Anda di halaman 1dari 6

PAPER FILSAFAT MANUSIA Manusia dan Kehendak Bebas

Disusun oleh :
1. The , Alvin Wibowo 2. Liem , Herman Siswanto 3. Gerian Esa Diasmara 4. Sammy Jethro B 5. Nusa Ayu Panuntun 6. Firdaus Danielle 10.40.0006 10.40.0012 10.40.0020 10.40.0040 10.40.0044 10.40.0045

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

I. Obyek dan Watak Kodrati Kehendak Manusia Menyatakan dan mempertimbangkan , tetapi dia juga berkehendak dan memilih . Manysia tidak dapat tidak berkehendak. Dia adalah makhluk yang secara esensial berkehendak . Tetapi dia mempunyai kemampuan untuk menghendaki apa yang disukainya , memilih apa yang dikehendakinya . Yang dikehendaki manusia secara mutlak adalah kebaikaan atau ada sebagai kebaikan . Kebaikan adalah ada sebagai obyek kemauan . Itulah sebabnya mengapa manusia seharusnya cenderung kearah kebaikan dalam dirinya sendiri , kebaikan sempurna . Dengan kata lain , manusia secara mutlak ingin bahagia . Secara OBYEKTIF , kebahagiannya berada dalam Tuhan , kebaikan sempurna , dan kehendak manusia , menurut kodratnya sendiri , cenderung kepadNya . Tetapi secara SUBYEKTIF , manusia mempunyai kemampuan unuk meletakkan kebahagiaanya dalam realitas - realitas lain , yang akhirnya mengarah atau tidak mengarah kepada Tuhan . Obyek kearah mana kehendak manusia cenderung disebut dengan Tujuan . Ini senantiasa adalah suatu Kebaikan . Kebaikan ini bisa berwujud material-non material , fisik atau moral , riil atau semu saja . Filsuf filsuf dewasa ini lebih suka berbicara tentang nilai dari pada tujuan Secara teliti , tujuan adalah obyek dari suatu kecenderungan , sedangkan nilai adalah apa yang membangkitkan suatu reaksi afektifitas , suatu feeling . Kehendak cenderung kearah suatu kebaikan yang disajikan oleh intelegensi . Kehendak sendiri tidak mengenal kebaikan , ia bukanlah suatu kemampuan untuk mengenal tiap tiap kegiatannya yang bebas harus diterangi oleh

pengenalan intelektual . Dan justru oleh karena interaksi terus menerus antara intelegensi dan kehendak itulah , maka manusia adalah suatu makhluk yang bebas. Dan dengan demikian maka kehendaklah yang cenderung kearah kebaikan , dan intelegensilah yang menentukan jenis kebaikan kearah mana kehendak cenderung dalam suatu hal yang kongkret . Kehendak Juga memiliki self reflection dan semua kegiatan bebas dari kehendak di sertai dengan self consciousness ( kesadaran diri . Peranan kehendak adalah memperhatikan bahwa pemuasan itu dibawahi oleh kebaikan bagi manusia secara keseluruhan . II. Manusia Memiliki Kehendak Semua perbuatan self-control ( penguasaan diri ) adalah perwujudan kehendak . Binatang binatang juga dapat membuktikan penguasaan diri tertentu , Misalnya seekor anjing yang lapar menahan diri untuk menjamah daging di atas meja , karena ia terlatik baik. Ia mampu untuk menguasaii dirinya . Tetapi itu bukanlah penguasaan diri yang sebenernya . Melihat daging menimbulkan pada anjing itu dua kecenderungan yang berlawanan , yaitu lapar dan takut . Ketakutan adalah akibat dari pengalaman dan latihan . Dia belajar dari pengalaman pengalaman terdahulu , bahwa kalau dia menjamah daging itu , dia akan dipukul . Kalau perasaan takut itu lebih kuat dari laparnya , akan dipastikan dia tidak akan menjamah daging itu. Tapi apabila laparnya lebih kuat , maka ia akan memberanikan diri untuk memakannya . Ada juga contohnya pada manusia . Misalnya seeorang pencuri . kita ia terdesak pada sebuah kebutuhan ekonomi yang benar benar mengharuskan dia untuk mencuri dompet tetangganya . pasti juga akan menimbulkan dua kecenderung , yaitu takut ditangkap polisi kalau dia mencuri , atau dia akan melakukan tindakan itu karena terhimpit ekonomi.

