Anda di halaman 1dari 8

GENEOLOGI NABI MUHAMMAD SAW HINGGA NABI ADAM AS

Oleh Rifqotul Aulia dan Sarah Ainun Nisak


I. Pendahulan
Nabi Muhammad SAW memanglah pantas bersandang khair al-khalq
(makhluk terbaik) dan sayyid al-anbiyâ’ wa al-mursalîn (pemimpin para
nabi dan rasul) yang memiliki garis leluhur luar biasa sucinya. Nasabnya
dipenuhi orang-orang termulia dari generasinya. Tidak ada satupun darinya
yang berperilaku tercela.

Melihat genologi Rasulullah ada berbagai rujukan kitab tentang silsilah


leluhur Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Adam AS. Namun dari situ
juga terdapat berbagai persimpangan pendapat. Dari sini kita cukup
percaya saja bahwa Beliau keturunan Nabi Ismail AS yang sering disebut
al-‘Arab al-Musta’ribah.

Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah agar setiap muslim memperoleh


gambaran tentang hakikat islam secara paripurna, yang tercermin di dalam
kehidupan Rasulullah yang merupakan potret keteladanan tertinggi,
setelah memahami secara konsepsional sebagai prinsip, kaidah dan hukum
islam.

II. Nasab Nabi Muhammad SAW dari Jalur Ayah


Ada tiga pendapat tentang nasab Nabi Muhammad SAW:
1. Bagian yang disepakati kebenarannya oleh pakar sirah dan nasab,
yaitu sampai Adnan. Dalam kitab as-Sîrah an-Nabawiyyah, Imam
Ibnu Hisyam menulis nasab Rasulullah Muhammad SAW sebagai
berikut:

‫ هنعو نمعحممند ببنن ععببدد اد بن ععببدد‬,ّ‫ب دسبيعردة عرنسبودل اد صلي ا عليه وسللم‬ ‫عهذَا دكعتاَ ن‬
‫ب—ِعوابسنمّ ععببدد ابلنمطملد د‬
‫ نععمنرو بن ععببدد‬:ّ‫ عشبيبعةع بن عهاَدشدمّ—ِعوابسنمّ عهاَدشدم‬:‫ب‬ ‫ابلنمطملد د‬
‫ب بن لنعؤ ي‬
‫ي‬ ‫ب بن نممرةع بن عكبع د‬ ‫ المدغبيعرةن بن قن ع‬:‫ف‬
‫صلي بن دكعل د‬ ‫ف—ِعوابسنمّ ععببدد عمعناَ د‬
‫عمعناَ د‬
‫ك بن النم ب‬
ّ‫ضدر بن دكعناَنعةع بدن نخعزبيعمةع بن نمبددرعكعة—ِواسنم‬ ‫ب ببن فدبهدر بن ماَلد د‬‫بن عغاَلد د‬
‫ضر بن ندعزار بن عمععيد بن ععبدعناَن‬ ‫ ععاَدمدر بن إدبلعياَس بن نم ع‬:‫نمبددرعكعة‬
Muhammad, bin Abdullah bin Abdul Muthalib (yang namanya
Syaibah), bin Hasyim (yang namanya Amru), bin Abdu Manaf
(yang namanya Al-Mughiroh), bin Qushay (yang namanya Zaid),
bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’ab, bin Lu’ay, bin Ghalib, bin Fihr
(yang berjuluk Quraisy dan menjadi cikal bakal nama kabilah), bin
Malik, bin An-Nadhr (yang namanya Qais), bin Kinanah, bin
Khuzaimah, bin Mudrikah (yang namanya Amir), bin Ilyas, bin
Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan.1
2. Bagian yang mereka perselisihkan, yaitu antara nasab yang tidak
diketahui secara pasti dan nasab yang harus dibicarakan tepatnya
Adnan ke atas hingga Ibrahim AS. Berikut penjabarannya:

Adnan bin Ud, bin Hamaisa’, bin Salaman, bin Aus, bin Baus, bin
Qimwal, bin Ubay, bin Awwam, bin Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin
Yadlaf, bin Thabikh, bin Jahim, bin Nahisy, bin Makhy, bin Aidh, bin
Abqar, bin Ubaid, bin Ad-Da’a, bin Hamdan, bin Sindar, bin Yatsriby,
bin Yaluan, bin Yalhan, bin Ar’awy, bin Aib, bin Daisyan, bin Aishar,
bin Afnad, bin Aiham, bin Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay,
bin Muzay, bin Iwadhah, bin Aram, bin Qaidar, bin Ismail AS, bin
Ibrahim AS (Khalilur Rahman). 2

