1. Apa yg dimaksud dengan teaching at the right level?
Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas. Di dalam pendekatan ini capaian pembelajaran di sasaran pada capaian peserta didik, tidak ada Kriteria Ketuntasan Minimal siswa tapi yang ada adalah capaian pembelajaran setiap peserta didik yang tentunya akan berbeda-beda pada siswa sesuai dengan kodrat keadaan baik jorat alam maupun kodrat zaman. Kemajuan hasil belajar akan ditentukan berdasarkan evaluasi pembelajaran. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan pendampingan oleh pendidik untuk bisa mencapai capaian pembelajarannya.
2. Mengapa capaian pembelajaran dirumuskan per fase?
Capaian pembelajaran disusun perfase merupakan suatu upaya penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang memadai dalam menguasai kompetensi. Penyusunan capaiana pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Selain itu, penyusunan capaian pembelajaran per fase berguna bagi guru dan satuan pendidikan. Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
3. Apa yang anda pahami capaian pembelajaran?
Capaian Pembelajaran (Learning Outcoming) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar (Dikti, 2015:1). Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja
4. Mengapa perlu capaian pembelajaran?
Karena capaian pembelajaran digunakan untuk mengidentifikasi tujuan belajar yang lebih terukur. Capaian pembelajaran juga digunakan agar tercapainya suatu hasil bagi peserta didik seperti yang diharapkan. Capaian pembelajaran tersebut juga salah satu kunci utama untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik. Capaian pembelajaran kedudukannya sangat penting dalam pelaksanaan dan penilaian.
5. Apa yang dimaksud menyesuaikan pembelajaran dengan situasi dan lingkungan
belajar yang ada? Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan dan minat peserta didik dalam belajar, agar memiliki motivasi yang tinggi. Bertujuan untuk memberikan dukungan untuk keleluasaan, kenyamanan dan keamanan belajar bagi peserta didik dari segi fisik dan psikis. Misal: • Mengubah tata letak ruang kelas secara fleksibel untuk menyesuaikan dengan aktivitas pembelajaran. • Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran seperti perpustakaan, laboratorium, kantin, kebun sekolah dan fasilitas lainnya. • Menyepakati aturan bersama peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.
6. Apa itu capaian pembelajaran setiap fase?
Sebuah capaian atau tujuan akhir dari pembelajaran yang ditetapkan atas dasar tahap perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik. tahapan tersebut pada kurikulum terdini dikenal dengan istilah fase. Dimana setiap fase, peserta didik diberikan Batasan tertentu yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik tersebut, yang dirancang sesuai dengan tahap perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan penggunaan fase, diharapkan siswa akan memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan ketrampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun capaian pembelajaran.
7. Bagaimana cara membuat capaian pembelajaran?
Membuat capaian pembelajaran sesuai dengan prinsip pembelajaran, yaitu: 1) Terukur dan spesifik : CP dapat diukur dan spesifik berdasarkan hierarki tahapan konseptual proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik. 2) Fleksibel : sesuai dengan proses dan tahap belajar peserta didik. 3) Capaian pembelajaran dibuat berdasarkan dengan tingkat pencapaian peserta didik, seperti (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase perkembangan anak).
8. Bagaimana cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran?
Cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran harus disesuaikan tingkat pencapaian peserta didik (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase perkembangan anak), antara lain : 1) Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian, saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar. 2) Tumbuhkan hubungan yang positif dan konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa (dalam jumlah yang terbatas). 3) Ciptakan kebiasaan saling menghargai dalam ruang kelas sehingga anak juga belajar untuk menghormati dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu menghargai kelebihan-kelebihan tiap orang. 4) Berikan anak-anak kesempatan untuk bermain bersama, mengerjakan tugas dalam kelompok kecil, berbicara dengan teman-temannya atau orang dewasa. Melalui halhal tersebut anak belajar bahwa kelebihan dan minatnya berpengaruh terhadap kelompoknya. 5) Lingkungan belajar harus mempunyai tempat untuk dapat bergerak dan beraktivitas dengan leluasa namun juga menyediakan tempat dimana mereka dapat beristirahat. 6) Berikan anak keleluasan untuk belajar dengan berbagai cara tetapi sediakan juga kegiatan yang terjadawal dan rutin. 7) Gunakan metode mengajar yang tepat. 8) Ciptakan lingkungan yang tanggap akan kebutuhan anak dan merangsang kecerdasan. 9) Gabungkan bermacam-macam pengalaman, material dan strategi mengajar dalam menyusun kurikulum dan sesuaikan dengan pengalaman-pengalaman yang dipunyai anak sebelumnya, tingkat kematangan, gaya belajar, kebutuhan, dan minatnya. 10) Gabungkan bahasa dan budaya dari rumah anak dengan sekolah sehingga setiap anak dapat menyumbangkan keunikannya dan belajar untuk menghargai perbedaan yang ada. 11) Berikan kesempatan anak untuk memilih dan membuat rencana untuk aktivitas belajar agar mereka belajar berinisiatif dan ajukan pertanyaan dan komentar yang merangsang anak berpikir. 12) Berikan perhatian dan dukungan dalam berbagai bentuk seperti pujian dan kedekatan fisik (misal: membelai kepala anak, memeluk, dll). 13) Sesuaikan derajat kesulitan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan anak agar anak menjadi percaya diri bila berhasil mengejakan tugas-tugasnya. 14) Kembangkan kemampuan anak untuk bertanggung jawab dan mengatur diri. 15) Susunlah kurikulum yang tepat dan buatlah evaluasi atas proses dan hasil belajar anak.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional