net/publication/286931826
CITATIONS READS
0 782
3 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Riset Kebencanaan Ideathon Bali Kembali 2021 (Agustus-Nop 2021) View project
All content following this page was uploaded by Rai Utama I Gusti Bagus on 16 December 2015.
menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activities)
sedemikian sehingga konsumen tidak menanggung produk yang dipenuhi dengan
aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah. Dengan demikian terciptalah suatu
value creation yang benar-benar diharapkan konsumen.
Mengapa Bisnis Internet semakin digemari?, Dikutip dari buku Potensi Bisnis
dan Perilaku penggunaan Internet di Indonesia oleh Mars-e (Juni 2000), empat isu
yang mendorong banyak kalangan terjun dalam basis internet adalah:
Trent Teknologi Informasi yang mengarah pada abad serba internet
Pertumbuhan Pengguna internet yang pesat setiap tahunnya
Potensi pasar di Indonesia yang belum tergarap
Tingginya Nilai bisnis basis internet.
Pernyataan diatas diperkuat oleh data pada tabel I.1 dibawah ini:
Tabel I.1
Perkembangan Jumlah pelanggan dan pemakai internet di Indonesia
TAHUN PELANGGAN % PER PENGGUNA % PER
1996 31000 0 110000 0
1997 75000 142% 384000 249%
1998 134000 79% 512000 33%
1999 256000 91% 1000000 95%
2000 400000 56% 1900000 90%
2001 581000 45% 4200000 121%
2002 1000000 72% 8000000 90%
Rata-rata 81% 113%
Setiap tahun pelanggan mengalami pertumbuhan yang pesat Rata -rata 81%
dan sejalan dengan hal tersebut, pengguna internet melaju lebih pesat lagi rata - rata
113%.
Perkembangan yang pesat mengakibatkan terjadinya pergeseran dalam
komposisi pengguna. komposisi pengguna internet dapat dilihat pada gambar I.1
dibawah ini:
Pemerintah
21%
Komersil
42%
Univ
30%
Riset
6% Kantor Swasta
1%
Gambar. I.1
Estimasi Komposisi Pengguna Internet di Indonesia (Juni 1995)
Sumber: http://www.ee.itb.ac.id/~yc1dav/indo.net.asc
ditinjau dari jenjang pendidikan, tingkat sarjana adalah pengguna terbanyak (43%)
kemudian SLTA (41%). Pengguna Internet berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada
gambar I.2 dibawah ini:
SLTA Sarmud
41% 9% Pasca Sarjana
5%
SLTP/SD
2%
Sarjana
43%
Gambar I.2
Pengguna Internet berdasarkan Pendidikan
Sumber: Potensi Bisnis & Perilaku Penggunaan Internet di Indonesia
(Mars--e, Juni 2000)
Mahasiswa
39% Staff Biasa
22%
Manajer
17%
Lain Asisten Menejer
5% 5%
Profesional Direktur
5% 4%
Wiraswata
3%
Gambar I.3
Pengguna Internet berdasarkan Profesi
Sumber: Potensi Bisnis & Perilaku Penggunaan Internet di Indonesia (Mars--e, Juni 2000).
internsional atau global. Penulis beranggapan jika kita ingin bersaing ditingkat
internasional maka hendaklah apa yang kita lihat, pelajari dan kita kembangkan
haruslah bertaraf internatsional. Dari manakah kita harus memulainya? banyak jalan
yang bisa kita mulai misalnya dari memperkenalkan media global berupa hasil karya
teknologi atau informasi yang berupa jaringan komputer, dalam hal ini sebuah
jaringan yang mendunia yang kita sering disebut dengan istilah Internet. Kampus yang
ideal pada era ini haruslah tersedianya media untuk mengakses dunia global/internet
bisa jadi dalam bentuk WARNET KAMPUS yang bisa akses oleh seluruh
mahasiswa, dosen, pegawai, bahkan masyarakat umum sekitar.
D. Tujuan
Ingin mengetahui kelayakan investasi Pengadaan Warnet Kampus pada Lembaga
Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana pura ditinjau dari aspek finasial.
E. Kegunaan
Sebagai sumber atau pertimbangan pengambilan keputusan Lembaga dalam
pengadaan Proyek Warnet Kampus di Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata
Dhyana Pura dan lembaga lain sejenis yang mungkin memerlukan hasil analisis ini.