Syekh Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi mengomentari hal


ini dengan mengatakan:

‫ عل ينبعتععمند ععلعبيه في عشبيئئ عغبينر أعمن دممماَ عل دخعل ع‬,‫ف فدبيده‬


‫ف فدبيده‬ ‫ك فعنمبختعلع ف‬ ‫أعمماَ عماَ فعبو ع‬
‫ق عذالد ع‬
‫أعمن ععبدعناَعن دمبن عولعدد إدبسعماَدعبيعل نعبديي اد اببدن إدببعرادهبيعمّ عخلبيدل‬

“Adapun nasab Rasulullah di atas Adnan, para ulama berbeda


pendapat, tidak ada yang bisa dianggap paling shahih. Namun,
semua ulama sepakat bahwa Adnan merupakan keturunan dari
Ismail, Nabi Allah putra Ibrahim Khalilullah 'alaihis salam.”3
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sayyidina Abu al-Aswad
bin Muhammad bin Abdul Rahman, salah seorang anak asuh
Sayyidina Urwah bin Zubair. Beliau berkata:

1 Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, (Ciracas: Ummul Qura, 2016), 95.

2 Ibid. 96

3 Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, Fiqh as-Sîrah an-Nabawiyyah Ma’a Mujaz li al-Tarîkh
al-Khilâfah ar-Rasyîdah, (Damaskus: Dar al-Fikr, 1991), 73.
َ‫ش بدأ عبنعسبدعها‬
‫ عوعكاَعن دمبن أعبعلعدمّ قنعربي ئ‬,‫ت أععباَ بعبكر ببدن نسلعبيعماَعن اببدن أعدبي عخبيثععمعة‬‫عسدمبع ن‬
‫ عماَ عوعجبدعناَ أععحددا يعبعلعنمّ عماَ عوعراعء عمععمد ببدن ععبدعناَعن دفي دشبعدر عشاَدعئر‬:‫عوأعبشععاَدرعهاَ يعقنبونل‬
ّ‫عوعل دفي دعبلدمّ ععاَدلم‬

“Saya mendengar Abu Bakar bin Sulaiman bin Abu Khaitsamah,


salah seorang yang paling berpengetahuan mengenai nasab bangsa
Quraish dan syair-syairnya berkata: “Tidak ditemukan seorang pun
yang mengetahui nasab Rasul setelah Ma’ad bin Adnan, baik dalam
syairnya para penyair maupun dalan pengetahuannya orang
berilmu.”4
Dengan demikian wajar saja jika terjadi banyak perbedaan jumlah
maupun nama nasab Rasul dari Adnan ke atas yang banyak ditemukan
di kitab-kitab Sirah Nabawiyyah dan hadits. Salah satu yang paling
mencolok adalah riwayat Sayyidina Ibnu Abbas ra:

‫صلي بن دكعل د‬
‫ب‬ ‫ف بن قن ع‬
‫ب بن عهاَدشدمّ بن ععببدد عمعناَ د‬ ‫أععناَ نمعحممند ببنن ععببدد اد بن ععببدد ابلنمطملد د‬
‫ضدر بن دكعناَنعةع بدن‬‫ك بن النم ب‬ ‫ب ببن فدبهر بن ماَلد د‬‫ي بن عغاَلد د‬ ‫ب بن لنعؤ ي‬
‫بن نممرةع بن عكبع د‬
‫ضر بن ندعزار بن عمععلد بن ععبدعناَن بن أنلد بن أنعدعد‬
‫نخعزبيعمةع بن نمبددرعكةع بن إدبلعياَس بن نم ع‬
ّ‫بن الهعبيعسعَ بن بععنت بن عحعمل بن قعبيعذَار بن إدبسعماَدعبيل بن إدببعرادهبيم‬

