Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

KEGIATAN PLP 1
UPT SATUAN PENDIDIKAN SMKN 3 BULUKUMBA

DOSEN PEMBIMBING : A. ALFINA LISTYA NINGRUM, S. Pd., M. Pd.

OLEH:

NAMA : PUTRI AFRILLIA


NIM : 2021310238

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Program PLP 1 oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah


Bulukumba di UPT Satuan Pendidikan SMKN 3 Bulukumba, Tahun Ajaran 2021
dinyatakan telah diterima dan disahkan.

Yang melaksanakan kegiatan ini adalah:


Nama : PUTRI AFRILLIA
NIM : 2021310238
Program Studi : Pendidikan Bahasa indonesia

Bulukumba, 15 Agustus 2021.

Mahasiswa PLP, Guru pamong,

PUTRI AFRILLIA Nurmala, S.Pd


NIM. 2021310238 NIP. 19760410 200604 2 013

Mengetahui :
Dosen Pembimbing, UPT Satuan Pendidikan,

A. Alfina Listya Ningrum, S.Pd.,M.Pd Muhammad Yamin, S.Pd


NIDN. 0928108702 NIP. 19730911 2010001 1 004

i
LEMBAR PENILAIAN

Berdasarkan pengamatan dan laporan PLP 1 oleh Mahasiswa Universitas


Muhammadiyah Bulukumba.

Nama : PUTRI AFRILLIA


NIM : 2021310238
Program Studi : Pendidikan Bahasa indonesia

Maka guru pamong dan dosen pembimbing memberikan Nilai ( A / B / C / D / E )

Bulukumba, 15 Agustus 2022 .

Mahasiswa PLP, Guru pamong,

PUTRI AFRILLIA Nurmala, S.Pd.


NIM. 2021310238 NIP. 19760410 200604 2 013

Mengetahui :
Dosen Pembimbing, UPT Satuan Pendidikan,

A. Alfina Listya Ningrum. S.Pd.,M.Pd Muhammad Yamin, S.Pd


NIDN. 0928108702 NIP. 19730911 2010001 1 004

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga proses penulisan laporan PLP I dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata – mata hasil
jerih payah sendiri, tetapiketerlibatan semua pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1) Ayah dan Ibunda tercinta dengan sabar telah mendidik dan membiayai penulis
sejak kecil sampai sekarang.
2) Bapak Muhammad Yamin, S.Pd . Sebagai kepala UPT SMK Negeri 3
Bulukumba yang telah memberikan kesempatan kepada penulis selama
melakukan kegiatan PLP 1.
3) Ibu A. Alfina Listya Ningrum, S.Pd., M.Pd. Sebagai Dosen Pembimbing yang
telah memonitor dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan PLP I.
4) Ibu Nurmala, S.Pd sebagai Guru Pamong yang telah membimbing dan
membantu penulis selama melakukan kegiatan PLP I.
5) Bapak dan ibu guru serta staf UPT SMK Negeri 3 Bulukumba yang telah
berbagi informasi dan masukan kepada penulis selama melakukan kegiatan
PLP I.
6) Rekan–rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan, arahan dan
motivasi kepada penulis
7) Adik–adik siswa/siswi UPT SMK Negeri 3 Bulukumba yang telah antusias
saat tengah diwawancarai, semoga kelak menjadi generasi yang
membanggakan.
8) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya atas bantuan dan
dukungan yang diberikan semoga mendapat pahala dari Allah SWT
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang bersifat membangun
daripembaca sangat diharapkan.

Bulukumba, 15 Agustus 2022

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i
LEMBAR PENILAIAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Pengertian pengenalan lapangan persekolahan ........................... 1
B. Tujuan PLP ................................................................................. 1
C. Ruang lingkup ............................................................................. 1
D. Capaian pembelajaran dan beban belajar .................................... 2
E. Persyaratan .................................................................................. 3
F. Pelaksanaan ................................................................................. 4
G. System pembimbingan ................................................................ 4
H. System penilaian ......................................................................... 5
I. System pengelolahan .................................................................. 5
J. Pembiayaan ................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 7


A. Hasil pengamatan langsung kultur sekolah ................................. 6
B. Pengamatan struktur organisasi dan tata Kelola disekolah ......... 13
C. Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah ............................. 13
D. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal disekolah .... 29
E. Hasil pengamatan pembiasaan dan kebiasaan positif disekolah.. 34
F. Hasil pengamatan langsung proses pembelajaran dikelas........... 35

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 41


A. Simpulan ..................................................................................... 41
B. Saran ........................................................................................... 41

DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................................... 42

iv
BAB I
PENDAHULUAN

URAIAN SINGKAT TENTANG PLP I


A. Pengertian Pengenalan Lapangan Persekolahan
Pengenalan Lapangan Persekolahan I(PLP I) adalah tahapan pertama
dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan, yang
dilaksanakan pada semester ketiga atau keempat. Sebagai tahap pertama,
setelah PLP 1 akan dilanjutkan dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan II
(PLP II) pada semester yang lebih tinggi.

B. Tujuan Pengenalan Lapangan Persekolahan


PLP I di maksudkan untuk membangun landasan jati diri pendidik melalui
beberapa bentuk kegiatan di sekolah sebagai berikut :
1. Pengamatan langsung kultur sekolah;
2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kelola sekolah;
3. Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah;
4. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya
Upacara Bendera, Rapat Briefing);
5. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kulikuler, kokulikuler, dan
ekstrakulikuler;
6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.

C. Ruang Lingkup
Inti dari kegiatan PLP I adalah aktivitas observasi, analisis dan penghayatan
langsung terhadap kegiatan terkait kultur sekolah, dan dinamika sekolah sebagai
lembaga pengembang pendidikan dan pembelajaran.

1
D. Capaian Pembelajaran dan Beban Belajar
Untuk memperkuat kompetensi pemahaman peserta didik, dan pembelajaran
yang mendidik, dan untuk membentuk kepribadian dan jati diri calon
pendidik, setelah mengikuti kegiatan PLP I para mahasiswa diharapkan
memiliki capaian pembelajaran sebagai berikut:
1. mendeskripsikan karakteristik umum peserta didik yang kelak akan
menjadi tanggung jawab dalam praksis kependidikan,
2. mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah,
3. mendeskripsikan peraturan dan tata tertib sekolah,
4. mengidentifikasi kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah,
5. mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuluer,
6. mendeskripsikan praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di
sekolah.

PLP I memiliki beban belajar paling sedikit 1 (satu) sks dalam bentuk
praktik lapangan. Alokasi waktu untuk melaksanakan PLP I adalah 16 x 170
menit per semester. Ada 2 (dua) alternatif untuk pelaksanaan PLP I, yaitu
sistem blok dan sistem non blok.
Pada sistem blok, beban belajar 1 sks dapat diselesaikan dalam 8 (delapan)
hari dengan masing-masing 6 (enam) jam per hari (1 jam = 60 menit). Dari 8
(delapan) hari tersebut, 25% atau sekitar 2 (dua) hari proses pembelajaran
dilaksanakan di kampus untuk memberikan orientasi dan pembekalan
mahasiswa. Sedangkan 75% atau 6 (enam) hari proses pembelajaran
dilaksanakan di sekolah mitra untuk melakukan observasi.

Pada sistem non blok, beban belajar 1 sks dapat diselesaikan dalam 16
(enam belas) kali pertemuan masing-masing 170 menit. Dari 16 (enam belas)
pertemuan tersebut, 25% atau 4 (empat) kali pertemuan proses pembelajaran
dilaksanakan di kampus untuk memberikan orientasi dan pembekalan

2
mahasiswa. Sedangkan 75% atau 12 (dua belas) kali pertemuan proses
pembelajaran dilaksanakan di sekolah mitra untuk melakukan observasi.

E. Persyaratan

1. Mahasiswa
Mahasiswa peserta PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut,
a. Aktif sebagai mahasiswa Program Sarjana Pendidikan pada semester
berjalan;
b. Telah mengisi Kartu Rencana Studi pada semester berjalan dan
mencantumkan PLP sebagai salah satu rencana studi yang akan
dilakukan;
c. Telah lulus/sedang menempuh kelompok Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK);
d. Telah dan/atau sedang menempuh mata kuliah proses pembelajaran
pada program studi/jurusan masing-masing; dan
e. Telah mengumpulkan beban studi minimal 40 sks.

2. Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing untuk PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut.
a. Berkualifikasi akademik paling rendah magister atau magister terapan
dan berlatar belakang sesuai dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian
yang diampu;
b. Dosen yang berkualifikasi non-kependidikan harus memiliki sertifikat
pelatihan pembelajaran Pengembangan Keterampilan Instruksional
(Pekerti) dan/atau Aplied Aproach (AA);
c. Memilki jabatan paling rendah Asisten Ahli; dan
d. Diusulkan oleh program studi yang terkait.

3
3. Sekolah Mitra
Sekolah mitra untuk PLP I harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. peringkat akreditasi sekolah mitra paling rendah B (baik);
b. memiliki guru yang memenuhi persyaratan sebagai Guru Pamong; dan
c. berlokasi di wilayah yang mudah diakses oleh peserta PLP I.

F. Pelaksanaan
1. Peserta PLP I melakukan observasi dan mempelajari ;
a. Struktur organisasi dan tata kerja sekolah
b. Peraturan dan tata tertib sekolah,
c. Kegiatan-kegitan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara
bendera rapat brifieng)
d. Kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan ekstra
kurikuler, dan
e. Praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
2. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan paling sedikit 1
(satu) kali bimbingan di sekolah mitra.
3. Dosen pembimbing menyerahkan nilai PLP I kepada pengelola PLP.
4. Pengelola PLP melaksanakan monitoring dan evaluasi PLP I.

G. Sistem Pembimbingan
1. Mahasiswa peserta PLP I dibimbing oleh dosen pembimbing PLP I.
2. Satu dosen pembimbing PLP I paling banyak membimbing 8 (delapan)
orang mahasiswa PLPI.
3. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan secara intensif, baik
secara tatap muka maupun melalui media komunikasi lainnya.
4. Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan paling sedikit 1
(satu) kali bimbingan di sekolah mitra.

4
5. Proses pembimbingan ditekankan pada identifikasi permasalahan dan
hambatan yang dihadapi mahasiswa serta saran untuk solusi.

H. Sistem Penilaian
1. Komponen dan bobot penilaian PLP I terdiri dari :
a. Kehadiran di kampus dan sekolah 100%
b. Laporan pelaksanaan PLP I 50%
c. Ujian Lisan oleh dosen pembimbing 40%
PLP I

2. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan contoh format yang telah


disediakan (terlampir);
3. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing PLP I sesuai dengan
komponen dan bobot penilaian yang ditentukan.

I. Sistem Pengelolaan
PLP I sebagai bagian dari program pengalaman di sekolah, dikelola oleh
Panitia Pengelola PLP Universitas Muhammadiyah Bulukumba. Beberapa
pihak yang terkait dan harus dilibatkan secara aktif/partisipatif dalam
pelaksanaan PLP I yaitu :
No Posisi Peran dan Fungsi
1 Rektor Penanggung jawab Universitas
2 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengarah
Sumber Daya Manusia
3 Ketua Lembaga Pengarah
4 Dekan Penanggung jawab di fakultas
5 Wakil Dekan Bidang Akademik Pengarah di fakultas
6 Unit Pengelola PLP Ketua Pelaksana
7 Ketua Jurusan/Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Teknis
8 Sekretaris Juriusan/Program Studi Anggota Pelaksana Teknis

5
Pengelolaan dan pelaksanaan PLP I juga melibatkan kepala sekolah mitra
sebagai penanggung jawab di sekolah dan dosen pembimbing PLP I.

J. Pembiayaan
Seluruh pembiayaan kegiatan PLP I menjadi tanggung jawab Universitas
Muhammadiyah Bulukumba dan semua petugas yang terlibat dalam
penyelenggaraan magang mendapat imbalan (honorarium) sesuai peraturan
yang berlaku.
Sistem imbalan dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan seperti penelitian
bersama antara dosen pembimbing dan dosen lain dari Universitas
Muhammadiyah Bulukumba dengan pegawai instansi, guru pamong dan
kepala sekolah, kesempatan dan keleluasaan bagi pegawai instansi, guru
pamong dan kepala sekolah untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di Universitas
Muhammadiyah Bulukumba seperti, seminar, pelatihan, penggunaan
perpustakaan, prioritas mengikuti program penyetaraan dan kesempatan
melanjutkan pendidikan.
Tugas dan kegiatan membimbing mahasiswa dapat pula dihargai dalam
bentuk penghargaan angka kredit poin yang dapat dipergunakan dan
diperhitungkan untuk kenaikan pangkat, jabatan fungsional dan sertifikasi.

6
BAB II
HASIL PENGAMATAN

A. HASIL PENGAMATAN LANGSUNG KULTUR SEKOLAH


1. Visi dan misi SMKN 3 BULUKUMBA
Visi
“Terwujudnya peserta didik yang kompeten di bidangnya dan mampu
memenuhi tantangan era digitalisasi, globalisasi dan peduli lingkungan
serta memiliki daya saing merebut pasar kerja yang berlandaskan
IMTAQ”.

Misi
1) Menyelenggarakan dan mengembangkan Program Keahlian yang
berorientasi pada kebutuhan global serta iklim belajar yang berakar
pada norma budaya dan karakter bangsa.
2) Menyiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang
kompeten, profesional, disiplin, sesuai dengan bidang keahliannya.
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan pelayanan pelatihan yang
bersertifikat.
4) Memupuk dan mengembangkan kerja sama dengan IDUKA dalam
menyelenggarakan Praktik Kerja Industri.
5) Mencari pasar kerja global untuk menjalin kerjasama dalam
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta kerjasama penyaluran
tenaga kerja terdidik yang berkarakter.
6) Mengelola lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang aman, bersih,
rindang dan indah.

7
2. Profil sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMKN 3 BULUKUMBA
2 NPSN : 40313376
3 Jenjang Pendidikan : SMK
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Poros Bira Bulukumba KM.6
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 92661
Kelurahan : Salemba
Kecamatan : Kec. Ujung Loe
Kabupaten/Kota : Kab. Bulukumba
Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan
Negara : Indonesia
Lokasi Geografis Lintang -5 Bujur 120
2. Data Pelengkap
6 SK Pendirian Sekolah : 0231
7 Tanggal SK Pendirian : 2005-10-05
8 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
9 SK Izin Operasional : 0231
Tgl SK Izin
10 Operasional : 2005-10-05
11 Kebutuhan Khusus :  Tidak ada
12 Nomor Rekening : 025301000885302
13 Nama Bank : BRI
14 Cabang KCP/Unit : BULUKUMBA
15 Rekening Atas Nama : SMK N 3 BULUKUMBA
16 MBS : Ya
Luas Tanah Milik
17 (m2) : 1

8
18 LS Bukan Milik (M2) : 30000
19 Nama Wajib Pajak :  SMKN 3 BULUKUMBA
20 NPWP :  301570446806000
. Informasi Sekilah
21 Akreditasi : A
22 Kurikulum : 2013
23 Kepala sekolah : PLT- Muhammad Yamin
24 Operator Data : SRI RAHAYU
25 Akademik : -
26 Nomor Telepon :
27 Nomor Fax : -
28 Email : Smknegeri3bulukumba@gmail.com
29 Website : http://www.smkn3bulukumba.sch.id
4. Data Periodik
Waktu
30 penyelenggaraan : Sehari penuh (5 h/m)
31 Status menerima BOS : Bersedia menerima
32 Kepala sekolah : PLT- Muhammad Yamin
33 Sertifikat ISO : 9001:2008
34 Sumber Listrik : PLN
35 Daya Listrik Sekolah :  21600 Watt
36 Akses Internet : Telkomsel Flash
5. Sarana Prasarana
37 Ruang kelas : Kurang Baik
38 Ruang perpustakaan : Baik
39 Ruang labolatorium : Baik
40 Ruang praktik : Baik
41 Ruang pimpinan : Baik
42 Ruang guru : Baik
43 Ruang ibadah : Baik

9
44 Ruang UKS : Baik
45 Ruang toilet : Kurang Baik
46 Ruang gudang : Baik
39 Ruang sirkulasi : -
40 Ruang olahraga : -
41 Ruang TU : Baik
42 Ruang konseling : Baik
43 Ruang OSIS : Kurang
44 Ruang Bangunan : Kurang Baik

