Anda di halaman 1dari 33

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/286931826

ANALISIS TERHADAP RENCANA BISNIS WARUNG INTERNET KAMPUS

Technical Report · October 2003


DOI: 10.13140/RG.2.1.3608.9687

CITATIONS READS
0 782

3 authors, including:

Rai Utama I Gusti Bagus


Universitas Dhyana Pura Bali
313 PUBLICATIONS   272 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Riset Kebencanaan Ideathon Bali Kembali 2021 (Agustus-Nop 2021) View project

All content following this page was uploaded by Rai Utama I Gusti Bagus on 16 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


1

ANALISIS TERHADAP RENCANA BISNIS


WARUNG INTERNET KAMPUS
Oleh
I Gusti Bagus Rai Utama
1. PENDAHULUAN
A. Peran dan Manfaat Internet
Pada awalnya komputer diciptakan untuk melakukan perhitungan yang
kompleks, rumit dan terus menerus. Setelah dikembangkan menjadi alat pengolah data
yang canggih dan terpadu. Sekalipun fungsi komputer sudah berhasil meraih peran yang
mencolok dalam kehidupan manusia, baik di rumah maupun di kantor, tapi masih
dirasakan belum baik dalam komunikasi data dan informasi yang tersimpan di dalam
satu komputer dengan yang lainnya. Kemampuan pertukaran atau komunikasi data
dan informasi diantara komputer kemudian dikembangkan secara bertahap, mulai dari
pertukaran yang bersifat local (Local Area Network). Di sejumlah komputer yang
terhubung dalam satu gedung. Selanjutnya dikembangkan WAN (Wide Area
Network) yang mampu menjangkau daerah yang lebih luas. Dimana data dan informasi
dapat dipertukarkan diantara sejumlah komputer yang terhubung dalam beberapa lokasi
tersebar. Tentu saja pertukaran ini hanya dapat dilakukan pada komputer-komputer yang
sudah dihubungkan dalam jaringan. Jadi pertukaran data dan informasi masih bersifat
terbatas pada jaringan tersebut, dengan demikian pertukaran data dan informasi yang
lebih terbuka untuk semua orang belum dapat dipenuhi oleh WAN. Pertukaran data dan
informasi yang bersifat terbuka dapat dipenuhi olek terciptanya teknologi Internet.
Manfaat yang bisa diambil dari Teknologi internet seperti: Mengobrol dengan teman
dengan pulsa lokal (Chatting), Madia Promosi (Marketing Tools), Menciptakan peluang
bisnis (Web desainer & Web Master), Komunikasi Elektronik yang murah dan cepat (E-
mail), dan sumber informasi lainnya (Database).

B. Perkembangan Internet dan Teknologi Informasi


Era globalisasi dalam dekade 90-an mempengaruhi ekonomi harnpir di semua
negara. Revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong
kemajuan dalam teknologi, produk dan proses, serta terbentuknya masyarakat
informasi. Perusahaan sebagai pelaku bisnis harus memperhatikan kemajuan teknologi
informasi agar dapat bersaing di pasar global. Tidak diragukan lagi derasnya arus
informasi dan perkembangan teknologi menyebabkan kompetisi menjadi semakin
ketat. Perkembangan teknologi informasi (TI) yang pesat menyebabkan perubahan
yang besar dalam suatu operasi perusahaan termasuk juga lembaga pendidikan. TI
mencakup teknologi komputer (perangkat keras maupun perangkat lunak), berbagai
peralatan kantor elektronik, LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) ,
internet, dan telekomunikasi. TI menyebabkan tiga dampak yang signifikan dalam
operasi bisnis melalui adanya automasi, disintermediasi dan integrasi pada berbagai
proses maupun aktivitas bisnis. Setiap dampak berinteraksi satu sama lain sebagai
kekuatan pendorong perbaikan dalam teknologi produk dan proses. Sehingga tercipta
suatu aktivitas bisnis yang bernilai tambah (value added activities) dan

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


2

menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activities)
sedemikian sehingga konsumen tidak menanggung produk yang dipenuhi dengan
aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah. Dengan demikian terciptalah suatu
value creation yang benar-benar diharapkan konsumen.
Mengapa Bisnis Internet semakin digemari?, Dikutip dari buku Potensi Bisnis
dan Perilaku penggunaan Internet di Indonesia oleh Mars-e (Juni 2000), empat isu
yang mendorong banyak kalangan terjun dalam basis internet adalah:
 Trent Teknologi Informasi yang mengarah pada abad serba internet
 Pertumbuhan Pengguna internet yang pesat setiap tahunnya
 Potensi pasar di Indonesia yang belum tergarap
 Tingginya Nilai bisnis basis internet.
Pernyataan diatas diperkuat oleh data pada tabel I.1 dibawah ini:

Tabel I.1
Perkembangan Jumlah pelanggan dan pemakai internet di Indonesia
TAHUN PELANGGAN % PER PENGGUNA % PER
1996 31000 0 110000 0
1997 75000 142% 384000 249%
1998 134000 79% 512000 33%
1999 256000 91% 1000000 95%
2000 400000 56% 1900000 90%
2001 581000 45% 4200000 121%
2002 1000000 72% 8000000 90%
Rata-rata 81% 113%

Sumber: AP JII- * Perkiraan s.d. akhir 2002

Setiap tahun pelanggan mengalami pertumbuhan yang pesat Rata -rata 81%
dan sejalan dengan hal tersebut, pengguna internet melaju lebih pesat lagi rata - rata
113%.
Perkembangan yang pesat mengakibatkan terjadinya pergeseran dalam
komposisi pengguna. komposisi pengguna internet dapat dilihat pada gambar I.1
dibawah ini:
Pemerintah
21%

Komersil
42%

Univ
30%

Riset
6% Kantor Swasta
1%

Gambar. I.1
Estimasi Komposisi Pengguna Internet di Indonesia (Juni 1995)
Sumber: http://www.ee.itb.ac.id/~yc1dav/indo.net.asc

ditinjau dari jenjang pendidikan, tingkat sarjana adalah pengguna terbanyak (43%)
kemudian SLTA (41%). Pengguna Internet berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada
gambar I.2 dibawah ini:

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


3

SLTA Sarmud
41% 9% Pasca Sarjana
5%
SLTP/SD
2%

Sarjana
43%

Gambar I.2
Pengguna Internet berdasarkan Pendidikan
Sumber: Potensi Bisnis & Perilaku Penggunaan Internet di Indonesia
(Mars--e, Juni 2000)

Komposisi pengguna internet berdasarkan profesi menunjukkan bahwa mahasiswa


yang paling banyak menggunakan internet (39%) dan pada kenyataannya staff biasa
(22%) lebih banyak meng-akses internet dibandingkan kaum Proofesional (5%). Hal
ini dapat dilihat pada Gambar I.3 dibawah ini.

Mahasiswa
39% Staff Biasa
22%

Manajer
17%
Lain Asisten Menejer
5% 5%
Profesional Direktur
5% 4%
Wiraswata
3%

Gambar I.3
Pengguna Internet berdasarkan Profesi
Sumber: Potensi Bisnis & Perilaku Penggunaan Internet di Indonesia (Mars--e, Juni 2000).

Dari pemaparan data-data diatas, penulis sangat berkeyakinan bahwa jika


Warnet diadakan pada sebuah lembaga pendidikan dapat memberikan berbagai
manfaat seperti manfaat Finansial, Ekonomi dan sosial dalam rangka pembangunan
sumber manusia untuk menuju persaingan global.

