Anda di halaman 1dari 13

Asuhan keperawatan anestesi yang sering muncul di Instalasi Bedah Sentral

Jam Masalah/Diagnosa Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi (SOAP) Nama &


Tujuan Intervensi Paraf
Cemas b.d kurangnya Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
pengetahuan mengenai tindakan intervensi 2. Kaji tingkat kecemasan ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
anestesi dan pembedahan keperawatan 3. Orientasi dengan tim ➢ HR …..x/mnt
DS : anestesi / askan kesehatan/kamar operasi ➢ RR …..x/mnt O:
➢ Pasien mengatakan belum selama 1 jam,. 4. Jelaskan jenis prosedur tindakan 2. Mengkaji tingkat ➢ TD…..mmHg
mengetahui tentang Maka kecemasan anestesi yang akan dilakukan kecemasan ➢ RR…..x/mnt
prosedur anestesi dan pasien menurun 5. Beri dorongan pada pasien untuk ➢ Pasien tampak sudah ➢ HR…..x/mnt
pembedahan dengan K.H : mengungkapkan perasaan tenang dan kooperatif ➢ ……………….
➢ Pasien merasa khawatir ➢ TTV dbn 6. Dampingi pasien untuk 3. Orientasi dengan tim ➢ ………………..
dengan kondisi yang ➢ Pasien mengurangi rasa cemas kesehatan/kamar operasi ➢ ………………..
dihadapi menyatakan siap 7. Ajarkan teknik relaksasi 4. Menjelaskan jenis
untuk dilakukan prosedur tindakan A : Masalah teratasi/
DO : pembiusan anestesi yang akan masalah teratasi sebagian/
➢ TD meningkat ➢ Pasien tampak dilakukan masalah tidak teratasi
➢ HR meningkat tenang dan ➢ Pasien menyatakan P : Intervensi dihentikan/
➢ RR meningkat kooperatif sudah siap untuk Intervensi dipertahankan/
➢ Tampak Gelisah ➢ Pasien paham dilakukan pembiusan Intervensi dilanjutkan
➢ Tampak tegang mengenai 5. Memberi dorongan pada
➢ Keringat dingin tindakan anestesi pasien untuk
➢ Tampak pucat dan pembedan mengungkapkan
➢ Suara bergetar yang akan di perasaan
➢ Pasien sering bertanya lakukan pada 6. Mendampingi pasien
tentang tindakan anestesi pasien untuk mengurangi rasa
dan pembedahan cemas
7. Mengajarkan teknik
relaksasi
➢ Teknik relaksasi
napas dalam