Tetapi mudah ditemukan banyak sekali kasus dimana manusia menguasai kecenderungan kecenderungan rendahnya karena alasan alsan yang sepenuhnya bersifat intelektual atau moral , dan bukan karena takut hukuman atau ingin kesenangan . Sebuah pembenaran empiris lainya tentang eksistensi kehendak ( sebagai kemampuan asli ) berupa fakta sebagai berikut : kita menghendaki , karena motif motif yang rasional , sesuatu yang bertetangan dengan perasaan dan tubuh kita . Dalam keadaan keadaan demikian , kita tidak tertarik oleh suatu kebaikan yang inderawi , melainkan oleh suatu kebaikan yang dipikirkan dan menjadi obyek untuk keputusan kita . III. Alasan alasan yang membenarkan adanya Kebebasan Fisik Kebebasan moral Kebebasan Psikologis Beberapa pemikir modern dan hli psikologi mengingkari kebebasan kehendak itu , dan mereka menyebut system ini dengan nama DETERMINISME . 3 Argumen klasik mengenai kebebasan Argumen Persetujuan Umum . Argumen Psikologis Argumen Etik : Kebebasan . Pada umumnya , kata kebebasan berarti ketiadaan paksaan .

IV. Mengapa Kehendak manusia itu Bebas ? Kebebasan manusia tidak terdiri hanya dari kemampuan untuk melakukan apa yang dia ingini tetapi juga memutuskan apa yang ingin diperbuatnya . V. Saat saat dari suatu pilihan yang Bebas Dalam setiap pilihan yang bebas , orang dapat membedakan berbagai saat . Tetapi kerap kali , keputusan yang diambil adalah begitu cepat , sehingga orang hampir tidak menyadari saat saat itu. ( 4 saat ) VI. Kecenderungan yang Dominan . Baik atau kebaikan adalah suatu istilah yang relative , Sesuatu dikatan baik sehubungan dengan seseorang . Aspek kebaikan berubah bukan hanya jika obyek berubah , tetapi juga kalau subyek berubah . Beberapa keadaan tertentu dapat mengakibatkan semacam perubahan pada diri saya , tetapi biasanya perubahan perubahan itu bersifat superficial . Tetapi ada perubahan perubahan lain yang mempengaruhi kita secara lebih dalam. Ini adalah keputusan bebas kita sendiri . Demikianlah terbentuk sesuatu yang bisa dinamakan : Kecenderungan dominant yang terdiri dari pengaruh yang semakin besar dari pilihan pilihan lampau atas pilihan pilihan sekarang VII. Ketiga jenis kegiatan kegiatan Bebas . Suatu Kecenderungan dominant bukanlah suatu kecenderunagn yang mendeterminasikan . Itulah sebabnya orang dapat membedakan tiga kategori fundamental dri kegiatan bebas . Kategori pertama , adalah yang terdiri dari kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dalam arah kecenderungan dominan . ia

mewujudkan secara kongkret gaya hidup yang telah dipilih oleh seseorang secara bertahap . Orang Kategori kedua , kegiatan bebas yang terdiri dari kegiatan orang yang biasanya mengikuti kecenderungan kegiatan yang dilakukan orang kontra kecenderungan dominant . kecenderungan egoisme mereka , kadang kadng melakukan perbuatan perbuatan yang mengandung kebaikan dan kebajikan , kemurahan hati . Kategori ketiga dari kegiatan kegiatan bebas adalah yang terpenting . Tidak hanya penyelewengan terhadap kecenderungan dominant , tidak pemisahan total dari kecenderungan itu. VIII. Kebebasan Horisontal dan Kebebasan Vertikal . IX. Kebebasan dihadapkan Determinisme determinisme . Ada suatu bentuk yang disebut dengan determinise fisik Determinisme biologis . Determinisme sosiologis Determinisme teologis Determinisme yang muncul dari ketidaksadaran .

X. Determinisme dan Ketidak-koherenan . XI. Kebebasan dan Kemungkinan Ramalan .

Anda mungkin juga menyukai