Anda di halaman 1dari 2

Cerpen berjudul “Orang Tua Kaya”

Oleh : Deden Afifudin

ORANG TUA KAYA

Seperti apakah rasanya hidup menjadi orang yang sangat kaya? Tanyakan pertanyaan ini
padanya. Seorang anak yang lahir dari keluarga yang mapan. Hasil sebuah hubungan yang
diberkahi Tuhan.

Perempuan yang saat ini disebut ”ibunya” adalah ibu yang ahli ibadah. Dia menyayangi semua
anaknya dan selalu mendo’akan yang terbaik untuk mereka.

Suatu hari yang biasa, siang terang dan pemuda berwajah tampan tengah keliling kampung
sendiri saat anak-anak kecil sepulang sekolah itu mulai mengerumuni dan menyambutnya
dengan gembira.

Maka, pemuda berwajah tampan mengeluarkan dompetnya yang tebal akan uang didalamnya.
Tanganya yang indah mengeluarkan ratusan uang receh dan dibagikan kepada anak-anak yang
mengerumuninya. Pemuda berwajah tampan ini sangat disayangi oleh anak-anak sekolah dan
masyarakat sekitar.

Satu tahun berlalu, pemuda tampan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke kota. Dia
tidak sempat berpamitan pada anak-anak dan masyarakat yang menyayanginya. Kepergiannya
dari kapung membuat suasana menjadi berbeda. Anak-anak yang pulang sekolah tidak bisa lagi
mendapatkan uang jajan tambahan.

Tiga jam perjalanan, akhirnya pria berwajah tampan sampai ke salah satu pondok pesantren
mahasiswa di kota. Seperti apakah rasanya hidup di kota? Tanyakan pertanyaan ini kepadanya.
Tak ada yang benar-benar tahu apa yang dia kerjakan di kota sana walau kadan-kadang
menghubungi ibunya untuk meminta do’a dan bercerita keluh kesah kehidupan dikota.

Empat bulan berlalu. Sampai pada suatu malam, pemuda berwajah tampan merasa bosan.
Teman-teman nya mengajak untuk pergi pada satu tempat yang sangat asing baginya.
Untuk pertama kalinya, ia merasakan kebebasan dalam hidupnya. Dengan bahasa yang
bercampur alkohol, ia bercakap-cakap kasar dan jorok pada setiap malam yang menurutnya
membosankan. Semakin hari hidupnya semakin hancur. Uang yang katanya dibelikan buku
dipakai mabuk dengan teman-temanya. Suatu hari ibunya menghubungi seperti biasa, pemuda
berwajah tampan jarang bercerita lama dengan ibunya dengan alasan sibuk mengerjakan tugas.

Hari-hari berlalu. Kehidupan pria ini berubah drastis semenjak bermain dengan teman barunya.
Sampai suatu malam, sang ibu sakit dan menghubungi putra kesayanganya. Pemuda berwajah
tampan tidak peduli dengan hp yang bergetar diatas meja, ia bercakap-cakap dan tertawa-tawa
dengan botol miras didepanya.

Sang ibu tidak marah dan membayangkan wajah anak kesayanganya di sana. Sampai dia tertidur
tanpa merasa perlu bangun lagi.

Anda mungkin juga menyukai