C. Lembaga Pendidikan Sebagai Sarana Pembangunan Sumber Daya Manusia


Keputusan pendirian STIM didasarkan atas keputusan Yayasan Dhyana Pura
Nomer 009/YDP-GKPB/XII/1999 tgl 17 Desember 1999 tentang perlunya dilakukan
pengembangan Lembaga Pendidikan Pariwisata Dhyana Pura melalui pendirian
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura. Pendirian ini bertujuan untuk
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan
ketrampilan di bidang manajemen & kepariwisataan dalam mendukung pembangunan
masyarakat dan negara. Melalui tujuan ini STIM DHYANA PURA diharapkan dapat
membantu menumbuhkan sikap kepribadian peduli lingkungan, peka dan kritis
terhadap dampak negatif dunia kepariwisataan, berjiwa dan berbudaya Indonesia serta
membentuk generasi yang kreatif, agar dapat menciptakan pekerjaan di berbagai
bidang khususnya di bidang kepariwisataan yang bernuansa kebangsaan dan tidak
merusak nilai budaya bangsa menuju persaingan sumber daya manusia di tingkat

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


4

internsional atau global. Penulis beranggapan jika kita ingin bersaing ditingkat
internasional maka hendaklah apa yang kita lihat, pelajari dan kita kembangkan
haruslah bertaraf internatsional. Dari manakah kita harus memulainya? banyak jalan
yang bisa kita mulai misalnya dari memperkenalkan media global berupa hasil karya
teknologi atau informasi yang berupa jaringan komputer, dalam hal ini sebuah
jaringan yang mendunia yang kita sering disebut dengan istilah Internet. Kampus yang
ideal pada era ini haruslah tersedianya media untuk mengakses dunia global/internet
bisa jadi dalam bentuk WARNET KAMPUS yang bisa akses oleh seluruh
mahasiswa, dosen, pegawai, bahkan masyarakat umum sekitar.

D. Tujuan
Ingin mengetahui kelayakan investasi Pengadaan Warnet Kampus pada Lembaga
Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana pura ditinjau dari aspek finasial.
E. Kegunaan
Sebagai sumber atau pertimbangan pengambilan keputusan Lembaga dalam
pengadaan Proyek Warnet Kampus di Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata
Dhyana Pura dan lembaga lain sejenis yang mungkin memerlukan hasil analisis ini.

2. KAJIAN PUSTAKA
A. Apa itu Warnet?
Menurut Tosin dan Meiwanto (2001:2) Internet dapat diartikan “ Kumpulan
komputer yang saling terhubung satu sama lainnya melalui jaringan yang bertingkat
tanpa kendala geografis atau jaringan yang mendunia”
BPPT (2002:18) berpendapat bahwa “Warnet adalah perluasan sebuah
usaha Wartel atau fasilitas umum untuk mengakses internet oleh pengguna Internet”
Pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa Warnet adalah Fasilitas
umum yang berupa kumpulan komputer yang saling terhubung satu dengan lainnya
sebagai media akses global yang mendunia.

B. Apa dan Bagaimana Investasi tersebut?


Perusahaan yang menanamkan modalnya dalam aktiva tetap adalah dengan
harapan untuk memperoleh kembali modal yang tertanam dalam investasi tersebut.
Keputusan investasi harus dipertimbangkan dari berbagai sisi.
Untuk memperjelas pengertian investasi maka berikut ini akan dikemukakan
dua pendapat ahli mengenai pengertian investasi, antara lain :
Shook (2002:286) menuliskan bahwa :
"Investment berarti menggunakan uang secara berhati-hati untuk mempemroleh
lebih banyak uang dengan risiko yang paling kecil. Menggunakan uang untuk
memperoleh lebih banyak uang tanpa memperhatikan risiko dinamakan judi".

Arifin dan Fauzi (2001:5) berpendapat bahwa investasi


“haruslah mengandung 3 macam keputusan yaitu: keputusan untuk mendapatkan
dana (financing decision), keputusan untuk menggunakan dana tersebut agar
menghasilkan suatu keuntungan (investment decision), dan keputusan pembagian
keuntungan atas operasi suatu usaha (dividend policy).”

Penulis disimpulkan bahwa investasi adalah keputusan yang mengandung 3 macam


keputusan yaitu: keputusan untuk mendapatkan dana (financing decision), keputusan
untuk menggunakan dana tersebut agar menghasilkan suatu keuntungan (investment
decision), dan keputusan pembagian keuntungan atas operasi suatu usaha (dividend
policy) dengan memperhatikan risiko terkecil.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


5

C. Pengertian Studi Kelayakan Proyek


Kadariah dkk (1978:1) mendifinisikan pengertian proyek ialah suatu aktivitas
yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit) atau
suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil
(return) diwaktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan
dilaksanakan sebagai satu unit.
Sedangkan pengertian Studi kelayakan Proyek menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut:
Menurut Usnan dan Suwarsono (1999:4) yang dimaksud studi kelayakan
proyek adalah: "penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan
proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil".

Usnan dan Suwarsono (1999:4) juga menuliskan bahwa pada umumnya studi
kelayakan proyek akan menyangkut tiga aspek penting yaitu:
(1) Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering disebut manfaat
finansial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang cukup menguntungkan
apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut.
(2) Manfaat Ekonomis Proyek tersebut bagi negara tempat poyek itu dilaksanakan
(sering juga disebut manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan manfaat
proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.
(3) Manfaat Sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. ini
merupakan studi yang relatif paling sulit untuk dilakukan.

D. Pengertian Anggaran Modal (Capital Budgeting)


Menurut Arifin dan Fauzi (1999:5) didalam manajemen keuangan dikenal (Tiiga) 3 macam
keputusan yaitu:

(1) Keputusan untuk mendapatkan dana (financing decision),


(2) Keputusan untuk menggunakan dana tersebut agar menghasilkan suatu
keuntungan (investment decision), dan
(3) Keputusan pembagian kcuntungan atas operasi suatu usaha (dividendpolicy).
Capital Budgeting termasuk keputusan investasi, yaitu keputusan investasi pada
aktiva tetap (tanah, bangunan, mesin, peralatan) untuk komitmen jangka panjang.

Menurut Shook (2002:69)

"Capital Budgeting adalah anggaran yang dipakai untuk membiayai proyek-proyek jangka
panjang, sepeti iklan, ekspansi pabrik, serta penelitian dan pengembangan".

Keputusan capital budgeting menjadi penting karena beberapa alasan, Menurut Arifin dan
Fauzi (1999:5) yaitu:

(1) Investasi pada aktiva tetap umumnya membutuhkan dana yang sangat besar.
(2) Dana yang ditanamkan pada aktiva tetap tertanam dalam jangka waktu lama dan
relatif sulit untuk dikembalikan.
(3) Keputusan capital budgeting memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau mencapai tujuan khususnya keuangan. Penilaian
investasi dalam konteks Capital Budgeting akan menggunakan beberapa alat analisis,
baik bersifat sederhana hingga yang bersifat kompleks. Sebelum menggunakan
model-model tersebut, ada Beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain: konsep
nilai waktu uang (time value of money), discount factor, compound factor.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


6

E. Konsep Time Value of Money


Konsep nilai waktu uang merupakan suatu pemilaian yang didasarkan atas
perhitungan bahwa nilai uang yang diterima saat ini lebih berharga daripada diterima hari
esok. Sejumlah Uang saat ini lebih berharga dari jumlah uang yang sama yang diterima
esok hari, karena nilai uang yang diterima saat ini memiliki kesempatan lebih besar untuk
diinvestasikan. Konsep nilai waktu uang ini berimplikasi terhadap adanya masalah bunga
(interest). Konsep nilai waktu uang (time value of money) perlu dipahami dengan baik,
karena konsep ini akan memberikan landasan dan konsep yang mendasar pada
masalah-masalah keuangan. Konsep nilai waktu uang pada dasarnya merujuk pada suatu
asumsi bahwa nilai uang pada masa yang akan datang tidak sama dengan nilai uang saat
ini atau scring juga diungkapkan, bahwa nilai uang yang diterima saat ini lebih berharga
daripada diterima pada masa yang akan datang. Kaitannya dengan nilai waktu uang,
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:6) dikenal dua istilah penting, yaitu:
(1) Discounting atau perhitungan present value menghitung nilai uang yang akan datang
berdasarkan nilai sekarang.
(2) Compounding menghitung nilai uang yang akan diterima pada masa mendatang
berdasarkan bunga berganda atas nilai uang pada saat ini.