3. Penerapan Kedisiplinan di Sekolah


Penerapan kedisiplinan yang berlaku di UPT SMK Negeri 3 Bulukumba
adalah didasarkan pada peraturan yang berlaku dan di setujui oleh seluruh warga
UPT SMK Negeri 3 Bulukumba. Dari hasil pengamatan, yang telah dilaksanakan
maka kedisiplinan di sekolah sudah sangat disiplin. Unsur kebudayaan yang
diperoleh dari hasil observasi adalah sebagai berikut:
a. Salam, hampir setiap siswa melakukan salam kepada guru saat berada di
gerbang sekolah dan masuk ke dalam ruangan belajar.
b. Kerapian, penjaga sekolah maupun guru selalu ikut serta untuk mengajak
siswanya agar selalu rapi dan sopan, Dan juga ketika hendak masuk kedalam
lingkungan sekolah maupun kelas, guru terlebih dahulu memeriksa kerapian
siswanya.
c. Ketepatan waktu, ketepatan waktu untuk masuk ke dalam sekolah maupun
mengikuti mata pelajaran sudah cukup terealisasi meskipun beberapa siswa
belum bisa melaksanakan ketepatan waktu jika ada yang datang terlambat
maka akan dikenakan sanksi berupa membersihkan area sekolah dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan secara berulang-ulang maka siswa tersebut
mendapat surat panggilan Orang Tua dari Pihak Sekolah.
d. Kesopanan, hasil yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara terhadap
siswa mengenai kesopanan bahwa pada umumnya siswa kelihatannya sopan
dan memiliki tutur kata yang baik dan memberikan respon yang positif.

10
Berdasarkan hal tersebut maka, seorang guru harus bisa menerapkan
kedisiplinan bagi dirinya,serta anak didiknya dan seorang guru harus bisa
memberikan contoh yang baik serta mampu menerapkan kedisiplinan. jika
seorang guru tidak mampu menerapkan kedisiplinan pada dasarnya dengan baik,
maka kedisiplinan itu tidak akan berhasil diterapkan pada siswa.
Guru sebagai tolak ukur terciptanya kedisiplinan bagi siswa maka harus
mampu menerapkan kedisiplinan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran
maupun dalam membangun perilaku siswa.
4. Sikap Siswa Terhadap Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, Mayarakat dan Tamu
Tata hubungan kepala sekolah dengan semua warga sekolah baik guru, staf
karyawan, dan siswa mengacu pada nilai-nilai pendidikan karakter bangsa.
Dimana kepala sekolah sebagai bagian dari warga sekolah mempunyai peran
sebagai pendidik, manager, administrator, pemimpin dan motivator yang
merupakan figure yang harus menjadi teladan bagi siswa, guru dan staf pegawai.
Kepala Sekolah dan Guru memiliki visi yang sama dalam merencanakan dan
melaksanakan program pembelajaran, evaluasi belajar, melakukan analisis hasil
evaluasi dan mengadakan program tindak lanjut kepala sekolah melayani
kebutuhan belajar siswa dan membantu memecahkan masalah-masalah kesulitan
belajar melalui layanan bimbingan dan konseling.
Siswa di UPT SMK Negeri 3 Bulukumba sangat menghormati guru-gurunya
terlebih lagi kepala sekolahnya,dan begitu pula dengan tamu yang hadir di
sekolah ini. Oleh karena itu, sebagai seorang siswa yang ingin
mendapatkan ilmu yang diharapkan berguna suatu saat nanti maka murid
harus menghormati guru serta taat kepadanya. Menghormati guru
merupakan hal yang paling penting di antara kewajiban lainnya,bahkan
dapat dikatakan antara hormat dan taat manakah yang didahulukan, maka
menghormati guru harus diutamakan dengan kata lain menghormati guru
lebih penting dari pada menaatinya.
Adapun hasil pengamatan tentang sikap siswa terhadap kepala sekolah, guru,
karyawan, dan tamu dapat dilihat sebagai berikut:
a. Guru, karyawan dan siswa
Hubungan sosial yang terjadi menurut pengamatan yang dilakukan
bahwa antara guru dengan siswa sudah sangat dekat dan akrab, tidak ada

11
penekanan, dan unsur negatif yang dilakukan oleh Guru. Seiring perkenalan
dengan guru, kami juga melihat dan memperhatikan beberapa guru yang
saling berbagi informasi, dan bertegur sapa serta saling menanyakan kabar.
Dengan ini kami menyimpulkan bahwa kedekatan semua guru di UPT
SMK Negeri 3 Bulukumba baik terhadap karyawan maupun siswa sangat
dekat dan saling memperhatikan satu sama lain.
b. Guru dengan Guru
Hasil pengamatan hubungan antara guru dengan guru maka kami
juga melihat dan memperhatikan bahwa guru tersebut ketika bertemu
saling berbagi informasi, baik tentang siswa maupun hal yang lain dan
bertegur sapa serta menanyakan kabar masing-masing. Dengan ini
kami menyimpulkan bahwa kedekatan semua guru di UPT SMK
Negeri 3 Bulukumba sangat dekat dan saling memperhatikan satu
sama lain.
c. Siswa dengan siswa
Banyak diantara mereka yang memiliki perbedaan latar belakang,
baik tingkat ekonomi, suku dan ras akan tetapi bukan merupakan
penghalang bagi mereka untuk berinteraksi dan berteman, Candaan,
sharing pelajaran dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
sekolah.
5. Hubungan antara Warga Sekolah, Masyarakat sekitar dan Orang Tua
Siswa
Hubungan antara warga sekolah,masyarakat sekitar dan orang tua
terjalin sangat baik karena masyarakat sekitar menfasilitasi sekolah
diantaranya: Lapangan upacara, Area parkir, dan Tempat melakukan
kegiatan ekstrakurikuler.
Dan terkait hubungan antara warga sekolah dan orang tua siswa juga
terjalin sangat baik karena setiap ada kegiatan sekolah menyangkut
siswa/siswi pasti orang tua siswa juga di undang dan dilibatkan, baik
dalam hal pembangunan, dan kedisiplinan, bahkan orang tua siswa

12
mendukung jika sekolah tersebut meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui rapat yang melibatkan orang tua siswa.

B. PENGAMATAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA DI


SEKOLAH
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guna mendapatkan informasi
yang lebih lengkap telah dilakukan dengan selaku wakil kepala sekolah
bidang humas dapat diketahui bahwa SMKN 3 Bulukumba telah memiliki
struktur organisasi yang jelas dan Hal ini juga dapat dilihat pada bagan
struktur organisasi sekolah yang tertera pada website SMKN 3 Bulukumba
serta ruang Kepala SMKN 3 Bulukumba.
Dari jabatan struktural tingkat tertinggi yakni kepala sekolah, dibantu
dengan melakukan koordinasi dan pemberian instruksi dari dan kepada komite
sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan sampai tingkat
terendah yakni peserta didik. Kemudian terdapat jabatan, wakil kepala sekolah
bidang hubungan masyarakat/humas, wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, wakil kepala sekolah
bidang kepeserta didikan, dan Bendahara.

C. PENGAMATAN PERATURAN DAN TATA TERTIB SEKOLA


Ketentuan Umum:
Tata krama dan tata tertib ini di maksudkan sebagai rambu-rambu siswa
dalam bersikap, berucap, bertindak, bertingkah laku dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari disekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur
sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
Tata krama dan tata tertib ini di buat berdasarkan nilai-nilai yang di anut
dalam masyarakat seperti nilai ketaqwaan, sopan santun, kedisiplinan,
ketertiban, kebersihan, kerapian, keamanan dan nilainilai yang mendukung
kegiatan belajar yang efektif.

13
Setiap siswa wajib melaksanakan dan mematuhi ketentuan yang tercantum
dalam tata krama dan tata tertib ini dengan penuh kesadaran dan tanpa ada
paksaan dari siapapun.

Tata tertib sekolah:


BAB I
ORGANISASI DAN PESERTA DIDIK
Pasal 1
ORGANISASI
Organisasi yang dimaksud dalam tata tertib ini adalah Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 Bulukumba dan seluruh jajaran yang ada di dalamnya.
Pasal 2
PESERTA DIDIK
Peserta didik adalah semua putra-putri anak bangsa yang menimba ilmu di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bulukumba, yang berstatus
Siswa/Taruna.
Pasal 3
SISWA DAN TARUNA
1. Taruna adalah peserta didik yang belajar pada kompetensi keahlian
Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI).
2. Siswa adalah peserta didik yang belajar pada kompetensi keahlian
Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut (APAPL), Teknik Audio Video
(TAV), Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik Komputer
dan Jaringan (TKJ) dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL).
Pasal 4
SISWA/TARUNA SMK Negeri 3 Bulukumba yang dimaksud pada pasal 3 di
atas adalah peserta didik yang diterima di SMK Negeri 3 Bulukumba, melalui
seleksi penerimaan siswa baru, dan siswa/taruna yang diterima melalui mutasi
dari sekolah lain yang kompetensi keahliannya sama.

