zur’ah :
Tsiqah.
3. Mu’awiyyah bin - ‘Abdullah bin Baqiyyah bin Ibnu Hibban :
Sa’id Muslim bin Walid Tsiqah
Mikhrob Kholid bin
Abi Qabil al- Muhmaid
Ma’afiriy Haiwah bin
Abu Hani’ al- Suraikh al-Misriy
Khowlaniy
4. Baqiyyah w. 197 H Ibrahim bin Said bin Saibah al- Abu Yuhmid
Adham Khodrumiy’ al- Himshiy :
Ishaq bin Su’aibah bin Hajaj Shaduq (namun
Tsa’labah bin Suraikh bin banyak
‘Ayash Nu’man melakukan
Mu’awiyyah bin Abdul Wahab bin tadlis dalam
Said al-Thujibiy Najdhah al- hadis)
Khoutiy
5. Suraikh bin w. 217 H Baqiyyah bin al- Bukhari Abu Daud :
Nu’man Walid Ahmad bin Tsiqah
Ismail bin Ja’far Hambal Mufadhol :
Jarir bin ‘Abdu Dll. Tsiqah
Hamid Muhammad bin
Sa’di : Tsiqah

29
Ibid,. Jilid 7, h. 58-59.
52

Kualitas Hadits :

Dilihat dari persambungan sanad hadits di atas, ‘Abdullah bin Amr al-

Ash jelas bertemu dengan Rasulullah SAW, dan banyak mengambil hadits

darinya.Sementara dari kualitas sanad, hadits tersebut jika dilihat dari

keshahehan hadits dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Dari rangkaian sanad periwayat hadits terdapat beberapa periwayat hadis

yang dapat ditemukan biografi mereka selengkapnya, dalam hal ini Abu

Qabil dan Mu’awiyyah bin Sa’id dan Baqiyyah dan Suraikh bin

Nu’man. Dengan demikian persambungan sanad ( ittishal sanad )

mengidetifikasikan mereka untuk bertemu dikuatkan dengan sighat

tahammu wal al-ada, mereka tercatat juga sebagai guru dan murid

( rawa dan rawa ‘anhu), antara guru dan murid pernah hidup suatu masa

berdasarkan tahun kelahiran/ wafat.

b. Di antara para periwayat, terdapat nama-nama periwayat yang

dinyatakan dhaif oleh para kritikus hadits, dalam hal ini adalah :

Baqiyyah bin al-Walid.

c. Dalam sanad dan matan hadits tidak ditemukan adanya kejanggalan (

syudzudz ) dan tidak ada cacat (‘illat ).

Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa secara ketersambungan

sanad, hadits ini bersambung sampai kepada Rasulullah SAW, sementara

dilihat dari jarh dan ta’dil-nya, maka terdapat perbedaan pendapat ulama yang

memberikan penilaian kepada perawi yang bernama Baqiyyah al-Walid.

Kebanyakan mereka ulama kritikus menilai Baqiyyah adalah seorang


53

yang banyak melakukan kesalahan dalam meriwayatkan hadits dan juga


30
melakukan tadlis dalam sanad hadits .

Berangkat dari itu maka hadits Ahmad bin Hambal dari segi kualitas

sanad dinilai sebagai hadits dhaif, ini dikuatkan dengan pendapat ulama

yang mentahqiq-nya. Syaikh Ahmad Syakir berkata: “Sanadnya lemah,

karena perawi Baqiyah bin al-Walid adalah seorang mudallis (perawi yang

memanipulasi sanad) dan dalam sanad ini ia tidak menegaskan mendengar

secara langsung dari Mu’awiyah.

4. Biografi Hadits Riwayat Ahmad bin Hambal

Untuk rangkaian sanad dari Rasulullah SAW sampai Baqiyyah

terdapat kesamaan sanad dengan periwayatan hadits Ahmad bin Hambal

sebelum ini, dan ada beberapa rawi menjadi tambahan. a. Ibrahim bin Abi

Abbas

Nama lengkapnya adalah Ibrahim bin Abi al-Abbas, panggilannya

dengan Ibnu Abbas Samiriy. Wafat beliau para ulama berpendapat pada

tahun 117 H, ini merupakan pendapat dari Hambal bin Ishaq dan

selainnya.

Dalam meriwayatkan hadis Ibrahin bin Abi Abbas berguru kepada,

Ismail bin Abiy Ayyas, Ayyub bin Jabir al-Hanafiy, Baqiyyah bin al-

Walid, Hasan bin Yazid bin ‘Aliy Ashim al-Khufiy, Kholaf bin Kholifah

dan lain-lain. Sedangkan muridnya dalam meriwayatkan hadits

Rasulullah SAW adalah, Ahmad bin Aliy al-Barhariy, Ahmad bin

30 Imam al-Hafizh Ahmad ibn Ali bin Hajar al-Asqolaniy, Ibnu Hajar al-Asqolaniy,
Tahzib al-Tahzib, (Beirut : Dar el-Fikr, 1991), Jilid 1, h. 418.
54

Hambal, Bunan bin Sulaiman ad-Dhaqh, Ziyad bin Ayyub al-Thusiy dan

lain-lain.

Komentar ulama terhadap beliau adalah : berkata Hambal bin Ishaq

bin Hambal dari Ahmad bin Hambal – Shalihul Hadits ( ‫ ﺢﺎﻟﺻ‬:‫)ﺚﯾﺪﺤﻟا‬.

Sedangkan pendapat yang lain adalah pendapat dari : Muhan bin Yahya

bahwa beliau :‫ ﺔﻘﺜﮭﺑ سﺄﺑ ﻻ‬dan Abu Hatim : ‫ ﺦﯿﺷ‬, berkata Adh-Daruquthi
31
bahwa dia seorang yang tsiqah .

Dengan melihat pemaparan data di atas dapat diringkaskan dengan

bentuk tabel yang akan penulis jelaskan sebagai berikut :

NAMA GURU MURID JARH WA


NO WAFAT PERAWI TA’DIL
1. ‘Abdullah bin w. 65 H Nabi Rabi’ah bin Al-Shahabah
Amr bin al-Ash Muhammad Saif Kulluhum
SAW Raihan bin ‘Udul
Abdurrahman Ziyad al-
bin ‘Auf ‘Amariy,
Umar bin
Salim bin Abi
Khathab ‘al-Ja’di, dan
sebagainya
2. Abu Qabil (Yuhyi w. 128 H ‘Abdullah bin Mu’awiyyah Ahmad bin
bin Hani’ bin Amr al- Ash bin Sa’id Hambal:
Nadhir ) Tsiqah
AbuHatim:
Sholihul Al-
Hadis

3. Mu’awiyyah bin ‘Abdullah bin Baqiyyah bin Ibnu Hibban :


Sa’id bin Suraikh Muslim bin al-Walid Tsiqah
Mikhrob Kholid bin
Abi Qabil al- Muhmaid
ma’afiriy Haiwah bin
Abu Hani’ al- Suraikh al-
Khowlaniy Misriy

31 Jamal al-Din Abu Yusuf al-Mizzy, op.cit, Jilid 1, h. 369.


55

4. Baqiyyah bin al- w. 197 H Ibrahim bin Ahmad bin


Walid Adham Hambal :
Ishaq bin Mungkar fi
Tsa’lanah bin Hadist
Ayyas
Mu’awiyyah
bin Sa’id al-
Thujibiy
5. Ibrahim bin Abi Ismail bin Ahmad bin Hambal bin
Abbas Ayyas Hambal Ishaq bin
Baqiyyah bin Ahmad bin Habil bin
al-Walid’ ‘Aliy al- Ahmad bin
Ayyub bin Barbahariy Hambal :
Jabir al- Abbas bin Sholihul Al-
Hanafiy Muhammad Hadis.
Adh-Dhuriy Muhan bin
Yahya As-
Shamiy :
Tsiqah – Laa
ba’sa bihi
Abu Hatim :
Syaikh
Adh-
Dharuquthi :
Tsiqah.

Kualitas Hadits :

Dengan melihat kualitas sanad hadits di atas, maka hadits yang ini

yang semaknsa dan selafaz dengan itu hanya beberapa rawi yang berbeda

dengan melihat kepada status hadits ditinjau dari sumber/sandarannya

berita dan kuantitas periwayatnya, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Ditinjau dari segi sandaran berita hadits ini marfu’ yaitu bersandar

kepada Rasulullah SAW. Dimana rawi al-A’la hadis ini terdapat satu

orang sahabat, yaitu ‘Abdullah Amr al-Ash.

b. Dilihat dari segi kuantitas sanad hadits ini termasuk kepada hadits Ahad

yang Gharib, dan tidak sampai kepada derajat Mutawatir. Sementara dari

segi kualitasnya sanad, hadits tersebut jika dilihat dari kriteria


56

keshahehan hadits maka status hadits ini sama dengan hadits sebelumnya

yaitu berstatus dhaif. Sebab yang menjadikannya dhaif adalah di antara

para perawi hadits, terdapat nama periwayat yang dinyatakan terkena

jarh oleh para ulama kritikus hadits, dalam hal ini adalah Baqiyyah al-

Walid. Hadits ini juga ditahqiq ulama Syaikh Muhammad Syakir dan

Taqliq Suaib al-Arnudh dilihat dari kredibilitas perawi yang terkena jarh
32
sehingga menjadikan sanad hadits dhaif.

32 Musnad Ahmad bin Hambal, Muhaqqiq Syu’aib al-Arnauth – Adil Mursyid, Cet : I,
(Beirut : Muassisah ar-Risalah, 1995), Jilid 2, h. 226.

Anda mungkin juga menyukai