2. KAJIAN PUSTAKA
A. Apa itu Warnet?
Menurut Tosin dan Meiwanto (2001:2) Internet dapat diartikan “ Kumpulan
komputer yang saling terhubung satu sama lainnya melalui jaringan yang bertingkat
tanpa kendala geografis atau jaringan yang mendunia”
BPPT (2002:18) berpendapat bahwa “Warnet adalah perluasan sebuah
usaha Wartel atau fasilitas umum untuk mengakses internet oleh pengguna Internet”
Pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa Warnet adalah Fasilitas
umum yang berupa kumpulan komputer yang saling terhubung satu dengan lainnya
sebagai media akses global yang mendunia.
Usnan dan Suwarsono (1999:4) juga menuliskan bahwa pada umumnya studi
kelayakan proyek akan menyangkut tiga aspek penting yaitu:
(1) Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering disebut manfaat
finansial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang cukup menguntungkan
apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut.
(2) Manfaat Ekonomis Proyek tersebut bagi negara tempat poyek itu dilaksanakan
(sering juga disebut manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan manfaat
proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.
(3) Manfaat Sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. ini
merupakan studi yang relatif paling sulit untuk dilakukan.
"Capital Budgeting adalah anggaran yang dipakai untuk membiayai proyek-proyek jangka
panjang, sepeti iklan, ekspansi pabrik, serta penelitian dan pengembangan".
Keputusan capital budgeting menjadi penting karena beberapa alasan, Menurut Arifin dan
Fauzi (1999:5) yaitu:
(1) Investasi pada aktiva tetap umumnya membutuhkan dana yang sangat besar.
(2) Dana yang ditanamkan pada aktiva tetap tertanam dalam jangka waktu lama dan
relatif sulit untuk dikembalikan.
(3) Keputusan capital budgeting memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau mencapai tujuan khususnya keuangan. Penilaian
investasi dalam konteks Capital Budgeting akan menggunakan beberapa alat analisis,
baik bersifat sederhana hingga yang bersifat kompleks. Sebelum menggunakan
model-model tersebut, ada Beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain: konsep
nilai waktu uang (time value of money), discount factor, compound factor.
G. Nilai Akhir/Residu
Nilai akhir/Residu Merupakan nilai estimasi pelepasan akhir fisik yang tersisa pada akhir
umur ekonomi investasi, dan jumlah tersebut harus menjadi bagian dalam , analisis.
Menurut Arifin dan Fauzi (1999:10) Nilai sisa dapat diperoleh dari fasilitas peralatan
termasuk pelepasan setiap modal yang berkaitan dengan investasi.
"Payback Periode metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali
dalam satuan Tahun"
kriteria kelayakan apabila PI lebih besar dari pada (satu) 1 maka rencana investasi
dapat diterima, sedangkan apabila PI lebih kecil dari pada (satu) 1 maka rencana
investasi ditolak.
Sedangkan untuk proyek yang memiliki pola cash inflow yang tidak seragam, dapat
diselesaikan dengan langkah-langkah berikut:
a) Hitung rata-rata cash inflow per tahun
b) Bagi initial investment dengan rata-rata cash inflow untuk mengetahui "estimasi"
payback period dari proyek yang sedang dievaluasi.
c) Gunakan tabel discount factor untuk menghitung besarnya IRR, seperti langkah
ke-2 dalam menghitung IRR untuk pola cash flow yang berbentuk seragam
(anuitas). Hasil yang diperoleh akan merupakan "perkiraan IRR'.
d) Selanjutnya sesuaikan IRR yang diperoleh pada langkah ke-3 di atas, yaitu
diperbesar atau diperkecil, ke dalam pola cash flow yang sesungguhnya. Apabila
cash inflow yang sesungguhnya dalam tahun-tahun pertama temyata lebih besar
dari rata-rata yang diperoleh dalam langkah ke 1 di atas, maka perbesarlah
tingkat discount yang digunakan, dan apabila sebaliknya maka perkecillah
discount tersebut.
e) Dari hasil discount rate yang diperoleh pada langkah ke-4, kernudian hitunglah
NPV dari proyek tersebut.
f) Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari nol, maka naikkanlah discount rate
yang digunakan, dan apabila sebaliknya maka turunkanlah discount rate tersebut.
g) Hitunglah kembali NPV dengan menggunakan discount rate yang baru, sampai
akhirnya diperoleh discount rate yang secara berurutan menghasilkan NPV yang
positif dan negatif. Dengan jalan interpolasi akan ditemukan nilai IRR yang
sesungguhnya.
Setelah IRR diketahui langkah selanjutnya adalah membandingkan IRR dengan cost
of capital. Apabila IRR lebih besar dari pada cost of capital maka rencana investasi
dapat diterima karena menguntungkan dan sebaliknya apabila IRR lebih kecil dari
pada cost of capital maka rencana investasi ditolak karena merugikan.
J. Pengertian Penyusutan
Shook (2002;139) menyatakan penyusutan adalah : "Sejumlah uang yang
menunjukkan penurunan nilai sebuah aset berwujud seiring berjalannya waktu. Jumlah ini
dikurangkan dari harga pembelian aset untuk menghasilkan nilai sisa".
K. Metode Penyusutan
Menurut Arifin dan Fauzi (2001:34) berpendapat “Metoda penyusutan
harus mencerminkan pola pemanfaatan keekonomian aktiva (the pattern in which the
asset's economic benefits are consumed by the enterprise) oleh perusahaan.
Perusahaan dapat memilih salah satu metoda penyusutan sepanjang
diterapkan secara konsisten tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan
pertimbangan perpajakan untuk dapat menyediakan daya banding hasil operasi
perusahaan dari periode ke periode. Penyusutan atau depresiasi dapat dicatat dan
dilaporkan dengan menggunakan salah satu dari metode.
Menurut Arifin dan Fauzi (2001:34) ada beberapa metode yang bisa
dipakai antara lain:
a). Berdasarkan Waktu
1. Metode garis lurus (straight-line method)
2. Metode jumlah angka tahun (sum of years digit method)
3. Metode saldo menurun/saldo menurun ganda (declining double
declining balance method)
b). Berdasarkan Penggunaan
1. Metode jam jasa (service hour method)
2. Metode jumlah unit produksi (productive output method)
c). Berdasarkan Kriteria Lain
1. Metode berdasarkan jenis kelompok (group and composite method)
2. Metode persediaan/penilaian
3. Metode anuitas (annuity method)
Dari beberap metode penyusutan yang dikemukanan diatas, metode penyusutan yang
akan dipakai didalam menghitung pengusutan terhadap aktiva tetap (Warnet/Komputer)
adalah metode garis lurus (straight-line method).
M. Gambaran Analisis
Berdasarkan komposisi pengguna internet yang telah dipaparkan pada bab I dan
Melihat dari jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun semakin meningkat maka sangat
memungkinkan mahasiswa yang ada menjadi pengguna internet pada Warnet Kampus
yang akan direncanakan. Oleh karena itu investasi ini adalah jangka panjang, maka perlu
diadakan penilaian kriteria investasi dengan menggunakan Metode penilaian investasi.
Adapun metode-metode tersebut diantaranya adalah Average Rate of return, Payback
Period, Net Present Value, Profitability index dan Internal rate of return. Dari penilian
Kriteria dengan metode-metode investasi tersebut akan diperoleh jawaban apakah
investasi tersebut menguntungkan atau tidak. Jika investasi tersebut menguntungkan
maka pengadaan Warnet tersebut akan dilaksanakan, namun sebaliknya jika investasi
tersebut tidak menguntungkan maka proyek tersebut tidak dilaksanakan sama sekali.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat digambarkan sebagai
berikut:
Ya
Metode:
Investas Average Rate
i Warnet of Return
Pertim-
Payback bangan
Period Tidak
Net Present
value
Internal Rate
of Return
Profitability
Index LPP dhyana pura
mencari Investor yang
mau invest Warnet di
lembaga ini tanpa
member wajib.
Gambar 2.1
Gambaran Analisis
N. Definisi Operasional
1. Investasi adalah jumlah dana Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana
Pura yang dipakai untuk mengadakan Warnet Kampus dengan tujuan untuk
memberikan fasilitas belajar yang lebih baik bagi mahasiswa, Dosen serta
masyarakat lainnya tetapi Lembaga tidak menanggung kerugian finansial atau tetap
mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
2. Rencana investasi untuk Pengadaan Warnet Kampus adalah rencana Lembaga
Pendidikan dan latihan Pariwisata Dhyana Pura Yaitu berupa Warung/Ruang
Khusus akses internet murah atau lebih murah dari harga ditempat lain, jaringannya,
dan Manajemen Pengelolaannya.
