Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hamdan Asmaul Mughni

Kelas : PJK 01

1. Apa yg dimaksud dengan teaching at the right level?


Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada
tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. TaRL dapat menjadi
jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas. Di dalam
pendekatan ini capaian pembelajaran di sasaran pada capaian peserta didik, tidak ada Kriteria
Ketuntasan Minimal siswa tapi yang ada adalah capaian pembelajaran setiap peserta didik yang
tentunya akan berbeda-beda pada siswa sesuai dengan kodrat keadaan baik jorat alam maupun
kodrat zaman. Kemajuan hasil belajar akan ditentukan berdasarkan evaluasi pembelajaran.
Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan
pendampingan oleh pendidik untuk bisa mencapai capaian pembelajarannya.

2. Mengapa capaian pembelajaran dirumuskan per fase?


Capaian pembelajaran disusun perfase merupakan suatu upaya penyederhanaan sehingga
peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi. Penyusunan
capaiana pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan,
dan gaya belajar mereka. Selain itu, penyusunan capaian pembelajaran per fase berguna bagi
guru dan satuan pendidikan. Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam
menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.

3. Apa yang anda pahami capaian pembelajaran?


Capaian Pembelajaran (Learning Outcoming) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Capaian
Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan
pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui,
dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar
(Dikti, 2015:1). Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja

4. Mengapa perlu capaian pembelajaran?


Karena capaian pembelajaran digunakan untuk mengidentifikasi tujuan belajar yang lebih
terukur. Capaian pembelajaran juga digunakan agar tercapainya suatu hasil bagi peserta didik
seperti yang diharapkan. Capaian pembelajaran tersebut juga salah satu kunci utama untuk
mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Capaian pembelajaran kedudukannya sangat
penting dalam pelaksanaan dan penilaian.

5. Apa yang dimaksud menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan


belajar yang ada?
Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan
belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan dan minat peserta didik dalam belajar, agar
memiliki motivasi yang tinggi. Bertujuan untuk memberikan dukungan untuk keleluasaan,
kenyamanan dan keamanan belajar bagi peserta didik dari segi fisik dan psikis. Misal:
• Mengubah tata letak ruang kelas secara fleksibel untuk menyesuaikan dengan aktivitas
pembelajaran.
• Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran seperti
perpustakaan, laboratorium, kantin, kebun sekolah dan fasilitas lainnya.
• Menyepakati aturan bersama peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.

6. Apa itu capaian pembelajaran setiap fase?


Sebuah capaian atau tujuan akhir dari pembelajaran yang ditetapkan atas dasar tahap
perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik. tahapan tersebut pada kurikulum terdini
dikenal dengan istilah fase. Dimana setiap fase, peserta didik diberikan Batasan tertentu yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik tersebut, yang dirancang sesuai dengan tahap
perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan penggunaan fase, diharapkan siswa
akan memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan
ketrampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun capaian pembelajaran.

7. Bagaimana cara membuat capaian pembelajaran?


Membuat capaian pembelajaran sesuai dengan prinsip pembelajaran, yaitu:
1) Terukur dan spesifik : CP dapat diukur dan spesifik berdasarkan hierarki tahapan
konseptual proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat digunakan untuk
mendeskripsikan kemampuan peserta didik.
2) Fleksibel : sesuai dengan proses dan tahap belajar peserta didik.
3) Capaian pembelajaran dibuat berdasarkan dengan tingkat pencapaian peserta didik,
seperti (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase perkembangan anak).

8. Bagaimana cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran?


Cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran harus disesuaikan
tingkat pencapaian peserta didik (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase
perkembangan anak), antara lain :
1) Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk
belajar.
2) Tumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang
dewasa (dalam jumlah yang terbatas).
3) Ciptakan kebiasaan saling menghargai dalam ruang kelas sehingga anak juga belajar
untuk menghormati dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu
menghargai kelebihan-kelebihan tiap orang.
4) Berikan anak-anak kesempatan untuk bermain bersama, mengerjakan tugas dalam
kelompok kecil, berbicara dengan teman-temannya atau orang dewasa. Melalui halhal
tersebut anak belajar bahwa kelebihan dan minatnya berpengaruh terhadap kelompoknya.
5) Lingkungan belajar harus mempunyai tempat untuk dapat bergerak dan beraktivitas
dengan leluasa namun juga menyediakan tempat dimana mereka dapat beristirahat.
6) Berikan anak keleluasan untuk belajar dengan berbagai cara tetapi sediakan juga kegiatan
yang terjadawal dan rutin.
7) Gunakan metode mengajar yang tepat.
8) Ciptakan lingkungan yang tanggap akan kebutuhan anak dan merangsang kecerdasan.
9) Gabungkan bermacam-macam pengalaman, material dan strategi mengajar dalam
menyusun kurikulum dan sesuaikan dengan pengalaman-pengalaman yang dipunyai anak
sebelumnya, tingkat kematangan, gaya belajar, kebutuhan, dan minatnya.
10) Gabungkan bahasa dan budaya dari rumah anak dengan sekolah sehingga setiap anak
dapat menyumbangkan keunikannya dan belajar untuk menghargai perbedaan yang ada.
11) Berikan kesempatan anak untuk memilih dan membuat rencana untuk aktivitas belajar
agar mereka belajar berinisiatif dan ajukan pertanyaan dan komentar yang merangsang
anak berpikir.
12) Berikan perhatian dan dukungan dalam berbagai bentuk seperti pujian dan kedekatan fisik
(misal: membelai kepala anak, memeluk, dll).
13) Sesuaikan derajat kesulitan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan anak agar anak
menjadi percaya diri bila berhasil mengejakan tugas-tugasnya.
14) Kembangkan kemampuan anak untuk bertanggung jawab dan mengatur diri.
15) Susunlah kurikulum yang tepat dan buatlah evaluasi atas proses dan hasil belajar anak.

Anda mungkin juga menyukai