Anda di halaman 1dari 12

TPST

BANTARGEBANG
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) Bantargebang
Lokasi : Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi
Luas Area : 110, 3 Ha
Mulai Beroperasi : Tahun 1989 oleh BKLH Provinsi DKI jakarta dan Provinsi Jawa Barat.
TPST Bantargebang merupakan tempat pengolahan sampah yang berasal dari Provinsi DKI
Jakarta (5 zona pembuangan) dan Kota Bekasi (1 zona pembuangan). Pengolahan sampah di TPST
bantargebang menerapkan metode Sabitary Landfill. TPST Bantargebang dapat menampung sampah
sebanyak 6500 - 7000 ton/hari.
Pada tahun 2013, TPST Bantargebang mendapatkan plakat Adipura dengan kategori
tempat pemrosesan akhir sampah terbaik dari Presiden SBY. Tempat pengolahan sampah ini dikelola
bersamaan oleh PT Godang Tua Jaya, dimana sampah dikelola menjadi pupuk dan pembangkit listrik
yang akan terus dibangun hingga berkapasitas 138 MegaWatt dan menjadi PLTSA terbesar di dunia.
Fungsi dan Kegiatan di TPST
Bantargebang

Fungsi Kegiatan
-Pengolahan lebih lanjut
Sebagai tempat : sampah yang telah dipilah di
1. Pemisahan sumbernya
2. Pencucian atau Pembersihan -Pengolahan dan pemilahan
3. Pengemasan langsung sampah TPST
4. Pengiriman produk daur ulang Bantargebang.
-Meningkatkan mutu produk
recovery atau recyling
Sampah pada TPST Bantargebang

Sampah yang berasal dari wilayah Jakarta, UPK Badan Air,


dan business to businnes, dan sampah dari pasar dan Dinas
Kehutanan. Pada tahun 2019 mengalami penurunan 11 %.
Sampah pada TPST Bantargebang
Skema Sistem Pengolahan Sampah di TPST
Bantargerbang
Penghijauan
● Perlunya Perencanaan
revegetasi dan buffer area
(green boundary)
● Pada jalur menuju lokasi
TPA digunakan jenis pohon
pengarah
● Tanaman jenis perdu yang
beraroma juga dapat
digunakan
Energi yang diperoleh…
❏ Dalam menanggulangi tumpukan sampah dan memperpanjang umur manfaat TPST
Bantar Gebang, serta mendorong penggunaan dan pengembangan inovasi pengelolaan
sampah untuk menghasilkan energi listrik.
❏ Energi listrik sampah bantar gebang di TPST Bantargebang akan diolah menjadi bahan
bakar alternatif berupa Refuse Derived Fuel (RDF).


Pada tahun 2020, TPST Bantargebang mengolah Sampah dengan menghasilkan Listrik 783,63
MWh.

TPST Bantargebang telah beroperasi selama 221 hari dan mengolah 9.879 ton sampah dengan “Fly
Ash” dan “Bottom Ash” (FABA) yang dihasilkan sejumlah 1.918 ton. Berdasarkan jumlah hari
operasional sinkronisasi dengan turbin, total energi listrik yang dihasilkan mencapai 783,63 MWh

atau sekitar 110,59 kWh per ton sampah yang dibakar. Tahun 2020 diproduksi 29.263 ‘paving block’
dan produksi rata-rata per bulan sebesar 3.658 buah/bulan sebagai pemanfaatan FABA.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai