Anda di halaman 1dari 80

Imam Murtosidi, Agung Wahyudi, Ogi Soeherman,

Elis Kurniawati

BUKU SAKU PENJELASAN PEDOMAN PEMERIKSAAN JEMBATAN 2021

PENJELASAN UMUM
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
JEMBATAN
Imam Murtosidi, Agung Wahyudi, Ogi Soeherman, Elis Kurniawati

BUKU SAKU PENJELASAN PEDOMAN PEMERIKSAAN JEMBATAN 2021

PENJELASAN UMUM
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
JEMBATAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN
BUKU SAKU PENJELASAN PEDOMAN PEMERIKSAAN JEMBATAN 2021
Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan

Imam Murtosidi
Agung Wahyudi
Ogi Soeherman
Elis Kurniawati

Desain dan Tata Letak : Musa Maulana Yusuf

Desember 2021
Cetakan Ke-1 2021, 77 halaman
© Pemegang Hak Cipta Direktorat Jenderal Bina Marga

Foto Cover : Koleksi BGTS

No. ISBN : 978-602-264-196-4

Kata kunci : pemeriksaan jembatan, kode elemen, kode kerusakan

Diterbitkan oleh:
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan
Jl. A.H. Nasution No. 264 Ujungberung – Bandung 40294

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:


bintekjatan@pu.go.id
B Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021
Kata Pengantar

B
uku saku penjelasan pedoman ini dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman yang dibutuhkan dalam menerapkan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Pemerik-
saan Jembatan 2021. Dimana perubahan yang mendasar adalah berupa:
i) perbaikan tahapan Pemeriksaan Inventarisasi, Pemeriksaan Detail, Pe-
meriksaan Rutin, dan Pemeriksaan Khusus; ii) perbaikan dan penyusu-
nan ulang kode inventarisasi bangunan atas jembatan; iii) kode elemen
jembatan; iv) kode kerusakan jembatan; serta v) perbaikan penetapan
kriteria kerusakan yang dibutuhkan dalam Pemeriksaan Detail.

Dalam penyiapannya, tim penyusun, yang tergabung dari unit kerja di


Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur dan Subdirektorat Data dan
Pengembangan Sistem Informasi, melakukan beberapa kajian referensi
teknis terkait elemen-elemen dan identifikasi jenis kerusakan yang dibu-
tuhkan dalam melakukan penilaian kondisi secara visual.

Setelah melalui berbagai serangkaian diskusi dengan para narasumber


mengenai substansi teknis yang dibutuhkan maka ditetapkan tiga sub-
stansi utama yang dimasukan dalam Buku Saku Penjelasan Pedoman
Pemeriksaan Jembatan 2021 yang memuat hal-hal yang terkait dengan:
i) penjelasan prosedur umum pemeriksaan jembatan; ii) elemen-elemen
jembatan; dan iii) kerusakan bahan dan elemen jembatan.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak


yang terlibat dalam penyusunan buku ini terutama kepada Kepala Balai
Geoteknik, Terowongan, dan Struktur dan Kepala Subdirektorat Data
dan Pengembangan Sistem Informasi - Direktorat Bina Teknik Jalan dan
Jembatan beserta seluruh jajarannya atas perhatian dan dukungannya.
Semoga buku saku ini dapat memberikan kontribusi positif yang diharap-
kan untuk meningkatkan mutu hasil survei kondisi jembatan di masa
yang akan datang.

Bandung, Desember 2021


Tim Penyusun

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan I


Daftar Isi
Kata Pengantar I
Daftar Isi II
Daftar Gambar III
Daftar Tabel V
A. PENJELASAN UMUM PROSEDUR PEMERIKSAAN JEMBATAN 1
A.1 Sistem Pemeriksaan Jembatan 2
A.1.1 Tujuan Pemeriksaan Jembatan 2
A.1.2 Sasaran penerapan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2
2021
A.1.3 Pemeriksaan jembatan 3
A.2 Sistem Referensi Pemeriksaan Jembatan 5
A.2.1 Penomoran jembatan 5
A.2.2 Jembatan tambahan/jembatan yang belum tercatat 6
sebelumnya
A.2.3 Jembatan ganda 8
A.2.4 Lokasi jembatan (terkait konsep asal tujuan) 8
A.2.5 Penomoran komponen dan elemen utama jembatan 9
A.2.6 Lokasi komponen dan elemen utama 10
A.2.7 Tipikal alur pemeriksaan 12
A.3 Pemeriksaan Inventarisasi 14
A.3.1 Penggunaan Formulir Pemeriksaan Inventarisasi 14
A.4 Pemeriksaan Detail 33
A.4.1 Penggunaan Formulir Pemeriksaan Detail 33
A.5 Tata Cara Pengisian Formulir Pemeriksaan Detail 41
A.5.1 Elemen yang rusak 41
A.5.2 Lokasi elemen yang rusak 42
A.5.3 Pemberian nilai kondisi 43
A.5.4 Data lain 45
A.5.5 Catatan kecil dan sketsa 46

II Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


A.6 Pemeriksaan Rutin 47
A.6.1 Formulir Pemeriksaan Rutin 47
A.7 Pemeriksaan Khusus 53
A.7.1 Umum 53
A.7.2 Personil 54
A.7.3 Teknik pemeriksaan Khusus 54
A.7.4 Pengujian Geometri 55
A.7.5 Pemeriksaan elemen jembatan di dalam air/ 55
Underwater Bridge Inspection
A.7.6 Pemeriksaan Kondisi dan karakteristik Sungai pada 55
Jembatan (kedalaman gerusan, pola aliran, dan
transpor sedimen)
A.8 Verifikasi dan Validasi Data 62
Daftar Pustaka 69

Daftar Gambar
Gambar A.1 Sistem Pemeriksaan Jembatan 4
Gambar A.2 Kodefikasi Penomoran Jembatan (i) Ruas Jalan Nasional 5
dan Provinsi, (ii) Ruas Jalan Kabupaten dan Kota, (iii)
Jembatan Ruas Jalan Tol
Gambar A.3 Penomoran jembatan 7
Gambar A.4 Penggunaan nomor tambahan untuk penomoran 7
jembatan nasional tambahan
Gambar A.5 Penggunaan nomor tambahan huruf untuk penomoran 8
jembatan nasional yang digandakan
Gambar A.6 Lokasi jembatan 9
Gambar A.7 Identifikasi penomoran elemen 10
Gambar A.8 Identifikasi penomoran elemen untuk jembatan yang 10
terdapat ramp jembatan (New York DOT. 2017)
Gambar A.9 Penomoran lokasi elemen utama dan elemen 11
Gambar A.10 Penomoran lokasi elemen arah memanjang 11

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan III


Gambar A.11 Penomoran elemen arah melintang 11
Gambar A.12 Penomoran komponen atau elemen arah vertikal 12
Gambar A.13 Tipikal alur pemeriksaan jembatan non-kompleks/ 12
khusus (warna merah menandakan posisi pemerik-
saan di bawah jembatan, warna hijau menandakan
posisi pemeriksaan di atas lantai jembatan)
Gambar A.14 Identifikasi tampak samping jembatan yang 15
memperlihatkan struktur utama dan pelebarannya
(VicRoad, 2018)
Gambar A.15 Diagram Alir Pemeriksaan Inventarisasi 16
Gambar A.16 Ukuran panjang total dan panjang bentang jembatan 17
Gambar A.17 Pengukuran panjang total dan bentang jembatan 19
pelengkung
Gambar A.18 Lebar lantai kendaraan dan lebar trotoar 20
Gambar A.19 Ruang bebas lalu lintas vertikal 20
Gambar A.20 Banjir di atas permukaan lantai jembatan 21
Gambar A.21 Banjir di bawah permukaan elemen bangunan atas 21
jembatan
Gambar A.22 Bentuk sungai meander dan sungai berjalin 34
Gambar A.23 Diagram Alir Pemeriksaan Detail 35
Gambar A.24 Diagram Alir Pemeriksaan Daerah Aliran Sungai (DAS) 36
Gambar A.25 Diagram Alir Pemeriksaan Rutin 48
Gambar A.26 Alur proses verifikasi dan validasi data jembatan 54
Gambar A.27 Peralatan Pengujian Elemen Beton dan Elemen Baja 59
Gambar A.28 Peralatan Pengujian Elemen Elemen Baja (Lanjutan), 60
Pengujian Struktur, dan Pemeriksaan Kondisi dan
Karakteristik Sungai pada Jembatan
Gambar A.29 Peralatan Pengujian Geometri, Pemeriksaan Elemen 61
Jembatan di Dalam Air (Underwater Bridge
Inspection), dan Pengujian Fondasi
Gambar A.30 Alur proses verifikasi dan validasi data jembatan 66

IV Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Daftar Tabel
Tabel A.1 Potongan ke-1 dari Bagian ke-1 Data Administrasi, 22
Data Pembangunan, Data Kapasitas, dan Data
Perlintasan
Tabel A.2 Potongan ke-2 dari Bagian ke-1 Data Administrasi, 23
Data Pembangunan, Data Kapasitas, dan Data
Perlintasan
Tabel A.3 Bagian ke-2 Referensi Kode Komponen dan Elemen 24
Jembatan
Tabel A.4 Bagian ke-3 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen 25
Tabel A.5 Potongan ke-1 dari Bagian ke-3 Isian Inventarisasi 26
Komponen dan Elemen
Tabel A.6 Potongan ke-2 dari Bagian ke-3 Isian Inventarisasi 27
Komponen dan Elemen
Tabel A.7 Potongan ke-3 dari Bagian ke-3 Isian Inventarisasi 28
Komponen dan Elemen
Tabel A.8 Bagian ke-4 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen 29
Pelebaran Jembatan
Tabel A.9 Potongan ke-1 dari Bagian ke-4 Isian Inventarisasi 30
Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan
Tabel A.10 Potongan ke-2 dari Bagian ke-4 Isian Inventarisasi 31
Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan
Tabel A.11 Potongan ke-3 dari Bagian ke-4 Isian Inventarisasi 32
Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan
Tabel A.12 Bagian ke-1 Informasi Administrasi dan Informasi 37
Kapasitas Muatan dan Lalu-lintas
Tabel A.13 Bagian ke-2 Penilaian Kondisi Elemen Level 5 dan 38
Level 4
Tabel A.14 Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Penilaian Kondisi
Elemen Level 5 dan Level 4 39
Tabel A.15 Potongan ke-2 dari Bagian ke-2 Penilaian Kondisi
Elemen Level 5 dan Level 4 40
Tabel A.16 Contoh elemen yang rusak 42
Tabel A.17 Contoh lokasi elemen yang rusak 43

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan V


Tabel A.18 Contoh pemberian nilai kondisi pada level 5 dan 45
level 3-4
Tabel A.19 Data lain 46
Tabel A.20 Bagian ke-1 Isian Data Administrasi, Tindakan Darurat, 49
dan Catatan
Tabel A.21 Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan 50
Tabel A.22 Potongan ke-2 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan 51
Tabel A.23 Potongan ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan 52
Tabel A.24 Pengujian Elemen Beton 56
Tabel A.25 Pengujian Elemen Baja 57
Tabel A.26 Pengujian Struktur 57
Tabel A.27 Pengujian Fondasi 58
Tabel A.28 Pengujian Bahan Lainnya/Laboratorium 58

VI Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


PENJELASAN UMUM
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
JEMBATAN

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 1


A.1 Sistem Pemeriksaan Jembatan

A.1.1 Tujuan Pemeriksaan Jembatan

Tujuan dari pemeriksaan jembatan adalah untuk memastikan bahwa


kondisi jembatan memenuhi semua ketentuan pelayanan, dipantau
secara sistematis untuk memastikan kondisi yang mengakibatkan keru-
sakan atau keruntuhan struktural dapat diidentifikasi sesegera mungkin
agar intervensi atau tindakan perbaikan yang tepat dapat dilakukan.
Selain itu, data yang dikumpulkan dari pemeriksaan-pemeriksaan dapat
digunakan untuk:
a) Mengembangkan program pemeriksaan dan penanganan
jembatan;
b) Melakukan penilaian kapasitas beban;
c) Memberikan umpan balik untuk proses perancangan struktur
jembatan;
d) Memantau keefektifan penanganan jembatan;
e) Mengevaluasi permasalahan pelayanan jembatan dengan
berbagai penyebab.

A.1.2 Sasaran penerapan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021

Pedoman diperuntukan untuk dapat diterapkan pada struktur-struktur


jembatan dan gorong-gorong dengan panjang lebih besar atau sama
dengan 2 meter pada saat pemeriksaan inventarisasi, termasuk
jembatan dengan kriteria-kriteria struktur yang masuk dalam ketentuan
Permen PUPR 41/2015 diantaranya:
a) Jembatan dengan bentang paling sedikit 100 m dan/atau
panjang total paling sedikit 3.000 m;
b) Jembatan pelengkung dengan bentang paling sedikit 60 m,
jembatan gantung, dan jembatan beruji kabel untuk lalu lintas
kendaraan;
c) Jembatan dengan ketinggian pilar di atas 40 m;
d) Jembatan dan/atau terowongan jalan yang memiliki kompleksitas

2 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


struktur tinggi atau memiliki nilai strategis tinggi atau didesain
menggunakan teknologi baru; dan
e) Jembatan yang dimintakan secara khusus dengan persetujuan
Ketua Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan;

A.1.3 Pemeriksaan jembatan

Tujuan dari pemeriksaan jembatan adalah untuk meyakinkan jembatan


dapat berfungsi dengan aman, selamat, nyaman, dan menentukan tinda-
kan preservasi jembatan tepat yang dapat diambil.
Pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa sasaran spesifik yaitu:
a) Memeriksa keamanan jembatan pada saat terdapat lalu lintas;
b) Mencegah perlunya penutupan jembatan;
c) Mencatat kondisi jembatan pada saat pemeriksaan;
d) Menyediakan data bagi personil perencanaan teknis, konstruksi
dan pemeliharaan;
e) Memeriksa pengaruh dari beban kendaraan dan jumlah
kendaraan;
f) Memantau kinerja jangka panjang jembatan;
g) Memberikan informasi mengenai peringkat pembebanan
jembatan;
h) Melaporkan tindakan darurat yang diperlukan.
Adapun jenis pemeriksaan secara umum dibagi menurut tujuan peme-
riksaan, tingkat kedetailan data jembatan yang dikumpulkan, skala dan
intensitas, dan frekuensi pemeriksaan, sebagaimana yang terlihat pada
Gambar A.1 menjadi:
a) Pemeriksaan Inventarisasi yang dilanjutkan dengan Pemeriksaan
Detail;
b) Pemeriksaan Detail;
c) Pemeriksaan Rutin;
d) Pemeriksaan Khusus dilaksanakan dalam beberapa keadaan.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 3


PROSEDUR PEMERIKSAAN JEMBATAN
AWAL SETELAH 5 TAHUN maksimum
BILA DIPERLUKAN pembangunan/ Rehabilitasi dan ATAU BILA NK => 3. TAHUNAN WAKTU
serah terima Penggantian atau jika dibutuhkan PELAKSANAAN

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN JENIS


KHUSUS INVENTARISASI DETAIL RUTIN PEMERIKSAAN

INSPEKTUR INSPEKTUR INSPEKTUR PELAKSANA


INSPEKTUR
KHUSUS

SISTEM PENYIMPANAN DATA

SISTEM PENGOLAHAN DATA

Gambar A.1 Sistem Pemeriksaan Jembatan

Data diolah dengan menggunakan aplikasi SPBE (Sistem Pemerintahan


Berbasis Elektronik) yang memungkinkan untuk dilakukan:
a) Pemasukan data pemeriksaan dan data lainnya yang dibutuhkan
untuk penyiapan laporan kondisi jembatan;
b) Pengolahan data dengan melakukan validasi data dan analisis
berbagai informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan pena-
nganan jembatan seperti penyaringan/screening dan pemeringka-
tan jembatan serta menyiapkan program penanganan jembatan;
c) Penyimpanan data dan informasi dalam jejaring;
d) Sistem temu balik/ retrieval of information yang memungkinan
pengguna untuk untuk menemukan kembali dengan mudah
informasi-informasi yang relevan berdasarkan data historis yang
tersimpan di dalam jejaring;
e) Pemanfaatan data secara terbuka, transparan dan terkendali
untuk mendukung penyiapan pemrograman penanganan
jembatan. Analisa kasus per kasus untuk menentukan strategi
penanganan guna menentukan penanganan yang optimum untuk
setiap jembatan;
f) Dengan prosedur pengelolaan data dan informasi mengiku-
ti ketentuan yang dijelaskan pada Bab III Manajemen Data,
Lampiran 2 Manajemen SPBE pada Permen PUPR No. 27 tahun
2020.