3. Studi kelayakan terhadap investasi pengadaan Warnet Kampus adalah penelitian
tentang dapat atau tidaknya Pengadaan Warnet Kampus pada Lembaga
Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura dapat memberikan manfaat yang
lebih besar dan menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang.
3. ANALISIS INVESTASI
A. Rencana Investasi
Untuk menganalisis kelayakan investasi Aktiva Tetap (Warnet), perlu diketahui
rencana investasi pada Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura
tersebut yang berupa pengadaan Warnet Kampus dengan investasi Sendiri.
Adapun sember dana yang akan dipakai adalah dari investasi LPP Dhyana pura
sendiri tanpa meminjam dari pihak lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
table V.1 sebagai berikut ini:
Tabel 3.1
Sumber Dana dan Rencana Penggunaannya
Sumber Dana Penggunaan Dana
B. Aspek Analisis
Tabel 3.2
Estimasi Permintaan dan Penawaran jam Akses Member dan Non Member
Asumsi:
1. Member Tetap Wajib Bayar
Tabel 3.3
Potensi Income Member dan Non Member Bulanan
Tabel 3.4
Estimasi Income Pertahun
Tabel 3.5
Rincian Alat-alat yang diperlukan untuk pengadaan Warnet
Item Keterangan
3 UPS Pembelian
4 buah AC Pembelian
2 Bilik Ruangan Alokasi (Sudah ada Milik
Sendiri)
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 keperluan disesuaikan.
I. Skenario I (Pertama)
Analisis Kelayakan Proyek Dengan Nilai Residu yang ditentukan:
3). Aspek Finansial
Sumber dana yang akan digunakan adalah bersumber dari dan sendiri tanpa pinjaman
dari pihak luar. Sebelum masuk analisis, penulis sajikan beberapa perhitungan pra
analisis yang tersaji menjadi berikut ini:
450,000,000
400,000,000 401,125,000
350,000,000
300,000,000 302,250,000
250,000,000
200,000,000 203,375,000
150,000,000
100,000,000 104,500,000
50,000,000
0
1 2 3 4
Periode
Tabel 3.6
Depresiasi Perangkat Keras Warnet LPP Dhyana Pura berdasarkan Metode Garis Lurus.
Keterangan
Tabel 3.7
Estimasi Depresiasi dengan metode garis Lurus
Awal
Tahun Debet Kredit Total Akm Nilai
Depresiasi Depresiasi Depresiasi Buku
0 500.000.000
1 98.875.000 98.875.000 98.875.000 401.125.000
2 98.875.000 98.875.000 197.750.000 302.250.000
3 98.875.000 98.875.000 296.625.000 203.375.000
4 98.875.000 98.875.000 395.500.000 104.500.000
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 keperluan disesuaikan.
KETERANGAN TAHUN KE-0 TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4
KAS MASUK
KAS KELUAR
Pembelian Hardware
& Software
(Warnet) 500.000.000 - - - -
ESTIMASI BIAYA
BULANAN Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Biaya Bandwidth
Astinet Telkom 16.645.200 16.645.200 16.645.200 16.645.200
263.638.800
ARR = ___________
500.000.000/2
263.638.800
ARR = ___________
250.000.000
ARR = 105,46%
Catatan:
* Rumus diatas untuk Cash Inflow sama setiap tahunnya
Karena Cash Inflow tidak sama tiap tahunnya maka digunakan Pengurangan Initial
Invesment dengan Cash Inflow tahun ke-n sampai tertutupnya.
Akhir Tahun1 = Initial Investment - Cash Inflow Tahun ke-1
Akhir Tahun1 = 500.000.000 - 336.388.800
Akhir Tahun1 = - 163.611.200 (Investasi Belum Tertutup)
PP = 1, 49 Tahun
Proyek tersebut Investasinya tertutup “PP” = 1,49 Tahun
1
Discount Factor = __________
(1+i) n
1
Discount Factor Tahun1 = ____________
(1+26,04%) 1
Tabel 3. 14
Penilaian Proyek dengan metode Internal Rate of Return
600,000,000
Depresiasi
500,000,000 500,000,000
400,000,000 375,000,000
300,000,000 250,000,000
200,000,000
100,000,000 125,000,000
0 0
1 2 3 4 5
Periode
Tabel 3.16
Depresiasi Perangkat Keras Warnet LPP Dhyana Pura berdasarkan Metode Garis Lurus.
