Fisiologis Trimester 3
Fisiologis Trimester 3
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Definisi
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9
bulan menurut kalender internasional. (Prawirohardjo, Sarwono. 2010.
Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo hal
213)
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan
sejati, yang menandai awal periode antepartum. (Lusiyana, Ana et al.
2006. Buku Ajar Asuhan KebidananVolume 1. Jakarta : EGC hal 492)
J. Abdomen
Adakah pembesaran, adakah luka bekas operasi,
adakah linea nira, adakah strie livide, adakah strie
albican (Sri Rahayu, 2013 : 26).
K. Punggung
Bagaimana posisi punggung (apakah kifosis,
lordosis, scoliosis). Umumnya ibu hamil memiliki
posisi punggung lordosis karena pergeseran pusat
gravitasi (Sri Rahayu, 2013 : 44).
L. Anogenital
Bagaimana keadaan perineum, warna vulva,
pengeluaran pervaginam (warna, konsistensi, bau),
adakah pembesaran kelenjar bartholini, adakah
oedema, adakah condilomatalata atau condiloma
acuminata.
M. Ekstremitas
Apakah ekstremitas simetris, adakah varises pada
ekstremitas bawah, adakah oedema pada ekstremitas
atas dan bawah (Wafi Nur, 2013 : 137).
2. Palpasi
A. Leopold 1
Tujuan : menentukan umur kehamilan
(berdasarkan TFU) dan menentukan bagian apa yang
terdapat di fundus.
Temuan :
a. Jika bagian janin bulat dan keras, mudah
dgoyangkan, berarti kepala dan posisi janin
membujur
b. Jika bagian janin teraba tidak beraturan, agak
bulat, lebih lunak dari kepala, sulit untuk
digoyang, berarti bokong dan letaknya membujur.
Normalnya akan teraba bokong.
c. Jika tidak teraba apapun di fundus atau kosong,
berarti posisi janin melintang.
Perkiraan TFU terhadap umur kehamilan
1. Umur kehamilan : 12 minggu
TFU : 1/3 di atas simfisis atau 3
jari di atas simfisis
Cm :-
2. Umur kehamilan : 16 minggu
TFU : ½ simfisis-pusat
Cm :-
3. Umur kehamilan : 20 minggu
TFU : 2/3 di atas simfisis atau 3
jari di bawah pusat
Cm : 20 cm
4. Umur kehamilan : 24 minggu
TFU : Setinggi pusat
Cm : 23 cm
5. Umur kehamilan : 28 minggu
TFU : 1/3 di atas pusat aatu 3
jari di atas pusat
Cm : 26 cm
6. Umur kehamilan : 32 minggu
TFU : ½ pusat-procesus
xifoideus
Cm : 30 cm
7. Umur kehamilan : 36 minggu
TFU : Setinggi procesus
xifoideus
Cm : 33 cm
8. Umur kehamilan : 40 minggu
TFU : Dua jari (4cm) di bawah
px
B. Leopold 2
Tujuan : menentukan bagian apa yang ada di
kanan dan kiri perut.
Temuan :
a. Jika teraba kokoh, cembung, panjang, dan
tertahan oleh massa yang dianggap kepala atau
bokong maka berarti punggung janin. Posisi
punggung janin pada kanan atau kiri abdomen
menunjukkan posisi janin membujur.
b. Jika teraba kecil, menonjol, bentuk tidak
beraturan dan bergerak jika ditekan, menendang
atau memukul tangan pemeriksa, berarti bagian
kecil janin yaitu tangan, kaki, lutut dan siku.
Biasanya berada pada sisi berlawanan dengan
punggung janin.
c. Jika bagian-bagian kecil banyak pada seluruh
abdomen, punggung sulit dirasakan berarti posisi
posterior (punggung posterior).
C. Leopold 3
Tujuan : menentukan bagian apa yang berada di
bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau
belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Temuan :
a. Hasil temua sama dengan leopold 1
b. Jika bagian presentasi adalah kepala, dan
mungkin agak sulit untuk digoyang berarti kepala
sudah masuk pintu atas panggul.
D. Leopold 4
Tujuan : berapa masuknya bagian terbawah ke
dalam rongga panggul.
Temuan :
a. Jika jari-jari tanagn bertemu (konvergen) berarti
kepala belum masuk PAP.
b. Jika jari-jari tangan sejajar berarti kepala sudah
masuk rongga panggul.
c. Jika jari-jari kedua tangan saling menjauh
(divergen) berarti ukuran kepala terbesar sudah
melewati PAP.
(Sri Rahayu, 2013 : 28-32)
3. Auskultasi
Menghitung denyut jantung janin (DJJ).
Lokasi untuk mendengarkan DJJ :
a. Kedudukan fleksi : di daerah punggung janin.
b. Kedudukan defleksi : di dada janin.
c. Letak kepala : daerah kiri kanan bawah pusat.
d. Letak bokong : daerah kiri kanan atas pusat.
e. Letak lintang : daerah pusat.
Cara menghitung DJJ yaitu 3x5 detik dikalikan 4
untuk mendapatkan DJJ 1 menit.
Interpretasi DJJ :
a. Frekuensi normal 120-160 x/menit.
b. Kekuatan normal kuat, atau lemah (terdengar jauh).
c. Teratur, misalkan 11 12 11, dan tidak teratur jika 10
14 10.
(Sri Rahayu, 2013 : 33-34)
4. Perkusi
Yang dikaji adalah reflek patella dengan
menggunakan patella hammer.