1
Resiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
cairan dan elektrolit b.d lama intervensi 2. Kaji tingkat kekurangan volume ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
puasa / los cairan tubuh keperawatan cairan ➢ HR …..x/mnt
DS : anestesi / askan 3. Kolaborasi untuk pemberian cairan ➢ RR …..x/mnt O:
➢ Pasien mengatakan puasa selama 1 jam,. dan elektrolit 2. Mengkaji tingkat ➢ Cairan masuk……cc
sejak 10 jam yang lalu Maka 4. Monitor masukan dan keluaran kekurangan volume ➢ Cairan keluar……cc
➢ Pasien menyatakan haus keseimbangan cairan dan elektrolit cairan ➢ TD….. mmHg
cairan dalam ruang 5. Monitor perdarahan ➢ …………………. ➢ HR…..x/mnt
DO : intrasel dan 3. Berkolaborasi untuk ➢ RR…..x/mnt
➢ TD rendah ekstrasel tubuh pemberian cairan dan ➢ ………………..
➢ HR meningkat dan lemah tercukupi dengan elektrolit
➢ RR meningkat K.H : ➢ Cairan dextrose 5% A : Masalah teratasi/
➢ Akral dingin ➢ TTV dbn ➢ Cairan NaCl masalah teratasi sebagian/
➢ Bibir tampak kering ➢ Pasien 4. Memonitor masukan dan masalah tidak teratasi
➢ Tampak pucat menyatakan tidak keluaran cairan dan P : Intervensi dihentikan/
haus, tidak lemas elektrolit Intervensi dipertahankan/
➢ Akral kulit ➢ Cairan dextrose 5% Intervensi dilanjutkan
hangat masuk 300 ml
➢ Masukan dan 5. Memonitor perdarahan
keluaran cairan ➢ Perdarahan 100ml
seimbang atau 10 kassa kecil
➢ Urin output 1-2
cc/kg BB/Jam
➢ Hasil lab
elektronik darah
normal
Nyeri b.d proses penyakit/ Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
agen pencedera intervensi 2. Kaji tingkat nyeri ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
DS : keperawatan ➢ P : penyebab nyeri ➢ HR …..x/mnt
➢ Pasien mengatakan atau anestesi / askan ➢ Q : qualitas nyeri ➢ RR …..x/mnt O:
melaporkan rasa nyeri selama 1 jam,. ➢ R : lokasi nyeri 2. Kaji tingkat nyeri ➢ ……………….
➢ Maka nyeri ➢ S : skala nyeri, ➢ P : penyebab nyeri ➢ ……………….
menurun dengan ➢ T : lama nyeri ➢ Q : qualitas nyeri ➢ TD….. mmHg
DO : K.H : 3. Gunakan teknik komunikasi ➢ R : lokasi nyeri ➢ HR…..x/mnt
➢ TD meningkat ➢ TTV dbn terapeutik dan ajarkan teknik ➢ S : skala nyeri, ➢ RR…..x/mnt
➢ HR meningkat ➢ Pasien relaksasi ➢ T : lama nyeri ➢ ………………..
➢ RR meningkat menyatakan nyeri 4. Kolaborasi dengan dokter DSAN 3. Menggunakan teknik
➢ Skala nyeri 0-10 menurun dalam pemberian analgetik komunikasi terapeutik A : Masalah teratasi/
masalah teratasi sebagian/
2
➢ Qualitas nyeri(seperti di ➢ Pasien mampu dan ajarkan teknik masalah tidak teratasi
tusuk2 jarum/ di teindih beban istirahat relaksasi
P : Intervensi dihentikan/
berat, di sayat2) ➢ Pasien tampak ➢ Teknik relaksasi
Intervensi dipertahankan/
➢ Lokasi nyeri tenang napas dalam
Intervensi dilanjutkan
➢ Lama nyeri(misal : nyeri 4. Berkolaborasi dengan
berlangsung 5detik dalam dokter DSAN dalam
sehari 2 kali timul) pemberian analgetik
➢ Pola napas berubah ➢ PCT, Ibuproven
➢ Tampak meringis menahan
nyeri
➢ Bersikap protektif (mis :
waspada, posisi menghidari
nyeri)
➢ Gelisah
Hipotermi b.d berada atau Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
terpapar dilingkungan yang intervensi 2. Mempertahankan suhu tubu ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
dingin/trauma masa lalu akan keperawatan selama durante anestesi atau ➢ HR …..x/mnt
tindakan pembedahan anestesi / askan operasi ➢ RR …..x/mnt O:
DS : selama 1 jam,. 3. Berikan penghangat 2. Kaji tingkat nyeri ➢ ……………….
➢ Pasien mengatakan Menunjukkan ➢ P : penyebab nyeri ➢ ……………….
kedinginan termoregulasi ➢ Q : qualitas nyeri ➢ TD….. mmHg
