Anda di halaman 1dari 2

PROLOG

Raungan kucing terdengar mondar-mandir di depan pintu, yang memanggilku


tuk kembali bangun merasakan temaram di pagi hari, yang seharusnya lebih
berwarna dari sebelumnya. Elvia menyingkirkan selimut dan bantal-bantal
yang meniduri tubuhnya. Setelah ia memposisikan dirinya tepat di depan
cermin, kedua kelopak mata Elvia terlihat sembab perihal kejadian yang baru
saja dialaminya.

Elvia melirik ponsel yang tergeletak di lantai, sesekali ia menyalakannya


berharap sang kakak membalas pesan-pesan darinya. Beberapa detik
kemudian terdapat pesan masuk dari ponsel tersebut.

Mom: [voice] Elvia!! mulai sekarang gak usah main keluar sama siapapun!
Kenapa sih selalu kamu terus yang menciptakan masalah? hah? mama udah
kasih semuanya buat kamu, apa itu masih kurang?!

Me: tapi El gak butuh semua itu, El cuma mau keluarga kita bahagia ma.

Mom: [voice] Kamu bilang keluarga bahagia? Kalo kamu gak selalu memulai
masalah keluarga kita juga gak akan kayak gini tau gak!! mama gak akan
pulang sebelum laki-lakiitu minta maaf.

Elvia tak mampu menahan air matanya, lagi-lagi perkataan itu keluar dari
mulut orang tuanya, "kalian juga nggak mikirin perasaan El.."

Elvia memandang pigura berisi foto kebersamaan keluarganya dulu, yang


terlihat harmonis dan saling melengkapi "Katanya kakak janji cepet-cepet
pulang ke rumah, tapi udah satu tahun ninggalin El disini sendiri, El capek
kak.."

Anda mungkin juga menyukai