Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur al-hamdulillahi Robbil ‘alamin dengan pujian yang tiada berkesudahan
kehadlirat Allah Swt., yang telah menciptakan, mengatur dan menguasai seluruh makhluk
di dunia dan akhirat atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita semua. Semoga
kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat, taufiq, hidayah, inayah, dan ridha-Nya. Shalawat
dan salam semoga tetap selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw.,
beserta keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang selalu mengikuti jejak perjalanan dan
sunnahnya semoga kita semua termasuk, tergolong dan diakui sebagai umatnya yang kelak
mendapatkan syaf’atul uzhmah ila yaumil qiyamah. Do’a terbaik semoga selalu tertuju
kepada para ulama, para Guru, para Dosen PPG Tahun 2022 UIN Araniry Banda Aceh, kedua
orang tua, kerabat dan sahabat.
Seiring dengan perkembangan zaman di era abad 21 ini fungsi pendidikan agama Islam
untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan
antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik
dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai- nilai agama yang menyerasikan
penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bukan tidak mungkin akan
bersebrangan dengan kondisi perubahan dan gejolak sosial di tengah-tengah kehidupan sosial
masyarakat. maka satu-satunya jalan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut mata pelajaran
Agama Islam menjadi pilihan untuk yang harus dipertahankan dan dikembangkan sesuai
kondisi
zaman.
Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern tersebut, penulis
terinspirasi dan termotivasi untuk mengembangkan materi pembelajaran Al-Qur’an Hadits
kelas x (Sepuluh) dalam sebuah modul dengan fungsi dan tujuan sebagai Pemenuhan tugal 2
PPG Modul Lokakarya, bahan acuan dan pedoman pembelajaran dikalangan sendiri yang
sesuai dengan kondisi lingkungan madrasah, memperluas dan memperdalam cakupan
materi dengan tidak keluar dari indikator, memilih dan mengemas model dan metode
pembelajaran yang tepat dan menyenangkan bagi peserta didik.
Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk me- nyedikan sarana
pendukungnya, salah satu diantaranya Materi Ajar. Karena itu, Pengembangan materi ajar
ini
disusun dengan Pendekatan Saintifik, yang terangkum dalam proses mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Penulis modul ini dalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan kelalaian. Tentunya
modul ini banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengarapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan modul ini.
Atas perhatian, kepedulian, kontribusi, bantuan dan budi baik dari semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan modul ini, kami mengucapkan terima kasih. Jazākumullahu
ahsanal
jaza.
Lampung Tengah, 07 November 2022
Penyusun : TAHIR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PEMBELAJARAN 1
TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN
A. MATERI POKOK
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
E PENGEMBANGAN MATERI BAHAN AJAR
F METODE PEMBELAJARAN
G MODEL PEMBELAJARAN
H PETA KONSEP
I KEGIATAN PEMBELAJARAN
J MARI RENUNGKAN
K MARI MENGAMATI
L MEMAHAMI TOLERANSI DAN RTIKA PERGAULAN
1. URAIAN MATERI
a. Kedudukan Al-Qur’an
b. Tujuan Dan Etika Pergaulan
2. RANGKUMAN
3. TUGAS

PEMBELAJARAN 2

A MATERI POKOK
B KOMPETENSI DASAR
C INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
D TUJUAN PEMBELAJARAN
E PENGEMBANGAN MATERI BAHAN AJAR
F METODE PEMBELAJARAN
G MODEL PEMBELAJARAN
H PETA KONSEP
I KEGIATAN PEMBELAJARAN
J MARI RENUNGKAN
K MARI MENGAMATI
L MEMAHAMI TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN
4. URAIAN MATERI
c. Kedudukan Al-Qur’an
d. Toleransi Dan Etika Pergaulan
5. RANGKUMAN
6. TUGAS
PEMBELAJARAN 1
TOLERANSI DAN
ETIKA
PERGAULAN

A.
MATERI POKOK

Memahami Toleransi Dan Etika Pergaulan


B. KOMPETENSI DASAR

Mengomunikasikan pokok-pokok ajaran Al-Qur'an dan contoh ayat-ayatnya


C.

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

1. Menjelaskan kandungan ayat Al-Qur’an yang menjadikan al-Qur’an sesuai dengan


Toleransi Dan Etika Pergaulan
2. Menceritakan kisah-kisah perilaku orang yang memfungsikan al- Qur’an.
D.

TUJUAN
PEMBELAJARAN

1. Murid dapat menjelaskan. Toleransi Dan Etika Pergaulan


2. Murid dapat menunjukkan perilaku orang yang memfungsikan al- Qur’an.
E.
PENGEMBANGAN MATERI BAHAN
AJAR

Nama Madrasah : MA Fan Tri Bhakti


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : X / 1 (Ganjil)
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Penyusun : Tahir
KI1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI2 : Menghayatidanmengamalkanperilakujujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, rensponsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetens Tujuan
No IPK Materi Pembelajaran
i Dasar Pembelajaran
3.3 1. Menjelaskan 1. Murid dapat 1. Kedudukan Al-
kandungan ayat Al- menjelaskan Qur’an
Memahami
Qur’an yang Sikap
Sikap
menjadikan al- Toleransi
Toleransi 2. Kandungan Q.S AL
Qur’an sesuai Dan Etika
Dan Etika Kafirun, Q.S
dengan Sikap Pergaulan
Pergaulan Yunus, Q.S AL-
Toleransi Dan Etika
2. Murid dapat Kahfi, Q.S AL-
Pergaulan
menunjukkan Hujurat
2. Menceritakan perilaku orang
kisah-kisah yang
perilaku orang bertoleransi al- 3. Kisah orang-orang
yang Qur’an. yang beriman dan
memfungsikan al- balasannya
Qur’an.
F.

METODE PEMBELAJARAN

Menurut Sudjana dalam Nur Khasanah, metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Metode pembelajaran juga diarikan sebagai cara kerja
yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan (Iskandarwassid
dan Sunendar, 2011: 56). Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara
sistematis yang terdiri dari langkah-langkah untuk mengefektifkan pembelajaran.
Dalam beberapa literatur, metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013 dan sejalan dengan konsep PAIKEM diantaranya:
1. Metode Examples non Examples, yaitu metode mengajar yang
menginstruksikan pada para siswa menganalisis gambar secara berkelompok
lalu mendiskusikan hasilnya.
2. Metode Mind Mapping, yaitu metode pembelajaran dimana guru
memberikan permasalahan kepada siswa, kemudian siswa membuat peta
konsepnya dan mencari solusi atas permasalahan tersebut

G. MODEL PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk memahami
konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005: 43). Penemuan konsep terjadi bila
data dari guru tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi dalam bentuk proses (never
ending process). Dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning siswa
didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan
dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk
(konstruksi) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning adalah: a) meningkatkan
kesempatan peserta didik untuk teribat aktif dalam pembelajaran; b) membantu
peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak; c)
membantu peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab dan memperoleh
informasi yang bermanfaat dalam menemukan; d) membantu peserta
didik
membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi serta
mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain; dan e) meningkatkan ketera
Dengan mengaplikasikan Discovery Learning secara berulang-ulang dapat
meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Penggunaan
Discovery Learning ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif
dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented.
Merubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan
dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.

Langkah-langkah Pembelajaran Discovery


Learning

1) Menciptakan stimulus/ rangsangan (Stimulation)

Kegiatan penciptaan stimulus dilakukan pada saat siswa melakukan aktivitas


mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau
menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga fakta atau
fenomena yang menimbulkan kontroversi. Pada tahapan ini siswa dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan perhatian, kemudian dilanjutkan untuk tidak
memberi generalisasi agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
2) Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya adalah guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya
dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atau opini atas
pertanyaan masalah) (Syah, 2004: 244).
Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban
sementara atas pertanyaan yang diajukan.
3) Mengumpulkan data (Data Collecting)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dalam rangka
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Dengan demikian
siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai
informasi yang relevan, melalui berbagai cara, misalnya, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba
sendiri dan
sebagainya. Manfaat dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk
menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi,
sehingga secara alamiah siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan
yang telah dimiliki.
4) Mengolah data (Data Processing)
Menurut Syah (2004: 244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh siswa baik melalui wawancara, observasi,
dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002: 22). Pengolahan data disebut juga dengan
pengkodean (coding) atau kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan
konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan
pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat
pembuktian secara logis.
5) Memverifikasi data (Verification)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004: 244).
6) Menarik kesimpulan (Generalization)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:
244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus memperhatikan
proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman
seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-
pengalaman itu.
H. PETA KONSEP