F. Umur Ekonomis Investasi


Menurut Arifin dan Fauzi (1999:9) Umur ekonomis investasi:
"merupakan periode waktu yang dipilih untuk analisis investasi dengan berbagai
pertimbangan,, misalnya teknologi yang digunakan biasanya dipengengaruhi oleh situasi
ekonomi pasar".

Contoh sederhana, diasumsikan umur ekonomis investasi di bidang transport adalah 4


tahun, di mana dalam periode tersebut jasa yang diberikan oleh alat transportasi akan
terjual.

G. Nilai Akhir/Residu
Nilai akhir/Residu Merupakan nilai estimasi pelepasan akhir fisik yang tersisa pada akhir
umur ekonomi investasi, dan jumlah tersebut harus menjadi bagian dalam , analisis.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:10) Nilai sisa dapat diperoleh dari fasilitas peralatan
termasuk pelepasan setiap modal yang berkaitan dengan investasi.

H. Alat Analisis dalam Capital Budgeting


Beberapa metode atau alat analisis biasanya digunakan dalam Capital
Budgeting, dari yang sederhana cara perhitungannya hingga yang retatif rumit.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:12) ada beberapa alat analisis yang dapat
digunakan seperti: (1) Average Rate of Return (ARR) (2) Payback Period (PP) (3) Net
Present Value (NPV) (4) Internal Rate of Return (IRR) (5) Profitability Index (PI)
1. Average Rate of Return (ARR)
Perhitungan dengan metode average rate of return sering juga disebut
dengan istilah accounting rate of return. Perhitungan average rate of return
didasarkan atas jumlah keuntungan bersih sesudah pajak (EAT) dari laporan
keuangan Laba-Rugi.
Metode ini tidak memperhatikan nilai waktu dari uang. Jadi avarage rate of
return merupakan hasil bagi antara rata-rata setahun setelah pajak dengan investasi
awal dari suatu proyek.
Setelah average rate of return dihitung, tahap berikutnya adalah mencocokkannya
dengan minimum accounting rate of return yang dianggap wajar oleh perusahaan.
Apabila accounting rate of return ini lebih besar dari pada minimum acounting rate of
return maka usul investasi tersebut dapat diterima, sebaliknya kalau lebih kecil
investasi tersebut harus ditolak.
Kelemahan metode ini adalah tidak memperhatikan Nilai Waktu Uang kurang

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


7

memperhatikan panjangnya jangka waktu investasi.


2. Payback Period
Payback Period merupakan salah satu metode perhitungan Capital Budgeting
yang relatif sederhana.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:12) bahwa:
"Metode ini merupakan penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup initial
investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh
proyek tersebut".

Sedangkan menurut Usnan dan Suwarsono (1994;208) berpendapat bahwa :

"Payback Periode metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali
dalam satuan Tahun"

Dari kedua pengertian diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa payback


period adalah waktu yang diperlukan (dalam Satuan Tahun) untuk mengembalikan
investasi yang telah ditanamkan oleh penanam modal berdasarkan cash Inflow yang
dihasilkan oleh suatu proyek.

Cara untuk mengambil keputusaan dengan metode ini adalah membandingkan


payback period investasi yang diusulkan dengan umur ekonomis aktiva, apabila
payback period lebih pendek dari pada umur ekonomis aktiva maka rencana investasi
dapat diterima, sedangkan apabila payback period lebih panjang dari pada umur
ekonomis aktiva maka rencana investasi ditolak.

3. Net Present Value


Shook (2002;372) berpendapat bahwa :
“Konsep net present value merupakan metode evaluasi investasi yang
menghitung nilai bersih saat ini dari uang masuk dan keluar dengan tingkat
diskonto atau tingkat imbal hasil yang disyaratkan. Investasi yang baik
mempunyai nilai bersih saat ini yang positif”.

Sedangkan menurut Bambang Riayanto (1992;115) mengatakan bahwa :


“Net present value adalah selisih antara present value dari keseluruhan
proceeds yang didiscontokan atas dasar biaya modal tertentu dengan present
value pengeluaran modal”.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Net Present Value adalah
Sebuah metode evaluasi Investasi dengan mengukur selisih antara present value
dari proceeds dan nilai investasi awal. Kriteria kelayakan dari proyek ini adalah :
Proyek layak jika NPV bertanda positif dan sebaliknya tidak layak jika NPV bertanda
negatif.

4. Profitability Index (PI)


Shook (2002;456) mengatakan bahwa:
“Profitability index adalah Prediksi arus kas masa depan perusahaan dibagi
investasi awalnya”.

Suad Usman dan Suwarsono (1994;192) mengatakan bahwa profitability index


menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan penerimaan kas bersih
dimasa datang dengan nilai sekarang investasi".

Dari kedua pengertian profitability index tersebut dapat disimpulkan


profitability index adalah metode Prediksi kelayakan suatu proyek dengan
membandingkan nilai penerimaan-penerimaan bersih dengan nilai investasi, dengan

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


8

kriteria kelayakan apabila PI lebih besar dari pada (satu) 1 maka rencana investasi
dapat diterima, sedangkan apabila PI lebih kecil dari pada (satu) 1 maka rencana
investasi ditolak.

5. Internal Rate of Return (IRR)


Teknik perhitungan dengan IRR banyak digunakan dalam suatu analisis investasi,
namun relatif sulit untuk ditentukan karena untuk mendapatkan nilai yang akan
dihitung diperlukan suatu 'trial and error' hingga pada akhirnya diperoleh tingkat
bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol. IRR dapat didefinisikan
sebagai tingkat bunga yang akan menyamakan present value cash inflow dengan
jumlah initial investment dari proyek yang sedang dinilai. Dengan kata lain, IRR
adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama dengan nol, karena
present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan sama dengan initial
investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika IRR > cost of capital dan
akan ditolak jika IRR < cost of capital. Perhitungan IRR untuk pola cash flow yang
bersifat seragam (anuitas), relatif berbeda dengan yang berpola tidak seragam.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:13) bahwa: Adapun langkah-langkah menghitung
IRR untuk pola cash flow yang sama adalah sebagai beiikut:
a. Hitung besarnya payback period untuk proyek yang sedang dievaluasi.
b. Gunakan tabel discount factor, dan pada baris umur proyek, cari angka
yang sama atau mendekati dengan hasil payback period pada langkah 1 di
atas. IRR terletak pada persentase terdekat hasil yang diperoleh.
c. Untuk mendapatkan nilai IRR yang sesungguhnya dapat ditempuh dengan
menggunakan interpolasi.