5. Pemeriksaan panggul luar
a. Distantia spinarum (DS)
Jarak antara spina iliaka anterior superior (SIAS)
kanan dan kiri. Normalnya 23-26 cm.
b. Distantia cristarum (DC)
Jarak terjauh antara crista iliaka kanan dan kiri,
terletak kira-kira 5 cm di belakang SIAS. Normalnya
26-29 cm.
c. Conjugate eksterna atau boudeloque (CE)
Jarak antara tepi atas simpisis pubis dan ujung
procesus spinosus vertebra lumbal V. normalnya 18-
20 cm.
d. Distantia tuberum
Ukuran melintang dan bawah panggul atau jarak
antara tuber iskhiadikum kanan dan kiri. Normalnya
adalah 10,5-11 cm.
e. Lingkar panggul (LP)
Menggunakan pita pengukur, diukur dari tepi atas
simpisis pubis, dikelilingkan ke belakang melalui
pertengahan antara SIAS dan trochanter mayor
kanan, ke ruas lumbal V dan kembali sepihak.
Normalnya 80-90 cm.
(Sri Rahayu, 2013 : 37)
6. Pengukuran panggul dalam
a. Promotorium, normalnya tidak tercapai.
b. Linea inominata, normalnya teraba sepertiga bagian.
c. Dinding samping panggul, normlanya konvergen.
d. Sacrum, normlanya konkaf atau vekung dalam arah
atas bawah kiri dan kanan.
e. Arcus pubis, normalnya 90o.
(Sri Rahayu, 2013 : 38)
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Tes lab : Haemoglobin
Nilai normal : 10,5-14,0
Nilai tidak normal : <10,5
Diagnosis atau masalah terkait : Anemia
b. Tes lab : Protein urine
Nilai normal : Terlacak/negative
Bening/negative
Nilai tidak normal : >Atau =2+
Keruh (positif)
Diagnosis atau masalah terkait : Protein urine
c. Tes lab : Glukosa dalam
Urine
Nilai normal : Warna hijau
Nilai tidak normal : Kuning, oranye,
coklat
Diagnosis atau masalah terkait : Diabetes
d. Tes lab : Golongan darah
Nilai normal : A B O AB
Nilai tidak normal : Tidak ada
Diagnosis atau masalah terkait : Ketidakcocokan
ABO
8. Pemeriksaan penunjang lain
Misalkan USG, rontgen.
9. Kesimpulan
G…P… Uk.. anak hidup atau mati, anak tunggal atau
kembar, letak anak, anak intrauterine atau ekstrauterin,
keadaan jalan lahir, dan keadaan umum penderita.
2. Interpretasi data
DATA DASAR
Ds
Ibu mengatakan hamil anak ke.. usia kehamilan.. HPHT…
Do
Merupakan hasil dari pemeriksaan fisik yang menunjang
terbentuknya diagnosa yaitu :
a. Hasil TTV
b. BB sekarang
c. LILA
d. Hasil palpasi
e. Hasil auskultasi
DIAGNOSA/MASALAH/KEBUTUHAN
Dx
G…P… Uk.. dengan kehamilan normal
3. Perencanaan
Dx
G…P..Uk.. dengan kehamilan normal
Perencanaan dan rasional :
a. Bina hubungan saling percaya antara petugas dan ibu.
Rasional : Kepercayaan yang diberikan ibu kepada petugas dapat
memudahkan petugas dalam pemeriksaan dan pengkajian.
b. Beritahukan hasil pemeriksaan.
Rasional : Ibu dapat mengetahui kondisi janinnya bahwa
janinnya tidak ada masalah.
c. Berikan konseling kepada ibu mengenai tanda-tanda persalinan
dan tanda bahaya kehamilan.
Rasional : Tanda-tanda persalinan dan tanda-tanda bahaya
kehamilan diberitahukan secara dini agar ibu waspada dan jika
sewaktu-waktu terdapat tand-tanda seperti yang telah dijelaskan
maka ibu langsung menuju ke faskes terdekat.
d. Jadwalkan kunjungan berikutnya yaitu kunjungan ulang setiap
seminggu sekali.
Rasional : Mengetahui perkembangan kesehatan dari ibu dan
janin.
e. Kolaborasi dengan dokter (jika diperlukan) untuk tindak lanjut.
Rasional : Dokter berwenang dalam memberikan terapi berupa
obat.
4. Pelaksanaan
Dx
G…P..Uk.. dengan kehamilan normal
Tanggal….
Jam…
Pelaksanaan :
a. Membina hubungan saling percaya antara petugas dan ibu .
b. Memberitahukan hasil pemeriksaan.
c. Memberikan konseling kepada ibu mengenai tanda-tanda
persalinan dan tanda bahaya kehamilan.
d. Menjadwalkan kunjungan berikutnya yaitu kunjungan ulang
setiap seminggu sekali.
e. Berkolaborasi dengan dokter (jika diperlukan) untuk tindak
lanjut.
5. Evaluasi
Dx
G…P..Uk.. dengan kehamilan normal
Tanggal…
Jam…
Evaluasi :
S (subyektif) : Mencatat semua keluhan pasien
O (Obyektif) : Mencatat hasil pemeriksaan
A (Analisa) : Mencatat diagnosa, masalah yang terjadi dan
kebutuhan
P (Planning) : Merencanakan pelayanan yang akan diberikan