4 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


A.2 Sistem Referensi Pemeriksaan Jembatan

A.2.1 Penomoran jembatan

Nomor jembatan pada umumnya terdiri atas 16 (Enam belas) karakter


angka/huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk setiap jembatan.
Sebagaimana yang terlihat pada Gambar A.2.
Nomor jembatan, sebagaimana yang terlihat pada Gambar A.2, menun-
jukkan urutan posisi jembatan sepanjang ruas jalan dimana;

a . b b . d d d . f f f . g g . h h

(i)

a . b b . c c c c . d d d d . f f f . g g

(ii)

a . c c c . d d d d . e e . f f f . g g

(iii)
Gambar A.2 Kodefikasi Penomoran Jembatan (i) Ruas Jalan Nasional
dan Provinsi, (ii) Ruas Jalan Kabupaten dan Kota, (iii) Jembatan Ruas
Jalan Tol

a) a - Satu huruf menunjukan status kepemilikan aset Nasional/Provin-


si/Kabupaten/Kota/Tol/Non Status;
i) N : aset nasional di bawah Kementerian PUPR;
ii) NS : aset belum jelas kepemilikannya;
iii) P : aset milik Pemerintah Provinsi;
iv) KB : aset milik Pemerintah Kabupaten;
v) KT : aset milik Pemerintah Kota;
b) bb - Dua angka menunjukkan Kode Provinsi;

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 5


c) cccc - Empat angka menunjukkan Nomor Kabupaten/Kota atau tiga
huruf untuk Kode Ruas Tol;
d) ddd - Tiga angka untuk Nomor Ruas Jalan Nasional dan Provinsi,
empat angka untuk Nomor Ruas Jalan Kabupaten/Kota atau empat
angka menunjukan Nomor Urut Ruas Tol;
e) ee - Dua huruf menunjukan Kode Unik Ruas Jalan Tol yang diten-
tukan terkait pertimbangan untuk penomoran pada jembatan yang
berada diluar main road seperti ruas ramp keluar atau masuk tol,
interchange/ simpang susun, dan Jembatan Khusus;
f) fff - Tiga angka menunjukkan : i) Nomor Urut Jembatan di Ruas Jalan
Nasional dan Provinsi atau ii) Nomor Jembatan di Ruas Kabupaten/
Kota; atau iii) Nomor Jembatan Ruas Jalan Tol;
g) gg - Dua huruf menunjukkan nomor tambahan untuk penggandaan
(A/B/C) atau Dua angka menunjukkan nomor tambahan dalam urutan
nomor jembatan sebagaimana yang dijelaskan pada Subbab A.2.2;
h) hh - Dua angka tadi menunjukan penomoran suffix sistem jaringan
jalan pada jalan antar kota dan dalam kota di jalan nasional. Untuk
suffix antar kota dimulai dengan angka 1 dan untuk dalam kota di-
mulai dengan angka 11. Penggunaan angka “1” dan “K” bukan per-
syaratan untuk mengidentifikasikan bahwa hal tersebut adalah antar
kota atau kota. Di dalam sistem pengolahan data digunakan angka
01,02 dan seterusnya untuk antar kota dan 11, 12 .. dan selanjutnya
untuk dalam kota. Jika tidak ada ruas suffix, maka di dalam IRMS
ditulis angka “00”;

A.2.2 Jembatan tambahan/jembatan yang belum tercatat


sebelumnya

Jembatan tambahan yang belum tercatat diberi nomor tambahan dengan


ketentuan sebagai berikut:
a) Nomor tambahan ini merupakan perbandingan jarak antara jembatan
tambahan dan sebelumnya dengan jarak jembatan sebelum dan
sesudahnya yang telah tercatat;
b) Nomor tambahan memiliki nilai nomor bulat antara 1 sampai 9
untuk jembatan yang berurutan. Jembatan-jembatan di atas sungai
satu, sungai dua, jalan kereta api dan jalan besar seperti yang ter-
lihat pada Gambar A.3 telah tercatat dalam data base. Oleh karena

6 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


itu, jembatan tersebut telah memiliki nomor yang berurut (dari 001
sampai 004);
c) Jembatan sungai tambahan (seperti tertera pada Gambar A.3)
berada di antara Sungai dua dan kereta api belum tercatat dalam
data base, sehingga jembatan sungai tambahan diberi nomor tam-
bahan 4. Karena jarak antara sungai tambahan dengan sungai dua
adalah empat per sepuluh dari jarak antara sungai dua dan jembatan
jalan kereta api.
Sistem penomoran untuk kelima jembatan pada ruas jalan nasional
nomor 012 dalam Gambar A.3 dapat dilihat pada Gambar A.4.

Kab/Kota
an

Kereta api
no.1101
i
akhir ruas
Sunga
tambah
i satu

012
i dua
Sunga

Sunga

awal ruas
n

Jalan besar
012 a
Jal Lintasan
Jalan

4 Km
10 Km

Gambar A.3 Penomoran jembatan

Sungai Satu N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 1 . 0 0

Sungai Dua N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 2 . 0 0

Sungai Tambahan N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 2 . 4 0

Kereta Api N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 3 . 0 0

Jalan Besar N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 4 . 0 0

Gambar A.4 Penggunaan nomor tambahan untuk penomoran


jembatan nasional tambahan

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 7


Kereta Api N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 3 . 0 0

Jalan Besar N . 2 4 . 0 1 2 . 0 0 4 . 0 0

Gambar A. 4 Penggunaan nomor tambahan untuk penomoran jembatan nasional tambahan


A.2.3 Jembatan ganda

Bila suatu jalan digandakan, sehingga badan jalan menjadi ganda, maka
A.2.3 Jembatan ganda
dibangun jembatan yang terpisah pada setiap badan jalan di atas sungai
Bila atau
suatu jalur
jalan kereta api.
digandakan, Sebagai
sehingga badancontoh dapatganda,
jalan menjadi dilihatmaka
pada Gambar
dibangun A.5. yang
jembatan
terpisah pada setiap badan jalan di atas sungai atau jalur kereta api. Sebagai contoh dapat dilihat
pada Gambar A.5.
Jembatan yang digandakan diberi tanda dengan suatu akhiran berupa
huruf
Jembatan yangabjad secara
digandakan berurutan.
diberi tanda dengan suatu akhiran berupa huruf abjad secara berurutan.
Akhiran A - digunakan untuk jembatan di jalur paling kiri dari km (kilometer) kecil
Akhiran A - digunakan untuk jembatan di jalur paling kiri dari km
lokasi jembatan
Akhiran B - digunakan untuk
(kilometer) keciljembatan di jalur sebelah kanan
lokasi jembatan
Akhiran B - digunakan untuk jembatan di jalur sebelah kanan
JBT N.22.016.00.002.0A
Jembatan Kiri

JBT N.22.016.00.003.00

Jembatan Kanan
JBT N.22.016.00.001.00
JBT N.22.016.00.002.0B

Gambar A.5 Penggunaan nomor tambahan huruf untuk penomoran


jembatan nasional yang digandakan
Gambar A. 5 Penggunaan nomor tambahan huruf untuk penomoran jembatan nasional yang
digandakan

A.2.4 Lokasi jembatan (terkait konsep asal tujuan)


A.2.4 Lokasi jembatan (terkait konsep asal tujuan)

Kota
Kota asal asal merupakan
merupakan jarak
jarak dari lokasi dari lokasi
jembatan jembatan
pada suatu pada
ruas jalan. suatu
Setiap ruasmempunyai
kota asal jalan.
Setiap
kode huruf kota asal
berjumlah mempunyai
tiga, misalnya kodeJakarta
JKT untuk hurufdanberjumlah
BDG untuktiga, misalnya
Bandung dengan JKT
satuan
ukuran untuk
kilometer.
Jakarta dan BDG untuk Bandung dengan satuan ukuran kilometer.
5
Pada setiap awal pemeriksaan dimulai dari km (kilometer) kecil, yaitu
jarak terdekat lokasi jembatan dari kota asal. Jembatan diperiksa secara
berurutan sepanjang ruas jalan tersebut untuk menghindari pencatatan
ganda. Angka odometer pada km (kilometer) kecil dari kota asal dicatat
untuk menentukan lokasi jembatan.
Bila jembatan akan ditambahkan pada database, maka jarak dari kota
asal dapat dihitung dengan acuan dari jembatan atau patok kilometer
yang sudah ada sebagaimana yang terdapat pada Gambar A.6.

8 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Pada setiap awal pemeriksaan dimulai dari km (kilometer) kecil, yaitu jarak terdekat lokasi jembatan
dari kota asal. Jembatan diperiksa secara berurutan sepanjang ruas jalan tersebut untuk menghindari
pencatatan ganda. Angka odometer pada km (kilometer) kecil dari kota asal dicatat untuk menentukan
lokasi jembatan.
Bila jembatan akandengan
Selain ditambahkan pada database,
odometer, maka jarak
lokasi jembatan jugadari kota asal dengan
ditentukan dapat dihitung
meng-dengan
acuan dari jembatan atau patok kilometer yang sudah ada sebagaimana yang terdapat pada
Gambar A.6.gunakan sistem koordinat yang biasa digunakan pada alat Global Posi-
tioning System (GPS) atau smartphone dengan GPS.
Selain dengan odometer, lokasi jembatan juga ditentukan dengan menggunakan sistem koordinat
yang biasa Koordinat
digunakan pada alat Global
Lintang Positioning
dan Bujur System
lokasi (GPS) biasanya
jembatan atau smartphone dengan
ditandai GPS.
(mark-
ing) dalam
Koordinat Lintang dan format desimal.
Bujur lokasi Jembatan
jembatan yang
biasanya mempunyai
ditandai panjang
(marking) dalam total
formatku-
desimal.
Jembatan rang
yang dari
mempunyai
atau sama panjang
dengantotal
20kurang
meter, dari
makaatau sama dengan
koordinatnya 20 meter,
ditandai pada maka
koordinatnya ditandai pada posisi tengah bentang jembatan. Sedangkan jembatan yang mempunyai
posisi tengah bentang jembatan. Sedangkan jembatan yang mempunyai
panjang total lebih dari 20 meter, maka koordinatnya ditandai pada posisi pangkal dan ujung kepala
jembatan. panjang total lebih dari 20 meter, maka koordinatnya ditandai pada
posisi pangkal dan ujung kepala jembatan.

Tiang KM

KM (KILO METER)
KECIL
KM (KILO METER)
BESAR

GambarA.A.6
Gambar Lokasijembatan
6 Lokasi jembatan

A.2.5 Penomoran komponen dan elemen utama jembatan


A.2.5 Penomoran komponen dan elemen utama jembatan
Untuk mencatat kondisi komponen dan elemen utama suatu jembatan atau mencatat lokasi setiap
Untuk
elemen utama mencatat
atau kondisi
elemen yang komponen
rusak/cacat, dandiperlukan
mutlak elemen utama suatu jembatan
suatu sistem penomoran pada
komponen atau mencatat
dan elemen utamalokasi setiap jembatan
atau elemen elemen sebagaimana
utama atauyang
elemen
terlihatyang
padarusak/
Gambar A.7
dan Gambar A.8. mutlak diperlukan suatu sistem penomoran pada komponen dan
cacat,
elemen utama atau elemen jembatan sebagaimana yang terlihat pada
Gambar A.7 dan Gambar A.8.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 9

6
KE KM KECIL
KE KM BESAR
B1 B2 B3
KE KM KECIL
KE KM BESAR
B1 B2 B3
A1 P1 P2 A2
A1 P1 P2 A2

Gambar Gambar
A.7 Identifikasi penomoran elemen
A. 7 Identifikasi penomoran elemen
Gambar A. 7 Identifikasi penomoran elemen

PERLETAKAN RAMP AKSES


PERLETAKANPADA
RAMP
SISI DARI BENTANG
RAMP AKSES KEPALA JEMBATAN
PADA SISI DARI BENTANG RAMP A
ELEMEN YANG DINILAI KEPALA JEMBATAN
RAMP
DARI PILAR DENGAN RAMP A
PI

JEMBATAN UTAMA
ELEMEN YANG DINILAI
LA
R

DARI PILAR DENGAN


1
PI

JEMBATAN UTAMA PILAR 5 PILAR 6


LA
PANGKAL KEPALA

UTAMA
JEMBATAN
UJUNG KEPALA
1
JEMBATAN

PILAR 5 PILAR 6
PANGKAL KEPALA

UTAMA

UTAMA
JEMBATAN
UJUNG KEPALA
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 1
PILAR 4 AR
JEMBATAN

PIL
UTAMA

JIKA JEMBATAN RAMP TERHUBUNG


LANGSUNG DENGAN KOMPONEN
JEMBATAN UTAMA, KOMPONEN YANG
KEPALA JEMBATAN
MENDUKUNG PANGKAL JEMBATAN RAMP
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 1
DIPERIKSA SEBAGAI 3 UTAMA
ELEMEN PILAR
DARI 4 R B
RAMP
A
JEMBATAN RAMP PIL
Gambar A.8 Identifikasi penomoran elemen untuk jembatan yang
JIKA JEMBATAN RAMP TERHUBUNG
LANGSUNGGambar
DENGANterdapat
KOMPONEN ramp
A. 8 Identifikasi
jembatan (New York DOT. 2017)
penomoran elemen untuk jembatan yang terdapat ramp jembatan
JEMBATAN UTAMA, KOMPONEN YANG (New York DOT. 2017)
MENDUKUNG PANGKAL JEMBATAN RAMP KEPALA JEMBATAN
RAMP B
DIPERIKSA SEBAGAI ELEMEN UTAMA DARI
A.2.6 Lokasi komponen dan elemen utama
JEMBATAN RAMP
A.2.6 Lokasi komponen dan elemen utama

Pencatatan lokasi komponen dan elemen utama digunakan hanya untuk menandai komponen dan
Pencatatan lokasi
elemen utama komponen
atau elemen yang rusakdan
sesuaielemen utama digunakan hanya untuk
dengan ketentuan.
Gambar A. 8 Identifikasi penomoran elemen untuk jembatan yang terdapat ramp jembatan
menandai komponen dan (New elemen Yorkutama atau elemen yang rusak sesuai
Secara individual elemen seperti gelagar, kolom, dan bagian dari sistem rangka seperti batang tepi
atas, batang tepi bawah dan batang DOT.
diagonal diberi2017)
nomor secara memanjang, melintang, dan
dengan ketentuan.
vertikal.
Elemen ini diberi nomor lokasi sesuai dengan sumbu X, Y, dan Z seperti yang terlihat pada Gambar
Secara
A.9. individual elemen seperti gelagar, kolom, dan bagian dari sistem
A.2.6 Lokasi komponen dan elemen utama
rangka seperti batang tepi atas, batang 7 tepi bawah dan batang diagonal

diberi
Pencatatan nomor
lokasi secara
komponen danmemanjang, melintang,
elemen utama digunakan dan vertikal.
hanya untuk menandai komponen dan
elemen utama atau elemen yang rusak sesuai dengan ketentuan.
Secara individual elemen seperti gelagar, kolom, dan bagian dari sistem rangka seperti batang tepi
atas, batang
10 tepi bawah dan batang diagonal diberi nomor secara memanjang, melintang, dan
Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021
vertikal.
Elemen ini diberi nomor lokasi sesuai dengan sumbu X, Y, dan Z seperti yang terlihat pada Gambar
Elemen ini diberi nomor lokasi sesuai dengan sumbu X, Y, dan Z seperti
yang terlihat pada Gambar A.9.

Gambar A. 9 Penomoran lokasi elemen utama dan elemen


Gambar
Gambar A.9A.Penomoran
9 Penomoranlokasi
lokasielemen
elemen utama
utamadan
danelemen
elemen
Contoh pencatatanGambar A. 9 Penomoran
lokasi komponen lokasi
dalam arah elemen
memanjang utama
seperti dan pada
terlihat elemen
Gambar A.10 diberi
Contoh pencatatan lokasi komponen dalam arah memanjang seperti terlihat pada Gambar A.10 diberi
nomor secara urut, dimulai dari komponen yang terdekat dengan kepala jembatan 1 (A1).
nomor pencatatan
Contoh secara urut, lokasi
dimulaikomponen
dari komponen
dalamyang
arahterdekat dengan
memanjang kepalaterlihat
seperti jembatan 1 (A1).
pada Gambar A.10 diberi
Contoh
nomor secara urut,pencatatan lokasi komponen
dimulai dari komponen dalam
yang terdekat arah
dengan memanjang
kepala jembatan 1 seperti
(A1).
terlihat pada Gambar A.10 diberi nomor secara urut, dimulai dari kom-
ponen yang terdekat dengan kepala jembatan 1 (A1).

Gambar A.10 Penomoran lokasi elemen arah memanjang

Gambar A. 10 Penomoran lokasi elemen arah memanjang


Gambar A. 10 Penomoran lokasi elemen arah memanjang
Elemen dalam arah melintang diberi nomor dari kiri ke kanan seperti
Elemen dalam arah melintang diberi nomor dari kiri ke kanan seperti terlihat pada Gambar A.11.
Elementerlihat pada
dalam arah Gambar
melintang
Gambar A. A.11.
diberi
10 nomor dari kiri
Penomoran ke kanan
lokasi seperti
elemen arahterlihat pada Gambar A.11.
memanjang

Elemen dalam arah melintang diberi nomor dari kiri ke kanan seperti terlihat pada Gambar A.11.

Gambar A.11 Penomoran elemen arah melintang


Gambar A. 11 Penomoran elemen arah melintang
Gambar A. 11 Penomoran elemen arah melintang
Penomoran elemen dalam arah vertikal hanya berlaku pada bagian-bagian dari suatu komponen atau
Penjelasan
elemen secara Umum Prosedur
individual, Pemeriksaan
misalnya dalam Jembatan 11 pada
Penomoran elemen dalam arah vertikal hanyasuatu struktur
berlaku padaelemen rangka dari
bagian-bagian bajasuatu
seperti terlihat
komponen atau
Gambar
elemen A.12. individual, misalnya dalam suatu struktur elemen rangka baja seperti terlihat pada
secara Gambar A. 11 Penomoran elemen arah melintang
Gambar A.12.
Penomoran elemen dalam arah vertikal hanya berlaku pada bagian-ba-
gian dari suatu komponen atau elemen secara individual, misalnya dalam
suatu struktur elemen rangka baja seperti terlihat pada Gambar A.12.
Sambungan B3.X5.Y2.Z2
Hubungan B3.X5.Y2.Z2

KE KM KECIL Hubungan B3.X4.Y2.Z3


Sambungan B3.X4.Y2.Z3 KE KM BESAR

BENTANG .3 Sambungan B3.X5.Y2.Z2


Hubungan B3.X5.Y2.Z2

GambarGambar
A.12 A.
Penomoran komponen atau elemen arah vertikal
12 Penomoran komponen atau elemen arah vertikal

A.2.7 Tipikal alur pemeriksaan


A.2.7 Tipikal alur pemeriksaan
KE KM KECIL Hubungan B3.X4.Y2.Z3 KE KM BESAR
Secara skematis urutan pemeriksaan Sambungan
harus diawaliB3.X4.Y2.Z3
dari sebelah kiri kepala jembatan 1 (A1) dengan
posisi kilometer terkecil, seperti terlihat pada Gambar A.13. Namun demikian urutan pemeriksaan
Secara skematis urutan pemeriksaan
BENTANG .3 harus diawali dari sebelah kiri
tersebut hanya berlaku khusus di jembatan non-kompleks/khusus. Selain itu pada gambar tersebut
kepala
tidak jembatan
menutup 1 (A1)
kemungkinan kalaudengan
seandainyaposisi
harus kilometer terkecil,diseperti
dilakukan pemeriksaan terlihat
tengah sungai yang
diperkirakan kerusakan daerah sungai dan gerusan di bangunan jembatan
arah berpotensi mengganggu
pada Gambar A.13.
Gambar Namun
A. 12 Penomoran demikian
komponen urutan pemeriksaan
atau elemen tersebut
vertikal
integritas struktur jembatan. Urutan untuk Pemeriksaan jembatan kompeks khusus diperbolehkan
ha-
nyamengikuti
tidak berlakuurutan
khusus di jembatan
sebagaimana yang ada non-kompleks/khusus.
di Gambar A.13 untuk mendapatkan Selainhasilitu pada
yang efektif
gambar
terkaitnya
A.2.7 Tipikal tersebut
cukup
alur luasnya tidak
area
pemeriksaan menutup
pemeriksaan kemungkinan
jembatan kalau seandainya harus
kompleks/khusus.