PETA KONSEP

AL-
QUR`AN Toleransi Dan Etika
DAN Pergaulan
HADIST

perilaku orang yang


memfungsikan al- Qur’an

I.

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Bagaimana kabar anak bapak yang sholeh sholehah
? Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat selalu.
Sebelum belajar mari kita berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh salah satu dari
kalian. Silakan!
Semoga dengan mengawali doa, kita akan dimudahkan dalam memahami pelajaran hari
ini dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Sebelum mulai belajar terlebih bapak akan mengabsen kalian terlebih dahulu ya?
hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran kita yaitu tentang Toleransi Dan Etika
Pergaulan
J.

Mari Renungkan
K.

Mari Mengamati

L.
Toleransi Dan Etika Pergaulan

1. URAIAN MATERI

URAIAN MATERI MENCAKUP:

1. Kedudukan Al-Qur’an
a. Sumber pokok bagi ajaran Islam
Al-Qur’an berisi ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna yang meliputi
seluruh aspek yang dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia

Bersifat Mujmal (global) Bersifat tafsil (detail)

b. Perintah untuk mentaati Allah


‫هيأ‬%‫وعيطأ اونمآ نيذلا ا‬%‫نإ لوسرلاو ال َّل ىلإ هودرف ءيش يف متعزانت نإف مكنم رماْل يلوأو لوسرلا اوعيطأو ال َّل ا‬
‫ي ليوأت نسحأو ريخ كلذ رخاْل مويلاو لل َّاب نونمؤت‬%‫ا‬
‫م تن ك‬
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya. (QS. An-Nisa [4]: 59]
Materi yang terkandung dalam Al-Quran sangat banyak dan beragam.
Dimulai dari hubungan manusia kepada Allah Swt. (Hablum mina Allah).
Hubungan antar manusia (Hablum mina al-Nas). Sebagian ulama memberikan
intisari dari kandungan Al-Quran menjadi tiga hal, yaitu pengetahuan tentang
akidah, pengetahuan tentang syari’ah, dan pengetahuan tentang akhlak.
Ada beberapa ulama lain mengatakan bahwa isi kandungan Al-Quran ada
tiga macam yaitu mengatakan ketauhidan/ma’rifatullah, Hukum mu’amalah, dan
pemberi kabar gembira dan peringatan. Selain itu mereka memandang
bahwa surat al-Fatihah menjadi surat pembuka Al-Quran yang mengandung
intisari atau ringkasan dari pada Al-Quran1.
Menurut penulis, memang masih banyak lagi isi kandungan Al-Quran itu
sendiri. Seperti Al-Quran berisikan tentang ilmu pengetahuan, sebagai
ketauhidan kepada Allah Swt., peringatan dan pemberi kabar gembira. Dan
banyak lagi isi kandungan atau garis-garis besar Al-Quran seperti masalah
akidah, akhlak, sejarah, hukum, ibadah, mu’amalat, ilmu pengetahuan, dan lain
lain, karena Al- Quran adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Isi pokok kandungan Al-Quran yang pertama, Aqidah2 ; Kedua, Ibadah3 ;
hukum-hukum4 ; al-Tadzkir5 ; kisah- kisah6 ; dan menyerukan untuk
berpikir.7
2. Toleransi Dan Etika Pergaulan

Alloh telah menurunkan surah Al-Kafirun untuk membantah ajakan tokoh-tokoh


kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad S.A.W.

Pada isi surah AL-Kafirun ayat 1-3 merupakan pernyataan tegas bahwa tuhan
yang disembah oleh Nabi Muhammad SAW bukan apa yang disembah orang-orang
kafir .