➢ membaik dengan ➢ R : lokasi nyeri ➢ HR…..x/mnt
K.H : ➢ S : skala nyeri, ➢ RR…..x/mnt
DO : ➢ TTV dbn ➢ T : lama nyeri ➢ ………………..
➢ TD ➢ Kulit hangat 3. Menggunakan teknik
➢ HR meningkat/takikardi ➢ Perubahan warna komunikasi terapeutik A : Masalah teratasi/
➢ RR kulit tidak ada dan ajarkan teknik masalah teratasi sebagian/
➢ Suhu tubuh dibawah normal ➢ Keletihan dan relaksasi masalah tidak teratasi
➢ Pucat mudah ➢ Teknik relaksasi P : Intervensi dihentikan/
➢ Kulit teraba dingin tersinggung tidak napas dalam Intervensi dipertahankan/
➢ menggigil ada 4. Berkolaborasi dengan Intervensi dilanjutkan
➢ Kuku sianosis dokter DSAN dalam
pemberian analgetik
➢ PCT, Ibuproven
Resiko aspirasi b.d penurunan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
tingkat kesadaran intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
DS : - keperawatan 3. Pantau tanda-tanda aspirasi ➢ HR …..x/mnt
anestesi / askan 4. Pantau tingkat kesadaran, reflek ➢ RR …..x/mnt O:
3
DO : selama 1 jam,. batuk 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
➢ TD Tidak terjadi 5. Pantau kemampuan menelan senyaman mungkin ➢ ……………….
➢ HR aspirasi dengan 6. Pantau status paru ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
➢ RR K.H : 7. Bersihkan jalan napas sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
➢ Suhu ➢ TTV dbn 8. Kolaborasi dengan dokter dalam 3. Memantau tanda-tanda ➢ RR…..x/mnt
➢ Banyak sekret/saliva di oral ➢ Kemampuan pemberian obat aspirasi ➢ ………………..
➢ Pasien belum sadar kognitif dan ➢
A : Masalah teratasi/
status neurologis 4. Memantau tingkat
masalah teratasi sebagian/
yang tidak kesadaran, reflek batuk
masalah tidak teratasi
berbahaya 5. Memantau kemampuan
➢ Mampu menelan menelan P : Intervensi dihentikan/
➢ Bunyi paru yang 6. Memantau status paru Intervensi dipertahankan/
bersih 7. Membersihkan jalan Intervensi dilanjutkan
➢ Tonus otot yang napas
adekuat 8. Berkolaborasi dengan
dokter DSAN dalam
pemberian obat
Pola napas tidak efektif b.d Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
disfungsi neuromuscular intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
dampak sekunder obat keperawatan 3. Jaga jalan napas ➢ HR …..x/mnt
pelumpuh otot pernapasan/obat anestesi / askan 4. Pasang peralatan oksigen ➢ RR …..x/mnt O:
general anestesi selama 1 jam,. 5. Beri suplai oksigen 2-3 lpm 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
DS : - Pola napas 6. Monitor aliran oksigen senyaman mungkin ➢ ……………….
membaik dengan 7. Monitor ritme, irama, kedalaman ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
DO : K.H : dan usaha respirasi sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
➢ TD ➢ TTV dbn 8. Monitor pada napas takipneu 3. Menjaga jalan napas ➢ RR…..x/mnt
➢ HR ➢ Lama napas ataupun apneu ➢ ➢ ………………..
➢ RR sesuai dengan 9. Monitor anda hipoventilasi 4. Memasang peralatan
➢ Penurunan tekanan yang di harapkan oksigen A : Masalah teratasi/
ispirasi/ekspirasi ➢ Ekspansi dinding 5. Memberikan suplai masalah teratasi sebagian/
➢ Penurunan ventilasi, dipsneu dada simetris oksigen 2-3 lpm masalah tidak teratasi
➢ Penggunaan otot bantu napas ➢ Bernapas mudah 6. Memonitor aliran P : Intervensi dihentikan/
tambahan saat bernapas ➢ Tidak didapatkan oksigen Intervensi dipertahankan/
➢ Tampak menggunakan napas pendek 7. Memonitor ritme, irama, Intervensi dilanjutkan
pernapasan cuping hidung ➢ Tidak kedalaman dan usaha
menggunakan respirasi
obat tambahan 8. Memonitor pada napas
➢ Tidak sianosis takipneu ataupun apneu