dilakukan pemeriksaan di tengah sungai yang diperkirakan kerusakan


Secara skematis urutan pemeriksaan harus diawali dari sebelah kiri kepala jembatan 1 (A1) dengan
daerah
posisi kilometersungai dan
terkecil, gerusan
seperti dipada
terlihat bangunan
Gambarjembatan
A.13. Namunberpotensi menggang-
demikian urutan pemeriksaan
gu integritas
tersebut hanya berlaku struktur
khusus dijembatan. Urutan untuk Pemeriksaan
jembatan non-kompleks/khusus. jembatan
Selain itu pada gambar tersebut
Sungai

tidak menutup kemungkinan kalau seandainya harus dilakukan pemeriksaan di tengah sungai yang
kompeks khusus
diperkirakan kerusakan daerah
diperbolehkan tidak mengikuti urutan sebagaimana
sungai dan gerusan di bangunan jembatan berpotensi mengganggu
Gambar A.13 untuk
Awal Akhir
yang
integritas ada di jembatan.
struktur
Dari KM.kecil
Oprit
Urutan mendapatkan
untuk Pemeriksaan hasilkompeks/khusus
jembatan yang
Oprit
efektifKediperbolehkan
terkait-
KM. Besar

nya
tidak cukupurutan
mengikuti luasnya
Jalan
area pemeriksaan
pendekat
sebagaimana jembatan
yang ada di Gambar kompleks/khusus.
A.13 untuk Jalan pendekat
mendapatkan hasil yang efektif
terkaitnya cukup luasnya area pemeriksaan jembatan kompleks/khusus.
Sungai

Gambar A. 13 Tipikal alur pemeriksaan jembatan non- kompleks/kompleks

Selama PemeriksaanJalanInventarisasi,
pendekat Detail, dan Rutin berlangsung, inspektur harus mengambil foto
Jalan pendekat
seluruh dan setiap bentang jembatan dan jembatan pendekat yang memperlihatkan hal-hal di bawah
ini:
a) Tampak masuk dan tampak keluar jembatan dari kota asal;
o
b) Tampak samping jembatan (ketinggian sisi jembatan) minimal 45 dari titik pusat jalan termasuk
apabila ada juga tampak samping yang memperlihatkan bentuk pelebaran jembatan,
sebagaimana yang terdapat pada Gambar A.14;
c) Tampak bawah jembatan yang memperlihatkan jenis tipe bangunan atas termasuk apabila ada
tampak bawah
Gambar A.13bentuk pelebaran
Tipikal jembatan;
alur pemeriksaan jembatan non- kompleks/khusus
Gambar A. 13 Tipikal alur pemeriksaan jembatan non- kompleks/khusus (warna merah
(warna
Papan namamerah
d) menandakan atau menandakan
prasasti;
posisi pemeriksaan posisijembatan,
di bawah pemeriksaan di atas
warna hijau jembatan,
menandakan posisi
warna
e) Bagian hijau atas
Bangunan menandakan
(perletakan posisi
pemeriksaan
dan pemeriksaan
di atas lantai
siar-muai), di bawah
jembatan)
bangunan bawah, jembatan)
dan perlengkapan jembatan
(termasuk sistem monitoring kesehatan struktur jembatan, penerangan, dan lain sebagainya), dan
bagian, sub-bagian, dan komponen jembatan lainnya sebagaimana yang diuraikan pada
Selama Pemeriksaan
Buku Inventarisasi,
2 Elemen-elemen Detail,
jembatan ; dan Rutin berlangsung, inspektur harus mengambil foto
12 Buku
seluruh dan setiap bentang jembatan danSaku Penjelasan
jembatan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021
9 pendekat yang memperlihatkan hal-hal di bawah
ini:
a) Tampak masuk dan tampak keluar jembatan dari kota asal;
Selama Pemeriksaan Inventarisasi, Detail, dan Rutin berlangsung,
inspektur harus mengambil foto seluruh dan setiap bentang jembatan
dan jembatan pendekat yang memperlihatkan hal-hal di bawah ini:
a) Tampak masuk dan tampak keluar jembatan dari kota asal;
b) Tampak samping jembatan (ketinggian sisi jembatan) minimal 45o
dari titik pusat jalan termasuk apabila ada juga tampak samping yang
memperlihatkan bentuk pelebaran jembatan, sebagaimana yang
terdapat pada Gambar A.14;
c) Tampak bawah jembatan yang memperlihatkan jenis tipe bangunan
atas termasuk apabila ada tampak bawah bentuk pelebaran jem-
batan;
d) Papan nama atau prasasti;
e) Bagian Bangunan atas (perletakan dan siar-muai), bangunan bawah,
dan perlengkapan jembatan (termasuk sistem monitoring kesehatan
struktur jembatan, penerangan, dan lain sebagainya), dan bagian,
sub-bagian, dan komponen jembatan lainnya sebagaimana yang
diuraikan pada Buku 2 Elemen-elemen Jembatan ;
f) Jenis kendaraan ringan dan berat yang lewat di atas jembatan dan
kepadatan lalu-lintas yang terjadi di atas jembatan;
g) Tampak situasi sekitar jembatan atau foto udara yang memperlihat-
kan salah-satu terkait: i) kondisi sungai, ii) kondisi perlintasan dan
aktivitas perlintasan, iii) aktivitas konstruksi dan operasionalisasi
bangunan di sekitar jembatan, iv) aktivitas pertambangan di sekitar
jembatan, dan sebagainya;
h) Tampak atas lantai jembatan dari as jalan;
i) Foto drone jembatan terutama jembatan yang masuk dalam kategori
yang diatur dalam Permen PUPR No. 41 tahun 2015 tentang Penye-
lenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan;

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 13


A.3 Pemeriksaan Inventarisasi
Pemeriksaan Inventarisasi dilakukan pada saat awal Sistem Manaje-
men Jembatan untuk mendaftarkan setiap jembatan ke dalam database
Sistem Manajemen Jembatan.
Pemeriksaan inventarisasi dilaksanakan juga pada jembatan yang
tertinggal pada waktu database pertama kali dibuat atau belum tercatat
dalam database jembatan. Kegiatan pemeriksaan inventarisasi dilaku-
kan bersamaan dengan pemeriksaan detail pada jembatan dan gorong-
gorong, tetapi pada perlintasan (kereta api, sungai/basah, fery) hanya
dilakukan pemeriksaan inventarisasi.
Pemeriksaan Inventarisasi adalah pengumpulan data dasar administra-
si, geometri, material dan data tambahan lainnya di setiap jembatan,
termasuk lokasi jembatan panjang bentang dan jenis konstruksi
untuk setiap bentang dan sifat karakteristik sungai dan data pelebaran
jembatan.

A.3.1 Penggunaan Formulir Pemeriksaan Inventarisasi

Formulir Pemeriksaan Inventarisasi terdiri dari 4 Bagian yaitu :


a. Bagian ke-1 Informasi Administrasi, Informasi Pembangunan,
Informasi Kapasitas Muatan dan Lalu-lintas, dan Informasi Per-
lintasan Jembatan yang telihat pada Tabel A.1 dan Tabel A.2;
b. Bagian ke-2 Referensi Kode Komponen dan Elemen Jembatan
yang telihat pada Tabel A.3;
c. Bagian ke-3 Inventarisasi Komponen dan Elemen yang telihat
pada Tabel A.4 yang terdiri dari tiga potongan sebagaimana yang
terdapat pada Tabel A.5 sampai dengan Tabel A.7;
d. Bagian ke-4 Inventarisasi Komponen dan Elemen Pelebaran
Jembatan yang telihat pada Tabel A.8 yang terdiri dari tiga poto-
ngan sebagaimana yang terdapat pada Tabel A.9 sampai dengan
Tabel A.11.
Secara umum bentuk diagram alir untuk Pemeriksaan Inventarisasi ada-
lah sebagaimana yang ada di dalam Gambar A.15:

14 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Penjelasan mengenai definisi dimensi yang umum diukur dalam Peme-
riksaan Inventarisasi adalah sebagaimana yang ada di bawah ini.

Panjang total jembatan


Panjang yang diukur dari siar muai satu ke siar muai yang lain pada kepa-
la jembatan seperti terlihat pada Gambar A.16. Panjang total jembatan
dicatat dengan toleransi 0,1 meter yang diukur sepanjang as jembatan.

Panjang bentang jembatan


Panjang yang diukur dari as perletakan ke as perletakan pada suatu
Panjang yang diukur dari as perletakan ke as perletakan pada suatu bentang jembatan seperti terlihat
bentang
pada Gambarjembatan
A.16. seperti terlihat pada Gambar A.16.

Lebar jembatan keseluruhan

Lebar dengan Kerbs


Kerb
Lebar lantai kendaraan

Pelebaran ke-2

Pelebaran ke-1
Pelebaran ke-1

Gambar A.14 Identifikasi tampak samping jembatan yang


Gambar A. 14 Identifikasi tampak samping jembatan yang memperlihatkan struktur utama dan
memperlihatkan struktur utama dan pelebarannya (VicRoad, 2018)
pelebarannya (VicRoad, 2018)

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 15


Mulai
•  Pemeriksaan Inventarisasi
terakhir,
•  Pemeriksaan Detail terakhir,
•  Pemeriksaan Rutin terakhir,
•  Data teknis jembatan (as-built-
drawing, perencanaan,
Mengisi Data pelaksanaan)
Tabel A.1
Administrasi Jembatan

Mengisi Informasi
Tabel A.1
Pembangunan Jembatan

Mengisi Informasi
Tabel A.2
Kapasitas Muatan

Mengisi Informasi
Tabel A.2
Kapasitas Lalu-lintas

Mengisi Informasi Batasan


Tabel A.2
Perlintasan dan Lingkungan

Tidak Apakah ada Ya


pelebaran
jalan ?

Mengisi Data Inventarisasi Jembatan


Mengisi Data Inventarisasi Jembatan
(Form Inventarisasi 4 – Tabel A.8)
(Form Inventarisasi 3 - Tabel A.3 )
1.  Memilih tipe perlintasan sungai
1.  Memilih tipe perlintasan sungai
2.  Mengisi Panjang jembatan utama
2.  Mengisi Panjang jembatan utama
dan panjang total
dan panjang total
3.  Mengisi data pelebaran jembatan

Acuan Acuan
Tabel A.3 Tabel A.3

Tabel A.5 Tabel A.9

Tabel A.6 Tabel A.10

Isi tanggal memasukan data


Tabel A.7 Pemeriksaan Inventarisasi Tabel
Tabel A.1
A.1 Tabel A.11
(Form Inventarisasi 1)

Selesai

Gambar A.15 Diagram Alir Pemeriksaan Inventarisasi

16 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Gambar A.16 Ukuran panjang total dan panjang bentang jembatan

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 17


Panjang total dan bentang jembatan tipe pelengkung diukur seperti
terlihat pada Gambar A.17.

18 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Gambar A.17 Pengukuran panjang total dan bentang
jembatan pelengkung

Lebar lantai kendaraan


Lebar lantai kendaraan diukur antar trotoar dengan toleransi sampai 0,1
meter terdekat, seperti terlihat pada Gambar A.18. Bila lebar pada setiap
bentang sama, pengukuran tidak perlu dilakukan pada setiap bentang.

Lebar Trotoar
Lebar trotoar adalah jumlah lebar dari kedua trotoar (bila lebih dari
satu), yang diukur dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat, seperti
terlihat pada Gambar A.18.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 19


Gambar A.18 Lebar lantai kendaraan dan lebar trotoar

Tinggi ruang bebas


Tinggi ruang bebas adalah tinggi ruang bebas lalu lintas vertikal yang
merupakan jarak vertikal dari permukaan jalan ke bagian bawah struktur
portal, yang diukur dengan toleransi sampai 0,1 meter terdekat, seperti
terlihat pada Gambar A.19.

Gambar A.19 Ruang bebas lalu lintas vertikal

20 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Data banjir tertinggi
Ketinggian muka air banjir tertinggi yang diketahui berhubungan
dengan elevasi permukaan elemen paling bawah dari bangunan atas jem-
batan, sedangkan untuk muka air banjir yang melebihi lantai kendaraan
maka pengukuran tinggi muka air banjir diukur dari permukaan lantai.
Sumber informasi harus dicatat seperti terlihat pada Gambar A.20, dan
Gambar A.21. Data ini dapat digunakan untuk menentukan ketinggian
permukaan lantai jembatan dari suatu jembatan baru.

Gambar A.20 Banjir di atas permukaan lantai jembatan

Gambar A.21 Banjir di bawah permukaan elemen bangunan atas


jembatan

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 21


Tabel A.1 Potongan ke-1 dari Bagian ke-1 Data Administrasi,
Data Pembangunan, Data Kapasitas, dan Data Perlintasan

SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN

LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN


No.Jembatan Ruas Jalan
Nasional dan Provinsi

No.Jembatan Ruas Jalan


Kabupaten dan Kota

No.Jembatan Ruas Jalan Tol

Nama Jembatan Propinsi/Kabupaten/Kota


………………………………………………………………………….. ………………………………………..
Lokasi Jembatan Koordinat awal : ………..LU/LS ………..BT Dari (Kota Asal/Km.Nol) :
Koordinat akhir : ………..LU/LS ………..BT Km. (Jarak dari kota asal):
Tanggal Pemeriksaan Nama Pemeriksa / NIP Tahun Pembangunan
……………………….. ………………………………/………………… ……………………………
Nilai Lalu-Lintas :………………………………..LHR:……………………….. Tahun :………………….

INFORMASI PEMBANGUNAN JEMBATAN

1 Tanggal/Bulan/Tahun pembangunan jembatan/pengoperasian pertama kali :


Tanggal/Bulan/Tahun pelebaran/rehabilitasi/perkuatan
2 jembatan/pengoperasian kembali pertama kali :
3 Tanggal/Bulan/Tahun serah terima aset :
4 Penanggung jawab pembangunan (Satker/PPK) :
5 Penanggung jawab pelebaran/rehabilitasi/perkuatan jembatan (Satker/PPK) :
6 Biaya perencanaan : Rp
7 Biaya pembangunan : Rp
8 Biaya pelebaran/rehabilitasi/perkuatan jembatan : Rp
9 Biaya pengujian : Rp
10 Nilai aset serah terima : Rp
11 Nama konsultan perencana pembangunan :
12 Nama Independent Proof Checker (IPC) :
13 Nama konsultan perencana pelebaran/rehabilitasi/perkuatan jembatan :
14 Nama kontraktor pelaksana pembangunan :
15 Nama konstraktor pelaksana pelebaran/rehabilitasi/perkuatan jembatan :
16 Nama subkontraktor spesialis :
17 Nama konsultan pengawas pembangunan :
18 Nama konsultan pengawas pelebaran/rehabilitasi/perkuatan jembatan :
19 Nama konsultan pengujian :
Tersedia/Tidak File
20 Laporan pembangunan/pelebaran/rehabilitasi/perkuatan jembatan :
21 as-bulit-drawing atau denah jembatan :

Hanya untuk keperluan kantor


Tanggal Memasukkan Data Pemeriksaan Inventarisasi Oleh:

22 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Tabel A.2 Potongan ke-2 dari Bagian ke-1 Data Administrasi,
Data Pembangunan, Data Kapasitas, dan Data Perlintasan

INFORMASI KAPASITAS MUATAN


1 Batasan muatan sumbu terberat MST : ton
2 Beban maksimum yang pernah di atas jembatan : ton
3 Jenis kendaraan berat yang umum lewat di atas jembatan :
4 Tindakan darurat yang sedang/pernah dilakukan di atas jembatan :
a. Pembatasan beban
b. Penyokongan/Sangga
c. Penutupan parsial/Sebagian
d. Penutupan penuh
e. Jalan Memutar/detour
f. Jembatan Sementara.

5 Apakah tersedia jalan memutar/detour jika jembatan ditutup Ya Tidak


6 Panjang jarak tambahan yang harus ditempuh dengan jalan memutar m

INFORMASI KAPASITAS LALU-LINTAS


1 Lalu-lintas harian rata-rata tahunan (LHR) AADT/Tahun :
2 Nilai Lalu-Lintas (Perbandingan lebar jalur lalu-lintas yang tersedia di atas jembatan
dengan lebar perkerasan sebelum masuk ke dalam jembatan)
Longgar kendaraan bebas melintas di atas jembatan 0
Cukup lebar kendaraan melaju perlahan di atas jembatan 3
Sempit kendaraan harus antri atau berhenti 5
3 Lebar kendaraan maksimum (ODOL/over-dimension overload vehicle ) : m

INFORMASI BATASAN PERLINTASAN DAN LINGKUNGAN


Tinggi muka air banjir terhadap bagian atas lantai jembatan
1 : m
Tinggi muka air banjir terhadap elevasi perletakan jembatan
2 : m
Tinggi muka air banjir terhadap elevasi terbawah bangunan atas jembatan
3 : m
Kedalaman gerusan di sekitar pilar
4 : m
Kedalaman gerusan di sekitar kepala jembatan
5 : m
Kedalaman gerusan di sekitar tanah timbunan atau bangunan pengaman lainnya
6 : m
Tinggi bebas perlintasan overpass jalan
7 : m
Tinggi bebas perlintasan kereta api
8 : m
Tinggi bagian tertinggi dari kapal laut dan/atau angkutannya
9 : m
terhadap elevasi terbawah bangunan atas jembatan
10 Lebar alur pelayaran untuk dibandingkan dengan lebar kapal laut : m
11 Tinggi pilon dengan batasan lintasan pesawat udara dekat bandara : m

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 23


24
Tabel A.3 Bagian ke-2 Referensi Kode Komponen dan Elemen Jembatan

Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Tabel A.4 Bagian ke-3 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen
SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :

Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):

Bangunan Atas (2.400)

Perkuatan
SMKS (Sistem Perlengkapan
Perlengkapan Bangunan Atas Pengaman Struktur Fasilitas
Struktur Utama Pengaman Pengguna Sambungan / Siar Perlengkapan Penerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah
Perletakan (3.610) Aerodinamik (4.414,4.425,4.433,4 Utilitas (3.730) dan Lingkungan Pemeriksaan Tetap
Bangunan Atas Jalan (3.620) muai (3.600) Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable (3.820,3.830,3.840) gorong (3.850) (3.910,3.920,3.930)

(4.511)
Jembatan (3.630) .446,4.456,4.464,4.4 (3.740) (3.770)
Jembatan) (3.750) bridge (3.760)

Pilon (3.480)
75,4.495)

Lantai (4.515)

Struktur Lantai
Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem

No. Bentang
Sistem Lantai (4.514)

Jumlah Gelagar
Lebar Trotoar (m)

Sudut/skew (derajat)

Panjang Bentang (m)


Lebar Lantai Kend. (m)
Tinggi Ruang Bebas (m)
TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN TBA BHN SBA

Kelengkungan/radius (m)

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan


Catatan :
Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah Elemen pada level 4
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-3

Tabel A.5 Tabel A.6


Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)

Struktur
Tebing Perkerasan
Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Penahan Tanah Pengaman lalu-
Fondasi (3.310) sungai Jalan Pendekat
Pilar (3.320) Bawah (4.326) Pengaman (3.220) (3.120) Jalan Pendekat lintas (3.140)
(4.211) (3.110)
Pilar

(3.130)
No. Kepala Jembatan/

TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN

Kepala Jbt. A1
PILAR

Kepala Jbt. A2

Catatan :
Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi

25
L4 adalah Elemen pada level 4
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-3

Tabel A.7
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISA
Nama Jembatan :
Tabel A.5 Potongan ke-1 dari Bagian ke-3 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen

26
SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN JEMBATAN

Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) :
Nama Jembatan :

Bangunan Atas (2.400)


L, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):

Perkuatan
Perlengkapan Bangunan Atas
Struktur Utama Pengaman Pengguna Sambungan / Siar Perlengka
Perletakan (3.610) Aerodinamik (4.414,4.425,4.433,4
Bangunan Atas Perkuatan Jalan (3.620) muai (3.600) Umum (3.