َ‫قُ ۡل ٰۤيا َ ُّي َها ۡال ٰكفِ ُر ۡو ۙن‬ 


َ‫اَل ۤ اَ ۡع ُب ُد َما َت ۡع ُبد ُۡو ۙن‬
ۚ‫‌واَل ۤ اَ ۡنـ ُتمۡ ٰع ِبد ُۡونَ َم ۤا اَ ۡع ُب ُد‬
َ ۚ

sedangkan pada isi ayat 4-5 Rosululloh SAW menegaskan konsistensi dalam
pengabdiannya . Maknanya adalah apa yang beliau sembah tidak akan pernah
terganti.

ۙۡ‫َواَل ۤ اَ َنا َع ِاب ٌد َّما َع َب ۡد ُّتم‬


ؕ ‫َو اَل ۤ اَ ۡنـ ُتمۡ ٰع ِبد ُۡونَ َم ۤا اَ ۡع ُب ُد‬
Pada ayat ke 6 menunjukan bahwa tidak ada pemaksaan dalam berkeyakinan, yaitu
untukmu agamamu dan untuku agamaku.

‫َلـ ُكمۡ د ِۡي ُن ُكمۡ َول َِى د ِۡي ِن ﴿الكافر‬


A. KD

D.
KOMPETENSI DASAR

3.4 Memahami pokok-pokok isi Al Qur’an.


B.

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

1. Menjelaskan pokok-pokok isi Al Qur’an


2. Menyebutkan pokok-pokok isi Al Qur’an
3. Menceritakan pokok-pokok isi Al Qur’an

TUJUAN
PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pokok-pokok isi al-Qur’an


2. Peserta didik dapat menunjukkan ayat terkait dengan pokok isi al- Qur’an
3. Peserta didik dapat menjelaskan kandungan ayat yang terkait dengan isi pokok
ajaran al-Qur’an

PENGEMBANGAN MATERI BAHAN


AJAR

Nama Madrasah : MA Fan Tri Bhakti


Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas / Semester : X / 1 (Ganjil)
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Penyusun : SUMARNO, S. Pd.I
3.4 Memahami 1. Menjelaskan 1. Peserta didik . Kedudukan Al-
pokok-pokok isi pokok-pokok dapat Qur’an (QS. Ali-
Al Qur’an. isi Al Qur’an mengidentifi ‘Imran [3]:103)
kasi pokok- 2. Berpegang
2. Menyebutkan pokok isi al- teguh paa Al-
pokok-pokok Qur’an Qur’an (QS.An-
isi Al Qur’an 2. Peserta didik Nisā' [4]:59)
dapat 3. Al-Qur’an
3. Menceritakan menunjukkan sebagai
pokok-pokok isi ayat terkait Petunjuk bagi
Al Qur’an dengan Manusia
pokok isi al- 4. Al-Qur’an
Qur’an sebagai Sumber
Pokok Ajaran
3. Peserta didik Islam
dapat
menjelaskan
kandungan
ayat yang
terkait
dengan isi
pokok ajaran
al-Qur’an

METODE PEMBELAJARAN

Menurut Sudjana dalam Nur Khasanah, metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Metode pembelajaran juga diarikan sebagai cara kerja
yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan (Iskandarwassid
dan Sunendar, 2011: 56). Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
cara sistematis yang terdiri dari langkah-langkah untuk mengefektifkan
pembelajaran.
Dalam beberapa literatur, metode pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013 dan sejalan dengan konsep PAIKEM diantaranya:
a. Metode Examples non Examples, yaitu metode mengajar yang
menginstruksikan pada para siswa menganalisis gambar secara
berkelompok lalu mendiskusikan hasilnya.
b. Metode Mind Mapping, yaitu metode pembelajaran dimana guru
memberikan permasalahan kepada siswa, kemudian siswa membuat peta
konsepnya dan mencari solusi atas permasalahan tersebut
MODEL PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005: 43). Penemuan konsep
terjadi bila data dari
guru tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi dalam bentuk proses (never ending
process). Dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning siswa
didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan
dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk
(konstruksi) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning adalah: a) meningkatkan
kesempatan peserta didik untuk teribat aktif dalam pembelajaran; b) membantu
peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak; c)
membantu peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab dan memperoleh
informasi yang bermanfaat dalam menemukan; d) membantu peserta didik
membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi serta
mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain; dan e) meningkatkan ketera
Dengan mengaplikasikan Discovery Learning secara berulang-ulang dapat
meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Penggunaan
Discovery Learning ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif
dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented.
Merubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan
dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.
Langkah-langkah Pembelajaran Discovery
Learning
(1) Menciptakan stimulus/ rangsangan
(Stimulation)
(2) Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
(3) Mengumpulkan data (Data Collecting)
(4) Mengolah data (Data Processing)
(5) Memverifikasi data (Verification)
(6) Menarik kesimpulan (Generalization)
PETA KONSEP

