Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUANTITATIF


PRESENTASI PROPOSAL DENGAN METODE
KUANTITATIF

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif


OLEH KELOMPOK 9 :

 MAULANA IKHSAN (900.19.242)


 LELLI NURAINI (900.19.213)
 PUTRI AYUNDARI (900.19.329)
 M. FADLY NASUTION (900.19.254)

DOSEN PENGAMPU : Dr. Hendripal Panjaitan, S.Pd, MA.M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA
SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL-ISHLAHIYAH BINJAI
T.A 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF........................................................4
B. PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF....................................5
C. IMPLEMENTASI METODE KUANTITATIF DALAM PENYUSUNAN
PROPOSAL...........................................................................................................................6
D. KELEMAHAN METODE KUANTITATIF DALAM PENYUSUNAN
PROPOSAL...........................................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Penelitian adalah sebuah proses untuk menemukan jawaban dari suatumasalah.


Peneltian itu bukanlah hal yang sulit, dan tidak semua penelitian itu komplek dan rumit.
Bahkan anda dalam kehidupan sehari hari baik secara sengaja atau tidak sengaja telah
melakukan kegiatan yang mengandung unsur penelitian,meskipun tidak dapat dikatakan
sebagai sebuah penelitian. Sebagai contoh: saat anda kehilangan ponsel anda, dengan
sedikit bukti-bukti kemudian anda menduga bahwa ponsel anda diambil oleh salah
seorang teman anda. Selanjutnya anda akan mencari bukti bukti lain untuk dapat
membuktikan bahwa dugaan anda benar.

Saat ini mahasiswa strata S1 diwajibkan untuk menulis skripsi diakhir perkuliahan
mereka. Skripsi itu adalah suatu karya tulis ilmiah berupa hasilpenelitian yang ditulis oleh
mahasiswa sarjana S1. Untuk mahasiswa dengan program studi atau jurusan pendidikan
seperti PGSD, Pendidikan Matematika,PAUD, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
dsb. Penelitian secara umum ataukebanyakan dilakukan untuk menyeleidiki dan
menjawab masalah-masalah yangada diruang lingkung pendidikan. Secara umum
penelitian dibidang pendidikan saat ini, dapat dibagi menjadi 4 macam jenis penelitian,
yaitu: penelitian kuantitatif,penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, serta penelitian
dan pengembangan.

Untuk menyelesaikan penelitian, biasanya mahasiswa diminta untukmembuat terlebih


dahulu proposal penelitian. Proposal tersebut selanjutnya diajukan kepada dosen
pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan koreksi.Saya memahami banyak dari
mahasiswa yang terkadang mengalami kesulitan dalam membuat proposal penelitian.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian penelitian kuantitatif?
2) Apa yang perlu dilakukan sebelum presentasi proposal penelitian kuantitatif?
3) Bagaimana implementasi metode kuantitatif dalam penyusunan proposal?
4) Apa saja kelemahan metode kuantitatif dalam penyusunan proposal?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2012). Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik,
ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.2

1
Siyoto, Sandu, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015, hal 17-18
2
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
B. PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
Sebelum mempresentasikan proposal penelitian, perlu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:

Persiapan, apapun membutuhkan persiapan baik dalam jangka waktu yang pendek maupun
dalam jangka waktu yang panjang. targetnya adalah bagaimana seseorang dapat menyiapkan
sesuatu dengan benar-benar matang. Persiapan dengan metode penelitian kuantitatif
dilakukan melalui pengambilan data dari lapangan atau laboratorium. Tiba gilirannya
menjelaskan penelitian. Pertanyaannya, apa yang hendak diteliti? Apa yang hendak diteliti
berarti materi penelitian. Perlu ditegaskan, materi penelitian itu meliputi topik dan tema.
Topik adalah inti pembicaraan, sedangkan tema pembahasan khusus. Topik itu lebih umum
sedangkan tema lebih khusus. Setelah menentukan topik dan tema baru kemudian
menentukan jenis penelitian.

َ ُ‫ت لِ َغ ٍد َوا َّتقُوا هَّللا َ ِإنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬
‫ون‬ ْ ‫ظرْ َن ْفسٌ َما َق َّد َم‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
ُ ‫ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َو ْل َت ْن‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al
Hasyr: 18).

