TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR
2.1 Diabetes Melitus
2.1.1 Pengertian
Diabetes merupakan penyakit atau sindrom genetik yang dapat
diidentifikasi dengan hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang berhubungan dengan defisiensi
insulin absolut atau relatif, yang mempengaruhi sekresi insulin dan
kinerja insulin.(Nugroho, 2018).
Diabetes Melitus adalah hambatan yang terjadi pada metabolisme
secara genetik serta secara klinis tercantum heterogen dengan indikasi
adanya kehilangan toleransi karbohidrat. Diabetes Melitus merupakan
gangguan metabolik yang terjadi akibat adanya ketidakmampuan dalam
mengoksidasi karbohidrat, adanya hambatan pada mekanisme insulin,
dan ditandai dengan hiperglikemia, glikosuria, poliuria, polipdisi,
polifagia, asidosis yang sering menimbulkan sesak napas, lipemia,
ketonuria serta berakhir hingga koma (Sya’diyah et al., 2020).
Diabetes Melitus adalah adanya kadar gula darah yang merupakan
sekumpulan gejala dari hambatan metabolik yang memengaruhi
metabolisme didalam karbohidrat, lemak dan protein. Diabetes melitus
merupakan penyakit serius di dunia ini sebab penyakit diabetes melirus
cenderung mengalami kenaikan kasusnya seiring berjalannya waktu
(Nurayati & Adriani, 2018).
2.1.2 Etiologi
Menurut (Simatupang, 2018) berlandaskan pada asal mula yang
mendasari kemunculannya, Diabetes Melitus terbagi 4 tipe kategori,
yakni:
a. Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 dikarenakan rusaknya organ pankreas. Sering
terjadi pada anak kecil dan remaja atau orang dewasa sehingga sering
disebut Diabetes Juvenile (diabetes pada usia muda), namun sekarang
Diabetes Mellitus dapat ditemukan pada orang dewasa. Faktor
pemicu Diabetes Mellitus Tipe 1 adalah infeksi virus dan penyakit
autoimun (tidak bekerjanya sistem kekebalan tubuh) yang
mengganggu siklus pelepasan insulin, terutama sel-sel di pankreas
yang terjadi secara total. Oleh karena itu, pankreas akan kehilangan
kapasitasnya untuk mengantarkan dan mengantarkan insulin yang
dibutuhkan oleh tubuh.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh kombinasi resistensi insulin
dan kerusakan sekresi insulin sel. Diabetes tipe 2 pada umumnya
disebut sebagai diabetes gaya hidup karena bukan hanya faktor
keturunan yang dapat mempengaruhinya tetapi juga dapat disebabkan
oleh gaya hidup yang tidak menguntungkan.
c. Pradiabetes (Tipe Khusus)
Jenis pradiabetes / diabetes secara eksplisit disebabkan oleh kondisi
pada glukosa dalam darah di atas faktor biasa dalam faktor nya
menggabungkan endokrinopati, insosialisasi pankreas eksokrin,
penyimpangan genetik, pengobatan serta zat kimia.
7
2. Obat
a. OAD (Antidiabetik Oral) Tablet/Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
- Mekanisme Kerja sulfanilurea
Cara kerja obat ini dengan memperkuat pelepasan insulin yang
dibuang, menurunkan batas pelepasan insulin dan meningkatkan
emisi insulin karena rangsangan glukosa. Kelas obat ini biasanya
diberikan kepada pasien dengan berat badan normal tetapi dapat
digunakan pada pasien dengan berat badan lebih.
- Sistem kerja biguanida
Biguanida tidak memiliki efek pankreas, namun memiliki efek
berbeda yang dapat meningkatkan viabilitas insulin, khususnya:
a) Biguanida pada tingkat prereseptor → ekstra pankreas
• Menekan retensi gula
• Menekan glukoneogenesis di hati
• Membangun kecenderungan untuk reseptor insulin
b) Biguanida pada tingkat reseptor: proses peningkatan jumlah
reseptor insulin
c) Biguanida pada tingkat pascareseptor: memiliki dampak
intraseluler
3. Insulin
Tanda-tanda penggunaan insulin:
a. Tipe I DM
b. DM Tipe II yang pada akhirnya tidak dapat diobati dengan OAD
c. Kehamilan DM
d. DM dan TBC pneumonia berat
e. DM pada patah tulang
13
DM tipe I DM tipe II
Difisiensi Insulin
Nekrosis luka
Gangren
Kerusakan
integritas jaringan
DAFTAR PUSTAKA
B. Olokoba, A., A. Obateru, O., & B. Olokoba, L. (2012). Type 2 Diabetes Mellitus
A Review of Currebt Trends. Oman Medical Journal, 27, 269–273.
https://doi.org/doi: 10.5001/omj.2012.68
Fahra, R. U., , Widayati, N., & , Sutawardana, J. H. (2017). Hubungan Peran Perawat
Sebagai Edukator Dengan Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Jurnal Nurseline, 2(1),
67–72.
Fatimah, R. N. (2015). DIABETES MELITUS TIPE 2. 4(5), 93–101.
https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74
Hardika, B. D. (2018). Penurunan gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II
melalui senam kaki diabetes. Medisains, 16(2), 60.
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2759
Lotfy, M., Adeghate, J., Kalasz, H., Singh, J., & Adeghate, E. (2016). Chronic
Complications of Diabetes Mellitus: A Mini Review. Current Diabetes Reviews,
13(1), 3–10. https://doi.org/10.2174/1573399812666151016101622
Mappagerang, R., Tahir, M., & Mappe, F. (2017). TINGKAT NYERI PADA PASIEN
FRAKTUR. 6, 91–97.
Maulana, M. S. R. (2017). No TitleÉ? _______________________________
_ _. In Ekp (Vol. 13, Issue 3).
Sya’diyah, H., Widayanti, D. M., Kertapati, Y., Anggoro, S. D., Ismail, A., Atik, T.,
& Gustayansyah, D. (2020). Penyuluhan Kesehatan Diabetes Melitus
Penatalaksnaan Dan Aplikasi Senam Kaki Pada Lansia Di Wilayah Pesisir
Surabaya. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 9–27.
https://doi.org/10.31596/jpk.v3i1.64
Tjandrawinata. (2016). Patogenesis Diabetes Tipe 2 : Resistensi Insulin dan
Defisiensi Insulin. Dexa Medica Group, February, 1–5.
Varena, M. (2019). Karya Tulis Ilmia Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus. 121.
Wulandari, W. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diabetes Mellitus