PETA KONSEP

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Bagaimana kabar anak bapak yang sholeh sholehah
? Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat selalu.
Sebelum belajar mari kita berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh salah satu dari
kalian. Silakan!

Semoga dengan mengawali doa, kita akan dimudahkan dalam memahami pelajaran hari
ini
dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin yaa robbal
‘alamin.
Sebelum mulai belajar terlebih bapak akan mengabsen kalian terlebih dahulu
ya?
hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran kita yaitu tentang pokok-pokok isi al-
Qur’an

Mari Renungkan

Kalian tentu telah mengetahui bahwa al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, dan
6.236 ayat, ada pula yang menyebutkan 6.666. Dilihat dari isi kandungannya, al-Qur’an
kerap dijadikan rujukan oleh seluruh umat Islam di dunia dalam mengambil hukum
dan tata nilai kehidupan. al-Qur’an ber- fungsi membenarkan dan menjelaskan pokok-
pokok ajaran yang terkand- ung dalam kitab-kitab suci sebelumnya.

Sebagai kitab rujukan bagi umat Islam, al-Qur’an mengandung pokok- pokok
ajaran yang lebih luas cakupan materi ajarannya mencakup segala persoalan umat
manusia. Secara garis besar, al-Qur’an mengandung 6 isi pokok ajaran yaitu meliputi :
akidah, ibadah dan mu’amalah, akhlak, hukum, sejarah, dan dasar-dasar ilmu
pengetahuan (sains) dan teknologi.

Mari Mengamati

Amati gambar berikut ini, kemudian berikan tanggapanmu!


Mari Memahami Pokok-pokok Isi Al
Qur’an

1. URAIAN MATERI
URAIAN MATERI MENCAKUP:
Isi kandungan al-Qur’an itu selanjutnya dapat digali dan dikembangkan men- jadi
berbagai bidang. Dalam bab ini akan diuraikan isi kandungan al-Qur’an se- cara garis
besar yaitu meliputi :
1. Akidah
a. Pengertian Akidah
Secara etimologi akidah berarti kepercayaan atau keyakinan. Bentuk jamak
Akidah (‘Aqidah) adalah aqa’id. Akidah juga disebut dengan istilah
keimanan. Orang yang berakidah berarti orang yang beriman (Mukmin). Akidah
secara ter- minologi didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini
dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk
amal perbuatan. Akidah Islam adalah keyakinan berdasarkan ajaran Islam yang ber-
sumber dari al-Qur’an dan hadis. Seorang yang menyatakan diri berakidah
Islam tidak hanya cukup mempercayai dan meyakini keyakinan dalam hatinya,
tetapi harus menyatakannya dengan lisan dan harus mewujudkannya dalam
bentuk amal perbuatan (amal shalih) dalam kehidupannya sehari-hari.
b. Inti pokok ajaran akidah
Inti pokok ajaran akidah adalah masalah tauhid, yakni keyakinan bahwa
Al- lah Maha Esa. Setiap Muslim wajib meyakini ke-Maha Esa-an Allah. Orang
yang tidak meyakini ke-Maha Esa-an Allah Swt. berarti ia kafir, dan apabila meya-
kini adanya Tuhan selain Allah Swt. dinamakan musyrik. Dalam akidah
Islam, di samping kewajiban untuk meyakini bahwa Allah Swt. itu Esa, juga ada
kewajiban untuk meyakini rukun-rukun iman yang lain. Tidak dibenarkan apabila
seseorang yang mengaku berakidah/beriman apabila dia hanya mengimani Allah
saja, atau meyakini sebagian dari rukun iman saja. Rukun iman yang wajib
diyakini terse- but adalah: iman kepada Allah Swt., iman kepada malaikat-malaikat
Allah, iman kepada kitab-kitab Allah Swt., iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.,
iman kepada hari akhir,
dan iman kepada Qadla’ dan Qadar.