(4.511)
SMKS (Sistem Perlengkapan .446,4.456,4.464,4.4
Perlengkapan Bangunan Atas Pengaman Struktur FasilitasJembatan (3.630)
Struktur Utama Pengaman Pengguna Sambungan / Siar Perlengkapan Penerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah
Perletakan (3.610) Aerodinamik (4.414,4.425,4.433,4 Utilitas (3.730) dan Lingkungan Pemeriksaan Tetap

Pilon (3.480)
75,4.495)

Lantai (4.515)
Bangunan Atas Jalan (3.620) muai (3.600) Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable (3.820,3.830,3.840) gorong (3.850) (3.910,3.920,3.930)

(4.511)
Struktur Lantai
Jembatan (3.630) .446,4.456,4.464,4.4 (3.740) (3.770)
Jembatan) (3.750) bridge (3.760)

Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem

No. Bentang
Pilon (3.480)
75,4.495)

Lantai (4.515) (derajat)

Struktur Lantai
Sistem Lantai (4.514)

Jumlah Gelagar
Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem
Lebar Trotoar (m)

Sistem Lantai (4.514)

Lebar Trotoar (m)


Sudut/skew

Panjang Bentang (m)


Lebar Lantai Kend. (m)

Lebar Lantai Kend. (m)


Tinggi Ruang Bebas (m)
Tinggi Ruang Bebas (m)
TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode BHN Kode BHN Kode BHN TBA BHN (L4) BHN SBA

Kelengkungan/radius (m)
TBA BHNKodeSBA
(L4) BHNTIPE
Kode (L4)BHN BHN BHN KodeBHN
(L4) BHNTBA
Kode (L4)BHN SBA Kode (L4)(L4) BHN Kode (L4) (L4) BHN(L4) Kode (L4) BHN SBAKode
Kode(L4) BHNTBA Kode
BHN (L4)

Kelengkungan/radius (m)
n dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
level 4
tan tipe gelagar
Form I-3

Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)

Struktur
Tebing Perkerasan
Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Penahan Tanah Pengaman lalu-
Fondasi (3.310) sungai Jalan Pendekat
Pilar (3.320) Bawah (4.326) Pengaman (3.220) (3.120) Jalan Pendekat lintas (3.140)
(4.211) (3.110)
Pilar

Catatan : (3.130)

Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi


No. Kepala Jembatan/

L4 adalah Elemen pada level 4 TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN

(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar Kepala Jbt. A1

Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


PILAR
SISTEM MANAJEMEN
NTARISASI JEMBATAN JEMBATAN

Tabel A.6 Potongan ke-2 dari Bagian ke-3 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen

SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :
Bentang Terpanjang (m):

N, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):

) Perkuatan
SMKS (Sistem Perlengkapan
apan Bangunan Atas Pengaman Struktur Fasilitas
Perlengkapan Penerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah
mik (4.414,4.425,4.433,4 Utilitas (3.730) dan Lingkungan Perkuatan Pemeriksaan Tetap
Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable SMKS (Sistem Perlengkapan gorong (3.850) (3.910,3.920,3.930)
Perlengkapan Bangunan Atas Pengaman Struktur(3.820,3.830,3.840) Fasilitas
Struktur Utama
3.630) .446,4.456,4.464,4.4 Pengaman Pengguna / Siar
Sambungan(3.740) Perlengkapan Penerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah
Perletakan (3.610) Aerodinamik (4.414,4.425,4.433,4 Utilitas (3.730)
(3.770) dan Lingkungan Pemeriksaan Tetap
Bangunan Atas Jalan (3.620) muai (3.600) Jembatan) bridge (3.760)
(3.750)Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable (3.820,3.830,3.840) gorong (3.850) (3.910,3.920,3.930)

(4.511)
75,4.495) Jembatan (3.630) .446,4.456,4.464,4.4 (3.740) (3.770)
Jembatan) (3.750) bridge (3.760)

Pilon (3.480)
75,4.495)

Lantai (4.515)

Struktur Lantai
Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem
Sistem Lantai (4.514)

Lebar Trotoar (m)

Sudut/skew (derajat)
Lebar Lantai Kend. (m)
Tinggi Ruang Bebas (m)
TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN TBA BHN SBA

Kelengkungan/radius (m)
BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN TBA BHN SBA

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan


aikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
pada level 4
mbatan tipe gelagar

Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)

Struktur
Tebing Perkerasan
Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Penahan Tanah Pengaman lalu
Fondasi (3.310) sungai Jalan Pendekat
Pilar (3.320) Bawah (4.326) Pengaman (3.220) (3.120) Jalan Pendekat lintas (3.140)
(4.211) (3.110)
Pilar

(3.130)
No. Kepala Jembatan/

TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN

Kepala Jbt. A1
Form I-3

27
Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)
PILAR

Struktur

batan/
Tebing Perkerasan
Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Penahan Tanah Pengaman lalu-
Tabel A.7 Potongan ke-3 dari Bagian ke-3 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen

28
SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :

Form I-3
N, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL SM SB S/T KA
Bangunan
L
Bawah (2.300)
Jumlah Bentang : Panjang Total (m) :
Aliran Sungai (2.200)
Bentang Terpanjang (m):
Jalan Pendekat (2.100)

) Struktur
Tebing Perkerasan
Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Penahan Tanah Pengaman lalu-
Fondasi (3.310) sungai Jalan Pendekat
Pilar (3.320) Bawah (4.326) Perkuatan
Pengaman (3.220) (3.120) Jalan Pendekat lintas (3.140)
SMKS (Sistem Perlengkapan
Bangunan Atas
Perlengkapan (4.211) (3.110) Pengaman Struktur Fasilitas
Struktur Utama Pengaman Pengguna Sambungan / Siar Perlengkapan Penerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah

Pilar
Perletakan (3.610) Aerodinamik (4.414,4.425,4.433,4 Utilitas (3.730) dan Lingkungan (3.130) Pemeriksaan Tetap
Bangunan Atas Jalan (3.620) muai (3.600) Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable (3.820,3.830,3.840) gorong (3.850) (3.910,3.920,3.930)

(4.511)
Jembatan (3.630) .446,4.456,4.464,4.4 (3.740) (3.770)
Jembatan) (3.750) bridge (3.760)

Pilon (3.480)
75,4.495)

Lantai (4.515)

Struktur Lantai
Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem
Sistem Lantai (4.514)

Lebar Trotoar (m)

Sudut/skew (derajat)
No. Kepala Jembatan/

Lebar Lantai Kend. (m)


TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN

Tinggi Ruang Bebas (m)


TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4)
BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4)
BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4)
BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN TBA BHN SBA

Kelengkungan/radius (m)
Kepala Jbt. A1

PILAR
aikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
pada level 4
mbatan tipe gelagar

Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)


Kepala Jbt. A2
Struktur
Tebing Perkerasan
Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Penahan Tanah Pengaman lalu
Fondasi (3.310) sungai Jalan Pendekat
Catatan : Pilar (3.320) Bawah (4.326) Pengaman (3.220) (3.120) Jalan Pendekat lintas (3.140)
(4.211) (3.110)
Pilar

(3.130)
Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah Elemen pada level 4
No. Kepala Jembatan/

TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-3

Kepala Jbt. A1

Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


PILAR
Tabel A.8 Bagian ke-4 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan

SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI PELEBARAN JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :

Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):

Bangunan Atas (2.400)

Perkuatan
SMKS (Sistem Perlengkapan
Perlengkapan Bangunan Atas Pengaman Fasilitas
Posisi Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan Pengaman Pengguna Sambungan / Siar Perlengkapan Penerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah
Perletakan (3.610) Aerodinamik (4.414,4.425,4.433, Utilitas (3.730) Struktur dan Pemeriksaan Tetap
Pelebaran Atas KIRI Atas KANAN Jalan (3.620) muai (3.600) Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable (3.820,3.830,3.840) gorong (3.850) (3.910,3.920,3.930)

(4.511)
Jembatan (3.630) 4.446,4.456,4.464,4 Lingkungan (3.740) (3.770)
Jembatan) (3.750) bridge (3.760)

Pilon (3.480)
.475,4.495)

Lantai (4.515)

Struktur Lantai
Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem

No. Bentang
Sistem Lantai (4.514)

Jumlah Gelagar
Lebar Trotoar (m)

Sudut/skew (derajat)

Panjang Bentang (m)


Lebar Lantai Kend. (m)
Tinggi Ruang Bebas (m)

Kelengkungan/radius (m)
KIRI KANAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN TBA BHN SBA

Catatan :

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan


Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah Elemen pada level 4
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-4

Tabel A.9 Tabel A.10

Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)

Tebing Perkerasan Struktur Penahan


Kepala Jembatan/ Perkuatan Bangunan Bangunan Tanah Timbunan Pengaman lalu-
Fondasi (3.310) sungai Jalan Pendekat Tanah Jalan
Pilar (3.320) Bawah (4.326) Pengaman (3.220) (3.120) lintas (3.140)
(4.211) (3.110) Pendekat (3.130)
Pilar
No. Kepala Jembatan/

TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN

Kepala Jbt. A1
PILAR

Kepala Jbt. A2

Catatan :
Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah Elemen pada level 4
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-4

29
Tabel A.11
30
Tabel A.9 Potongan ke-1 dari Bagian ke-4 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI PELEBARAN J
Nama Jembatan :
SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI PELEBARAN SISTEM MANAJEMEN SISTEM MANAJEMEN
JEMBATAN
PEMERIKSAAN
LAPORANINVENTARISASI
PEMERIKSAANPELEBARAN
INVENTARISASI
JEMBATAN
PELEBARAN JEMBATAN
JEMBATAN JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :
Nama Jembatan : Nama Jembatan :

Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) :

Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):
Tipe Lintasan (pilih
JNJN, SL,
SL SM,JNSB,S/T,
SLKA, SM
L) SB S/T KA L Jumlah
JN Bentang
SL JN : SL SM Panjang
SB S/TTotal
KA(m) : L Jumlah Bentang : Bentang
Panjang
Terpanjang
Total (m)
(m):: Bentang Terpanjang (m):

Bangunan Atas (2.400)


Bangunan Atas (2.400)

(m)
(m)
Bangunan Atas (2.400) Bangunan Bawah

(m)

(m)
(m)

(m)
(m)
Perkuatan SMKS (Sistem

(m)

(m)
Pengaman Perlengkapan Perkuatan

Bebas
Perkuatan Perkuatan SMKS (Sistem

(m)
Sistem

Kend.
Perlengkapan Bangunan Atas SMKS (Sistem Monitoring Fasilitas Gorong-gorong P

Lantai
Pengaman Perlengkapan Pengaman Perlengkapan

(derajat)
Lantai
Posisi Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan Pengaman Pengguna Perletakan Sambungan / Perlengkapan Penerangan Struktur dan Jembatan

(4.515)

Bebas
Sistem

Kend.
Bangunan Atas

(3.480)
Perlengkapan Bangunan Atas Perlengkapan Bangunan Atas Monitoring Fasilitas Gorong-gorong Monitoring
PerkuatanPerlengkapan Fasilitas KepP

Lantai
Aerodinamik (4.414,4.425,4.433 Utilitas (3.730) Kesehatan Pemeriksaan (3.820,3.830,3.84
Gorong-gorong Gor

Gelagar
(derajat)
Lantai
i Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan Posisi Pelebaran Pengguna Bangunan
Perletakan / Pengaman Pengguna Perlengkapan
Perletakan Sambungan
Penerangan/ Perlengkapan Penerangan
Jembatan Struktur dan Lintasan
JembatanBasah

(4.515)
PosisiSambungan
Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan Struktur dan Pengaman Pengguna Sambungan Siar Fondasi Perlen

Permukaan
Pelebaran Atas Bangunan
KIRIPengamanPelebaran
Atas KANAN Jalan (3.620) (3.610) Siar muai (3.600) (3.710) (3.720) Lingkungan Gerak/moveable

(3.480)

Bentang
Aerodinamik (4.414,4.425,4.433 Aerodinamik
Utilitas (3.730) (4.414,4.425,4.433 Umum
Kesehatan Utilitas
Pemeriksaan
(3.730) (3.820,3.830,3.84
/Gorong-gorong
Kesehatan Pemeriksaan (3.820,3.830,3.84Jemb
Gor

(4.511)
(4.514)

Gelagar

Bentang
Trotoar
Perletakan (3.610) Jembatan) Aerodinamik Tetap (3.770)
(4.414,4.425,4.433, 0)

Permukaan
an Atas KIRI Atas KANAN Pelebaran Atas KIRI Jalan (3.620)
Atas KANAN (3.610) Siar muai (3.600) Jalan (3.620) Umum
(3.610)
(3.710) Siar muai
(3.720)
(3.600) Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464
Lingkungan Umum (3.710) Gerak/moveable Lingkungan Gerak/moveable
(3.910,3.920,3.930) (3.310)

Bentang
Ruang

Lantai
(3.740) bridge (3.760)

(4.511)
(4.514)
(4.511)
(4.514)

Bentang
Pilar

Pelebaran Atas KIRI Atas KANAN Jalan (3.620) (3.720) muai Umum

Trotoar
Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464 Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464 Jembatan) Tetap (3.770) 0) (3.600) Jembatan)
(3.850) Tetap (3.770) 0) Pilar (

Pilon
,4.475,4.495) (3.750)

Lantai
Sistem
(4.511)

Ruang

Lantai
(3.740) bridge (3.760) (3.740) bridge (3.760)

No.
Struktur
Jembatan (3.630) 4.446,4.456,4.464,4

Pilon (3.480)
Pilon
,4.475,4.495) ,4.475,4.495) (3.750) (3.750)

Lapis

Perkuatan

Lantai (4.515)
Lantai

Sistem Lantai
Sistem

Jumlah

No.
Struktur Lantai
Struktur

Lebar
Lapis Permukaan(m)
Lapis

Perkuatan Sistem
Perkuatan
Pilon (3.480)
.475,4.495)

Jumlah
Lebar
Lantai (4.515)

Sudut/skew

Panjang
Kelengkungan/radius
Tinggi

Lebar
KIRI KANAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kod

Struktur Lantai

Lebar

Sudut/skew

Panjang
Kelengkungan/radius
Tinggi
No. Kepala Jembatan/

Lapis Permukaan

Perkuatan Sistem
NAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN
KIRI KANAN
BHN BHN
TBA BHN
BHN TBA
SBA BHN
TBA SBA
BHNKodeSBA
(L4) BHN
TIPE Kode
BHN(L4) BHN
BHN BHN
Kode (L4)
BHNBHN
TBAKode
BHN
(L4) SBA
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4)BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode (L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode (L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHNKode
TBA
(L4)BHN
BHNSBA
Kode
Kode
(L4)
(L4)
BHN
BHNKode
TBA(L4) BHN
BHNSBA
Kode (L4) BHN TBA
TIPE BHN
BHNSBATIPE
Kod

No. Bentang
Sistem Lantai (4.514)

Jumlah Gelagar
Lebar Trotoar (m)
Kepala Jbt. A1

Sudut/skew (derajat)

Panjang Bentang (m)


Lebar Lantai Kend. (m)
Tinggi Ruang Bebas (m)

Kelengkungan/radius
KIRI KANAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4
PILAR

Kepala Jbt. A2

Catatan :
Catatan
Pengisisan
: disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
Inventarisasi
Pengisisan disesuaikan
L4 adalah Elemen dengan
pada level 4 kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah
(*) Elemen
adalah Untuk pada level
jembatan tipe4 gelagar
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar

Catatan :
Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah Elemen pada level 4
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar

Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


SISTEM MANAJEMEN
ARAN JEMBATAN JEMBATAN
Tabel A.10 Potongan ke-2 dari Bagian ke-4 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan

SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI PELEBARAN SISTEM MANAJEMEN SISTEM MANAJEMEN
JEMBATAN
PEMERIKSAAN
LAPORANINVENTARISASI
PEMERIKSAANPELEBARAN
INVENTARISASI
JEMBATAN
PELEBARAN JEMBATAN
JEMBATAN JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :
Nama Jembatan : Nama Jembatan :

Bentang Terpanjang (m):

Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):
Tipe Lintasan (pilih
JNJN, SL,
SL SM,JNSB,S/T,
SLKA, SM
L) SB S/T KA L Jumlah
JN Bentang
SL JN : SL SM Panjang
SB S/TTotal
KA(m) : L Jumlah Bentang : Bentang
Panjang
Terpanjang
Total (m)
(m):: Bentang Terpanjang (m):

Bangunan Atas (2.400)

(m)
(m)
Bangunan Atas (2.400) Bangunan Baw

(m)

(m)
(m)

(m)
(m)
Perkuatan SMKS (Sistem

(m)

(m)
Perkuatan Pengaman Perlengkapan

Bebas
Perkuatan Perkuatan SMKS (Sistem

(m)
Sistem

Kend.
Perlengkapan Bangunan Atas SMKS (Sistem Monitoring Fasilitas Gorong-gorong

Lantai
(Sistem Perlengkapan Pengaman Perlengkapan Pengaman Perlengkapan

(derajat)
Lantai
Posisi Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan
SMKSPengaman Pengguna Perletakan Perlengkapan Penerangan Struktur dan Jembatan

(4.515)

Bebas
Sistem

Kend.
(3.480)
Bangunan Atas Pengaman Perlengkapan Bangunan Atas Perlengkapan
Sambungan /Fasilitas Bangunan Atas Monitoring Fasilitas Gorong-gorong Monitoring
Perkuatan Fasilitas Gorong-gorong

Lantai
Aerodinamik (4.414,4.425,4.433 Utilitas (3.730) Kesehatan Pemeriksaan (3.820,3.830,3.84

Gelagar
(derajat)
Lantai
pan Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan Pelebaran Pengguna Bangunan
Perletakan Sambungan / Pengaman Pengguna Perlengkapan
Perletakan Sambungan
Penerangan/ Struktur dan Perlengkapan Penerangan
Jembatan Struktur dan Lintasan
JembatanBasah Fondasi

(4.515)
Permukaan
Pelebaran Atas Bangunan
KIRIPengamanPelebaran
Atas KANAN Jalan (3.620) (3.610) Siar muai (3.600) Umum (3.710) (3.720) Lingkungan Gerak/moveable

(3.480)
Perlengkapan PosisiPenerangan Monitoring Jembatan Gorong-gorong Perkuatan Gorong- Lintasan Basah

Bentang
Aerodinamik (4.414,4.425,4.433 Aerodinamik
Utilitas (3.730) Kesehatan Utilitas
Pemeriksaan
(3.730) (3.820,3.830,3.84 Gorong-gorong
Kesehatan Pemeriksaan (3.820,3.830,3.84Je

(4.511)
(4.514)

Gelagar

Bentang
Trotoar
(3.630) (4.414,4.425,4.433
,4.446,4.456,4.464 Jembatan) Tetap (3.770) 0)

Permukaan
an
mik Atas KIRI Atas KANAN
(4.414,4.425,4.433, Pelebaran Atas KIRI Jalan (3.620)
UtilitasAtas
(3.730) Siar muai
KANAN (3.610) Struktur dan(3.600) Jalan (3.620) Umum
(3.610)
(3.710) Siar muai
(3.720)
(3.600) Jembatan
Pemeriksaan Tetap Lingkungan Umum (3.710) Gerak/moveable
(3.720) Lingkungan Gerak/moveable
(3.910,3.920,3.930) (3.310)

Bentang
Ruang

Lantai
(3.740) bridge (3.760)

(4.511)
(4.514)
(4.511)
(4.514)

Bentang
Pilar

Trotoar
Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464 Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464 Jembatan) Tetap (3.770) 0) Jembatan)
(3.850) Tetap (3.770) 0) Pil

Pilon
Umum (3.710) (3.720) Kesehatan Gerak/moveable (3.820,3.830,3.840)
,4.475,4.495) (3.850) (3.910,3.920,3.930)(3.750)

Lantai
Sistem

Ruang

Lantai
(3.740) bridgegorong
(3.760) (3.740) bridge (3.760)

No.
Struktur

Pilon (3.480)
Pilon
.630) 4.446,4.456,4.464,4 Lingkungan (3.740) ,4.475,4.495) (3.770) ,4.475,4.495) (3.750) (3.750)

Lapis

Perkuatan

Lantai (4.515)
Lantai

Sistem Lantai
Sistem

Jumlah

No.
Struktur Lantai
Struktur

Lebar
Jembatan) (3.750) bridge (3.760)

Lapis Permukaan
Lapis

Perkuatan Sistem
Perkuatan

Jumlah
Lebar

Sudut/skew

Panjang
Kelengkungan/radius
Tinggi
.475,4.495)

Lebar
KIRI KANAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA K

Lebar

Sudut/skew

Panjang
Kelengkungan/radius
Tinggi
No. Kepala Jembatan/

NAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN


KIRI KANAN
BHN BHN
TBA BHN
BHN TBA
SBA BHN
TBA SBA
BHNKodeSBA
(L4) BHN
TIPE Kode
BHN(L4) BHN
BHN BHN
Kode (L4)
BHNBHN
TBAKode
BHN
(L4) SBA
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4)BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode (L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode (L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHNKode
TBA
(L4)BHN
BHNSBA
Kode
Kode
(L4)
(L4)
BHN
BHNKode
TBA(L4) BHN
BHNSBA
Kode (L4) BHN TBA
TIPE BHN
BHNSBATIK
Kepala Jbt. A1

BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN TBA BHN SBA

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan


PILAR

Kepala Jbt. A2

Catatan :
Catatan
Pengisisan
: disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
Inventarisasi
Pengisisan disesuaikan
L4 adalah Elemen dengan
pada level 4 kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah
(*) Elemen
adalah Untuk pada level
jembatan tipe4 gelagar
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-4

31
Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)

atan/
32
Tabel A.11 Potongan ke-3 dari Bagian ke-4 Isian Inventarisasi Komponen dan Elemen Pelebaran Jembatan

SISTEM MANAJEMEN
LAPORAN PEMERIKSAAN INVENTARISASI PELEBARAN SISTEM MANAJEMEN SISTEM MANAJEMEN
JEMBATAN
PEMERIKSAAN
LAPORANINVENTARISASI
PEMERIKSAANPELEBARAN
INVENTARISASI
JEMBATAN
PELEBARAN JEMBATAN
JEMBATAN JEMBATAN JEMBATAN

Nama Jembatan :
Nama Jembatan : Nama Jembatan :

Form I-4
Tipe Lintasan (pilih JN, SL, SM, SB,S/T, KA, L) JN SL JN SL SM SB S/T KA L Jumlah Bentang : Panjang Total (m) : Bentang Terpanjang (m):
Tipe Lintasan (pilih
JNJN, SL,
SL SM,JNSB,S/T,
SLKA, SM
L) SB S/T KA L Jumlah
JN Bentang
SL JN : SL SM Panjang
SB S/TTotal
KA(m) : L Jumlah Bentang : Bentang
Panjang
Terpanjang
Total (m)
(m):: Bentang Terpanjang (m):
Bangunan Bawah (2.300) Aliran Sungai (2.200) Jalan Pendekat (2.100)
Bangunan Atas (2.400)

(m)
(m)
Bangunan Atas (2.400) Bangunan Bawah

(m)

(m)
(m)

(m)
(m)
Perkuatan SMKS (Sistem

(m)

(m)
Pengaman Perlengkapan

Bebas
Perkuatan Perkuatan (Sistem SMKS (Sistem

(m)
Sistem

Kend.
Perlengkapan Bangunan Atas SMKS Monitoring Fasilitas Gorong-gorong P

Lantai
Perkerasan Struktur
Pengaman Penahan Perlengkapan Pengaman Perlengkapan

(derajat)
Lantai
Posisi Pelebaran Bangunan Pelebaran
Tebing Pengaman Pengguna Perletakan Sambungan / Perlengkapan Penerangan Struktur dan Jembatan

(4.515)

Bebas
Sistem

Kend.
(3.480)
Kepala Jembatan/
BangunanPerkuatan Bangunan Perlengkapan Bangunan
BangunanAtas Perlengkapan
Tanah Timbunan Bangunan Atas Monitoring Pengaman lalu- Fasilitas Gorong-gorong Monitoring
Perkuatan Fasilitas KepP

Lantai
Aerodinamik (4.414,4.425,4.433 Utilitas (3.730) Kesehatan Pemeriksaan (3.820,3.830,3.84
Gorong-gorong Gor

Gelagar
(derajat)
Lantai
i Pelebaran Bangunan Pelebaran Bangunan Posisi Pengguna Bangunan
Perletakan Sambungan / Pengguna Perlengkapan
Perletakan Sambungan
Penerangan/ Perlengkapan Penerangan
Jembatan Struktur dan Lintasan
JembatanBasah Fondasi

(4.515)
Permukaan
Pelebaran Atas Bangunan
KIRIPengamanPelebaran
Atas KANAN Jalan (3.620) (3.610) muai (3.600) Umum (3.710) (3.720) Lingkungan Gerak/moveable

(3.480)
FondasiPelebaran
(3.310) sungai Pengaman Jalan Siar
Pendekat Struktur danTanah Jalan

Bentang
Aerodinamik (4.414,4.425,4.433 Aerodinamik
Utilitas (3.730) Kesehatan Utilitas
Pemeriksaan
(3.730) (3.820,3.830,3.84 Gorong-gorong
Kesehatan Pemeriksaan (3.820,3.830,3.84Jemb
Gor

(4.511)
(4.514)

Gelagar

Bentang
Trotoar
(3.630) (4.414,4.425,4.433
,4.446,4.456,4.464 Jembatan) Tetap (3.770) 0)

Jembatan/
Pilar (3.320) (4.326) Pengaman (3.120) lintas

Permukaan
an Atas KIRI Atas KANAN Pelebaran Atas KIRI Jalan (3.620)
Atas KANAN (3.610) Bawah
Siar muai (3.600) Jalan (3.620) (3.220)
Umum
(3.610)
(3.710) Siar muai
(3.720)
(3.600) Jembatan Lingkungan Umum (3.710) Gerak/moveable
(3.720) (3.140) Lingkungan Gerak/moveable
(3.910,3.920,3.930) (3.310)

Bentang
Ruang

Lantai
(3.740) bridge (3.760)

(4.511)
(4.514)
(4.511)
(4.514)

Bentang
Pilar

Trotoar
Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464 Jembatan (3.630) ,4.446,4.456,4.464 Jembatan) Tetap (3.770) 0) Jembatan)
(3.850) Tetap (3.770) 0) Pilar (

Pilon
(4.211) (3.110) Pendekat
,4.475,4.495) (3.750)

Lantai
Sistem

Ruang

Lantai
(3.740) (3.130) bridge (3.760) (3.740) bridge (3.760)

No.
Struktur

Pilar
Pilon (3.480)
Pilon
,4.475,4.495) ,4.475,4.495) (3.750) (3.750)

Lapis

Perkuatan

Lantai (4.515)
Lantai

Sistem Lantai
Sistem

Jumlah

No.
Struktur Lantai
Struktur

Lebar
Lapis Permukaan
Lapis

Perkuatan Sistem
Perkuatan

Jumlah
Lebar

Sudut/skew

Panjang
Kelengkungan/radius
Tinggi

Lebar
KIRI KANAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN BHN BHN BHN TBA BHN SBA Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN TBA BHN SBA Kod

Lebar

Sudut/skew

Panjang
Kelengkungan/radius
Tinggi
No. Kepala Jembatan/

NAN TBA BHN SBA TBA BHN SBA TIPE BHN


KIRI KANAN
BHN BHN
TBA BHN
BHN TBA
SBA BHN
TBA SBA
BHNKodeSBA
(L4) BHN
TIPE Kode
BHN(L4) BHN
BHN BHN
Kode (L4)
BHNBHN
TBAKode
BHN
(L4) SBA
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4)BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode (L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode (L4)
(L4) BHN
BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN Kode
Kode(L4)
(L4) BHN
BHNKode
TBA
(L4)BHN
BHNSBA
Kode
Kode
(L4)
(L4)
BHN
BHNKode
TBA(L4) BHN
BHNSBA
Kode (L4) BHN TBA
TIPE BHN
BHNSBATIPE
Kod
Kepala Jbt. A1

No. Kepala
TIPE BHN TIPE BHN Kode (L4) BHN BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN Kode (L4) BHN

Kepala Jbt. A1
PILAR

Kepala Jbt. A2

PILAR
Catatan :
Catatan
Pengisisan
: disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
Inventarisasi
Pengisisan disesuaikan
L4 adalah Elemen dengan
pada level 4 kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah
(*) Elemen
adalah Untuk pada level
jembatan tipe4 gelagar
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar

Kepala Jbt. A2

Catatan :
Pengisisan disesuaikan dengan kode elemen dan kode laporan Inventarisasi
L4 adalah Elemen pada level 4
(*) adalah Untuk jembatan tipe gelagar
Form I-4

Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


A.4 Pemeriksaan Detail
Pemeriksaan Detail dilakukan untuk mengetahui kondisi jembatan dan
elemennya dalam rangka mempersiapkan strategi penanganan untuk
masing-masing jembatan dan menentukan urutan prioritas penanganan
jembatan.
Pemeriksaan detail dilakukan maksimal sekali dalam lima tahun atau
dengan interval waktu yang lebih pendek tergantung pada kondisi
jembatan. Pemeriksaan Detail juga dilakukan setelah dilaksanakan
pekerjaan rehabilitasi (pekerjaan perbaikan besar), perkuatan jembatan,
pembangunan jembatan baru, guna mencatat data yang baru ke dalam
Sistem Manajemen Data.
Pemeriksaan detail mendata semua kerusakan yang ada pada elemen
jembatan, dan menetapkan nilai kondisi untuk setiap elemen, kelompok
elemen, elemen utama, dan komponen utama jembatan. Nilai kondisi
untuk jembatan secara keseluruhan merupakan nilai kondisi maksimum
elemen struktural dari level dibawahnya.

A.4.1 Penggunaan Formulir Pemeriksaan Detail

Formulir Pemeriksaan Detail terdiri dari 2 Bagian yaitu :


a. Bagian ke-1 Informasi Administrasi dan Informasi Kapasitas
Muatan dan Lalu-lintas yang telihat pada Tabel A.12;
b. Bagian ke-2 Penilaian Kondisi Elemen Level 5 dan Level 4 yang
telihat pada Tabel A.13 dan Tabel A.14.
Secara umum bentuk diagram alir untuk Pemeriksaan Detail adalah
sebagaimana yang ada di dalam Gambar A.23 dan khusus untuk daerah
aliran sungai terdapat pada Gambar A.24:

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 33


Keterangan untuk diagram alir Gambar A.23 adalah:
1. Sungai Kelompok - A (Gambar A.22 sebelah kiri)
Yaitu sungai dengan tipe berjalin (breaded) dan berkelok (meandering)
Potensi dan kerusakan yang terjadi yaitu :

a. Pola aliran dan alur sungai berubah ubah, terkikisnya tebing sungai,
abutmen, oprit atau pilar jembatan;
b. Endapan / tumpukan sedimen yang mengakibatkan agradasi sungai yang
mengakibatkan banjir;
c. Gerusan yang mengakibatkan degradasi dasar sungai;
d. Kuantitas volume kerusakan sangat besar dari hulu sampai ke hilir
jembatan;

2. Sungai Kelompok - B (Gambar A.22 sebelah kanan)

Tipe sungai Kelompok B, yaitu posisi lokasi jembatan dan keberadaan bangu-
nan bawah di daerah aliran sungai yang berpotensi terjadinya kerusakan pada
bangunan bawah, oprit dan daerah aliran sungai, adalah sebagai berikut :

a. Posisi As jembatan tidak tegak lurus terhadap arah aliran sungai;


b. Lebar sungai lebih Panjang dari panjang jembatan;
c. Batas luar aliran sungai melebihi abutment jembatan;
d. Terjadi olakan/pusaran/kecepatan yang besar di bangunan bawah
dengan ditandai dengan perubahan warna yang terang (putih) pada
daerah tersebut;
e. Kelandaian vertikal dasar sungai di hulu dan hilir jembatan tajam
(> 2%) yang mengakibatkan degradasi dasar sungai;
f. Adanya bangunan air dan aktifitas sosial (galian c) akan menyebabkan
ketidakseimbangan angkutan sedimen dan mengakibatkan perubahan
morfologi sungai;

Tipe Lintasan Sungai Meander Tipe Lintasan Sungai Berjalin

Gambar A.22 Bentuk sungai meander dan sungai berjalin

34 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Mulai
•  Pemeriksaan Inventarisasi terakhir;
•  Pemeriksaan Detail terakhir;
•  Pemeriksaan Rutin terakhir;
Mengisi data adminstrasi jembatan •  Informasi Pelaksanaan Preservasi
[Detail-1] : terakhir.
1.  Nomor, Nama dan Lokasi Jembatan
Tabel A.12 2.  Lokasi dan Tahun pembangunan
3.  Nilai lalulintas dan LHR
4.  Nama pemeriksa

Acuan
Tabel A.13
Mendata, mencatat, mendokumentasikan,
mengukur dan kuantitas kerusakan serta
Tabel A.14 menilai kondisi elemen level 5 [Tabel A.13]

Mendata, mencatat, mendokumentasikan,


mengukur dan kuantitas
Tabel A.15 kerusakan serta menilai kondisi elemen
level 4 [Tabel A.13]

Menilai kondisi pada level 3 (oleh Aplikasi)

Menilai kondisi pada level 2 (oleh Aplikasi)

Menilai kondisi jembatan pada level 1 (oleh Aplikasi)

NK = 0-2 (minimal) NK =3 (minimal) NK = 4 (minimal)

Keragu-raguan
atau kebutuhan
data tambahan
untuk penentuan
Tidak preservasi
jembatan Tindakan darurat
(jenis, lokasi dan Tabel A.12
elemen)

Ya

Pemeriksaan Tabel A.12


khusus
(lokasi dan elemen)

Tanggal memasukkan data Pemeriksaan [Detail-1] Tabel A.12

Selesai

Gambar A.23 Diagram Alir Pemeriksaan Detail

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 35


•  Informasi
•  Informasibanjir;
banjir; Mulai Tabel A.12
•  Informasi
•  Informasigerusan
gerusandidijembatan
jembatan dandan
tebing sungai;
tebing sungai;
•  Informasi
•  Informasi sifatdan
sifat dancurah
curah hujan;
hujan;
•  Informasi
•  Informasi kondisitanah
kondisi tanah permukaan;
permukaan;
•  Informasi Pelaksanaan Preservasi
•  Informasi Pelaksanaan Preservasi
terakhir; Tipe Tidak
terakhir;
Lintasan
Sungai

Ya

Sungai Tidak
Kelompok
A

Ya

•  Nilai Kondisi S,R,K,F,P (Level 3)


•  S=1, R=1, K=1
•  NK DAS minimal = 3

Nilai Kondisi Level 2

Nilai Kondisi (Level 1)

Sungai Tidak
Kelompok
B

Ya

•  Nilai Kondisi S,R,K,F,P (Level 5)


•  S=1, R=1
•  NK DAS minimal = 2

Nilai Kondisi (Level 2)

Nilai Kondisi (Level1 )