4
➢ Auskultasi vokal 9. Memonitor anda
sesuai dengan hipoventilasi
yang diharapkan

Gangguan rasa nyaman mual Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
muntah b.d pengaruh skunder intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
obat anestesi regional keperawatan 3. Meningkatkan keseimbangan ➢ HR …..x/mnt
DS : pasien mengatakan mual, anestesi / askan cairan dan pencegahan komplikasi ➢ RR …..x/mnt O:
pusing dan mulut terasa pahit selama 1 jam,. 4. Monitor gejala mual 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
Mual muntah 5. Monitor jumlah muntah senyaman mungkin ➢ ……………….
DO : berkurang dengan 6. Monitor turgor kulit ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
➢ TD K.H : 7. Monitor masukan dan keluaran sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
➢ HR meningkat/ tacikardi ➢ TTV dbn cairan 3. Meningkatkan ➢ RR…..x/mnt
➢ RR ➢ Pasien 8. Kolaborasi dalam pemberian obat keseimbangan cairan dan ➢ ………………..
➢ Kulit tampak pucat mengatakan mual emetik (mual muntah) pencegahan komplikasi
➢ Peningkatan saliva berkurang ➢ …………….. A : Masalah teratasi/
➢ muntah ➢ Pasien tidak 4. Memonitor gejala mual masalah teratasi sebagian/
muntah 5. Memonitor jumlah masalah tidak teratasi
➢ Pasien muntah P : Intervensi dihentikan/
mengatakan ➢ …………….. Intervensi dipertahankan/
bebas dari mual 6. Memonitor turgor kulit Intervensi dilanjutkan
muntah ➢ …………..
➢ Akral kulit 7. Memonitor masukan dan
hangat keluaran cairan
➢ Cairan Masuk
➢ Cairan Keluar
8. Kolaborasi dalam
pemberian obat emetik
(mual muntah)
➢ Ondansentron 4mg IV
Komplikasi potensial syok Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
kardiogenik b.d pengaruh intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
skunder obat anestesi regional keperawatan 3. Kaji torensi aktivitas ➢ HR …..x/mnt
DS : pasien mengatakan pusing, anestesi / askan 4. Berikan oksigenasi ➢ RR …..x/mnt O:
bibir terasa tebaltelinga selama 1 jam,. 5. Evaluasi respon pasien terhadap 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
berdenging Pompa jantung dan terapi oksigen senyaman mungkin ➢ ……………….
sirkulasi efektif 6. Kolaborasi dalam pemberian obat ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
DO : dengan K.H : sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
5
➢ TD menurun ➢ TTV dbn 3. Mengkaji torensi ➢ RR…..x/mnt
➢ HR menurun ➢ Hipotensi aorta aktivitas ➢ ………………..
➢ RR statik tidak ada ➢ ……………..
A : Masalah teratasi/
➢ Kulit bibir tampak biru ➢ Distensi vena 4. Memberikan oksigenasi
masalah teratasi sebagian/
➢ Akral dingn leher tidak ada 5. Mengvaluasi respon
masalah tidak teratasi
➢ apneu ➢ Pasien pasien terhadap terapi
menyatakan tidak oksigen P : Intervensi dihentikan/
pusing ➢ …………….. Intervensi dipertahankan/
➢ Denyut nadi 6. Berkolaborasi dalam Intervensi dilanjutkan
perifer kuat dan pemberian obat
teratur ➢ …………..
Resiko Jatuh/Cidera b.d Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
pengaruh skunder obat general intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
anestesi keperawatan 3. Kaji keamanan dan ketajaman ➢ HR …..x/mnt
DS : - anestesi / askan 4. Cegah resiko injuri jatuh ➢ RR …..x/mnt O:
selama 1 jam,. 5. Pasang siderile(pengaman tempat 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
DO : Pasien aman tidur/pengaman saat di operasi) senyaman mungkin ➢ ……………….
➢ TD selama pembiusan 6. Pantau penggunaan obat anestesi ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
➢ HR dengan K.H : dan efek yang timbul sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
➢ RR ➢ TTV dbn 3. Menkaji keamanan dan ➢ RR…..x/mnt
➢ Pasien dalam pembiusan ➢ Selama operasi ketajaman ➢ ………………..
➢ Pasien bergerak tak terkontrol tidak bangun / ➢ ……………..
(mulai sadar atau bangun) tenang 4. Mencegah resiko injuri A : Masalah teratasi/
➢ Pasien belum sadar penuh ➢ Pasien sadar jatuh masalah teratasi sebagian/
setelah anestesi 5. Memasang masalah tidak teratasi
selesai siderile(pengaman P : Intervensi dihentikan/
➢ Kemampuan tempat tidur/pengaman Intervensi dipertahankan/
untuk melakukan saat di operasi) Intervensi dilanjutkan
gerakan yang ➢ ……………..
bertujuan 6. Memantau penggunaan
➢ Kemampuan obat anestesi dan efek
untuk bergerak yang timbul
atau ➢ …………..
berkomunikasi
➢ Pasien aman
tidak jaduh

