MAKALAH LASNER-dikonversi
MAKALAH LASNER-dikonversi
net/publication/341549055
CITATIONS
READS
0
46,444
5 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Tugas Anotasi Buku Seputar Pembelajaran Sejarah (Isu, Gagasan, dan Strategi Pembelajaran) View project
All content following this page was uploaded by Shelvia Talitha Syahda on 21 May 2020.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Akbar Maulana Azhari 1710111210003
Hani Farahdiyana 1710111120005
Muhammad Fajar Hairullah 1710111110010
Mukaffi Zulkifli 1810111110010
Shelvia Talitha Syahda 1810111120008
Yulinda Pratiwi 1810111120021
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Pendidikan Karakter”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan yang terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini sesuai
ketentuan yang ada.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini untuk dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan Makalah...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4
A. Konsep Pendidikan Karakter..........................................................................4
1. Pengertian Karakter.....................................................................................4
2. Pengertian Pendidikan Karakter................................................................5
3. Tujuan Pendidikan Karakter......................................................................7
4. Pentingnya Pendidikan dalam Membentuk Karakter..............................8
B. Strategi dalam Pendidikan Karakter.............................................................8
C. Pendidikan Sejarah Sebagai Pendidikan Karakter....................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................13a
A. Kesimpulan........................................................................................................13
Daftar Pustaka...........................................................................................................14
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bangsa. Selain itu, ada banyak alasan mengapa pendidikan karkter merupakan
hal penting yang harus diimplementasikan. Pada Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 perihal tujuan pendidikan menyatakan bahwa pendidikan
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, dengan tujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal membuat pendidikan
karakter merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan selain pendidikan dalam
hal penanaman IPTEK.
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana konsep pendidikan karakter ?
2. Bagaimana startegi dalam pendidikan karakter ?
3. Bagaimana peran pendidikan sejarah sebagai pendidikan karkater ?
C. Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjawab permasalahan yang
terdapat pada latar belakang dan memaparkannya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
sesuai
5
dengan ajaran agama yang dianut sehingga nilai – nilai pendidikan karakter
bangsa harus didasarkan pada nilai – nilai dan kaidah yang berdasarkan
agama. Landasan kedua yaitu nilai – nilai Pancasila, prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang diterapkan oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah Pancasila. Pancasila terkandung dalam Pembukaan
UUD 1945 dan dipaparkan dalam pasal – pasal yang terdapat pada UUD
1945. Jadi, nilai – nilai pancasila telah mengatur kehidupan masyarakat dalam
bernegara, ekonomi, kehidupan politik, hukum, sosial dan budaya yang
terkandung dalam pasal – pasal UUD 1945. Oleh karena itu masyarakat dalam
berkehidupan harus sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. Landasan ketiga
yaitu nilai – nilai budaya, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki
keanekaragaman budaya. Masyarakat – masyarakat Indonesia menjadikan
nilai – nilai budaya sebagai landasan dalam menilai atau memberi makna
terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi yang dilakukan oleh
anggota pada masyarakat. Wawasan akan budaya menjadi hal yang penting
dalam bersikap. Dengan wawasan budaya yang luas disertai dengan
pemaknaan yang dalam, seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih terbuka
terhadap masyarakat beserta kebudayaannya. Landasan keempat yaitu tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah standar kualitas dan
kompetensi yang harus dipenuhi oleh warga. Nilai karakter yang terdapat pada
tujuan pendidikan nasional telah disesuaikan dengan nilai agama, Pancasila,
dan budaya sehingga tujuan pendidikan nasional bisa menjadi landasan dalam
pendidikan karakter. membentuk karakter pada seseorang diperlukan usaha
untuk menginternalisasikan kebajikan yaitu melalui melaui pendidikan
karakter.
6
baik dan mengasah kemampuan atau keterampilan orang yang di didik.
Berlandaskan pada Undang – Undang Dasar nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pada bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa “
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Jika pendidikan pengertiannya adalah usaha untuk mewujudkan proses
pembelajaran sedangkan karakter adalah watak, tabiat, dan akhlak yang
dibentuk dari hasil internalisasi. Maka pendidikan karakter adalah usaha
menciptakan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan
watak, tabiat dan akhlak secara aktif dengan menanamkan kebajikan pada
peserta didik agar mendasari peserta didik dalam cara bersikap. Menurut Rizki
Afandi (2011 : 88) Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan
dengan penanaman nilai-nilai sesuai dengan budaya bangsa dengan komponen
aspek pengetahuan (cognitive), sikap perasaan (affection felling), dan
tindakan, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) baik untuk diri sendiri,
masyarakan dan bangsanya. Dalam pendidikan karakter, diperlukan adanya
tentang pengetahuan dalam mengetahui hal – hal yang baik maupun tidak. Hal
– hal yang baik dan buruk merupakan sesuatu yang relatif artinya dalam
membedakan hal yang baik maupun tidak tergantung pada landasan mendasar
yang tertanam pada diri seseorang. Akan tetapi anak – anak masih belum
memiliki landasan dasar dalam bersikap, mereka cenderung meniru perbuatan
– perbuatan yang dilakukan oleh orang lain berdasarkan hasil pengamatan
mereka . Hal ini sesuai dengan pendapat Bandhura bahwa menurut Bandura
yang dikutip oleh Kard.S lalu dikutip lagi oleh Fithri (2014 : 103) pada
sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan
mengingat tingkah laku orang lain. Untuk itu dalam mendidik anak dalam hal
7
karakter seorang pengajar seperti orang tua atau guru sebaikanya memberikan
contoh baik kepada anak dalam berperilaku.
1
siswa dalam bersikap sehingga terdapat perkembangan pada siswa dalam bersikap
/ berkarakter yang sesuai dengan karakter bangsa. Guru harus menggunakan
sumber dan media tepat untuk memenuhi tujuan pembelajaran. Menurut Kemp
dalam Susanto (2014 : 90) bahwa sumber dan media belajar harus disiapkan
untuk memenuhi tujuan belajar antara lain ; memotivasi siswa, melibatkan siswa,
menjelaskan dan menggambarkan isi subjek, dan memberikan kesempatan
menganalisis sendiri kinerja individual. Sumber dan media belajar yang menarik
dapat memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara antusias.
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang dilatar belakangi oleh motivasi
yang kuat dapat mencapai tujuan pembelajaran yangtg diharapkan. Motivasi
belajar Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak didalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan adanya
arahan dalam kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki
(Kiswoyowati, 2011 : 123). Menurut Kiswoyowati (2011) motivasi belajar pada
siswa menimbulkan ciri – ciri pada siswa dalam kegiatan belajar yaitu siswa
tersebut tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, lebih mandiri,
dapat mempertahankan pendapatnya, senang dan dapat memecahkan
permasalahan yang dihadapinya. Jika sumber dan media dirancang menarik dan
dilakasanakan kegiatan belajar yang dapat memotivasi siswa, maka karakter
yang dibentuk selama kegiatan pembelajaran adalah tekun dan ulet dalam
melaksanakan tanggung jawab, mandiri, berani bertanggung jawab, tulus dalam
mempertahankan sesuatu yang menurut mereka penting, dan bisa memecahkan
masalah.
Model pembelajaran sejarah yang digunakan dalam pembentukan karakter
adalah model bukan hanya melatih dalam ranah kognitif dan psikomotorik tetapi
model ini ditekankan dapat melatih ranah afektif pada siswa. Salah satu model
pembelajaran yang disebutkan oleh Susanto (2014) yang dapat digunakan untuk
menanamkam nilai dan dipahami oleh siswa yaitu Model Bermain Peran (Role
Playing). Pada model ini, siswa memerankan tokoh – tokoh yang terlibat pada
1
peristiwa sejarah dalam bentuk sebuah drama. Menurut Susanto (2014:109)
bahwa tujuan dari model ini adalah siswa memahami nilai dan memahami
konteks peristiwa yang terjadi dalam sejarah. Penelitian tentang model Bermain
Peran (Role Playing) sebagai pendidikan karakter telah dilakukan oleh Kiromim
Baroroh (2011) terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi – Universitas Negeri Yogyakarta pada mata kuliah
Ekonomi Kerakyatan. Hasil dari penelitiannya yaitu terjadi peningkatan pada
nilai kreatif, kemampuan berkomunikasi, disiplin, dan kerja keras. Penelitian ini
membuktikan bahwa model Bermain Peran (Role Playing) dapat menigkatkan
atau menanamkan nilai karakter pada peserta didik. Jika model ini diterapkan
pada model pembelajaran sejarah diharapkan dapat menjadikan siswa
berkarakter bangsa.
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, maka disimpulkan :
1. Pengertian karakter adalah watak atau perilaku yang diimplementasikan
berlandaskan pada nilai – nilai yang telah tertanam sedangkan pengertian
pendidikan karakter yaitu pendidikan karakter adalah usaha menciptakan
proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan watak,
tabiat dan akhlak secara aktif dengan menanamkan kebajikan pada
peserta didik agar mendasari peserta didik dalam cara bersikap. Tujuan
dari pendidikan karakter adalah adalah pembentukan karakter yang sesuai
dengan landasan dasar Pancasila yang terkandung pada UUD 1945 .
karakter yang dibentuk yaitu (a) Taat pada keyakinan (agama) masing –
masing, (b) Memiliki jiwa nasionalis dan patriotis, (c) Memiliki sikap
jujur, toleran, kreatif, bertanggung jawab, dan adaptif terhadap perubahan
sosial dan budaya, (d)Memiliki wawasan yang luas, dan (e) Memiliki
jiwa yang peka terhadap lingkungan sekitar.
2. Terdapat dua strategi pendidikan karakter yang telah dijelaskan pada bab
sebelummnya yaitu dengan memaksimalkan peran orang tua pada peserta
didik dan mengintegrasikan nilai karakter dengan kurikulum.
3. Pendidikan sejarah bisa dijadikan sebagai pendidikan karakter. Model
pembelajaran yang diperlukan untuk mewujudkan hal ini adalah model
yang menekankan pada aspek afektif. Contoh modelnya yaitu model
Bermain Peran (Role Playing).
1
Daftar Pustaka
1
Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter?. Jurnal Pendidikan
Karakter, 1(1).
Wulandari, Y., & Kristiawan, M. (2017). Strategi Sekolah dalam Penguatan
Pendidikan Karakter Bagi Siswa dengan Memaksimalkan Peran Orang
Tua. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi
Pendidikan), 2(2).
15
View publication stats