\
1. Katakanlah (Muhammad saw.), ”Dialah Allah, Yang Maha Esa
2. Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah Swt.) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. al-Ikhlas [112]: 1-4)

“ َ‫قُ ۡل ٰۤيا َ ُّي َها ۡال ٰكفِ ُر ۡو ۙن‬


3. Akhlak
Akhlak (‫ق‬
ِ ‫ )خا‬ditinjau dari segi etimologi merupakan bentuk jama’ dari
kata (‫خ‬
ِ ‫ )قُل‬yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat, atau budi pekerti. Dalam
pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia
yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari.
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersadba;
ْ %%‫حلاص قلَخْلا ممت‬
‫ل تثعب امنإ‬
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR.
Ahmad, Bukhari)

‫إو‬% % ‫ل كن‬%%‫ع قلخ ىلع‬%%‫ميظ‬


“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS. al-Qa-
lam)
QS. Al-Ahzab Ayat 21
 ّ ٰ ‫سا ال‬9‫سح ةو‬9‫ل اوجري ناك نمل ةن‬
‫ل لوسر يف‬ ّ ٰ ‫خَلا مويلاو ال‬9‫ل ركذو ر‬
ّ ٰ ‫اريثك ال‬
‫مكل ناك دقل‬
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yai-
tu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan
yang banyak mengingat Allah Swt.” (QS. al-Ahzab [33]: 21)
4. Hukum
Hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran al-Qur’an berisi kaidah-kaidah dan
ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia. Tujuannya adalah
untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar kehidupannya menjadi adil,
aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia, dan selamat di dunia maupun di
akhirat
kelak.
Sebagai sumber hukum ajaran Islam, al-Qur’an banyak memberikan keten-
tuan-ketentuan hukum yang harus dijadikan pedoman dalam menetapkan
hukum baik secara global (mujmal) maupun terperinci (tafsil).
QS. An-Nisa' Ayat 105
 ّ ٰ ‫اخلل نكت َلو ال‬9‫ى‬9‫اميصخ نين‬
‫لا‬9‫ل كىرا امب سانلا نيب مكحتل قحلاب بتكلا كي‬
‫ا‬9‫انلزنا ان‬
“Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad saw.)
membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang
telah diajarkan Allah Swt. kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penen- tang
(orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat” (QS. an-
Nisa’ [4]: 105)
QS. Al-Ma'idah Ayat 90
 ‫نوحلفت مكلعل هوبنتجاف نطيشلا لمﻋ نم سجر ملَزَلاو باصنَلاو رسيملاو رمخلا امنا‬
‫ونما نيذلا اهياي‬9‫ا‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah per-
buatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbua- tan)
itu agar kamu beruntung.” (QS. al-Maidah [5]: 90)
Ketentuan-ketentuan hukum lain yang dijelaskan dalam ayat-ayat al-Qur’an
adalah
meliputi :
a. Hukum perkawinan, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 221; QS.
al-Maidah [5]: 5; QS.an-Nisa’ [4]: 22-24; QS.an-Nur [24]: 2; QS. al-
Mumtahanah [60]:10-11.
b. Hukum waris, antara lain dijelaskan dalam QS. an-Nisa’ [4]: 7-12 dan
176, QS. al-Baqarah [2]:180; QS. al-Maidah [5]:106
c. Hukum perjanjian, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 279, 280
dan
282; QS. al-Anfal [8]: 56 dan 58; QS. at-Taubah [4]: 4
d. Hukum pidana, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 178; QS.