14
BAB II
PELAKSANA
Pasal 5
KEPALA SEKOLAH, WAKIL KEPALA SEKOLAH, DEWAN
GURU, PEMBINA EKSTRAKURIKULER, KETUA KOMPETENSI
KEAHLIAN, KEPALA PERPUSTAKAAN, KEPALA
LABORATORIUM, KEPALA BENGKEL DAN WALI KELAS
1. Kepala sekolah adalah kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang
mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan kebijakan teknis pengelolaan SMK Negeri 3 Bulukumba
2. Wakil Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan
membantu tugas kepala sekolah sesuai dengan bidangnya masing-masing.
3. Dewan Guru adalah semua guru yang ada dan bertugas di SMKN 3
Bulukumba, baik guru mata pelajaran, guru produktif maupun guru
Umum.
4. Pembina adalah semua guru yang mempunyai tugas tambahan dalam
membina kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan bakat dan minat
yang ada di SMKN 3 Bulukumba.
5. Ketua Kompetensi Keahlian adalah guru yang mempunyai tugas tambahan
dan bertanggung jawab pada kompetensi keahlian seperti yang dimaksud
pada pasal 3 serta mempunyai keahlian pada kompetensi tersebut.
6. Guru Bimbingan Konseling adalah guru yang mempunyai tugas
menangani kegiatan Bimbingan dan Konseling.
7. Kepala Perpustakaan adalah guru yang mempunyai tugas tambahan dan
bertanggung jawab pada perpustakaan SMKN 3 Bulukumba.
8. Kepala Laboratorium adalah guru yang mempunyai tugas tambahan dan
bertanggung jawab pada Laboratorium SMKN 3 Bulukumba.
9. Kepala Bengkel adalah guru yang mempunyai tugas tambahan dan
bertanggung jawab pada instalasi Bengkel Kompetensi Keahlian SMKN 3
Bulukumba.
10. Wali Kelas adalah guru yang diberikan tugas tambahan sebagai perwalian

15
siswa di kelas.
Pasal 6
KEDUDUKAN GURU DAN WARGA SEKOLAH
Setiap Guru dan Warga SMKN 3 Bulukumba bersamaan kedudukannya dalam
pelaksanaan dan penerapan Pedoman Tata tertib dan Disiplin
SISWA/TARUNA ini.
Pasal 7
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
1. OSIS merupakan organisasi peserta didik di SMK Negeri 3 Bulukumba,
yang merupakan perwakilan semua peserta didik yang ada, dan;
2. Staf Batalyon Taruna adalah merupakan bagian dari Osis SMKN 3
Bulukumba yang terkhusus pada Kompetensi Keahlian NKPI, dibawahi
langsung oleh Ketua Kompetensi Keahlian NKPI, melalui pejabat yang
disebut Perwira Batalyon Taruna.

BAB III
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
Pasal 8
KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
1. Peserta didik berkewajiban untuk bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Peserta didik wajib mematuhi dan mentaati Pedoman Tata tertib dan
Disiplin secara menyeluruh.
3. Peserta didik wajib menjaga nama baik sekolah.
4. Peserta didik wajib menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
5. Peserta didik wajib hormat dan patuh kepada kepalah sekolah, Guru dan
Staf
6. Peserta didik wajib melaksanakan semua keputusan sekolah.
7. Peserta didik wajib menjaga sarana dan prasarana sekolah.
8. Peserta didik wajib mengikuti segala kegiatan yang diselenggarakan oleh
sekolah, seperti Upacara bendera setiap hari Senin dan hari-hari besar
nasional, Apel masuk dan pulang, Kegiatan keagamaan kegiatan

16
ekstrakurikuler, dll.
9. Peserta didik wajib menerapkan 5 S. (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan
Santun).

Pasal 9
KEWAJIBAN BERPAKAIAN
Peserta didik wajib mengenakan pakaian seragam sekolah yang telah
ditentukan, dan akan dibahas lebih lanjut dalam pasal lain dalam BAB ini;
Pasal 10
KEWAJIBAN MENGIKUTI PBM
Peserta didik wajib mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan Sekolah.
Pasal 11
PAKAIAN SERAGAM
Yang dimaksud pakaian seragam adalah pakaian yang telah ditetapkan oleh
pihak Sekolah yang dipakai oleh peserta didik sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
Pasal 12
JENIS-JENIS PAKAIAN SERAGAM
Pakaian seragam yang dimaksud pasal 11 adalah sebagai berikut :
1. Pakaian Dinas Upacara (PDU)/Pakaian Nasional
a. PDU kompetensi keahlian NKPI Baju Putih, Celana/Rok Putih.
b. PDU kompetensi keahlian APAPL, TAV, TKR, TKJ, dan TITL, baju
putih celana abu–abu.
2. Pakaian Dinas Harian (PDH)/seragam sekolah/Pakaian Khas Sekolah
a. PDH Kompetensi Keahlian NKPI dan APAPL Baju Biru Muda dan
Celana/Rok biru tua,
b. PDH Kompetensi Keahlian TAV Baju Hitam Kombinasi Kuning,
Celana/Rok Warna Hitam,
c. PDH Kompetensi Keahlian TKR Baju Hitam Kombinasi Merah,

17
Celana Warna Hitam,
d. PDH Kompetensi Keahlian TKJ Baju Hitam Kombinasi Hijau,
Celana/Rok Warna Hitam,
e. PDH Kompetensi Keahlian TITL Baju Hitam Kombinasi Orange,
Celana/Rok Warna Hitam
3. Pakaian Praktek
a. NKPI, APAPL, TITL dan TKR menggunakan baju wearpack
b. TAV dan TKJ menggunakan Baju laboratorium
4. Pakaian Olahraga
5. Pakaian Pramuka
Pasal 13
JADWAL PAKAIAN SERAGAM
1. Pakaian Dinas Upacara (PDU)/Pakaian Nasional, Khusus untuk
kompetensi keahlian NKPI dipakai hanya pada hari senin dan hari-hari
besar nasional, sedangkan untuk kompetensi keahlian APAPL, TKR, TKJ,
TAV dan TITL dipakai pada hari Senin, Selasa dan hari-hari besar
nasional.
2. Pakaian Dinas Harian (PDH)/Pakaian Khas Sekolah dipakai pada hari
Rabu, dan Kamis, kecuali kompetensi keahlian NKPI dipakai pada hari
Selasa, Rabu dan kamis.
3. Pakaian Praktek dipakai pada saat praktek pembelajaran produktif di
bengkel.
4. Pakaian Olahraga dipakai pada saat pembelajaran Olahraga.
5. Pakaian Pramuka dipakai pada hari Jumat.
Pasal 14
TATA CARA BERPAKAIAN PDU
1. PDU Taruna-Taruni kompetensi keahlian NKPI.
a. Pakaian Dinas Upacara untuk Siswa Kompetensi Keahlian NKPI
wajib mengenakan pakaian dan atributnya dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Baju Putih dan celana putih lengan panjang

18
2) Taruni mengenakan kerudung (jilbab) warna Putih saat
menggunakan PDU.
3) Pet Sebagai Penutup Kepala,
4) Emblem Pet terletak di bagian depan pet
5) Evolet sebagai penanda Tingkatan/Kelas yang dipasang Evolet di
pasang pada Pundak,
6) Papan Nama Sebagai Identitas Pribadi dipasang pada baju bagian
dada sebelah kanan,
7) Wings dipasang pada baju bagian dada sebelah kiriiri, yang
menunjukkan pencapaian kompetensi, kualifikasi dan identitas
pengguna,
8) Rim/Ikat pinggang dengan kepala Rim yang telah ditentukan,
9) Sepatu PDH warna hitam dan berkaos kaki hitam,
10) Tas yang digunakan ke sekolah adalah tas ransel (bukan tas
pesta).
11) Seluruh perlengkapan tersebut harus dalam keadaan bersih dan
rapi.

