Nama : Mayang Kartika Prinasari

NIM : 21811334003
Prodi : Administrasi Perkantoran Wates A

TUGAS MINGGUAN PENGANTAR HUKUM

(SOAL DARI KELOMPOK 7)

1. Suatu kepailitan dapat dikatakan berakhir apabila telah terjadi hal hal apa saja?
Jawaban: Suatu kepailitan dapat dikatakan berakhir apabila telah terjadi insolvensi,
perdamaian pewaralaba pailit berhak untuk menawarkan suatu perdamaian kepada
semua kreditur,  kepailitan dicabut atas anjuran hakim pengawas, dan kepailitan
berakhir jika putusan pailit dibatalkan di tingkat kasasi atau peninjauan kembali
putusan pailit oleh pengadilan niaga tingkat pertama berlaku secara serta merta dalam
Pasal 8 ayat 7 UUK PKPU.

2. Apakah seseorang atau badan usaha yang dinyatakan pailit dapat menjalankan sebuah
usaha lagi?
Jawaban: Perusahaan yang dinyatakan pailit memungkinkan untuk tetap dapat
melanjutkan kegiatan usahanya, namun kurator yang berwenang menjalankannya.
kurator tetap bisa menjalankan usaha dari debitur pailit, tentunya apabila perusahaan
yang pailit tersebut masih memungkinkan untuk beroperasi dan bisa membayar utang
dari para kreditur.

3. Apakah hukum kepailitan masih relevan dengan bisnis saat ini?

Jawaban: hukum kepailitan yang diatur dalam UU 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
dan PKPU saat ini masih relevan dan tidak perlu direvisi sebab adanya kesetaraan
dalam UU tersebut baik dari sisi pengusaha sebagai debitur maupun dari sisi
konsumen sebagai kreditur.

4. Bagaimanakah akibat hukum dari perusahaan yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan
Niaga?
Jawaban: Putusan kepailitan membawa akibat bagi si pailit atau debitor sendiri
maupun harta kekayaannya, sejak dibacakan putusan kepailitan oleh pengadilan
niaga, debitor kehilangan hak pengurusan dan penguasaan atas budel. Ia menjadi
pemilik dari budel itu, tetapi ia tidak boleh lagi mengurus dan menguasainya.

(SOAL DARI AUDIENS)

1. Apa saja lembaga hukum kepailitan yang ada di Indonesia?

2. Hal apa yang biasa terjadi dalam kasus kepailitan?
3. Sebutkan faktor penyebab perusahaan pailit!
4. Selama pandemi covid melanda, bagaimana presentase perusahaan yang
mengalami pailit di Indonesia?
5. Jika sebuah perusahaan mengalami kepailitan, bagaimana untuk urusan
pembagian harta?