“Saya Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hasyim


bin Abdu Manaf bin Qushayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin
Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadhr bin Kinanah bin
Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin
Ma’add bin Adnana bin Udda bin Udada bin Alhaysa’ bin Nabat
bin Hamal bin Qaidzar bin Isma’il bin Ibrahim”.5
Perbedaan lebih mencolok terjadi pada runtutan nasab setelah
Udada. Riwayat kutipan Imam Ibnu Hisyam dalam kitabnya as-Sirah
an-Nabawiyyah menyebutkan (riwayat pertama), “Udada bin
Muqawwim bin Nahur bin Tayrah bin Ya’ruba bin Yasyjuba bin Nabat
bin Ismail bin Ibrahim.” Sementara riwayat Sayyidina Ibnu Abbas
mengatakan (riwayat kedua), “Udada bin Alhaysa’ bin Nabat bin
Hamal bin Qaidzar bin Isma’il bin Ibrahim.”

4 Ibid.

5 al-Hafidh al-Dailami, Firdaus al-Akhbâr bi Ma’tsûr al-Khitâb al-Mukharraj ‘ala Kitâb al-
Syihâb, (Damaskus: Dar al-Kitab al-‘Arabi, tt), 1:73
Jika pun nama-nama itu merupakan nama lain, seperti dalam kasus
Abdul Muttalib yang nama aslinya Syaibah, tetap saja tidak dapat
menyingkirkan perbedaan, karena nama Nabat pada kedua nasab di
atas menempati urutan yang berbeda. Imam al-Kinani dalam
Mukhtashar-nya juga mengutip runtutan nasab yang berbeda, yaitu
Adnan bin Udda bin Udada bin Alyasa’ bin Alhamaisa’ bin Salaman
bin Nabat bin Hamal bin Qaidzar bin Ismail bin Ibrahim.6

3. Bagian yang sama sekali tidak kita ragukan bahwa didalamnya ada
hal-hal yang tidak benar, yaitu Ibrahim ke atas hingga Adam.

Ibrahim bin Tarih (yang namanya Azar), bin Nahur, bin Saru’ atau
Sarugh, bin Ra’u, bin Falakh, bin Aibar, bin Salakh, bin Arfakhsyad,
bin Sam, bin Nuh AS, bin Lamk, bin Matausyalakh, bin Akhnukh atau
Idris as, bin Yard, bin Mahla’il, bin Qainan, bin Yanisya, bin Syaits,
bin Adam AS.7

III. Nasab Nabi Muhammad SAW dari Jalur Ibu


Dari sisi ibunya, Sayyidah Aminah, nasab Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah:

‫ت‬‫[عوأنممعهاَ بعمرةن بدبن ن‬.‫ب ببدن نممرعة‬


‫ف ببدن نزبهعرةع ببدن دكعل د‬ ‫دهعي آدمنعةن بدبن ن‬
‫ت عوبه ئ‬
‫ب ببدن ععببدد عمعناَ د‬
‫ب بنت أععسد‬ ‫ عوأنممعهاَ أنمم عحبدبي د‬.‫صيي بن عكعلب‬ ‫ععببدد ابلنعمزي بن نعبثعماَعن بن ععببدد المدادر بن قن ع‬
‫صيي بدن دكعلب‬ ‫]بن ععببدد ابلنعمزي بن قن ع‬
“Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin
Murrah. [Ibunya Sayyidah Aminah adalah Barrah binti Abdul
‘Uzza bin Utsman bin Abdul Dar bin Qushayy bin Kilab. Ibunya
Barrah binti Abdul ‘Uzza adalah Ummu Habib binti Asad bin
Abdul ‘Uzza bin Qushayy bin Kilab].”8
Nasab Sayyidah Aminah bertemu dengan nasab Sayyid Abdullah,
ayah Rasulullah di nama Kilab. Begitu pun dengan ibu Sayyidah
Aminah, semuanya bermuara pada satu sumber, yaitu Nabi Ismail

6 Ibid.

7 Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah,, 96.