ٰ ‫هّٰللا‬
‫ر ْينَ ِم ْن‬Jِ Jَ‫ ُد َّو ُك ْم َواخ‬J‫ ُد َّو ِ َو َع‬J‫اط ْال َخ ْي ِل تُرْ ِهبُوْ نَ بِ ٖه َع‬ ِ َ‫َواَ ِع ُّدوْ ا لَهُ ْم َّما ا ْستَطَ ْعتُ ْم ِّم ْن قُ َّو ٍة َّو ِم ْن ِّرب‬
ْ ُ‫ف اِلَ ْي ُك ْم َواَ ْنتُ ْم اَل ت‬
َ‫ظلَ ُموْ ن‬ َّ ‫ُدوْ نِ ِه ۚ ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَهُ ۚ ْم هّٰللَا ُ يَ ْعلَ ُمهُ ۗ ْم َو َما تُ ْنفِقُوْ ا ِم ْن َش ْي ٍء فِ ْي َسبِ ْي ِل هّٰللا ِ يُ َو‬

“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan
yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah,
musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).” (QS. Al Anfal: 60)

Asbabun nuzul surat Al Anfal di awali dengan adanya Perang Badar pada tahun ke-2
Hijriyah. Dijelaskan dalam tafsir Kemenag pada ayat pertama surat ini, kaum mukmin
berhasil meraih kemenangan yang gemilang ketika terjadi Perang Badar besar antara kaum
mukmin dan pasukan musyrik.

Rencana penelitian, setelah mempunyai kesiapan untuk proposal penelitian, tetap perlu
ditentukan tema dan topik apa yang akan dibahas? Topik dan tema harus merupakan lingkup
bidang keilmuan jurusan. Saat menentukan tema penelitian perlu diperhatikan beberapa hal.
Antara lain pastikan tema (teori kecil) tersebut terkait dengan topik (teori besar). Teori kecil
mesti berdiri diatas teori besar atau teori besar mesti mengatasi teori kecil. Jangan sampai
tema tidak kuat topiknya, dan jangan sampai pula topik tidak tajam temanya. Carilah rujukan
dari penelitian-penelitian terdahulu untuk menguatkan topik dan untuk menajamkan tema.
Pengambilan data dengan metode penelitian kuantitatif yaitu pengambilan data dari lapangan
atau dari laboratorium. Salah satu penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, yakni
metode penelitian survei. Data dalam riset survei bisa diperoleh melalui penyebaran
kuesioner dan wawancara.

‫ْت َأ َحدًا َأ ْكثَ َر َم ُشوْ َر ٍة اِل َصْ َحابِ ِه ِم ْن َرسُوْ ِل هللا صلّى هللا عليه و سلم‬
ُ ‫َما َرَأي‬
“Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak bermusyawarah dengan para
sahabatnya dibanding Rasulullah ‫ﷺ‬.” (HR. Tirmidzi).

Asbabul wurud dari hadits ini adalah diriwayatkan oleh Tirmidzi yang bersumber dari
Burhan Al-Islam Az-Zarnuji (w. 593 H) dalam Ta’lim Al-Muta’allim fi Thariq At-Ta’allum,
menyatakan bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah orang yang paling sering bermusyawarah, padahal
tidak ada orang yang melebihi kecerdasan beliau. Beliau bermusyawarah dengan para sahabat
dan meminta pendapat mereka dalam segala urusan, hingga dalam urusan keperluan rumah
tangga.

Membuat proposal penelitian, setelah menentukan topik dan tema, metodologi dan
pendekatan, peneliti menyiapkan proposal penelitian. Dalam hal ini penting sekali peneliti
melihat acuan kedalam panduan penyusunan proposal penelitian. Proposal biasanya terdiri
dari atas bagian-bagian seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan
pustaka, kerangka berpikir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Hal yang mesti
dipahami bahwa semua bagian-bagian tersebut meskipun masing-masing terpisah namun
semuanya merupakan kesatuan yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.3