an- Nisa’ [4]: 92 dan 93; QS. al-Maidah [5]: 38; QS. Yanus [10]: 27; QS. al-Isra’
[17]: 33; QS. asy-Syu’ara [26]: 40
e. Hukum perang, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 190-193;
QS. al-Anfal [8]: 39 dan 41; QS. at-Taubah [9]: 5,29 dan 123, QS. al-Hajj
[22]: 39 dan 40
f. Hukum antarbangsa, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Hujurat [49]:
13
5. Sejarah / Kisah Umat Masa Lalu
Al-Qur’an sebagai kitab suci bagi umat Islam banyak menjelaskan tentang sejarah
atau kisah umat pada masa lalu. Sejarah atau kisah-kisah tersebut bu- kan hanya
sekedar cerita atau dongeng semata, tetapi dimaksudkan untuk men- jadi
‘ibrah
(pelajaran) bagi umat Islam. Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan dapat
menjadi petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai
QS. Yusuf Ayat 111
 ‫بﻋ مهصصق يف‬9‫ل ةر‬
َ ‫ءيش لك ليصفتو هيدي نيب يذلا قيدصت نكلو ىرتفي اثيدح ناك ام بابلَلا ىلو‬
‫ناك دقل‬
ࣖ ‫نونمؤي موقل ةمحرو‬
‫“ ىدهو‬Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang yang mempunyai akal. (al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
tetapi mem- benarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala
sesuatu, dan (seb- agai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Yusuf [12]: 111) Al-Qur’an telah banyak menggambarkan umat-umat
terdahulu baik yang iman dan taat kepada Allah Swt. maupun yang ingkar dan
ma’siat kepada-Nya. Di- harapkan dengan memperhatikan kisah umat terdahulu,
umat Islam bisa mencon- toh umat- umat yang taat kepada Allah Swt. dan
menghindari perbuatan ma’siat kepada-Nya. Bagi umat yang beriman dan taat
kepada Allah Swt., Allah Swt. telah memberikan kebaikan dan keberkahan dalam
hidup mereka, sebaliknya bagi yang ingkar dan ma’siat kepada-Nya, Allah Swt.
telah memberikan azab-Nya.
QS. Al-Furqan Ayat 37
 ‫ا سانلل مهنلعجو مهنقرغا لسرلا اوبذك‬9‫دتﻋاو ةي‬9‫لا اباذﻋ نيملظلل ان‬9‫امي‬
‫امل حون موقو‬
“Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul.
Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi
manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; Dan
(telah Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Samūd dan penduduk Rass serta banyak
(lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. Dan masing-masing telah Kami jadikan
perumpamaan dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya.”
(QS. al-Furqan [25]: 37-39)
6. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Teknologi
Al-Qur’an adalah kitab suci ilmiah. Banyak ayat yang memberikan isyarat-
isyarat ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi yang bersifat potensial untuk
kemudian dapat dikembangkan guna kemaslahatan dan kesejahteraan hidup
manusia. Allah Swt. yang Maha memberi ilmu telah mengajarkan kepada
umat manusia untuk dapat menjalani hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan baik. Al-Qur’an menekankan betapa pentingnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Surah Al Alaq Ayat 1-5
Adapun bacaan Surat Al Alaq ayat 1-5 adalah sebagai berikut:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,