2. PDU Siswa-Siswi Kompetensi Keahlian APAPL, TAV, TKR, TKJ, dan


TITL.
a. Pakaian Dinas Upacara untuk Siswa Kompetensi Keahlian APAPL,
TAV, TKR, TKJ, dan TITL wajib mengenakan pakaian dan atributnya
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Baju Putih dan rok abu-abu dengan ujung kaki baju berada di luar
pinggang celana.
2) Baju Putih dan rok abu-abu dengan ujung kaki baju berada di luar
dengan kententuan 2 kantong di depan bawah, panjang baju
dipertengan paha.
3) Siswi mengenakan kerudung (jilbab) warna Putih,
4) Topi Sebagai Penutup Kepala dengan lambang Tut Wuri
Handayani di bagian depan dan tulisan SMK Negeri 3 Bulukumba

19
di sisi kiri dan Kanan Topi,
5) Lambang Lokasi dipasang pada sisi kanan Lengan Baju di atas
Lambang Sekolah,
6) Lambang Sekolah dipasang pada sisi kanan Lengan Baju di bawah
Lambang Lokasi.
7) Lambang Jurusan dipasang pada sisi kiri lengan Baju sejajar
dengan Lambang Sekolah.
8) Lambang Merah Putih dipasang pada baju bagian dada kiri tepat di
atas saku baju.
9) Papan Nama dipasang pada baju bagian dada sebelah kanan
10) Lambang Anti Narkoba dan Anti Korupsi di pasang pada baju
bagian dada sebelah kanan tepat di bawah papan nama.
11) Dasi Abu-Abu dengan lambang tut wuri handayani atau lambang
sekolah atau tulisan SMKN 3 Bulukumba.
12) Rim/Ikat pinggang.
13) Sepatu warna hitam dan berkaos kaki hitam.
14) Tas yang digunakan ke sekolah adalah tas ransel (bukan tas pesta)
15) Seluruh perlengkapan tersebut harus dalam keadaan bersih dan
rapi.
Pasal 15
TATA CARA BERPAKAIAN PDH
1. PDH Taruna-Taruni kompetensi keahlian NKPI.
a. Pakaian Dinas Harian untuk Siswa Kompetensi Keahlian NKPI wajib
mengenakan pakaian dan atributnya dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Baju Biru Muda dan celana Biru tua dengan ujung kaki baju
berada di dalam pinggang celana/rok,
2) Taruni mengenakan kerudung (jilbab) warna biru tua.
3) Peci Sebagai Penutup Kepala,
4) Emblem Peci dipasang pada bagian kanan peci
5) Evolet dan atau Sepro sebagai penanda Tingkatan/Kelas yang
dipasang Evolet di pasang pada Pundak, Sepro dipasang pada

20
lengan baju,
6) Kopsteken sebagai Penanda Kompetensi Keahlian dipasang pada
ujung Kerah Baju,
7) Papan Nama Sebagai Identitas Pribadi dipasang pada baju bagian
dada sebelah kanan,
8) Wings dipasang pada baju bagian dada sebelah kiri, yang
menunjukkan pencapaian kompetensi, kualifikasi dan identitas,
9) Dasi berwarna biru tua dengan lambang dan atau tulisan SMKN 3
Bulukumba.
10) Lambang Sekolah dipasang pada sisi kanan Lengan Baju,
11) Lambang Jurusan dipasang pada sisi kiri lengan Baju sejajar
dengan Lambang Sekolah.
12) Rim/Ikat pinggang berwarna hitam dengan kepala Rim terbuat dari
kuningan,
13) Sepatu PDH warna hitam dan berkaos kaki hitam,
14) Tas yang digunakan ke sekolah adalah tas ransel (bukan tas pesta).
15) Seluruh perlengkapan tersebut harus dalam keadaan bersih dan
rapi.

2. PDH Siswa-Siswi Kompetensi Keahlian APAPL, TAV, TKR, TKJ, dan


TITL.
a. Pakaian Dinas Harian untuk Siswa Kompetensi Keahlian APAPL,
TAV, TKR, TKJ, dan TITL wajib mengenakan pakaian dan atributnya
dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Ujung kaki baju PDH berada di dalam pinggang celana/rok,
kecuali kaki baju PDH Siswi TAV, TKR, TKJ, dan TITL berada di
luar
2) Siswi mengenakan kerudung (jilbab) dengan warna yang sama
dengan warna celana/rok PDH masing-masing Kompetensi
Keahlian,
3) Khusus Siswa-Siswi Kompetensi Keahlian APAPL menggunakan

21
Peci warna biru tua
4) Lambang Sekolah dipasang pada sisi kanan Lengan Baju,
5) Lambang Jurusan dipasang pada sisi kiri lengan Baju sejajar
dengan Lambang Sekolah.
6) Lambang Merah Putih dipasang pada baju bagian dada sebelah kiri
tepat di atas saku baju, kecuali jurusan APAPL tidak menggunakan
Lambang merah putih
7) Papan Nama dipasang pada baju bagian dada sebelah kanan
8) Khusus PDH APAPL menggunakan Dasi berwarna biru tua
dengan lambang dan atau tulisan SMKN 3 Bulukumba.
9) Rim/Ikat pinggang.
10) Sepatu warna hitam dan berkaos kaki hitam,
11) Tas yang digunakan ke sekolah adalah tas ransel (bukan tas pesta).
12) Seluruh perlengkapan tersebut harus dalam keadaan bersih dan
rapi.
Pasal 16
KEGIATAN BELAJAR
1. Sesuai pasal 10, bahwa Peserta didik wajib mengikuti kegiatan belajar
sesuai jadwal yang telah ditetapkan;
2. Peserta didik wajib datang paling lambat 15 menit sebelum apel pagi
dimulai pukul 07.00 wita,
3. Peserta didik diwajibkan telah berada di dalam ruangan belajar sebelum
Guru mata pelajaran masuk ke dalam kelas;
4. Pelajaran dimulai pukul 07.30 Wita dan siswa harus hadir 15 menit
sebelum pelajaran dimulai untuk menyiapkan kelas;
5. Sebelum melakukan kegiatan belajar, kelas dalam keadaan bersih, rapi,
dan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar dalam keadaan siap;
6. Tanggung jawab persiapan kebersihan ruangan belajar diserahkan kepada
peserta didik yang bertugas pada hari itu;
7. Pelajaran berakhir pukul 15.45 Wita dan dilanjutkan dengan Shalat Ashar

22
dan Apel Pulang hingga pukul 16.00 Wita;
8. Siswa yang berhalangan hadir karena sakit harus memberitahukan ke
sekolah dengan mengirim surat keterangan dari orang tua dan surat
keterangan dari dokter jika sakit lebih dari 3 hari;
9. Apabila membawa kendaraan bermotor wajib di parkir pada tempat parkir
yang telah ditentukan dengan tertib dan dalam keadaan terkunci. Apabila
terjadi kerusakan atau kehilangan bukan tanggung jawab sekolah.
Pasal 17
ATURAN/UKURAN RAMBUT
1. Ukuran rambut peserta didik pria adalah sebagai berikut :
a. Tingkat I, ukuran rambut maksimum panjangnya 1 cm
b. Tingkat II dan III, ukuran rambut maksimum panjangnya 3 cm dengan
Komposisi 3 2 1, 3 cm rambut bagian atas, 2 cm bagian belakang dan 1
cm bagian bawah.
c. Ukuran rambut peserta didik wanita (taruni/siswi) tidak dibatasi tetapi
diatur rapi dan ditutup kerudung.
Pasal 18
PERIZINAN
1. Peserta didik yang sakit atau berhalangan hadir atau urusan penting
mendesak harus mendapat izin dari wali kelas atau guru piket;
a. Peserta didik yang meninggalkan pelajaran karena tugas sekolah harus
disertai surat tugas diketahui oleh kepala UPT dan dilindungi oleh
sekolah.
b. Peserta didik yang meninggalkan sekolah pada saat KBM wajib
meminta izin kepada guru yang mengajar / guru piket dan mengisi
blangko surat izin, selaku bukti bahwa siswa resmi keluar karena
keperluan.

BAB IV
HAK PESERTA DIDIK

23
Pasal 19
Peserta didik berhak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan Kompetensi Keahlian yang telah dipilih masing-masing dan
bimbingan dengan berdasarkan pada asas persamaan;

Pasal 20
Peserta didik berhak mengikuti 1 (satu) jenis kegiatan pengembangan diri dan
kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 Bulukumba dan dapat pindah pengembangan diri lain pada
awal semester.
Pasal 21
Peserta didik yang berprestasi peringkat 1 sampai 3 di kelas mendapatkan
penghargaan sesuai dengan aturan yang ada di SMKN 3 Bulukumba.
Pasal 22
Peserta didik berhak dipilih dan memilih menjadi Majelis Perwakilan Kelas
(MPK) dan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Pasal 23
Peserta didik berhak mengeluarkan pendapat, pertanyaan, ide dan usulan
kepada Dewan Guru sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan
mengedepankan norma kesopanan.

