Anda di halaman 1dari 3

M.

FADLI FARIH
132111133204/A4

PATOFISIOLOGI, FARMAKOLOGI,

DAN TERAPI
DIET PNEUMONIA

Patofisiologi Pneumonia FARMAKOLOGI TERAPI DIET


adalah peradangan paru- Antibiotik : Ampycilin dan Tetracylin Makanan yang kaya akan
paru yang disebabkan oleh kandungan protein
untuk mengobati infeksi saluran
Hindari sumber lemak jenuh,
infeksi. Pneumonia bisa pernafasan akibat virus seperti daging merah dan olahan
menimbulkan gejala yang Mukolitik : Membantu yang dapat meningkatkan
ringan hingga berat. Agent mengencerkan sekresi pulmonal peradangan
penyebab pneumonia agar dapat diekspetorasikan. Hindari minuman beralkohol dan
masuk ke paru – paru Acetilcystein (Mucomyst) berbentuk minuman berkafein tinggi Jangan
melalui inhalasi atau pun merokok, dan hindari asap rokok
aerosol dapat digunakan untuk
aliran darah. Diawali dari Perbanyak konsumsi buah dan
mengurangi kekentalan dari sekresi sayur
saluran pernafasan dan
dan penggunannya harus bersama –
akhirnya masuk ke
sama dengan bronkodilator aerosol
saluran pernapasan bawah.
karena menyebabkan bronkospasme

Ada beberapa cara mikroorganisme mencapai


permukaan:
1) Inokulasi langsung
2) Penyebaran melalui darah
3) Inhalasi bahan aerosol
4) Kolonosiasi di permukaan mukosa.
M. FADLI FARIH
132111133204/A4

PATOFISIOLOGI, FARMAKOLOGI,

DAN TERAPI
DIET PPOK

Karakteristik utama PPOK FARMAKOLOGI TERAPI DIET


adalah keterbatasan aliran Obat hirup (inhaler) berupa : Konsumsi sayuran dan buah,
udara sehingga hindari makanan bergas seperti
Bronkodilator, seperti salbutamol,
kubis, agar tidak mengalami perut
membutuhkan waktu lebih salmeterol, dan terbutaline. kembung
lama untuk pengosongan Kortikosteroid, seperti fluticasone Cukupi kebutuhan protein Jauhi
paru. PPOK ditandai dengan dan budesonide. minuman yang mengandung
obstruksi Antibiotik : diberikan kepada pasien kafein dan soda
progresif lambat pada jalan yang mengalami eksaserbasi, Perhatikan porsi makan, jangan
nafas. Penyakit ini makan 3 kali sehari dalam porsi
antibiotik dapat mengurangi jumlah
merupakan salah satu besar
bakteri dan lama eksaserbasi pada Posisi makan yang benar
eksaserbasi periodic, sering
PPOK.
kali berkaitan dengan infeksi
Obat-obatan antikolinergik : seperti
pernapasan, dengan
Atrovent yang bekerja dengan
peningkatan gejala dyspnea
memblokir bahan kimia
dan produksi sputum.
acetylcholine
Agent penyebab pneumonia masuk ke paru-paru melalui
inhalasi ataupun aliran darah. Diawali dari saluran
pernafasan dan akhirnya masuk ke saluran pernafasan
bawah. Kemudian timbul reaksi peradangan pada dinding bronkhus.
M. FADLI FARIH
132111133204/A4

PATOFISIOLOGI, FARMAKOLOGI,

DAN TERAPI
DIET COVID-19

PATOFISIOLOGI FARMAKOLOGI TERAPI DIET


Patofisiologi COVID-19 Obat hirup (inhaler) berupa : 1. Tinggi kalori, karena ada infeksi
(coronavirus disease 2. Tinggi protein, terutama protein
Bronkodilator, seperti salbutamol,
biologi tinggi (50% dari protein
2019) diawali dengan salmeterol, dan terbutaline. hewani) dan BCAA (Brain Chain
interaksi protein spike Kortikosteroid, seperti fluticasone Amino Acid/ asam amino rantang
virus dengan sel manusia. dan budesonide. cabang), untuk mencegah
Setelah memasuki sel, Antibiotik : diberikan kepada pasien pemecahan protein otot
encoding genome akan yang mengalami eksaserbasi, 3. Tinggi vitamin terutama vit A, C, E,
terjadi dan memfasilitasi B6 untuk meningkatkan sistem
antibiotik dapat mengurangi jumlah
ekspresi gen yang membantu imun. Vit B1, asam folat, Vit B12
bakteri dan lama eksaserbasi pada membantu dalam pembentukan
adaptasi severe
PPOK. protein
acute respiratory syndrome
Obat-obatan antikolinergik : seperti 4. Tinggi mineral, terutama zinc dan
virus corona 2 pada
Atrovent yang bekerja dengan selenium sebagai antioksidan
inang. Rekombinasi, 5. Lemak cukup terutama lemak
memblokir bahan kimia
pertukaran gen, insersi gen, esensial:omega 3 dan 9 dapat
atau delesi, akan acetylcholine
menurunkan risiko infeksi dan
menyebabkan perubahan meningkatkan fungsi imun dan
genom yang menyebabkan liver
outbreak di kemudian hari

Anda mungkin juga menyukai