C. IMPLEMENTASI METODE KUANTITATIF DALAM PENYUSUNAN


PROPOSAL
Megimplementasikan metode kuantitatif dalam penyusunan proposal selalu diawali
dengan pemilihan judul penelitian. Dalam penelitian kuantitatif perlu diketahui bahwa
penelitian kuantitatif itu sifatnya kongkrit, dapat diamati dan terukur. Jadi jika melakukan

3
Wahyudin Darmalaksana. Cara Menulis Proposal Penelitian. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Bandung. 2020. hal 5-11
penelitian yang dapat diukur dengan angka-angka maka itu sedang melakukan penelitian
kuantitatif. Walau penelitian yang lainnya juga ada yang menggunakan perhitungan. Berikut
ini ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan metode
kuantitatif dalam penyusunan proposal yaitu:

Langkah 1:

Memilih atau membuat judul. Judul itu bukan langkah yang pertama, karena judul itu
dilandasi oleh latar belakang. Jadi yang pertama yaitu membuat latar belakang yang
melandasi dalam melakukan penelitian tersebut atau memilih judul tersebut. Dalam membuat
latar belakang, dapat mulai dengan menemukan masalah. Masalah dapat ditemukan dengan
cara observasi dilapangan. Untuk menuliskan masalah dapat terlebih dahulu menulisakan
kondisi ideal yang diharapkan. Kemudian sampaikan kondisi yang ada dilapangan yang mana
kondisi tersebut menunjukan ketimpangan antara kondisi ideal dan kondisi yang ada.
sehingga ketimpangan tersebut dapat dirumuskan menjadi sebuah masalah.

Menemukan penyebab dari terjadinya masalah tersebut. Penyebab ditulis berdasarkan


pengamatan, angket, atau wawancara yang dilakukan peneliti. Penyebab dari masalah dapat
ditulis sebagai berikut, seperti: guru yang tidak menggunakan media pembelajaraan saat
mengajarkan materi operasi hitung campuran. atau, guru tidak variatif dalam mengajar karena
hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran. dsb. Dari penyebab masalah
tersebut maka dapat dimulai dengan mengajukan solusi untuk permasalahan tersebut. Misal
dengan menerapkan media pembelajaran pada materi operasi hitung campuran.4

Langkah 2:

Merancang proposal penelitian. untuk merancang proposal kita harus melihat buku
pedoman penulisan proposal terlebih dahulu. Bisa jadi pedoman antara tahun lalu dan tahun
saat ini berbeda.

Identifikasi masalah. Mengidentifikasi artinya adalah mengumpulkan, menemukan,


mendaftar, atau mencatat data atau informasi. Identifikasi masalah artinya adalah mendata
atau menemukan masalah dalam penelitian yang ingin anda lakukan. Kita dapat mengutip
identifikasi masalah dari latar belakang yang telah anda tulis sebelumnya.

Pembatasan Masalah. Dituliskan guna membatasi ruang lingkup penelitian anda.

4
Erwin Widiasworo. Menyusun Penelitian Kuantitatif Untuk Skripsi dan Tesis. Araska. Yogyakarta. 2019.
Rumusan masalah. Ditulis guna menyatakan secara tertulis pertanyaan apa yang hendak
dicari jawabannya oleh peneliti melalui jawaban.

‫ َولَقَ ۡد فَتَنَّا ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ۡبلِ ِه ۖمۡ‌ فَلَيَ ۡعلَ َم َّن‬ )٢( َ‫ب ٱلنَّاسُ َأن ي ُۡت َر ُك ٓو ْا َأن يَقُولُ ٓو ْا َءا َمنَّا َوهُمۡ اَل ي ُۡفتَنُون‬
َ ‫َأ َح ِس‬
(٣( َ‫وا َولَيَ ۡعلَ َم َّن ۡٱل َك ٰـ ِذبِين‬ ْ ُ‫ص َدق‬
َ َ‫ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذين‬
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan sahaja mengatakan; “Kami telah
beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang
yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta,” (QS. Al-Ankabut: 2-3)

Surat al-Ankabut diturunkan di Mekah sebelum Nabi hijrah ke Madinah dalam rangka


memperingatkan orang-orang yang beriman kepada Nabi kemudian kembali kepada agama
mereka karena takut akan ancaman orang- orang musyrik.