Sedangkan untuk proyek yang memiliki pola cash inflow yang tidak seragam, dapat
diselesaikan dengan langkah-langkah berikut:
a) Hitung rata-rata cash inflow per tahun
b) Bagi initial investment dengan rata-rata cash inflow untuk mengetahui "estimasi"
payback period dari proyek yang sedang dievaluasi.
c) Gunakan tabel discount factor untuk menghitung besarnya IRR, seperti langkah
ke-2 dalam menghitung IRR untuk pola cash flow yang berbentuk seragam
(anuitas). Hasil yang diperoleh akan merupakan "perkiraan IRR'.
d) Selanjutnya sesuaikan IRR yang diperoleh pada langkah ke-3 di atas, yaitu
diperbesar atau diperkecil, ke dalam pola cash flow yang sesungguhnya. Apabila
cash inflow yang sesungguhnya dalam tahun-tahun pertama temyata lebih besar
dari rata-rata yang diperoleh dalam langkah ke 1 di atas, maka perbesarlah
tingkat discount yang digunakan, dan apabila sebaliknya maka perkecillah
discount tersebut.
e) Dari hasil discount rate yang diperoleh pada langkah ke-4, kernudian hitunglah
NPV dari proyek tersebut.
f) Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari nol, maka naikkanlah discount rate
yang digunakan, dan apabila sebaliknya maka turunkanlah discount rate tersebut.
g) Hitunglah kembali NPV dengan menggunakan discount rate yang baru, sampai
akhirnya diperoleh discount rate yang secara berurutan menghasilkan NPV yang
positif dan negatif. Dengan jalan interpolasi akan ditemukan nilai IRR yang
sesungguhnya.

Setelah IRR diketahui langkah selanjutnya adalah membandingkan IRR dengan cost
of capital. Apabila IRR lebih besar dari pada cost of capital maka rencana investasi
dapat diterima karena menguntungkan dan sebaliknya apabila IRR lebih kecil dari
pada cost of capital maka rencana investasi ditolak karena merugikan.

I. Pengertian Aktiva Tetap (Fixed Asset).

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


9

Shook (2002;208) mengatakan aktiva tetap adalah :


Segala Jenis aset yang diperkirakan dapat diperggunakan perusahaan untuk jangka
waktu minimum satu tahun.
Pengertian aktiva tetap dikemukakan oleh Bambang Subroto (1991:1) sebagai berikut
: "Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk
dipakai dalam operasi perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun".
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah Segala jenis
aset yang dipakai oleh perusahaan untuk operasi usahanya yang dapat dipakai atau
memiliki masa manfaat minimum satu tahun.

J. Pengertian Penyusutan
Shook (2002;139) menyatakan penyusutan adalah : "Sejumlah uang yang
menunjukkan penurunan nilai sebuah aset berwujud seiring berjalannya waktu. Jumlah ini
dikurangkan dari harga pembelian aset untuk menghasilkan nilai sisa".

Sedangkan menurut Arifin dan Fauzi (1999;34) mengatakan bahwa:

“Akuntansi penyusutan (depresiasi) adalah suatu sistem akuntansi yang


bertujuan memberikan harga perolehan atau nilai dasar lain dari aktiva tetap berwujud,
dikurangi dengan nilai sisa residu, selama masa manfaat aktiva yang bersangkutan.
Saldo rekening Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap menggambarkan jumlah
penyusutan yang telah dibebankan menjadi biaya, bukan merupakan pengumpulan kas
yang dihimpun untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva baru.
Penyusutan/depresiasi mempengaruhi laporan keuangan, pada neraca melalui
rekening Akumulasi Penyusutan sebagai pengurang harga peroleban dan laporan rugi-
laba melalui rekening biaya penyusutan atau depresiasi”.

Menurut Arifin dan Fauzi (1999;34) Faktor Yang Menentukan Biaya


Penyusutan adalah
1. Harga Perolehan (Cost)
Uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya lain yang terjadi untuk
memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya agar dapat digunakan. Harga
perolehan dicatat berdasarkan harga beli ditambah, dengan biaya-biaya yang
terjadi, seperti: bea masuk, pajak penjualan, biaya pengangkutan, biaya
pemasangan dan lain sebagainya.

2. Nilal Sisa atau Residu (Salvage)


Nilai sisa atau residu dari suatu aktiva yang disusut adalah jurnlah uang yang
diterima bila aktiva dijual atau ditukarkan, atau cara-cara lain bila, aktiva tersebut
sudah tidak digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya, yang terjadi saat
menjual atau menukar (biaya pelepasan).

3. Masa Manfaat atau Umur Ekonomis (Life)


Merupakan jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan
dari suatu aktiva, dipengaruhi oleh cara pemeliharaan kebijakan lain yang
ditetapkan oleh pihak manajemen. Taksiran umur ekonomis dapat dinyatakan
dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi, atau satuan jam kerja
dengan mempertimbangkan sebab, keausan fisik dan fungsional.
Dari kadua difinisi penyusutan diatas maka dapat disimpulkan Depresiasi adalah
suatu sistem akuntansi yang bertujuan memberikan harga perolehan atau nilai dasar lain
dari aktiva tetap berwujud, dikurangi dengan nilai sisa residu, selama masa manfaat aktiva
yang bersangkutan.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


10

K. Metode Penyusutan
Menurut Arifin dan Fauzi (2001:34) berpendapat “Metoda penyusutan
harus mencerminkan pola pemanfaatan keekonomian aktiva (the pattern in which the
asset's economic benefits are consumed by the enterprise) oleh perusahaan.
Perusahaan dapat memilih salah satu metoda penyusutan sepanjang
diterapkan secara konsisten tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan
pertimbangan perpajakan untuk dapat menyediakan daya banding hasil operasi
perusahaan dari periode ke periode. Penyusutan atau depresiasi dapat dicatat dan
dilaporkan dengan menggunakan salah satu dari metode.
Menurut Arifin dan Fauzi (2001:34) ada beberapa metode yang bisa
dipakai antara lain:
a). Berdasarkan Waktu
1. Metode garis lurus (straight-line method)
2. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method)
3. Metode saldo menurun/saldo menurun ganda (declining double
declining balance method)
b). Berdasarkan Penggunaan
1. Metode jam jasa (service hour method)
2. Metode jumlah unit produksi (productive output method)
c). Berdasarkan Kriteria Lain
1. Metode berdasarkan jenis kelompok (group and composite method)
2. Metode persediaan/penilaian
3. Metode anuitas (annuity method)

Dari beberap metode penyusutan yang dikemukanan diatas, metode penyusutan yang
akan dipakai didalam menghitung pengusutan terhadap aktiva tetap (Warnet/Komputer)
adalah metode garis lurus (straight-line method).

L. Pengertian Aliran Kas (Cash Flow)


Menurut Shook (2002:75) Cash Flow diperoleh dengan menambahkan
penyusutan tahunan aktiva tetap atas laba setelah bunga, pajak dan deviden saham
preferen.
Sedangkan menurut Arifin dan Fauzi (1999 : 8 ) mengatakan bahwa : Cash Flow
atau proceeds adalah pendapatan setelah pajak (EAT) ditambah
penyusutan/depresiasi.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Cash


Flow adalah aliran kas dengan menambahkan penyusutan tahunan aktiva tetap atas
laba setelah bunga, pajak dan deviden saham preferen yang direncanakan oleh suatu
perusahaan atau proyek.

M. Gambaran Analisis
Berdasarkan komposisi pengguna internet yang telah dipaparkan pada bab I dan
Melihat dari jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun semakin meningkat maka sangat
memungkinkan mahasiswa yang ada menjadi pengguna internet pada Warnet Kampus
yang akan direncanakan. Oleh karena itu investasi ini adalah jangka panjang, maka perlu
diadakan penilaian kriteria investasi dengan menggunakan Metode penilaian investasi.
Adapun metode-metode tersebut diantaranya adalah Average Rate of return, Payback
Period, Net Present Value, Profitability index dan Internal rate of return. Dari penilian
Kriteria dengan metode-metode investasi tersebut akan diperoleh jawaban apakah
investasi tersebut menguntungkan atau tidak. Jika investasi tersebut menguntungkan
maka pengadaan Warnet tersebut akan dilaksanakan, namun sebaliknya jika investasi
tersebut tidak menguntungkan maka proyek tersebut tidak dilaksanakan sama sekali.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat digambarkan sebagai

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


11

berikut:

Pengambil Kebijakan sebaiknya


segera merealisasikan

Ya
Metode:
Investas  Average Rate
i Warnet of Return
Pertim-
 Payback bangan
Period Tidak
 Net Present
value
 Internal Rate
of Return
 Profitability
Index LPP dhyana pura
mencari Investor yang
mau invest Warnet di
lembaga ini tanpa
member wajib.