BAB V
PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 24
PELANGGARAN
Pelanggaran yang dimaksud adalah, seluruh tindakan peserta didik yang
bertentangan dengan KEWAJIBAN dan HAK yang telah tercantum pada
BAB III dan BAB IV.
Pasal 25
SANKSI

24
Sanksi adalah tindakan-tindakan (hukuman) untuk memaksa seseorang
menaati aturan atau menaati ketentuan undang-undang (tata tertib)
Pasal 26
PELANGGARAN RINGAN
1. Terlambat mengikuti mata pelajaran 10 menit.
2. Meninggalkan ruang belajar saat belajar tanpa izin dari guru.
3. Berpakaian seragam tidak lengkap dan atau tidak sesuai dengan ketentuan
.
4. Ukuran rambut tidak sesuai ukuran, atau menggunakan cat pewarna.
5. Memakai sepatu tidak sesuai dengan ketentuan.
6. Berhias, bersolek menggunakan lipstik, dan pemerah pipi dalam
lingkungan sekolah.
7. Memakai aksesoris atau perhiasan selain jam tangan.
8. Memakai cincin, gelang, kalung, dan anting-anting bagi pria.
9. Tidak mengikuti shalat berjamaah dhuhur dan ashar, kecuali wanita yang
berhalangan.
10. Duduk di pos SATPAM, tempat parkir, dan di luar lingkungan sekolah;
11. Berkeliaran di luar kelas pada saat jam pembelajaran berlangsung.
12. Memakai baju PDU / PDH dengan kaki baju yang pendek bagi perempuan
Pasal 27
SANKSI PELANGGARAN RINGAN
1. Teguran lisan (memberikan nasehat dan tugas kebersihan) selama 10 - 15
menit.
2. Diberikan surat pengantar masuk belajar oleh guru piket.
3. Pelanggaran ringan yang dilakukan sebanyak tiga kali maka di tingkatkan
ke dalam kategori pelanggaran sedang.
Pasal 28
PELANGGARAN SEDANG
1. Berada di kantin pada saat jam pembelajaran berlangsung
2. Bolos (meninggalkan lingkungan sekolah tanpa izin)
3. Tidak mengikuti upacara bendera/ apel masuk dan pulang

25
4. Mengganggu atau mengacau di kelas saat PBM
5. Mencoret tembok, pintu, dinding, kursi, meja dan lain-lain
6. Terlambat masuk sekolah/kelas satu kali 45 menit
7. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan sebanyak satu kali
8. Tidak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan sekolah
9. Ukuran rambut tidak sesuai ketentuan (lebih panjang)
10. Peserta didik memarkir kendaraan tidak pada tempat parkir yang telah
ditentukan atau di luar.
11. Peserta didik memarkir kendaraan di luar lingkungan sekolah
12. Masuk / keluar sekolah tidak melalui pintu utama
13. Membawa dan bermain kartu domino/joker/dan sejenisnya ke sekolah,
14. Menggunakan Jaket baju dan topi biasa dalam lingkungan sekolah,
15. Tidak menggunakan Pakaian Sesuai ketentuan yang berlaku di sekolah.
Pasal 29
SANKSI PELANGGARAN SEDANG
1. Teguran Tertulis (piket dan wali kelas).
2. Membuat pernyataan (Siswa) untuk tidak mengulangi kembali
pelanggaran dan apabila melakukan pengrusakan siswa diwajibkan
memperbaiki dan atau mengganti fasilitas yang rusak.
3. Pemberian tugas kebersihan satu kali 45 menit.
4. Peserta didik yang berulang kali memperoleh teguran ukuran Rambut akan
dilakukan pengguntingan oleh wali kelas.
5. Pemanggilan orang tua/wali (dilakukan sebanyak tiga kali).
6. Pelanggaran sedang yang dilakukan sebanyak tiga kali maka di tingkatkan
ke dalam kategori pelanggaran berat
Pasal 30
PELANGGARAN BERAT
BERAT RINGAN (BR)
1. Membawa HP ke sekolah. (BR)
2. Bersikap tidak sopan / menentang guru (BR)

26
BERAT SEDANG (BS)
1. Melubangi telinga dan atau memakai anting-anting bagi Taruna atau
Siswa (Laki-laki) (BS)
2. Bertato Permanen (BS);
3. Mengikuti organisasi terlarang (BS)
4. Menyebarkan selebaran yang terlarang/ujaran kebencian (BS)
5. Merokok di dalam atau di luar lingkungan sekolah dengan menggunakan
atribut sekolah (BS)
6. Merusak sarana dan prasarana sekolah (BS)
7. Mencemarkan nama baik sekolah (BS)

BERAT BERAT (BB)


1. Berjudi di lingkungan sekolah (BB)
2. Mengambil milik orang lain / mencuri (BB)
3. Berkelahi / main hakim sendiri di lingkungan sekolah (BB)
4. Menghina, Mencemarkan, Pemukulan Pegawai Sekolah baik guru maupun
staf (BB)
5. Melakukan penistaan / pelecehan agama secara sengaja (BB)
6. Tawuran antar peserta didik maupun peserta didik dengan masyarakat
umum (BB)
7. Memalsukan tanda tangan guru, kepala sekolah (BB)
8. Pelanggaran asusila bagi peserta didik (BB)
9. Membawa gambar pornografi baik di HP, Laptop, atau media lainnya (BS)
10. Merubah atau memalsukan nilai rapor (BB)
11. Melibatkan pihak luar melakukan tindakan yg merugikan sekolah (BB)
12. Membawa senjata tajam, senjata api di lingkungan sekolah (BB)
13. Membawa dan meminum minuman keras di lingkungan sekolah dan atau
di luar lingkungan sekolah dengan menggunakan atribut sekolah (BB)
14. Membawa, Mengkonsumsi, mengedarkan NARKOBA (BB)
Pasal 31
SANKSI PELANGGARAN BERAT

27
1. Pelanggaran berat ringan (BR) maka dilakukan pembinaan, pemanggilan
orang tua, pemberian tugas sekolah selama 3 hari PBM.
2. Tiga kali melakukan pelanggaran berat ringan akan ditingkatkan menjadi
pelanggaran berat sedang.
3. Siswa membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan kembali
pelanggaran dengan dibubuhkan materai 10.000 . Jika melakukan
pelangaran, BR, BS dan BB. Di keluarkan dari sekolah.
4. Pelanggaran berat sedang (BS) maka dilakukan pembinaan, pemanggilan
orang tua, pemberian tugas sekolah selama 6 hari PBM.
5. Tiga kali melakukan pelanggaran berat sedang (BS) akan disidang di
depan dewan guru dan ditingkatkan menjadi pelanggaran berat berat BB
dan akan dikembalikan kepada orangtua/dikeluarkan dari sekolah (Drop
Out).
6. Pelanggaran berat berat (BB) maka peserta didik dikeluarkan dari sekolah
(Drop Out).
7. Siswa yang dikeluarkan (Drop Out) akan diumumkan dalam lingkungan
sekolah.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 32
1. Tata tertib peserta didik SMK Negeri 3 Bulukumba terdiri dari tujuh bab,
34 pasal dan 68 ayat.
2. Tata tertib ini berlaku dalam lingkup SMK Negeri 3 Bulukumba, dan
dijalankan sepenuhnya oleh jabatan jabatan yang berhak dan telah
ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah.
3. Peraturan di SMK Negeri 3 Bulukumba bertujuan agar peserta didik
disiplin dan berbudi pekerti luhur.
Pasal 33
1. Pedoman Tata Tertib dan Disiplin peserta didik bersifat mengikat, dan

28
mengedepankan asas persamaan.
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan dan tata tertib ini akan
diatur kemudian.
3. Apabila terdapat kekeliruan dalam peraturan dan tata tertib ini akan
dibetulkan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 34
ALUR PEMBINAAN
1. Apabila terjadi pelanggaran di luar kelas, maka dilaporkan ke guru piket,
kemudian guru piket melaporkan secara tertulis ke wali kelas, kemudian
wali kelas melaporkan secara tertulis ke guru BK, kemudian guru BK
melaporkan ke Wakasek Kesiswaan, selanjutnya Wakasek Kesiswaan
melaporkan kepada kepala sekolah.
2. Apabila terjadi pelanggaran di dalam kelas, maka guru mapel melaporkan
secara tertulis ke guru piket, kemudian guru piket melaporkan secara
tertulis ke wali kelas, kemudian wali kelas melaporkan secara tertulis ke
guru BK, kemudian guru BK melaporkan ke wakasek Kesiswaan,
selanjutnya wakasek kesiswaan melaporkan ke kepala sekolah.