2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-‘Alaq
[96]: 1-5)
Ayat yang pertama kali diturunkan tersebut diawali dengan perintah
untuk membaca. Membaca adalah satu faktor terpenting dalam proses belajar un-
tuk menguasai suatu ilmu pengetahuan. Ini mengindikasikan bahwa al-Qur’an
menekankan betapa pentingnya membaca dalam upaya mencari dan menguasai
ilmu pengetahuan.
QS. Al-Mujadalah Ayat 11
ّ ٰ ‫ا ليق اذاو مكل ال‬9‫شن‬9‫ل عفري اوزشناف اوز‬
‫حسفت مكل‬9‫سلجملا ىف او‬‫ل حسفي اوحسفاف‬ ّ ٰ ‫ال‬
‫اذا اونما نيذلا اهياي ريبخ نولمعت امب الل ّٰو تجرد ملعلا‬
‫ذلا‬9‫ما ني‬9‫اوتوا نيذلاو مكنم اون‬
. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapan-
glah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Al-
lah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan. (QS. al-Mujadalah [58]: 11)
B. Perilaku orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan
sehari-hari
Al-Qur`an adalah wahyu Allah Swt. terakhir kepada umat manusia. Kitab suci ini
mengandung semua kunci untuk membuka pengetahuan Allah Swt. yang ti- dak
terbatas (Q.S. Al-Kahfi [18]:109). Al-Qur`an adalah petunjuk Allah Swt. bagi orang
yang bertakwa dan tidak ada keraguan di dalamnya. (QS. Al-Baqarah [2]: 2).
Orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya selalu
mempelajari al-Qur’an. Dengan mempelajari al-Quran, seseorang akan terlepas dari
kebodohan dan kesesatan dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan al- Quran, hati
akan lembut dan terhindar dari penyakit-penyakit hati atau ruhani. Dada akan
senantiasa lapang dan luas dalam menerima petunjuk-petunjuk dan titah-
titah
ketuhanan. Akal pikiran menjadi cerdas dan terbebas dari kesesatan berpikir
picik dan dangkal. Perilaku akan terhindar dari gerak jiwa yang dapat
mendatangkan petaka dan kerugian bagi diri, orang lain maupun linkungannya.
Seluruh aktivitas diri akan senantiasa terarah dari dan menuju kebenaran. Rasu-
lullah saw. bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah siapa yang belajar al-Quran
dan mengajarkannya kepada orang lain”. (H.R. Bukhari dari Usman ibn `Affan
Ra).
Mari Berdiskusi
Setelah kalian mempelajari materi tentang pokok-pokok isi al-Qur’an, laku- kanlah
diskusi dengan teman sebangkumu atau dengan kelompokmua, ke- mudian
persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi kalian terse- but di
depan kelas.
RANGKUMAN
1. Al-Qur’an merupakana kitab suci terakhir yang mengandung isi pokok
ajaranyangpalinglengkapdansempurna. Al-Qur’anmenyempurnakan dan
menjelaskan pokok-pokok ajaran yang terkandung di dalam kitab suci
yang diturunkan sebelumnya.
2. Al-Qur’an mengandung 6 isi pokok ajaran, meliputi : akidah, ibadah dan
mua’malah, akhlak, hukum, sejarah/kisah umat masa lalu, dan dasar-
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
Ayo Berlatih
I. Penerapan
kemudian tulis klasifikasi kandungan isinya dengan memberi tanda centang ( )
pada kolom yang sesuai!
Ibadah Sain
Pokok ajaranyang Akidah Akhlak Hukum Sejarah
muamalah s,
terkan-dung teknol
ogi

Uraian
1. Sebutkan isi pokok ajaran dalam kitab suci al-Qur’an!
2. Tuliskan ayat al-Qur’an yang berisikan tentang ajaran pokok Akidah!
3. Jelaskan pengertian ibadah!
4. Jelaskan akhlak Rasulullah saw.!
5. Jelaskan pengembangan sains dan teknologi menurut al-Qur’an!
Tugas
Setelah kalian mempelajari tentang isi pokok al-Qur’an, amatilah perilaku-
perilaku yang mencerminkan orang yang mengamalkan isi pokok al-Qur’an di
lingkungan
madrasah dan di tempat tinggalmu!
Perilaku yang diamati Tanggapanmu?

Nilai Paraf Orangtua Paraf Guru


Itulah yang dapat kita pelajari pada hari ini, semoga bermanfaat. Sebelum kita akhirai
apakah ada pertanyaan? kalau tidak ada..
Baiklah anak sholeh sholehah pembelajaran kita akhiri sampai disini dan kita akan bertemu
kembali minggu depan.tetap semangat, jaga kesehatan, selalu belajar dan berdoa. Mari kita
akhiri dengan membaca doa

wawallahu a’lam bishowab


Wassalamu'alaikum Wr. Wb
DAFTAR PUSTAKA
Buku siswa AL-Qur`an Hadist Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madarasah
Aliyah

Anda mungkin juga menyukai