Nilai Kondisi S,R,K,F,P (Level 5) Tabel A.14

Tabel A.15
Nilai Kondisi (Level 4 )

Nilai Kondisi (Level 3 )

Nilai Kondisi (Level 2 )

Nilai Kondisi (Level 1 )

Tabel A.12
Selesai

Gambar A.24 Diagram Alir Pemeriksaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

36 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Tabel A.12 Bagian ke-1 Informasi Administrasi dan Informasi
Kapasitas Muatan dan Lalu-lintas
SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN

LAPORAN PEMERIKSAAN DETAIL JEMBATAN


No.Jembatan Ruas Jalan
Nasional dan Provinsi

No.Jembatan Ruas Jalan


Kabupaten dan Kota

No.Jembatan Ruas Jalan Tol

Propinsi/Kabupaten/Kota
Nama Jembatan
..........................……………………………….. ...........………………………..
Koordinat awal : ………..LU/LS ………..BT Dari (Kota Asal/Km.Nol) :
Lokasi Jembatan
Koordinat akhir : ………..LU/LS ………..BT Km. (Jarak dari kota asal):
Tanggal Pemeriksaan Nama Pemeriksa / NIP Tahun Pembangunan
……………………….. ………………………………/………………… ...........………………………..
Nilai Trafic:……………………………….. LHR:……………………….. Tahun :……………………...
USULAN PEMERIKSAAN KHUSUS
Apakah tindakan darurat disarankan? Ya Tidak
Elemen-elemen yang memerlukan Pemeriksaan Khusus
Elemen Lokasi Alasan untuk melakukan
Kode Uraian A/P/B X Y Z pemeriksaan khusus

TINDAKAN DARURAT
Apakah tindakan darurat disarankan? Ya Tidak

Elemen-elemen yang memerlukan Tindakan Darurat


Elemen Lokasi Alasan untuk melakukan tindakan
Kode Uraian A/P/B X Y Z darurat

Hanya untuk keperluan kantor


Tanggal Memasukkan Data Pemeriksaan Detail Oleh:

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 37


Tabel A.13 Bagian ke-2 Penilaian Kondisi Elemen Level 5 dan Level 4

38
LAPORAN PEMERIKSAAN DETAIL JEMBATAN SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN
Nomor Jembatan Nama Jembatan

Elemen Kerusakan Lokasi Level 5 Level 4 Gambar Kuantitas Kuantitas total Satuan
Nilai Kondisi Nilai Kondisi Y/T Kerusakan elemen
Kode Uraian Kode Uraian A/P/B X Y Z S R K F P S R K F P

Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Tabel A.14 Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Penilaian Kondisi Elemen
Level 5 dan Level 4

LAPORAN PEMERIKSAAN DETAIL JEMBATAN

Nama Jembatan Nama Jem

Elemen Kerusakan Lokasi Level 5 Level 4


Nilai Kondisi Nilai Kondi
Kode Uraian Kode Uraian A/P/B X Y Z S R K F P S R K F

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 39


Tabel A.15 Potongan ke-2 dari Bagian ke-2 Penilaian Kondisi Elemen
Level 5 dan Level 4

SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN
Nama Jembatan

Level 5 Level 4 Gambar Kuantitas Kuantitas total Satuan


Nilai Kondisi Nilai Kondisi Y/T Kerusakan elemen
S R K F P S R K F P

40 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


A.5 Tata Cara Pengisian Formulir Pemeriksaan Detail
Dalam upaya memperoleh gambaran awal secara keseluruhan dari
kondisi umum jembatan, pemeriksa terlebih dahulu membaca laporan
pemeriksaan sebelumnya dan riwayat pemeliharaan jembatan (kalau ter-
sedia). Kemudian pemeriksa juga harus berjalan mengelilingi jembatan
mengamati secara umum kondisi secara keseluruhan, dan keadaan lalu
lintas penuh. Dalam melakukan pengamatan ini, setidak-tidaknya harus
ada satu kendaraan terberat yang melintas jembatan.
Selama pemeriksaan awal harus dicatat elemen-elemen jembatan yang
rusak, elemen yang penampilan dan kondisinya berbeda dari bagian-
bagian lainnya atau elemen-elemen struktur dengan level hierarki
yang sama. Hal ini akan membantu pemeriksa untuk merencanakan
pemeriksaan secara keseluruhan dan menentukan tingkat dimulainya
penilaian elemen.
Hal ini dapat dilakukan dengan mudah dengan jalan mengacu pada
daftar komponen pada Level 3 yang terdapat dalam formulir pemerik-
saan detail, memilih komponen yang relevan terhadap jembatan yang
sedang diperiksa dan mengamati elemen dari setiap kelompok Level 3,
yaitu pada Level 4, untuk menentukan apakah elemen tersebut pada
kondisi yang mirip. Jika belum mengenali hierarki jembatan, pemeriksa
harus mengacu pada daftar Elemen Level 4 itu sendiri untuk melak-
sanakan kegiatannya.
Bila semua elemen pada level 4 dari suatu komponen level 3 berada
dalam kondisi yang sama dengan kerusakan yang sama atau tidak ada
kerusakan, komponen level 3 yang bersangkutan dapat dinilai tanpa
perlu mencatat kerusakan yang berada pada elemen dari level yang lebih
rendah.
Bila elemen dari komponen Level 3 berada dalam kondisi yang berbeda
atau memiliki cacat yang berbeda, kerusakan tersebut harus dicatat un-
tuk elemen yang bersangkutan dan penilaian dilaksanakan pada Level 4
atau Level 5.

A.5.1 Elemen yang rusak

Jembatan harus diperiksa secara sistematis dan setiap elemen yang


rusak harus dicatat pada Formulir Pemeriksaan Detail, sesuai dengan kode
elemen dan kode kerusakan bahan dan elemen. Bila perlu, uraian me-

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 41


ngenai elemen dan kerusakan dicatat. Contoh elemen yang rusak dapat
dilihat dalam Tabel A.16.
Bila ada lebih dari satu kerusakan yang serius dalam elemen yang sama,
setiap kerusakan harus dicatat.
Bila suatu Pemeriksaan Detail dilaksanakan sesudah rehabilitasi atau
perbaikan besar, semua elemen rusak yang dicatat sebelumnya harus
diperiksa ulang untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan su-
dah efektif, dan suatu penilaian baru mengenai kondisi harus dilakukan.

Tabel A.16 Contoh elemen yang rusak


Elemen Kerusakan Level 5 Level 4

Uraian Uraian Lokasi Kondisi Kondisi


Kode Kode
(pilihan) (pilihan) A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
BATANG TEPI
4.453 b 302 KARAT
BAWAH
BATANG TEPI
4.453 a 302 KARAT
ATAS

BATANG
4.453 c 302 KARAT
DIAGONAL
TIDAK
cuKuPNyA
4.611 LANDASAN 601 TEmPAT
uNTuK
BERGERAK

PENuRuNAN
ALIRAN DASAR
3.210 503
SuNGAI SuNGAI
(DEGRADASI)

A.5.2 Lokasi elemen yang rusak

Lokasi elemen yang rusak ditentukan sesuai dengan Bab 5 Sistem


Referensi Pemeriksaan, dengan contoh penggunaannya dapat dilihat
dalam Tabel A.17.
Lokasi elemen yang cacat hanya dicatat untuk elemen yang berada pada
penilaian Level 5.
Secara khusus tabel tersebut menampilkan penggunaan lokasi untuk
mencatat elemen tunggal, yaitu 3.320 Kepala Jembatan/Pilar dan 3.450
Rangka, yang memiliki kerusakan yang berdampak pada elemen secara

42 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


keseluruhan, tetapi tidak pada elemen yang mirip. Elemen-elemen ini
dicatat pada Level 5 dengan menggunakan kode dan lokasi elemen.
Sebagai perbandingan, elemen-elemen tunggal 3.210 Aliran Sungai
dan 4.502 Lapis Permukaan Sistem Lantai Kendaraan lokasinya tidak
dicatat. Ini berarti bahwa seluruh elemen terpengaruh oleh kerusakan
tersebut.
Elemen 4.611 Landasan dicatat dengan lokasi A1 saja. Ini berarti
bahwa semua perletakan pada A1 kondisinya rusak.

Tabel A.17 Contoh lokasi elemen yang rusak


Elemen Kerusakan
Lokasi

Kode Uraian (pilihan) Kode Uraian (pilihan)


A/P/B X Y Z

BATANG Bentang 5, Semua batang


4.453 b 302 KARAT B5 1
TEPI BAWAH tepi bawah, batang kiri.

BATANG Bentang 5, Batang tepi atas


4.453 a 302 KARAT B5 1 1
TEPI ATAS pertama, batang kiri

BATANG Bentang 5, Batang diagonal


4.453 c 302 KARAT B5 7 1
DIAGONAL ke 7, batang kiri

BATANG Bentang 5, Diagonal ke 7,


4.453 c 306 ELEmEN HILANG B5 7 1
DIAGONAL batang kiri

4.621 b SANDARAN 302 KARAT B5 1 1 Bentang 5, kiri, atas

TIDAK
cuKuPNyA Abutmen 1, semua
4.611 LANDASAN 601 A1
TEmPAT uNTuK perletakan
BERGERAK
PENuRuNAN
3.210 ALIRAN SuNGAI 503 DASAR SuNGAI Aliran sungai seluruhnya
(DEGRADASI)
LAPIS
Lapis permukaan
4.514 PERmuKAAN 723 BERGELOmBANG
seluruhnya
SISTEm LANTAI

A.5.3 Pemberian nilai kondisi

Sesudah elemen yang rusak dan bentuk kerusakan selesai dicatat, Nilai
Kondisi dinilai menggunakan kriteria penilaian kerusakan elemen.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 43


Penilaian pada Level 5
Contoh:
Dalam Tabel A.17, Elemen 4.453 b Batang Tepi Bawah memiliki keru-
sakan 302 hanya pada batang tepi bawah, batang ini terletak pada rang-
ka kiri di B5 (bentang 5).
Kerusakan ini (karat) bersifat merusak dan telah menjalar sehingga, nilai
struktur dan nilai kerusakan S, R. K masing-masing adalah 1.
Batang masih tetap berfungsi, oleh karena itu nilai Fungsi adalah 0.
Batang yang berkarat tidak mempengaruhi kinerja elemen lainnya. Oleh
karena itu, nilai pengaruh adalah 0. Jadi, nilai kondisi elemen ini pada
Level 5 adalah 3, seperti yang terlihat dalam kolom yang berjudul "Level
5" dalam Tabel A.18.

Penilaian pada Level 4


Sesudah suatu elemen individual dinilai pada Level 5, nilai kondisi dari
kelompok semua elemen yang mirip dinilai dan dicatat pada Level 4.
Contoh: Elemen 4.453 b - tidak ada karat pada batang tepi bawah lain-
nya di bentang manapun di jembatan. Dengan demikian, Nilai kuantitas
(volume) adalah 0 (kurang dari 30% dari semua batang tepi bawah dari
jembatan – merupakan elemen struktur utama).
Nilai Struktur dan Nilai Kerusakan S dan R tetap 1 karena kerusakan
bersifat merusak dan telah menjalar ke lebih dari 10% dari potongan
melintang dari batang tepi bawah Rangka Baja di B5 (Bentang 5). Jelas
bahwa Nilai Fungsi dan Pengaruh tetap 0.
Nilai Kondisi pada level 4 dari Elemen 4.453 b (semua batang tepi
bawah jembatan) adalah 2, seperti yang terlihat dalam kolom yang ber-
judul "Level 4".
Dengan cara yang sama, Elemen 4.453 a dan 4.453 c dinilai. Pertama-
tama penilaian dilakukan pada Level 5 dan kemudian pada Level 4,
seperti yang terlihat dalam Tabel A.18.
Bila ada lebih dari satu kerusakan dalam elemen yang sama, yang memi-
liki gabungan nilai struktur, kerusakan dan perkembangan digunakan
untuk menilai nilai kondisi elemen. Bila kerusakan memiliki angka yang

44 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


sama untuk ketiga nilai tersebut, maka apabila salah satu kerusakan
mempengaruhi elemen-elemen lainnya atau arus lalu lintas (artinya,
nilai pengaruh = 1, kerusakan tersebut digunakan untuk menentukan
nilai kondisi dari elemen yang bersangkutan).
Contoh: Kerusakan 302 dalam elemen 4.453 c digunakan untuk me-
nentukan nilai kondisi. dari semua batang diagonal, karena angka untuk
nilai struktur, kerusakan dan perkembangan adalah 3 untuk kerusakan
302 dan hanya 2 untuk kerusakan 306.

Tabel A.18 Contoh pemberian nilai kondisi pada level 5 dan level 3-4
Elemen Kerusakan Level 5 Level 3 – 4
Lokasi
Uraian Kondisi Kondisi
Kode Kode Uraian (pilihan)
(pilihan) A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
BATANG B5 1 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0 2
4.453 b 302 KARAT
TEPI BAWAH
BATANG B5 1 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0 2
4.453 a 302 KARAT
TEPI ATAS
BATANG B5 8 1 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0 2
4.453 c 302 KARAT
DIAGONAL
BATANG B5 8 1 1 0 1 0 0 2
4.453 c 306 ELEmEN HILANG
DIAGONAL

4.621 b SANDARAN 302 KARAT B5 1 1 1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 0 2

TIDAK A1 1 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 0 3
cuKuPNyA
4.611 LANDASAN 601
TEmPAT uNTuK
BERGERAK
ALIRAN 1 1 1 0 1 4
3.210 503 DEGRADASI
SuNGAI
LAPIS
PERmuKAAN
4.514 723 BERGELOmBANG 1 1 1 0 1 4
SISTEm
LANTAI

A.5.4 Data lain

Data lain juga harus dicatat berdasarkan setiap elemen yang rusak
pada halaman 3 dari formulir pemeriksaan seperti yang terlihat dalam
Tabel A.19.

Sketsa, foto
Masukkan Y (Ya) atau T (Tidak) untuk menjawab apakah suatu sketsa
telah dibuat atau foto telah diambil dari elemen yang rusak.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 45


Tabel A.19 Data lain
Gambar Foto
Kuantitas Satuan
y/T y/T

Kuantitas (Jumlah) dan Satuan (Unit)


Masukkan jumlah kerusakan yang ada dan unit ukuran.
Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperkirakan biaya
perbaikan/ penggantian.

Tindakan Darurat
Bila pemeriksa menganggap bahwa suatu kerusakan besar menuntut tin-
dakan darurat, hal tersebut harus dicatat dalam kotak yang berkaitan
dengan elemen dan kerusakan, dan kemudian dipindahkan ke bagian
"TINDAKAN DARURAT" pada halaman 1 dari formulir, tempat alasan
untuk tindakan darurat dicatat.

Pemeriksaan Khusus
Bila pemeriksa menganggap bahwa suatu elemen rusak, menuntut suatu
pemeriksaan khusus, hal tersebut harus dicatat dalam kotak, dan kemu-
dian dipindahkan ke bagian "PEMERIKSAAN KHUSUS" pada halaman 1
dari formulir, tempat alasan untuk pemeriksaan khusus dicatat.

A.5.5 Catatan kecil dan sketsa

Catatan kecil dan sketsa harus dibuat oleh pemeriksa pada halaman lain
dari formulir pemeriksaan agar sifat, luas, dan lokasi kerusakan atau
elemen yang rusak lebih jelas.

46 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


A.6 Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun untuk memeriksa apakah
elemen utama struktur jembatan berfungsi dengan baik dan jembatan
berada dalam kondisi aman, selamat, dan nyaman serta apakah pena-
nganan jembatan termasuk yang paling penting pemeliharaan rutin telah
dilaksanakan dengan baik atau apakah diperlukan tindakan darurat atau
perbaikan untuk memelihara jembatan. Pemeriksaan Rutin dilaksanakan
setiap tahun di antara Pemeriksaan Detail.

A.6.1 Formulir Pemeriksaan Rutin

Formulir Pemeriksaan Detail terdiri dari 2 Bagian yaitu :


a. Bagian ke-1 Informasi Administrasi, Informasi Kapasitas Muatan
dan Lalu-lintas, dan Indikasi Tindakan Darurat yang telihat pada
Tabel A.20;
b. Bagian ke-2 Kondisi Jembatan yang telihat pada Tabel A.21
sampai dengan Tabel A.23.
Secara umum bentuk diagram alir untuk Pemeriksaan Rutin adalah
sebagaimana yang ada di dalam Gambar A.5.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 47


Flow Chart Pemeriksaan Rutin (perbaikan yang warna
biru)

Mulai

Mengisi data adminstrasi jembatan


[Rutin-1] :
Tabel A.20 1.  Nomor, Nama dan Lokasi
Jembatan
2.  Lokasi dan Tahun pembangunan
3.  Nilai lalulintas dan LHR
4.  Nama pemeriksa

•  Pemeriksaan Inventarisasi
terakhir;
•  Pemeriksaan Detail terakhir;
•  Pemeriksaan Rutin terakhir;
Mendata Keamanan, keselamatan, Kenyamanan •  Informasi Pelaksanaan
Tabel A.21 Preservasi terakhir.
bagi pengguna jembatan

Mendata Keamanan, keselamatan, Kenyamanan


Tabel A.22
bagi pengguna jembatan

Mendata Keamanan, keselamatan, Kenyamanan


Tabel A.22
bagi pengguna jembatan

Mendata riwayat pemeliharaan, rehabilitasi,


Tabel A.23 penggantian dan pembangunan jembatan

Menilai kondisi sosial


Tabel A.23
masyarakat di sekitar jembatan

Tidak
Tindakan Tabel A.20
Darurat

Ya

catat nama elemen dan


lokasinya

Membuat catatan:
1.  Data Pemeriksaan inventarisasi
2.  Nilai kondisi pemeriksaan detail

Tanggal memasukkan data Pemeriksaan Tabel A.20

Selesai

Gambar A.5 Diagram Alir Pemeriksaan Rutin

48 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Tabel A.20 Bagian ke-1 Isian Data Administrasi, Tindakan Darurat,
dan Catatan

SISTEM
MANAJEMEN
JEMBATAN

LAPORAN PEMERIKSAAN RUTIN JEMBATAN


No.Jembatan Ruas Jalan
Nasional dan Provinsi

No.Jembatan Ruas Jalan


Kabupaten dan Kota

No.Jembatan Ruas Jalan Tol

Propinsi/Kabupaten/Kota
Nama Jembatan
………………………………………………………………………….. ………………………………………..
Koordinat awal : ………..LU/LS ………..BT Dari (Kota Asal/Km.Nol) :
Lokasi Jembatan
Koordinat akhir : ………..LU/LS ………..BT Km. (Jarak dari kota asal):
Tanggal Pemeriksaan Nama Pemeriksa / NIP Tahun Pembangunan
……………………….. ………………………………/………………… ……………………………
Nilai Lalu-Lintas :………………………………..LHR:……………………….. Tahun :………………….