8 Abdul Aziz al-Kinânî, al-Mukhtashar al-Kabîr fi Sîrah al-Rasûl, (Amman: Dar al-Basyir, 1993),
19.
'alaihis salam. Setelah keterangan-keterangan di atas, sebuah hadits di
bawah ini kiranya tepat menjadi penutup:

‫صطععفي قنعربيدشاَ دمبن دكعناَنعةع عوا ب‬


‫صطععفي‬ ‫صطععفي دكعناَنعةع دمبن عولعدد إدبسعماَدعبيعل عوا ب‬
‫إدمن اع ا ب‬
‫ص ع‬
ّ‫طعفاَدني دمبن بعدني عهاَدشئم‬ ‫عهاَدشدماَ دمبن قنعربي ئ‬
‫ش عوا ب‬

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail,


memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, memilih Hasyim dari
keturunan Quraisy dan memilihku dari keturunan Bani Hasyim.”
(HR. Imam Muslim).
IV. Potret Keutamaan Leluhur Nabi Muhammad SAW

A. Hasyim

Hasyim adalah orang yang memegang urusan air dan makanan


Bani Abdu Manaf. Hartanya melimpah dan kedudukannya sangat
terhormat. Beliaulah orang pertama yang memberikan remukan roti
bercampur kuah kepada orang-orang yang menunaikan ibadah haji di
Mekkah, membuka jalur perjalanan dagang dua kali dalam satu tahun
bagi orang-orang Qurasy yaitu pada musim dingin dan kemarau.
Hasyim memiliki Sembilan anak, yaitu Asad, Abu Shaifi, Nadhlah,
Abdul Mutholib, Asy-Syifa, Khalidah, Dha’ifah, Ruqoyyah dan
Jannah.9

B. Abdul Muthalib

Peristiwa penting yang terjadi di Baitul Haram semasa Abdul


Muthalib adalah penggalian sumur Zamzam. Ibnu Hisyam berkata
kepada kami, pembahasan tentang rasulullah saw adalah seperti yang
dikatakan kepada kami oleh Ziyad Bin Abdullah Al Bakkai dari
Muhammad Bin Ishaq Al-Muthallibi yang berkata, “Ketika Abdul
Muthalib sedang tidur di Hajar Aswad, ia bermimpi didatangi seorang
yang memerintahkan menggali sumur Zamzam yang ketika itu
tertimbun di antara dua berhala orang-orang Qurais, Ishaf dan Na’ilah
di samping tempat penyembelihan hewan orang-orang Quraisy. Suku
Jurhum menimbun Sumur Zamzam tersebut ketika mereka

9 Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, 96.


meninggalkan Mekkah.” Sampai tiga kali Abdul Muthalib bermimpi
seperti itu dan Abdul Mutholib pun menggali sumur Zamzam tepat
seperti apa yang ada dimimpinya. Dibantu Al-Haris satu-satunya putra
Abdul Muthalib ketika itu. Karena penggalian itu dilakukan diantara
dua berhala sesembahan kaum Quraisy terjadilah protes keras kaum
Quraisy kepada Abdul Muthalib. Akhirnya untuk meredam suasana,
beliau mengucapkan sebuah nadzar. Janji khusus untuk mengorbankan
salah satu putranya jika mempunyai anak laki-laki lebih dari sepuluh.10

C. Abdullah

Abdullah adalah ayah Nabi Muhammad saw. Ibunya adalah


Fathimah Biinti Amr Bin A’idz Bin Imran Bin Makhzum Yaqzhah Bin
Murrah. Abdullah adalah anak Abdul Muthalib yang paling bagus dan
paling dicintainya. Abdullah inilah yang mendapat undian untuk
disembelih dan dikorbankan sesuai dengan nadzar Abdul Muthalib.11

V. Kesimpulan

Dengan demikian nasab Nabi Muhammad SAW bersambung hingga


Nabi Ibrahim AS diteruskan hingga Nabi Adam AS yang nasabnya
dipenuhi orang-orang termulia dari generasinyadan tidak ada satupun
darinya yang berperilaku tercela. Berikut kesimpulan nasab Nabi
Muhammad SAW dari jalur ayah:

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib (yang namanya Syaibah),


bin Hasyim (yang namanya Amru), bin Abdu Manaf (yang namanya Al-
Mughiroh), bin Qushay (yang namanya Zaid), bin Kilab, bin Murrah, bin
Ka’ab, bin Lu’ay, bin Ghalib, bin Fihr (yang berjuluk Quraisy dan menjadi
cikal bakal nama kabilah), bin Malik, bin An-Nadhr (yang namanya Qais),
bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah (yang namanya Amir), bin
Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan bin Ud, bin Hamaisa’,
bin Salaman, bin Aus, bin Baus, bin Qimwal, bin Ubay, bin Awwam, bin
Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadlaf, bin Thabikh, bin Jahim, bin

10 Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah, (Bekasi: Darul Falah, 2015), 117

11 Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, 99.


