Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MINGGUAN

Untuk Memenuhi Tugas Minggu 13 Mata Kuliah Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu: Rr. Chusnu Syarifa Diah Kusuma S.A.B., M.Si.

Di Susun Oleh
Mayang Kartika Prinasari
21811334003

PROGRAM STUDI D4 ADMINISTRASI PERKANTORAN


JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
PERTANYAAN DARI KELOMPOK 13

1. Bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa komunikasi bisnis mereka adil,


jujur, dan tidak diskriminatif terhadap pelanggan, karyawan, atau mitra bisnis?
Jawab :
a. Membuat kebijakan komunikasi yang inklusif: Perusahaan harus memiliki
kebijakan yang secara tegas menyatakan komitmen mereka terhadap komunikasi
yang adil, jujur, dan tidak diskriminatif. Kebijakan ini harus meliputi panduan
tentang bahasa yang harus digunakan, menghindari stereotip atau prasangka, dan
mempromosikan keragaman.
b. Memberikan pelatihan dan kesadaran: Perusahaan harus memberikan pelatihan
kepada karyawan tentang komunikasi yang inklusif. Pelatihan ini dapat meliputi
pemahaman tentang keberagaman budaya, kesensitifan terhadap masalah yang
berkaitan dengan diskriminasi, dan penggunaan bahasa yang tidak menyinggung
atau mengecualikan.
c. Membentuk tim keragaman dan inklusi: Perusahaan dapat membentuk tim atau
komite khusus yang bertanggung jawab untuk mempromosikan keragaman dan
inklusi dalam komunikasi bisnis. Tim ini dapat membantu dalam mengembangkan
kebijakan, menyusun pedoman, dan memberikan pelatihan yang relevan.

2. Mengapa etika dalam komunikasi sangat penting dalam konteks bisnis?


Jawab :
a. Membangun kepercayaan dan reputasi: Etika dalam komunikasi membantu
membangun kepercayaan antara perusahaan dan pelanggan, karyawan, serta mitra
bisnis. Ketika perusahaan berkomunikasi secara jujur, adil, dan terbuka, mereka
menciptakan reputasi yang baik sebagai entitas yang dapat diandalkan dan
transparan.
b. Mempertahankan hubungan yang sehat: Komunikasi yang etis membantu
mempertahankan hubungan yang sehat dengan pelanggan, karyawan, dan mitra
bisnis. Dengan memperlakukan orang lain dengan hormat dan menghindari praktik
komunikasi yang diskriminatif atau mengecualikan, perusahaan dapat membangun
hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
c. Mendorong kolaborasi dan kerjasama: Etika dalam komunikasi menciptakan
lingkungan di mana kolaborasi dan kerjasama dapat berkembang. Ketika
perusahaan mempromosikan komunikasi yang terbuka, mendengarkan pendapat
orang lain, dan menghargai perbedaan, mereka menciptakan kesempatan untuk ide-
ide baru, inovasi, dan pemecahan masalah yang lebih baik.

3. Bagaimana jika seorang pebisnis tidak menerapkan etika dalam bersosialisasi


dengan orang lain?
Jawab :
a. Kehilangan kepercayaan: Ketika seorang pebisnis tidak menerapkan etika dalam
bersosialisasi, orang lain mungkin kehilangan kepercayaan pada dirinya dan
bisnisnya. Etika yang buruk dalam bersosialisasi dapat mencakup perilaku yang
tidak jujur, manipulatif, atau tidak menghargai orang lain. Hal ini dapat merusak
reputasi bisnis dan mengurangi tingkat kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan,
karyawan, dan mitra bisnis.
b. Kerugian hubungan bisnis: Etika yang buruk dalam bersosialisasi dapat
mengakibatkan kerugian hubungan bisnis. Jika seorang pebisnis tidak menghormati
orang lain, melakukan manipulasi, atau berperilaku tidak profesional, orang-orang
mungkin enggan untuk berkolaborasi atau melakukan transaksi bisnis dengan
mereka. Ini dapat menghambat kemungkinan kerjasama dan pertumbuhan bisnis
jangka panjang.

PERTANYAAN DARI AUDIENS

1. Apa peran etika dalam menciptakan hubungan yang sehat antara perusahaan dan
pelanggan?
2. Bagaimana etika memengaruhi reputasi bisnis dalam komunikasi dengan mitra
bisnis?
3. Apa dampak dari praktik komunikasi yang tidak etis terhadap karyawan?
4. Bagaimana etika dalam komunikasi berkontribusi pada keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuan bisnisnya?
5. Apa saja contoh praktik komunikasi bisnis yang tidak etis?

Anda mungkin juga menyukai