Keterangan
Jumlah Unit Komputer Station + Lainnya 52
Jumlah Komputer Server 3
Jumlah Unit AC 4
Harga Per Unit Station + Lainnya 7.000.000
Harga Per Unit Server 40.000.000
Harga Per Unit AC 4.000.000
Total Harga Perolehan 500.000.000
Nilai Sisa Station + lainnya 0
Nilai Sisa Server 0
Nilai Sisa (AC) 0
Nilai Sisa Total 0
Umur Ekonomis 4
Tabel 3.17
Estimasi Depresiasi dengan metode garis Lurus
Awal Tahun Debet Kredit Total Akm Nilai
Depresiasi Depresiasi Depresiasi Buku
0 500.000.000
1 125.000.000 125.000.000 125.000.000 375.000.000
2 125.000.000 125.000.000 250.000.000 250.000.000
3 125.000.000 125.000.000 375.000.000 125.000.000
4 125.000.000 125.000.000 500.000.000 0
Sumber: Proposal PT SKILLS, 2003 keperluan disesuaikan.
KETERANGAN TAHUN KE-0 TAHUN KE-1 TAHUN KE-2 TAHUN KE-3 TAHUN KE-4
KAS MASUK
Modal Pemilik 500.000.000 - - - -
Pendapatan
Member - 609.062.400 609.062.400 609.062.400 609.062.400
Non Member Est - 235.468.800 235.468.800 235.468.800 235.468.800
50%
Penjualan Aktiva - - - - -
Total Penerimaan - 844.531.200 844.531.200 844.531.200 844.531.200
Total Kas Tersedia 500.000.000 844.531.200 844.531.200 844.531.200
KAS KELUAR
Pembelian Hardware
& Software
(Warnet) 500.000.000 - - - -
ESTIMASI BIAYA Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
BULANAN
Biaya Bandwidth 16.645.200 16.645.200 16.645.200 16.645.200
Astinet Telkom
Biaya Supervisi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Teknisi/Operator (6 7.800.000 7.800.000 7.800.000 7.800.000
Orang)
Promosi 500.000 500.000 500.000 500.000
Personalia (3 Kasir, 3.950.000 3.950.000 3.950.000 3.950.000
1 Koordinator)
Listrik 35KVA 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Keamanan 400.000 400.000 400.000 400.000
Umum 800.000 800.000 800.000 800.000
Pajak 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Office Boy 250.000 250.000 250.000 250.000
Total Biaya/bulan 42.345.200 42.345.200 42.345.200 42.345.200
211.388.800
ARR = ___________
500.000.000/2
211.388.800
ARR = ___________
250.000.000
ARR = 84,56%
Initial Investment
PP = __________________________
Cash Inflow
1.345.555.200
PP = _____________
500.000.000
PP = 2,69 Tahun
Proyek tersebut Investasinya tertutup “PP” = 2,69 Tahun lebih cepat dari Umur
proyek.
1
Discount Factor = __________
(1+i) n
1
Discount Factor Tahun1 = ____________
(1+26,04%) 1
Jadi NPV sebesar 279.937.073 > 0 atau positiv, sebaiknya proyek ini dipertimbangkan
untuk dilaksanakan.
4. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut
Skenario I (Pertama) menyimpulkan beberapa Kesimpulan mengenai hasil analisis
Investasi dengan Aktiva Tetap yang mempunyai nilai Sisa atau Residu sebagai berikut:
B. Saran
Pihak Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura atau PT
SKILLS sebagai Investor sebaiknya tidak ragu-ragu dalam merealisikan proyek
tersebut. Dan UPT PUSKOM siap untuk melaksanakan rencana bisnis tersebut
dengan profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Johar dan Fauzi Akhmad. (1999). Aplikasi Excel Dalam Aspek Finansial Studi
Kelayakan Proyek. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia.
Husnan Suad dan Soewarsono. (1991) Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: UPP
AMP YPKN.
Shook, R., J. (2002). Kamus Lengkap Wall Street: Koleksi Istilah, Keuangan,
Ekonomi, Dan Investasi Yang Terlengkap Dan Terkini. Jakarta:
Erlangga
Tosin Rijanto, dan Meiwanto Catur. (2001). Internet: Serba Serbi Pendidikan dan
Riset. Jakarta: Dinastindo, Cetakan 1.