Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Etiologi Tetanus Neonatorum

Tetanus disebabkan oleh strain toksigenik (jenis bakteri yang bias

menghasilkan toksin) Clostridium tetani, bakteri gram positif. Spora C. tetani ada

di mana-mana di lingkungan sekitar kita. TN paling sering terjadi melalui

pemotongan tali pusat dengan menggunakan teknik non-steril atau penggunaan

pengobatan tradisional non-steril pada tali pusat, tetapi infeksi pada tali pusat

tidak selalu terlihat. Persalinan yang dilakukan oleh orang-orang dengan tangan

yang tidak bersih atau permukaan yang terkontaminasi juga merupakan faktor

risiko tetanus maternal dan neonatal (MNT). Tetanus tidak dapat ditularkan dari

orang ke orang. 5

C. tetani menghasilkan racun yang bekerja pada sistem saraf pusat untuk

menyebabkan kekakuan otot dan kejang khas tetanus. Pada tetanus gejala

muncul 3 sampai 28 hari setelah lahir, rata-rata 7 hari. Tanda pertama tetanus

pada neonatus biasanya adalah ketidakmampuan untuk menghisap atau menyusui

dan tangisan yang berlebihan. Karakteristik dari tetanus adalah trismus (rahang

terkunci, atau ketidakmampuan untuk membuka mulut), risus sardonicus (senyum

paksa dan alis terangkat) dan opisthotonus (tulang belakang melengkung ke

belakang). Disfungsi sistem saraf otonom (hipertensi, denyut nadi abnormal) dan

spasme otot pernafasan dan laring dapat menyebabkan gagal nafas. 5

Bentuk vegetatif peka terhadap panas dan sejumlah antibiotik, dan tidak

dapat bertahan jika ada oksigen. Namun, bentuk spora sangat tahan terhadap

panas dan antiseptik biasa. Spora dapat bertahan dalam proses autoklaf

(penstrelian alat) pada suhu 121oC selama 10 sampai 15 menit dan relatif tahan

terhadap fenol dan bahan kimia lainnya. Perkecambahan spora membutuhkan kondisi
anaerobik. Jika tidak terkena sinar matahari, spora dapat bertahan di tanah

selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. 6

2.2 Faktor Risiko Tetanus Neonatorum

Tetanus bisa didapat di luar maupun di dalam ruangan. Sumber infeksi biasanya

adalah luka (kira-kira 65% kasus), yang seringkali ringan (misalnya dari serpiha

n kayu atau logam atau duri). 

Faktor risiko global untuk tetanus neonatal meliputi: 2

 Ibu yang tidak divaksinasi, persalinan di rumah (didesa-desa yg

melakukan persalinan dgn dukun beranak), dan pemotongan tali pusat

yang tidak higienis meningkatkan kerentanan terhadap tetanus

 Riwayat tetanus neonatal pada anak sebelumnya merupakan faktor

risiko tetanus neonatal berikutnya.

 Zat berpotensi infeksius yang diaplikasikan pada tunggul pusar

(misalnya, kotoran hewan, lumpur, atau mentega murni) merupakan

faktor risiko untuk neonatus.

Anda mungkin juga menyukai