Gambar 2.1
Gambaran Analisis

N. Definisi Operasional
1. Investasi adalah jumlah dana Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana
Pura yang dipakai untuk mengadakan Warnet Kampus dengan tujuan untuk
memberikan fasilitas belajar yang lebih baik bagi mahasiswa, Dosen serta
masyarakat lainnya tetapi Lembaga tidak menanggung kerugian finansial atau tetap
mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
2. Rencana investasi untuk Pengadaan Warnet Kampus adalah rencana Lembaga
Pendidikan dan latihan Pariwisata Dhyana Pura Yaitu berupa Warung/Ruang
Khusus akses internet murah atau lebih murah dari harga ditempat lain, jaringannya,
dan Manajemen Pengelolaannya.
3. Studi kelayakan terhadap investasi pengadaan Warnet Kampus adalah penelitian
tentang dapat atau tidaknya Pengadaan Warnet Kampus pada Lembaga
Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura dapat memberikan manfaat yang
lebih besar dan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.

3. ANALISIS INVESTASI
A. Rencana Investasi
Untuk menganalisis kelayakan investasi Aktiva Tetap (Warnet), perlu diketahui
rencana investasi pada Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura
tersebut yang berupa pengadaan Warnet Kampus dengan investasi Sendiri.
Adapun sember dana yang akan dipakai adalah dari investasi LPP Dhyana pura

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


12

sendiri tanpa meminjam dari pihak lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table V.1 sebagai berikut ini:
Tabel 3.1
Sumber Dana dan Rencana Penggunaannya
Sumber Dana Penggunaan Dana

Modal Sendiri Rp500.000.000 Kabeling & Tower Anten Rp 13.750.000


Hardware & Software
(50 Unit) Work Stations Rp 275.000.000
(2 Unit) Kasir Rp 11.000.000
(3 Unit) Server Rp 120.000.000
55 buah meja Rp 11.000.000
55 buah kursi putar Rp 8.250.000
3 UPS Rp 12.000.000
5 buah printer Rp 10.000.000
Jasa Inst & License Rp 11.000.000
4 buah AC Rp 16.000.000
Lain-lain Rp 12.000.000
Jumlah Rp500.000.000 Jumlah Rp 500.000.000
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003

B. Aspek Analisis

1). Aspek Pasar


Permintaan dan penawaran terhadap akses warnet kampus akan terus bertambah seiring
bertambahnya jumlah mahasiswa baru di Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata
Dhyana Pura, dibawah ini disajikan Tabel estimasi konsumen atau member warnet
kampus sebagai berikut:

Tabel 3.2
Estimasi Permintaan dan Penawaran jam Akses Member dan Non Member

Keterangan Jumlah Estimasi (90%) Estimasi (90%) Total


Wajib Member member Th 2002 member baru Th
2003
STIM
Perhotelan 228 205 90 295
Bisnis Pariwisata 45 41 30 71
Keuangan 26 23 15 38
Sub Total 299 269 135 404
PPLP
Diploma 1 280 0 0 0
Diploma 2 500 450 200 650
Diploma 3 200 180 100 280
Sub Total 980 882 300 1.182
Grand Total 1.151 435 1.586
Sumber: Baak PPLP/STIM Dhyana Pura, 2003

Asumsi:
1. Member Tetap Wajib Bayar

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


13

2. Hak Akses Member Tetap 8 jam per Bulan


3. Kontribusi per-Member (Tahun) = Rp. 384.000 atau Rp. 192.000 per
Semester.
4. Tidak ada hari libur (rata rata 30 hari)
5. (12 bulan) penuh, operasi 15 jam per hari non stop
6. Belum mempertimbangkan low season
7. Non Member (Mhs D1, D4 PPLP, Umum, Over jam) 50% terpakai
Dari estimasi Member diatas dibuatlah estimasi Potensi Income yang akan diperoleh
dari Warnet kampus tersebut sebagai berikut ini:

Tabel 3.3
Potensi Income Member dan Non Member Bulanan

Jam Kerja Jam Harga/jam WS Max/bln


07.00-22.00 15 4,000 50 22,500
Alokasi jam pakai Potensi Income
Member Non Member Member Non Member (50%) TOTAL
12,689 9,811 50,755,200 19,622,400 70,377,600
Sumber: Proposal PT SKILLS, Baak PPL/STIM, 2003

Tabel 3.4
Estimasi Income Pertahun

ESTIMASI INCOME PER TAHUN 844.531.200


Terdiri dari :

ESTIMASI INCOME PER TAHUN 609.062.400


(DARI MEMBER)
Non Member Est 50%
235.468.800
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 data diolah.

2). Aspek Teknis


Teknis pelaksanaan proyek ini akan dikerjakan oleh Provider atau dealer yang menang
tender berdasarkan ketentuan dan kualifikasi yang telah ditentukan, ketentuan secara
detail akan disajikan pada lampiran khusus dan ketentuan secara umumnya adalah
sebagai berikut:

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


14

Tabel 3.5
Rincian Alat-alat yang diperlukan untuk pengadaan Warnet
Item Keterangan

Kabeling & Tower Anten Pemasangan

Hardware & Software


 (50 Unit) Work Stations Pembelian

 (2 Unit) Kasir Pembelian

 (3 Unit) Server Pembelian

 55 buah meja Pembelian

 55 buah kursi putar Pembelian

 3 UPS Pembelian

 5 buah printer Pembelian

 Jasa Inst & License Licensi

 4 buah AC Pembelian
2 Bilik Ruangan Alokasi (Sudah ada Milik
Sendiri)
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 keperluan disesuaikan.

I. Skenario I (Pertama)
Analisis Kelayakan Proyek Dengan Nilai Residu yang ditentukan:
3). Aspek Finansial
Sumber dana yang akan digunakan adalah bersumber dari dan sendiri tanpa pinjaman
dari pihak luar. Sebelum masuk analisis, penulis sajikan beberapa perhitungan pra
analisis yang tersaji menjadi berikut ini:

a). Menentukan Metode Depresiasi


Dalam analisis ini digunakan analisis Depresiasi dengan metode Depresiasi Garis
Lurus dengan Perkiraan nilai Residu
Gambar 3. 1
Depresiasi metode Garis Lurus

Depresiasi Metode Garis Lurus


Depresiasi

450,000,000
400,000,000 401,125,000
350,000,000
300,000,000 302,250,000
250,000,000
200,000,000 203,375,000
150,000,000
100,000,000 104,500,000
50,000,000
0
1 2 3 4

Periode

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


15

Tabel 3.6
Depresiasi Perangkat Keras Warnet LPP Dhyana Pura berdasarkan Metode Garis Lurus.