6
Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan 1. Atur posisi pasien 1. Mengatur posisi pasien
S:
(ekstrimitas bawah) b.d intervensi 2. Bantu pergerakan ektremtas bawah senyaman mungkin
➢ ………………..
pengaruh skunder obat keperawatan 3. Lakukan penilaian bromage score ➢ Posisi pasien (mis :
regionall anestesi anestesi / askan 4. Pertahankan posisi anatomis sim kanan, fowler dll) O :
DS : selama 1 jam,. 2. Membantu pergerakan ➢ ……………….
➢ pasien mengatakan kakinya Pasien dapat ektremtas bawah ➢ ……………….
kesemutan melakukan ➢ …………….. ➢ TD….. mmHg
mobilitas fisik 3. Melakukan penilaian ➢ HR…..x/mnt
DO : dengan K.H : bromage score ➢ RR…..x/mnt
➢ TD ➢ TTV dbn ➢ ………. ➢ ………………..
➢ HR ➢ Tidak ada 4. Pertahankan posisi
➢ RR neuropati anatomis A : Masalah teratasi/
➢ Neuropati ektremitas bawah ➢ Tidak terjadi ➢ …………….. masalah teratasi sebagian/
➢ Tidak mampu menggerakkan komplikasi ➢ masalah tidak teratasi
ektremitas bawah (cidera otot P : Intervensi dihentikan/
sendi) Intervensi dipertahankan/
Intervensi dilanjutkan
Bersihan jalan napas tidak Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
efektif b.d disfungsi intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
neuromuscular dampak keperawatan 3. Pantau tanda2 ketidak efektifan ➢ HR …..x/mnt
sekunder obat pelumpuh otot anestesi / askan pola napas ➢ RR …..x/mnt O:
pernapasan/obat general selama 1 jam,. 4. Ajarkan batuk efektif 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
anestesi Bersihhan jalan 5. Pantau respirasi dan status senyaman mungkin ➢ ……………….
DS : napas membaik oksigenasi ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
➢ pasien mengatakan sesak dengan K.H : 6. Pasang peralatan oksigen sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
napas ➢ TTV dbn 7. Beri suplai oksigen 2-3 lpm 3. Memantau tanda2 ➢ RR…..x/mnt
➢ Lama napas 8. Monitor aliran oksigen ketidak efektifan pola ➢ ………………..
DO : sesuai dengan 9. Monitor ritme, irama, kedalaman napas
➢ TD yang di harapkan dan usaha respirasi ➢ …………… A : Masalah teratasi/
➢ HR ➢ Pola napas 10. Lakukan suction jika terdapat 4. Mengajarkan batuk masalah teratasi sebagian/
➢ RR normal sekret yang berlebih efektif masalah tidak teratasi
➢ Gelisah (frekuensi, 11. Ajarkan teknik napas dalam ➢ ……………. P : Intervensi dihentikan/
➢ Dispneu kedalaman dan 12. Auskultasi suara napas 5. Memantau respirasi dan Intervensi dipertahankan/
➢ Sianosis irama) status oksigenasi Intervensi dilanjutkan
➢ Pasien tampak sesak ➢ Bernapas mudah ➢ …………….
➢ Pasien terpasang oksigen ➢ Tidak didapatkan 6. Memasang peralatan
napas pendek oksigen
➢ Suara napas 7. Memberikan suplai
7
bersih oksigen 2-3 lpm
➢ Tidak sianosis 8. Memonitor aliran
➢ Auskultasi vokal oksigen
sesuai dengan 9. Memonitor ritme, irama,
yang diharapkan kedalaman dan usaha
respirasi
10. Mengajarkan teknik
napas dalam
11. Mengauskultasi suara
napas
➢ ……………….
Hipotensi b.d pengaruh skunder Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
obat regionall anestesi intervensi 2. Atur posisi pasien ➢ TD ……mmHg
➢ ………………..
DS : keperawatan 3. Kolaborasi untuk pemberian ➢ HR …..x/mnt
➢ pasien mengatakan anestesi / askan cairan dan elektrolit ➢ RR …..x/mnt O:
kedinginan selama 1 jam,. 4. Monitor masukan dan keluaran 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
Tekanan darah cairan dan elektrolit senyaman mungkin ➢ ……………….
DO : membaik dengan ➢ Posisi pasien (mis : ➢ TD….. mmHg
➢ TD K.H : sim kanan, fowler dll) ➢ HR…..x/mnt
➢ HR ➢ TTV dbn 3. Berkolaborasi untuk ➢ RR…..x/mnt
➢ RR ➢ Kulit hangat pemberian cairan dan ➢ ………………..
➢ Pucat ➢ Suhu tubuh dbn elektrolit
➢ Kulit Dingin ➢ …………….. A : Masalah teratasi/
➢ Menggigil 4. Memonitor masukan dan masalah teratasi sebagian/
➢ Takikardi keluaran cairan dan masalah tidak teratasi
➢ Kuku sianosis elektrolit P : Intervensi dihentikan/
➢ …………….. Intervensi dipertahankan/
Intervensi dilanjutkan
Gangguan perfusi jaringan Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Memonitor TTV
S:
serebral b.d transportasi o2 ke askan selama 2 jam 2. Atur posisi pasien ➢ TD …….mmHg,
➢ ………………..
jaringan otak diharapkan gangguan 3. Berikan oksigen ➢ HR ……. kali/menit
DS : - perfusi jarngan teratasi 4. Berikan selimut hangat dan teraba halus, O:
DO : dengan kriteria hasil : ➢ RR ………..kali/menit ➢ ……………….
➢ TD ➢ TTV dbn 2. Mengatur posisi pasien ➢ ……………….
➢ HR ➢ SpO2 >95% ➢ Posisi pasien ➢ TD….. mmHg
➢ RR ➢ Akral teraba ………… ➢ HR…..x/mnt
➢ napas dengan binasal 3 hangat 3. Memberikan oksigen ➢ RR…..x/mnt
L/menit, ➢ Napas spontan ➢ …….. L/menit ➢ ………………..
8
➢ SpO2 …%, tanpa bantuan ➢ SpO2 ………%
A : Masalah teratasi/
➢ gelisah, oksigen 4. memBerikan selimut
masalah teratasi sebagian/
➢ akral teraba dingin, hangat
masalah tidak teratasi
➢ kesadaran dapat ➢ akral teaba hangat
dibangunkan namun mudah P : Intervensi dihentikan/
tidur kembali. Intervensi
dipertahankan/
Intervensi dilanjutkan