Apabila terjadi pelanggaran yang belum terdaftar dalam tata tertib ini,
maka akan di sesuaikan di kemudian hari.
Demikian peraturan dan tata tertib ini dibuat untuk ditaati dan
dilaksanakan. Peraturan dan tata tertib ini berlaku sejak dikeluarkannya.

D. PENGAMATAN KEGIATAN KEGIATAN CEREMONIAL-FORMAL


DI SEKOLAH
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dan wawancara yang
dilakukan dengan wakil kepala sekolah bidang kepeserta , kegiatan upacara
yang ada di SMKN 3 Bulukumba adalah upacara bendera setiap hari Senin
dan upacara peringatan hari besar. Pada masa sekarang mulainya
diterapkannya pembelajaran tatap muka.

29
Pengamatan kegiatan kegiatan rutin
Melalui belajar manusia mengaktualisasikan dirinya dengan
lingkungannya sedemikian rupa sehingga kualitas hidup dan kehidupannya
menjadi makin baik.Pendidikan pada hakekatnya bukan hanya menjadi
tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan
masyarakat. Mengenai pendidikan di sekolah, maka proses pendidikannya
tertuang dalam satuan pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan
kurikulum.
Selanjutnya, kegiatan pendidikan yang didasarkan pada penjatahan waktu
bagi masing-masing mata pelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum
sekolah lebih kita kenal dengan sebutan kurikuler. Sedangkan kegiatan yang
di selenggarakan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah
atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawaan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata
pelajaran dalam kurikulum. disebut Kegiatan Ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler
adalah kegiatan yang dilakukan oleh para peserta didik sekolah atau
universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada
pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas termasuk
di SMKN 3 BULUKUMBA. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar peserta
didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di
berbagai bidang di luar bidang akademik.
1. Tujuan Ekstrakurikuler
Secara khusus kegiatan ektrakurikuler bertujuan untuk :
a. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan potensi, bakat dan kemampuannya secara optimal,
sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan
masyarakat.
b. Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk
(artinya mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi peserta
didik secara utuh.

30
c. Pengembangan aspek afektif (nilai moral dan sosial) dan psikomotor
(ketrampilan) untuk menyeimbangkan aspek kognitif peserta didik.
d. Membantu peserta didik dalam pengembangan minatnya, juga
membantu peserta didik agar mempunyai semangat baru untuk lebih
giat belajar serta menanamkan rasa tanggungjawabnya sebagai seorang
manusia yang mandiri (karena dilakukan diluar jam pelajaran).
2. Fungsi Ekstrakurikuler
Fungsi dari ekstrakurikuler adalah:
a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan
bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
3. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, bahwa bentuk-bentuk dari
kegiatan ekstrakurikuler yaitu:
a. Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Paskibra.
b. Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan
lainnya.
c. Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi
informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya.

31
d. Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, dan Baca
Tulis Al-quran (BTQ).
4. Ruang Lingkup Ekstrakurikuler
Menurut Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, bahwa lingkup kegiatan
ekstrakurikuler terdiri dari:
a. Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta
didik secara perorangan.
b. Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh
peserta didik secara:
1) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal)
2) Berkelompok dalam kelas paralel.
3) Berkelompok antarkelas.
5. Prinsip-Prinsip Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman kepada tujuan dan maksud kegiatan disekolah
dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakurikuler. Pprinsip-prinsip
kegiatan ekstrakurikuler adalah:
a. Semua murid, guru dan personel administrasi hendaknya ikut serta
dalam meningkatkan program.
b. Kerjasama dalam tim adalah fundamental.
c. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.
d. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.
e. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat
memenuhi kebutuhan dan minat semua siswa.
f. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
g. Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya kepada nilai-nilai
pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.
h. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang
kaya pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga
menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.
6. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

32
Berpijak pada Selanjutnya berdasarkan Permendikbud Nomor 62
Tahun 2014, menyebutkan bahwa ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler,
yaitu:
a. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan
oleh satuan pendidikan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Ekstrakurikuler wajib di SMKN 3 BULUKUMBA adalah
PRAMUKA.
a) Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
Merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang yang dikembangkan
dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan minat
peserta didik. Ekstrakurikuler pilihan di SMKN 3 BULUKUMBA
adalah seni dan budaya.
7. Pengembangan Ekstrakurikuler
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler pilihan, dapat dilakukan melalui
tahapan-tahapan, yaitu:
Analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler.
a. Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik.
b. Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan.
c. Mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau
menyalurkannya ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya.
d. Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Semua satuan pendidikan wajib menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah.
Program kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan
dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang
tersedia pada gugus/ klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh
pemerintah Provinsi atau pemerintah Kabupaten/ Kota sesuai dengan
kewenangan masing-masing. Program Kegiatan Ekstrakurikuler

33
disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/ wali pada setiap awal
tahun pelajaran.
8. Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler pilihan dirancang di awal tahun
pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/ madrasah
atau wakil kepala sekolah/ madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler
diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

9. Penilaian Ekstrakurikuler
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat
penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya
meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh
padapendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas
peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.

E. HASIL PENGAMATAN PEMBIASAAN DAN KEBIASAAN POSITIF DI


SEKOLAH
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dan wawancara yang
dilakukan dengan wakil kepala sekolah bidang kepeserta didikan,, wakil kepala
sekolah bidang kepeserta didikan dan tim tata tertib sekolah bersama wali
kelas, guru BK serta guru bersinergi agar peserta didik tetap disiplin meskipun
melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Pihak sekolah mengkoordinir
dan menekankan kepada peserta didik bahwa kedisiplinan pada saat di sekolah
terkait dengan pembelajaran di sekolah.
Pada intinya peserta didik harus disiplin dalam mengerjakan tugas,
mengikuti pembelajaran disekolah, berperilaku yang beradab dan berpakaian
sesuai aturan dan tetap diharuskan mengikuti atribut sesuai jadwal yang
berlaku.Hal ini mengingat sebagai upaya pembiasaan dan kebiasaan positif di

34
sekolah agar terus menerapkan kedisiplinan.Kegiatan positif yang sudah
dibiasakan tercermin pada menunjukkan kegiatan kedisiplinan untuk
bersalaman kepada guru pada saat pembelajaran.
1. Kegiatan3S(Senyum,Sapa, Salam)
Kegiatan 3S (senyum, sapa, salam) ini memang dibiasakan diterapkan
untuk seluruh warga sekolah. Jika berpapasan, seluruh warga sekolah
saling senyum, sapa dan salam dengan baik. Seluruh warga sekolah
bersikap hangat dan ramah dalam menjamu tamu dan seluruh warga
sekolah lainnya. Hal ini diamati oleh mahapeserta didik PLP dan dirasakan
saat kami melakukan proses pemagangan di SMKN 3 Bulukumba..
2. Penggunaan Seragam Sekolah
Dari hasil Ovservasi yang telah dilakukan pembelajaran yang
dilakukan di sekolah yaitu pembelajaran tatap muka atau luring. Jadi,
Wakil kepalasekolah bidang kepeserta didikan dan guru BK setiap pagi di
depan gerbang sekolah bukan hanya menyambut peserta didik tetapi juga
mengecek peserta didik terkait ketertiban aturan, mulai dari seragam,
rambut, kuku, dan atribut sekolah.
Karena sudah kembali ke sekolah maka harus mengikuti peraturan dan
tata tertib sekolah yang sudah ditetapkan sebelumnya.Pada
pelaksanaannya masih terdapat banyak pelanggaran aturan dan tata tertib
tersebut, jika rambut panjang tidak sesuai ketentuan maka dipotong di hari
itu juga.
3. Anjuran Menjaga Kebersihan
Anjuran secara verbal saat kegiatan belajar mengajar bertujuan dalam
menjaga kebersihan pada SMKN 3 Bulukumba dilakukan dengan
memupuk kepedulian terhadap kebersihan sekolah.Kebersihan di dalam
ruang kelas maupun di luar kelas. Agar konsisten pembiasan ini dilakukan
dengan penjadwalan piket harian di kelas serta disediakannya tempat
sampah di depan masing-masing ruangan, dengan demikian upaya
menjaga kebersihan didukung penuh oleh SMKN 3 Bulukumba Terdapat
pelaksanaan kebersihan setiap dua kali dalam sebulan di hari Jum’at untuk