Nahisy, bin Makhy, bin Aidh, bin Abqar, bin Ubaid, bin Ad-Da’a, bin
Hamdan, bin Sindar, bin Yatsriby, bin Yaluan, bin Yalhan, bin Ar’awy, bin
Aib, bin Daisyan, bin Aishar, bin Afnad, bin Aiham, bin Muqshir, bin
Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah, bin Aram, bin
Qaidar, bin Ismail AS, bin Ibrahim AS (Khalilur Rahman) bin Tarih (yang
namanya Azar), bin Nahur, bin Saru’ atau Sarugh, bin Ra’u, bin Falakh,
bin Aibar, bin Salakh, bin Arfakhsyad, bin Sam, bin Nuh AS, bin Lamk,
bin Matausyalakh, bin Akhnukh atau Idris as, bin Yard, bin Mahla’il, bin
Qainan, bin Yanisya, bin Syaits, bin Adam AS.

Nasab Nabi Muhammad SAW dari jalur ibu:

Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah.
[Ibunya Sayyidah Aminah adalah Barrah binti Abdul ‘Uzza bin Utsman
bin Abdul Dar bin Qushayy bin Kilab. Ibunya Barrah binti Abdul ‘Uzza
adalah Ummu Habib binti Asad bin Abdul ‘Uzza bin Qushay bin Kilab]
bin Murrah, bin Ka’ab, bin Lu’ay, bin Ghalib, bin Fihr (yang berjuluk
Quraisy dan menjadi cikal bakal nama kabilah), bin Malik, bin An-Nadhr
(yang namanya Qais), bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah (yang
namanya Amir), bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan
bin Ud, bin Hamaisa’, bin Salaman, bin Aus, bin Baus, bin Qimwal, bin
Ubay, bin Awwam, bin Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadlaf, bin
Thabikh, bin Jahim, bin Nahisy, bin Makhy, bin Aidh, bin Abqar, bin
Ubaid, bin Ad-Da’a, bin Hamdan, bin Sindar, bin Yatsriby, bin Yaluan, bin
Yalhan, bin Ar’awy, bin Aib, bin Daisyan, bin Aishar, bin Afnad, bin
Aiham, bin Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin
Iwadhah, bin Aram, bin Qaidar, bin Ismail AS, bin Ibrahim AS (Khalilur
Rahman) bin Tarih (yang namanya Azar), bin Nahur, bin Saru’ atau
Sarugh, bin Ra’u, bin Falakh, bin Aibar, bin Salakh, bin Arfakhsyad, bin
Sam, bin Nuh AS, bin Lamk, bin Matausyalakh, bin Akhnukh atau Idris as,
bin Yard, bin Mahla’il, bin Qainan, bin Yanisya, bin Syaits, bin Adam AS.
Wallāhu A’lam bi as-Ṣawāb.
Daftar Pustaka

Al-Mubarakfuri, Shafiyuurahman. “Sirah Nabawiyah Sejarah Hidup Nabi


Muhammad”, Jakarta: Ummul Qura, 2016.

Al-Buthi, Muhammad Sa’id Ramadhan. “Fiqh as-Sîrah an-Nabawiyyah Ma’a


Mujaz li al-Tarîkh al-Khilâfah ar-Rasyîdah”, Damaskus: Dar al-Fikr, 1991.

Al-Kinânî, Abdul Aziz. “al-Mukhtashar al-Kabîr fi Sîrah al-Rasûl”, Amman: Dar


al-Basyir, 1993.

Hisyam, Ibnu. “Sirah Nabawiyah”, Bekasi: Darul Falah, 2015.

Al-Dailami, al-Hafidh, “Firdaus al-Akhbâr bi Ma’tsûr al-Khitâb al-Mukharraj


‘ala Kitâb al-Syihâb”, Damaskus: Dar al-Kitab al-‘Arabi, tt.

Anda mungkin juga menyukai