Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS PERAN DISPORAPAR JAWA TENGAH

DALAM PEMBERDAYAAN ATLET PSOJP

DIMASA PANDEMI COVID-19

Oleh:

Fadil Ali Syahbana

6211417085

ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mewabahnya coronavirus (COVID-19) yang melanda di seluruh dunia

dalam satu tahun terakhir menyebabkan kepanikan dan keprihatinan publik. Virus

corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Virus ini

mengakibatkan infeksi pernapasan ringan seperti flu hingga berat seperti

pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS), hingga kematian (Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2020). COVID-19 pertama kali

ditemukan di Kota Wuhan, China pada Desember tahun 2019 dan menyebar

hingga ke Indonesia sejak Maret tahun 2020 dan kasusnya masih meningkat

hingga sekarang.

Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak COVID-19.

Dampak dari virus ini sangat terlihat di berbagai sektor seperti sektor

perekonomian yang menurun, sektor pariwisata, dan pendidikan. Akibatnya,

pemerintah atas rekomendasi WHO mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi

penyebaran virus corona dengan social distancing saat kegiatan yang berpotensi

menimbulkan kerumunan (Firman & Rahayu, 2020). Penerapan Social distancing

mengharuskan seseorang untuk tidak berjabat tangan, berjaga jarak dan

menggunakan masker.

Sektor olahraga juga mengalami dampak dari COVID-19. Banyak

kegiatan keolahragaan yang ditunda contohnya seperti cabang olahraga sepak


bola yaitu UEFA (Union of European Football Associations) mengumumkan

kegiatan Euro 2020 ditunda hingga musim panas 2021. Selain itu Nishiura et al.,

(2020) menyebutkan Olimpiade Musim Panas 2020 secara resmi ditunda karena

pandemi virus corona. Penerapan social distancing yang diberlakukan oleh

pemerintah di seluruh dunia telah berdampak besar pada program latihan atlet.

Menurut (di Fronso et al., 2020) pandemi COVID-19 di Italia berdampak pada

bidang olahraga khususnya perencanaan, kehidupan dan kebiasaan atlet sehari-

hari. Adanya aturan social distancing mengakibatkan karir atlet menjadi

terganggu, akses latihan yang terbatas hingga stress karena tidak adanya

ketidakpastian jadwal kompetisi hingga status kontrak (Schinke et al., 2020).

Setiap daerah memiliki organisasi keolahragaan masing-masing.

Organisasi olahraga merupakan sekumpulan orang yang menjalin kerja sama

dengan membentuk organisasi untuk penyelenggara olahraga sesuai dengan

peraturan perundang-undangan (Permadi, 2020). Terkait dengan kewenangan

otonomi daerah, pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki organisasi

keolahragaan dalam hal ini adalah Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

(DISPORAPAR) Provinsi Jawa Tengah .

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 73 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan

urusan pemerintahan Bidang Kepemudaan, Olahraga dan Bidang Pariwisata

yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan

kepada Daerah. Dalam bidang keolahragaan, DISPORAPAR memiliki tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan evaluasi dan pelaporan di Bidang Olahraga Pendidikan dan Olahraga


Prestasi, Olahraga Rekreasi dan Industri Olahraga dan Kemitraan serta

Pembinaan Kelembagaan Olahraga.

Dalam hal ini DISPORAPAR mengeluarkan kebijakan yang diberlakukan

untuk atlet PSOJP (Pembinaan Sentra Olahraga Jangka Panjang) tahun 2020

yaitu perihal program latihan di rumah. Latihan telah menjadi bagian dari

kehidupan seorang atlet sehingga perlu adanya pembinaan yang tepat dari

instansi terkait. Pemberdayaan atlet khususnya pembinaan latihan menjadi salah

satu faktor pendukung penentu keberhasilan atlet. Apabila selama pelatihan tidak

mendapatkan pembinaan dan pendampingan yang baik dapat menyebabkan

beberapa hal mempengaruhi diri atlet seperti menurunnya performa latihan.

Menurut Santoso (2020) menyebutkan dampak jangka panjang akibat

latihan yang tidak dibina dengan baik adalah timbulnya penyakit, gangguan

somatik, gangguan kesehatan dan gangguan fungsi sosial. Dalam hal ini

dibutuhkan pembinaan latihan atlet selama masa pandemi COVID-19 sehingga

setidaknya kondisi bosan pada atlet dapat berkurang.

Dampak adanya pandemi COVID-19 meluas ke semua orang, tidak

terkecuali atlet PSOJP Jawa Tengah. Tekanan dirasakan oleh atlet akibat situasi

yang seperti itu, hal tersebut mengakibatkan susahnya atlet untuk berlatih

bersama. Effendi, (2016) mengemukakan ada beberapa komponen yang dapat

menentukan tercapainya prestasi atlet pada olahraga prestasi, diantaranya

sarana prasarana olahraga, keadaan psikis atlet, keadaan kemampuan

keterampilan atlet, keadaan fisik atlet, keadaan kondisi tubuh dan keadaan

kemampuan strategi atau taktik atlet. Dalam upaya meraih prestasi atlet

dihadapkan beberapa tantangan tersebut lebih lanjut akibat jarangnya latihan


yang dilakukan oleh atlet PSOJP Jawa Tengah yang disebabkan oleh pandemi

COVID-19.

Manajemen latihan

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk

mengetahui lebih dalam mengenai peran instansi olahraga dalam hal ini

DISPORAPAR Provinsi Jawa Tengah dalam pemberdayaan atlet PSOJP dimasa

pandemi COVID-19.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penulis

mengidentifikasi masalah-masalah yang terkait dalam penelitian ini yaitu :

1) Dimasa pandemi COVID-19, DISPORAPAR Provinsi Jawa Tengah

mengeluarkan kebijakan terkait program latihan atlet di rumah saja.

2) Program latihan atlet di rumah saja tanpa ada pembinaan dari instansi terkait

dapat menyebabkan penurunan performa latihan atlet.

3) Latihan atlet yang tidak dibina dapat menimbulkan penyakit, gangguan

somatik, gangguan kesehatan dan gangguan fungsi sosial pada atlet.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, agar

masalah tidak terlalu luas maka perlu adanya batasan-batasan sehingga ruang

lingkup penelitian menjadi jelas. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini

dibatasi pada peran DISPORAPAR Provinsi Jawa Tengah khususnya pembinaan

latihan atlet PSOJP pada masa pendemi COVID-19.

1.4 Perumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana peran DISPORAPAR Jawa Tengah dalam pemberdayaan atlet

PSOJP dimasa pandemi COVID-19?

2) Bagaimana kebijakan yang dikeluarkan untuk program latihan atlet PSOJP

dimasa pandemi COVID-19?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1) Untuk menganalisis peran DISPORAPAR Jawa Tengah dalam pemberdayaan

atlet PSOJP dimasa pandemi COVID-19.

2) Untuk menganalisis kebijakan yang dikeluarkan terkait program latihan atlet

PSOJP dimasa pandemi COVID-19.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang akan diteliti,

penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan

wawasan mengenai peran DISPORAPAR Jawa Tengah yang berkaitan dengan

pemberdayaan atlet PSOJP dimasa pandemi COVID-19. Selain itu penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan pada bidang kajian

Manajemen Olahraga.

1.6.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data maupun referensi bagi

peneliti selanjutnya, pelaku olahraga baik individu maupun organisasi olahraga.

Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

DISPORAPAR Jawa Tengah dalam membuat dan mengambil kebijakan

mengenai pemberdayaan kepada atletnya.

Anda mungkin juga menyukai