Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

ANALISIS DAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KONSTRUKSI PERLUASAN SAWAH
KABUPATEN MINAHASA UTARA, PROVINSI SULAWESI UTARA, TA. 2017

Oleh:

TIM SID PROVINSI SULAWESI UTARA

Kerjasama
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SULAWESI UTARA
Dengan
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas perlindunganNya, sehingga
kegiatan Survei, Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah, khususnya tentang “Analisis dan Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi Perluasan Sawah Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara“
telah berlangsung dengan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian Pertanian Republik
Indonesia, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara yang telah mempercayakan kepada Universitas
Sam Ratulangi dalam melaksanakan kegiatan ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan terhadap
kegiatan ini antara lain Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, para
Kepala Desa, Ketua-ketua Kelompok Tani, Penyuluh Pertanian dan para petani di wilayah-wilayah survey kami.
Akhir kata, kiranya kajian ini dapat bermanfaat bagi Pemerintah dan rakyat Indonesia khususnya di Provinsi
Sulawesi Utara.

Manado, November 2017

Hormat kami:

Ketua Tim SID,

Prof. Dr. Ir. Johannes E.X. Rogi, MS

ii
ANALISIS DAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KONSTRUKSI PERLUASAN SAWAH
KABUPATEN MINAHASA UTARA, PROVINSI SULAWESI UTARA, TA. 2017

Pelaksanaan sebuah proyek konstruksi sangat berkaitan dengan proses manajemen didalamnya. Pada

tahapan itu, pengelolaan anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, perlu dirancang dan

disusun sedimikian rupa berdasarkan sebuah konsep estimasi yang terstruktur sehingga menghasilkan

nilai estimasi rancangan yang tepat dalam arti ekonomis. Nilai estimasi anggaran yang disusun

selanjutnya dikenal dengan istilah Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang mempunyai fungsi dan manfaat

lebih lanjut dalam hal mengendalikan sumberdaya material, tenaga kerja, peralatan sehingga

pelaksanaan kegiatan proyek yang dilakukan akan mempunyai nilai efisiensi dan efektivitas.

Pemetaan desain perluasan sawah adalah penyusunan dokumen perencanaan yang terdiri dari peta

rancangan perluasan sawah yang dipergunakan sebagai pedoman atau acuan teknis dalam pelaksanaan

konstruksi perluasan sawah dan dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Penyusunan rencana

anggaran biaya (RAB) perluasan sawah merupakan bagian dari pekerjaan desain perluasan sawah.

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya didapat dari analisis terhadap pekerjaan :

1
a. Pekerjaan Persiapan dan Mobilisasi :

Pekerjaan persiapan dan mobilisasi terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain : pekerjaan pembuatan

direksi keet/bedeng kerja, pekerjaan mobilisasi peralatan dan personil, pengukuran dan pemasangan

patok, pemasangan papan nama kegiatan/proyek.

b. Pembukaan dan Pembersihan Lahan (land clearing):

Pembukaan dan pembersihan lahan (land clearing) dilakukan untuk membersihkan lahan dari semua

vegetasi yang tumbuh dan benda-benda lain (seperti batuan) yang berada di lahan yang direncanakan

untuk perluasan sawah. Pada pembersihan lahan dari vegetasi, perhitungan biaya didasarkan pada hasil

perhitungan survei analisis vegetasi. Perhitungan biaya pembersihan vegetasi mencakup :

1) Biaya penebangan/penumbangan vegetasi yang memerlukan penebangan/penumbangan.

2) Pemotongan/perencekan dan pengumpulan batang, cabang dan ranting.

3) Pencabutan tunggul dan akar – akarnya.

4) Pembersihan lahan/pengangkutan sisa - sisa pemotongan/perencekan, cabang, ranting, tunggul

dan akar - akar dari lokasi perluasan sawah.

2
c. Perataan Tanah (land leveling)

Lahan yang rata merupakan syarat bagi lahan sawah. Perhitungan biaya pada kegiatan perataan tanah

berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1) Pekerjaan gusur dan pengikisan lahan. Pekerjaan ini diperlukan apabila berdasarkan analisis

topografi, lahan berada pada kondisi tidak rata, berada pada kondisi miring atau kondisi-kondisi

lain yang dapat mengakibatkan air sawah tidak dapat menggenang secara merata pada lahan

nantinya. Namun jika berdasarkan analisis topografi kondisi lahan telah rata dan tidak

memerlukan pekerjaan gusur tanah, maka biaya gusur dan pengikisan tanah tidak perlu

dianggarkan.

2) Pekerjaan penimbunan. Pekerjaan penimbunan (fill) tanah diperlukan apabila terdapat bagian-

bagian lahan yang berupa lubang atau bentuk cekungan lainnya atau untuk membentuk

penerasan pada lahan. Apabila berdasarkan analisis tidak diperlukan adanya pekerjaan

penimbunan, maka anggaran untuk kegiatan ini tidak perlu dimunculkan.

3
d. Pembuatan pematang batas kepemilikan

Pembuatan pematang merupakan bagian yang harus ada dalam perencanaan perluasan sawah

khususnya untuk batas kepemilikan lahan. Spesifikasi pematang disesuaikan dengan kondisi lahan dan

tekstur tanah.

e. Pengolahan tanah (land harrowing)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki aerasi lahan bagi tanaman padi. Untuk kegiatan ini dapat

dianggarkan penggunaan alsin olah tanah roda 4, alsin olah tanah roda 2 atau dengan menggunakan

tenaga petani setempat.

f. Pembuatan sarana pengairan/saluran irigasi

Pembuatan prasarana terkait pengairan seperti saluran irigasi, saluran drainase, pintu air, box bagi,

gorong-gorong, jembatan, talang dan lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pada lahan-lahan yang berada

pada lahan rawa tipe A, apabila diperlukan dapat dianggarkan pembuatan tanggul pencegah banjir.

4
g. Pembuatan jalan pertanian

Pembuatan jalan pertanian berupa jalan usaha tani dapat dilakukan bila kondisi memungkinkan,

terutama dalam hal kondisi lahan dan kecukupan anggaran.

h. Pembuatan laporan

Laporan kegiatan perluasan sawah antara lain: laporan kegiatan pekerjaan, As Built Drawing, dan

Dokumentasi.

Anda mungkin juga menyukai