35
warga sekolah dengan tujuan menjaga fasilitas agar tetap nyaman, bersih,
asri, saat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

F. HASIL PENGAMATAN LANGSUNG PROSES PEMBELAJARAN DI


KELAS
1. Pengelolaan siswa Dalam Kelas
Dalam pengelolalaan siswa dalam kelas setiap guru mampu
menganalisis karakter setiap siswa dengan menguasai penerapan
kurikulum yang di sediakan oleh kementrian dan di terapkan di SMK
NEGERI 3 BULUKUMBA.
2. Penggunaan Metode, Tehnik dan Media belajar .
Penggunaan metode dan teknik belajar dengan mengajak Siswa-
Siswi SMKN 3 BULUKUMBA sambil belajar dan membagi ilmu antara
siswa dan gurunya .Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.
3. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran
4. Pengalaman yang diperoleh selama proses pembelajaran
Ada banyak hal pengalaman yang di peroleh selama mengamati
lingkungan sekolah dan proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil instrument penelitian PLP 1, maka penulis membahas


mengenai Manajemen Berbasis Sekolah, Perkembangan Peserta didik, dan
Kompetensi Guru.
1. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
a. Eman Suparman
Menurut Eman Suparman, seperti yang dikutip oleh Mulyono
dalam Sri Minarti (2011:50) mendefinisikan bahwa Manajemen
Berbasis sekolah (MBS) adalah penyerasian sumber daya yang
dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua
kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung
dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan

36
mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan sekolah dalam pendidikan
nasional.
a. Karakteristik MBS
1) Karakteristik utama MBS terletak pada pola pengelolaan
pendidikan baru yang berwatak desentralistis, yang ditawarkan
sebagai pengganti pola pengelolaan pendidikan lama yang
berwatak sentralistis. Dengan kebijakan deregulasi, diharapkan
berkembang kebiasaan kerja baru. Kebiasaan kerja serba diatur
harus ditanggalkan, diganti dengan kebiasaan kerja yang berbasis
motivasi diri, yang akan bermuara pada adanya keberanian
mengambil prakarsa atau inisiatif serta melakukan inovasi dalam
bidang pendidikan.
2) MBS memiliki karakter yang bertolak belakang dengan pola
pengelolaan pendidikan lama yang sentralistis. Karakter utama
MBS adalah desentralisasi, pemberian otonomi kepada daerah dan
sekolah, deregulasi, pemberdayaan (sekolah dan stakeholder),
pengutamaan profesionalisme, inisiatif, pengambilan resiko,
pertanggungjawaban keuangan, teamwork yang kompak dan
cerdas, kepemimpinan yang demokratis, partisipasi, berbagi
informasi dan organisasi yang non hierarkhis atau datar.
3) Penerapan MBS harus selalu difokuskan pada motivasi dan tujuan
utamanya yaitu peningkatan mutu pendidikan sebagaimana
tercermin dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik.
4) Prinsip-prinsip MBS pada hakikatnya merupakan penerjemahan
prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik ke dalam pengelolaan
pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip itu harus diterapkan ketika
sekolah menjalankan fungsi-fungsi manajemen yang
didesentralisasikan di sekolah. Prinsip-prinsip kepemerintahan
yang baik juga harus diterapkan oleh Guru dalam mengelola
pembelajaran di tingkat kelas.

37
5) penerapan prinsip-prinsip good governance harus dilakukan ketika
sekolah menjalankan kewenangan pengelolaan (manajemen)
pendidikan di tingkat sekolah baik dari segi fungsinya
(perencanaan (planning), pengorganisasian (Organizing),
pelaksanaan (Actuating), pengawasan (controlling).
Sesuai dengan tujuan MBS untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa melalui proses pembelajaran, maka pengelolaan proses belajar
mengajar di kelas juga harus mencerminkan ciri ciri pemerintahan
yang baik.
c. Fasilitas Sekolah
1) Cctv
2) Komputer
3) Wc
4) Wifi
5) Masjid
6) Perpustakaan
7) Kantin
8) Ruang osis
9) Ruang PMR
10) Ruang Pramuka
2. Perkembangan peserta Didik
Defisi Perkembangan peserta Didik Menurut ahli
a. Abdul Mujib (2006)
Menurutnya, memberikan pengertian bahwa peserta didik adalah
bentuk penyebutan murid yang mengisyaratkan atau menunjukan
dalam pendidikan formal dan non formal. Hal ini di dasari pada
kebutuhan peserta didik di sekolah yang memerlukan kajian demi
meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.
b. Ahmad Tafsir (2006)
Menurutnya, definisi peserta didik sebagai simbul penyebutan adanya
suatu hubungan antara tenaga pendidik dan murid yang dilakukan

38
dengan bentuk pengajaran atau adanya transfer ilmu dari guru sebagai
objek dan murid sebagai objek
c. Barnadib (1989)
Barnadib mengingkapkan bahwa peserta didik adalah tiap kelompok
individu yang menerima ilmu pengetahuan dari tenaga pendidikan
yang menjalankan kegiatan pendidikan. Bagi kegiatan pendidikan
dalam bentuk formal seperti sekolah ataupun dalam bentuk non formal
seperti lembaga kursus, palahtihan, dan lain sebaginya.
d. Abuddin Nata (2005)
Menurutnya, arti peserta didik adalah seseorang yang sedang berada
dalam proses pebelajaran sebagai objek yang dalam perkembangan dan
pertumbuhannya dilakukan menurut fitrahnya masing-masing. Kajian
ini dilakukan dalam meninjau manfaat mempelajari peserta didik yang
dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuannya.
e. Rahardjo (1999)
Menurutnya, arti peserta didik sebagai objek dari sebuah pendidikan
yang dilakukan oleh lembaga pendidikan formal atas nama penelitian
ilmiah sehingga apa yang dikaji dapat dipertanggungjawabankan bagi
setiap orang dan objek penelitian yang terlibat. Selengkapnya, baca;
Pengertian Penelitian Ilmiah Beserta Jenis Penilitian Ilmiah.
3. Kompetensi Guru
a. Definisi guru
1) Kompotensi professional
Komptensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan
materi dalam pelajaran secara luas dan mendalam. Tenaga pendidik
di SMKN 3 BULUKUMBA sebagian besar sudah memiliki
kompetensi profesional.
2) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik Kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

39
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
3) Kompetensi Kepribadian
Kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.
4) Kompetensi Sosial
Kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.

40
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
Berbagai upaya yang dilakukan pihak sekolah telah mampu mendukung
pembentukan karakteristik siswa SMK NEGERI 3 BULUKUMBA ,
seperti membiasakan berjabat tangan dengan guru, datang tapat waktu,
membersikan sebelum masuk sekolah, melakukan apel pagi dan
membiasakan membaca AL – QUR’ AN saat ingin memulai pembelajaran
pada jam pertama.

B. SARAN
Sebagai calon guru harus lebih banyak belajar lagi dalam menambah
wawasan dan pengetahuan serta pengalaman jangan malu untuk bertanya
karena itu bukan berarti kita kurang pengetahuan menununjukkan sikap
yang tegas dan juga harus menjadi panutan bagi para peserta didiknya.

41
DOKUMENTASI KEGIATAN

GAMBAR 1.1. DOKUMENTASI BERSAMA DOSEN PEMBIMBING,


KEPALA SEKOLAH, WAKIL KEPALA SEKOLAH BESERTA SATPAM
SEKOLAH

GAMBAR 1.2 DOMUNETASI PROSES PEMBELAJARAAN

42
GAMBAR 1.3 FOTO BERSAMA GURU DAN SISWA

GAMBAR 1.4 FOTO BERSAMA SISWA KELAS XII TKRO

43
GAMBAR 1.4 DOKUMENTASI RUANG TATA USAHA

GAMBAR 1.5 DOKUMENTASI RUANG PERPUSTAKAAN

44
GAMBAR 1.6 DOKUMENTASI TEMPAT PARKIR

GAMBAR 1.7 DOKUMENTASI RUANG GURU

45
GAMBAR 1.8 DOKUMENTASI KEGIATAAN UPACARA

DOKUMENTASI 1.9 KEGIATAN SHALAT BERJAMAAH DI MUSHOLA


SEKOLAH

46

Anda mungkin juga menyukai