Anda di halaman 1dari 13

RUANG KOLABORASI

TOPIK 4
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Prof. Dr. Hj. Nurhayati B., M.Pd.

Presented Kelompok III


By
Arya Winandar Batara - Umi Kalsum - Kevin Aji Pratama - Darwan - Nurul Anisa - Muh. Agung Givari
Our Amazing Team
SOON TO BE PROFESSIONAL TEACHER

ARYA WINANDAR DARWAN


BATARA

UMI KALSUM NURUL ANISA

KEVIN AJI PRATAMA MUH. AGUNG GIVARI


Apa yang dimaksud dengan Teaching at right level?

Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan


belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan
mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Inilah yang
menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya.
Teaching at the right level berarti memastikan bahwa
materi yang diajarkan sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah
memahami materi yang diajarkan dan lebih tertarik untuk
belajar. Hal ini dapat membantu siswa untuk mencapai hasil
belajar yang lebih baik dan meningkatkan minat
mereka terhadap bidang studi yang diajarkan.
Mengapa Capaian Pembelajaran dirumuskan
per fase?
Capaian pembelajaran dirumuskan per fase karena:
• Upaya penyederhanaan agar peserta didik dapat
memiliki waktu yang memadai dalam menguasai
kompetensi.
• Agar dapat memberikan kesempatan kepada
peserta didik agar dapat belajar sesuai dengan
tingkat pencapaian, kebutuhan, kecepatan, dan
gaya belajar peserta didik.
Apa yang Anda pahami tentang Capaian
Pemebalajaran?
• Capaian pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai murid pada setiap fase
perkembangan.
• Capaian Pembelajaran mencakup
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi,
yang disusun secara komprehensif dalam
bentuk narasi.
• Capaian Pembelajaran untuk pendidikan
dasar dan menengah terdiri dari 6 fase (A-F).
Mengapa perlu Capaian Pembelajaran?
Capaian pembelajaran diperlukan karena:
• Sebagai landasan utama dalam menyusun
kompetensi-kompetensi yang akan peserta
didik pelajari dan dapatkan selama mengikuti
proses pendidikan.
• Untuk mengungkapkan apa yang guru ingin
peserta didik ketahui, dapat peserta didik
lakukan, dan apa yang akan mereka pahami
ketika telah selesai mengikuti proses
pembelajaran.
• Sebagai bahan untuk memandu dan
membimbing guru dalam menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Apa yang dimaksud menyesuaikan
pembelajaran dengan situasi dan lingkungan
belajar yang ada?

Menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan


lingkungan belajar yang ada berarti mengadaptasi
materi pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa dan
lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan agar materi
pembelajaran dapat lebih mudah dipahami dan
diterima oleh siswa, dan agar siswa dapat belajar
dengan lebih efektif. Selain itu, hal ini juga dapat
memberikan keleluasaan, kenyamanan dan keamanan
belajar bagi peserta didik dari segi fisik dan psikis
Apa itu Capaian Pembelajaran setiap fase?

Pendidikan sekolah menengah


Pendidikan anak usia dini
pertama (SMP)
Fase pondasi
Fase D (Kelas 7-9)

Pendidikan sekolah dasar (SD) Pendidikan sekolah menengah


• Fase A (kelas 1-2) atas (SMA)
• Fase B (kelas 3-4) • Fase E (kelas 10)
• Fase C (kelas 5-6) • Fase F (kelas 11-12)
Bagaimana cara membuat Capaian
Pembelajaran?

Capaian pembelajaran dibuat oleh pusat dengan


memperhatikan tahap perkembangan peserta didik
untuk setiap mata pelajaran pada suatu pendidikan
usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Dalam membuat CP harus memuat sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi.
Bagaimana cara menggunakan Capaian Pembelajaran
dengan Prinsip Pembelajaran?

• Menciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk
belajar

• Menumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang
dewasa (dalam jumlah yang terbatas)

• Menciptakan kebiasaan saling menghargai dalam ruang kelas sehingga anak juga belajar
untuk menghormati dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu
menghargai kelebihan-kelebihan tiap orang.

• Memberikan anak-anak kesempatan untuk bermain bersama, mengerjakan tugas dalam


kelompok kecil, berbicara dengan teman-temannya atau orang dewasa. Melalui hal-hal
tersebut anak belajar bahwa kelebihan dan minatnya berpengaruh terhadap kelompoknya.
• Lingkungan belajar harus mempunyai tempat untuk dapat bergerak dan beraktivitas dengan leluasa
namun juga menyediakan tempat dimana mereka dapat beristirahat.

• Memberikan anak keleluasan untuk belajar dengan berbagai cara tetapi sediakan juga kegiatan yang
terjadwal dan rutin.

• Menggunakan metode mengajar yang tepat.

• Menciptakan lingkungan yang tanggap akan kebutuhan anak dan merangsang kecerdasan.

• Menggabungkan bermacam-macam pengalaman, material dan strategi mengajar dalam menyusun


kurikulum disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman yang dipunyai anak sebelumnya, tingkat
kematangan, gaya belajar, kebutuhan, dan minatnya.

• Menggabungkan bahasa dan budaya dari rumah anak dengan sekolah sehingga setiap anak dapat
menyumbangkan keunikannya dan belajar untuk menghargai perbedaan yang ada.
• Memberikan kesempatan anak untuk memilih dan membuat rencana untuk aktivitas belajar agar
mereka belajar berinisiatif dan ajukan pertanyaan dan komentar yang merangsang anak berpikir.

• Memberikan perhatian dan dukungan dalam berbagai bentuk seperti pujian dan kedekatan fisik
(misal: membelai kepala anak, memeluk, dll).

• Menyesuaikan derajat kesulitan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan anak agar anak
menjadi percaya diri bila berhasil mengerjakan tugas-tugasnya.

• Mengembangkan kemampuan anak untuk bertanggung jawab dan mengatur diri.

• Penyusunan kurikulum yang tepat dan buatlah evaluasi atas proses dan hasil belajar anak.

Anda mungkin juga menyukai