TINDAKAN DARURAT
Apakah tindakan darurat disarankan? Ya Tidak

Elemen-elemen yang memerlukan Tindakan Darurat


Elemen Lokasi Alasan untuk melakukan tindakan
Kode Uraian A/P/B X Y Z darurat

CATATAN
Apakah kondisi jembatan sesuai dengan Pemeriksaan Inventarisasi terakhir? Ya Tidak
Apakah kondisi jembatan sesuai dengan Pemeriksaan Detail terakhir? Ya Tidak

Contoh Alasan untuk melakukan tindakan darurat


1. Kerusakan yang berpotensi pada keruntuhan jembatan
2. Pembatasan beban akibat beban berlebih
3. Bencana Alam
4. Bencana Non- alam (kebakaran, tumpahan bahan berbahaya di atas jembatan)

Isian tindakan darurat yang harus dilakukan di atas jembatan seperti:


a. Pembatasan beban;
b. Penyokongan/Sangga (shoring);
c. Penutupan parsial/Sebagian (partial closure);
d. Penutupan penuh (full closure);
e. Jalan Memutar (detour);
f. Jembatan Sementara (temporary bridge)

Hanya untuk keperluan kantor

Tanggal Memasukkan Data Pemeriksaan Rutin Oleh:

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 49


Tabel A.21 Potongan ke-1 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan

Nama Jembatan
…………………………………………………………………………..

KEAMANAN JEMBATAN
Elemen Pemeriksaan Penjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Tanah Timbunan Keruntuhan, longsor atau amblas Ya Tidak
2. Aliran Sungai a. Gerusan/degradasi dasar sungai Ya Tidak
b. Endapan/agradasi Ya Tidak
c. Benda hanyutan/debris di aliran sungai Ya Tidak
d. Sisa Struktur Jembatan lama Ya Tidak
3. Fondasi a. Penurunan atau deformasi Ya Tidak
b. Retak pada bagian fondasi, Ya Tidak
c. Kerusakan berupa lepasnya bahan fondasi
Ya Tidak
(gompal, delaminasi, karat, atau busuk)
d. Lepas/rusaknya sistem perlindungan
Ya Tidak
(cat, galvanis, proteksi katodik)
4. Bangunan Bawah a. Pergerakan atau amblasnya
Ya Tidak
Kepala Jembatan/Pilar
b. Keretakan bagian tembok sayap,
Ya Tidak
kepala jembatan dan pilar
c. Kerusakan berupa pelepasan bahan
Ya Tidak
(gompal, delaminasi, karat, atau busuk)
d. Rembesan air Ya Tidak
e. Lepas/rusaknya sistem perlindungan
Ya Tidak
(cat, galvanis, proteksi katodik)
f. Tidak berfungsinya sistem perkuatan Ya Tidak
5. Bangunan Atas a. Lendutan berlebihan sewaktu lalu lintas
lewat di atas jembatan
b. Keretakan bahan bangunan atas Ya Tidak
c. Kerusakan berupa pelepasan bahan
Ya Tidak
(gompal, delaminasi, karat, atau busuk)
d. Lepas/longgar sistem sambungan
e. Rusaknya elemen penahan struktur kabel
f. Tidak berfungsinya sistem perkuatan
g. Pergeseran bangunan atas yang ekstrim
h. Lepasnya ikatan penahan gempa
i. Sampah pada elemen Rangka Baja
j. Rembesan air bangunan atas
k. Rembesan air bagian bawah lantai
l. Tidak berfungsi elemen-elemen drainase
6. Siar Muai a. Beda tinggi antara elevasi jalan pendekat
dengan elevasi lantai jembatan
b. Hilang elemen sambungan siar-muai
c. Tidak berfungsinya sambungan siar-muai
7. Perletakan a. Tidak lengkapnya elemen perletakan
b. pergerakan/pergeseran landasan ekstrim
c. keutuhan sistem pendukung landasan :
i) bantalan mortar; ii) batang pengikat, dll

50 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Tabel A.22 Potongan ke-2 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan

Nama Jembatan
…………………………………………………………………………..

KESELAMATAN JEMBATAN
Elemen Pemeriksaan Penjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Sandaran a. Ketidaklengkapan elemen Ya Tidak
b. Longgar/ hilang sistem sambungan Ya Tidak
c. Kerusakan berupa pelepasan bahan
Ya Tidak
(gompal, delaminasi, karat, atau busuk)
2. Rambu dan tanda a. Ketidaklengkapan elemen Ya Tidak
b. Longgar/ hilang sistem sambungan Ya Tidak
3. Penangkal petir a. Ketidaklengkapan elemen Ya Tidak
b. Tidak berfungsinya elemen Ya Tidak
c. Longgar/ hilang sistem sambungan Ya Tidak
d. Kerusakan berupa pelepasan bahan
Ya Tidak
(gompal, delaminasi, karat, atau busuk)
4. SMKS a. Ketidaklengkapan elemen Ya Tidak
b. Tidak berfungsinya elemen Ya Tidak

KENYAMANAN JEMBATAN
Elemen Pemeriksaan Penjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Sistem Lantai a. kerataan permukaan pada lapis permukaan Ya Tidak
2. Bangunan Atas b. getaran yang mengganggu kenyamanan
Ya Tidak
kendaraan dan pejalan kaki
3. Jalan pendekat c. tidak berfungsinya drainase jalan pendekat Ya Tidak

PEMELIHARAAN, REHABILITASI, PENGGANTIAN, DAN PEMBANGUNAN


Elemen Pemeriksaan Penjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Pemeliharaan Rutin a. Pembuatan jalan akses; Ya Tidak
b. Pembersihan secara umum; Ya Tidak
c. Pengecatan sederhana; Ya Tidak
d. Penanganan kerusakan ringan; Ya Tidak
2. Pemeliharaan Berkala a. Pengecatan ulang; Ya Tidak
b. Penggantian lapisan permukaan; Ya Tidak
c. Penggantian lantai kayu; Ya Tidak
d. Penggantian kayu jalur roda kendaraan; Ya Tidak
e. Pembersihan keseluruhan jembatan; Ya Tidak
f. Pemeliharaan peletakan/landasan; Ya Tidak
g. Penggantian sambungan siar-muai; Ya Tidak
h. Perbaikan keretakan pasangan batu/bata Ya Tidak
i. Penggatian elemen-elemen kecil Ya Tidak
j. Perbaikan tiang dan sandaran; Ya Tidak
k. Perawatan bagian-bagian yang bergerak Ya Tidak
l. Perkuatan skala elemen struktural jembatan Ya Tidak
m. Perbaikan longsor dan erosi tebing; Ya Tidak
n. Perbaikan sederhana bangunan pengaman; Ya Tidak

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 51


c. Longgar/ hilang sistem sambungan Ya Tidak
d. Kerusakan berupa pelepasan bahan
Ya Tidak
(gompal, delaminasi, karat, atau busuk)
4. SMKS a. Ketidaklengkapan elemen Ya Tidak
b. Tidak berfungsinya elemen Ya Tidak

Tabel A.23 Potongan KENYAMANAN JEMBATAN


ke-3 dari Bagian ke-2 Kondisi Jembatan
Elemen Pemeriksaan Penjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Sistem Lantai a. kerataan permukaan pada lapis permukaan Ya Tidak
2. Bangunan Atas b. getaran yang mengganggu kenyamanan
Ya Tidak
Nama Jembatan kendaraan dan pejalan kaki
3. Jalan pendekat …………………………………………………………………………..
c. tidak berfungsinya drainase jalan pendekat Ya Tidak

PEMELIHARAAN, REHABILITASI, PENGGANTIAN, DAN PEMBANGUNAN


Elemen Pemeriksaan PenjelasanPenjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Rehabilitasi
3. Pemeliharaan Rutin a. Penggantian
Pembuatan jalan
skalaakses;
komponen jembatan Ya Tidak
Pembersihan
b. Modifikasi secara atas/bawah,
bangunan umum; fondasi Ya Tidak
Pengecatansistem
c. Perubahan sederhana;
siar-muai dan perletakan Ya Tidak
4. Penggantian d. Bangunan
a. PenangananAtaskerusakan ringan; Ya Tidak
2. Pemeliharaan Berkala b.a. Bangunan
Pengecatan ulang;
Bawah Ya Tidak
b. Penggantian lapisan permukaan;
5. Pelebaran/Duplikasi Jembatan Ya Tidak
c. Penggantian lantai kayu; Ya Tidak
KONDISI
d. Penggantian SOSIAL
kayu jalur KEMASYARAKATAN
roda kendaraan; Ya Tidak
Elemen Pemeriksaan e. Pembersihan Penjelasankeseluruhan jembatan; Ya
Ya Tidak
Tidak Lokasi Foto
1. Ketidakbersihan sekitarf.Jembatan (Sampah
Pemeliharaan dan Limbah)
peletakan/landasan; Ya
Ya Tidak
Tidak
2. Ketidaksesuaian peruntukan jembatan sambungan siar-muai;
g. Penggantian Ya
Ya Tidak
Tidak
3. Aktivitas yang mengganggu pelayanan
h. Perbaikan jembatan
keretakan pasangan batu/bata Ya Tidak
(Gangguan keamanan,i. vandalisme, perselisihan adat,
Penggatian elemen-elemen kecil perlintasan Ya
Ya Tidak
Tidak
binatang liar)
Nama Jembatan j. Perbaikan tiang dan sandaran; Ya Tidak
…………………………………………………………………………..
k. Perawatan bagian-bagian yang bergerak Ya Tidak
l. Perkuatan skala elemen struktural jembatan Ya Tidak
PEMELIHARAAN, REHABILITASI,
m. Perbaikan longsor dan erosiPENGGANTIAN,
tebing; YaDAN PEMBANGUNAN
Tidak
Elemen Pemeriksaan n. Perbaikan sederhana bangunan pengaman;
Penjelasan Ya
Ya Tidak
Tidak Lokasi Foto
3. Rehabilitasi a. Penggantian skala komponen jembatan Ya Tidak
b. Modifikasi bangunan atas/bawah, fondasi Ya Tidak
c. Perubahan sistem siar-muai dan perletakan Ya Tidak
4. Penggantian a. Bangunan Atas Ya Tidak
b. Bangunan Bawah Ya Tidak
5. Pelebaran/Duplikasi Jembatan Ya Tidak

KONDISI SOSIAL KEMASYARAKATAN


Elemen Pemeriksaan Penjelasan Ya Tidak Lokasi Foto
1. Ketidakbersihan sekitar Jembatan (Sampah dan Limbah) Ya Tidak
2. Ketidaksesuaian peruntukan jembatan Ya Tidak
3. Aktivitas yang mengganggu pelayanan jembatan
(Gangguan keamanan, vandalisme, perselisihan adat, perlintasan Ya Tidak
binatang liar)

52 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


A.7 Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus umumnya disarankan untuk dilakukan oleh
inspektur jembatan yang mampu dan kompeten menggunakan peralatan
khusus bila dibutuhkan pemeriksaan tambahan untuk mengidentifika-
si tingkat keparahan dan kuantitas kerusakan yang berpotensi untuk
mengubah nilai kondisi jembatan secara signifikan untuk elemen-
elemen struktural.
Pemeriksaan khusus ini dilakukan oleh seorang sarjana teknik yang ber-
pengalaman dalam bidang jembatan atau oleh staf teknik yang mem-
punyai kualifikasi dan berpengalaman dalam bidang jembatan dan
memiliki keahlian untuk merencanakan, mempersiapkan, melakukan,
dan mengevaluasi pemeriksaan dengan menggunakan peralatan tidak
merusak/ non destructive testing/evaluation atau peralatan lainnya.

A.7.1 Umum

Pemeriksaan khusus merupakan pengamatan/pengujian yang dilaku-


kan lebih cermat dan mendetail yang merupakan tindak lanjut dari
pengamatan kerusakan secara visual atau ketika inspektur kekurangan
sumber daya, pelatihan atau pengalaman untuk menilai kondisi jem-
batan secara tepat. Pemeriksaan khusus dilakukan dengan menggu-
nakan peralatan khusus untuk memperoleh data yang lebih akurat dari
kerusakan yang terjadi pada elemen-elemen jembatan, khususnya ele-
men struktural sesuai dengan kondisi kerusakannya.
Secara umum pemeriksaan khusus dilakukan untuk :
a. Menganalisa material atau memantau kinerja komponen-
komponen tertentu yang terdeteksi memiliki kerusakan atau
pergerakan, dengan menggunakan peralatan khusus;
b. Akses lokasi yang biasanya tidak dapat diperiksa oleh inspektur
dengan metode visual atau metode normal yang tersedia;
c. Melengkapi suatu Pemeriksaan Detail, salah satu contoh misal-
nya seperti mengukur kedalam retak yang tidak bisa dilakukan
pada saat pemeriksaan detail;
Pemeriksaan Khusus mungkin membutuhkan teknik dan peralatan
yang canggih, dengan tetap memperhatikan penggunaan teknik visual
dan pengetahuan serta penilaian Teknis (engineering). Pemeriksaan ini

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 53


terdiri dari pengujian tidak merusak (Non Destructive Test) dan pengu-
jian merusak (Destructive Test) yang secara umum skema dapat dili-
hat pada Gambar A.26 dan bentuk dan jenis peralatan yang digunakan
pada pemeriksaan khusus terlihat pada Gambar A.27 sampai dengan
Gambar A.29.

PEMERIKSAAN KHUSUS

Pengujian Elemen
Pengujian Elemen Baja Pengujian Geometri Pengujian Struktur
Beton

Pemeriksaan Kondisi dan Pemeriksaan Elemen Jembatan


Karakteristik Sungai pada Pengujian Fondasi di Dalam Air
Jembatan (Underwater Bridge Inspection)

Gambar A.26 Alur proses verifikasi dan validasi data jembatan


Alternatif 1 tampilan
(silakan dipilih)
A.7.2 Personil

Pemeriksaan Khusus dilaksanakan oleh seorang sarjana teknik yang ber-


pengalaman dalam bidang jembatan dan memiliki pengetahuan yang
baik mengenai perencanaan dan pelaksanaan jembatan, teknik material
dan metode perbaikan.

A.7.3 Teknik pemeriksaan Khusus

Teknik dan peralatan yang harus dipilih berkaitan dengan jumlah jem-
batan yang akan diperiksa, keahlian yang tersedia, dan tingkat serta jenis
pemeriksaan. Uji coba yang merusak atau setengah merusak dilakukan
untuk menentukan kesesuaian sifat fisik, kimia, mekanis atau lainnya
dengan ketentuan Standar atau Spesifikasi yang dipersyaratkan. Jenis
uji coba ini pada umumnya merupakan suatu perkecualian.
Sebagian besar pengujian yang digunakan dalam pemeriksaan jembatan
bersifat tidak merusak. Teknik-teknik ini sudah mapan dan mempunyai
relevansi langsung dengan praktek pemeriksaan. Terdapat berbagai
macam teknik dan metode yang dapat diandalkan dan telah dikembang-
kan untuk menyesuaikan dengan penilaian mutu, gerakan, regangan,
dan sifat dinamis dari material dan struktur. Kegiatan khusus dilakukan
untuk mendapatkan gambaran yang realisik mengenai kondisi struktur

54 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


yang ada. Bentuk-bentuk pemeriksaan khusus pada umumnya adalah
sebagaimana yang terlihat pda Tabel A.24 sampai dengan Tabel A.28.

A.7.4 Pengujian Geometri

Pengukuran geometri dilakukan untuk mengetahui dimensi atau profil


dari elemen jembatan. Selain itu, pengukuran geometri juga dilakukan
untuk mengetahui penampang melintang dan alinyemen vertikal jem-
batan, termasuk didalamnya adalah deformasi. Peralatan yang umum
digunakan untuk pengujian geomteri jembatan adalah sebagai berikut:
a. Alat ukur dimensi elemen jembatan seperti meteran,
jangka sorong, thickness gauge;
b. Total Station;
c. Digital Level;
d. GPS Geodetik;
e. TLS (Terresterial Laser Scanning);

A.7.5 Pemeriksaan elemen jembatan di dalam air/Underwater


Bridge Inspection

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan struktur


bawah jembatan yang berada di dalam air (sungai atau laut) yang men-
cakup jenis pemeriksaan, kualifikasi tim pemeriksa (penyelam), pera-
latan pemeriksaan, dan ketentuan keselamatan. Pemeriksaan dapat
dilakukan secara visual atau khusus (menggunakan peralatan peme-
riksaan) dari atas permukaan air, namun di perairan laut yang dalam
pemeriksaan umumnya membutuhkan teknik penyelaman atau teknik
lain yang sesuai untuk menentukan kondisi struktur.

A.7.6 Pemeriksaan Kondisi dan karakteristik Sungai pada Jembatan


(kedalaman gerusan, pola aliran, dan transpor sedimen)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi dan karak-


teristik sungai (kedalaman gerusan, pola aliran, dan transpor sedimen)
yang berpengaruh terhadap jembatan sehingga kerusakan-kerusakan
pada sungai dapat diidentifikasi dan diketahui, termasuk pada daerah
batasan yang dipengaruhi perubahan morfologinya.