9
CONTOH KASUS

KASUS 1
Seorang perempuan berumur 40 tahun diagnosis medis hernia inguinalis dextra, dilakukan
tindakan herniotomy dengan anestesi umum,hasil pengkajian post operasi di PACU jam
10.00 WIB hasil anamnesis: TD 110/70 mmHg, HR 112 kali/menit dan teraba halus, RR 24
kali/menit, napas spontan dengan binasal 3 L/menit, SpO2 92%, gelisah, akral teraba
dingin, kesadaran dapat dibangunkan namun mudah tidur kembali GCS somnolen. Setelah
dilakukan monitoring dan perawatan pasca anestesi di ruang PACU selama 120 menit di
dapatkan hasil anamnesis : TD 120/80 mmHg, HR 102 kali/menit dan teraba halus, RR 20
kali/menit, napas spontan dengan binasal 3 L/menit, SpO2 96%, pasien sudah tampak
tenang, akral teraba hangat, kesadaran pasien : orientasi baik. Pasien tahu dia sedang
berada di ruang pemulihan setelah operasi, pasien buka mata secara spontan, pasien
sudah dapat mengikuti perintah GCS Composmentis. Anggota gerak sudah dapat di
gerakkan semua dan siap untuk di pindahkan ke ruang perawawatan.
Buatlah Rencana keperawatan Anestesi pada kasus tersebut mulai dari diagnosa sampai
dengan evaluasi?