Keterangan

Jumlah Unit Komputer Station +


Lainnya 52
Jumlah Komputer Server 3
Jumlah Unit AC 4
Harga Per Unit Station + Lainnya 7.000.000
Harga Per Unit Server 40.000.000
Harga Per Unit AC 4.000.000
Total Harga Perolehan 500.000.000
Nilai Sisa Station + lainnya 78.000.000
Nilai Sisa Server 22.500.000
Nilai Sisa (AC) 4.000.000
Nilai Sisa Total 104.500.000
Umur Ekonomis 4

Tabel 3.7
Estimasi Depresiasi dengan metode garis Lurus
Awal
Tahun Debet Kredit Total Akm Nilai
Depresiasi Depresiasi Depresiasi Buku
0 500.000.000
1 98.875.000 98.875.000 98.875.000 401.125.000
2 98.875.000 98.875.000 197.750.000 302.250.000
3 98.875.000 98.875.000 296.625.000 203.375.000
4 98.875.000 98.875.000 395.500.000 104.500.000
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 keperluan disesuaikan.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


16

b). Estimasi Laba Rugi


Perkiraan laba rugi untuk proyek yang dianalisis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Estimasi Laba Rugi

KETERANGAN TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4


Pendapatan
Member 609.062.400 609.062.400 609.062.400 609.062.400
Non Member (Est 50%) 235.468.800 235.468.800 235.468.800 235.468.800
Penjualan Aktiva 104.500.000
Total 844.531.200 844.531.200 844.531.200 949.031.200
Biaya
Keterangan (Per Bulan)
Biaya Bandwidth Astinet
Telkom 16.645.200 16.645.200 16.645.200 16.645.200
Biaya Supervisi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Teknisi/Operator (6 Orang) 7.800.000 7.800.000 7.800.000 7.800.000
Promosi 500.000 500.000 500.000 500.000
Personalia (3 Kasir, 1
Koordinator) 3.950.000 3.950.000 3.950.000 3.950.000
Listrik 35KVA 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Keamanan 400.000 400.000 400.000 400.000
Umum 800.000 800.000 800.000 800.000
Pajak 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Office Boy 250.000 250.000 250.000 250.000

Total Biaya/bulan 42.345.200 42.345.200 42.345.200 42.345.200

Total Biaya Per Tahun 508.142.400 508.142.400 508.142.400 508.142.400


Depresiasi 98.875.000 98.875.000 98.875.000 98.875.000
Biaya + Depresiasi 607.017.400 607.017.400 607.017.400 607.017.400
LABA (Earning After
Taxes) 237.513.800 237.513.800 237.513.800 342.013.800

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


17

c). Cash Flow


Aliran Kas untuk proyek Warnet ini di-Estimasi sebagai berikut:
Tabel 3.9
Aliran Kas / Cash Flow

KETERANGAN TAHUN KE-0 TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4
KAS MASUK

Modal Pemilik 500.000.000 - - - -


Pendapatan

Member - 609.062.400 609.062.400 609.062.400 609.062.400

Non Member Est 50% - 235.468.800 235.468.800 235.468.800 235.468.800

Penjualan Aktiva - - - - 104.500.000

Total Penerimaan - 844.531.200 844.531.200 844.531.200 949.031.200


Total Kas Tersedia
500.000.000 844.531.200 844.531.200 844.531.200 949.031.200

KAS KELUAR
Pembelian Hardware
& Software

(Warnet) 500.000.000 - - - -
ESTIMASI BIAYA
BULANAN Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Biaya Bandwidth
Astinet Telkom 16.645.200 16.645.200 16.645.200 16.645.200

Biaya Supervisi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000


Teknisi/Operator (6
Orang) 7.800.000 7.800.000 7.800.000 7.800.000

Promosi 500.000 500.000 500.000 500.000


Personalia (3 Kasir, 1
Koordinator) 3.950.000 3.950.000 3.950.000 3.950.000

Listrik 35KVA 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000

Keamanan 400.000 400.000 400.000 400.000

Umum 800.000 800.000 800.000 800.000

Pajak 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Office Boy 250.000 250.000 250.000 250.000

Total Biaya/bulan 42.345.200 42.345.200 42.345.200 42.345.200

Total Pengeluaran (Tahunan)


500.000.000 508.142.400 508.142.400 508.142.400 508.142.400

Saldo Akhir - 336.388.800 336.388.800 336.388.800 440.888.800

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


18

4). Aspek Hukum


Usaha Warnet ini akan dikelola sebagai Wadah fasilitas Pendidikan dan Latihan
sehingga untuk perijinan tidak diperlukan, hanya saja perijinan penyewaan Bandwith di
Telkom saja.

5). Aspek Ekonomi dan Sosial


Dengan hadirnya Warnet kampus diharapkan masyarakat sekitar dapat memanfaatkan
akses sebagai media global dan menciptakan usaha baru.

D. Analisis Data Dengan Berbagai Kriteria


1). Average Rate of Return
Tabel. 3. 10
Penilaian Proyek dengan metode Average Rate of Return

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-2 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-3 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-4 342.013.800 98.875.000 440.888.800

 Rata-rata EAT 263.638.800


 Rata-rata Investasi 250.000.000

 Average Rate of Return 105,46%


 Rate Minimum saat ini 26,04% atau (2,17% per Bulan)

 Pertimbangan = Diterima karena ARR > Rate minimum

Cara mencari hasilnya adalah sebagai berikut:


Average Earning after Taxes
ARR = ___________________________
Average Investment

263.638.800
ARR = ___________
500.000.000/2

263.638.800
ARR = ___________
250.000.000

ARR = 105,46%

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


19

2). Payback Period


Tabel 3. 11
Penilaian Proyek dengan metode Payback Period

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-2 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-3 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-4 342.013.800 98.875.000 440.888.800

Initial Investment 500.000.000 Kelebihan Bulan = 6,16


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800
Belum tertutup 163.611.200 Payback Period = 1,49
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800
Kelebihan 172.777.600

Keputusan = Diterima Karena PP lebih pendek dari umur Proyek

Cara mencari hasilnya adalah sebagai berikut:


Initial Investment
PP = __________________________
Cash Inflow

Catatan:
* Rumus diatas untuk Cash Inflow sama setiap tahunnya

Karena Cash Inflow tidak sama tiap tahunnya maka digunakan Pengurangan Initial
Invesment dengan Cash Inflow tahun ke-n sampai tertutupnya.
Akhir Tahun1 = Initial Investment - Cash Inflow Tahun ke-1
Akhir Tahun1 = 500.000.000 - 336.388.800
Akhir Tahun1 = - 163.611.200 (Investasi Belum Tertutup)

Akhir Tahun2 = Cash Inflow Tahun ke-2 – Akhir Tahun1


Akhir Tahun2 = 336.388.800 – 163.611.200
Akhir Tahun2 = + 172.777.600 (Kelebihan) Tertutup
Kelebihan Bulan = (Kelebihan : Cash Inflow Tahun ke-2) x12
Kelebihan Bulan = (163.611.200/336.338.800)x12
Kelebihan Bulan = 6,16
PP = ((2X12)-Kelebihan Bulan):12
PP = (24-6,16):12
PP = 18:12

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


20

PP = 1, 49 Tahun
Proyek tersebut Investasinya tertutup “PP” = 1,49 Tahun

3). Net Present Value


Tabel 3. 12
Penilaian Proyek dengan metode Net Present Value

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-2 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-3 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-4 342.013.800 98.875.000 440.888.800

Initial Investment 500.000.000 Disc Fac (26,04%) Present Value


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800 0,793398921 266.890.511
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800 0,629481848 211.750.643
Cash Inflow Th ke-3 336.388.800 0,499430219 168.002.732
Cash Inflow Th ke-4 440.888.800 0,396247397 174.701.039
(est Tingkat Suku Bunga 2,17 % per
Tingkat Suku Bunga 26,04% bln)
Net Present Value 321.344.926

Keputusan = Proyek sebaiknya diterima NPV > 0


Cara mencari hasilnya adalah sebagai berikut:

1
Discount Factor = __________
(1+i) n

1
Discount Factor Tahun1 = ____________
(1+26,04%) 1

= 0,7353 begitu dan seterusnya

PV = Discount Factor X Present Cash Inflow

PV Tahun 1 = 0,793398921 X 336.388.800

= 266.890.511 (begitu dan seterusnya)

NPV = Present Cash Inflow - Present Value Investasi

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


21

Jika NPV bernilai "+" (Positif) maka : Proyek dipertimbangkan diterima


NPV = (266.890.511+211.750.643+168.002.732+174.701.039)-500.000.000
NPV = 821.344.926 – 500.000.000
NPV = 321.344.926
Jadi NPV sebesar 321.344.926 > 0 atau positiv, sebaiknya proyek ini dipertimbangkan
untuk dilaksanakan.