Menulis tujuan penelitian. Sudah pasti tujuan penelitian adalah apa yang ingin peneliti
dapatkan dari penelitian yang di lakukan atau jawaban dari pertanyaan yang disampaikan
dalam rumusan masalah.

Maanfaat penelitian. Maanfaat penelitian adalah bagian dimana peneliti menyampaikan apa


yang menjadi manfaat penelitian yang dilakukan penulis.

Menuliskan kajian teori. Kajian teori ini digunakan sebagai landasan teoritis pelaksanaan


penelitian. Dan memberikan landasan yang kokoh dalam melaksanakan atau membuat
penelitian. Jadi penelitian yang dilakukan tidak coba coba (trial and error). Jadi dengan
adanya landasar teori ini juga menunjukan bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data.

Kerangka berfikir. Kerangka berfikir adalah model konseptual bagaimana teori


berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Dalam membuat kerangka berfikir usahakan untuk dapat menjelaskan hubungan antara teori
dengan variabel yang akan diteliti.5

D. KELEMAHAN METODE KUANTITATIF DALAM PENYUSUNAN


PROPOSAL
Dalam penyusunan proposal yang menggunakan metode kuantitatif tidak luput dari yang
namanya kekurangan atau kelemahan. Metode kuantitatif yang hanya menggunakan

5
Erwin Widiasworo. Menyusun Penelitian Kuantitatif Untuk Skripsi dan Tesis. Araska. Yogyakarta. 2019.
instrument angket, kuisioner, dan tes tidak dapat menggali lebih dalam mengenaik objek yang
akan diteliti. Penelitian kuantitatif contohnya yang tidak bisa menjawab pertanyaan penelitian
apa, bagaimana, dan mengapa secara mendalam karena instrumennya berupa kuisioner,
angket dan tes. Maka dari itu ada beberapa kelemahan dari metode kuantitatif dalam
penyusunan proposal, antara lain:

1) Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)


2) Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3) Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data
yang populasi atau sampelnya sama.
4) Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit (> 30).
5) Pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi
6) Penelitian tidak subyektif
7) Orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah.
8) Dibatasi oleh peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpul
data orisinal.
9) Keterlibatan periset umumnya terbatas.6

Pendekatan kuantitatif dalam penyusunan proposal memunculkan kesulitan dalam


mengontrol variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga
diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data dan penentuan alat
analisisnya. Jadi yang menjadi masalah penting dalam penelitian kuantitatif untuk
penyusunan proposal adalah kemampuan untuk melakukan generalisasi hasil penelitian;
seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada populasi.7

6
Muhammad Akhsan. Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM. 2018.
7
Mohammad Mulyadi. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi
Komunikasi Dan Media. Vol. 15 No. 1. 2011. hal 131
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan


data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Pada umumnya penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan juga sebagai penelitian diskriptif.
Penelitian kuantitatif dapat pula berupa penelitian hubungan atau penelitian korelasi,
penelitian kuasi-ekperimental, dan penelitian eksperimental.

Sebelum mempresentasikan proposal penelitian, perlu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu: persiapan, rencana penelitian dan membuat proposal penelitian.

Dalam penyusunan proposal yang menggunakan metode kuantitatif tidak luput dari yang
namanya kekurangan atau kelemahan. Metode kuantitatif yang hanya menggunakan
instrument angket, kuisioner, dan tes tidak dapat menggali lebih dalam mengenaik objek yang
akan diteliti. Penelitian kuantitatif contohnya yang tidak bisa menjawab pertanyaan penelitian
apa, bagaimana, dan mengapa secara mendalam karena instrumennya berupa kuisioner,
angket dan tes.
DAFTAR PUSTAKA

Margono, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta


Wahyudin Darmalaksana. 2020. Cara Menulis Proposal Penelitian. Fakultas Ushuluddin
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bandung
Erwin Widiasworo. 2019. Menyusun Penelitian Kuantitatif Untuk Skripsi dan Tesis. Araska.
Yogyakarta.
Muhammad Akhsan. 2018. Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM.
Mohammad Mulyadi. 2011. Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. Vol. 15 No. 1.
Sandu Siyoto, 2015, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media Publishing

Anda mungkin juga menyukai