10
No Diagnosa kep anes Tujuan dan Intervensi Implementasi evaluasi Paraf
Kriteria Hasil penata

1 Gangguan perfusi Setelah 1. Monitor TTV 1. meMonitor TTV S:-


jaringan serebral b.d dilakukan askan 2. Atur posisi • TD 120/80 O:
transportasi o2 ke selama 2 jam pasien mmHg, ✓ TD 120/80 mmHg,
jaringan otak diharapkan 3. Berikan • HR 102 ✓ HR 102 kali/menit dan
DS : - gangguan perfusi oksigen kali/menit dan teraba halus,
DO : jarngan teratasi 4. Berikan selimut teraba halus, ✓ RR 20 kali/menit,
• TD 110/70 mmHg, dengan kriteria hangat • RR 20 kali/menit ✓ napas spontan dengan
• HR 112 kali/menit hasil : 2. mengAtur posisi binasal 3 L/menit,
dan teraba halus, • TTV dbn pasien ✓ SpO2 96%,
• RR 24 kali/menit, • SpO2 >95% • Posisi pasien ✓ pasien sudah tampak
• napas spontan dengan • Akral teraba supinasi tenang,
binasal 3 L/menit, hangat 3. memBerikan ✓ akral teraba hangat,
• SpO2 92%, • Napas oksigen ✓ kesadaran pasien :
• gelisah, spontan tanpa • 3 L/I orientasi baik.
• akral teraba dingin, bantuan • SpO2 96% ✓ Pasien tahu dia sedang
• kesadaran dapat oksigen 4. memBerikan selimut berada di ruang
dibangunkan namun hangat pemulihan setelah
mudah tidur kembali. • akral teaba hangat operas
A : masalah teraatasi /
tujuan teratasi
P : intervensi di hentikan
pasien pindah ke ruang
perawatan

11
KASUS 2
Seorang laki-laki, umur 36 tahun diagnosis medis fraktur tibia sinistra, akan
dilakukan tindakan pemasangan pen dan debridemen dengan anestesi
spinal, hasil pengkajian pre operasi di penerimaan pasien jam 09.00 WIB hasil
anamnesis: TD 130/90 mmHg, HR 118 x/mnt, RR 23 x/mnit, gelisah, SpO2
98%, pasien tampak meringis menahan sakit, akral teraba dingin,pasein
mengatakan masih nyeri meskipun sudah dikasih obat nyeri. Pasien
mengatakan jika di ukur sekalnya adalah 7 (0-10) nyeri timbul + 2 mnit, nyeri
seperti tertusuk2. Setelah dilakukan monitoring dan perawatan di ruang pre
anestesi selama 30 menit di dapatkan hasil anamnesis : TD 120/80 mmHg,
HR 92 kali/menit dan teraba halus, RR 20 kali/menit, napas spontan dengan
binasal 3 L/menit, SpO2 98%, pasien sudah tampak tenang setelah di ajarkan
teknik napas dalam, .
Buatlah Rencana keperawatan Anestesi pada kasus tersebut mulai dari
diagnosa sampai dengan evaluasi?

12
No Diagnosa kep anes Tujuan dan Intervensi Implementasi evaluasi Paraf
Kriteria Hasil penata

1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. meMonitor TTV S:


terputusnya askan selama 30 2. Lakukan pengkajian • TD 120/80 • Pasien masih
kontinuitas tulang menit diharapkan nyeri seacara • HR 92 x/I dan mengatakan nyeri
DS : nyeri berkurang/ komprehensih teraba halus O:
• Pasien pasein hilang dengan 3. Ajarkan teknik non • RR 20 x/i • TD : 120/80 mmHg
mengatakan kriteria hasil : farmakologii untuk 2. meLakukan • HR 92 x/I
masih nyeri • TTV dbn mengatasi nyeri pengkajian nyeri • RR 20 x/I
meskipun sudah • Sekala nyeri 4. Berika selimut seacara komprehensih • Pasien tampak
dikasih obat nyeri berkurang 5. Kolaborasi dalam • PQRST tenang
• Pasien • Akral teraba pemberian obat 3. mengAjarkan teknik • akral teraba hangat
mengatakan jika hangat analgetik non farmakologii • SpO2 98%
di ukur sekalnya • Pasien tampak untuk mengatasi nyeri A:
adalah 7 (0-10) tenang • Teknik Napas • Masalah teratasi
DO : Dalam sebagian
• TD : 130/90 4. memBerika nselimut P:
mmHg 5. berKolaborasi dalam • Lanjutkan
• HR 118 x/I pemberian obat intervensi
• RR 23 x/I analgetik 1. Monitor ttv
• Pasien tampak 2. Pengkajian
gelisah dan nyeri
meringis 3. dst
• nyeri timbul + 2
mnit
• nyeri seperti
tertusuk2
• akral teraba
dingin
• SpO2 98%

13

Anda mungkin juga menyukai