4). Profitability Index


Tabel 3. 13
Penilaian Proyek dengan metode Profitability Index

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-2 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-3 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-4 342.013.800 98.875.000 440.888.800

Initial Investment 500.000.000 Disc Fac (26,04%) Present Value


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800 0,793398921 266.890.511
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800 0,629481848 211.750.643
Cash Inflow Th ke-3 336.388.800 0,499430219 168.002.732
Cash Inflow Th ke-4 440.888.800 0,396247397 174.701.039
(est Tingkat Suku Bunga 2,17 % per
Tinggkat Suku Bunga 26,04% bln)
NPV 321.344.926
PI 1,64

Keputusan = Proyek sebaiknya diterima PI > 1

Nilai Sekarang Aliran Kas Masuk


PI = _______________________________
Nilai Investasi

PV Cash Inflow = (266.890.511+211.750.643+168.002.732+174.701.039)


= 821.344.926
PI = 821.344.926 : 500.000.000
= 1,64

Karena PI > 1 (satu) maka proyek ini layak untuk diterima.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


22

5). Internal Rate of Return


Menentukan tingkat bunga (try & Error) yang menyebabkan NPV sama dengan 0 (nol).
berdasarkan perhitungan NPV yang sudah didapatkan.
Jika IRR >= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.

Tabel 3. 14
Penilaian Proyek dengan metode Internal Rate of Return

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-2 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-3 237.513.800 98.875.000 336.388.800
Tahun Ke-4 342.013.800 98.875.000 440.888.800

Initial Investment (500.000.000) Disc Fac (26,04%) Present Value


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800 0,793398921 266.890.511
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800 0,629481848 211.750.643
Cash Inflow Th ke-3 336.388.800 0,499430219 168.002.732
Cash Inflow Th ke-4 440.888.800 0,396247397 174.701.039
IRR Actual 59%
Net Present Value 321.344.926
IRR Estimasi Proyek = 26,04%
Nilai Proyek dengan IRR = 849.351.287
Cost of Capital = 500.000.000 _
349.351.287
Keputusan = Proyek sebaiknya diterima IRR > IRR Estimasi

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


23

II. Skenario II (Kedua)

Analisis Kelayakan Proyek Tanpa Nilai Residu= 0 (Nol) diakhir Periode

a). Menentukan Metode Depresiasi


Dalam analisis ini digunakan analisis Depresiasi dengan metode Depresiasi Garis
Lurus Tanpa nilai Residu
Gambar 3. 3
Depresiasi metode Garis Lurus

Depresiasi Metode Garis Lurus

600,000,000
Depresiasi

500,000,000 500,000,000
400,000,000 375,000,000
300,000,000 250,000,000
200,000,000
100,000,000 125,000,000
0 0
1 2 3 4 5

Periode

Tabel 3.16
Depresiasi Perangkat Keras Warnet LPP Dhyana Pura berdasarkan Metode Garis Lurus.
Keterangan
Jumlah Unit Komputer Station + Lainnya 52
Jumlah Komputer Server 3
Jumlah Unit AC 4
Harga Per Unit Station + Lainnya 7.000.000
Harga Per Unit Server 40.000.000
Harga Per Unit AC 4.000.000
Total Harga Perolehan 500.000.000
Nilai Sisa Station + lainnya 0
Nilai Sisa Server 0
Nilai Sisa (AC) 0
Nilai Sisa Total 0
Umur Ekonomis 4

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


24

Tabel 3.17
Estimasi Depresiasi dengan metode garis Lurus
Awal Tahun Debet Kredit Total Akm Nilai
Depresiasi Depresiasi Depresiasi Buku
0 500.000.000
1 125.000.000 125.000.000 125.000.000 375.000.000
2 125.000.000 125.000.000 250.000.000 250.000.000
3 125.000.000 125.000.000 375.000.000 125.000.000
4 125.000.000 125.000.000 500.000.000 0
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 keperluan disesuaikan.

b). Estimasi Laba Rugi


Perkiraan laba rugi untuk proyek yang dianalisis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.18
Estimasi Laba Rugi

KETERANGAN TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4


Pendapatan
Member 609.062.400 609.062.400 609.062.400 609.062.400
Non Member (Est 50%) 235.468.800 235.468.800 235.468.800 235.468.800
Penjualan Aktiva -
Total 844.531.200 844.531.200 844.531.200 844.531.200
Biaya
Keterangan (Per Bulan)
Biaya Bandwidth Astinet Telkom 16.645.200 16.645.200 16.645.200 16.645.200
Biaya Supervisi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Teknisi/Operator (6 Orang) 7.800.000 7.800.000 7.800.000 7.800.000
Promosi 500.000 500.000 500.000 500.000
Personalia (3 Kasir, 1 Koordinator) 3.950.000 3.950.000 3.950.000 3.950.000
Listrik 35KVA 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Keamanan 400.000 400.000 400.000 400.000
Umum 800.000 800.000 800.000 800.000
Pajak 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Office Boy 250.000 250.000 250.000 250.000
Total Biaya/bulan 42.345.200 42.345.200 42.345.200 42.345.200

Total Biaya Per Tahun 508.142.400 508.142.400 508.142.400 508.142.400


Depresiasi 125.000.000 125.000.000 125.000.000 125.000.000

Biaya + Depresiasi 633.142.400 633.142.400 633.142.400 633.142.400

LABA (Earning After Taxes) 211.388.800 211.388.800 211.388.800 211.388.800

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


25

c). Cash Flow


Aliran Kas untuk proyek Warnet ini di-Estimasi sebagai berikut:
Tabel 3.19
Aliran Kas / Cash Flow

KETERANGAN TAHUN KE-0 TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4
KAS MASUK
Modal Pemilik 500.000.000 - - - -
Pendapatan
Member - 609.062.400 609.062.400 609.062.400 609.062.400
Non Member Est - 235.468.800 235.468.800 235.468.800 235.468.800
50%
Penjualan Aktiva - - - - -
Total Penerimaan - 844.531.200 844.531.200 844.531.200 844.531.200
Total Kas Tersedia 500.000.000 844.531.200 844.531.200 844.531.200

KAS KELUAR
Pembelian Hardware
& Software
(Warnet) 500.000.000 - - - -
ESTIMASI BIAYA Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
BULANAN
Biaya Bandwidth 16.645.200 16.645.200 16.645.200 16.645.200
Astinet Telkom
Biaya Supervisi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Teknisi/Operator (6 7.800.000 7.800.000 7.800.000 7.800.000
Orang)
Promosi 500.000 500.000 500.000 500.000
Personalia (3 Kasir, 3.950.000 3.950.000 3.950.000 3.950.000
1 Koordinator)
Listrik 35KVA 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Keamanan 400.000 400.000 400.000 400.000
Umum 800.000 800.000 800.000 800.000
Pajak 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Office Boy 250.000 250.000 250.000 250.000
Total Biaya/bulan 42.345.200 42.345.200 42.345.200 42.345.200

Total Pengeluaran 500.000.000 508.142.400 508.142.400 508.142.400


(Tahunan)

Saldo Akhir - 336.388.800 336.388.800 336.388.800 336.388.800

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


26

Analisis Data Dengan Berbagai Kriteria


1). Average Rate of Return
Tabel. 3. 20
Penilaian Proyek dengan metode Average Rate of Return