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 55


Tabel A.24 Pengujian Elemen Beton

No Alat Fungsi
- Menilai keseragaman permukaan
1 Hammer test beton
- Memperkirakan kekuatan beton
- Mendapatkan nilai estimasi kuat
2 Coredrill tekan beton pada struktur yang
sudah dilaksanakan
- Kerapatan/kepadatan beton
UPV (ultrasonic pulse
3 - Identifikasi rongga dalam beton
velocity)
- Kedalaman retak 
- Tebal selimut beton
- Lokasi tulangan
4 Cover meter
- Estimasi diameter baja tulangan
- Jarak/posisi tulangan
- Tingkat laju korosi tulangan
5 Half cell potential (dengan metode mengukur arus
listrik)
- Mengetahui kedalaman beton
Pengujian kedalaman
6 yang sudah terkarbonasi dengan
karbonasi
bantuan core-drill
7 Pull out test - Mengetahui kuat tekan beton  
- Mengetahui tingkat konsentrasi ion
8 Uji klorida
chloride dalam beton
- Mengetahui tingkat korosi pada
9 Resistivity test beton (dengan metode mengukur
tahanan listrik)
Ground Penetrating - Identifikasi lokasi dan pemetaan
10
Radar kondisi struktur beton
Infared Thermography - Identifikasi adanya cacat pada
11
Camera beton (retak, delaminasi)

56 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


No Alat Fungsi
Pendeteksian potensi
12 ASR (Alkali Silica - Mengidentifikasi ASR dalam beton
Reaction)
- Identifikasi lokasi dan pemetaan
13 Uji sinar X untuk beton
kondisi struktur beton

Tabel A.25 Pengujian Elemen Baja

No Alat Fungsi
Mengukur nilai kekerasan material
1 Hardness test
besi dan baja 
2 Kunci Torsi momen Mengukur kekencangan baut 
Ultrasonic thickness
4 Mengukur ketebalan baja dan cat
gauge
Coating Thickness
5 Mengukur ketebalan cat 
Gauge
Mengetahui cacat permukaan pada
6 Dye penetration test
elemen baja  
Ultrasonic flaw
7 Mengetahui cacat hasil pengelasan
detector

Tabel A.26 Pengujian Struktur

No Pengujian Fungsi
Mengetahui kekuatan/kapasitas struktur
1 Pengujian Statis
terhadap suatu beban statis  
Mengetahui kekakuan struktur/ karakter-
2 Pengujian Dinamis istik getaran terhadap suatu beban dina-
mis (untuk struktur dan kabel)

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 57


Tabel A.27 Pengujian Fondasi

No Pengujian Fungsi
1 Pile Integrity Test memprediksi kondisi tiang
menguji kualitas atau integritas dari
2 Sonic logging test
sebuah pondasi bored pile
uji pembebanan dinamik pondasi tiang
dengan menggunakan data digital
komputer yang diperoleh dari strain
3 Pile driving analyzer transducer dan accelerometer yang
menghasilkan kurva gaya dan kecepa-
tan ketika tiang dipukul menggunakan
hammer
metode tes pembebanan statis dari
4 Osterberg cell test
fondasi tiang bor

Tabel A.28 Pengujian Bahan Lainnya/Laboratorium

No Pengujian Fungsi
Pengujian · Kuat tekan beton
1 karakteristik beton
inti (coredrill) · Kuat tarik beton
Uji klorida dan Mengetahui kedalaman penetrasi ion
2
sulfat klorida dan ion sulfat dalam beton 
Pengujian kekerasan
logam dengan
3 Mengetahui kekerasan material
metode Rockwell,
Vickers, and Brinell

58 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Pengujian Elemen Beton

Hammer Test core Drill uPV

covermeter Half cell Potential Kedalaman Karbonasi

Pull out test uji chloride Resistivity test

Ground Penetrating Radar Infrared camera concrete X-ray

Alkali Silica Reaction

Pengujian Elemen Baja

Hardness Test ultrasonic Thickness Gauge Dye Penetration Test

Gambar A.27 Peralatan Pengujian Elemen Beton dan


Elemen Baja

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 59


Pengujian Elemen Baja (lanjutan)

Kunci Torsi momen coating Thickness Gauge

Pengujian Struktur

Pengujian Statis Pengujian Dinamis

Pemeriksaan Kondisi dan Karakteristik Sungai pada Jembatan


(Mengidentifikasi awal kondisi dan karakteristik sungai pada jembatan yang
dapat berpotensi merusak jembatan)

AWLR (Automatic Water Level Fathometer / Echo Sounding


mistar
Recorder) meter Lengkap

Bag Sedimen Sampler


Sedimen Grab & Probe Total Station lengkap, mistar
Suspended load & Bed Load

Gambar A.28 Peralatan Pengujian Elemen Elemen Baja (Lanjutan),


Pengujian Struktur, dan Pemeriksaan Kondisi dan
Karakteristik Sungai pada Jembatan

60 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Pengujian Geometri
(penampang melintang, alinyemen vertikal jembatan dan deformasi)

Pengukuran sudut dan jarak Perbedaan tinggi


Alat ukur Dimensi
(theodolite dan total station) (Digital level)

Global Positioning System Pemetaan gambar real dan 3D


Pengukuran Alinyemen
(GPS) (Terrestrial Laser Scanning)

Pemeriksaan Elemen Jembatan


di Dalam Air (underwater Bridge
Inspection)
(Mengidentifikasi kondisi
sungai pada jembatan yang dapat
berpotensi merusak jembatan
dan memastikan bahwa elemen
jembatan tersebut aman)

Gambar A.29
Peralatan Pengujian Geometri,
Pemeriksaan Elemen Jembatan
di Dalam Air (Underwater Bridge
Inspection), dan Pengujian
Fondasi

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 61


A.8 Verifikasi dan Validasi Data
Bagian terpenting dari kualitas suatu data adalah tentang kehandalan
dan tingkat kepercayaan data tersebut oleh pengguna. Verifikasi dan
validasi data dilakukan untuk dapat memberikan jaminan terhadap
kualitas dari suatu data dan merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pengolahan data hasil pemeriksaan jembatan yang terintegrasi dalam
suatu sistem manajemen informasi jembatan.
Verifikasi dan validasi data jembatan dilakukan dengan cara memeriksa
hasil pemeriksaan jembatan dengan suatu kriteria tertentu yang ditetap-
kan secara bertahap dan sesuai dengan kewenangannya baik di tingkat
pemeriksa jembatan, pengelola data wilayah dan pengelola data pusat.
Pelaksanaan verifikasi dan validasi dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara dimana salah satu caranya adalah dengan menggunakan
aplikasi sistem informasi.
Data dan dokumen verifikasi dan validasi tersimpan ke dalam sistem
informasi berbasis jaringan untuk kemudahan penelusuran historisnya
sebagai bagian dari manajemen SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik) agar dapat dimanfaatkan lebih luas dan mudah untuk dipan-
tau oleh masing-masing pengelola.
Sebagai terlihat pada Gambar A.10, verifikasi dan validasi dilakukan
secara bertahap mulai dari pemeriksa jembatan, pengelola data wilayah,
dan pengelola data pusat terhadap data yang dikelolanya:
a. Pemeriksa jembatan menghasilkan data berupa interpretasi
dan evaluasi dari pemeriksaan kondisi jembatan yang prosedur
pelaksanaan dan penyampaian datanya telah ditetapkan dalam
pedoman pemeriksaan jembatan. Verifikasi dilakukan untuk
memastikan semua tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pemeriksaan jembatan menghasilkan data kondisi
jembatan yang lengkap yang dibutuhkan oleh Balai Besar/Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN/BPJN);
b. Pengelola data wilayah menggunakan data dan infromasi
pemeriksa jembatan untuk melakukan penyiapan perencanaan
dan pemrograman penanganan jembatan setelah melakukan kon-
firmasi ulang kondisi jembatan dalam suatu forum verifikasi dan
validasi data bersama dengan: i) satuan kerja perencanaan dan
pengawasan, ii) satuan kerja pelaksana fisik konstruksi lapangan,
dan iii) pemeriksa jembatan;

62 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


c. Pengelola data pusat menggunakan data dan infromasi peme-
riksa jembatan untuk mengevaluasi penyiapan perencanaan dan
pemrograman penanganan jembatan yang dilakukan oleh Balai
Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN/BPJN) dalam
suatu forum verifikasi dan validasi data bersama pengelola data
wilayah dan unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga, serta narasumber lainnya yang terkait dengan teknis dan
pemrograman penanganan jembatan.

Jembatan-jembatan yang dipilih menjadi sampel dalam validasi salah


satunya:
a. Jembatan yang mempunyai potensi kerusakan jembatan di
sekitar daerah aliran sungai dengan cara melakukan identifi-
kasi bentuk pola aliran dari peta foto udara salah satunya dengan
menggunakan informasi peta udara setelah dipastikan koordinat
geospasial jembatan tepat;
b. Jembatan-jembatan yang dilakukan penanganan selama dua
atau tiga tahun ke belakang. Dimana pada jembatan tersebut
perlu dilakukan pemeriksaan kelogisan perubahan nilai kondisi
dan jenis kerusakan per tahun sebelum dan setelah dilakukan
penanganan jembatan;
c. Jembatan-jembatan dengan nilai kondisi bernilai sama dengan
3 (tiga), 4(empat), dan 5 di Level 3 (komponen jembatan yang
merupakan bagian dari struktur utama jembatan, Level 4 (elemen
yang merupakan bagian dari komponen jembatan) dan level te-
rendah adalah Level 5 (elemen Level 4 dengan penjelasan posisi
dan lokasi nya dalam suatu sistem struktur yang lebih detail);
d. Jembatan-jembatan dengan nilai kondisi bernilai sama dengan
0 (nol) di Level 2 (bagian utama dari suatu sistem struktur jem-
batan terutama kondisi daerah aliran sungai dan komponen lantai
sudah disampaikan;
e. Jembatan-jembatan yang tidak sesuai antara foto-foto kerusakan
di dalam laporan dengan keterangan penilaiannya;
f. Jembatan-jembatan yang mempunyai kesamaan foto dalam
laporan dari tahun ke tahun;

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 63


Jembatan-jembatan yang dipilih menjadi sampel dalam verifikasi salah
satunya adalah:
a. Jembatan dengan isian ganda baik nama dan/atau nomor
jembatan pada saat tahun dilakukan verifikasi dan validasi;
b. Jembatan baru yang semula panjangnya kurang dari 6 (enam)
meter;
c. Jembatan yang mengalamai perubahan data inventaris seperti
salah satunya panjang, lebar jembatan;
d. Jembatan yang mengalami perubahan nama;
e. Jembatan yang mengalami perubahan tipe bangunan atas;
f. Jembatan-jembatan yang informasi tahun pembangunan tidak
sesuai dengan dengan tipe bangunan atas tertentu atau bernilai
0 (nol) atau tidak ada keterangan sama sekali;
g. Jembatan-jembatan yang koordinat geospasial jembatannya
bergeser sebesar toleransi tertentu misalnya apakah 4,5 e-05
atau lebih besar dari kriteria yang ditetapkan pengelola data
pusat

Pengelola data wilayah perlu melakukan pengolahan data hasil validasi


di tingkat BBPJN/BPJN untuk kemudian disampaikan kepada pengelola
data pusat terkait data nilai kondisi jembatan yang secara garis besar
berisi informasi:
a. Jembatan dengan nilai kondisi di Level 1 jembatan yang bernilai
lebih besar atau sama dengan 3 (tiga);
b. Jembatan yang berubah nilai kondisinya dari tahun sebelumnya
yang semula bernilai 1 (satu) menjadi 3 (tiga);
c. Jembatan dengan nilai keseluruhan yang bernilai lebih kecil atau
sama dengan 2 (dua), tetapi memiliki nilai kondisi lebih besar
atau sama dengan 3 (tiga) pada nilai kondisi bangunan atas atau
bangunan bawah atau lantai atau daerah aliran sungai;
d. Jembatan-jembatan yang belum dilakukan penanganan yang se-
suai dengan nilai kondisinya pada tahun saat dilakukan verifikasi
dan validasi;

64 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


e. Jembatan-jembatan yang belum dilakukan pemeriksaan rutin
pada tahun saat dilakukan verifikasi dan validasi;
f. Jembatan-jembatan yang dilakukan pekerjaan besar seperti pe-
nanganan rehabilitasi atau penggantian atau pelebaran atau du-
plikasi pada satu tahun setelah dilakukan verifikasi dan validasi;

Berdasarkan Gambar A.30, ada beberapa tahapan kerja tim pemeriksa


jembatan:
a. Mensinkronkan data jembatan di dalam smartphone dengan
database INVI-J;
b. Melakukan data jembatan yang akan diperiksa;
c. Melakukan pemasukan data survei dengan menggunakan aplikasi
dengan menggunakan smartphone;
d. Melakukan perbaikan data survei di dalam aplikasi dengan meng-
gunakan smartphone;
e. Menggunggah data kondisi terbaru ke dalam sistem INVI-J;
f. Menjaga kerahasian data pemeriksaan jembatan.

Sedangkan tahapan kerja di tingkat pengelola data wilayah berupa:


a. Melakukan pengkinian data jembatan ke dalam sistem melalui
web/jejaring;
b. Mengelola kegiatan validasi data untuk mendapatkan data se-
benarnya di lapangan baik dengan sampel atau analisis seluruh
data termasuk indikasi penanganan yang sedang direncanakan
dan dilaksanakan yang dampak;
c. Melakukan pemeriksaan dan pengolahan data – sebagai bahan
penyusunan program penanganan jembatan dan pengisian berita
acara penerimaan hasil survei dan melakukan pengisian persetu-
juan validasi ke dalam sistem;
d. Melakukan intervensi data atas hasil penilaian tim pemeriksa
jembatan jika diperlukan;
e. Memantau kegiatan pengamanan data;

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 65


WORKFLOW VALIDASI INVI-J
SURVEYOR BALAI DIREKTORAT

Mulai Validasi &


Update Data Verifikasi
Tidak Lengkap Data
Jembatan

Sinkronisasi
Konfirmasi
Jembatan
Ya
Proses
Verifikasi
&
Validasi
Tidak Setuju
Cek Data Validasi
Jembatan Data
Setuju

Perbaiki Data
Konfirmasi
Lengkap Survey/Rutin/
Inventarisasi Berita
Tidak Acara
Cek &
Pengolahan
Input Data
Survey/Rutin/
Inventarisasi

Konfirmasi

Inventarisasi Selesai
Lanjut Data

Upload Data
Survey

Gambar A.30 Alur proses verifikasi dan validasi data jembatan

Dan terakhir tahapan kerja di tingkat pengelola data pusat berupa:


a. Melakukan validasi dan verifikasi data – baik dengan sampel atau
analisis seluruh data untuk melakukan pengisian penilaian veri-
fikasi secara sistem;
b. Mengelola kegiatan validasi dan verifikasi data – mengkoordinasi
kegiatan penyiapan berita acara dan memantau perbaikan yang
dilakukan oleh pengelola data wilayah;
c. Menyiapkan berita acara/ketetapan hasil evaluasi validasi dan
verifikasi data;
d. Menyiapkan fasilitas pengamanan transaksi data.

66 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Teknik perbaikan data
a. Memeriksa kelengkapan isian laporan
b. Melakukan konfirmasi terhadap data-data historis
c. Melakukan konfirmasi ke tim pemeriksa
d. Melakukan konfirmasi ke tim pengelola data pusat
e. Melakukan perbaikan data dengan menggunakan berbagai fasili-
tas yang ada di dalam back –end sistem
f. Memerintahkan pemasukan data ulang dengan menggunakan
smartphone dan akun tim pemeriksa
g. Memasukan tabel resume perbaikan ke dalam sistem
h. Mengubah isian tabel resume level 1,2 di dalam modul verifikasi
dan validasi
i. Melakukan pengecekan ulang perubahan data yang dilakukan
j. Memperbaiki berita acara dan kelengkapan lampiran

Permasalahan dalam melakukan validasi dan verifikasi data jembatan


Terkait proses pemeriksaan jembatan
a. Kurangnya kepedulian untuk mengenal lebih jauh tujuan dan
maksud konsep pemeriksaan jembatan
b. Kurangnya kepedulian untuk mengenal lebih jauh fungsi elemen
jembatan dan pengaruh dan interaksi antar elemen jembatan
pada integritas sistem struktur jembatan
c. Kurangnya kepedulian untuk mengantisipasi dan mengidentifi-
kasi kebutuhan pemeriksaan dan hambatan-hambatan yang akan
dihadapi dalam pemeriksaan
d. Kurangnya kepedulian untuk mengenal dampak suatu penetapan
nilai kondisi jembatan terhadap ruang lingkup penanganan keru-
sakan jembatan yang harus dilakukan

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 67


Terkait proses pengelolaan data wilayah
a. Kurangnya kepedulian untuk menelusuri histori pemeriksaan
jembatan, kejadian bencana, penanganan jembatan yang sudah/
akan dilakukan
b. Kurangnya kepedulian untuk mengenal dan meningkatkan
kemampuan perangkat-perangkat pengolahan data
c. Kurangnya kepedulian untuk mengenal dampak suatu penetapan
nilai kondisi jembatan terhadap ruang lingkup penanganan keru-
sakan jembatan yang harus dilakukan
d. Kurangnya kemampuan untuk melakukan koordinasi dengan unit
kerja lain yang menunjang kelancaran dan dukungan pemerik-
saan jembatan dan validasi/verifikasi yang efektif
e. Kurangnya kemampuan untuk mengidentifikasi potensi-poten-
si permasalahan pengolahan data jembatan secara efisien yang
akan mempengaruhi waktu pelaksanaan validasi/verifikasi dan
perbaikan data.

Terkait penyediaan sumber daya


a. Kurangnya dukungan penyediaan peralatan dan akses untuk
menjangkau lokasi kerusakan
b. Kurang terstrukturnya pembinaan dan pelatihan atas kompeten-
si personal dan unit kerja yang menunjang kegiatan penyeliaan
pemeriksaan jembatan, validator/verifikator data jembatan, dan
pendokumentasian data jembatan dan kebencanaan

68 Buku Saku Penjelasan Pedoman Pemeriksaan Jembatan 2021


Daftar Pustaka
Bridge Management System (BMS) Panduan Pemeriksaan Jembatan: SMEC-Kin-
hill Joint Venture, Directorate General of Highways– Australian Interna-
tional Development Assistenance Bureau, 1993.
Pedoman Pemeriksaan Jembatan No 005-01/P/BM/2011: Direktorat Jenderal
Bina Marga, 2011.
INDII 2017 Draft Manual Sistem Manajemen Jembatan - Bridge Inspections -
Pemeriksaan Jembatan : Direktorat Jenderal Bina Marga, 2017.
Overseas Road Note 7 Bridge Inspector Handbook: Transport and Road Research
Laboratory, 1988.
Bridge Inspection Manual: New York State Department of Transportation,
Office of Structures, 2017, https://www.dot.ny.gov/divisions/engineering/
structures/repository/manuals/inspection/nysdot_bridge_inspection_
manual_2017_comments_allowed.pdf
VicRoads Road Structures Inspection Manual Part 4: The Principal Engineer
Structures, 2018 https://www.vicroads.vic.gov.au/-/media/files/techni-
cal-documents-new/road-structures-inspection-manual/rsim-part-4.ashx

Penjelasan Umum Prosedur Pemeriksaan Jembatan 69


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

Anda mungkin juga menyukai