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-2 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-3 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-4 211.388.800 125.000.000 336.388.800

 Rata-rata EAT 211.388.800


 Rata-rata Investasi 250.000.000

 Average Rate of Return 84,56%


 Rate Minimum saat ini 26,04% atau (2,15% per Bulan)

 Pertimbangan = Diterima karena ARR > Rate minimum


Cara mencari hasilnya adalah sebagai berikut:
Average Earning after Taxes
ARR = ___________________________
Average Investment

211.388.800
ARR = ___________
500.000.000/2

211.388.800
ARR = ___________
250.000.000

ARR = 84,56%

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


27

2). Payback Period


Tabel 3. 21
Penilaian Proyek dengan metode Payback Period

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-2 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-3 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-4 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Total 845.555.200 500.000.000 1.345.555.200

Payback Period = 2,69 Tahun


Keputusan = Diterima Karena PP lebih pendek dari umur Proyek

Cara mencari hasilnya adalah sebagai berikut:

Initial Investment
PP = __________________________
Cash Inflow

1.345.555.200
PP = _____________
500.000.000

PP = 2,69 Tahun

Proyek tersebut Investasinya tertutup “PP” = 2,69 Tahun lebih cepat dari Umur
proyek.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


28

3). Net Present Value


Tabel 3. 22
Penilaian Proyek dengan metode Net Present Value

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-2 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-3 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-4 211.388.800 125.000.000 336.388.800

Initial Investment 500.000.000 Disc Fac (26,04%) Present Value


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800 0,793398921 266.890.511
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800 0,629481848 211.750.643
Cash Inflow Th ke-3 336.388.800 0,499430219 168.002.732
Cash Inflow Th ke-4 336.388.800 0,396247397 133.293.186
Tingkat Suku Bunga 26,04% Total 779.937.073
Net Present Value 279.937.073

Keputusan = Proyek sebaiknya diterima NPV > 0


Cara mencari hasilnya adalah sebagai berikut:

1
Discount Factor = __________
(1+i) n

1
Discount Factor Tahun1 = ____________
(1+26,04%) 1

= 0,793 begitu dan seterusnya

PV = Discount Factor X Present Cash Inflow

PV Tahun 1 = 0,793 X 336.388.800

= 266.890.511 (begitu dan seterusnya)

NPV = Present Cash Inflow - Present Value Investasi


Jika NPV bernilai "+" (Positif) maka : Proyek dipertimbangkan diterima
NPV = 779.937.073 - 500.000.000
NPV = 279.937.073

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


29

Jadi NPV sebesar 279.937.073 > 0 atau positiv, sebaiknya proyek ini dipertimbangkan
untuk dilaksanakan.

4). Profitability Index


Tabel 3. 23
Penilaian Proyek dengan metode Profitability Index

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-2 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-3 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-4 211.388.800 125.000.000 336.388.800

Initial Investment 500.000.000 Disc Fac (26,04%) Present Value


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800 0,793398921 266.890.511
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800 0,629481848 211.750.643
Cash Inflow Th ke-3 336.388.800 0,499430219 168.002.732
Cash Inflow Th ke-4 336.388.800 0,396247397 133.293.186
Tinggkat Suku Bunga 26,04% Total 779.937.073
NPV 279.937.073
PI 1,56

Keputusan = Proyek sebaiknya diterima PI > 1

Cara mencari Hasilnya adalah sebagai berikut:


Nilai Sekarang Aliran Kas Masuk
PI = _______________________________
Nilai Investasi
PV Cash Inflow = ( 266.890.511 + 211.750.643 + 168.002.732 + 133.293.186)
= 779.937.073
PI = (661.274.536 : 500.000.000)
= 1,56
Karena PI > 1 (satu) maka proyek ini layak untuk diterima.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


30

5). Internal Rate of Return


Jika IRR >= Cost of Capital maka : Proyek dipertimbangkan diterima.
Tabel 3. 24
Penilaian Proyek dengan metode Internal Rate of Return

Investasi Awal 500.000.000


Aliran Kas
Keterangan EAT Depresiasi Cash Inflow
Tahun Ke-1 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-2 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-3 211.388.800 125.000.000 336.388.800
Tahun Ke-4 211.388.800 125.000.000 336.388.800

Initial Investment 500.000.000 Disc Fac (26,04%) Present Value


Cash Inflow Th ke-1 336.388.800 0,793398921 266.890.511
Cash Inflow Th ke-2 336.388.800 0,629481848 211.750.643
Cash Inflow Th ke-3 336.388.800 0,499430219 168.002.732
Cash Inflow Th ke-4 336.388.800 0,396247397 133.293.186
IRR Estimasi 26,04%
IRR Actual 56%
Net Present Value 279.937.073

Rumus MS. Excel:


=IRR(Value;Gues)
Value = (Initial Investment, Cash Inflow Th Ke-1 s/d Cash Inflow Th Ke-
n)
Gues = Nilai Terkaan

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


31

4. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
Skenario I (Pertama) menyimpulkan beberapa Kesimpulan mengenai hasil analisis
Investasi dengan Aktiva Tetap yang mempunyai nilai Sisa atau Residu sebagai berikut:

 Average Rate Of 105,46% Diterima karena ARR > Rate minimum


Return
 Payback Periode 1,49 Diterima Karena PP lebih pendek dari
umur Proyek
 Internal Rate of 58,57% Proyek sebaiknya diterima IRR > IRR
Rate Estimasi
 Net Present 321.344.926 Proyek sebaiknya diterima NPV > 0
Value
 Profitability 1,64 Proyek sebaiknya diterima PI > 1
Index
Skenario II (Kedua) menyimpulkan beberapa Kesimpulan mengenai hasil analisis
Investasi dengan Aktiva Tetap dengan tanpa nilai Sisa atau Residu atau sama dengan 0
(Nol) pada akhir periode proyek sebagai berikut::

 Average Rate Of 84,56% Diterima karena ARR > Rate minimum


Return
 Payback Periode 2,69 Diterima Karena PP lebih pendek dari
umur Proyek
 Internal Rate of 55,88% Proyek sebaiknya diterima IRR > IRR
Rate Estimasi
 Net Present Value 279.937.073 Proyek sebaiknya diterima NPV > 0
 Profitability 1,56 Proyek sebaiknya diterima PI > 1
Index

Perhitungan Secara Finansial bahwa Proyek Warnet yang direncanakan


menguntungan dan secara akademik bahwa proyek tersebut juga
menguntungkan karena mahasiswa semakin terpacu untuk mengakses internet
sebagai media global masa kini.

B. Saran
Pihak Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura atau PT
SKILLS sebagai Investor sebaiknya tidak ragu-ragu dalam merealisikan proyek
tersebut. Dan UPT PUSKOM siap untuk melaksanakan rencana bisnis tersebut
dengan profesional.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis


32

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Johar dan Fauzi Akhmad. (1999). Aplikasi Excel Dalam Aspek Finansial Studi
Kelayakan Proyek. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia.

Husnan Suad dan Soewarsono. (1991) Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP
AMP YPKN.

Kadariah dkk. (1978). Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: FEUI

Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi informasi dan Elektronika. (2002).


Indikator Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2002. Jakarta:
BPPT.

Shook, R., J. (2002). Kamus Lengkap Wall Street: Koleksi Istilah, Keuangan,
Ekonomi, Dan Investasi Yang Terlengkap Dan Terkini. Jakarta:
Erlangga

Tosin Rijanto, dan Meiwanto Catur. (2001). Internet: Serba Serbi Pendidikan dan
Riset. Jakarta: Dinastindo, Cetakan 1.

___________. (2000). Pedoman Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana


Pura. Denpasar.

Analisis Investasi dan Studi Kelayakan Warnet Sebuah rencana Bisnis

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai